ANTARA
Pada hari ini, ......tanggal ......bulan ...... tahun Dua ribu dua puluh tiga (--2023), kami yang bertanda
tangan di bawah ini :
2. dalam hal ini diwakili oleh CV..............................................dalam hal ini diwakili oleh..............
beralamat di , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ,
ke l urahan ..........kecamatan ...........– SUKABUMI yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK dan
secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan d iri dalam suatu
perjanjian kerjasama dalam bidang pelaksanaan Pembangunan proyek PERUMAHAN MAJA GORIS LAND
dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini :
PASAL I
LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB
2. Lingkup pekerjaan secara terperinci adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan ini.
3. Pembiayaan dalam rangka pembangunan tersebut diatas disediakan oleh PIHAK KEDUA sesuai
dengan RAB yang disampaikan oleh PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut dari PIHAK PERTAMA dan melaksanakan sebagaimana
mestinya sesuai dengan ayat (1) diatas dengan penuh tanggung jawab.
PASAL II
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 dilaksanakan bersama-sama antara PIHAK
PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sesuai dengan :
PASAL III
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN MASA PEMELIHARAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selama maksimal 90 hari kalender terhitung sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja tanggal 07 Desember 2023 dan harus sudah
selesai
serta diserahkan paling lambat tanggal 07 ........... 2024
2. PARA
WaktuPIHAK
penyelesaian sebagaimana
kecuali adanya keadaandimaksud
memaksadalam pada ayattelah
sebagaimana 1 diatas, tidak
diatur dapat
dalam diubah ini.
perjanjian oleh
3. Masa pemeliharaan adalah 90 ( Sembilan Puluh) hari kalender, terhitung mulai dari serah
terima pekerjaan dimaksud.
4. Apabila dalam waktu 14 (Empat Belas) hari Kerja setelah penandatangan Surat ini belum
melaksanakan kegiatan pembangunan Proyek maka secara otomoatis mengugurkan surat
Perjanjian ini dengan kata lain tidak berlaku lagi.
PASAL IV
HAK DAN KEWAJIBAN
PIHAK KEDUA :
a. Pihak pertama mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak kedua.
b. Meminta laporan -laporan secara periodic mengenai pelaksanaan pekerjaan yang di
lakukan oleh pihak kedua.
c. Menyelesaikan seluruh perijinan yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
PIHAK KEDUA :
PASAL V
HARGA PEKERJAAN
1. Jumlah harga pekerjaan untuk pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini adalah
sebesar Rp 20.295.000.000,- (Dua Puluh milyar Dua ratus sembilan puluh lima juta rupiah)
sudah termasuk Pajak-pajak yang dibebankan kepada PIHAK KEDUA dan merupakan jumlah yang
tetap dan pasti (lumpsum fixed price).
2. Dalam jumlah harga borongan tersebut pada ayat 1 diatas sudah termasuk pajak-pajak dan biaya-
biaya lainnya yang harus dibayarkan PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PASAL VI
CARA PEMBAYARAN/PENGEMBALIAN MODAL
1. Jika Phak kedua tanpa alasan yang dapat diterima menurut perjanjian ini te rbukti tidak dapat
menyelsaikan dan menyerahkan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan, maka pihak
pertama berhak mengenakan denda keterlambatan 1/100 (permil) dari nilai pekerjaan yang
terlambat untuk setiap hari keterlambatan, maksimal denda keterlambatan adalah sebesar 5%
dari nilai pekerjaan/kontrak.
2. Jika Pihak pertama tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan perjanjian pembayaran pada
perjanjian ini selama 30 hari maka pihak kedua berhak untuk memberhentikan pekerjaan yang
dilaksanakannya.
PASAL VIII
SUB-KONTRAKTOR
1. Apabila suatu bagian pekerjaan akan diserahkan kepada suatu sub kontraktor, maka PIHAK KEDUA
harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dan hubungan antara PIHAK
KEDUA dengan sub kontraktor menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
2. Jika ternyata PIHAK KEDUA telah menyerahkan pekerjaan kepada sub kontraktor tanpa
persetujuan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan peringatan secara tertulis
kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA harus mengembalikan keadaan sehingga sesuai dengan
isi surat perjanjian ini, semua biaya yang telah dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA atau sub kontraktor
untuk pekerjaan yang dilakukan oleh sub kontraktor itu ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
3. Untuk bagian-bagian pekerjaan yang diserahkan kepada sub kontraktor atas sepengetahuan
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA harus melakukan koordinasi yang baik, serta penuh
tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh sub kontraktor, serta melakukan
pengawasan bersama-sama PIHAK PERTAMA.
PASAL IX
KERAHASIAAN
1. Para pihak wajib menjadikan perjanjian ini sebagai hal yang bersifat rahasia yang tidak di ketahui
oleh umum, kecuali untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan,perbankkan,audit atau
pemeriksaan hukum oleh pihak apparat yang berwenang.
2. Para pihak secara Bersama sama sepakat bahwa ketentuan ayat 1(satu) juga mengikat bagi
seluruh karyawan masing -masing pihak.
PASAL X
KENAIKAN HARGA DAN FORCE MAJEURE
1. Semua kenaikan harga borongan dan lain-lainnya, selama pelaksanaan pekerjaan ini, menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
2. Hal-hal yang termasuk ke dalam force majeure dalam kontrak ini adalah :
a. Bencana alam (gempa bumi, banjir, gunung meletus, longsor, kebakaran, huru-hara,
peperangan, pemberontakan dan epidemi).
b. Kebijakan pemerintah yang dapat mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian
pekerjaan.
3. Apabila terjadi Force Majeure harus diberitahukan secara tertulis, selambat-lambatnya dalam
waktu 3 (tiga) hari sejak terjadinya yang disertai dengan bukti yang sah, demikian juga pada waktu
Force Majeure berakhir.
4. Keterlambatan karena Force Majeure tidak dikenakan denda.
PASAL XI
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Semua pekerjaan tambah atau kurang harus dikerjakan atas perintah dan tertulis dari PIHAK
PERTAMA.
2. Pekerjaan tambah atau kurang yang dikerjakan PIHAK KEDUA tanpa seizin PIHAK PERTAMA
akibatnya harus ditanggung PIHAK KEDUA.
PASAL XII
PEMBATALAN PERJANJIAN
PASAL XIII
BEA MATERAI DAN PAJAK-PAJAK
Bea materai dan pajak-pajak yang timbul akibat dari perjanjian ini seluruhnya sudah termasuk ke dalam
Rencana Anggaran Biaya (RAB), dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL XIV
KESELAMATAN KERJA
PASAL XV
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan
secara musyawarah mufakat.
2. Apabila musyawarah tidak tercapai, maka penyelesaian terakhir diserahkan kepada putusan
Pengadilan Negeri yang dalam hal ini kedua belah pihak memilih domisili tetap di Kantor
Pengadilan Negeri setempat.
PASAL XVI
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan yang dipandang perlu oleh
kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan
perjanjian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
PASAL XVII
KETENTUAN PENUTUP
1. Dengan telah ditanda tangani perjanjian ini oleh kedua belah pihak pada hari dan tanggal
sebagaimana tersebut diatas, maka seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal -pasal dan
lampiran perjanjian ini mempunyai kekuatan hukum mengikat kedua belah pihak sebagaimana
ketentuan dalam Pasal 1338 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
2. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup masing-masing untuk PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta masing-masing rangkap mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan dinyatakan berlaku sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
PIHAK PERTAMA,
Direktur Utama
Direktur
utama