Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJASAMA PENGADAAN BARANG

TIANG & LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA

Antara

PT. HAIQAL BIRO PERSADA


dan
HINDUN

Nomor : 006/Pengadaan-PJUTS/PT.HBP/II/2021

Pada hari ini Rabu Tanggal Dua Puluh Empat Bulan Februari Tahun Dua Ribu Dua Puluh
Satu (24/02/2021), kami yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : RIVIANTI METHRIA SARI


Jabatan : Direktur Utama

Bertindak untuk dan atas Nama PT. HAIQAL BIRO PERSADA, suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, berkedudukan di Jl. KH. Abdullah Bin Nuh
No. 46 F, Kel. Sindang Barang, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor, Prov. Jawa Barat 16115 yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA, dan

Nama : HINDUN
Jabatan : Perorangan

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PERORANGAN, berkedudukan di Jl.A.Yani GG
Kaum 1 No.1 Kec Cikole – Kota Sukabumi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
Dengan ini menerangkan bahwa PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian
Kerjasama Pengadaan Barang Tiang dan Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU
TS) (“Perjanjian Kerjasama”) dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

1. Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerjasama ini adalah perjanjian dimana PIHAK
PERTAMA mengikat PIHAK KEDUA sebagaimana pula PIHAK KEDUA telah sepakat
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini.
2. Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA tanpa ada unsur paksaan.
PASAL 2
RUANG LINGKUP

PARA PIHAK telah sepakat dan setuju mengadakan Perjanjian Kerjasama dalam pelimpahan
program milik PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam menjalankan sebuah program
pembangunan / pekerjaan dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut :

Jenis Kegiatan : Pengadaan Barang Tiang & Lampu PJU-TS


Jumlah : 2.500 Set Tiang & Lampu PJUTS
Nomor Kontrak : 006/Pengadaan-PJUTS/PT.HBP/II/2021
Tanggal Kontrak : 24 Februari 2021
Nilai Kontrak : Rp. 18.750.000.000.-
(Delapan Belas Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)

PASAL 3
DASAR PELAKSANAAN PERJANJIAN

1. Berdasarkan Surat Undangan Sosialisasi Program Pelaksanaan Pemasangan PJU-TS.


Nomor : 001//Undangan/PT.HBP/1/2021yang telah disampaikan dari PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA pada tanggal 30 Januari 2021 perihal sosialisasi program
pelaksanaan pemasangan PJU-TS.
2. Berdasarkan Surat dari saudara/i HINDUN pada tanggal 23 Februari 2021, perihal Surat
Minat Penawaran Harga untuk bekerjasama dalam Program Pengadaan Barang TIANG DAN
LAMPU PJU-TS.
3. Pelaksanaan berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengadaan Barang Tiang & Lampu PJU-TS.
Nomor : 006/Pengadaan-PJUTS/PT.HBP/II/2021yang telah ditandatangani bersama
antara PARA PIHAK pada tanggal 24 Februari 2021di Bogor.

PASAL 4
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PEKERJAAN

1. Perencanaan pekerjaan dilakukan oleh PIHAK KEDUA dengan Persetujuan PIHAK


PERTAMA. Pengawasan dilakukan PIHAK PERTAMA didampingi oleh PIHAK KEDUA.
2. Sebelum kontrak wajib visit factory untuk dilakukan verifikasi oleh PIHAK PERTAMA.
3. Memberikan penjelasan tentang produk dan spesifikasi yang akan ditawarkan.
4. Demo produk dilakukan PIHAK KEDUA dikantor PIHAK PERTAMA.
5. Pihak kedua wajib memberikan sample produk sesuai barang kesepakatan perjanjian kontrak
kerjasama.
PASAL 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PERJANJIAN

1. Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan selama 365 (tiga ratus enam puluh
lima) hari kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama ini,
sampai dengan terselesaikannya seluruh pekerjaan sebagaimana dituangkan dalam Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan Pengadaan Barang.
2. Perpanjangan jangka waktu Perjanjian Kerjasama, hanya dapat diadakan sesuai dengan
persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
KERAHASIAAN

