Anda di halaman 1dari 15

SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN

antara
PT. ARTHA SARANAMEKAR
dengan
PT. ASABE GLOBAL PERSADA
PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL PEMBANGUNAN
APARTEMEN ONE CASABLANCA JAKARTA

No. ……………………………..

Perjanjian ini, dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari Kamis tanggal Dua
Puluh Lima, bulan Februari tahun Dua Ribu Lima Belas ( 26 – 02 – 2015 ), dibuat
dan dilangsungkan oleh dan antara :

I. PT. ARTHA SARANAMEKAR, suatu perseroan terbatas yang didirikan


berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, yang berkedudukan dan
berkantor di Sampoerna Square Jalan Raya Hankam Raya No. 28, Kranggan
RT. 003/008 Jati Raden Jati Sampurna Bekasi 17433, dengan akta Pendirian
No. 029, tanggal Dua Puluh Sembilan, bulan April, tahun Dua Ribu Sepuluh,
Notaris Elly Rustam, SH, dan dalam perbuatan hukum ini diwakili oleh
Ir. DEDY MULYAWAN , dalam kedudukannya selaku Project Director yang
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “PIHAK PERTAMA”.
II. PT. ASABE GLOBAL MANDIRI, yang berkedudukan di Parahyangan Business
Park Blok B No. 6, Jalan Sukarno Hatta No. 693 By Pass Bandung Jabar, yang
diwakili oleh Ir. TEGUH BUDI SANTOSO dalam kedudukannya selaku Direktur
Utama yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai “PIHAK KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bersama-sama selanjutnya disebut “PARA


PIHAK”.

PIHAK PERTAMA, terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut :


A. Bahwa, PIHAK PERTAMA, dengan ini memberikan pekerjaan Mekanikal
Elektrikal pada Project Apartemen One di Kasablanka Jalan Rasuna Said
Kuningan Jakarta Pusat.
B. Bahwa, PIHAK KEDUA merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang
kontraktor setuju dan sanggup melaksanakan Proyek diatas sesuai dengan
Penawaran Harga yang telah disepakati, dengan tetap mematuhi segala
syarat dan ketentuan Perjanjian ini untuk melaksanakan dan menyelesaikan
Proyek Fisik Bangunan tersebut sebagai SubCont PT. PERSADA PUTRA
ANGKASA.
Berdasarkan hal tersebut PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk
melangsungkan perjanjian ini (selanjutnya disebut sebagai ‘Kontrak’) berdasarkan
syarat dan ketentuan sebagai berikut :

Page 1 of 15
PASAL 1
ISTILAH DAN PENGERTIAN

1. “Berita Acara Serah Terima Pertama” (atau BAST-1) adalah dokumen tertulis
yang dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak melalui wakil-wakilnya
yang sah, yaitu Project Manager dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
atau Pejabat diatasnya, diatas materai yang cukup yang menyatakan bahwa
Pekerjaan Pemborongan berupa Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal, telah
terpenuhi secara keseluruhan dan sistem telah berfungsi dengan baik sesuai
dengan persyaratan dalam Perjanjian ini yang menandai dimulainya masa
pemeliharaan selama 90 (Sembilan Puluh) hari, dengan memperhatikan
catatan-catatan seperlunya yang dicantumkan dalam Berita Acara tersebut,
khususnya catatan-catatan tambah kurang (“Pekerjaan Tambah Kurang”) Foto
dan Berita Acara Penyelesaian Waktu Pekerjaan.
2. “Berita Acara Serah Terima Kedua” (BAST-2) adalah dokumen tertulis yang
dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak melalui wakil-wakilnya yang
sah, yaitu Project Manager dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA atau
pejabat diatasnya, diatas materai yang cukup yang menyatakan bahwa Sistem
telah berfungsi dengan baik selama jangka waktu pemeliharaan Tahap 1
(Pertama).
3. Berita Acara Penyelesaian Waktu Pekerjaan adalah dokumen tertulis yang
dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak melalui wakil-wakilnya yang
sah, yaitu Project Manager dari LSK atau Pihak lain yang ditunjuk oleh LSK dan
Project Manager KONTRAKTOR atau Pejabat diatasnya, yang menyatakan
realisasi waktu pekerjaan.
4. Dokumen berarti :
a. Dokumen Pembayaran (Document for Payment), adalah suatu dokumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2 kontrak ini, yang harus
diserahkan oleh PIHAK KEDUA, serta menunjukkan bahwa Pihak Pertama
berkewajiban menyelesaikan Pembayaran atas Proyek yang diberikan;
b. Dokumen Penerimaan (Document for Acceptance), berarti suatu dokumen
dibuat, yang menunjukkan bahwa Pekerjaan tersebut telah diselesaikan
sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang diminta Pihak Pertama.
5. Hari berarti hari Kalender
6. Harga Kontrak berarti imbalan yang akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA atas Proyek sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini;
7. Jangka Waktu Pemeliharaan Tahap I (Pertama) adalah 90 (Sembilan puluh)
hari sejak BAST-1.

Page 2 of 15
8. Jadwal Pelaksanaan berarti waktu sesungguhnya yang disepakati oleh para
pihak sebagaimana diatur dalam Pasal 2 perjanjian ini;
9. Kontrak berarti Perjanjian ini yang dilaksanakan antara PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA dalam rangka Pemborongan berupa Pekerjaan Mekanikal,
Elektrikal, termasuk seluruh lampiran dan apendiks, dan seluruh dokumen
sebagaimana dimaksud dan ditetapkan dalam perjanjian ini.
10. Manajer Proyek berarti staff kedua belah pihak yang diangkat secara sah
untuk bertindak sebagai wakil para Pihak dalam hubungannya dengan
pelaksanaan Layanan ini;
11. Masa Garansi memiliki arti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 4.
12. Peristiwa Keadaan Memaksa, berarti berkaitan dengan PIHAK PERTAMA
atau PIHAK KEDUA (Pihak yang terkena dampak) sebagaimana diatur dalam
Pasal 18 perjanjian ini;
13. Rapat Proyek, berarti segala rapat yang diadakan secara teratur dan
dijadwalkan oleh PIHAK PERTAMA dalam rangka monitoring dan Evaluasi
Kinerja Pihak Kedua;
14. Surat Perintah Kerja (atau SPK) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang merupakan pesanan kerja yang
berisikan Pekerjaan Fisik, alamat dan harga harga pekerjaannya;
15. Tagihan Yang Sah, berarti suatu tagihan yang akan diberikan PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA;
16. Tanggal Mulai Berlakunya Kontrak berarti tanggal ditandatanganinya
Perjanjian ini oleh kedua belah pihak.

PASAL 2
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA harus sudah memulai melaksanakan setiap bagian-bagian


pekerjaannya di lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (Tujuh) hari kalender
terhitung :
a. Surat-surat perijinan sudah diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA
b. SKBDN sudah dinyatakan berlaku oleh Bank yang mengeluarkannya melalui
surat pernyataan.
2. PIHAK KEDUA harus sudah dapat menyelesaikan seluruh bagian pekerjaannya
dengan segala persyaratan-persyaratan dalam kurun waktu Delapan bulan
terhitung tanggal 2 bulan Maret 2015 sampai tanggal 2 bulan November 2015
terkecuali ditentukan lain oleh PIHAK PERTAMA dan disetujui oleh PIHAK
KEDUA.

Page 3 of 15
3. Penyelesaian akhir seluruh bangian lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA
sebagaimana yang dimaksud al ayat 3 (tiga) pasal ini, akan diterangkan dalam
dokumen Berita Acara Serah Terima I (Pertama) tersebut.
4. Jangka waktu pemeliharaan seluruh lingkup pekerjaan PIHAK PERTAMA
adalah 90 (Sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterbitkan
dokumen Berita acara Serah Terima Pekerjaan Kontraktor Tahap I (Pertama)
tersebut.
5. Penyelesaian akhir seluruh lingkup masa pemeliharaan/perawatan pekerjaan
PIHAK KEDUA sebagaimana yang dimaksud ayat 4 (empat) pasal ini. akan
diterangkan dalam dokumen Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Kontraktor
Tahap II (Kedua)

PASAL 3
PEDOMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dokumen-dokumen yang menjadi pedoman untuk melaksanakan setiap pekerjaan


pemborongan ini merupakan bagaian dokumen yang saling mengikat dan tidak
terpisahkan satu sama lain :
1. Surat Penawaran Harga PIHAK KEDUA No. ………………………………………..
tertanggal …………………., keputusan harga final berdasarkan negoisasi harga
tanggal ………………….. Lengkap berikut perincian harga satuan dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) untuk melaksanakan lingkup Pekerjaan Mekanikal,
Elektrikal, yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Berita Acara Klarifikasi dan Negoisasi Harga Penawaran yang ditandatangani
kedua belah pihak.
3. Dokumen rencana kerja dan syarat-syarat Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal,
yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA dalam pembangunan berikut
perubahan-perubahannya.
4. Gambar-gambar Teknis Perencanaan bidang Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal,
harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis pekerjaan dari PIHAK
PERTAMA berikut segala perubahannya.
5. Struktur Organisasi pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA, berikut Surat
Kuasa Penunjukkan Personil lapangan dan segala perubahannnya
disampaikan kepada PIHAK PERTAMA.
6. Nota-nota tertulis tentang pengarahan/petunjuk teknis, perubahan-perubahan
detail teknis berikut seluruh cakupannya yang diberikan PIHAK PERTAMA
selama pekerjaan berlangsung.
7. Peraturan umum Keselamatan Kerja

Page 4 of 15
8. Segala ketentuan-ketentuan administrasi (laporan harian, laporan mingguan,
laporan bulanan, nota tembusan,pengiriman material, dan sebagainya oleh
PIHAK KEDUA dan birokrasi di lokasi yang diberlakukan oleh PIHAK
PERTAMA selama pekerjaan berlangsung.

PASAL 4
LINGKUP KERJA

1. PIHAK PERTAMA harus sudah menyelesaikan semua perizinan proyek ini


pada saat pekerjaan akan dimulai, keterlambatan atau belum keluarnya izin-izin
dari pemerintah setempat merupakan kelalaian PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA berkesanggupan dan wajib melaksanakan pekerjaan
pemborongan sesuai dan atau berdasarkan Pedoman pelaksanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 (tiga).
3. PIHAK KEDUA berkesanggupan untuk menyediakan/mengadakan tenaga kerja
yang ahli dan terampil di bidangnya masing-masing untuk dapat melaksanakan
pekerjaannya, berikut satuan pengamanan yang jumlahnya memadai dan
ditempatkan di lokasi proyek serta dapat bekerja secara penuh waktu untuk
menjaga serta mengawasi segala sarana prasarana akomodasi dan peralatan
kerjanya selama pekerjaan tersebut berlangsung.
4. PIHAK KEDUA berkesanggupan/untuk menyediakan site office, direksi keet,
gudang, tempat tinggal tenaga kerja, KM/WC, listrik penerangan dan air kerja
untuk kepentingan PIHAK KEDUA.
5. PIHAK KEDUA berkesanggupan menyediakan/mengadakan seluruh bahan-
bahan atau material kerja sesuai dengan jumlah dan persyaratan teknis yang
telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA serta sesuai dengan rencana jadwal
pengadaan bahan-bahan atau material kerja yang telah disetujui PIHAK
PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA berkesanggupan menyediakan sarana prasarana transportasi
untuk keperluan mobilisasi tenaga kerja, bahan-bahan bangunan atau material
kerja yang telah disetujui PIHAK PERTAMA selama pekerjaan tersebut
berlangsung.
7. PIHAK KEDUA berkesanggupan bekerja sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang disetujui PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 (dua).
8. Dalam pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA harus selalu ada wakilnya yang
ditunjuk yaitu Site Manager sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 4 yang
akan selalu berkoordinasi dengan PIHAK PERTAMA dalam hal ini diwakili oleh
Project Manager sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 2, apabila
menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA Site Manager yang ditunjuk PIHAK

Page 5 of 15
KEDUA tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan, maka PIHAK PERTAMA
akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK
KEDUA harus segera mengganti dengan Site Manager yang lain.
9. PIHAK KEDUA diwajibkan memberikan laporan-laporan dan progress
mingguan dan bulanan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA atau
pengawas ditunjuk.
10. PIHAK KEDUA berkesanggupan menanggung seluruh biaya-biaya yang
ditimbulkan selama melaksanakan seluruh lingkup tugas yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA.

PASAL 5
SHOP DRAWING DAN AS BUILT DRAWING

1. PIHAK KEDUA harus membuat shop drawing (gambar kerja) terhadap seluruh
detail teknis pelaksanaan sebelum meminta izin pekerjaannya.
2. PIHAK KEDUA harus membuat As Built Drawing terhadap seluruh bagian detail
teknis pelaksanaan kerjanya gambar-gambar perencanaan awal pelaksanaan
pekerjaan, shop drawing dan segala perubahan-perubahannya.
3. Seluruh Dokumen As Built Drawing sudah bisa diterima oleh PIHAK PERTAMA
sebelum Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Kontraktor Tahap II (Kedua).

PASAL 6
PEKERJAAN TAMBAH ATAU KURANG

1. Bila ada pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan sebagaimaan dimaksud Pasal 6


memerlukan pekerjaan tambah/kurang. Maka akan diatur dalam perjanjian
tambah (addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari perjanjian
Kontrak Kerja ini.
2. Perubahan yang merupakan penambahan atau pengurangan pekerjaan hanya
dianggap sah apabila disepakati oleh kedua belah pihak atau Pihak-pihak
dengan menyebutkan jenis pekerjaan, volume dan rincian secara jelas.
3. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar
harga satuan yang Tercantum dalam BILL OF QUANTITY (RAB) yang disetujui
dan dilampirkan oleh kedua belah pihak. Jika dasar harga satuan tidak
ditentukan di dalam surat persetujuan Penawaran PIHAK KEDUA dan PIHAK
PERTAMA pada perjanjian kontrak kerja ini maka dasar harga satuan
ditentukan oleh kedua belah pihak.
4. Tidak diperkenankan/dibenarkan PIHAK KEDUA menjalankan pekerjaan
tambahan/kurang selama belum ada persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
Bila pelaksanaan pekerjaan tetap dijalankan oleh Pihak Kedua, maka PIHAK
KEDUA tidak berhak untuk meminta pembayaran apapun dari PIHAK PERTAMA.

Page 6 of 15
5. Pekerjaan tambah/kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk mengubah
waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 2 (dua), kecuali
apabila ada persetujuan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis.

PASAL 7
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan pekerjaan ini kepada pihak lain
tanpa sepengetahuan dan seizing PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA diperbolehkan untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain dari
segi teknis maupun pembiayaan selama pekerjaan tersebut tidak menyimpang
dari pasal-pasal yang tercantum dalam kontrak ini.
3. Kerja sama yang tersebut pada ayat 2 pasal ini akan menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
4. Apabila PIHAK KEDUA akan mensubconkan sebagian dari pekerjaan ini
terutama pada pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus terlebih dahulu
atas persetujuan Pihak Pertama.

PASAL 8
HARGA BORONGAN PEKERJAAN

1. Setelah melalui proses klarifikasi dan negoisasi terhadap surat penawaran


harga berikut lampiran-lampiran rencana anggaran biaya pelaksanaan
pekerjaan mekanikal & elektrikal yang diajukan, sesuai dengan dokumen Berita
Acara Klarifikasi dan Negoisasi, maka disepakati jumlah harga pekerjaan
Mekanikal & Elektrikal sebesar Rp. ……………………..,-
(…………………………………… ………………………………..)
2. Harga tersebut diatas adalah Unit price (Harga Satuan) yang mengikat dan
akan nada eskalasi harga apabila ada pekerjaan tambah dan kurang sesuai
dengan yang terpasang di lapangan yang akan dihitung secara keseluruhan.
3. Harga satuan akan berubah apabila ada kebijakan pemerintah di bidang
moneter.

PASAL 9
CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran harga borongan dalam pasal 8 (delapan) perjanjian ini dilakukan


oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan cara sebagai berikut :
a. Pembayaran akan dilakukan secara Termyn berdasarkan progress
pekerjaan dilapangan, yang mana dan dapat dicairkan secara bertahap
dengan perincian sebagai berikut :

Page 7 of 15
 Termyn Pertama / DP akan dibayarkan sebesar 20% ( Dua Puluh Prosen)
atau setara Rp. ………………….. ,- (…………………………………… )
setelah Bank Garansi sebesar 20% diserahkan dari PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA.
 Termyn Kedua akan dibayarkan sebesar 20% ( Dua Puluh Prosen ) atau
setara Rp. ………………….. ,- (…………………………………… ) setelah
pekerjaan di lapangan mencapai prestasi 25% (…….. Prosen).
 Termyn Ketiga akan dibayarkan sebesar 20% ( Dua Puluh Prosen) atau
setara Rp. ………………….. ,- (…………………………………… ) setelah
pekerjaan di lapangan mencapai prestasi 45% (Empat Puluh Lima
Prosen).
 Termyn Keempat akan dibayarkan sebesar 20% ( Dua Puluh Prosen)
atau setara Rp. ………………….. ,- (…………………………………… )
setelah pekerjaan di lapangan mencapai prestasi 65% (Enam Puluh Lima
Prosen).
 Termyn Kelima akan dibayarkan sebesar 20% ( Dua Puluh Prosen) atau
setara Rp. ………………….. ,- (…………………………………… ) setelah
pekerjaan di lapangan mencapai prestasi 85% (Delapan Puluh Lima
Prosen).
 Termyn Keenam akan dibayarkan sebesar 20% ( Dua Puluh Prosen) atau
setara Rp. ………………….. ,- (…………………………………… ) setelah
pekerjaan di lapangan mencapai prestasi 100% (Seratus Prosen).
 Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (Lima Prosen) dari nilai kontrak
sebagai retensi atau setara Rp. ………………….. ,-
(…………………………………… ) setelah masa pemeliharaan selama 90
(Sembilan Puluh) hari.
b. Seluruh pekerjaan terpasang yang telah dikerjakan oleh PIHAK KEDUA
untuk keperluan pengajuan pembayaran / pencairan kepada PIHAK
PERTAMA wajib dibuatkan Berita Acara Serah Terima pekerjaan dan
disetujui oleh kedua belah pihak.
2. Pihak Kedua akan menyerahkan dokumen tagihan, langsung kepada Pihak
Pertama dengan lengkap dan benar, yaitu :
a. Faktur tagihan (Invoice) asli;
b. Kwitansi bermaterai cukup dan asli;
c. Fotocopy Surat Perintah Kerja
d. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap 1 (BAST-1) untuk Pencairan
sebelum jatuh tempo;
e. Fotocopy Nomor Wajib Pajak;
f. Faktur Pajak Pertambahan Nilai asli.
3. Pembayaran dilaksanakan dengan cara Pemindahan bukukan ke rekening SUB
COTRACTOR /Mitra KONTRAKTOR yang tersebut dibawah ini :
Nama Bank / Cabang : …………………………….

Page 8 of 15
Nomor Rekening : …………………………….
Atas Nama : …………………………….
4. Pihak Kedua menjamin Pihak Pertama bahwa rekening bank tujuan
pembayaran yang disebutkan pada ayat (4) Pasal ini adalah benar dan Pihak
Pertama dibebaskan dari tuntutan atau bentuk keluhan lain dari pihak lain.
5. Semua tagihan pembayaran berdasarkan kontrak ini ditujukan kepada :
Direktur Utama / Keuangan
PT. …………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………….

PASAL 10
JAMINAN PARA PIHAK

1. PIHAK PERTAMA menjamin pembayaran sesuai kesepakatan Kedua Belah


Pihak.
2. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa selama perjanjian kontrak ini berlangsung,
PIHAK KEDUA tidak mendapat tuntutan atau gangguan dari PIHAK KETIGA.
3. PIHAK KEDUA menjamin bahwa selama proyek ini berlangsung, maka segala
perizinan untuk pekerjaan proyek ini adalah tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA wajib memberikan jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari nilai
kontrak dan akan dikembalikan setelah berita acara serah terima terakhir
ditanda tangani.
5. PIHAK KEDUA menjamin akan menyelesaikan semua pekerjaan tepat waktu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 (dua) dan bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya dalam bentuk apapun.

PASAL 11
PAJAK – PAJAK

1. Pajak PPn yang dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah
10% (sepuluh prosen).

PASAL 12
DENDA DAN SANKSI-SANKSI

1. Untuk keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, Pihak


Pertama berhak mengenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) dari Harga
Pekerjaan dan terhitung sejak target penyelesaian yang disepakati bersama
untuk setiap hari keterlambatan sampai dengan jumlah maksimum 2% (Dua
prosen) dari Harga Pekerjaan tersebut;

Page 9 of 15
2. Denda sebagaimaan dimaksud Pasal 12 ayat 1, jika ada, yang dikenakan
tersebut sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) pasal ini akan
diperhitungkan dan dipotong secara langsung dari total tagihan terakhir yang
diajukan oleh PIHAK KEDUA.
3. Denda yang dikenakan tersebut sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 (dua)
pasal ini akan diperhitungkan dan ditambah secara langsung dari total jumlah
tagihan terakhir yang diajukan oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 13
KESELAMATAN

1. Pihak Kedua harus memberikan perhatian penuh terhadap keselamatan semua


orang yang ada di atau datang ke lokasi, dengan tetap mengacu pada Layanan
yang disediakan, dan menjaga lokasi dalam keadaan teratur untuk menghindari
bahaya bagi orang-orang yang datang.
2. Pihak Kedua wajib menyediakan perangkat keselamatan bagi pekerja / setiap
orang yang berada dalam lokasi pekerjaaan, sesuai dengan standart
keselamatan kerja.
3. Pihak Pertama, dapat menghentikan pekerjaan untuk sementara apabila
keselamatan dasar pekerjaan tidak diterapkan dan pekerjaan dapat dilanjutkan
kembali apabila perangkat keselamatan sudah diterapkan.

PASAL 14
JAMINAN MUTU

Bagian ini menjelaskan jaminan Material yang disediakan Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama atas pekerjaan dari Pihak Kedua yang tertera dalam Kontrak ini.
1. Pihak Kedua dengan ini menjamin bahwa;
a. Material yang disediakan harus sesuai denga Kriteria Fungsi dan Kinerja
yang telah ditetapkan sesuai dengan seluruh Spesifikasi dan Persyaratan
yang telah diajukan oleh PIHAK KEDUA pada spesifikasi bahan yang
tercantum dalam Bill Of Quantity;
b. Semua material yang disediakan dalam keadaan baik dan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, berkualitas (dalam keadaan baru);
c. Pekerjaan yang disediakan akan sesuai dengan Spesifikasi sebagaimana
ditetapkan dalam kontrak ini selama masa garansi lebih lanjut, PIHAK
KEDUA akan memastikan bahwa Layanan yang disediakan sesuai dengan
SPK;
d. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan para
karyawannya, dan agen-agen PIHAK KEDUA;

Page 10 of 15
e. PIHAK KEDUA dengan ini menjelaskan dan menjamin bahwa PIHAK
KEDUA akan mempekerjakan tenaga-tenaga berkualitas, dalam jumlah yang
cukup untuk memungkinkan terpenuhinya kewajiban dalam Kontrak ini dan
SPK;
f. PIHAK PERTAMA dengan ini menjamin bahwa Pekerjaan yang telah
diselesaikan dengan baik ditandai dengan penandatanganan Berita Acara
Bobot Pekerjaan dan/atau BAST, akan dibayarkan sepenuhnya sesuai
dengan pasal 9 perjanjian ini.

PASAL 15
PEMUTUSAN PERJANJIAN KONTRAK KERJA

1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa


menggunakan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata setelah PIHAK PERTAMA memberikan Surat Peringatan sebanyak 3
(tiga) kali tetapi PIHAK KEDUA tidak mengindahkannya/mengabaikannya
dalam hal :
a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan segala kewajibannya sebagaimana yang
ditentukan dan/atau dipersyaratkan pada perjanjian kontrak ini;
b. Dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kalender dari tanggal yang telah ditetapkan
ternyata PIHAK KEDUA belum memulai pekerjaannya, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 (1).
c. PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaannya secara tidak benar dan atau
tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan /ditetapkan
dalam perjanjian kontrak kerja ini sehingga pada akhirnya dapat berakibat
merugikan PIHAK PERTAMA.
2. Perjanjian ini berakhir dengan sendirinya setelah selesai pekerjaan dan masa
pemeliharaan.
3. Dalam hal adanya pemutusan perjanjian kontrak ini secara sepihak karena
salah satu atau beberapa alasan lainnya sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
Pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut ganti rugi kepada PIHAK
PERTAMA dan nilai pembayaran untuk tahapan selanjutnya dianggap tidak
pernah ada.
4. Selain dikarenakan keadaan memaksa (force majeure) dan sebab-sebab yang
tercakup dalam ayat 1 pasal ini, maka perjanjian ini hanya bisa dibatalkan
dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.

PASAL 16
KETERTIBAN LINGKUNGAN

PIHAK KEDUA akan tunduk dan mematuhi seluruh peraturan-peraturan yang


berlaku di wilayah setempat atau yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah

Page 11 of 15
setempat dan turut serta menjaga ketentraman masyarakat sekitarnya. Apabila
timbul keluhan atau gugatan PIHAK KETIGA karena kebisingan maupun ulah
karyawan dan atau pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA
bertanggung jawab penuh untuk menyelesaikannya dengan baik dan tuntas.

PASAL 17
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (force majeure) adalah keadaan


atau peristiwa yang terjadi diluar dugaan, kemampuan dan kekuasaan para
pihak yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kewajiban salah satu
atau para pihak sesuai dengan ketentuan perjanjian ini, yaitu :
a. Gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, ledakan benda-benda angkasa, dan
bencana alam lainnya.
b. Peperangan, huru-hara, terorisme, pemberontakan, sabotase, embargo,
pemogokan umum.
c. Force majeure, apabila nilai tukar rupiah melemah terhadap USD s/d
2. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu 2 (dua) hari kalender, 7 (tujuh) hari
kalender setelah menerima pemberitahuan tersebut PIHAK PERTAMA harus
memberikan jawaban apakah keadaan memaksa tersebut dapat diakui atau
tidak. Apabila dalam 7 (tujuh) hari kalender PIHAK PERTAMA tidak
memberikan jawaban kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
dianggap menyetujui/mengakui adanya keadaan memaksa seperti yang
disampaikan oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 18
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Setiap perselisihan yang terjadi antara kedua belah pihak sehubungan


dengan perjanjian ini pada dasarnya akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat;
2. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, dengan
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dimulainya acara musyawarah,
kedua belah pihak sependapat untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut menurut prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)
oleh arbiter-arbiter yang ditunjuk menurut peraturan tersebut.
3. Peraturan arbiter merupakan putusan terakhir dan mengikat kedua belah
pihak, dan kedua belah pihak sepakat meniadakan hak mengajukan

Page 12 of 15
upaya hukum apapun ke pengadilan manapun sehubungan dengan
putusan tersebut.
4. Biaya untuk penyelesaian perselisihan dan pembebanannya akan
ditentukan atas dasar putusan arbiter tersebut dan peraturan prosedur
BANI.

PASAL 19
PEMBERITAHUAN

1. Penyerahan Pemberitahuan
Satu Pihak yang menyerahkan pemberitahuan berdasarkan Kontrak ini
atau SPK dengan harus dilakukan secara tertulis :
a. Ditujukan langsung ke alamat penerima sebagaimana diatur dalam
ayat 1 pasal ini atau sebagaimaan yang akan dirubah melalui
pemberitahuan terlebih dahulu, dan
b. Diserahkan langsung atau dikirimkan melalui Faksimili ke alamat
tersebut.
Alamat dan alamat E-mail para pihak tersebut adalah :
PT. ARTHA SARANAMEKAR
Sampoerna Square No. 28, Jalan Hankam Raya Kranggan RT.003/008
Jati Raden, Jati Sampurna, Bekasi 17433
Telephone : 021-83391836
Facsimili : 021-83391836
Email : arthasarana@yahoo.com
u.p : ANI RIZPIANI, S.Sos

PT. ASABE GLOBAL MANDIRI


Parahyangan Business Park Blok B No. 6 Jalan Sukarno Hatta No. 693 By
Pass Bandung Jabar

Telephone : 022-87793113
Facsimili : …………………………
Email : …………………………
u.p : …………………………

Page 13 of 15
PASAL 20
LAIN-LAIN

1. Lampiran Kontrak
Gambar-gambar dan lampiran-lampiran serta tambahan-tambahan
pendukung lainnya berikut ini merupakan kesatuan bagian yang dianggap
sebagai lampiran Kontrak ini :
2. Keseluruhan Konrtrak
Seluruh syarat dan ketentuan yang terkandung dalam Kontrak ini
menggantikan serta membatalkan semua kesepahaman atau kesepakatan
tertulis dan lisan sebelumnya diantara para pihak yang berhubungan
dengan Kontrak ini. Kontrak ini tidak akan dimodifikasi atau dirubah
kecuali apabila ditentukan lain oleh Para Pihak.

PASAL 21
PERJANJIAN TAMBAHAN

1. Jika terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam perjanjian ini, akan
dibuat perjanjian tambahan (ADDENDUM) yang ditandatangani oleh
kedua belah pohak dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Setiap pemberitahuan yang berhubungan dengan perjanjian kontrak
kerja ini wajib dibuat secara tertulis dan dikirim langsung kepada pihak
yang bersangkutan melalui faximili (Email) atau surat tercatat dengan
alamat surat.
3. Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan Borongan ini, apabila dinyatakan
perlu oleh salah satu pihak, dapat didaftarkan / dicatatkan dan/atau
dilegalisir oleh pejabat notaris yang ditunjuk atas biaya masing-masing.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
pada hari dan tanggal sebagaimana diatas dengan penuh kesadaran
bertanggung jawab dan tanpa adanya tekanan maupun unsur pemaksaan
dari pihak manapun juga, dibuat dalam 2 (dua) rangkap kedua-duanya
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Page 14 of 15
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PT. ARTHA SARANAMEKAR PT. ASABE GLOBAL MANDIRI

Ir. DEDDY MULYAWAN Ir. TEGUH BUDI SANTOSO


Project Director Direktur Utama

Mengetahui,

PT.................................................
Owner

Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai