Anda di halaman 1dari 9

K O N T R A K K E R JA PEMADATAN

PROYEK KAWASAN PERUMAHAN KAHATEX NAGREG KAB.BANDUNG

ANTARA

PT.ENERGY PURI TUJUH


DENGAN

Rizqi Rian Herdiansyah

Lokasi : Desa Citaman -Kecamatan Nagreg-Kabupaten Bandung


Provinsi Jawa Barat.
SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMADATAN JALAN(SPKK)

PEMBANGUNAN KAWASAN PERUMAHAN KAHATEX

Lokasi : Desa Citaman-Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung-Provinsi Jawa Barat Nomor :


001/SPKK/....-SS/V/2021.

Pada hari ini senin tangal Tiga bulan Mei tahun dua ribu dua puluh satu ( 03 -05 - 2021 ), kami yang bertanda
tangan dibawah ini :

1. Nama : AAM SOFYAN


Alamat : jl. Sapang no 190 bojong soang kabupaten Bandung
Pekerjaan : Kontraktor

Bertindak untuk dan atas nama Pribadi sebagai pemberi pekerjaan( Maincontraktor) yang selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA

2. Nama : Rizqi Rian Herdansyah


Alamat : D 3A Apartment Gateway Ahmad Yani
Pekerjaan : Wiraswasta/pemborong

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri sebagai penerima pekerjaan (Sub Contraktor) yang selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

Kedua Belah Pihak Bersepakat :


Dengan ini kedua belah pihak besepakat dan setuju untuk mengikatkan diri membuat perjanjian dalam
perjanjian kerja pekerjaan PEMADATAN JALAN UNTUK Perumahan kahatex yang berlokasi di Desa
CiTaman-Kecamatan Nagreg-Kabupaten Bandung-Provinsi Jawa Barat,dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
TUGAS DAN LINGKUP KERJA
1.1. PIHAK PERTAMA menugaskan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima untuk
melaksanakan pekerjaan dimaksud diatas, sesuai dengan no.SPK 026/Kontrak/IV/2021dan shop
drawing ketentuan teknis yang disiapkan /ditentukan PIHAK PERTAMA sebagaimana terlampir
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian ini meliputi :

a. Pekerjaan Tahap 1: PEMADATAN JALAN seluas 8.000 M2


Specifikasi underlaagh batu kapur(lim stones) tinggi 25 cm.(padat alat)
gelaran lapisan basecourse 20 cm( padat alat)
Untuk kawasan perumahan Kahatex milik PT. DEVO WIJAYA UTAMA yang berlokasi di Desa Citaman
Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dimana pekerjaan setiap tahapan akan
disesuaikan dengan tata ruang lingkungan.

Wilayah tersebut diatas lokasi yang sudah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA dengan nilai kontrak Rp
85.000/M2 X Luas kelililing 8.000 M2 Atau senilai Rp 680,000.000 (Enam ratus Delapan Puluh juta rupiah).

Pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan syarat umum kontrak dan syarat khusus kontrak secara lebih
detail. Sebagai berikut :

1.2. PIHAK KEDUA harus menjamin bahwa semua alat dan peralatan yang sudah sesuai dengan
spesifikasi dan klasifikasi yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA sanggup
memenuhi rapat harian, rapat mingguan untuk membicarakan hal - hal teknis untuk segala
permasalahan dilapangan.

1.3. PIHAK KEDUA , harus sanggup berkoordinasi teknis dengan tenaga - tenaga lapangan PIHAK
PERTAMA , konsultan pengawas / management construction,

1.4. PIHAK KEDUA, akan melaksanakan pekerjaan yang disebut dalam pasal 1, termasuk pekerjaan
tambahan maupun pekerjaan pengurangan menurut ketentuan - ketentuan yang dijelaskan dalam
teknis pelaksanaan/spesifikasi teknis,gambar-gambar dan yang disetujui oleh para pihak.
1.5 PIHAK KEDUA harus sanggup membayar biaya kordinasi lapangan yang sudah di tentukan sebesar
Rp.25.000.000 (Dua Puluh Lima Juta )bersifat Normatif

Pasal 2

URUTAN KEBERLAKUAN
2.1. Seluruh dokumen yang ada didalam dokumen kontrak ini merupakan suatu kesatuan dan bersikap
saling melengkapi dan jika terdapat sesuatu yang tercantum pada salah satu dokumen tetapi tidak
diperhatikan pada dokumen dokumen yang lain maka hal itu harus dianggap tidak ada.

2.2. Apabila didalamnya tedapat ketidak sesuaian, perbedaan atau ketidak jelasan, maka
konsultan pengawas / management contruction dan atau PIHAK PERTAMA akan memberikan
penjelasan dan instruksi kepada PIHAK KEDUA dengan tidak merubah dokumen kontrak dan sesuai
urutan keberlakuan dan prioritas/order prioriti sebagai berikut :

a. Surat Perjanjian Pemborongan dan Adendum.

b. Surat Perintah Kerja.

c. Berita Acara Rapat Penjelasan dan lingkup pekerjaan.

d. Instruksi tertulis dari consultan pengawas/management construction atau PIHAK PERTAMA.

e. Syarat umum kontrak dan syarat khusus kontrak.

f. Spesifikasi tekhnis dan syarat tekhnis pelaksanaan.

g. Gambar pelaksanaan / drawing construktion dengan urutan gambar detail atau skala besar lebih dahulu
kemudian menyusul gambar skala kecil.
Pasal 3

MASA PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.1. Pekerjaan tahap kesatu harus diselesaikan dalam waktu 90 ( Sembilan puluh ) hari kalender atau
3 ( tiga ) bulan kalender terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Lapangan ( SPL ) dan atau sesuai
schedule kerja yang disepakati.

Pasal 4

SISTEM PEMBAYARAN PEKERJAAN


4.1. PIHAK PERTAMA akan memberikan pembayaran senilai 20% ,akan di bayar 15%
4.2. Pekerjaan mencapai 50% akan Dibayar 30%
4.3. Pekerjaan Mencapai 85% akan di bayar 30%
4.4. Pekerjaan Mencapai 100% akan di bayar 20%
4.5. Retensi 5% Selama 30 hari Kerja akan di bayarkan kembali sebagai pelunasan Setelah BAST II (Berita
Acara Serah Terima Kedua )pekerjaan di tandatangani oleh kedua belah pihak

Pasal 5

TAHAP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA / Consultan Pengawas / Management Construction bersama PIHAK KEDUA akan
menentukan tahapan pekerjaan yang diatur tersendiri lengkap dengan time schedule pekerjaan sesuai
Bussines Plane.

Pasal 6

PRESTASI / KEMAJUANPEKERJAAN
Yang dimaksud dengan prestasi / tahap kemajuan pekerjaan dalam pasal ini adalah nilai bobot pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dan diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA termasuk
pekerjaan tambahan atau pekerjaan kurang yang dinyatakan dengan Berita Acara Pekerjaan yang disetujui
oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang diatur dalam syarat umum kontrak
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 7

SANGSI DAN GANTI RUGI


7.1. Jika salah satu pihak melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ini sehingga pihak lainnya dirugikan,
maka pihak yang dirugikan dapat memberikan teguran kepada pihak lainnya, bahkan menuntut
pertanggungan jawabnya.

7.2. Jika ada unsur kesengajaan pelanggaran atas perjanjian ini yang dianggap prinsip dan
menimbulan kerugian yang signifikan bagi pihak lainnya maka kepadanya dapat dilakukan
penuntutan ganti rugi sesuai aturan hukum yang berlaku.

Pasal 8

KENAIKAN HARGA
8.1. Eskakalasi harga bahan-bahan ,tidak mempengaruhi harga upah kerja dan tidak mengikat teradap
pihak penerima tugas.

Pasal 9

PEKERJAAN TAMBAH KURANG


9.1. Penyimpangan - penyimpangan dan atau perubahan - perubahan yang merupakan penambahan atau
pengurangan pekerjaan hanya dianggap sah
sesudah mendaptkan perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA / Consultan Pengawas / Management
Construksi dengan menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara jelas.
9.2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dilakukan atas dasar harga yang
disetujui oleh kedua belah pihak jika tdak tercantum dalam daftar harga satuan pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen kontrak.

9.3. Semua jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh main Contractor mengikuti dasar dari RAB Rencana
Anggaran Biaya yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dan consultan perencana dan apabila
ada pekerjaan yang tidak tercantum didalam RAB Rencana Anggaran Biaya maka akan dibuatkan
tersendiri sebagai pekerjaan tambah kurang.

9.4. Adanya pekerjaan tambah kurang PIHAK PERTAMA akan memberikanpenambahan jangka waktu
penyelesaian pekerjaan tentunya dengan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA / Consultan
Pengawas / Management Construksi.

9.5. Seluruh pekerjaan tambah atau kurang dan perubahan dari nilai kontrak serta perpanjangan waktu
pelaksanaan pekerjaan bila mana ada akibat pekerjaan tambah atau kurang tersebut akan dituangkan
dalam Adendum Khusus yang akan ditandatangani oleh kedua belah pihak merupakan satu kesatuan
dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

9.6. Pembayaran prestasi pekerjaan tambah dilakukan bersamaan dengan pembayaran pekerjaan pada bobot
prestasi 100 %.
Pasal 10

PENGALIHAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


10.1. PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaannya tidak boleh dipindahtangan kan atau di borongkan
kembali kepada PIHAK KETIGA manapun juga dan dengan alasan apapun juga.

10.2. Apabila PENERIMA TUGAS Melanggar kesepakatan sesuai pasal 8 ayat 1 tersebut diatas ,maka
PEMBERI TUGAS berhak memutus atau membatalkan perjanjian ini tanpa memperhatikan terlebih
dahulu kepada PENERIMA TUGAS.
10.3 Semua kerugian yang timbul akibat pembatalan perjanjian tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
PENERIMA TUGAS.

Pasal 11

TANGGUNG JAWAB UMUM PIHAK KEDUA


12.1. PIHAK KEDUA harus dengan kesungguhan dan keahliannya untuk melaksanakan menyelesaikan
pekerjaan dan memperbaiki kerusakan yang ada sesuai ketentuan perjanjian.

12.2. PIHAK KEDUA harus menyediakan pelaksana tenaga kerja, bahan, perlengkapan peralatan dan
lainnya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penyelesaian perbaikan, setiap kerusakan sesuai
perjanjian.

12.3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya terhadap ketepatan, stabilitas dan keselamatan atas
semua cara pelaksanaan dan metode konstruksi pekerjaan.

12.4. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab terhadap rencana atau rancangan persyaratan tekhnis
pekerjaan permanen dan atau pekerjaan sementara yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA atau
perwakilannya.

Pasal 12

PELAKSANAAN DAN TENAGA KERJA


13.1. PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga pelaksana yang dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan.

13.2. PIHAK KEDUA harus menyediakan dilokasi proyek dalam hubungan dengan pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan dan perbaikan setiap kerusakan :

a. Tenaga pelaksana yang terdidik dan berpengalaman dalam bidangnya dan para pengawas atau mandor yang
cakap mengawasi pekerjaan.

b. Tenaga kerja yang terampil secukupnya untuk memenuhi kewajiban PIHAK KEDUA sesuai dengan
perjanjian.

c. Memberikan kesempatan untuk tenaga lokal setempat / sekitar lokasi pekerjaan proyek sesuai kebutuhan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 13

KEADAAN MEMAKSA(FORCE MAJEURE)


16.1. Yang dimaksud dengan Keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwa- peristiwa sebagai
berikut
Selama perjanjian kontrak kerja ini berlangsung ,PENERIMA TUGAS tidak bertanggung jawab atas
kerusakan,kegagalan dan kerugian yang mungkin timbul pada peristiwa yang di sebabkan force
majeure dan di luar kemampuan PENERIMA TUGAS,Seperti gempa bumi,kerusuhan,atau hal-hal lain
di luar kesalahan PENERIMA TUGAS.

Pasal 14

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
27.1. Apabila timbul perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA yang berkaitan
dengan perjanjian ini maka perselisihan tersebut akan diselesaikan secarah musyawarah untuk mufakat
dan hasil yang dicapai dari musyawarah tersebut secarah hukum bersifat mengikat dan merupakan
putusan akhir.

27.2. Apabila dalam jangka waktu 14 ( empat belas ) hari sejak dimulai musyawarah tersebut tidak tercapai
kesepakatan maka semua perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan ditingkatkan pada tingkat
pertama dan terakhir menurut peraturan prosedur badan abritase nasional indonesia ( BANI ) oleh
arbiter - arbiter yang ditunjuk menurut peraturan tersebut.

27.3. Putusan BANI bersifat mengikat parapihak secaramutlak untuk tingkat pertama dan terakhir serta tidak
dapat dilakukan banding atau kasasi.

27.4. Waktu penyelesaian perselisihan dan segala biaya yang timbul dalam rangka penyelesaian perselisihan
tersebut akan ditentukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan BANI.

Pasal 15

PENUTUP
29.1. Para pihak sepakat dan mengakui perjanjian ini berikut semua lampirannya serta dokumen lain
merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dan mengikat antara kedua belah pihak.

29.2. Jika salah satu pihak punya keinginan lain diluar kesepakatan ini maka hal itu akan disampaikan dalam
rapat untuk diputuskan secara bersama - sama guna mencarikan jalan keluarnya yang baik dan tidak
saling merugikan para fihak dan akan dibuatkan Berita Acara Khusus untuk itu.

29.3. Hal - hal yang belum dinytakan secara tegas dalam perjanjian ini termasuk tetapi tidak terbatas pada
hal - hal mengenai perubahan - perubahan dan tambahan - tambahannya yang dirasa perlu maka akan
diatur oleh para pihak dalam satu tambahan / adendum tersendiri yang merupakan suatu kesatuan dan
tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di atas bermaterai cukup yang dibuatrangkap 2 dan
dipegang oleh masing - masing pihak, apabila terdapat penambahan ketentuan - ketentuan baru atau
perubahan akan dituaangkan dalam adendum atau perjanjian terpisah yang mempunyai kekuatan hukum yang
sama.

Dibuat dan ditandatangani di : Bandung


Pada Tanggal :i 2021

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Aam Sofyan Muhsin Rizqi Rian


Herdiansyah
Main Kontraktor Sub kontraktor

Anda mungkin juga menyukai