Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

ERP Financial and controlling

Bank Accounting

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

06
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi S1 MK10230 Niki Hadian, S.E., M.M., Ak., CA.
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA.
Remon Gunanta, S.Pd., M.Si., Ak., CPA.
Paulus Sugianto Yusuf, S.E., M.T.
Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak.

Abstract Kompetensi
Pada bab ini akan mengenai bank Mahasiswa memiliki kemampuan
accounting, standar transaction in dapat menjelaskan konsep bank
bank accounting, dan bank accounting dan proses penyusunan
statement. laporan keuangan pada aplikasi SAP.
.
Bank Accounting

Konsep Bank Accouting


Akuntansi Perbankan berkembang dari teknik-teknik akuntansi tradisional untuk kepentingan
pencatatan, penganalisaan, dan penafsiran data keuangan untuk memenuhi kebutuhan
berbagai pihak yang berminat terhadap informasi tersebut. Setiap bank harus memelihara
catatan-catatan untuk menyediakan data bagi keperluan laporan tentang kondisi bank,
laporan tentang pendapatan dan biaya, serta untuk perhitungan pajak. Ketentuan-ketentuan
dari pemerintah mendorong penyusunan laporan keuangan yang seragam.

Memahami siklus akuntansi bank mulai dari terjadinya transaksi, pengumpulan bukti
transaksi, pencatatan bukti transaski, sampai dengan penyusunan laporan keuangan bank.
Ruang lingkup akuntansi bank sesuai produk-produk bank yang ada, termasuk di dalamnya
pemahaman tentang tata cara pengakuan dan pengukuran, serta penyajian dan
pengungkapannya. Bidang Akuntansi Bank yang terdiri dari Akuntansi Sumber Dana Bank
Rupiah dan Valuta Asing, Akuntansi Penanaman Dana Bank Rupiah dan Valuta Asing,
Akuntansi Jasa Bank Rupiah dan Valuta Asing, Akuntansi Kliring dan RTGS, Akuntansi
Komitmen dan Kontinjensi, Akuntansi Pendapatan dan Biaya, Akuntansi Perdagangan
Valuta Asing, Akuntansi Transaksi Derivatives, dan tata cara melakukan Konsolidasi
Laporan Keuangan Valuta Asing ke dalam Valuta Rupiah.

Master Records in Bank Accounting


a. Bank Directory
Bank directory berisi alamat dan data kontrol yang sah (misalnya swift code) dari semua
bank yang digunakan di dalam sistem SAP. Bank directory dapat:
a. Secara otomatis diimpor, selama bank directory tersedia di dalam disket dan
program impor ada untuk data ini
b. Dibuat secara manual
Jika sebuah bank dibuat di bank directory, data dasarnya bisa diakses, misalnya ketika
memasukkan informasi bank kedalam master record milik customer atau vendor. Kita hanya
perlu memasukkan data negara dari bank dan bank key. Sistem akan menemukan nama
dan alamat dari bank di dalam tabel bank directory. Jika bank belum ada di dalam bank
directory, bank bisa dimasukkan secara langsung. Kemudian baru ditambahkan ke dalam
bank directory, jika sudah ditambahkan ke dalam master record milik customer dan vendor.

‘20 ERP Financial & Controlling Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Niki Hadian, S.E., M.M., Ak., CA.
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA.
2 Remon Gunanta, S.Pd., M.Si., Ak., CPA.
Paulus Sugianto Yusuf, S.E., M.T.
Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak.
b. Bank Accounts
House bank adalah bank di mana kita (company code) mempunyai akun-akun. Setiap
house bank diwakili oleh account ID. ID ini adalah kode yang dapat berjumlah hingga
empat karakter, bisa berupa angka maupun huruf. House bank ID dan account ID
dimasukkan kedalam G/L account master record, di mana mewakili sebuah bank account di
dalam general ledger.

Business Transaction in Bank Accounting


a. Cash Journal
Sejak dirilisnya versi 4.6, SAP menyediakan cash journal untuk menangani petty cash. Kita
dapat membuat cash journal yang secara unik diidentifikasikan oleh kode sebanyak empat
karakter.
Setiap cash journal harus di-assign ke satu G/L account di mana mewakili akun jurnal petty
cash di dalam general ledger. Transaksi cash disimpan secara terpisah ke dalam cash
journal ditransfer secara periodik (misalnya: harian) ke general ledger.