1. Kecuali dan sejauh disyaratkan oleh undang-undang dan pihak berwenang terkait lainnya,
tidak ada satupun dari PARA PIHAK akan membuka atau menggunakan, dan PARA PIHAK
akan membuat perwakilan-perwakilannya untuk tidak mengungkapkan atau menggunakan,
tiap Informasi Rahasia (sebagaimana didefinisikan dalam ayat 2) yang telah diberikan atau
yang akan diberikan, oleh tiap Pihak atau masing-masing perwakilannya kepada tiap Pihak
atau masing-masing perwakilannya sehubungan dengan Kontrak ini, setiap saat atau dengan
cara apapun.
2. Untuk tujuan Pasal ini, "Informasi Rahasia" berarti tiap informasi, data, gambar, desain,
grafis, atau dokumen atau sejenisnya yang diidentifikasikan secara tertulis, atau informasi
rahasia lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Kerjasama ini. Informasi rahasia ini tetap
berlaku walaupun terjadinya pengakhiran atau berakhirnya Perjanjian Kerjasama ini.
3. PIHAK KEDUA dilarang menyebarluaskan informasi tentang kegiatan/pekerjaan Pengadaan
Barang PJU-TS tanpa seijin tertulis dari PIHAK PERTAMA, selama terkait dalam Perjanjian
Kerjasama ini maupun setelah berakhirnya Perjanjian Kerjasama ini..

PASAL 7
HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban sebagai berikut :


a. Wajib memiliki stok barang siap kirim minimal 30 % dari jumlah kontrak.
b. Wajib menyanggupi permintaan barang sewaktu-waktu diperlukan sesuai dengan
kontrak pengadaan.
c. Wajib memiliki tenaga ahli yang mampu memberikan bimbingan dalam pelaksanaan
teknis pemasangan lampu PJU-TS.
d. Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab.
e. Melakukan segala proses administrasi kegiatan yang telah ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA.
f. Menyusun Kerangka Kerja Teknis berdasarkan aspek pekerjaan yang telah disepakati
PARA PIHAK.
g. Melaksanakan seluruh kegiatan sebagaimana terdapat pada RAB dan Diagram
Perencanaan yang telah dibuat.
h. Membuat pertanggungjawaban pekerjaan secara administrasi maupun keuangan sesuai
progres pekerjaan.
i. Membuat Laporan Hasil dan Progress Pekerjaan sesuai dengan PO (Purchase Order)
2. PIHAK KEDUA dapat memperoleh haknya sebagai berikut :
a. Menerima alokasi biaya pekerjaan berdasarkan ketentuan yang telah disepakati bersama
antara kedua belah pihak yang telah dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama.
b. Menyusun/ merancang kebutuhan dana dalam bentuk RAB berdasarkan pengusulan RAB
kepada PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK PERTAMA mempunyai hak sebagai berikut :


a. Mendapatkan laporan pertanggungjawaban pekerjaan secara menyeluruh setelah
pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk laporan progres pekerjaan yang lengkap dan
berdasarkan pekerjaan pengadaan barang.
b. Mendapat biaya pengawasan serta supervisi saat pengecekan pengadaan barang yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA. Biaya pengawasan berdasarkan biaya yang
dikeluarkan.

4. PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban sebagai berikut :


a. Membayar sesuai nilai kontrak kepada PIHAK KEDUA. Berdasarkan kesepakatan yang
telah disepakati bersama yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama Pengadaan
Barang.
b. Mengoreksi pertanggungjawaban pekerjaan secara administrasi maupun keuangan sesuai
progres pekerjaan yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA.
c. Mengadakan pengawasan/supervisi atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA secara berkala.
d. Mengintervensi terhadap pekerjaan yang dilakukan PIHAK KEDUA, serta dapat
melakukan pembatalan terhadap pekerjaan yang dilakukan PIHAK KEDUA yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
e. Melaksanakan kewajiban sebagai Wajib Pajak dengan mengeluarkan faktur ke PIHAK
KEDUA.

