METODE PELAKSANAAN
UMUM
Methode Kerja ini diajukan PT. Bangun Utama Mandiri Nusa, didalam memulai suatu
pekerjaan, khususnya pada Proyek ini.
Tujuan pembuatan Methode Kerja ini adalah sebagai acuan/arahan dalam melaksanakan
pekerjaan dilapangan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik biaya, mutu dan
waktu.
Didalam Methode Kerja ini tercantum sistem kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari awal
proyek hingga selesai , dimulai dari site management hingga quality control serta hubungan
unsur unsur pelaksana proyek yang terkait selama pekerjaan berlangsung. Dengan adanya
perencanaan yang tepat, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan dengan baik.
LINGKUP PEKERJAAN :
1. DIVISI 1 : UMUM
a. Mobilisasi
2. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
a. Timbunan Pilihan
b. Penyiapan Badan Jalan
3. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
b. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
4. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
a. Lapis Resap Pengikat Aspal Cair
b. Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar)
c. Aspal Keras
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Penyediaan Fasilitas seperti :
a. Direksi Keet /Kantor Lapangan
b. Gudang
c. Bengkel
d. Mobilisasi
e. Papan Nama Proyek
f. Rambu-rambu Lalulintas
2. Pra Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi dilakukan.
Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu diantaranya :
a. PCM (Pre Construction Meeting)
b. Field Engineering (FE)
4. Pengukuran/Utizet
a. Pengukuran situasi dilapangan dengan menggunakan alat ukur
b. Data hasil pengukuran ditransfer kedalam komputer untuk digambar kedalam
Autocad.
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Mobilisasi dan demobilisasi alat berat tenaga kerja, bahan dan alat alat lain yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Peralatan yang akan dimobilisasi kelapangan yaitu peralatan yang akan menunjang
dalam pelaksanaan pekerjaan serta jenis, type dan kuantitas alat sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan, berupa :
a. 1 UNIT AMP
b. 1 UNIT ASPHAL FINISHER
c. 1 UNIT ASPHAL SPRAYER
d. 1 UNIT COMPRESSOR
e. 1 UNIT CONCRETE MIXER
f. 3 UNIT DUMP TRUCK
g. 1 UNIT EXCAVATOR
h. 1 UNIT MOTOR GRADER
i. 1 UNIT TANDEM ROLLER
j. 1 UNIT TIRE ROLLER
k. 1 UNIT VIBRATORY ROLLER
l. 1 UNIT WATER TANKER
m. 1 UNIT WATER PUMP
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Mobilisasi dan demobilisasi alat berat tenaga kerja, bahan dan alat alat lain yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
1.
Mobilisasi dan demobilisasi
2.
Pembersihan Lokasi Proyek
3.
Pembuatan Temporary Site
4.
Pengukuran / Uitzet
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Prosedur Umum
Pengukuran dan pematokan (staking out) dilakukan oleh surveyor untuk menetukan
kelandaian elevasi yang ditentukan dalam gambar.
Material timbunan pilihan dipasok dari lokasi sumber bahan oleh pemasok.
Material Timbunan Pilihan diangkut langsung dari lokasi sumber bahan oleh pemasok.
Material Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar
dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal.
Bilamana material pilihan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat
mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya
Penghamparan dilaksanakan dengan menggunakan Grader
Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis dipadatkan dengan
alat pemadat Vibrator Roller. Pemadatan dimulai dari tepi luar dan bergerak menuju
kearah sumbu jalan.
Penyiraman air dengan water tanker hingga mencapai kadar air optimum yang ditentukan.
Pengecekan terhadap elevasi dan ukuran yang telah ditentukan.
Pengendalian lalu lintas terhadap lokasi tempat kerja pada jalur lalu lintas terbuka dengan
menempatkan rambu-rambu peringatan baik siang hari maupun dimalam hari.
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
- Pekerjaan perataan permukaan badan jalan sesuai dengan desain rencana dengan
motor grader
- Tanah hasil perataan jika banyak dinaikkan ke dump truck dengan alat excavator dan
dibuang ke disposal area.
- Pekerjaan pemadatan badan jalan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dengan
vibro roller, untuk menjaga kadar kelembaban timbunan diperlukan Water Tank
Truck (Jika diperlukan)
- Batas penyiapan badan jalan diberi tanda dengan menggunakan patok.
- Pengupasan badan jalan dilakukan dengan menggunakan Motor Grader selebar batas
badan jalan denagn elevasi serta kemiringan sesuai desain rencana
- Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dengan jumlah passing
sesuai dengan Mix Trial.
- Setelah dilakukan pemadatan dilakukan Test Kepadatan untuk mengetahui nilai CBR
yang didapatkan.
- Bila nilai CBR sesuai rencana belum diperoleh, maka proses pemadatan dilakukan
kembali hingga diperoleh nilai CBR sesuai rencana. Bila nilai CBR rencana tidak
dapat terpenuhi maka diperlukan adanya perbaikan Sub Grade.
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
DUMP TRUCK
MOTOR GRADER
VIBRO ROLLER
1. PENGANGKUTAN MATERIAL
AGREGATE KLAS - A DENGAN
MENGGUNAKAN DUMP TRUCK
4. PEKERJAAN PEMADATAN
DENGAN MENGGUNAKAN VIBRO
ROLLER PER LAYER DENGAN
KADAR AIR OPTIMUM
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
PERKERASAN ASPAL
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet dari campuran aspal yang terdiri
dari aggregate dan bahan aspal yang dicampur dipusat instalasi. Pencampuran, serta
menghampar terdiri dari pemasok, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan pada lahan
yang telah disiapkan, sesuai dengan garis, kelandaian dan dimensi yang ditujukkan pada
gambar.
Prosedur Umum
Pekerjaan Persiapan dimulai dengan melakukan campuran percobaan laboratorium
untuk memperoleh suatu campuran rancangan yang memenuhi spesifikasi.
Percobaan campuran di Instalasi pencampur aspal dan penghamparan percobaan
yang memenuhi ketentuan akan menjadikan rancagan campuran dapat disetujui
sebagai Rumus Perbandingan Campuran (JMF).
Truck untuk mengangkut campuran sebelumnya harus bersih yang telah disemprot
dengan minyak yang tipis atau bahan sejenisnya untuk mencegah melekatnya
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
campuran aspal pada bak. Tiap muatan harus ditutup dengan terpal atau bahan
lainnya yang cocok dengan ukuran yang sedemikian rupa agar dapat melindungi
campuran aspal terhadap cuaca.
Sesaat sebelum penghamparan, permukaan yang akan dihampar harus dibersihkan
dari bahan yang lepas dan yang tidak dikehendaki. Campuran hanya bias dihampar
bila permukaan yang telah dipersiapkan keadaan kering dan tidak turun hujan.
Campuran aspal panas dihampar dengan finishe dengan suatu kecepatan yang tidak
menyebabkan retak permukaan, koyakan, atau bentuk ketidak rataan lainnya pada
permukaan. Sebelum memulai penghamparan, sepatu (Sreed) alat penghampar harus
dipanaskan. Penghamparan harus dimulai dari jalur yang lebih rendah menuju jalur
yang lebih tinggi bilamana pekerjaan terdiri dari satu lajur, bilamana jalan akan
dihampar hanya setengah lebar jalan atau hanya satu lajur untuk setiap kali
pengoperasian, maka urutan penghamparan harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga perbedaan akhir antara panjang penghamparan lajur yang satu dengan yang
bersebelahan pada tiap hari produksi dibuat seminimal mungkin.
Penggilasan campuran aspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah sebagai
berikut :
1. Penggilasan Awal atau Breakdown
2. Penggilasan kedua atau Utama
3. Penggilasan akhir/Penyelesaian
Penggilasan awal atau breakdown harus dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda
baja/tandem Roller, Penggilasan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat
pemadat roda karet (Pneumatic Tyre Roller) sedekat mungkin dibelakang
penggilasan awal.
Penggilasan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda
baja tanpa penggetar. Roda alat pemadat harus dibasahi secara terus menerus untuk
mencegah pelekatan campuran boleh sedikit diminyaki untuk menghindari
lengketnya campuran aspal pada roda. Penggunaan air selama pemadatan disuplai
dengan alat Water Tanker.
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Keterangan :
1. PELAPISAN PRIME COAT DENGAN ASPHALT SPRAYER
2. PENGANGKUTAN AC-WC DENGAN DUMP TRUCK
3. PENGHAMPARAN & PERATAAN ASPHALT DENGAN ASPHALT FINISHER
4. PEMADATAN PERTAMA DENGAN TANDEM ROLLER
5. PEMADATAN KEDUA DENGAN PNEUMATIC TIRE ROLLER
6. PEMADATAN AKHIR DENGAN TANDEM ROLLER
Pekerjaan Akhir
1. Mutual Check Akhir
a. Kami akan melaksanakan pengukuran situasi dan penampang sebagai dasar
mutual check akhir.
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
b. Dokumen mutual check akhir wajib diadakan dan diserahkan pada pemberi
tugas. Dokumen yang dimaksud antara lain:
- Volume pekerjaan
- Back Up Data
3. Pemeliharaan
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Seluruh kegiatan dalam pelaksaan ini akan didokumentasikan sesuai ketentuan dalam
spesifikasi teknis dan dilakukan pada keadaan 0%, pelaksanaan pekerjaan 50%
(sementara ) dan selesai pekerjaan 100%. Dan juga dilakukan pembersihan akhir.
Demikian metode pelaksanaan ini kami buat untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan dilapangan dengan tidak mengesampingkan instruksi dan pengguna jasa
sebagai pemilik pekerjaan dan pekerjaan tersebut dapat selesai tepat sesuai rencana kerja
dalam metode pelaksanaan dan analisa teknis serta sesuai dengan jadwal umum
pelaksanaan pekerjaan yaitu selama 100 (Seratus) Hari Kalender.
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
SPESIFIKASI TEKNIS
PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JALAN HOTMIX RUAS KAWASAN RUMAH
DINAS JABATAN JALUR II 495 METER
LOKASI : LABUHA, KEC. BACAN
TAHUN ANGGARAN : 2016
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
DOKUMEN
PRA RENCANA KESELAMATAN KERJA (K3)
KONTRAK
(PRA RK3K)
LOKASI :
TAHUN ANGGARAN :
2016
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
I. Kebijakan K3 adalah:
a. Kebijakan Perusahaan tentang Sarana dan Prasarana Alat Perlindungan Diri
b. Karyawan diharuskan untuk menggunakan semua alat pelindung diri yang sudah diberikan
selama melakukan proses pekerjaan.
c. Karyawan tidak diperbolehkan memindah tangankan atau memberikan alat perlindungan dirinya
kepada orang lain.
d. Pekerja harus merawat dan menjaga sarana dan prasarana perlindungan diri yang telah
disediakan.
e. Pekerja harus menggunakan sarana dan prasarana perlindungan diri dengan sebagaimana
mestinya.
f. Jika terjadi kerusakan pada sarana dan prasarana perlindungan diri maka pekerja harus seqera
melaporkan P2K3
g. Untuk melakukan penggantian sarana dan prasarana perlindungan baru diwajibkan menyertakan
sarana dan prasarana perlindungan diri lama yang mengalami kerusakan.
h. Pekerja harus mengganti jika sarana dan prasarana perlindungan yang disediakan oleh perusahaan
dirusak ataupun dihilangkan secara sengaja.
i. Pekerja yang sudah tidak bekerja lagi di perusahaan harus mengembalikan sarana dan prasarana
yang diberikan oleh perusahaan.
j. Kebijakan Perusahaan tentang Sanki Pelanggaran Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 :
1. SanKi Tahap Satu : Pelanggaran yang dilakukan tidak menyebabkan kerugian apapun akan
mendapatkan teguran baik lisan maupun tertulis.
2. Sanksi Tahap Dua : apabila orang yang sama dan melakukan pelanggaran yang sama dalam
kurun waktu 3 bulan akan diberikan sanksi teguran tertulis pertama dalamjangka waktu 3
bulan
3. Sanki Tahap Tiga : apabila orang yang sama melakukan pelanggaran yang sama sedangkan
masa berlaku teguran tertulis pertama belum habis maka akan diberikan teguran tertulis
kedua
4. Sanksi Tahap Empat : apabila orang yang sama melakukan pelanggaran yang sama dalam
jangka waktu kurang dari 3 bulan (masa berlaku teguran kedua belum habis), maka pekerja /
karyawan yang telah melanggar sampai sanksi yang keempat akan dilakukan pemutusan
hubungan kerja sesuai dengan pertimbangan perusahaan.
5. Jika pelanggaran yang dilakukan mengakibatkan kerugian material maka akan mendapat
sanksi berupa teguran tertulis pertama, yang selanjutnya sanksi berikutnya mengikuti urutan
6. Apabila kerugian tersebut tidak bisaa ditolerir oleh perusahaan maka perusahaan berhak
melakukan tindakan sesuai kebijakan perusahaan.
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja diproyek Seluruh personil peduli dan tanggap untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja diproyek sehingga target zero eccident dapat tercapai
2. Mencegah resiko kecelakaan kerja fatal Setiap personil dan tenaga kerja harus menjaga
lingkungan kerja dari tenaga kerja yang tidak terlibat ke area kerja, sehingga mencegah personil
yang belum dilakukan safety induksi mengalami kecelakaan
3. Mentaati peraturan K3 perusahaan dan Pemerintah Seluruh personil harus mentaati seluruh
peraturan K3 baik dari perusahaan maupun Pemerintah
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
a. Menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengetahui potensi dan penanganan keadaan situasi
darurat. Potensi keadaan darurat yang berkaitan dengan K3 telah teridentifikasi sebagaiberikut :
1. Kecelakaan kerja
2. Kebakaran
3. Gempa bumi dan sunami
4. Gangguan keamanan dan huru-hara
5. Ledakan dan ancaman bom
b. Daftar alat kesiagaan dan tanggap darurat yang digunakan pada saat terjadi kondisi darurat :
1. Daftar Nomor Telepon penting / darurat (Polisi, Rumah sakit, Pemadam kebakaran, PMI, dll)
2. APAR
3. Tandu
4. Kotak P3K
c. Penanganan kecelakaan kerja / insiden
1. Prosedur penanganan kecelakaan kerja di tempat kerja
2. laporan nyaris celaka dan kecelakaan kerja
3. investigasi kecelakaan kerja dan tindakan perbaikan
d. Penanganan Bahan dan Material Berbahaya dan beracun
Setiap bahan dan material yang berbahaya yang dibawa ke area proyek harus disertakan MSDS
(material Safety Data Sheet). Hanya personil yang terlatih dan berpengalaman dengan peralatan
pelindung diri yang dapat membawa dan melakukan penyimpanan.
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
V. Srtuktur Organisasi K3
Penanggung Jawab K3
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
No Uraian Kerja Peralatan Kerja Tenaga Kerja Identifikasi Bahaya Pengendalian Resiko
1. Galian Drainase Excavator Pekerja Kecelakaan terkena alat gali Jarak antara penggali harus
Mandor (cangkul, balencong dll.) akibat aman
jarak antar penggali terlalu dekat, Bila penggalian dilakukan
Terluka karena terkena pada cuaca gelap atau malam hari
pecahan batu hasil galian harus menggunakan
Kecelakaan akibat lampupenerangan yang cukup
operasional alat berat baik di Penggalian harus dilakukan
tempat lokasi galian, oleh orang yang ahli dengan
transportasimaupun di tempat metode yang benar
pembuangan Operasional alat berat harus
dilakukan sesuai dengan standar
2. Lapis Pondasi Agregat Kelas A Motor Pekerja PENGUKURAN
dan Kelas B Grader Mandor Terluka akibat penggunaan Alat ukur yang digunakan
Vibratory meteran baja tidak benar sesuai dengan s t a n d a r,
Roller pengukuran dilakukan oleh
Water Tank p e k e r j a terampil dan
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
PENGUPASAN
Kecelakaan terperosok ke Membatasi daerah galian dengan
lubang galian pagar pengaman
Terjadi gangguan lalu lintas Menyiapkan jalan sementara bagi
penduduk sekitar penduduk sekitar
Terluka karena jatuh pada Membuat tempat berpijak yang
aman Truck pengangkut material
daerah dengan kemiringan tinggi
buangan harus dalam keadaan
tertutup
Gangguan kesehatan Diadakan pengujian stabilitas
lingkungan akibat pembuangan terutama pada tanah bagian
hasil kupasan tidak benar pinggir
Kecelakaan akibat tanah bagian
pinggir longsor Tanah yang akan dikupas harus
bersih dari batu-batu besar,
Kecelakaan oleh karena
pohon-pohon dan
batu/pohon besar yang merintangi rintanganlainnya
pengupasan. Senantiasa menjaga jarak aman
Terluka oleh peralatan akibat antar pekerja satu dan pekerja
pekerja terlalu berdekatan lainnya
Sebelum digunakan alat berat
harus dicek kelayakannya,
Terluka karena pengoperasian
operator harus terampil
alat berat tidak dilakukan dengan danberpengalaman dan metode
benar pengoperasian alat harus sesuai
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA
VII. Penutup
Pra rencana K3 Kontrak dibuat untuk merjamin seluruh kegiatan diproyek dapat dikendalikan
dengan sistim manajemen mutu K3. Pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan yang disepakati
bersama baik biaya, mutu dan waktu, dan tetap berpedoman pada peraturan yang telah ditetapkan
bersama sesuai aturan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 )
Penawar,
Dokumen Penawaran