Gambar 1 Cash Journal Transaction

Layar pengentrian data untuk transaksi cash journal dibagi kedalam tiga bagian, yaitu:
a. Data selection
b. Balance display
Menampilkan jumlah kas masuk dan kas keluar serta saldo awal dan saldo akhir.
c. Accounting transactions

‘20 ERP Financial & Controlling Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Niki Hadian, S.E., M.M., Ak., CA.
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA.
3 Remon Gunanta, S.Pd., M.Si., Ak., CPA.
Paulus Sugianto Yusuf, S.E., M.T.
Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak.
Di sini, transaksi cash journal dapat diisi. Di sini perbedaan dibuat antara cash payment,
cash receipt, dan check receipt. Transaksi akuntansi disimpan secara terpisah di dalam
cash journal dan ditransfer secara periodik ke general ledger. Transaksi yang ditransfer
dapat dicetak sebagai jurnal. Tanda terima dapat dicetak untuk setiap transaksi individu.

b. Types of Cash Journal Transactions


Tipe-tipe dari transaksi cash journal adalah sebagai berikut:
a. Expense
b. Revenues
c. Cash transfer dari cash office ke bank
d. Cash transfer dari bank ke cash office
e. Vendor payment receipt/issue
f. Customer payment receipt/issue

c. Depositing Checks
Proses depositing check adalah sebagai berikut:
a. Cek yang masuk dapat diproses secara manual atau dengan check scanner.
b. Setelah semua cek sudah dimasukkan, daftar dari cek yang akan dideposit tersedia
di sistem dan dapat diperbaiki bila diperlukan.
c. Daftar cek yang dideposit dapat dicetak atau dikirim ke bank bersama dengan cek.
d. Batch input session dibuat dari daftar check deposit dan harus diproses untuk
membuat posting.
e. Posting dapat diselesaikan secara langsung, tanpa batch input session.

d. Posting a Check Deposit


Ketika melakukan posting terhadap daftar check deposit, dua batch input session
dihasilkan, yaitu subledger session dan bank posting session. Kedua session ini harus
diproses, untuk membuat posting yang terasosiasi di dalam general ledger.
a. Subledger accounting session secara umum diproses dari accounts receivable dan
membersihkan open item yang telah dibayar.
b. Bank posting session biasanya diproses oleh departemen keuangan atau cash
management. Mereka memposting jumlah cek ke incoming check account.

e. Lockbox
Ketika menggunakan lockbox, customer mengirimkan informasi cek dan pembayaran
mereka langsung ke bank. Bank membayar biaya untuk meng-input data cek yang
‘20 ERP Financial & Controlling Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Niki Hadian, S.E., M.M., Ak., CA.
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA.
4 Remon Gunanta, S.Pd., M.Si., Ak., CPA.
Paulus Sugianto Yusuf, S.E., M.T.
Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak.
diterima. Bank menyimpan informasi cek dan pembayaran di dalam file dan mengirimnya
ke departemen keuangan menggunakan data transfer, misalnya disket, data line, atau EDI.
Berkas lockbox disimpan di dalam sistem SAP. Akun cek masuk di-posting dan invoice
yang telah dibayar dibersihkan. Informasi pembayaran yang telah selesai memungkinkan
sistem SAP untuk berjalan baik dengan clearing. Jika sistem tidak dapat menemukan
invoice untuk dibayar, informasi pembayaran harus diproses secara manual setelah
menggunakan fungsi post processing.

f. Bank Statement
Bank menginformasikan departemen keuangan mengenai transaksi di dalam akun bank
perusahaan menggunakan bank statement. Posting yang disimpan di dalam bank
statement harus dimasukkan ke dalam akuntansi. Perusahaan dapat menerima bank
statement dalam dua cara yang berbeda:
a. Dalam bentuk form: dalam kasus ini, account statement harus dibuat secara manual
di dalam sistem SAP.
b. Dalam bentuk file: file ini disediakan baik di dalam pembawa data ataupun diambil
dari bank menggunakan transfer program (bank-spesific). Laporan SAP mengimpor file ini
ke penyimpanan bank sementara dari sistem SAP.

Proses selanjutnya adalah:


a. Bank statement di dalam penyimpanan bank sementara dapat dicetak untuk tujuan
dokumentasi.
b. Batch input session dibuat dari bank statement di dalam penyimpanan bank
sementara. Kita harus menjalanakan sesi ini untuk menciptakan posting yang dibutuhkan.
Kita juga dapat melakukan posting secara langsung (tanpa batch input).
c. Kita dapat menjalankan postprocessing baik dengan menjalankan batch input session
secara online atau menggunakan transaksi special postprocessing jika kita melakukan
posting secara langsung.