PASAL 8
SISTEM PEMBAYARAN

1. PIHAK KEDUA akan mendapatkan pembayaran dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan
jumlah barang yang terkirim kepada PIHAK PERTAMA dilengkapi dengan Faktur Barang,
Surat Jalan dan Tanda Terima Barang dari PIHAK PERTAMA sesuai sistem pembayaran
yang telah disepakati.
2. Berdasarkan point di atas, sistem pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
dilakukan dengan sistem sebagai berikut :
a. Tahap Pertama :
Uang muka (DP) sebesar 50% diberikan sesuai nilai PO (Purchase Order) barang yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA dibayarkan sebelum barang dikirim kepada PIHAK
KEDUA.
b. Tahap Kedua :
Pembayaran 100% dilakukan setelah pengadaan barang telah selesai yang dibuktikan
dengan Berita Acara Serah Terima Barang PJUTS.
3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% yang timbul dari adanya kontrak ini
ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
4. Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melalui Rekening PIHAK
KEDUA yaitu :
Nama Bank : BNI
Atas Nama : HINDUN
Nomor Rekening : 0202288238

PASAL 9
PERTANGGUNGJAWABAN PEKERJAAN

1. Pertanggungjawaban pekerjaan secara administrasi dan keuangan dilakukan oleh PIHAK


KEDUA sesuai dengan PO (Purchase Order) barang kepada PIHAK PERTAMA.
2. Apabila terjadi kekurangan dalam jumlah perhitungan pengiriman barang/ jumlah barang
tidak sesuai dengan PO (Purchase Order) barang ke PIHAK PERTAMA, maka
penyempurnaan dan pembenahannya menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA.

PASAL 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN OLEH PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA berhak melakukan pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini secara sepihak
apabila PIHAK KEDUA :
a. Didalam jangka waktu 1 (satu) minggu setelah DP diterima dan PO dikeluarkan tidak
atau belum memulai mengirimkan barang.
b. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban yang telah disepakati bersama yang
menjadi kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan waktu
yang telah ditentukan.
c. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pekerjaan pengadaan barang sesuai dengan
petunjuk teknis dan spesifikasi produk yang menjadi acuan serta berdasarkan Rincian
Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan.
d. Atas permintaan sendiri oleh PIHAK KEDUA dengan pemberitahuan selambat-
lambatnya 1 (satu) minggu sebelumnya dan wajib menyerahkan semua pekerjaan yang
selama ini ditangani.
2. Sehubungan dengan pembatalan tersebut kerugian yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK
KEDUA maka semua kewajiban dalam bentuk biaya/komitmen baik diawal perjanjian
maupun dalam pelaksanaan perjanjian, PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut kembali
kepada PIHAK PERTAMA dan WAJIB mengembalikan DP yang telah diterima dari PIHAK
PERTAMA dalam jangka waktu maksimal 1 minggu setelah pembatalan kontrak dikeluarkan
oleh PIHAK PERTAMA , hal tersebut telah menjadi mutlak milik PIHAK PERTAMA.
3. Sehubungan dengan pembatalan atas permintaan sendiri oleh PIHAK KEDUA, maka semua
kewajiban dalam bentuk biaya/komitmen baik diawal perjanjian maupun dalam pelaksanaan
perjanjian, maka kewajiban-kewajiban tersebut akan dipotong 50% dari total yang telah
diserahkan/dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 11
PENGAKHIRAN PERJANJIAN KERJASAMA OLEH PARA PIHAK

1. PARA PIHAK setuju dan sepakat memutuskan dan membatalkan hubungan kerja yang diatur
dalam kontrak kerja ini. Apabila PARA PIHAK satu diantaranya, meninggalkan/
menghentikan pekerjaan sebelum selesai atau menyalahi dasar pelaksanaan yang telah
disepakati bersama, hasil pekerjaan yang telah didapat dalam progres pelaksanaan kerja akan
diperhitungkan dan dijumlahkan sesuai ketentuan pembayaran.
2. Berdasar pada point 1 diatas, apabila hasil pekerjaan ditentukan lebih besar presentasenya
dibanding jumlah pembayaran yang telah diterima, maka PIHAK PERTAMA wajib
membayar sisa pekerjaan dari PIHAK KEDUA.
3. Berdasar pada point 1 diatas, apabila hasil pekerjaan ditentukan lebih sedikit presentasenya
dibanding jumlah pembayaran yang telah diterima, maka PIHAK KEDUA wajib
mengembalikan selisih pembayaran yang diterima kepada PIHAK PERTAMA maksimal 7
(tujuh) hari setelah kesepakatan pemutusan hubungan kerja.
4. PARA PIHAK dapat menunjuk pihak lain untuk melanjutkan pekerjaan Pengadaan Barang
PJU-TS sehubungan dengan adanya pemutusan kerja, hal-hal lain yang belum terselesaikan
baik pekerjaan, pembiayaan dan hal yang terkait pada pokok perjanjian akan menjadi
tanggungjawab pihak yang berkepentingan.
5. Perjanjian Kerjasama ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak tanpa alasan yang disepakati
bersama oleh PARA PIHAK.
6. PIHAK PERTAMA dengan segala bentuk dan kewenangan didalam pelaksanaan kontrak
kerja ini, berkewajiban memberitahukan/ memberi peringatan sekurang-kurangnya 3 (tiga)
kali, secara tertulis sebelum memutuskan kerjasama ini.

PASAL 12
PENGALIHAN PEKERJAAN

PARA PIHAK pihak sepakat untuk tidak mengalihkan Perjanjian Kerjasama ini kepada pihak
manapun, kecuali dengan persetujuan secara tertulis dari PARA PIHAK dan berdasarkan
ketentuan yang telah disepakati bersama.

PASAL 13
KETENTUAN PERJANJIAN

Apabila pada saat perjanjian ini berakhir dan / atau dibatalkan, maka terdapat kewajiban yang
belum diselesaikan oleh masing-masing pihak, maka ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini
tetap berlaku sampai diselesaikannya hak dan kewajiban masing-masing pihak.

PASAL 14
ADDENDUM PERJANJIAN

Apabila ada beberapa pasal tambahan setelah ditandatangani perjanjian ini, maka perjanjian
tambahan akan diberlakukan sebagai Addendum (Perjanjian Tambahan) atau Amandemen
(Perubahan) dan perjanjian tambahan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
serta memiliki kedudukan hukum yang sama dengan perjanjian ini.

Tiap amandemen atau perubahan apapun dari Perjanjian Kerjasama ini dan lampirannya wajib
dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh masing-masing Pihak.
PASAL 15
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN SENGKETA

1. Perjanjian Kerjasama ini diatur oleh dan dibuat sesuai dengan hukum Negara Republik
Indonesia.

2. Setiap dan seluruh perselisihan antara PARA PIHAK sehubungan dengan Kontrak ini,
wajib, diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

3. Dalam hal penyelesaian damai tidak tercapai dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
kalender sejak perselisihan, kontroversi atau pertentangan, maka perselisihan,
kontroversi atau pertentangan tersebut yang terkait atau sehubungan dengan Kontrak ini
atau pelaksanaannya (termasuk keabsahannya), maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan dihadapan Majelis Tunggal dihadapan Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI).

4. PARA PIHAK wajib tetap melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya


berdasarkan Kontrak ini hingga Arbiter memberikan putusan yang bersifat final dan
mengikat.

PASAL 16
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

1. Yang dianggap sebagai keadaan kahar dalam Kontrak ini adalah keadaan yang terjadi diluar
kehendak PARA PIHAK sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak ini tidak dapat
dipenuhi (“Keadaan Kahar”). Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:
a. Peperangan;
b. Revolusi;
c. Bencana Alam;
d. Perubahan kebijakan Pemerintah

2. Keadaan Kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan
atau kelalaian masing-masing Pihak.

3. Apabila terjadi Keadaan Kahar, yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penyelesaian


pekerjaan, maka PIHAK KEDUA harus mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Pihak
Pertama paling lambat dalam waktu 3 (tiga) hari setelah progress pekerjaan terhambat karena
Keadaan Kahar
PASAL 17
PENUTUP

Perjanjian Kerjasama Pengadaan Barang Tiang & Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya
(PJUTS) Nomor Kontrak : 006/Pengadaan-PJUTS/PT.HBP/II/2021 Jumlah Pengadaan Set
Tiang dan Lampu PJU-TS : 2.500 Set , Nilai Kontrak : Rp. 18.750.000.000,- ini telah dibaca,
dimengerti dan disetujui oleh kedua belah pihak pada hari ini dan tanggal tersebut pada Perjanjian
Kerjasama ini, dibuat dalam rangkap 2 (dua), dan masing-masing dibubuhi tandatangan yang
distempel serta dibubuhi materai Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu) sebagai tanda kesepakatan
bersama tanpa ada tekanan dan unsur paksaan dari pihak manapun dan masing-masing salinan
mengikat dan memiliki kekuatan yang sama sejak tanggal ditandatangani Perjanjian Kerjasama
ini.

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 24 Februari 2021

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


PT. HAIQAL BIRO PERSADA

HINDUN RIVIANTI METHRIA SARI


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai