Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN KERJA

PEKERJAAN BANGUNAN RUKO 15 UN!T ARAFAH CENTER


JALAN RAUNG 190, BANJARMLATI KEC. MOJOROTO KAB. KEDIRI JAWA TİMUR

Pada hari ini Jum'at tanggal Tujuh belas, bulan Maret, tahun Dua ribu dua puluh tiga, telah diadakan
penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Pemborongan Pekerjaan Bangunan RUKO 15 UNİT ARAFAH CENTER
antara:

1. ir. TEGUH BUDİ SANTOSO : Sebagai Direktur Utama PT Asabe Global Persada
Yang Beralamat di Pondok Pekayon Indah B!ok CC23 No. 02,
RT 04 RW 17, Kel. Pekayon Jaya, Kec. Bekasi Selatan, Kota
Bekasi, Jawa Barat, dalam hal ini bertindak dan atas nama
jabatannya yang seianjütnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. MUHAMMAD ULiL ABSOR : Sebagal Direktur CV Edmaka Karya Yang beralamat di Jalan
Paridin Duşun Banggle 003/003 Ngadiiuwih Kediri, Jawa Timur,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama jabatannya yang
se!anjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak telah bersepakat mengadakan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Bangunan Ruko 15 Unit
Arafah Center. di dalan Raung 190, Banjarmlati Kec. Mojoroto, Kab. Kediri Jawa Timur, dengan syarat-syarat
serta ketentuan-ketentuan yang tertulis dalam 17 (Tujuh belas) pasal, sebagai berikut:

PASAL ı
TUGAS PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA telah menunjuk PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pemborongan pekerjaan
pembangunan Ruko 15 Unit Arafah Center di Jalan Raung 190, Banjarmlati Kec. Mojoroto, Kab. Kediri Jawa
Timur berdasarkan Surat Perintah Kerja No. SPK,BGS01-RAC-K/lll/23 tertanggal 17 Maret 2023.

2. PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima penunjukkan tersebut dan bersedia melaksanakan,
menyelesaikanj mengadakanj dan memelihara pekerjaaan serta memperbaiki kerusakan sesuai ketentuan
dan spesifikasi yang tercantum dalam perjanjian ini.

3. Volume pekerjaan pengadaan barang / bahan bangunan untuk pekerjaan pada proyek penyeiesaian
pekerjaan pembangunan Ruko 15 Unit Arafah Center yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA meliputi
ruang lingkup yang termuat dalam Rencana ANGGARAN BIAYA yang ditanda tangani / di setujui oleh
kedua PIHAK (Rekap dan lampiran terlampir).

PASAL 2
DOKUMEN DALAM PERJANJIAN

1. Dokumen — dokumen tersebut di bawah ini merupakan kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari PERJANJIAN :

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Team Pelaksana Project

1|P a g e
Lampiran 2 : Format Laporan Pekerjaan

a, Berita Acara Lapangan


b. Berita Acara Serah Terima

Jika terjadi perbedaan antara lampiran-lampiran Perjanjian ini dan pasal-pasal Perjanjian, PARA PIHAK
sepakat bahwa yang berlaku dan mengikat adalah pasal-pasal Perjanjian ini.

2. PIHAK KEDUA wajib menyediakan semua dokumen yang relevan yang berhubungan dengan Pekerjaan
dengan menggunakan format yang telah disepakati oleh PARA PIHAK dan wajib memberikannya kepada
PIHAK PERTAMA sesuai dengan yang disyaratkan dalam Perjanjian.

3. PIHAK KEDUA mengerti bahwa pemenuhan dokumen tersebut dapat merupakan prasyarat untuk
pemberian izin / pelaksanaan kegiatan yang diperlukan dalam pelaksaan Pekerjaan.

PASAL 3
WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN DAN PENYERAHAN DOKUMENTASI

1. PEKERJAAN :
A. PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan Pekerjaan dan menyerahkannya kepada PIHAK PERTAMA yang
disyaratkan dalam Perjanjian, sesuai dengan jadwal pelaksanaan Pekerjaan yang terlampir / tanggal
yang tercantum / ditentukan PARA PIHAK,
B. Pekerjaan harus dilaksanakan dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan kalender sejak tanggal
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),

2. DOKUMENTASI :
Dokumentasi dari P!HAK KEDUA diserahkan da!am bentuk Site Binder yang terdiri dari : Dokumen Berita
Acara Lapangan (Balap) dan Dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST)

4
LAPORAN DAN PERTEMUAN

1. PIHAK KEDUA wajib menyiapkan LAPORAN PERKEMBANGAN setiap minggu sesuai dengan perkembangan
pelaksanaa pekerjaan. Laporan Perkembangan di serahkan kepada PIHAK PERTAMA dan atau pihak Iainnya
yang di tunjuk oleh PIHAK PERTAMA setiap minggu paling Iambat pada hari Senin atau hari iainnya yang
ditentukan PiHAK PERTAMA.

2. LAPORAN PERKEMBANGAN harus meliputi :


a. Jadwal / Schedule PIHAK KEDUA
b. Tanggal-tanggal yang direncanakan untuk mulai dan berakhirnya bagian-bagian PEKERJAAN.
c. Perkiraan waktu yang diperiukan untuk menyeiesaikan setiap bagian PEKERJAAN.
d. Keberadaan beserta penjelasan mengenai keterlambatan apa pun yang terjadi atau yang
diperkirakan akan terjadi, dan e, Hal-hal Iain yang dianggap relevan dan perlu dalam keadaan-
keadaan untuk memungkinkan PIHAK PERTAMA secara efektif mengevaiuasi perkembangan dan
status PEKERJAAN dan agar PIHAK PERTAMA dapat dengan mudah mengkonfirmasikan jumlah
barang yang dikirim dan progress pekerjaan yang dilaksanakan dalam hal apa pun baik secara parsia!
maupun secara keseluruhan.

2|P a g e
3. MANAJER PROYEK merupakan contact person utama bagi PIHAK KEDUA untuk berhubungan dengan PIHAK
PERTAMA. Pemberitahuan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berdasarkan
PERJANJIAN tidak akan diakui kecuali apabila pemberitahuan tersebut telah disahkan oleh MANNER PROYEK
dimana PIHAK PERTAMA senantiasa memberitahukan PIHAK KEDUA mengenai identitas dan lokasi
MANAJER PROYEK.

4. PIHAK KEDUA wajib menunjuk seorang manajer proyek yang menjadi wakil PIHAK KEDUA, berwenang dan
bertanggung jawab penuh sebagai waki! yang didelegasikan oleh PIHAK KEDUA untuk pelaksanaan
PEKERJAAN dan untuk memastikan bahwa PEKERJAAN diselesaikan seluruhnya paiing lambat pada tanggai
penyeiesaian PEKERJAAN yang disyaratkan. Manajer proyek PiHAK KEDUA merupakan contact person
utama bagi PIHAK PERTAMA untuk berhubungan dengan PIHAK KEDUA Pemberitahuan kepada PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA. PERJANJIAN tidak akan diakui kecuaii apabila pemberitahuan tersebut telah
dikeiuarkan oleh oleh manager proyek PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA senantiasa memberitahukan PIHAK
PERTAMA mengenai identitas dan lokasi manajer proyek yang mewakili PIHAK KEDUA.

5. Dengan pemberitahuan tertuiis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, manajer
proyek PIHAK KEDUA atau persona! PIHAK KEDUA yang berkompeten sebagaimana rejevan wajib hadir
daiam rapat dengan PIHAK PERTAMA untuk membahas perkembangan peiaksanaan PEKERJAAN dan/atau
hai-hai iain yang berkaitan dengan peiaksanaan PERJANJiAN, termasuk, namun tidak terbatas pada,
perubahan jadwal kerja.

PASAL 5
PURCHASE ORDER DAN PAJAK

1. Sehubungan dengan PEKERJAAN, PIHAK PERTAMA menerbitkan SURAT PERINTAH KERJA untuk PEKERJAAN
dengan perincian sebagai berikut:
a. Volume PEKERJAAN : 15 unit Ruko
b. Jangka Waktu PEKERJAAN : 12 bulan
c. Biaya Pekerjaan : Rp. 5.115.000.000,- ( Lima miliar serratus lima belas juta rupiah )

2. Pekerjaan akan dilakukan secara serentak atau bertahap secara kese\uruhan sesuai dengan Surat Perintah
Kerja (SPK) dari P!HAK PERTAMA.

3. Harga SPK sudah termasuk semua hal yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh PIHAK KEDUA berdasarkan
PERJANJIAN, kecua!i untuk hal-hal yang dikecua!ikan sebagaimana ditentukan secara tegas dalam
PERJANJIAN, seperti Nilai Pembebasan Lahan, Perijinan, IMB dan iain lain.

4. Perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini dicantumkan dalam Amendemen atau perubahan
terhadap SPK yang diadakan dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.

5. Segala pajak serta segala pungutan dan bea apa pun, baik yang dikenakan oleh pemerintah pusat maupun
oleh pemerintah daerah, yang wajib dibayar sebagai akibat dari pembuatan dan pelaksanaan PERJANJIAN
menjadi tanggung dan harus dibayar oleh masing-masing pihak sesuai dengan koreiasi dan peraturan
pekerjaan yang beriaku.

3|P a g e
PASAL 6
SISTEM DAN SYARAT PEMBAYARAN

Bahwa Kontrak Pekerjaan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dan sepakat melakukan sistem
pembayaran cash by progres pekerjaan berdasarkan bobot yang disepakati.

A. Keterangan Mengenai Sistem Pembayaran

1. Jenis Pembayaran :
2. Jangka Waktu Pekerjaan : 12 Bulan
3. Mata Uang : IDR (Rupiah)
4. Uang Muka : -
5. Termin Pembayaran : Progress
6. Masa Pemeliharaan : 90 hari

A. Teknis Pelaksanaan Pembayaran

1. Termin I - 25% RP. 1.278.750.000.,- ( Satu miliar dua ratus tujuh puluh delapan juta
tujuh ratus lima puluh ribu rupia) dengan Bobot Progres Pekerjaan 30 %.

2. Termin II - 30% RP. 1.534.500.000.,- ( Satu miliar lima ratus tiga puluh empat juta lima
ratus ribu rupiah ) dengan Bobot Progres Pekerjaan 60%

3. Termin III - 20% RP. 1.023.000.000,- ( Satu miliar dua puluh tiga juta rupiah) dengan
Bobot Progres Pekerjaan 80%.

4. Termin IV - 20% RP. 1.023.000.000,- ( Satu miliar dua puluh tiga juta rupiah)
dengan Bobot Progres Pekerjaan 100%

5. Terrmin V - 5% RP. 255.750.000,- ( Dua Ratus lima puluh lima Juta Tujuh Ratus Lima
Puluh Ribu Rupiah ) di bayarkan seteiah masa retensi berakhir 90 Hari Kerja.

Seteiah Kesiapan PARA PiHAK, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama ke bank PIHAK PERȚAMA
untuk mempersiapkan untuk pembiayaan proyek dan sistem pembayarannya,

PASAL 7
PEKERJAAN TAMBAH /KURANG

1. PERTAMA selama waktu Perjanjian dengan pemberitahuan secara tertulis sebelumnya dapat mengusu!kan
perubahan LINGKUP PEKERJAAN, GAMBAR, DESAtN, SPESIFIKASI dan/atau jadwal serta VOLUME
PEKERJAAN atau meminta dilakukannya pekerjaan tambah/kurang dengan persetujuan ANTAR PIHAK.

2. Jika usulan pekerjaan tambah/kurang tersebut di atas mengakibatkan penambahan atau pengurangan biaya
dan/atau perubahan waktu penyelesaian PEKERJAAN (sebagaimana dimaksud dalam Pasai 7 PERJANJIAN ini,
penyesuaian HARGA SPK atau waktu penyelesaian PEKERJAAN yang tercantum datam PERJANJIAN akan
dilakukan.

4|P a g e
3. PIHAK KEDUA wajib menanggapi secara tertulis permohonan penyesuaian harga atau waktu yang diajukan
oleh PIHAK PERTAMA dalam waktu 7 hari kalender sejak tanggal diterimanya permohonan tersebut. Jika
PIHAK KEDUA tidak memberikan tanggapan dalam waktu 7 hari kalender, permohonan penyesuaian harga
atau waktu dianggap disetujui oleh PIHAK KEDUA.

4. Setiap perubahan terhadap isi PERJANJiAN mengikat ANTAR PIHAK apabila dibuat secara tertuiis dan
disetujui oleh ANTAR P!HAK dengan jalan membuat dan menandatangani perubahan atau amendemen
terhadap PERJANJIAN.

5. Untuk setiap pekerjaan tambah/kurang terhadap SPK yang telah diterbitkan, dengan kesepakatan ANTAR
maka dibuatkan ADDENDUM yang dari perjanjian pokOk.

PASAL 8
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% (seratus persen) ditetapkan 12 bulan / 365 hari
kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja ( SPK ), Surat Penyerahan Lapangan ( SPL dan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada PIHAK KEDUA

PASAL 9
MASA PEMEUHARAAN

1. Masa pemeiiharaan hasil pekerjaan ditetapkan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal
pekerjaan diserahterimakan dan diterima PIHAK PERTAMA.

2. Apabita selama masa pemeliharaan terdapat kerusakan-kerusakan akibat iklim atau akibat kelalaian / kesa!
ahan dalam pemakaian / pemasangan bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan perjanjian, maka PiHAK
KEDUA wajib melakukan perbaikan, Selambat-lambatnya 2 minggu setelah laporan tertulis diterima oleh
PIHAK KEDUA, dan seluruh biaya perbaikan tersebut ditanggung PIHAK KEDUA.

3. Sebagai akibat terjadinya kerusakan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) ini, maka masa peme!iharaan
terhitung sampai dengan berakhirnya perbaikan yang di!akukan tersebut.

4. apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) ini, maka P!HAK
PERTAMA dapat menunjuk P!HAK KET!GA untuk melakukan perbaikan tersebut dengan biaya
dibebankan kepada PIHAK KEDUA

PASAL 10
SERAH TERIMA PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA menyiapkan BALAP yang dilampirkan dalam BAST .1

5|P a g e
PARA PIHAK mengirimkan wakil-wakilnya untuk melaksanakan BALAP sesuai dengan PERJANJIAN yang .2
disepakati atau sesuai dengan standar atau kebiasaan BALAP yang berlaku, umum.

3. Seteiah seluruh PEKERJAAN selesai, PiHAK KEDUA wajib membuat BALAP dan BAST, yang dilengkapi dengan
dokumen pendukungnya, antara lain gambar-gambar dokumentasi PEKERJAAN kepada PiHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA wajib menandatangani BALAP dan BAST.

PASAL 11
DENDA DAN SANKSI

1. Atas keterlambatan penyelesaian PEKERJAAN, sebagaimana dimaksud dalam PERJANJIAN ini, P!HAK
PERTAMA berhak mengenakan denda sebesar 0.1 0/00 ( satu permil ) dari total harga PEKERJAAN yang
tercantum pada PO atau SPK yang relevan untuk setiap harí kalender keter!ambatan dari pekerjaan yang
terkait sampai dengan diselesaikannya PEKERJAAN dengan ketentuan denda maksimum disepakati 5 %
( lima perseratus ) dari nilai pekerjaan.

2. PIHAK KEDUA wajib membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini kepada PIHAK
PERTAMA dalam waktu 30 hari ka!ender sejak tangga! pemberitahuan tertulis pertama ka!i yang diberikan
oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA mengenai pengenaan denda tersebut diluar faktor Force
Majoure.

3. Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri, maka semua biaya yang sudah dibayarkan akan di perhitungkan oleh
PARA PIHAK.

PASAL 12
WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian Kerjasama ini berlaku sampai selesainya masa pemeliharaan, terhitung sejak tanggal
ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerjasama dan berakhir pada saat di selesaikannya PEKERJAAN oleh
PIHAK KEDUA dan telah dijunasinya pembayaran oieh PIHAK PERTAMA, serta dapat diperpanjang atas
persetujuan PARA PiHAK.