g. Check Receipts and Issues


Penjelasan mengenai check receipt dan check issue adalah sebagai berikut:
a. Check issue
Program pembayaran membuat cek dan melakukan posting check issue, setiap kali open
vendor item dibersihkan. Check issue di-post ke dalam outgoing check account yang
disiapkan untuk tujuan tersebut. Ketika ceknya telah didepositokan oleh vendor dan bank
account didebitkan, ceknya muncul di dalam bank statement dan bank ledger accounting
‘20 ERP Financial & Controlling Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Niki Hadian, S.E., M.M., Ak., CA.
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA.
5 Remon Gunanta, S.Pd., M.Si., Ak., CPA.
Paulus Sugianto Yusuf, S.E., M.T.
Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak.
dari bank statement yang fungsinya untuk melakukan posting “ check issued to bank”. Jika
kita menggunakan check management, posting tersebut dibawa melalui cashed checks.
b. Check receipt
Di USA, semua posting yang diperlukan dibawa dengan mengunakan fungsi dari lockbox.
Di dalam prosedur lain, check receipt pertama-tama akan di-post ke incoming check
account dan membersihkan open item. Di tahap kedua, bank ledger accounting session
melakukan posting kas masuk dengan menggunakan “ bank to incoming cash”.

h. Transfers
Di beberapa negara, transfer digunakan secara rutin. Sedangkan, di negara-negara lain,
sangat jarang digunakan. Ada dua program yang dapat digunakan, yaitu:
a. Outgoing transfe
Program pembayaran membuat pengirimannya dan melakukan posting ke outgoing cash
account. Open vendor item dibersihkan dalam waktu yang bersamaan. Cash outflow
muncul kemudian di dalam bank statement dan bank ledger accounting session membuat
posting “ cash outflow to bank”.
b. Incoming transfer
Incoming transfer muncul di bank statement. Fungsi dari bank statement adalah melakukan
posting kas masuk, “ bank to incoming cash” dengan menggunakan bank ledger accounting
session. Subledger accounting session membersihkan item yang sudah dibayar dari akun
pelanggan. Fungsi bank statement adalah untuk mendapatkan informasi tugas dari field
transfer “ note to payee”.

Gambar 2 Period Accounting


‘20 ERP Financial & Controlling Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Niki Hadian, S.E., M.M., Ak., CA.
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA.
6 Remon Gunanta, S.Pd., M.Si., Ak., CPA.
Paulus Sugianto Yusuf, S.E., M.T.
Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak.
b. Cost-of-Sales Accounting

Pada cost-of-sales accounting, biaya barang yang terjual dikurangi dari pendapatan
untuk menghitung keuntungan operasi. Pada period accounting, jumlah biaya produksi
dikurangi dari pendapatan. Tidak seperti period accounting, di mana biaya dipecah
berdasarkan tipe biaya, pada cost-of-sales accounting, biaya terdaftar berdasarkan
fungsi mereka di dalam organisasi, seperti produksi, penjualan, administrasi, dan lain-
lain. Fungsi-fungsi tersebut direpresentasikan oleh functional area.

Gambar 3 Cost-of-Sales Accounting

a. Derivation of Functional Area


Ketika cost-of-sales accounting dipilih, field tambahan yaitu functional area
dimasukkan ke dalam coding block untuk akun. Entri dibuat di field functional
area melalui:
a. Entri manual pada field
b. Entri otomatis dari functional area melalui substitusi
c. Menyalin secara otomatis functional area yang dimasukkan ke master data
dari akun laba rugi
d. Menyalin secara otomatis functional area yang dimasukkan ke master data
dari objek CO

‘20 ERP Financial & Controlling Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Niki Hadian, S.E., M.M., Ak., CA.
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA.
7 Remon Gunanta, S.Pd., M.Si., Ak., CPA.
Paulus Sugianto Yusuf, S.E., M.T.
Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak.
b. Cost-of-Sales Accounting Ledger
Untuk membuat laporan keuangan berdasarkan cost-of-sales accounting,
sistem SAP membutuhkan transaction figure untuk functional area. Pada
general ledger yang standar, transaction figure hanya disimpan untuk company
code dan business area saja. Untuk alasan inilah, cost-of-sales accounting
ledger harus digunakan sehingga transaction figure untuk functional area dapat
disimpan juga. Menggunakan laporan keuangan khusus, transaction figure
tersebut dapat diakses dan laporan laba rugi dapat dibuat berdasarkan cost-of-
sales accounting. Jika tambahan transaction figure untuk field account
assignment baru maupun yang sudah ada harus dikelola, hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan special ledger. Metode berikut ini disediakan
untuk mengelola transaction figure tambahan:
a. Memperluas coding block.
b. Menggunakan customer-defined ledger yang berisi transaction figure tambahan.

Daftar Pustaka
___. 2005. Handbook AC010 Business Processes in Financial Accounting.

‘20 ERP Financial & Controlling Biro Akademik dan Pembelajaran


http://www.widyatama.ac.id
Niki Hadian, S.E., M.M., Ak., CA.
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA.
8 Remon Gunanta, S.Pd., M.Si., Ak., CPA.
Paulus Sugianto Yusuf, S.E., M.T.
Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak.

Anda mungkin juga menyukai