Anda di halaman 1dari 9

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA

(SPKK)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN KAWASAN SPBU
DI LOKASI PROYEK REST AREA TYPE A KM 338 PEKALONGAN.

Antara
PT. CARBEK NUSANTARA
Dengan
PT.ZOOMINDO INTI PERKASA

Nomor :004/SPKK/CB-ZIP/V/2021.

Pada hari ini SeninTanggal Tiga Puluh Satu Bulan Mei Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (31-05-2021), kami
yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : FERRI, SH
Jabatan : Direktur
Perusahaan : PT. CARBEKNUSANTARA
Alamat : Jl. Mujair Raya No.54, Jatipadang, Jakarta Selatan 12540

Dalam halini, bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri maupun Perusahaan PT. CARBEK NUSANTARA
yang berkedudukan di Jalan Mujair Raya No.54, Jatipadang, Jakarta Selatan 12540. Yang Selanjutnya disebut:

--------------------------------------------PIHAK PERTAMA----------------------------------------------

Nama : IDA FARIDA


Pekerjaan/Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. ZOOMINDO INTI PERKASA
Alamat : Graha Mustika Ratu Bldg. floor 5, Room 501
Jl.Gatot Subroto Kav.73-75 Pancoran Jakarta Selatan

Dalam hal ini, bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri maupun Perusahaan PT. ZOOMINDO INTI
PERKASA yang selanjutnyadisebut:

--------------------------------------PIHAK KEDUA -----------------------------------------------

Berdasarkan Surat Penawaran yang diajukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, Hasil
Klarifikasi dan Negosiasi, untuk pekerjaan Pembangunan SPBU di Lokasi Rest Area KM 338 Pekalongan –
Jawa Tengah yang selanjutnya disebut “PEKERJAAN”, maka selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA sepakat untuk menandatangani Perjanjian ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai mana
tercantum dalam Pasal-Pasal berikut ini :
PASAL 1
MAKSUD PERJANJIAN
PIHAK KEDUA sebagai Perusahaan Mitra SubKontraktor melaksanakan perintah PIHAK
PERTAMA dan PIHAK PERTAMA memberikan perintah kepada PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan PEKERJAAN sampai selesai dan diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA dan
Pengawas Pekerjaan berdasarkan syarat dan ketentuan /spesifikasi yang tercantum dalam Perjanjian
ini.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan SBB :

I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal & Tingkat Keamanan
III. Pekerjaan Bangunan Sipil SPBU
IV. Pekerjaan Pengadaan Generator Set 45KVA

PASAL 3
DASAR PELAKSANAAN
1. Pekerjaan tersebut dalam Pasal 2 harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi
sebagaimana tersebut dibawah ini yang merupakan bagian tidak terpisah dari Surat Perjanjian
Kontrak Kerja ini, yaitu:
a. Perjanian ini dan segala perubahan dan Addendummya (jika ada)
b. Rencana kerja dan syarat-syaratnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), syarat-syarat
khusus, spesifikasi teknis dan Berita Acara Penjelasan dan gambar-gambar kerja/Desain,
kontur Area dari Proyek PEKERJAAN SPBU dimaksud tersebut diatas.
c. Semua ketentuan dan syarat-syarat mengenai administrasi, teknik pelaksanaan Pekerjaan dan
keselamatan kerja yang sesuai tercantum dalam peraturan/perundang-undangan yang
berlaku.
d. Penjelasan, petunjuk dan peringatan baik lisan yang selanjutnya menjadi instruksi tertulis,
maupun lisan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA selaku Maincontractor Proyek untuk
mencapai maksud dan tujuan perjanjian ini.Perubahan pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan gambar/lampiran Kontrak, hanya dapat
dilakukan setelah mendapat instruksi atau persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan
untuk dijadikan bahan pekerjaan tambah kurang sesuai ketentuan yang diatur dalam Pasal
Pekerjaan Tambah Kurang/ Adendum.
e. PIHAK KEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
pekerjaan dengan ketentuan dan spesifikasi teknis dari PIHAK PERTAMA untuk menjadi
tolak ukur/acuan pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam perjanjian Pekerjaan Infrastruktur
ini.
f. Dalam rangka pelaksanaan PEKERJAAN, atas permintaan PIHAK KEDUA, PIHAK
PERTAMA akan memberikan bagian dari dukumen, Legalitas Proyek atau data teknis
maupun Data Non Teknis lain yang melekat erat kaitannya dengan pelaksanaan Proyek/
Perkerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua atas perintah Pihak Pertama sebagaimana
Perjanjian Pembangunan SPBU di Lokasi Rest Area KM 338 Pekalongan.
g. Apabila timbul pertanyaan mengenai penafsiran mengenai Legalitas, keberadaan Proyek
Milik PIHAK PERTAMA selaku MAINCONTRACTOR dan Data Teknis/Gambar Atau
Spesifikasi, pertanyaan tersebut akan diajukan kepada pengawas Pekerjaan dan keputusan
Pengawas Pekerjaan merupakan keputusan terakhir dan mengikat Kedua Belah Pihak.
2. Dalam hal penyelesaikan Pekerjaan, apabila PIHAK KEDUA menyimpang dalam jadwal
Pelaksaan yang telah disepakati maka PIHAK PERTAMA akan memberikan teguran lisan atau
tertulis sebanyaak 2 (DUA)kali berturut-turut dengan tenggang waktu 7 (TUJUH) hari maka
PIHAK PERTAMA secara sepihak akan memutuskan atau memberikan Pekerjaan tersebut
kepada pihak lain. Akibat pengalihan atau pemutusan pekerjaan tersebut maka seluruh biaya
PEKERJAAN yang timbul menjadi beban PIHAK KEDUA

PASAL 4
HARGA KONTRAK PEKERJAAN
1. Didalam Harga Kontrak tersebut dalam ayat 1 pasal ini harga SUDAH termasuk keuntungan dan
jasa pemborong, dan termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% menjadi tanggung jawab
PIHAK PERTAMA.Segala bentuk kewajibaan Perpajakaan Lokal dan Retribusi-Retribusi sesuai
dengan aturan yang ada,dan biaya mobilisasi dan demolisasi serta biaya commisioning sudah
termasuk dalam rangka Harga Kontrak pekerjaan ini,dan menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA
2. PIHAK PERTAMA sepakat untuk membayar PIHAK KEDUA, yaitu sesuai volume realisasi
yang dikerjakann oleh PIHAK KEDUA Dikalikan harga satuan yang tetap dan mengikat (Volume
Aktual xHarga Satuan Kontrak) mengikat sifat kontrak adalah Fixed Unid Price.
PASAL 5
JENIS PEKERJAAN
II. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal & Tingkat Keamanan
III. Pekerjaan Bangunan Sipil SPBU
IV. Pekerjaan Pengadaan Generator Set 45KVA

Grand Tota : Rp 15.060.929.690;


Di Bulatkan. : Rp 15.060.930.000;
Terbilang : (Lima Belas Miliar Enam Puluh Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah).
Pekerjaan sesuai ketentuan Spek dan RAB dari Owner Project/Konsultan Perencana.

PASAL 6
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan dengan cara pembayaran
sebagai berikut:
a. Pembayaran Turn Key Project dengan Jaminan SKBDN MT 700-MT 752 Ussance Akseptasi
Unconditional.
b. Retensi Sebesar 5% 3 (Tiga) bulan atau 90 (Sembilan puluh) Hari Kerja Kalender.

Metode pembayaran PIHAK PERTAMA menggunakan system transaksi bank / transfer ke rekening
Perusahaan PT. ZOOMINDO INTI PERKASA kepada PIHAK KEDUA pembayaran dilakukan
sesuai hasil progres lapangan yang dicapai dan laporan dari Pimpro secara tertulis dan disetujui oleh
pelaksana kerja.

PASAL 7
BAHAN TENAGA KERJA ALAT DAN PERALATAN KERJA
1. Segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai Surat perjanjian
pemborongan ini baik berupa tenaga kerja, penginapan tenaga kerja, gudang alat-alat, listrik dan
air kerja, mob-demob tenaga kerja dan alat berat/peralatan kerja dari dan ke lokasi proyek, upah
dan alat disediakan oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan kerja bagi alat dan tenaga
kerjanya serta menjaga kebersihan lingkungan selama pekerjaan berlangsung. Bila kebersihan
dianggap kurang memadai, maka PIHAK PERTAMA berhak menegur secara tertulis PIHAK
KEDUA atau bahkan memberikan sanksi.
3. Semua alat berat/peralatan kerja lain yang menyertai dan cara pekerjaannya harus sesuai dengan
jenis dan standarisasi/spesifikasi yang telah ditentukan dalam Dokumen Perjanjian dan dengan
persetujuan pihak pemberi Tugas/Pengawas pekerjaan yang mewakilinya.
4. PIHAK KEDUA menjamin dan bertanggung jawab atas asal-usul peralatan dan tenaga kerja yang
dipakai untuk pelaksanaan PEKERJAAN, termasuk asuransi alat (jika diperlukan)
5. Segala masalah yang timbul dalam bentuk permasalahan apapun dikemudian hari yang berkaitan
dengan PEKERJAAN ini setelah perkerjaan selesai ( Serah Terima),sepenunya sudah menjadi
tanggung jawab PIHAK PERTAMA selaku pemilik Proyek (Maincont)

PASAL 8
WAKTU DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA wajib mengikuti pelaksanaan (Time Schedule) yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA selaku Pihak Pemberi Tugas dan pemilik pekerjaan (MAINCONTRACTOR).
2. PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pelaksanaan PEKERJAAN dalam waktu 6 (Enam) Bulan
atau 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kerja kalender,terhitung semenjak diterimanya
3. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) setelah SKBDN diyatakan ON oleh pihak Bank Officer
Maincont dan Mitra Subkont.
4. Jangka waktu pelaksanaan tidak dapat diubah sebab apapun,kecuali keadaan memaksa (Fource
Majeure) seperti diatur dalam Pasal 14 perjanjian ini atau disebabkan oleh pekerjaan tambahan
sesuai dengan ketentuan pasal 12 perjanjian ini dan dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK
PERTAMA bahwa jangka waktu pelaksanaan ditambah diperpanjang.
5. Apabila pekerjaan PIHAK KEDUA belum dapat dimulai atau terlambat dikerjakan disebabkan
oleh PIHAK KETIGA/Kontraktor lain,maka hal tersebut harus segera dilaporkan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMAselambat-lambatnya 7 (TUJUH) hari sebelum pekerjaan PIHAK
KEDUA seharusnya sudah mulai dikerjakan.

PASAL 9
PENGAWAS PEKERJAAN
1. Untuk melakukan pengawasan dan pengendalian pekerjaan,PIHAK PERTAMA akan
menugaskan pengawas yang mana merupakan Pekerja yang bertindak untuk dan atas nama
PIHAK PERAMA.
2. PIHAK KEDUA wajib mematuhi segala Petunjuk teknis dan atau perintah baik lisan atau tertulis
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam surat Perjanjian Pemborongan ini.
3. Segala sistem dan hasil pemeriksaan yang berkaitan dengan mutu oleh PIHAK PERTAMA wajib
dipatuhi oleh PIHAK KEDUA, dan apabila PIHAK PERTAMA mensyaratkan adanya
perubahan terhadap mutu pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka oleh karenanya
PIHAK KEDUA wajib mematuhinya.

PASAL 10
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pelaksanaan pekerjaan harus sudah dilaksanakan paling lambat Satu minggu / 7 (Tujuh) hari
setelah Surat perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh PIHAK PERTAMA. Dan apabila dalam waktu
yang sudah ditentukan belum dapat melaksanakan pekerjaan maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sper atau tenggang waktu 5 (Lima) hari kedepan dan apabila tidak ada juga kegiatan
lapangan maka semua perjanjian akan gugur dengan sendirinya.
2. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan struktur organisasi lengkap yang akan di tugaskan di
lapangan kepada PIHAK PERTAMA dan ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK
KEDUA yang di tunjuk sebagai pemipin pelaksanaan/tenaga ahli yang mempunyai wewenang
atau kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA serta dapat menerima, memberikan dan
memutuskan segala petunjuk dari PIHAK KEDUA.
3. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA pemimpin pelaksana atau tenaga ahli yang
ditunjuk atau digunakan oleh PIHAK KEDUA tidak memenuhi syarat yang diperlukan, maka
PIHAK PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk
mengganti dengan pemimpin pelaksana atau tenaga ahli yang memenuhi syarat yang dimaksud
PIHAK PERTAMA.

PASAL 11
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan instruksi PIHAK PERTAMA
yang berdasarkanpada ketentuan sespsifikasi teknis dan gambar yang telah ditetapkan.
2. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan jadwal pelaksanaan (Time Scedule) dengan mengacu pada
jadwal pelaksanaan antara PIHAK PERTAMA dengan pemberi tugas.
3. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan
PEKERJAAN.
4. PIHAK KEDUA diwajibkan memenuhi semua persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang
ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang dan atau PIHAK PERTAMA, selanjutnya harus
segera melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi atas pekerjaannya di lokasi PEKERJAAN.
5. PIHAK KEDUA wajib menjaga Kebersihan/Kerapihan lokasi pekerjaan dan lingkungan dari
kotoran/puing yang timbul dari pelaksanaan PEKERJAAN.
6. PIHAK KEDUA harus menjaga segala utilitas jaringan yang berada dilokasi kerja, seperti: kabel,
pipa, PDAM,pipa gas, dan lain-lain dari kerusakan akibat pekerjaan PIHAK KEDUA.
7. Segala bentu akibat yang ditimbulkan dari terganggunya atau rusaknya utilitas jaringan menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 12
PEKERJAAN TAMBAH ATAU KURANG
1. Yang dimaksud Pekerjaan Tambah ialah pekerjaan yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA untuk dilaksanakan, yang sebelumnya tidak tercantum baik dalam
gambar-gambar maupun dalam rencana kerja dan syarat-syarat yang terdapat dalam dokumen
perjanjian ini, termasuk perubahan terhadap gambar atau syarat-syarat tersebut sehingga
menimbulkan perubahan / tambahan sifat, mutu atau kuantitas PEKERJAAN.
2. Yang dimaksud dengan Pekerjaan Kurang ialah pekerjaan yang diperhitungkan oleh PIHAK
PERTAMA untuk tidak dilaksanakan yang sebelumnya telah tercantum baik dalam gambar-
gambar maupun dalam rencana kerja syarat-syarat yang terdapat dalam dokumen perjanjian ini,
termasuk perubahaan terhadap gambar atau syarat-syarat tersebut sehingga menimbulkan
perubahan / tambahan sifat, mutu atau kuantitas PEKERJAAN.
3. Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan kurang hanya dapat dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA setelah
mendapat perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA, selaku Pemberi Tugas dan dituangkan dalam
ADDENDUM.
4. Perubahan Harga Borongan akibat Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan Kurang tersebut dihitung
berdasarkan penambahan atau pengurangan kuantitas dari bagian yang diadakan perubahan saja
akan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan atau harga satuan bahan, peralatan ini atau dalam
Penawaran PIHAK KEDUA.

PASAL 13
PENYERAHAN PERTAMA PEKERJAAN
PEKERJAAN dinyatakan telah selesai apabila telah diterima oleh PIHAK PERTAMA, selaku
Pemberi Tugas kepada PIHAK KEDUA, akan menerbitkan Berita Acara Penyerahan PEKERJAAN
yang didalamnya ditetapkan tanggal selesainya PEKERJAAN kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 14
KEADAAN MEMAKSA (”FORCE MAJEURE”)
1. Yang di maksud dengan keadaan memaksa (force majeure) adalah keadaan atau peristiwa yang
terjadi diluar dugaan, kemampuan dan kekuasaan para pihak yang mengakibatkan terhambatnya
pelaksanaan kewajiban salah satu atau para pihak sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini, yaitu :
 Gempa Bumi, Angin Topan, Banjir, Tanah Longsor,Sambaran Petir, Kebakaran, Benda-
Benda angkasa dan Bencana Alam lainnya.
 Peperangan, Hura-Hura Terorisme, Pemberontakan, Sabotase, Embargo, Pemogokan
Umum
2. Keadaan memaksa harus diberitaukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dalam waktu 3 (TIGA) hari kelender sejak terjadinya keadaan atau/peristiwa tersebut.
Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah menerima pemberitahuan tersebut, PIHAK PERTAMA
dianggap menyetujui atau mengakui adanya keadaan memaksa seperti yang disampaikan oleh
PIHAK KEDUA.
3. Dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah berakhirnya suatu keadaan memaksa, PIHAK KEDUA
harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA laporan mengenai keadaan memaksa tersebut
serta akibatnya pada PEKERJAAN dengan menyertakan bukti-bukti yng sah dari instasi yang
berwenangtanpa mengurangi pasal 19 perjanjian ini dalam hal keadaan memaksa yang diakui oleh
PIHAK PERTAMA terjadi kerusakan pada PEKERJAAN atau bahan/barang,alat peralatan
kerja,yang ada dilokasi PEKERJAAN dan belum terpasang maka:
a. PIHAK PERTAMA dapat memerintahkan pada PIHAK KEDUA untuk membersihkan dan
membuang reruntuhan, membangun kembali atau memperbaiki pekerjaan yang rusak,
mengganti atau memeperbaiki bahan/barang atau area pekerjaan yang rusak,serta melanjutkan
pelaksanaan PEKERJAAN.
b. Pekerjaan pembersihan dan pembuangan reruntuhan,pembuangan kembali atau perbaikan atau
pekerjaan yang rusak,serta penggantian atau perbaikan bahan/barang yang rusak, yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas perintah PIHAK PERTAMA akan diperhitungkan
sebagai pekerjaan tambah oleh PIHAK PERTAMA / pihak pemilik perkerjaan
(MAINCONT)

PASAL 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Setiap perselisihan yang terjadi antara belah pihak sehubungan dengan perjanjian ini pada
dasarnya diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat,jika penyelesian secara musyawarah
tidak tercapai dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak dilakukannya musyawarah, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebutmenurut peraturan dan tata cara
Badan Arbitrase Indonesia (BANI).
2. Keputusan BANI adalah final dan mengikat PARA PIHAK untuk mematuhinya dan dengan
demikian tidak dapat diajukan banding,kasasi atau peninjauan kembali, dan PARA PIHAK sepakat
menyampaikan berlakunya pasal 1266 dan 1267 KUH perdata

PASAL 16
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan dalam pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata untuk pengakhiran yang diatur dalam pasal ini.
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri perjanjian ini secara dengan memberitahu kan
secara tertulis hal tersebut kepada PIHAK KEDUA, dengan peringatan tertulis sebanyak 2 (dua)
kali berturut-turut dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari kalender dalam hal PIHAK KEDUA
 Dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal mulai pelaksanaan tersebut
dalam pasal 8 perjanjian ini tidak atau belum melaksanakan PEKERJAAN tanpa alasan
yang wajar dan masuk akal, terhitung dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender berturut-
turut sama sekali menghentikan pelaksanaan PEKERJAAN tanpa alasan yang wajar.
 Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir dalam hal PIHAK KEDUA jatuh pailit, atau
sebagai badan usaha atau sebagai badan usaha melakukan likuidasi (kecuali likuidasi suka
rela untukmaksud penggabungan atau reorganisasi)
3. Apabila terjadi pengakhiran perjanjian sebagaimana dimaksud ayat 2 dan 3 pasal ini, maka:
 PIHAK PERTAMA sendiri atau menunjukan pihak lain berhak mengadakan bahan barang,
peralatan dan tenaga kerja serta melanjutkan pelaksanaan PEKERJAAN.
 PIHAK KEDUA harus menyerahkan pada PIHAK PERTAMA semua arsip gambar,
data,perhitungan dan keterangan lainnya yang berhubungan dengan perjanjian ini
 PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran atas pekerjaan yang tela diselesaikan,
sesuai pencapaian progres akutual di lapangan.

PASAL 17
PELAKSANAAN SISTEM DAN MUTU
1. Dalam melaksakan pekerjaan, PIHAK KEDUA wajib mengikuti/ melaksanakan Sistem
Menejemen Mutu (ISO - 9001:2008) Sistem Menejemen Lingkungan K3 (OHHSAS 18001:2007)
dan Sistem Menejemen Lingkungan (ISO -14001:2004) yang diterapkan oleh PIHAK
PERTAMA.
2. Pelaksanaan Sistem Menejemen Mutu K3 dan lingkungan oleh PIHAK KEDUA, diharapkan
dapat Jaminan Mutu, K3 dan lingkungan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA.
3. Apabila persyaratan pelaksanaan Sistem Menejemen Keselamatan, kesehatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L) dipenuhi oleh PIHAK KEDUA sehinggah mengakibatkan
kerusakanbarang atau kecelakaan kerja maupun kerusakan lingkungan,maka biaya-biaya yang
timbul akibat tidak dipenuhinya persyaratan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA

PASAL 18
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan
(ADDENDUM) dan merupakan perjanjian yang tak terpisahkan dari Surat Perjanjian Pemborongan
pekerjaan ini.

PASAL 19
PENUTUP
1. Perjanjiankontrak kerja ini dibuat dengan segala akibat dan tanggungjawabnya dikemudian hari,
dibuatolehkesepakatan dan persetujuan olehPARA PIHAK dalam keadaan sadar dan tanpa adanya
paksaan dari PIHAK manapun.
2. Perjanjiankontrak kerja ini dinyatakan sah dan mengikat PARA PIHAK serta mulai berlaku pada saat
perjanjiankontrak kerja ditandatangani oleh PARA PIHAK.
3. Perjanjiankontrakkerja ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat 2 (Dua) Rangkap asli
bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Jakarta, 31 Mei 2021

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. CARBEK NUSANTARA. PT.ZOOMINDO INTI PERKASA

FERRI, SH IDA FARIDA


Direktur Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai