Nomor: 21/DIR/KO/PMW-DA/VII/2023
Pada hari ini Senin, tanggal Sepuluh bulan Juli tahun Dua ribu dua puluh tiga
(10/07/2023), yang bertanda tangan di bawah ini :
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut “Para
Pihak” dan secara sendiri-sendiri disebut sebagai “Pihak”.
1
Para Pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak dengan ini menyatakan
sepakat dan setuju terhadap hal-hal sebagai berikut:
Pasal 1
PERSETUJUAN PENUNJUKKAN
dan
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA dengan ini setuju untuk menunjuk PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA dengan ini setuju untuk menerima penunjukkan dari PIHAK PERTAMA
untuk melakukan Pekerjaan (sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 di bawah
ini) di Proyek , untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, sesuai dengan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini dan Surat
Perintah Kerja (SPK), yang akan dibuat menyusul Perjanjian.
2. Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini merupakan Perjanjian Induk yang
memuat ketentuan dan persyaratan umum bagi Para Pihak dalam
melaksanakan Pekerjaan. Persyaratan khusus akan dicantumkan pada SPK
untuk tiap bagian Pekerjaan.
a. Pekerjaan Bekisting
b. Pekerjaan Jendela
c. Pekerjaan Pengecatan Bangunan Kelas
d. Pekerjaan Pintu besi
e. Pekerjaan Plafon Bangunan Kelas
f. Pekerjaan Ralling selasar, handrail tangga dan pagar.
2
g. Pekerjaan Rangka dan Penutup atap
h. Pekerjaan Tangga dan Canopy
i. Pekerjaan Water Proofing dan Epoxy.
3. PIHAK KEDUA dengan ini setuju dan menjamin PIHAK PERTAMA untuk
melakukan seluruh Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 di atas,
sesuai dengan Jadwal Pelaksanan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Surat
Perintah Kerja (SPK) Pekerjaan beserta lampirannya.
5. SPK Bagian Pekerjaan berisi tentang Lingkup pekerjaan, Harga pekerjaan dan
Waktu Pelaksanaan Pekerjaannya secara detail yang harus dilaksanakan PIHAK
KEDUA pada bagian tersebut. Semua aturan dan ketentuan untuk melaksanakan
bagian pekerjaan pada SPK Bagian Pekerjaan, mengacu pada aturan dan
ketentuan dalam Perjanjian.
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
3
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
4
1.2. Kewajiban-kewajiban PIHAK PERTAMA :
5
b. PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan setiap lingkup pekerjaan sesuai
dengan jadwal bagian pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui
sebelumnya. Penyimpangan atau ketidaksesuaian antara hasil fisik
bangunan dengan Dokumen Perancangan yang disetujui hanya dapat
diterima apabila disetujui terlebih dahulu oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
6
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dengan baik dan dapat diterima oleh PIHAK
PERTAMA.
d. Hal-hal yang tidak dapat diatasi dan diluar kemampuan Para Pihak.
Pasal 5
MASA PEMELIHARAAN
7
berhak menahan Pembayaran Akhir Harga Pekerjaan (”Uang Retensi”) sebesar
5 % (lima persen) dari total Harga Pekerjaan untuk setiap Bagian Pekerjaan
sebagaimana tersebut dalam ayat 1 pasal ini.
5. Uang retensi sebagaimana tersebut pada ayat 4 pasal ini, akan dikembalikan
kepada PIHAK KEDUA setelah selesainya Masa Pemeliharaan utk setiap Bagian
Pekerjaan atau dihitung sampai dengan berakhirnya perbaikan yang dilakukan
tersebut.
Pasal 6
HARGA PEKERJAAN
1. Harga Pekerjaan total untuk seluruh Pekerjaan PIHAK KEDUA adalah maksimal
sebesar :
2. Harga Pekerjaan untuk setiap Bagian pekerjaan akan dicantumkan pada SPK
Bagian Pekerjaan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang diterbitkan
sebelum pelaksanaan setiap Bagian Pekerjaan.
3. Harga Pekerjaan untuk setiap Bagian Pekerjaan dinilai dalam mata uang
Rupiah, dan sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
Pasal 8
8
PELAKSANA PIHAK KEDUA
1. Di tempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk
sebagai Pimpinan Pelaksana / Tenaga Ahli, yang mempunyai wewenang /
kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA, dan dapat menerima /
memberikan / memutuskan segala petunjuk-petunjuk PIHAK PERTAMA /
Pengawas Pekerjaan.
3. Apabila terbukti bahwa, Pimpinan Pelaksana / Tenaga Ahli yang digunakan oleh
PIHAK KEDUA tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan, maka PIHAK
PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA, dan
atas pemberitahuan tersebut, PIHAK KEDUA dalam waktu tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender wajib untuk mengganti dengan Tenaga Ahli lain yang
memenuhi persyaratan tersebut.
Pasal 9
MATERIAL, ALAT - ALAT DAN TENAGA KERJA
1.1. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gudang untuk menyiapkan
bahan-bahan dan alat-alat, serta menyediakan angkutan untuk
memindahkan bahan-bahan dan alat-alat tersebut guna lancarnya
pekerjaan ini.
1.3. Jika bahan-bahan dan alat - alat tersebut ditolak oleh Pengawas
Pekerjaan, maka PIHAK KEDUA harus menyingkirkan bahan-bahan dan
alat-alat tersebut dari lokasi pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam,
kemudian menggantinya dengan yang telah disepakati bersama.
2. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja yang cakap, cukup jumlah,
terampil dan berpengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
sebagaimana tersebut pada Pasal 1 Perjanjian, dan untuk itu :
2.1. PIHAK KEDUA wajib mencegah setiap bahaya yang mungkin timbul atas
diri para pekerja yang dipekerjakannya, dan apabila terjadi kecelakaan
9
kerja PIHAK KEDUA harus segera memberikan pertolongan kepada
korban dan segala biaya-biaya yang diperlukan untuk hal itu menjadi
beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya.
2.3. Segala sesuatu yang terjadi atas pekerja-pekerja PIHAK KEDUA menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya.
2.4. PIHAK KEDUA sedapat mungkin menggunakan tenaga kerja dari daerah
sekitar lokasi pekerjaan.
3. Semua material dan peralatan hanya boleh dibawa dari lokasi pekerjaan
setelah ada ijin tertulis dari Pengawas Pekerjaan.
Pasal 10
PENUNDAAN PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA dapat meminta PIHAK KEDUA untuk menunda Pekerjaan dalam
keadaan tertentu seperti kondisi alam, persiapan lokasi, administrasi, keamanan,
dengan alasan yang jelas yang disampaikan melalui Surat Tertulis kepada PIHAK
KEDUA.
Pasal 11
RESIKO, KERUGIAN DAN PERBAIKAN
10
2. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA rusak atau tidak berfungsi dan terbukti
bahwa hal tersebut terjadi akibat kesalahan/kelalaian dari Pelaksana PIHAK
KEDUA, (selain karena Force Majeure/Keadaan Memaksa) sebelum diserahkan
kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya
atas segala kerugian yang timbul akibat kesalahan/kelalaian PIHAK KEDUA
tersebut.
4. Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja yang dipekerjakan PIHAK
KEDUA menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya.
5. Bilamana selama PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan ini dan terbukti atas
kesalahan/kelalaiannya sendiri, menimbulkan kerugian bagi pihak lain (orang-
orang yang tidak ada sangkut pautnya dalam Perjanjian), maka segala
kerugian ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 12
PENGAMANAN TEMPAT KERJA DAN TENAGA KERJA
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan tempat kerja / tenaga kerja,
kebersihan halaman, bangunan-bangunan, gudang, alat-alat dan bahan-bahan
bangunan sesuai lingkup pekerjaannya, selama pekerjaan berlangsung.
Pasal 13
PENILAIAN PROGRES PEKERJAAN
2. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan PIHAK KEDUA untuk lampiran tagihan akan
ditandatangani bersama sama oleh Para Pihak atau pihak yang mewakilinya
selambat lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari kalender terhitung sejak
11
pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan selesai dilaksanakan oleh Pengawas beserta
wakil PIHAK KEDUA di lapangan.
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH ATAU KURANG
Pasal 15
DENDA KETERLAMBATAN
Pasal 16
KEADAAN MEMAKSA ( FORCE MAJEURE )
12
1. Keadaan memaksa (Force Majeure) menurut Surat Perjanjian ini adalah semua
hal yang terjadi diluar kemampuan semua Pihak untuk mengatasinya, antara
lain : Peperangan, Blokade, Huru-hara, Epidemi, Pemogokan dan Bencana
Alam seperti Banjir, Gempa Bumi dan lain-lain yang langsung mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan.
4. Apabila “keadaan memaksa” (force majeure ) lebih dari 30 (tiga puluh) hari
maka Para Pihak sepakat untuk membicarakan kembali mengenai
keberlangsungan Perjanjian ini.
Pasal 17
SERAH TERIMA PEKERJAAN
1. Jika PIHAK KEDUA menilai bahwa Pekerjaan telah selesai, PIHAK KEDUA akan
memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA melalui
Pengawas Pekerjaan.
2. Setelah menerima pemberitahuan PIHAK KEDUA tersebut pada ayat 1 Pasal ini,
piahak-pihak yang mewakili PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta
Pengawas Pekerjaan akan mengadakan pemeriksaan atas Pekerjaan, dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender (“Masa Pemeriksaan”).
13
4. Dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender setelah tanggal Berita
Acara Pemeriksaan Prestasi Pekerjaan, pihak yang mewakili PIHAK PERTAMA
dan atau Pengawas Pekerjaan akan menerbitkan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan, yang di dalamnya dicantumkan tanggal selesainya Pekerjaan. Berita
Acara tersebut disertai suatu daftar yang berisi bagian-bagian Pekerjaan yang
harus diselesaikan atau diperbaiki oleh PIHAK KEDUA dalam Masa
Pemeliharaan.
5. Apabila pihak yang mewakili PIHAK PERTAMA dan atau Pengawas Pekerjaan
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender tidak melaksanakan kewajibannya
sebagaimana tercantum dalam ayat 2, 3 dan 4 Pasal ini, maka PIHAK
PERTAMA dianggap menyetujui atas hasil Pekerjaan PIHAK KEDUA sehingga
PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 18
PAJAK DAN BEA
1. Pajak-pajak yang timbul akibat adanya Perjanjian dan SPK Bagian pekerjaan,
menjadi tanggungan masing-masing Pihak, sesuai dengan ketentuan
perundangan-undangan di bidang perpajakan yang berlaku di Indonesia.
2. Semua pajak dan bea termasuk bea masuk atas barang-barang / material yang
dibeli oleh PIHAK KEDUA, bea meterai dan pungutan-pungutan lain yang
timbul karena pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA serta sesuai dengan
ketentuan/peraturan yang berlaku menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
Penetapan akan disesuaikan dengan Undang-undang/Surat
Keputusan/Peraturan yang berlaku pada saat itu atas bagian pekerjaan yang
terkena hal itu menurut jadwal/rencana kerja yang terlampir pada Perjanjian
dan SPK Bagian pekerjaan.
Pasal 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
3. Para Pihak akan tunduk kepada keputusan BANI, keputusan mana merupakan
keputusan terakhir dan bersifat mengikat Para Pihak.
Pasal 20
DOMISILI HUKUM
14
Dengan ditandatangani Perjanjian ini dan segala akibatnya, maka Para Pihak memilih
domisili hukum pada Kepaniteraan Negeri Jakarta Selatan.
Pasal 21
LAIN - LAIN
Pasal 22
PENUTUP
1. Apabila salah satu ketentuan dalam Perjanjian bertentangan dengan atau tidak
dapat dilaksanakan berdasarkan hukum yang berlaku, maka ketentuan
tersebut dianggap tidak berlaku, sedangkan ketentuan-ketentuan lain dalam
Perjanjian tetap berlaku.
2. Perjajian ini hanya dapat diubah, ditambah, diganti atau dinovasi oleh
dokumen lain apabila dokumen tersebut ditandatangani oleh Para Pihak.
3. Perjanjian mulai berlaku dan mengikat Para Pihak sejak tanggal ditanda
tanganinya Perjanjian oleh Para Pihak, dan berakhir setelah Para Pihak
menyelesaikan kewajiban-kewajibannya sebagaimana yang tercantum pada
Perjanjian dan SPK Bagian Pekerjaan.
15
Ir. Edy Sumarso, MM Klemens P. Hanjaya
Direktur Direktur
16