Anda di halaman 1dari 15

SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN

Proyek Paket Pekerjaan Timbunan Tanah Limestone Pada


Kawasan Pelabuhan Internasional Patimban Subang
Nomor : 001/SPP/PGI-BLK/IX/2023
Tanggal : 24 OKTOBER 2023

Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Empat bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua PuluhTiga
(24 -10-2023) kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

1. N a m a : RUDI IRAWAN
Jabatan : DIREKTUR UTAMA PT. PRABU GIRI INVESTMENT
Alamat : Jln. Nyi Ageng Serang Rt 008/03 Duku Puntang Kab. Cirebon

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. PRABU GIRI INVESTMENT
yang selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.

2. N a m a : AHMAD RIFAI
Jabatan : DIREKTUR UTAMA PT. BUANA LOBA KARYA
Alamat : Jln Gading Golf Boulevard Gedung Cristal Blok Crl 08 Gading Serpong Kel.
| Pakulonan Kec. Kelapa Dua Kab. Tangerang – Banten.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. BUANA LOBA KARYA
yang selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian
Pekerjaan Proyek Paket Pekerjaan Timbunan Tanah Limestone Pada Kawasan Pelabuhan
Internasional Patimban Subang yang sifat kontrak ini adalah UNIT PRICE, ikatan antara
Pihak Pertama dengan Pihak Kedua disebut PARA PIHAK, yang mana mengikuti ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana yang tercantum dalam Pasal-pasal tersebut
dibawah ini :

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

Kecuali ditentukan lain dalam surat perjanjian ini, kata-kata dan bahasa serta arti berikut
ini harus mempunyai arti seperti yang dimaksud sebagai berikut :
1. KONTRAK berarti Surat Perjanjian tertulis yang sah antara Pihak Pertama dan
Pihak Kedua, yang menetapkan kewajiban dari PARA PIHAK menurut kontrak
termasuk tidak terbatas pada administrasi kontrak, pelaksanaan dan jaminan
pekerjaan, penyediaan gambar, tenaga kerja, bahan dan peralatan, dan dasar
pembayaran serta penentuan jumlah nilai kontrak.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


2. DOKUMEN KONTRAK berarti keseluruhan kontrak yang mengikat Para Pihak,
terdiri atas pernyataan perjanjian, Pekerjaan Konsultan Perencana, harga-harga,
kuantitas dan pembayaran, gambar-gambar (merupakan uraian secara visual) dan
spesifikasi-spesifikasi (merupakan uraian dalam bentuk kata-kata) dari pekerjaan
yang harus dilaksanakan dan material dan hal lain yang harus dilengkapi dan kualitas,
standar, persyaratan-persyaratan, batas-batas dan syarat-syarat sesuai terhadap
penampilan termasuk setiap perjanjian tambahan atau lembaran tambahan yang
dianggap perlu.
3. SUB KONTRAK berarti perjanjian tertulis yang sah antara PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA, yang berisi Hak dan Kewajiban PARA PIHAK
4. PROJECT MANAGER berarti wakil resmi PIHAK KEDUA di lapangan yang
berkewenangan penuh memanajemen pelaksanaan di lapangan sesuai dengan
spesifikasi teknis, mutu dan melaksanakan Kesehatan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan sesuai Perundangan yang berlaku.
5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN berarti jumlah hari atau minggu yang ditetapkan
didalam Dokumen Kontrak untuk penyelesaian pada setiap jenis pekerjaan, dan
pekerjaan secara keseluruhan terhitung setelah diterbitkannya Surat Perintah
Perintah Pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA.
6. PPN berarti Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan Peraturan Perpajakan sebesar
10% dari harga fisik.
7. HARI berarti hari kalender sesuai dengan kalender, termasuk hari minggu, hari
besar dan hari libur, yang berawal dan berakhir pada tengah malam pukul 24.00 atau
00.00.
8. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA berarti daftar kuantitas dan harga yang telah
diisi lengkap dengan volume, harga satuan dan jumlah harga yang merupakan bagian
dari Kontrak.
9. PRESTASI PEKERJAAN adalah pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan di
lapangan dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan KONSULTAN PENGAWAS.
10. BERITA ACARA SERAH TERIAMA PERTAMA adalah Berita Acara yang telah
disetujui dan sepakat untuk ditandatangani bersama PARA PIHAK yang menyatakan
bahwa prestasi pekerjaan dilapangan telah selesai 100% dan dengan demikian
pekerjaan dapat diserahterimakan untuk yang pertama.
11. BERITA ACARA KEDUA adalah Berita Acara yang disetujui dan sepakat untuk
ditandatangani bersama PARA PIHAK yang menyatakan bahwa prestasi pekerjaan
dilapangan telah selesai 100% dan telah melalui masa pemeliharaan dengan demikian
pekerjaan dapat diserah terimakan untuk yang kedua.
12 PEKERJAAN TAMBAH KURANG adalah suatu pekerjaan karena kondisi lapangan
dan pelaksanaan pekerjaan yang tidak diperhitungkan (tak terduga) akan terjadi,
dan tidak dapat dielakkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan dapat disetujui oleh
PIHAK PERTAMA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PASAL 2
TUGAS PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas
secara bertahap dan simultan dengan rincian Proyek Paket Pekerjaan Timbunan
Tanah Limestone Pada Kawasan Pelabuhan Internasional Patimban Subang
2. PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan phisik tersebut diatas sesuai dengan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang telah disepakati dengan PIHAK PERTAMA.
3. Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Alokasi Tenaga Kerja sesuai Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
4. Membuat shop drawing, laporan kegiatan proyek dan membuat Laporan Harian,
Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.

PASAL 3
DASAR PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan tersebut dalam pasal 2 diatas harus dilaksanakan PIHAK KEDUA atas dasar
referensi-referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Kontrak ini,
yaitu :
1. Kerangaka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Pelaksanaan yang telah ditetapkan.
2. Semua Ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan teknis yang telah ditetapkan.
3. Selain ketentuan-ketentuan tersebut diatas juga terikat kepada peraturan-peraturan
tentang Pekerjaan timbunan tanah limestone lainnya yang berlaku, yang ada kaitannya
dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
4. Pekerjaan tersebut dalam pasal 2 perjanjian ini harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari kontrak ini yaitu :
a. Surat perjanjian ini dengan segala perubahannya dan addendumnya (jika ada).
b. Semua ketentuan dan syarat-syarat mengenai administrasi, teknik pelaksanaan
pekerjaan dan keselamatan kerja yang tercantum dalam peraturan perundangan
yang berlaku.
c. Penjelasan, petunjuk dan peringatan baik tertulis maupun lisan yang selanjutnya
menjadi instruksi tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA / WAKIL
LAPANGAN PIHAK PERTAMA untuk mencapai maksud dan tujuan yang berlaku.

PASAL 4
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN

1. Pekerjaan Timbunan Tanah Limestone yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus
mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian dan
pengalaman yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja ( KAK ) dan ketentuan dalam Surat Perjanjian ini.
3. Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini dan ketepatan
waktu Pelaksanaan Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh
PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang diterima dari PIHAK
PERTAMA kepada pihak lain.
5. PIHAK KEDUA beserta personalianya tidak dibenarkan baik langsung maupun tidak
langsung turut serta baik sebagai Sub-Kontraktror maupun pemasok bahan dari
pekerjaan ini.
6. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala kerugian PIHAK PERTAMA, akibat
perbuatan orang-orang yang dipekerjakan PIHAK KEDUA sehubungan dengan pekerjaan
ini.
7. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh untuk memperbaiki atas kesalahan yang baru
diketahui pada masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, serta bertanggung jawab atas
kerugian PIHAK PERTAMA akibat kesalahan pelaksanaan tersebut.
8. Kelancaran pelaksanaan yang berhubungan dengan Pembangunan ini sepenuhnya
tanggungjawab PIHAK KEDUA.
9. PIHAK PERTAMA wajib memastikan bahwa lahan/tanah sudah bebas 100%, Perizinan
yang menyangkut konstruksi sudah selesai izinnya dan pihak Pemda bersama jajarannya
telah mendukung pembangunan tersebut.

PASAL 5
HASIL PEKERJAAN PELAKSANAAN

Laporan hasil pekerjaan pelaksanaan yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal-2 Surat
Perjanjian ini yang harus disampaikan kepada PIHAK PERTAMA dan dibuat dalam rangkap
3 (tiga), yaitu terdiri dari:
1. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan.
2. Laporan-laporan pekerjaan pada masa pelaksanaan sebagai pedoman evaluasi pekerjaan
sesuai prestasi di lapangan.
3. Laporan akhir pekerjaan pelaksanaan konstruksi sampai dengan penyerahan pekerjaan
tersebut

PASAL 6
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Jangka waktu pelaksanaan sampai dengan penyerahan pekerjaan pertama sebagai hasil
pekerjaan PIHAK KEDUA sebagai
2. mana yang disebut dalam Pasal 2 Surat Perjanjian ini ditetapkan selama 550 Hari
kalender terhitung sejak Surat Perintah Kerja dan SPMK ditandatangani.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


3. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan sampai dengan 100 % (seratus persen)
sebagaimana tersebut dalam pasal 2 Surat Perjanjian ini, ditetapkan paling lambat 14
(empat belas) hari kalender dengan diterbitkannya Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan selesai.

PASAL 7
BIAYA PEKERJAAN PELAKSANAAN

1. Jumlah Anggaran Biaya Untuk Proyek Paket Pekerjaan Timbunan Tanah Limestone
Pada Kawasan Pelabuhan Internasional Patimban Subang dengan Volume =
2.000.000 m3 dan harga satuan Rp. 400.000/m3
sesuai dalam Pasal 1 suratperjanjian ini adalah
➢ Nilai Phisik Pekerjaan = Rp. 800.000.000.000,00
➢ Pajak PPN 11% = Rp. 88.000.000.000,00
➢ Grand Total Pekerjaan = Rp. 888.000.000.000,00
(delapan ratus delapan puluh delapan milyar rupiah)

2. Sistim Pembayaran akan dituangkan sesuai kesepakatan PARA PIHAK pada pasal 8
perjanjian ini termasuk segala pengeluaran beserta pajak-pajak, bea materai dan biaya-
biaya lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 8
CARA PEMBAYARAN

1. PARA PIHAK sepakat bahwa PIHAK PERTAMA melakukan pembayaran berupa uang
muka sebesar = 20% x Rp. 888.000.000.000,00 = Rp. 177.600.000.000,-
(seratus tujuh puluh tujuh milyar enam ratus juta rupiah) termasuk PPN 11% dapat
dicairkan paling lambat 3 hari setelah Invoice tagihan uang muka diterima PIHAK
PERTAMA dan sisanya 80% = Rp. 710.400.000.000,00 (tujuh ratus sepuluh milyar
empat ratus juta rupiah) termasuk PPN 11%, dibayarkan secara bertahap
berdasarkan prestasi pekerjaan dengan mengajukan perhitungan prestasi yang tercapai
di lapangan dan dinyatakan dalam Berita Acara Prestasi Pekerjaan kepada PIHAK
KEDUA SECARA 6 TAHAPAN sebagai berikut :
➢ TAHAP PERTAMA yang merupakan pembayaran Progress pekerjaan
sebesar 10% = Rp.710.400.000.000,00 x 10% = Rp. 71.040.000.000,-
(tujuh puluh satu milyar empat puluh juta rupiah) termasuk PPN 11%
sehingga PIHAK KEDUA dapat mengajukan tagihan perincian Progress
Pekerjaan kumulatif sebesar 15% yang telah ditanda tangani KEDUA
BELAH PIHAK dan dapat dibayarkan paling lambat 3 hari setelah Invoice
tagihan termin diterima PIHAK PERTAMA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


➢ TAHAP KEDUA yang merupakan pembayaran Progress pekerjaan
sebesar 15% = Rp. 710.400.000.000,00 x 15% = Rp.
106.560.000.000,00 (seratus enam milyar lima ratus enam puluh
juta rupiah) termasuk PPN 11% sehingga PIHAK KEDUA dapat
mengajukan tagihan perincian Progress Pekerjaan kumulatif sebesar 30%
yang telah ditanda tangani KEDUA BELAH PIHAK dan dapat dibayarkan
paling lambat 3 hari setelah Invoice tagihan termin diterima PIHAK
PERTAMA.
➢ TAHAP KETIGA yang merupakan pembayaran Progress pekerjaan
sebesar 15% = Rp. 710.400.000.000,00 x 15% = Rp.
106.560.000.000,00 (seratus enam milyar lima ratus enam puluh
juta rupiah) termasuk PPN 11% sehingga PIHAK KEDUA dapat
mengajukan tagihan perincian Progress Pekerjaan kumulatif sebesar 45%
yang telah ditanda tangani KEDUA BELAH PIHAK dan dapat dibayarkan
paling lambat 3 hari setelah Invoice tagihan termin diterima PIHAK
PERTAMA.
➢ TAHAP KEEMPAT yang merupakan pembayaran Progress pekerjaan
sebesar 15% = Rp. 710.400.000.000,00 x 15% = Rp.
106.560.000.000,00 (seratus enam milyar lima ratus enam puluh
juta rupiah) termasuk PPN 11% sehingga PIHAK KEDUA dapat
mengajukan tagihan perincian Progress Pekerjaan kumulatif sebesar 60%
yang telah ditanda tangani KEDUA BELAH PIHAK dan dapat dibayarkan
paling lambat 3 hari setelah Invoice tagihan termin diterima PIHAK
PERTAMA.
➢ TAHAP KELIMA yang merupakan pembayaran Progress pekerjaan
sebesar 15% = Rp. 710.400.000.000,00 x 15% = Rp.
106.560.000.000,00 (seratus enam milyar lima ratus enam puluh
juta rupiah) termasuk PPN 11% sehingga PIHAK KEDUA dapat
mengajukan tagihan perincian Progress Pekerjaan kumulatif sebesar 75%
yang telah ditanda tangani KEDUA BELAH PIHAK dan dapat dibayarkan
paling lambat 3 hari setelah Invoice tagihan termin diterima PIHAK
PERTAMA.
➢ TAHAP KEENAM yang merupakan pembayaran Progress pekerjaan
sebesar 20% = 20% x Rp. 888.000.000.000,00 = Rp.
177.600.000.000,- (seratus tujuh puluh tujuh milyar enam ratus
juta rupiah) termasuk PPN 11% sehingga PIHAK KEDUA dapat
mengajukan tagihan perincian Progress Pekerjaan kumulatif sebesar
100% dan berita acara serah pekerjaan selesai (BASPS) yang telah
ditanda tangani KEDUA BELAH PIHAK dan dapat dibayarkan paling
lambat 3 hari setelah Invoice tagihan termin diterima PIHAK PERTAMA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


2. Setiap permintaan pembayaran sudah termasuk PPN 11% harus disertai dengan
kelengkapan adminitrasi kecuali tagihan uang muka dan retensi sebagai berikut :
a. Invoice / kuitansi yang ditanda tangani PIHAK KEDUA/ Penanda tangan surat
Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua).
b. Faktur Pajak Asli.
c. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran ditanda tangan
Para Pihak dalam rangkap 2 (dua).
d. Laporan Kemajuan Prestasi Pekerjaan ditanda tangan Para Pihak dalam rangkap
2 (dua).
e. Copy kontrak atau Addedum (bila ada).
f. Copy SPT Masa PPN pembayaran sebelumnya.

PASAL 9
TENAGA KERJA DAN UPAH

1. Agar pekerjaan berjalan seperti yang ditetapkan, PIHAK KEDUA diwajibkan


menyediakan tenaga kerja, dump truck, alat berat dan peralatan penunjang lainnya yang
cukup jumlah, keahlian serta keterampilannya.
2. Biaya-biaya BBM, peralatan dan upah tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian PIHAK PERTAMA sebagai
akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA, sehubungan
dengan pekerjaan ini.

PASAL 10
PELAKSANAAN PEKERJAAN PIHAK KEDUA

1. Ditempat pekerjaan PIHAK KEDUA menyediakan tenaga-tenaga ahli untuk


menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tugas-tugas yang tercantum dalam Pasal 2 Surat
Perjanjian ini.
2. Untuk Pekerjaan Pelaksana Lapangan (Site Manager) harus ada wakil PIHAK KEDUA
yang mempunyai wewenang/kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA dan dapat
menerima/memberikan/ memutuskan segala petunjuk dari PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan struktur organisasi lengkap yang akan ditugaskan di
lapangan kepada PIHAK PERTAMA dan ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil dari
PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai Pemimpin Pelaksana / Tenaga Ahli yang mempunyai
wewenang atau kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA serta dapat menerima,
memberikan dan memutuskan segala petunjuk dari PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan Jadwal Rencana Kerja /Time schedule sesuai dengan
Jangka Waktu yang telah disepakati oleh PARA PIHAK.
5. Pemimpin Pelaksana haruslah seorang ahli teknik yang cakap sesuai dengan bidang serta
pengalaman dan berpendidikan cukup.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


6. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, alat yang digunakan PIHAK KEDUA
tidak layak dan tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang diharapkan / rusak, maka
PIHAK PERTAMA memberitahukan teguran kepada PIHAK KEDUA. Dalam waktu 3 x 24
jam setelah menerima penolakan tersebut PIHAK KEDUA harus segera mengganti alat
tersebut dengan yang lain dan memenuhi persyaratan.
7. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pemberitahuan kepada pihak-pihak yang berwenang
dan memperoleh segala lisensi dan ijin yang diperlukan seperti SILO ,SIO.
8. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA berkaitan dengan pengeluaran alat dari lapangan.
9. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk menyerahkan atau mensubkontrakkan sebagian
atau seluruh Pekerjaan Subkontraktor kepada Pihak Ketiga tanpa persetujuan tertulis
sebelumnya dari PIHAK PERTAMA.
10. Komunikasi antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA digunakan melalui surat
menyurat/WhatsApp (WA)/Short Message (SMS) dan jika dalam 7 (tujuh) hari
kalender sejak surat disampaikan tidak ada jawaban Surat tersebut dianggap disetujui.
11. PIHAK KEDUA wajib menyediakan fasilitas lapangan sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan Pekerjaan yang meliputi barak kerja, gudang / tempat menyimpan
persediaan BBM, olie, spare part dan lain-lainnya.
12. Kemajuan pekerjaan akan dievaluasi oleh PIHAK PERTAMA minimum setiap 2 (dua)
minggu, dan PIHAK KEDUA harus, jika diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA diwajibkan
untuk memobilisasi tambahan peralatan dan personil yang diperlukan untuk menjamin
kemajuan pekerjaan telah sesuai dengan keinginan PIHAK PERTAMA. Dalam hal ini tidak
ada biaya tambahan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
berkenaan dengan mobilisasi tersebut atau hal lainnya.
13. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk
pelaksanaan.
14. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan System management ISO 9001 : 2015 (management
mutu), ISO 14001 : 2015 (management Lingkungan), OHSAS 18001 : 2007 (Management
Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan (SMK3L), sesuai Undang-undang yang berlaku di Indonesia.
15. PIHAK KEDUA wajib mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan yang telah
diselesaikan. Apabila terjadi kerusakan pada pekerjaan tersebut yang diakibatkan oleh
kelalaian PIHAK KEDUA, PIHAK KEDUA wajib memperbaiki kerusakan tersebut atas
biaya sendiri hingga diterima baik oleh PIHAK PERTAMA.
16. PIHAK KEDUA harus memberikan ganti rugi dan tetap melindungi PIHAK PERTAMA dan
Pekerjanya terhadap tanggung jawab hukum atas setiap kerusakan, kehilangan atau
kecelakaan yang timbul termasuk terhadap setiap klaim, tuntutan, gugatan hukum,
kerusakan, biaya, ongkos-ongkos dan setiap macam pengeluaran lain yang disebabkan
atau berkaitan dengan timbulnya persoalan tersebut.
17. Pengukuran volume pekerjaan berdasarkan data rill di lapangan yang didasarkan gambar
dan patok ukur yang dilakukan opname bersama (PARA PIHAK) pada saat sebelum dan
sesudah pelaksanaan pekerjaan.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PASAL 11
SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN
(SMK3L)

PIHAK KEDUA wajib menerapkan Standar Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan (SMK3L) yang berlaku di lingkungan proyek dan sekitarnya, yang berupa :
1. Memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua tenaga kerja
dan lingkungan sesuai dengan ketentuan / norma yang berlaku untuk mencapai nihil
kecelakaan kerja.
2. Menjamin terlaksananya usaha pencegahan kecelakaan pada semua tingkatan pekerjaan
dan selalu terus berupaya mewujudkan tidak ada kecelakaan kerja, dengan memakai dan
menggunakan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan.
3. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), seperti: helmet, sepatu kerja, sarung tangan (jika
diperlukan), sabuk pengaman (jika diperlukan), pelindung telinga (jika diperlukan) ,
flagman dan sebagainya.
4. Menjamin kebersihan lokasi kerja dari sampah-sampah sisa pekerjaan dan sampah yang
berasal dari luar (pekerja, bungkusan makanan, plastik makanan, bungkus rokok,
puntung rokok dan lain sebagainya), serta membuang sampah tersebut keluar area
proyek atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

PASAL 12
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud Keadaan Force Majeure dalam Surat Perjanjian ini adalah peristiwa
sebagai berikut : Keadaan Memaksa (“Force Majeure”) menurut perjanjian ini adalah
keadaan atau peristiwa yang terjadi diluar dugaan, kemampuan dan kekuasaan PARA
PIHAK, yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kewajiban salah satu atau PARA
PIHAK yang disebabkan oleh karena:
a. Kebakaran
b. Bencana Alam ( gempa bumi, tanah longsor dan banjir )
c. Perang, huru hara, pemogokan, pemberontakan dan epidemic, yang secara masing-
masing berakibat langsung dengan tertundanya jangka waktu penyelesaian pekerjaan
perencanaan.
2. Apabila terjadi keadaan memaksa tersebut maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan
kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh)
hari setelah terjadi keadaan memaksa disertai bukti-bukti yang sah, demikian juga pada
waktu keadaan memaksa berakhir.
3. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak
secara tertulis keadaan memaksa itu dalam jangka waktu 3 x 24 jam sejak terjadinya
surat pemberitahuan tersebut.
4. Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA diterima
PIHAK PERTAMA tentang keadaan memaksa tersebut, PIHAK PERTAMA tidak
memberikan jawaban, maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui akibat adanya
keadaan memaksa tersebut.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


5. Apabila lewat waktu 7 (tujuh) hari sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini terlampaui,
maka keadaan memaksa (force majeure) yang terjadi dianggap tidak pernah ada.
6. Apabila sebagai akibat adanya keadaan memaksa (force majeure), perjanjian ini
diputuskan berdasarkan persetujuan PARA PIHAK, maka kerugian yang timbul sebagai
adanya keadaan memaksa (force majeure) tersebut ditanggung oleh masing-masing
pihak dan masing-masing pihak tidak dapat menuntu ganti rugi apapun terhadap pihak
lainnya.
7. Setelah terjadinya keadaan Force Majeure sebagai dimaksud ayat 1 dan 2 Pasal ini,
PIHAK KEDUA hanya berhak untuk menerima pembayaran sampai dengan tahap
pekerjaan yang telah dikerjakan dan telah diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 13
PERUBAHAN/TAMBAH KURANG PEKERJAAN

1. Jika PIHAK PERTAMA mengadakan perubahan dalam bagian pekerjaan Pelaksanaan


menurut Pasal 2 Surat Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA bersama PIHAK KEDUA
mengadakan penilaian terhadap bagian pekerjaan yang telah dilakukan perubahan oleh
PIHAK KEDUA.
2. Biaya perubahan volume pekerjaan tanah timbun diserahkan dan diterima dengan baik
oleh PIHAK PERTAMA akan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA.
3. Perubahan yang merupakan penambahan pengurangan pekerjaan tanah timbun
dinyatakan sah jika Sesudah mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA
dengan menyebutkan jenis, volume dan rincian pekerjaan secara jelas.
4. Untuk pekerjaan tersebut diatas dimuat perjanjian tambahan (Addendum) yang
isi dan kekuatan hukumnya tidak dapat dipisahkan dengan kontrak induk ini.

Pasal 14
KENAIKAN HARGA

1. Kenaikan harga peralatan, material, BBM dan upah kerja selama masa pelaksanaan
pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh PIHAK PERTAMA, dengan pengajuan eskalasi
harga yang diajukan oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA dapat mengajukan tuntutan (klaim) atas kenaikan harga sebagaimana
disebutkan pada ayat 1 (satu) pasal ini kecuali adanya kebijakan dari Pemerintah
Republik Indonesia dalam Bidang moneter yang secara resmi menyatakan
dari tentang adanya kenaikan harga-harga yang di akibatkan adanya perubahan kurs
valuta asing terhadap mata uang Rupiah (Devaluasi terhadap nilai tukar Rupiah) yang
secara resmi diatur dalam peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PASAL 15
SANKSI DAN DENDA

1. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan ini sesuai jangka waktu
pelaksanaan yang tercantum dalam Pasal 6 ayat 1 perjanjian ini maka setiap hari
keterlambatan PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1 o/oo
(satu permil) perhari keterlambatan dari jumlah biaya pelaksanaan.
2. Jika PIHAK KEDUA melalaikan ketentuan dan Kerangka Acuan (KAK) Pekerjaan
Pelaksanaan dan setelah tujuh (tujuh) hari dari tanggal diterimanya Surat Peringatan
tertulis dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA tidak juga memperbaiki kelalaian
tersebut, maka untuk setiap melakukan kelalaian dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu
permil) dari jumlah biaya tsb.
3. Dengan tetap berkewajiban melaksanakan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
dan kelalaian yang diperingatkan tetap menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4. Denda-denda tersebut dalam ayat 1 pasal ini, akan diperhitungkan dalam pembayaran
yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
2. Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” yang berfungsi sebagai juri/wasit, yang
dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak, dan terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu :
• Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota
• Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota dan
• Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah
pihak
3. Keputusan “Panitia Pendamai” ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 Pasal ini tidak dapat diterima oleh salah
satu pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan
Negeri yang akan ditunjuk dan disetujui oleh kedua belah pihak.

PASAL 17
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan perjanjian ini setelah PIHAK PERTAMA


memberikan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut tetapi PIHAK
KEDUA tetap tidak mengindahkannya dalam hal :

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas pekerjaan sebagaimana mestinya yang
dimaksud dalam Pasal 2 Surat Perjanjian ini.
b. Jika jangka waktu yang ditetapkan dalam Pasal 6 Surat Perjanjian ini tidak
ditepati, karena kelalaian PIHAK KEDUA, sedangkan PIHAK PERTAMA telah
memberikan peringatan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA sebanyak 3 (tiga) kali
berturut-turut dan tidak diindahkan oleh PIHAK KEDUA. Maka diperlukan
musyawarah mufakat PARA PIHAK untuk mencari win-win solution.
2. Jika terjadi pemutusan perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA dapat menunujuk
Kontraktor Lain (Pihak Ketiga) untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut pasal 2 diatas.
3. Dalam hal adanya pemutusan perjanjian karena salah satu atau beberapa alasan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak
menuntut ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA, tetapi berhak atas pembayaran prestasi
dengan memperhitungkan nilai hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
4. Selain yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka perjanjian ini hanya dapat dibatalkan
dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.

PASAL 18
BEBAN BIAYA DAN PAJAK

1. Segala pengeluaran biaya sehubungan dengan pembuatan Surat Perjanjian ini termasuk
biaya meterai sesuai dengan peraturan yang berlaku dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
2. Segala pajak-pajak sehubungan pekerjaan phisik ditanggung oleh PIHAK KEDUA, dan
dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 19
LAIN-LAIN

1 Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu oleh kedua belak pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari
Surat Perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
serta kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dan ada hubungannya dengan
pekerjaan ini.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PASAL 20
PENUTUP

1. Surat Perjanjian Pekerjaan ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di Jakarta pada
hari dan tanggal tersebut diatas.
2. Dengan ditanda tanganinya Surat Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA, maka seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini
dan seluruh ketentuan-ketentuan di dalam dokumen yang merupakan kesatuan serta
bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini termasuk segala sanksinya mengikat
dan berlaku sebagai undang-undang bagi kedua belah pihak berdasarkan ketentuan Pasal
1338 ayat 1 KUHP Perdata.

PIHAK KEDUA : PIHAK PERTAMA :


PT. BUANA LOBA KARYA PT. PRABU GIRI INVESTMENT

AHMAD RIFAI RUDI IRAWAN


DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR UTAMA

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai