Anda di halaman 1dari 13

SURAT PERINTAH KER]A

No SPK : 000001 / SMS / II / 2015

Project

: PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA DAN PENINGGIAN JALAN

Kepada

: Bp. Moh. Bahrul Huda.SE

Nama Pemborong

: CV. INDAH JAYA

Alamat Pemborong : Jl. Raya Punokawan 55-Krian


Sidoarjo - Jawa Timur
Phone : 081231046367

No

1.

Jenis Pekerjaan
PEMBANGUNAN
GEDUNG
PENINGGIAN JALAN
Aspal

SERBAGUNA

Banyaknya

Harga Satuan
(Rp)

Jumlah Harga
(Rp)

DAN
220.000

2.

Urugan dengan Base course class B, tebal = 300 mm


CBR 70 %, termasuk pemadatan.

120.000

3.

Urugan dengan Base course class A, tebal = 200 mm


CBR 95 %, termasuk pemadatan.

135.000

4.

Sirtu rata dozer

55.000

5.

Bobok batu

85.000

6.

Bongkar Aspal

15.000

7.
8.

Pondasi Batu Kali


Galian Tanah

300.000
21.000

Jumlah harga borongan


Terbilang : SYARAT - SYARAT SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
= TERLAMPIR

CV. INDAH JAYA

Surabaya, 05 Februari 2015


Pemberi Perintah Kerja
PT. SANJAYA MEGANTARA SENTOSA

Moh.Bahrul Huda,SE
Direktur

Sukamto
Direktur

Menyetujui harga dan syarat-syarat tersebut di atas,

SURAT PERJANJIAN BORONGAN


NO : 000001/SMS/II/2015
Tentang
PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA DAN PENINGGIAN JALAN

Pada han ini, Kamis tanggal 05 (Lima) bulan Februari tahun 2015 (Dua Ribu Lima Belas), kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
1.

Nama
: Sukamto
Jabatan
: Direktur PT. SANJAYA MEGANTARA SENTOSA
Alamat
: Jl. Gatot Subroto No. 12, Sidoarjo Jawa Timur
Phone
: 031 5349567
Fax
: 031 5349567
Selanjutnya disebut sebagai : PIHAK PERTAMA

2.

Nama
: Moh. Bahrul Huda,SE
Jabatan
: Direktur CV. INDAH JAYA
Alamat
: Jl. Raya Punokawan 55, Krian-Sidoarjo
Phone
: 081231046367
Selanjutnya disebut sehagai : PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Surat Perjanjian Borongan yang mengikat,
Dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam pasal-pasal di bawah ini :
PASAL 1
MAKSUD dan TUJUAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas
serta sanggup untuk melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna dan Peninggian Jalan,
sampai selesai dan diterima oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam
perjanjian ini.

2.1

2.2

PASAL 2
LINGKUP dan LOKASI PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam surat perjanjian ini adalah Pekerjaan Pembangunan
Gedung Serbaguna dan Peninggian. Spesifikasi dan jumlah sesuai yang tertera di Surat Perintah
Kerja No. 000001/SMS/II/2015.
Pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan di area Gedung Serbaguna.

3.1
3.2

4.1
4.2

5.1

5.3

PASAL 3
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Surat Perjanjian Borongan ini dibuat berdasarkan : SPK :000001/SMS/II/2015
Dokumen-dokumen tersebut di atas bersifat mengikat dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Surat Perjanjian Borongan ini.
PASAL 4
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Waktu Pekerjaan yang dimaksud di Pasal 2 ayat 1 mengikuti schedule lapangan sesuai yang
ditetapkan oleh Project Manager PIHAK PERTAMA.
Waktu pelaksanaan pekerjaan pada pasal 4 ayat 1 tidak dapat diubah atau diundurkan kecuali
a. Keadaan memaksa / Force Majcure, seperti diatur dalam Pasal 18.
b. Adanya pekerjaan tambah oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan dinyatakan
secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA, seperti diatur dalam Pasal 16.
c. Keterkaitan dari pekerjaan PIHAK KETIGA / subkontraktor lain.
PASAL 5
HARGA BORONGAN
Harga Borongan dari seluruh pekerjaan pada Pasal 2 ayat 1 yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak adalah :..
Jumlah harga borongan pada Pasal 5 ayat 1 belum
termasuk PPn 10%, sudah termasuk PPh dan akan dipotong sesuai dengan Peraturan Pemerintah
yang berlaku.
Jumlah harga borongan pada Pasal 5 ayat 1 dihitung berdasarkan volume pekerjaan dikalikan
dengan harga satuan pekerjaan. Penambahan / pengurangan harga borongan tersebut diatur dalam
pasal 16 perjanjian ini. Harga satuan bersifat tetap (lumpsun) dan volume akan dihitung ulang
sesuai dengan volume actual lapangan.

PASAL 6
KENAIKAN HARGA
6.1 Kenaikan harga bahan, alat dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan ini ditanggung
sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
6.2 PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan harga bahan, alat dan
upah, termasuk apabila terjadi tindakan/kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia dalam
bidang moneter.
PASAL 7
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran Harga Borongan dalam Pasal 5 Perjanjian ini dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dengan cara sebagai berikut :
7.1 Pembayaran sesuai progres lapangan, dipotongkan retensi 5%. Pemberi Perintah Kerja akan
membayarkan progress payment claim selama 2 (dua) minggu setelah menyetujui dan menerima
kwitansi yang dilampiri dengan :
a. Faktur Pajak Asli
b. Progress Lapangan
c. Foto copy SPK

7.2

7.3

7.4

8.1
8.2

8.3
8.4

9.1

9.2

Pembayaran terakhir Progress 100% sesuai Final Acount akan diproses. Pemberi Perintah Kerja
akan membayarkan progress payment claim selama 2 (dua) minggu setelah menyetujui dan
menerima surat Berita Acara Serah Terima 1.
Retensi sebesar 5% (lima persen) dari Harga Borongan akan dibayarkan setelah masa
pemeliharaan selama 6 (Enam) bulan selesai dipenuhi, yang dinyatakan dengan Berita Acara
Serah Terima Kedua, dan akan dibayarkan 30 (Tiga Puluh) hari setelah surat tagihan diterima
PIHAK PERTAMA secara lengkap.
Fotokopi Surat Pemberitahutan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPMPPN) masa tagihan
sebelumnya harus disertakan pada tagihan saat ini.
PASAL 8
RAHAN DAN ALAT
PIHAK KEDUA akan menyediakan seluruh material consumable, dan alat bantu pelaksanaan
serta tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK
KEDUA akan menambah alat bantu pelaksanaan, serta tenaga kerja yang diperlukan untuk
mengejar keterlambatan tersebut sampai terpenuhinya shedule yang telah ditentukan, tanpa biaya
tambahan dari PIHAK PERTAMA.
Peralatan dan metoda pekerjaan harus sesuai dengan jenis dan standar yang telah ada dan
disepakati kedua belah pihak.
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk mengeluarkan barang, peralatan yang dipergunakan
di lokasi pekerjaan tanpa ijin dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 9
KEAMANAN DAN KEBERSIHAN
PIHAK PERTAMA menyediakan keamanan lingkungan, namun PIHAK KEDUA berkewajiban
menyediakan keamanan sendiri untuk menjaga semua bahan/barang dan peralatan PIHAK
KEDUA.
Para staff maupun tenaga kerja PIHAK KEDUA dilarang merokok di area pekerjaan selama
pekerjaan berlangsung, bagi pekerja yang ingin merokok dapat dilakukan pada area yang sudah
ditentukan.

PASAL 10
SAFETY
10.1 PIHAK KEDUA harus mematuhi semua peraturan dan tata tertib keselamatan di area Setelan,
Bakalan maupun dari Pemerintah Republik Indonesia.
10.2 PIHAK KEDUA harus melengkapi tenaga kerjanya dengan alat keselamatan yang diperlukan.
10.3 PIHAK KEDUA harus menyediakan Safety Supervisor (Safety Officer) yang bertugas penuh di
area Gedung Setelan, Bakalan.

10.4 PIHAK KEDUA harus memastikan seluruh staff dan pekerjanya mengikuti seluruh Program
Safety yang berlaku di Proyek tersebut (Safety Plan, Report, Meeting Training, Recording,
Handling, Storage, Utilization, dll) dan biaya atas hal itu semua sudah termasuk dalam Jumlah
Harga Borongan sesuai dengan Pasal 5 ayat 3.
10.5 PIHAK KEDUA diwajibkan untuk memberikan asuransi keselamatan kerja maupun jaminan
sosial kepada semua staff/karyawan yang bekerja di area Proyek tersebut sesuai dengan peraturan
dan ketentuan dari Department Tenaga Kerja Republik Indonesia.
10.6 Bila terjadi kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan, PIHAK KEDUA harus segera
memberitahukan/melaporkan kepada Pemberi Perintah Kerja secara lisan dan tulisan dalam
waktu 1 x 24 jam.
PASAL 11
PELAKSANAAN DAN PENJELASAN PEKERJAAN
11.1 PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk menyerahkan atau mensubkontrakkan sebagian atau
seluruh pekerjaannya pada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK
PERTAMA.
11.2 PIHAK KEDUA diwajibkan memenuhi semua persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang
ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang dan/atau PIHAK PERTAMA, dan harus segera
melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi di lokasi pekerjaan.
11.3. PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan lokasi pekerjaan dari kotoran / sampah yang timbul
akibat pelaksanaan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA.
11.4 PIHAK KEDUA harus bekerjasama dengan PIHAK PERTAMA dan Pihak Ketiga yang
pekerjaannya sating terkait dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk peran serta dalam pembuatan
Bagan Kemajuan Pekerjaan (progress pekerjaan). PIHAK KEDUA harus memberitahu PIHAK
PERTAMA mengenai adanya keterlambatan dari Pihak Ketiga yang dapat mempengaruhi
pekerjaan PIHAK KEDUA.
11.5 PIHAK PERTAMA berhak memberikan teguran atau peringatan secara lisan / tertulis kepada
PIHAK KEDUA apabila terjadi penyimpangan atau pelanggaran baik terhadap mutu ataupun
waktu. Maka dalam waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam, PIHAK KEDUA wajib memberikan
jawaban secara lisan / tertulis yang memuat rencana terinci untuk penanggulangannya.
11.6 PIHAK KEDUA dilarang meminjam tenaga kerja dari PIHAK PERTAMA atau yang sedang
melaksanakan pekerjaan PIHAK PERTAMA tanpa sepengetahuan dari PIHAK PERTAMA.
11.7 PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar kerja dari PIHAK
PERTAMA yang telah mendapat persetujuan.
11.8 Setelah pekerjaan PIHAK KEDUA selesai, maka PIHAK KEDUA wajib mengeluarkan sisa-sisa
barang atau peralatan maksimal 14 hari terhitung dan hari Serah Terima Pertama
11.9 PIHAK KEDUA wajib memberi tanda pada bahan dan barang milik PIHAK KEDUA yang
serupa milik PIHAK PERTAMA setelah disepakati oleh kedua belah pihak.
11.10PIHAK KEDUA wajib rnenyerahkan daftar jumlah barang dan peralatan yang masuk ke lokasi
pekerjaan.

PASAL 12
PEMIMPIN PELAKSANA DAN ANGGOTA PENGAWAS PELAKSANA
12.1 PIHAK KEDUA wajib menyerahkan Struktur Organisasi Lapangan I (Satu) minggu setelah
tanggal perjanjian ini.
12.2 Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, PIHAK KEDUA wajib menempatkan seorang
Pemimpin Pelaksana / Site Manager yang dibantu oleh anggota Pengawas Pelaksana di lokasi
pekerjaan. Pemimpin Pelaksana haruslah seorang ahli teknik yang cakap sesuai dengan
bidangnya serta berpengalaman dan berpendidikan cukup.
12.3 Pemimpin Pelaksana dengan dibantu anggota Pengawas Pelaksana PIHAK KEDUA harus dapat
bekerjasama dengan wakil-wakil PIHAK PERTAMA dalam menerima dan melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan waktu dan mutu yang telah ditentukan.
PASAL 13
PROSEDUR PENGAJUAN PROGRESS
13.1 PIHAK KEDUA mengajukan ke Project Manager Berita Acara Prestasi Pekerjaan mengikuti
Format terlampir.
13.2 Apabila pekerjaan sudah selesai 100% dan bisa diserah terimakan, PIHAK KEDUA mengajukan
ke Project Manager, Berita Acara Prestasi Pekerjaan 100% dilengkapi dengan Berita Acara Serah
Terima Pertama, mengakui Format terlampir, berikut As built drawing jika memang menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
13.3 Apabila Masa Pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA telah dipenuhi dan
dapat diterima, PIHAK KEDUA dapat mencairkan retensi pembayaran dengan cara mengajukan
kepada Project Manager, Berita Acara Serah Terima Kedua, dilengkapi dengan Fotocopy Berita
Acara Serah Terima Pertama.
PASAL 14
PENYERAHAN PEKERJAAN
14.1 PIHAK KEDUA akan menerbitkan Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan yang
mencantumkan tanggal selesai pekerjaan setelah mendapat persetujuan PIHAK PERTAMA.
14.2 PIHAK KEDUA akan menerbitkan Berita Acara Kedua Pekerjaan yang mencantumkan tanggal
selesai pekerjaan setelah seluruh kewajiban PIHAK KEDUA dilaksanakan dan disetujui oleh
PIHAK PERTAMA.
PASAL 15
JAMINAN
15.1 Jaminan Pekerjaan
15.1.1 PIHAK KEDUA bersedia mcmberikan jaminan baik mutu material, pelaksanaan maupun
ketepatan waktu pekerjaan sesuai yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
15.1.2 Apabila terjadi penurunan kwalitas pekerjaan maka segala akibat dan biaya yang ditimbulkan
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

15.1.3

15.1.4

16.1

16.2

16.3
16.4

16.5

16.6

PIHAK KEDUA berkewajiban memikul tanggung jawab penggantian kerugian atas kesalahan
- kesalahan PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam Pedoman Hubungan Kerja antara Ahli
dan Pemberi Tugas dalam DPTI tahun 1969, sepanjang kesalahan tersebut patut diketahui dan
atau setidaknya dapat diperkirakan sebelumnya oleh PIHAK KEDUA berdasarkan tanggung
jawab profesi dan kelaziman-kelaziman yang berlaku.
PIHAK KEDUA menjamin tidak memindahtangankan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya kepada Pihak Ketiga.

PASAL 16
PEKERJAAN TAMBAH ATAU KURANG
Yang dinlaksud dengan pekerjaan tambah ialah pekerjaan yang diperintahkan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA uutuk dilaksanakan, yang sebelumnya tidak tercantum baik
dalam gambar-gambar maupun dalam rencana kerja dan syarat-syarat tersebut menimbulkan
perubahan/tambahan sifat, mutu atau kuantitas pekerjaan.
yang dimaksud dengan pekerjaan kurang ialah pekerjaan yang diperintahkan oleh PIHAK
PERTAMA untuk tidak dilaksanakan yang sebelumnya tercantum dalam gambar-gambar maupun
rencana kerja dan syarat-syarat yang terdapat dalam dokumen perjanjian ini, termasuk perubahan
terhadap gambar atau syarat-syarat tersebut menimbulkan perubahan/pengurangan sifat, mutu
atau kuantitas pekerjaan.
Pekeijaan Tambah atau Pekerjaan Kurang hanya dapat dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
setelah mendapat perintah tertulis oleh PIHAK PERTAMA.
Perubahan harga borongan akibat pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang tersebut dihitung
berdasarkan penambahan atau pengurangan kuantitas dari bagian yang diadakan perubahan baik
karena perubahan kuantitas maupun kualitas, dikalikan dengan harga satuan pekerjaan.
Pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk perpanjangan
waktu pelaksanaan pekerjaan, kecuali apabila ada persetujuan secara tertulis dari PIHAK
PERTAMA.
Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan Kurang serta perubahan harga borongan dan perpanjangan
waktu pelaksanaan pekerjaan akibat pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang (jika ada) akan
dituangkan dalam Perjanjian tambahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 17
GANTI RUGI KETERLAMBATAN
17.1 Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang
tercantum dalam Pasal 4 Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib membayar kepada PIHAK
PERTAMA ganti rugi keterlambatan sebesar 0,1% (Satu Perseribu) perhari keterlambatan dengan
batas maksimum 5% (Lima Persen) dari harga borongan.

17.2 Untuk pembayarau ganti rugi keterlambatan, PIHAK PERTAMA berhak memotong sejumlah
ganti rugi akibat kelambatan tersebut dari pembayaran angsuran berikutnya yang menjadi hak
PIHAK KEDUA.

18.1

18.2

18.3

18.4

PASAL 18
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah keadaan atau peristiwa yang
terjadi di luar kemampuan para pihak yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kewajiban
salah satu atau para pihak terhadap ketentuan Perjanjian ini, yaitu :
a. Gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, sambaran petir, kebakaran, ledakan, bendabenda angkasa dan bencana alam lainnya.
b. Peperangan huru-hara, terorisme, pemberontakan, sabotase, embargo, pemogokan umum.
Keadaan memaksa harus diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dalam waktu 2 (Dua) hari kalender sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut.
Dalam waktu 7 (Tujuh) hari setelah menerima pemberitahuan tersebut, PIHAK PERTAMA harus
memberikan jawaban apakah keadaan memaksa tersebut dapat diakui atau tidak. Apabila dalam
jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima pemberitahuan tersebut PIHAK PERTAMA tidak
memberikan jawaban, maka dianggap menyetujui/mengakui adanya keadaan memaksa yang
disampaikan oleh PIHAK KEDUA.
Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah berakhirnya suatu keadaan memaksa, PIHAK
KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA laporan mengenai keadaan memaksa
tersebut serta akibatnya pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan dengan menyertakan buktibukti yang sah dari instansi yang berwenang.
Apabila terjadi keadaan memaksa (force majeure) kerugian yang diderita oleh masing-masing
pihak tidak menjadi beban pihak yang lainnya.

PASAL 19
RESIKO
19.1 Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja maupun pihak yang diberi tugas oleh PIHAK
KEDUA menjadi beban dan tanggung jawab penuh PIHAK KEDUA dan oleh karenanya PIHAK
KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dan segala tuntutan para tenaga kerja dan
subkontraktor PIHAK KEDUA yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan yang
bersangkutan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
19.2 Bilamana PIHAK KEDUA selama melaksanakan pekerjaan menimbulkan kerugian bagi Pihak
Ketiga (pihak-pihak yang tidak ada sangkut pautnya dalam perjanjiasn ini), maka segala kerugian
ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.

20.1

20.2

21.1
21.2

21.3

21.4
21.5
21.6

PASAL 20
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan dalam Pasal
1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata untuk pengakhiran perjanjian yang diatur
dalam Pasal ini.
PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri perjanjian ini secara sepihak dengan memberitahukan
secara tertulis hal tersebut kepada PIHAK KEDUA, dengan didahului peringatan tertulis
sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 7 (Tujuh) hari kalender, apabila
PIHAK KEDUA :
a. Menyerahkan pelaksanaan sebagian atau seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA, atau
b. Dalam waktu 14 (Empat Belas) hari kalender setelah tanggal mulai pelaksanaan tersebut
dalam Pasal 4 perjanjian ini tidak atau belum melaksanakan pekerjaan.
c. Dalam waktu 14 (Empat Belas) hari kalender beturut-turut sama sekali menghentikan
pelaksanaan pekerjaan tanpa alasan yang wajar, atau
d. Menolak atau mengabaikan perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA untuk membongkar,
menyingkirkan atau memperbaiki pekerjaan atau bahan/barang yang tidak memenuhi
persyaratan perjanjian ini, atau
e. Terlambat dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga keterlambatannya mencapai 10%
(Sepuluh Persen) dari bagian kemajuan pekerjaan yang telah disepakati oleh para pihak.
f. Karena kelalaian terlambat dalam penyelesaian pekerjaannya sehingga ganti rugi kelambatan
melampaui batas maksimum seperti pada Pasal l7.
g. Tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukan dalam perjanjian ini.
PASAL 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Setiap perselisihan yang terjadi antara kedua belah pihak sehubungan dengan perjanjian ini pada
dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam 30 (Tiga Puluh) hari sejak
dimulainya acara musyawarah, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut menurut Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BAND) oleh Arbiterarbiter yang ditunjuk menurut peraturan tersebut.
Putusan Arbiter merupakan putusan terakhir dan mengikat kedua belah pihak serta sepakat
meniadakan hak mengajukan upaya hukum apapun ke Pengadilan manapun sehubungan dengan
putusan tersebut.
Biaya untuk penyelesaian perselisilian dan pembebanannya ditentukan atas dasar putusan
Arbitrase Dan peraturan Prosedur BANI
PIHAK PERTAMA berhak memerintahkan PIHAK KEDUA untuk tetap melaksanakan
pekerjaanuya dan menjaga kemajuan selama berlangsungnya proses Arbitrase.
Dalam hal PIHAK PERTAMA melakukan Arbitrase dengan pemberi tugas atau pihak lain
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berkewajiban
untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, dan dengan ini PIHAK KEDUA mengikat dan
menundukan dirinya kepada keputusan Arbitrase seperti halnya PIHAK PERTAMA terikat oleh
keputusan tersebut.

PASAL 22
PEMBAYARAN ATAU HADIAII YANG TIDAK PATUT
22.1 Sub kontraktor tidak akan membuat, menawarkan, menjanjikan atau memberikan suatu
pembayaran yang tidak sah, korup atau yang tidak patut seperti penyuapan atau pembayaran tidak
jujur dalam bentuk uang, hadiah maupun jamuan mewah atau berlebih-lebihan kepada staff dan
karyawan Pemberi Perintah Kerja.
22.2 Subkontraktor wajib melaporkan kepada pihak Pemberi Perintah Kerja setiap permintaan /
permohonan dan setiap karyawan dari Pemberi Perintah Kerja yang meminta Pembayaran tidak
patut seperti itu.
22.3 Pemberi Perintah Kerja memiliki hak untuk memberi sanksi kepada subkontraktor berupa penalty
maupun pencabutan / pembatalan sebagai rekanan PT.SANJAYA MEGANTARA SENTOSA,
jika terjadi pelanggaran dimaksud.
PASAL 23
LAMPIRAN
23.1 Format Berita Acara Prestasi Pekerjaan
23.2 Format Berita Acara Serah Terima Pertama
23.3 Format Berita Acara Serah Terima Kedua
PASAL 24
PERJANJIAN TAMBAHAN
Jika terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam perjanjian ini akan dibuat perjanjian tambahan yang
ditandatangani oleh KEDUA BELAH PIHAK dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian ini
PASAL 25
PENUTUP
Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing dibubuhi materai secukupanya dan masingmasing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA
CV.INDAH JAYA

Surabaya, 05 Februari 2015


PIHAK PERTAMA
PT. SANJAYA MEGANTARA SENTOSA

Moh.Bahrul Huda.SE
Direktur

Sukamto Wijaya
Direktur

MENGGUNAKAN KERTAS YANG ADA KOP SURAT SUB KONTRAKTOR

BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA


No. SPK : ....................................................
NAMA PROYEK
PEKERJAAN
PEMBERI TUGAS
PENERIMA TUGAS

:
:
: PT. SANJAYA MEGANTARA SENTOSA
:

Pada hari ini .................., tanggal ...... bulan ....... tahun .......... (...........................), yang bertandatangan
di bawah ini :
1.

2.

PEMBERI TUGAS
Nama
:
Jabatan
:
Bertindak untuk dan atas nama PT. SANJAYA MEGANTARA SENTOSA, selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA
PENERIMA TUGAS
Nama
:
Jabatan
:
Bertindak untuk dan atas nama ............................. selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK KEDUA menyerahkan untuk pertama kalinya kepada PIHAK PERTAMA


Pekerjaan ...................... pada Proyek ......................... yang pelaksanannya telah selesai seluruhnya
dengan ketentuan yang tercantum dalam Surat Perintah Kerja No ............ tanggal ............................
PIHAK PERTAMA menyatakan menerima penyerahan pekerjaan tersebut di atas dengan baik, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Serah Terima Pertama dilakukan sesuai dengan Berita Acara Prestasi Pekerjaan (terlampir)
2. Setelah Serah Terima dilakukan, PIHAK KEDUA masih bertanggung jawab terhadap mutu hasil
pekerjaan selama masa pemeliharaan .....
( ............. ) bulan sejak ditandatanganinya Berita
Acara Serah Terima Pertama
3. Masa Pemeliharaan berakhir tanggal ......................
4. Masa Garansi Pekerjaan (Sub Kontraktor / Aplikator) tersebut adalah ....... (...................) tahun
terhitung sejak tanggal ...................................
5. Masa Garansi Produk tersebut adalah ...... (................) tahun terhitung sejak tanggal ...........
Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama dibuat dengan sebenar-benamya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA
PT. SANJAYA MEGANTARA SENTOSA

PIHAK KEDUA
Project Manager

.........................................
Project Manager

.........................................

MENGGUNAKAN KERTAS YANG ADA KOP SURAT SUB KONTRAKTOR

BERITA ACARA SERAH TERIMA KEDUA


No. SPK : ........................................................
NAMA PROYEK
PEKERJAAN
PEMBERI TUGAS
PENERIMA TUGAS

:
:
: PT. SANJAYA MEGANTARA SENTOSA
:

Pada hari ini ...............tanggal........bulan tahun..........(..........), yang bertandatangan di bawah ini


1.

2.

PEMBERI TUGAS
Nama
:
Jabatan
:
Bertindak untuk dan atas nama PT. SANJAYA MEGANTARA SENTOSA, selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA
PENERIMA TUGAS
Nama
:
Jabatan
:
Bertindak untuk dan atas nama ............................ selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Telah mengadakan pemeriksaan bersama atas pekerjaan .................................... pada


Proyek .......................... sesuai dengan Surat Perintah Kerja No. ........................... tanggal ..................
Menyatakan pekerjaan tersebut di atas telah menyelesaikan masa pemeliharaan selama ...................
( .......... ) bulan.
Maka sesuai dengan SPK No ............. menyatakan :
1. Pihak KEDUA menyerahkan untuk kedua kalinya pekerjaan tersebut di atas kepada PIHAK
PERTAMA pada tanggal ....................... (bulan dari SERAH TERIMA PERTAMA)
2. Sebagai kelengkapan Berita Acara Serah Terima Kedua ini, terlampir Berita Acara Serah Terima
Pertama.
Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Kedua dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA
PT. SANJAYA MEGANTARA SENTOSA

PIHAK KEDUA
Project Manager

.........................................
Project Manager

.........................................

MENGGUNAKAN KERTAS YANG ADA KOP SURAT SUB KONTRAKTOR


BERITA ACARA PRESTASI PEKERJAAN
No. SPK : .......................................................
Proyek
No. Proyek
Nama Sub Kontraktor
Jenis Pekerjaan
Opname ke
Periode Opname

:
:
:
:
:
:
Total Amount

No.

Description

Volume

Unit

Price

Rp

% To Item
of Work

Previous Period Progress


Volume

% To
Equivalent of
item work

% To equivalent
of contracted

This Period Progress


Volume

% To
Equivalent of
Item Work

0.00%

Accumulative Progress Until This Period

% To
equivalent of
contracted

Volume

% To
Equivalent of
Item Work

0.00%

% To
equivalent of
contracted

0.00%

Agree by
Sub Kontraktor

Prepared by
PT. Sanjaya Megantara Sentosa

Surabaya, ...... .......................... ............


Checked by
PT. Sanjaya Mengantara Sentosa

Approved by
PT. Sanjaya Megantara Sentosa

( ............................... )
Sub Contractor

( ................................. )
Quality Surveyor

( ................................. )
Site Coordinator

( ................................. )
Project Manager

Anda mungkin juga menyukai