Pada hari ini Jum’at tanggal Satu bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, kami yang
bertanda tangan di bawah ini setuju mengadakan perjanjian kerjasama :
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bogor, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah Kabupaten Bogor, yang selanjutnya dalam Perjanjian Kerjasama ini
disebut PIHAK KESATU;
2. Nama : ARMAN
Jabatan : Direktur
Badan Usaha : CV. WIJAYA KUSUMA
NPWP : 85.889.624.4-447.000
Alamat : Jl. Raya AL No. 41 Rt. 004/009 Jatimakmur Pondok Gede Kota Bekasi
Yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. WIJAYA KUSUMA, Akta Pendirian Nomor 18
Tanggal 15 Mei 2020, Notaris KHANIEF, SH., M.Kn yang selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA.
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara pihak-pihak tersebut, ketentuan-ketentuan
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal di bawah ini :
Pasal 1
OBYEK JUAL BELI
1. PIHAK KESATU memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan diterima PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan Pekerjaan Belanja Persediaan Untuk Dijual/Diserahkan-Persediaan
Untuk Dijual/Diserahkan Kepada Masyarakat;
2. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK KESATU untuk melaksanakan pengadaan,
mengganti apabila ada ketidak cocokan, jenis, bahan dan kualitas sesuai ketentuan dan
spesifikasi yang tercantum dalam kontrak.
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pasal 4
PEMBAYARAN
Pasal 5
PENGIRIMAN DAN PENYERAHAN
Pasal 6
CARA PEMBAYARAAN
Pasal 7
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
1. Segala biaya sehubungan pembuatan surat perjanjian ini termasuk biaya materai Rp.10.000,-
(sepuluh ribu rupiah) dibebankan kepada PIHAK KEDUA;
2. Segala biaya sehubungan pekerjaan pengadaan ini ditanggung PIHAK KEDUA dan dilunasi
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku;
3. PIHAK KEDUA wajib mengurus dan menyelesaikan semua perizinan yang berlaku dengan
pelaksanaan pekerjaan ini, dan segala biaya yang dikeluarkan menjadi tanggungjawab PIHAK
KEDUA.
Pasal 8
SANKSI/DENDA
1. Dalam hal terjadi keterlambatan penyerahan, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda 1/1000
(satu per seribu) dari nilai kontrak atau sebagian dari kontrak setiap hari keterlambatan;
2. Apabila keterlambatan pada butir 1 pasal 3 diatas sudah mencapai 30 (tiga puluh) hari
kalender, maka PIHAK KESATU memutuskan kontrak secara sepihak tanpa ada tuntutan
apapun dari PIHAK KEDUA;
3. Semua denda yang diterima dari PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini disetorkan ke Kas Daerah
Kabupaten Bogor.
Pasal 9
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK KESATU dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan pasal
1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata setelah PIHAK KESATU memberikan
peringatan/teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak
mengindahkannya dalam hal ini.
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari terhitung tanggal Surat Perintah Kerja diterbitkan oleh PIHAK
KESATU, PIHAK KEDUA tidak memulai melaksanakan pekerjaan sebagimana diatur dalam
pasal 1 surat perjanjian ini.
b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan yang telah
dimulainya.
c. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat penyelasaian
pekerjaan ini.
d. Memberikan keterangan tidak benar yang dapat merugikan PIHAK KESATU sehubungan
dengan pekerjaan ini.
e. Jika PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan ini tidak sesuai dengan jadwal waktu (Time
Schedule) yang telah disetujui oleh PIHAK KESATU
f. PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan pekerjaan yang
ditugaskan.
g. PIHAK KEDUA telah mengalihkan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada PIHAK KETIGA
tampa persetujuan PIHAK KESATU.
h. Apabila jumlah denda kumulatif telah mencapai maksimum 10 % (sepuluh persen) dari
jumlah pekerjaan ini.
i. Apabila jumlah, spesifikasi dan jenis barang-barang dan pekerjaan yang dikirim atau di
pasang tidak sesuai dengan yang ditawarkan serta tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya setelah diadakan perbaikan berulang-ulang.
2. Jika terjadi pemutusan perjanjian pekerjaan pengadaan ini secara sepihak oleh PIHAK KESATU,
sebagimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, maka PIHAK KESATU dapat menunjuk Penyedian
Barang lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. PIHAK KEDUA segera menyerahkan
kepada PIHAK KESATU dokumen kontrak lengkap dengan lampiran-lampirannya dan seluruh
keterangan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan PIHAK
KEDUA.
3. Apabila terjadi pemutusan perjanjian sebagimana dimaksud ayat 2 pasal 2 pasal ini, maka
PIHAK KESATU akan memperhitungkan dan menetapkan pembayaran berdasarkan penilaian
prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara musyawarah.
2. Apabila perselisihan ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan
melalui “Panitia Pendamai” terdiri dari 3 (tiga) orang yang ditugas sebagai juri yang dibentuk
oleh kedua belah pihak, yaitu :
- Seorang Wakil dari PIHAK KESATU sebagai anggota.
- Seorang Wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota, dan
- Seorang PIHAK KEDUA yang ahli, sebagai ketua, yang disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Keputusan “Panitia Pendamai” ini mengikat kedua belah pihak dan biaya penyelesaian
perselisihan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak;
4. Jika Keputusan sebagimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh salah satu
pihak, maka perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Cibinong.
Pasal 11
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Surat Perjanjian/Kontrak ini, dan/atau
perubahan yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian/Kontrak Tambahan (Addendum/Amandemen), dan selanjutnya merupakan bagian
yang saling menunjang, yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini;
2. Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap 6 (Enam) bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA serta pihak-pihak
lain yang berkaitan dengan pekerjaan pengadaan/pemborongan ini;
3. Surat perjanjian pekerjaan pengadaan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di Cibinong
pada hari dan tanggal tersebut di atas dan dinyatakan berlaku sejak tanggal diterbitkannya
Surat Perintah Kerja dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
Materai
1. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Surat Perjanjian/Kontrak ini, dan/atau
perubahan yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian/Kontrak Tambahan (Addendum/Amandemen), dan selanjutnya merupakan bagian
yang saling menunjang, yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini;
2. Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap 6 (Enam) bermaterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA serta
pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pekerjaan pengadaan/pemborongan ini;
3. Surat perjanjian pekerjaan pengadaan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di Cibinong
pada hari dan tanggal tersebut di atas dan dinyatakan berlaku sejak tanggal diterbitkannya
Surat Perintah Kerja dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
materai
ARMAN
DRS. RUSMAN TAUFIK., M.SI
Direktur
NIP. 19670506 199703 2003