2. Jangka waktu Perjanjian Kerjasama sebagaimana tersebut diatas, tidak dapat diubah atau diakhiri oleh
PARA PIHAK secara SEPIHAK dengan alasan apapun, terkecuali ada kesepakatan dan kesepahaman PARA
PIHAK atau salah satu PIHAK melanggar isi dari pasal-pasal Perjanjian Kerjasama ini dan atau adanya suatu
keadaan yang dikategorikan sebagai FORCE MAJEURE.

3. Selama waktu PERJANSIAN, tanpa persetujuan tertulis tertebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA
tidak diperkenankan untuk menjual, membebankan, atau menjadikan jaminan atas pembayaran utang atau
dengan cara lain mengalihkan hak atau kepentíngan PIHAK KEDUA atas hasil PEKERjAAN kepada pihak mana
pun.

4. PARA PIHAK sepakat dalam hal terdapat ketentuan dalam perjanjian tambahan dan atau perjanjian laínnya
yang terkait dengan PEKERJAAN serta menyangkut PARA PIHAK yang bertentangan dengan ketentuan
didalam PERJANJIAN ini, maka ketentuan di dalam perjanjian lain menjadi hapus dan PERJANJ!AN ini yang di
anggap berlaku dan mengikat PARA PIHAK.

6|P a g e
PASAL 13
KEADAAN MEMAKSA ( FORCE MAJEURE )

1. Yang termasuk dalam Force Majeure adalah akibat dan kejadian-kejadian diluar kuasa dan kehendak dan
PARA P!HAK diantaranya termasuk tidak terbatasnya pada bencana alam, Banjir, badai, topan, gempa bumi,
kebakaran, perang, huru hara, pemberontakan demontrasi masal dan pemogokan.

2. Apabila perjanjian kerjasama ini dibatalkan dan atau dihentikan sebagai mana akibat tersebut dalam ayat 1
diatas, maka PARA PIHAK sepakat untuk saling melepaskan pihak Iain dari segala tuntutan dan atau ganti
kerugian.

PASAL 14
WANPRESTASI

1. Datam ha! salah satu pihak metanggar kewajibannya yang tercantum dalam salah satu pasal perjanjian
kerjasama ini, telah cukup bukti dan tanpa pertu dibuktikan lagi lebih lanjut, bahwa pihak yang melanggar
tersebut teiah melakukan WANPRESTASi.

2. Pihak yang merasa dirugikan atas tindakan Wanprestasi tersebut dalam ayat 1 diatas, berhak meminta ganti
rugi dan pihak yang melakukan Wanprestasi tersebut atas sejum!ah kerugian yang didendanya, kecuaii
dalam hal kerugian tersebut disebabkan oieh Force Majeure.

PASAL 15
LAIN LAIN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang per!u Oleh
PARA PIHAK, akan diatur dalam perjanjian tambahan (Addendum), Hal-hal Iain yang belum atau belum cukup
diatur dalam perjanjian ini tetapi dianggap penting dan perlu dan harus dilaksanakan Oleh PIHAK KEDUA akan
ditetapkan kemudian dan di tuangkan dalam ADDENDUM dan AMANDEMEN terhadap perjanjian ini dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 17
PENUTUP

Semua pemberitahuan dan atau surat-menyurat antara Kedua Belah Pihak sehubungan dengan perjanjian ini
dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada yang bersangkutan bilamana ada tanda terima
tertulis. Surat-menyurat juga dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA atau wakil PIHAK PERTAMA dilapangan
kepada PIHAK KEDUA atau wakil PIHAK KEDUA di Site Proyek dengan nilai bobot kekuatan hukum yang sama.

Demikian Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat dengan dan dalam keadaan sadar, tanpa paksaan dan pihak
manapun, dibuat sebanyak rangkap 2 (Dua) asli, masing-masing sama bunyinya untuk PARA PIHAK. Segera
setelah Surat Perjanjian Kerjasama ini dibaca, dimengerti, dipahami dan disetujui isinya ditandatangani diatas
kertas bermaterai cukup, yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama dan berlaku sejak
ditandatangani Oleh PARA PIHAK, dengan dihadiri oleh PARA PIHAK.

Dibuat di Nganjuk
7|P a g e
Tangga : 17 Maret 2023

PIHAK PERTAMA

[ ir. TEGUH BUDI SANTOSO

8|P a g e

Anda mungkin juga menyukai