Anda di halaman 1dari 30

PT.

BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

METODE PELAKSANAAN

PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JALAN HOTMIX RUAS KAWASAN RUMAH


DINAS JABATAN JALUR II 495 METER
LOKASI : KAB. HALMAHERA SELATAN
TAHUN ANGGARAN : 2016

UMUM
Methode Kerja ini diajukan PT. Bangun Utama Mandiri Nusa, didalam memulai suatu
pekerjaan, khususnya pada Proyek ini.
Tujuan pembuatan Methode Kerja ini adalah sebagai acuan/arahan dalam melaksanakan
pekerjaan dilapangan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik biaya, mutu dan
waktu.
Didalam Methode Kerja ini tercantum sistem kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari awal
proyek hingga selesai , dimulai dari site management hingga quality control serta hubungan
unsur unsur pelaksana proyek yang terkait selama pekerjaan berlangsung. Dengan adanya
perencanaan yang tepat, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan dengan baik.

LINGKUP PEKERJAAN :
1. DIVISI 1 : UMUM
a. Mobilisasi
2. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
a. Timbunan Pilihan
b. Penyiapan Badan Jalan
3. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
b. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
4. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
a. Lapis Resap Pengikat Aspal Cair
b. Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar)
c. Aspal Keras

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Penyediaan Fasilitas seperti :
a. Direksi Keet /Kantor Lapangan
b. Gudang
c. Bengkel
d. Mobilisasi
e. Papan Nama Proyek
f. Rambu-rambu Lalulintas

2. Pra Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi dilakukan.
Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu diantaranya :
a. PCM (Pre Construction Meeting)
b. Field Engineering (FE)

3. Pembuatan Shop Drawing


Shop Drawing atau gambar kerja, merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan
dilapangan. Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan menjadi mudah
dilaksanakan dan terkendali secara teknis, baik dari segi waktu maupun mutu kerja.
Gambar kerja, harus sudah disiapkan dalam tahap awal proyek dan mendapatkan
pengesahan dari pihak Pengawas atau Konsultan Perencana, sebelum dilaksanakan di
lapangan. Shop Drawing, disiapkan oleh Bagian Engineering berpedoman pada desain
bangunan dari Konsultan. Pembuatan shop drawing, dewasa ini banyak dilakukan
dengan komputer menggunakan software Autocad, sehingga dapat mempercepat waktu
pembuatan.

4. Pengukuran/Utizet
a. Pengukuran situasi dilapangan dengan menggunakan alat ukur
b. Data hasil pengukuran ditransfer kedalam komputer untuk digambar kedalam
Autocad.

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

5. Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi dan demobilisasi alat berat tenaga kerja, bahan dan alat alat lain yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Peralatan yang akan dimobilisasi kelapangan yaitu peralatan yang akan menunjang
dalam pelaksanaan pekerjaan serta jenis, type dan kuantitas alat sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan, berupa :
a. 1 UNIT AMP
b. 1 UNIT ASPHAL FINISHER
c. 1 UNIT ASPHAL SPRAYER
d. 1 UNIT COMPRESSOR
e. 1 UNIT CONCRETE MIXER
f. 3 UNIT DUMP TRUCK
g. 1 UNIT EXCAVATOR
h. 1 UNIT MOTOR GRADER
i. 1 UNIT TANDEM ROLLER
j. 1 UNIT TIRE ROLLER
k. 1 UNIT VIBRATORY ROLLER
l. 1 UNIT WATER TANKER
m. 1 UNIT WATER PUMP

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Mobilisasi dan demobilisasi alat berat tenaga kerja, bahan dan alat alat lain yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan

FLOW PEKERJAAN PERSIAPAN

1.
Mobilisasi dan demobilisasi

2.
Pembersihan Lokasi Proyek

3.
Pembuatan Temporary Site

4.
Pengukuran / Uitzet

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

II. PELAKSANAAN PEKERJAAN


Timbunan Pilihan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material
pilihan untuk timbunan umum untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis
kelandaian dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan

Prosedur Umum
Pengukuran dan pematokan (staking out) dilakukan oleh surveyor untuk menetukan
kelandaian elevasi yang ditentukan dalam gambar.
Material timbunan pilihan dipasok dari lokasi sumber bahan oleh pemasok.
Material Timbunan Pilihan diangkut langsung dari lokasi sumber bahan oleh pemasok.
Material Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar
dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal.
Bilamana material pilihan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat
mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya
Penghamparan dilaksanakan dengan menggunakan Grader
Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis dipadatkan dengan
alat pemadat Vibrator Roller. Pemadatan dimulai dari tepi luar dan bergerak menuju
kearah sumbu jalan.
Penyiraman air dengan water tanker hingga mencapai kadar air optimum yang ditentukan.
Pengecekan terhadap elevasi dan ukuran yang telah ditentukan.
Pengendalian lalu lintas terhadap lokasi tempat kerja pada jalur lalu lintas terbuka dengan
menempatkan rambu-rambu peringatan baik siang hari maupun dimalam hari.

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

1. Penyiapan Badan Jalan

- Pekerjaan perataan permukaan badan jalan sesuai dengan desain rencana dengan
motor grader
- Tanah hasil perataan jika banyak dinaikkan ke dump truck dengan alat excavator dan
dibuang ke disposal area.
- Pekerjaan pemadatan badan jalan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dengan
vibro roller, untuk menjaga kadar kelembaban timbunan diperlukan Water Tank
Truck (Jika diperlukan)
- Batas penyiapan badan jalan diberi tanda dengan menggunakan patok.
- Pengupasan badan jalan dilakukan dengan menggunakan Motor Grader selebar batas
badan jalan denagn elevasi serta kemiringan sesuai desain rencana
- Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dengan jumlah passing
sesuai dengan Mix Trial.
- Setelah dilakukan pemadatan dilakukan Test Kepadatan untuk mengetahui nilai CBR
yang didapatkan.
- Bila nilai CBR sesuai rencana belum diperoleh, maka proses pemadatan dilakukan
kembali hingga diperoleh nilai CBR sesuai rencana. Bila nilai CBR rencana tidak
dapat terpenuhi maka diperlukan adanya perbaikan Sub Grade.

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Lapis Pondasi Agregat Kelas B


- Pekerjaan ini terdiri dari pemasok, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan
pada lahan yang telah disiapkan, sesuai dengan garis, kelandaian dan dimensi yang
ditujukkan pada gambar. Untuk pengadaan material agregat kasar diproduksi di
base camp, kemudian dicampur untuk dijadikan agregat kelas B sesuai dengan
komposisi campuran masing-masing dari Lapisan Pondasi Kelas B yang telah
ditentukan dalam spesifikasi
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Pengukuran dan pematokan (staking out) diakukan oleh surveyor untuk
menentukan kelandaian, elevasi yang ditentukan dalam Gambar atau
ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan.
b. Dalam pelaksanaan pencampuran ini digunakan alat Wheel Loader yang
sekaligus meloading ke atas Dump Truck yang digunakan untuk
mengangkut material ke lokasi yang siap di hampar.
c. Material dibongkar untuk selanjutnya dihampar/diratakan dengan Motor
Grader hingga mencapai ketebalan yang dihasilkan tebal padat yang
diperlukan dalam toleransi yang diisyaratkan.
d. Pada pengoperasian alat Motor Grader saat penghamparan material tidak
menyebabkan segregasi partikel aggregat kasar dan halus.
e. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan alat Vibrator Roller yang
memadai sambil dilaksanakan pembasahan dengan water tank untuk
menjaga kadar air optimum selama pemadatan hingga paling sedikit
kepadatan 100 % dari kepadatan kering maksimum.
f. Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit kearah sumbu jalan dalam arah memanjang.
g. Pengecekan terhadap elevasi dan ukuran yang telah ditentukan dilaksanakan
pengendalian mutu dengan suatu program pengujian sesuai dengan
spesifikasi. Pengendalian lalu lintas terhadap lokasi tempat kerja pada jalur
lalu lintas terbuka dengan menempatkan rambu-rambu peringatan baik siang
hari maupun dimalam hari

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Penempatan Material Kelas B

Penghamparan Material Kelas B

Penyiraman dan Pemadatan

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Lapis Pondasi Agregat Kelas A

DUMP TRUCK

MOTOR GRADER
VIBRO ROLLER

1. PENGANGKUTAN MATERIAL
AGREGATE KLAS - A DENGAN
MENGGUNAKAN DUMP TRUCK

2. DUMPING MATERIAL AGREGARE


DARI DUMP TRUCK

3. PENGHAMPARAN & PERATAAN


AGREGATE KLAS-A
MENGGUNAKAN MOTOR GRADER

4. PEKERJAAN PEMADATAN
DENGAN MENGGUNAKAN VIBRO
ROLLER PER LAYER DENGAN
KADAR AIR OPTIMUM

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

PERKERASAN ASPAL

Lapis Resap Pengikat Aspal Cair


Prosedur Pelaksanaan
- Permukaan yang akan diaspal terlebih dahulu dibersihkan menggunakan alat bantu dan
mesin compressor.
- Aspal Emulsi dimasukkan dalam tangki asphalt sprayer dan dipanaskan sampai mencapai
suhu yang telah ditetapkan dan kemudian disiram pada permukaan yang telah
dipersiapkan sebelumnya dengan takaran 0,80 s/d 1,20 ltr/m2 atau sesuai dengan jenis
permukaan yang akan menerima pelaburan dan jenis bahan aspal yang akan dipakai.
- Batas permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprotan terlebih dahulu
diukur dan ditandai sesuai dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan pada hari
tersebut.
- Agar bahan aspal dapat merata pada setiap titik maka bahan aspal disemprotkan dengan
batang penyemprot dengan kadar aspal yang diperintahkan oleh konsultan atau direksi.
Setelah pelaksanaan penyemprotan, bahan aspal yang berlebihan dan tergenang di atas
permukaan yang telah disemprot diratakan dengan menggunakan alat pemadat karet,
sikat ijuk atau alat penyapu dari karet.

Lapis Pengikat Aspal Beton (AC-WC)


A. Uraian Metode Pelaksanaan

Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet dari campuran aspal yang terdiri
dari aggregate dan bahan aspal yang dicampur dipusat instalasi. Pencampuran, serta
menghampar terdiri dari pemasok, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan pada lahan
yang telah disiapkan, sesuai dengan garis, kelandaian dan dimensi yang ditujukkan pada
gambar.

Prosedur Umum
Pekerjaan Persiapan dimulai dengan melakukan campuran percobaan laboratorium
untuk memperoleh suatu campuran rancangan yang memenuhi spesifikasi.
Percobaan campuran di Instalasi pencampur aspal dan penghamparan percobaan
yang memenuhi ketentuan akan menjadikan rancagan campuran dapat disetujui
sebagai Rumus Perbandingan Campuran (JMF).

Pencampuran dilaksanakan di Asphalt Mixing Plant dengan Sistem Penakaran


(Batching) atau system menrus (Continous) yang memiliki kapasitas yang cukup
untuk memasok mesin penghampar secara terus menerus bilamana menghampar
campuran pada kecepatan normal dan ketebalan yang dikehendaki. Wheel Loader
memuat agregat ke dalam Cold Bin AMP, aggregat dan aspal dicampur dan
dipanaskan dengan AMP untuk dimuat langsung ke dalam Dump Truck dan diangkut
ke lokasi pekerjaan.

Truck untuk mengangkut campuran sebelumnya harus bersih yang telah disemprot
dengan minyak yang tipis atau bahan sejenisnya untuk mencegah melekatnya

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

campuran aspal pada bak. Tiap muatan harus ditutup dengan terpal atau bahan
lainnya yang cocok dengan ukuran yang sedemikian rupa agar dapat melindungi
campuran aspal terhadap cuaca.
Sesaat sebelum penghamparan, permukaan yang akan dihampar harus dibersihkan
dari bahan yang lepas dan yang tidak dikehendaki. Campuran hanya bias dihampar
bila permukaan yang telah dipersiapkan keadaan kering dan tidak turun hujan.
Campuran aspal panas dihampar dengan finishe dengan suatu kecepatan yang tidak
menyebabkan retak permukaan, koyakan, atau bentuk ketidak rataan lainnya pada
permukaan. Sebelum memulai penghamparan, sepatu (Sreed) alat penghampar harus
dipanaskan. Penghamparan harus dimulai dari jalur yang lebih rendah menuju jalur
yang lebih tinggi bilamana pekerjaan terdiri dari satu lajur, bilamana jalan akan
dihampar hanya setengah lebar jalan atau hanya satu lajur untuk setiap kali
pengoperasian, maka urutan penghamparan harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga perbedaan akhir antara panjang penghamparan lajur yang satu dengan yang
bersebelahan pada tiap hari produksi dibuat seminimal mungkin.
Penggilasan campuran aspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah sebagai
berikut :
1. Penggilasan Awal atau Breakdown
2. Penggilasan kedua atau Utama
3. Penggilasan akhir/Penyelesaian

Penggilasan awal atau breakdown harus dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda
baja/tandem Roller, Penggilasan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat
pemadat roda karet (Pneumatic Tyre Roller) sedekat mungkin dibelakang
penggilasan awal.
Penggilasan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda
baja tanpa penggetar. Roda alat pemadat harus dibasahi secara terus menerus untuk
mencegah pelekatan campuran boleh sedikit diminyaki untuk menghindari
lengketnya campuran aspal pada roda. Penggunaan air selama pemadatan disuplai
dengan alat Water Tanker.

Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan


menggunakan alat Bantu.
Agar dapat melindungi dan menjaga keselamatan umum dan kelancaran arus lalu
lintas yang melalui atau disekitar pekerjaan, harus memasang dan memeliharan
rampu lalu lintas penghalang dan fasilitas lainnya yang sejenisnya pada setiap tempat
dimana kegiatan pelaksanaan yang akan mengganggu lalu lintas umum. Penempatan
petugas bendera disemua tepat kegiatan pelaksanaan yang mengganggu arus lalu
lintas, terutama pengaturan lalu lintas satu arah. Tugas utama petugas bendera adalah
menggerakkan dan mengatur arus lalu lintas yang melalui dan disekitar pekerjaan
tersebut.

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Keterangan :
1. PELAPISAN PRIME COAT DENGAN ASPHALT SPRAYER
2. PENGANGKUTAN AC-WC DENGAN DUMP TRUCK
3. PENGHAMPARAN & PERATAAN ASPHALT DENGAN ASPHALT FINISHER
4. PEMADATAN PERTAMA DENGAN TANDEM ROLLER
5. PEMADATAN KEDUA DENGAN PNEUMATIC TIRE ROLLER
6. PEMADATAN AKHIR DENGAN TANDEM ROLLER

Pekerjaan Akhir
1. Mutual Check Akhir
a. Kami akan melaksanakan pengukuran situasi dan penampang sebagai dasar
mutual check akhir.

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

b. Dokumen mutual check akhir wajib diadakan dan diserahkan pada pemberi
tugas. Dokumen yang dimaksud antara lain:
- Volume pekerjaan
- Back Up Data

2. Proposional Hand Over

a. Pihak Proyek bersama-sama dengan kami selaku kontraktor akan


mengadakan pemeriksaan pekerjaan dan dituangkan dalam berita acara
pemeriksaan pekerjaan serta berita acara penyerahan Pertama (PHO)

b. Kami selaku pihak kontraktor akan memasukkan seluruh dokumentasi


yang ada dan seluruh laporan.

c. Kami selaku kontraktor berkewajiban melaksanakan penggambaran


terhadap bangunan yang terpasang dilapangan yang disetujui oleh direksi
dan pemilik / pemberi tugas. Biaya Pembuatan As Built Drawing ini di
bebankan kepada kami selaku kontraktor. As Built Drawing ini akan
diserahkan kepada pemilik / pemberi tugas yang paling lambat pada waktu
penyerahan kedua pekerjaan yang mrupakan salah satu syarat penyerahan
kedua pekerjaan.

3. Pemeliharaan

Masa pemeliharaan dilaksanakan selama 180 hari Kalender

4. Final Hand Over

a. Pihak proyek bersama-sama dengan kami selaku kontraktor mengadakan


pemeriksaan pekerjaan dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan
pekerjaan serta berita acara penyerahan kedua (PHO)

b. Berita acara penyerahan kedua dibuat setalah dilakukan pemeriksaan


lapangan dan hasil pemeriksaan lapangan, menyatakan layak untuk
diserahkan.

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Seluruh kegiatan dalam pelaksaan ini akan didokumentasikan sesuai ketentuan dalam
spesifikasi teknis dan dilakukan pada keadaan 0%, pelaksanaan pekerjaan 50%
(sementara ) dan selesai pekerjaan 100%. Dan juga dilakukan pembersihan akhir.

Demikian metode pelaksanaan ini kami buat untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan dilapangan dengan tidak mengesampingkan instruksi dan pengguna jasa
sebagai pemilik pekerjaan dan pekerjaan tersebut dapat selesai tepat sesuai rencana kerja
dalam metode pelaksanaan dan analisa teknis serta sesuai dengan jadwal umum
pelaksanaan pekerjaan yaitu selama 100 (Seratus) Hari Kalender.

Labuha, 07 September 2016


PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Ir. LUTFI MACHMUD


Direktur

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

SPESIFIKASI TEKNIS
PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JALAN HOTMIX RUAS KAWASAN RUMAH
DINAS JABATAN JALUR II 495 METER
LOKASI : LABUHA, KEC. BACAN
TAHUN ANGGARAN : 2016

PEMBANGUNAN JALAN HOTMIX


Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
RUAS KAWASAN RUMAH DINAS JABATAN JALUR II 495 METER
akan dilaksanakan sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang ada dalam Dokumen Lelang.

Labuha, 07 September 2016


PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Ir. LUTFI MACHMUD


Direktur

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

DOKUMEN
PRA RENCANA KESELAMATAN KERJA (K3)
KONTRAK
(PRA RK3K)

PEMBANGUNAN JALAN HOTMIX RUAS KAWASAN RUMAH DINAS


JABATAN JALUR II 495 METER

LOKASI :

KEC. BACAN KAB. HALMAHERA SELATAN

TAHUN ANGGARAN :

2016

PRA.RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA KONTRAK( (PRA-RK3K)

PT. BANGUN UTAMA


MANDIRI NUSA

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

I. Kebijakan K3 adalah:
a. Kebijakan Perusahaan tentang Sarana dan Prasarana Alat Perlindungan Diri
b. Karyawan diharuskan untuk menggunakan semua alat pelindung diri yang sudah diberikan
selama melakukan proses pekerjaan.
c. Karyawan tidak diperbolehkan memindah tangankan atau memberikan alat perlindungan dirinya
kepada orang lain.
d. Pekerja harus merawat dan menjaga sarana dan prasarana perlindungan diri yang telah
disediakan.
e. Pekerja harus menggunakan sarana dan prasarana perlindungan diri dengan sebagaimana
mestinya.
f. Jika terjadi kerusakan pada sarana dan prasarana perlindungan diri maka pekerja harus seqera
melaporkan P2K3
g. Untuk melakukan penggantian sarana dan prasarana perlindungan baru diwajibkan menyertakan
sarana dan prasarana perlindungan diri lama yang mengalami kerusakan.
h. Pekerja harus mengganti jika sarana dan prasarana perlindungan yang disediakan oleh perusahaan
dirusak ataupun dihilangkan secara sengaja.
i. Pekerja yang sudah tidak bekerja lagi di perusahaan harus mengembalikan sarana dan prasarana
yang diberikan oleh perusahaan.
j. Kebijakan Perusahaan tentang Sanki Pelanggaran Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 :
1. SanKi Tahap Satu : Pelanggaran yang dilakukan tidak menyebabkan kerugian apapun akan
mendapatkan teguran baik lisan maupun tertulis.
2. Sanksi Tahap Dua : apabila orang yang sama dan melakukan pelanggaran yang sama dalam
kurun waktu 3 bulan akan diberikan sanksi teguran tertulis pertama dalamjangka waktu 3
bulan
3. Sanki Tahap Tiga : apabila orang yang sama melakukan pelanggaran yang sama sedangkan
masa berlaku teguran tertulis pertama belum habis maka akan diberikan teguran tertulis
kedua
4. Sanksi Tahap Empat : apabila orang yang sama melakukan pelanggaran yang sama dalam
jangka waktu kurang dari 3 bulan (masa berlaku teguran kedua belum habis), maka pekerja /
karyawan yang telah melanggar sampai sanksi yang keempat akan dilakukan pemutusan
hubungan kerja sesuai dengan pertimbangan perusahaan.
5. Jika pelanggaran yang dilakukan mengakibatkan kerugian material maka akan mendapat
sanksi berupa teguran tertulis pertama, yang selanjutnya sanksi berikutnya mengikuti urutan
6. Apabila kerugian tersebut tidak bisaa ditolerir oleh perusahaan maka perusahaan berhak
melakukan tindakan sesuai kebijakan perusahaan.

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

7. Jika pelanggaran yang dilakukan mengakibatkan korban, maka langsung


8. akan diberikan sanksi tahap ketiga yaitu teguran tertulis kedua.
9. Pegawai yang dikenai sanki pemecatan akan memperoleh pesangon sesuai dengan peraturan
jamsostek yang berlaku.

II. Sasaran K3 adalah :


Sasaran yang ditetapkan untuk mendukung penyelesaian seluruh kegiatan proyek dengan
berpedoman pada sistem manajemen K3;

1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja diproyek Seluruh personil peduli dan tanggap untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja diproyek sehingga target zero eccident dapat tercapai
2. Mencegah resiko kecelakaan kerja fatal Setiap personil dan tenaga kerja harus menjaga
lingkungan kerja dari tenaga kerja yang tidak terlibat ke area kerja, sehingga mencegah personil
yang belum dilakukan safety induksi mengalami kecelakaan
3. Mentaati peraturan K3 perusahaan dan Pemerintah Seluruh personil harus mentaati seluruh
peraturan K3 baik dari perusahaan maupun Pemerintah

III. Program K3 Dalam Mencapai Sasaran


1. Membuat prosedur pengendalian operasi terhadap potensi bahaya yang memilikik resiko tinggi
2. Memberlakukan sistim izin kerja pada pekerja diwilayah kerja masing-masing yang
teridentifikasi berdasarkan hasil identifikasi bahaya potensial.
3. Menyiapkan alat pelindung diri (APD) untuk setiap pekerja sesuai dengan tugas dan bahaya
potensial yang teridentifikasi.
4. Melakukan pengendalian atas pengoperasian alat angkat dan angkut termasuk alat-alat berat
lainya agar tidak menimbulkan resiko terhadap K3.
5. Melakukan pengendalian terhadap penggunaan barang-barang dalam katagori "Bahan Berbahaya
& Beracun" (B3) yang dapat menimbulkan resiko cidera/ sakit, termasuk katagori penyimpanan
dan penanggulangan apabila terjadi tumpahan.
6. Melakukan safety induction dan safety meeting pada interfal waktu yang ditetapkan untuk
memberikan pemahaman, kesadaran dan jaminan kerja yang aman.
7. Menyediakan fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) diarea kerja.
8. Pengendalian kerja aman diarea maintanance terkait dengan tanda dan peringatan bahwa alat
sedang dalam perbaikan.

IV. Kesiagaan dan Tanggap Darurat

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

a. Menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengetahui potensi dan penanganan keadaan situasi
darurat. Potensi keadaan darurat yang berkaitan dengan K3 telah teridentifikasi sebagaiberikut :
1. Kecelakaan kerja
2. Kebakaran
3. Gempa bumi dan sunami
4. Gangguan keamanan dan huru-hara
5. Ledakan dan ancaman bom

b. Daftar alat kesiagaan dan tanggap darurat yang digunakan pada saat terjadi kondisi darurat :
1. Daftar Nomor Telepon penting / darurat (Polisi, Rumah sakit, Pemadam kebakaran, PMI, dll)
2. APAR
3. Tandu
4. Kotak P3K
c. Penanganan kecelakaan kerja / insiden
1. Prosedur penanganan kecelakaan kerja di tempat kerja
2. laporan nyaris celaka dan kecelakaan kerja
3. investigasi kecelakaan kerja dan tindakan perbaikan
d. Penanganan Bahan dan Material Berbahaya dan beracun
Setiap bahan dan material yang berbahaya yang dibawa ke area proyek harus disertakan MSDS
(material Safety Data Sheet). Hanya personil yang terlatih dan berpengalaman dengan peralatan
pelindung diri yang dapat membawa dan melakukan penyimpanan.

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

V. Srtuktur Organisasi K3

Penanggung Jawab K3

Emergency/Kedaruratan P3K Kebakaran

VI. Persyaratan Hukum dan Ketentuan Lainnya

Nomor Dokumen Peraturan Perundang - undangan

N0.10/UMUM/ADS/2011 Undang - undang Nomor 1 tahun 1970


tentang
Keselamatan Kerja

N0.20/UMUM/ADS/2011 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Rl No.


Per.01/MEN/1980
tentang Keselamatan dan Kesehatan Ke a
Pada
Konstruksi Bangunan

N0.27/UMUM/ADS/2011 Sural Keputusan Bersama Menteri Tenaga


Kerja dan
Menteri Pekerjaan Umum
Np.Kep.174/MEN/1986, dan
No.104/KPTS/1986 tentang K3 pada tempat
kegiatan
konstruksi

N0.40/UMUM/ADS/2011 Peraturan Menteri Peke aan Umum No.


09/PRT/M/2008
tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan
Umum

N0.46/UMUM/ADS/2011 Undang- undang Nomor 23 Tahun 1992


tentang
Kesehatan

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya

No Uraian Kerja Peralatan Kerja Tenaga Kerja Identifikasi Bahaya Pengendalian Resiko

1. Galian Drainase Excavator Pekerja Kecelakaan terkena alat gali Jarak antara penggali harus
Mandor (cangkul, balencong dll.) akibat aman
jarak antar penggali terlalu dekat, Bila penggalian dilakukan
Terluka karena terkena pada cuaca gelap atau malam hari
pecahan batu hasil galian harus menggunakan
Kecelakaan akibat lampupenerangan yang cukup
operasional alat berat baik di Penggalian harus dilakukan
tempat lokasi galian, oleh orang yang ahli dengan
transportasimaupun di tempat metode yang benar
pembuangan Operasional alat berat harus
dilakukan sesuai dengan standar
2. Lapis Pondasi Agregat Kelas A Motor Pekerja PENGUKURAN
dan Kelas B Grader Mandor Terluka akibat penggunaan Alat ukur yang digunakan
Vibratory meteran baja tidak benar sesuai dengan s t a n d a r,
Roller pengukuran dilakukan oleh
Water Tank p e k e r j a terampil dan

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

berpengalaman dan memakai


Kecelakaan karena tertabrak perlengkapan kerja standar
oleh kendaraan yang lintas Pemasangan rambu-rambu
l a l u l i n t a s d a n menugaskan
petugas bendera pengatur
l a l u lintas
Terluka pada saat memasang
Patok yang digunakan terlalu
patok dan luka terkena palu panjang dan palu yang digunakan
tidak proporsional

PENGUPASAN
Kecelakaan terperosok ke Membatasi daerah galian dengan
lubang galian pagar pengaman
Terjadi gangguan lalu lintas Menyiapkan jalan sementara bagi
penduduk sekitar penduduk sekitar
Terluka karena jatuh pada Membuat tempat berpijak yang
aman Truck pengangkut material
daerah dengan kemiringan tinggi
buangan harus dalam keadaan
tertutup
Gangguan kesehatan Diadakan pengujian stabilitas
lingkungan akibat pembuangan terutama pada tanah bagian
hasil kupasan tidak benar pinggir
Kecelakaan akibat tanah bagian
pinggir longsor Tanah yang akan dikupas harus
bersih dari batu-batu besar,
Kecelakaan oleh karena
pohon-pohon dan
batu/pohon besar yang merintangi rintanganlainnya
pengupasan. Senantiasa menjaga jarak aman
Terluka oleh peralatan akibat antar pekerja satu dan pekerja
pekerja terlalu berdekatan lainnya
Sebelum digunakan alat berat
harus dicek kelayakannya,
Terluka karena pengoperasian
operator harus terampil
alat berat tidak dilakukan dengan danberpengalaman dan metode
benar pengoperasian alat harus sesuai

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Kecelakaan akibat utilitas dengan ketentuan


bawah tanah yang terkena alat Sebelum dilakukan penggalian
penggali harus dilakukan pemeriksaan
utilitas umum di bawahtanah
terlebih dahulu
Gangguan lalu lintas Disediakan jalan keluar masuk
penduduk sekitar bagi penduduk sekitar
Menjaga agar bekas galian selalu
dalam kondisi kering

Diadakan penyiraman terhadap


PENGHAMPARAN agregat yang telah dihampar
Kecelakaan akibat lubang sebelum ditutup
galian terisi air yang menggenang Pengoperasian dump truck harus
Terjadi iritasi pada kulit dan dilakukan oleh tenaga terampil
dan berpengalaman,dan dijaga
paru-paru akibat debu agregat
agar tidak ada orang lain yang
yang kering berkepentingan berada di dekat
Terjadi kecelakaan pada saat dump truckyang sedang
dump truck menurunkan agregat menurunkan agregat
Terluka oleh mesin Operator mesin penghampar
penghampar (Grader ) karena harus terampil dan
berpengalaman dan
pengoperasian tidak benar
pengoperasian grader harus
Terjadi kecelakaan akibat dilakukan dengan metode yang
tertabrak lalu lintas kendaraan benar
Terjadi kecelakaan akibat Pemasangan rambu-rambu dan
penimbunan material sementara, petugas pengatur lalu lintas
sebelum dihampar Penimbunan material harus di
Kecelakaan akibat tanah di tempat yang aman atau material
agar segera dihampar
pinggir bahu jalan tidak stabil
Dilakukan pemeriksaan stabilitas
Gangguan lalu lintas tanah terutama pada pinggir bahu
penduduk sekitar jalan,

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

Terluka oleh peralatan kerja Penyediaan jalan sementara bagi


akibat jarak antar pekerja terlalu penduduk sekitar
dekat Senantiasa menjaga jarak aman
antara pekerja satu dan pekerja
lainnya

Harus dilakukan penyiraman


PEMADATAN hamparan sebelum dipadatkan
Terjadi iritasi pada kulit dan Pemasangan rambu-rambu lalu
paru-paru oleh debu pada lintas serta penugasan petugas
pemadatan yang kering bendera pengatur lalulintas
Terjadi gangguan lalu lintas Pembuatan jalan sementara bagi
penduduk sekitar
penduduk sekitaR
Dilakukan pemeriksaan stabilitas
Kecelakaan akibat tanah tanah terutama dibagian pinggir
bagian pinggir jalan tidak stabil jalan, bila perludiadakan
Terluka akibat pengoperasian pengujian
mesin pemadat (grader ) tidak Dilakukan pengecekan kelayakan
benar mesin pemadat, operator harus
tenaga terampil
Terluka oleh alat kerja akibat
danberpengalaman dan
jarak antar pekerja terlalu dekat pengoperasian alat pemadat harus
bena
Senantiasa menjaga jarak aman
antara pekerja satu dengan
pekerja lainnya

PENYIRAMAN Air yang digunakan untuk


Terjadi gangguan kesehatan menyiram harus sesuai ketentuan
karena air yang digunakan (tidak berbau busuk dll)
penyiraman tidak sehat Mesin penyiram harus dalam
Terjagi kecelakaan dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman danoperasional

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

pengoperasian alat penyiram mesin harus benar


(Water Tanker ) Pemasangan rambu-rambu
Kecelakaan tertabrak lalu lalu lintas dan penugasan petugas
lintas kendaraan bendera pengatur lalulintas
3. Pekerjaan Pengaspalan Aspal Pekerja Terluka oleh percikan aspal harus mengenakan pakaian
Finisher Mandor panas, dan perlengkapan (sepatu boot,
Asphal Terjadi iritasi terhadap mata, sarungt angan dan masker) yang
Sprayer sesuai dengan standar,
kulit dan paru-paru akibat uap dan
Tandem
panas dari aspal, Menggunakan kacamata dan
Roller
Tire Roller Terluka oleh mesin masker untuk mencegah iritasi
penghampar aspal (Finisher ), mata dan paru-paru akibatasap dan
Terluka oleh Dump Truck panas dari api pembakaran dan
sewaktu menuangkan Hotmix ke aspal,
dalam Finisher Menjaga agar tidak ada orang
Terjadi gangguan lalu lintas, luar maupun pekerja lain berada di
Terjadi kecelakaan atau tempat penghamparanketika mesin
terluka akibat jarak antar pekerja penghampar aspal ( Finisher )
terlalu dekat bekerja menghampar Hotmix di
lokasipekerjaan,Menjaga agar tidak
ada orang luar maupun pekerja lain
berada di tempat dimana
DumpTruck sedang
menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi pekerjaan,
Memasang rambu-rambu
sementara dan mengatur lalu lintas
agar tetap berjalan denganlancar
dengan cara mengerjakan
pekerjaan bagian terlebih
dahulu,
Menjaga dan mempertahankan
jarak yang aman antara pekerja

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

yang satu denganyang lain

Dokumen Penawaran
PT. BANGUN UTAMA MANDIRI NUSA

VII. Penutup
Pra rencana K3 Kontrak dibuat untuk merjamin seluruh kegiatan diproyek dapat dikendalikan
dengan sistim manajemen mutu K3. Pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan yang disepakati
bersama baik biaya, mutu dan waktu, dan tetap berpedoman pada peraturan yang telah ditetapkan
bersama sesuai aturan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 )

Labuha, 07 Sepetember 2016

Penawar,

PT. Bangun Utama Mandiri Nusa

Ir. Lutfi Machmud


Direktur

Dokumen Penawaran

Anda mungkin juga menyukai