Anda di halaman 1dari 98

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

SpesifikasiTeknis

Perancangan Kantor BNI Unit Andoolo


Di Konawe Selatan

Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Ahli Madya (A.Md.Ars) Pada Program Pendidikan Vokasi
Universitas Halu Oleo

Oleh :

WAHYU KIKI ROSCAHYANI


P3B1 16 065

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK ARSITEKTUR


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS
HALU OLEO
KOTA KENDARI
2019
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

BAB I
SYARAT ADMINISTRASI

Pasal 1
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Seluruh pekerjaan yang termasuk didalam kontrak, harus selesai dan diserahkan
untuk pertama kalinya (penyerahan pertama) dengan selambat-lambatnya dalam
waktu 90 (Sembilan puluh) hari kalender, terhitung sejak ditandatanganinya Surat
Perjanjian Kerja Borongan.

Pasal 2
PERMULAAN PEKERJAAN

Selambat-lambatnya 7 (Tujuh) hari sejak tanggal Surat Perjanjian Keputusan


Pemberi Pekerjaan (SPK) dikeluarkan, Kontraktor harus sudah memulai pekerjaan
dalam arti kata yang nyata dan harus berjalan secara tetap pada hari kerja dengan
kecepatan yang layak.

Pasal 3
PERJANJIAN KONTRAK, PERSELISIHAN DAN PEMILIHAN
DOMISILI

3.1. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat Surat Perjanjian Pemborongan
sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan, antara Pemberi Tugas dan
Kontraktor.

3.2. Bilamana terjadi perselisihan diantara Pemberi Tugas dan Kontraktor, pada
dasarnya diselesaikan dengan cara musyawarah.

3.3. Bilamana penyelesaian secara musyawarah tersebut diatas tidak tercapai,


penyelesaian selanjutnya akan diserahkan kepada Panitia Arbitrase.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

3.4. Jika hal ini tidak mendapat hasil, penyelesaian selanjutnya akan melalui
saluran hukum yang berlaku. Dalam hal ini kedua belah pihak memilih
tempat dan alamat yang tetap (domisili) dalam Perjanjian Pemborongan,
pada Kantor Pengadilan Negeri di Kota Kendari.

Pasal 4
SIFAT DAN BENTUK KONTRAK

4.1. Kontrak bersifat rahasia, dan Kontraktor harus menjaga sedemikian rupa
sehingga detail-detail dari kontrak hanya dipakai sebagai informasi bagi
Kontraktor itu sendiri dan tidak boleh disiarkan atau disebarluaskan secara
sebagian pekerjaan maupun keseluruhannya, tanpa izin tertulis dari Pemberi
Tugas.
4.2. Bentuk kontrak adalah Kontrak Lumpsum, yaitu kontrak untuk
melaksanakan seluruh pekerjaan dengan nilai kontrak pasti yang mengikat.
Berdasarkan pada Gambar Rencana serta Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) dan Dokumen Pelelangan lainnya.

Pasal 5
PEMUTUSAN KONTRAK

5.1. Pemutusan Kontrak dapat terjadi apabila :


a. Diputuskan oleh Pemberi Tugas
b. Diputuskan oleh Pemberi Tugas dan Kontraktor
5.2. Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh Pemberi Tugas jika Kontraktor
lalai atau melanggar persyaratan yang telah ditentukan dan disepakati
bersama, setelah mendapat peringatan tertulis dari Pemberi Tugas 3 (tiga)
kali berturut-turut dengan selang waktu masing-masing 2 (dua) minggu.
Pemutusan Kontrak dapat dilakukan 2 (dua) minggu setelah peringatan
dikeluarkan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

5.3. Pemutusan Kontrak dilakukan atas persetujuan bersama antara Pemberi


Tugas dan Kontraktor, dapat terjadi apabila pekerjaan terpaksa harus
dihentikan disebabkan oleh keadaan memaksa (force majeure).
5.4. Dalam hal pemutusan Kontrak ini, maka nilai pekerjaan Kontrak yang dapat
diperhitungkan hanya sampai tahap pekerjaan yang telah dikerjakan dan
telah diterima oleh Pengawas Lapangan yang telah dinyatakan dalam suatu
Berita Acara.
5.5. Kecuali pemutusan kontrak atas persetujuan bersama, maka jika terjadi
pemutusan kontrak, Jaminan Pelaksanaan dikembalikan oleh Pemberi
Tugas.

Pasal 6
PERIZINAN

6.1. Biaya perizinan dan lain-lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan


pekerjaan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.

6.2. Surat rekomendasi dari masing-masing instansi yang berhubungan dengan


pelaksanaan pekerjaan harus disediakan dan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

Pasal 7
KETENTUAN LAIN

7.1. Kontraktor harus bertindak sesuai dengan setiap hukum atau peraturan-
peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
7.2. Semua syarat-syarat keterangan yang berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor kepada Pemberi Tugas sebelum
penyerahan kedua.
7.3. Kontraktor harus memberi jaminan bahwa Pemberi Tugas bebas dari segala
macam tuntutan atas pelanggaran hak patent, design, cap dagangan atau
hak-hak yang

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

dilindungi lainnya, mengenai peralatan atau bahan-bahan yang digunakan


untuk keperluan pelaksanaan.
7.4. Semua biaya administrasi dan materi sebelum dan sesudah
ditandatanganinya Surat Perjanjian pemborong adalah menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
7.5. Demi menunjang kelancaran pekerjaan, Pemborong atau Kontraktor wajib
(tanpa tambahan biaya) mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan,
walaupun satu sama lain tidak disebutkan secara jelas dalam RKS ini,
dengan persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
7.6. Pengawas memerintahkan Kontraktor untuk melakukan kerja lembur, jika
ternyata hasil kemajuan pekerjaan tidak sesuai (terlambat) dengan jadwal
kemajuan pekerjaan yang telah disepakati bersama, agar keterlambatan
pekerjaan dapat dikejar. Jika Kontraktor tidak melakukan kerja lembur
dengan sungguh-sungguh, maka Kontraktor dikenakan denda kelalaian
sesuai pasal 15 ayat 15.2 Bab II Syarat Administrasi. Jika 1(satu) bulan
setelah diperintahkan kerja lembur untuk ketiga kalinya, dimana hasil
pekerjaan belum tercapai seperti yang dijadwalkan dalam jadwal kemajuan
pekerjaan yang telah disetujui bersama, maka Kontraktor dikenakan
denda keterlambatan sesuai dengan pasal 15 ayat 15.3 Bab II Syarat
Administrasi. Kepada kontraktor dapat langsung dikenakan denda
keterlambatan sesuai dengan pasal 15 ayat 15.3 Bab II Syarat Administrasi,
jika ternyata hasil kerja masih tidak menunjukkan kemajuan yang
memuaskan dan bila batas denda keterlambatan telah dicapai maka
Pengawas Lapangan atas persetujuan Pemberi Tugas dapat memutuskan
Kontrak sesuai pasal 5 Bab II Syarat Administrasi.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 8
KENAIKAN HARGA

8.1. Semua kenaikan harga bahan dan upah selama masa pembangunan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Dalam memasukkan harga
penawaran kontraktor harus sudah memperhitungkan kemungkinan ini.
Kenaikan harga tidak boleh menjadi alasan untuk merendahkan mutu
pekerjaan.

8.2. Kenaikan harga bahan dan upah yang terjadi akibat keputusan pemerintah
dibidang moneter yang menyangkut langsung mengenai bahan yang
digunakan dalam pekerjaan ini, tidak diberikan kecuali pemerintah
mengeluarkan peraturan yang mengatur hal tersebut.

Pasal 9
RESIKO DAN KEAMANAN

9.1. Segala resiko kebakaran, pencurian dan lain-lain ditempat pekerjaan atas
segala bahan-bahan, alat dan lainnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
9.2. Kontraktor harus mengadakan penjagaan, pemagaran dan sebagainya di
tempat pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

9.3. Kontraktor harus memperbaiki dan mengganti kerugian, apabila ternyata


lalai terhadap kewajiban di atas.

Pasal 10
KEADAAN FORCE MAJEURE

10.1. Yang dimaksud dengan keadaan force majeure ialah suatu keadaan yang
dapat menimbulkan akibat terhadap pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat
diatasi oleh Kontraktor maupun Pemberi Tugas, karena diluar kesanggupan
atau wewenangnya. Yang termasuk force majeure ialah :

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

a. Adanya bencana alam : gempa bumi, angin topan, banjir, epidemi.


b. Adanya peristiwa-peristiwa perang, blokade pemberontakan revolusi
dan huru-hara.

10.2. Tiap peristiwa keadaan force majeure seperti tersebut diatas, selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari setelah peristiwa tersebut, Kontraktor harus
melaporkan kepada Pemberi Tugas.

10.3. Apabila akibat dari adanya keadaan memaksa (force majeure) pekerjaan
terpaksa harus dihentikan dan tidak dilanjutkan lagi, maka kepada
Kontraktor akan dibayarkan harga sebesar prestasi pekerjaan yang telah
dicapai dan telah diterima oleh Pengawas Lapangan yang dinyatakan dalam
Berita Acara. Kontraktor tidak berhak mengajukan tuntutan lain misalnya
ganti rugi dan sebagainya.

Pasal 11
KELAMBATAN DAN PERPANJANGAN WAKTU

11.1. Jika terjadi keterlambatan akibat dari suatu keadaan diluar kekuasaan
Kontraktor, maka waktu penyerahan dapat diusulkan untuk diperpanjang
melalui Direksi misalnya : Kelambatan akibat tindakan Pemberi Tugas /
Direksi / Pengawas Lapangan, adanya pekerjaan tambah, keadaan force
majeure dan sebagainya.

11.2. Permohonan waktu harus diajukan secara tertulis oleh Kontraktor,


selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum masa pelaksanaan berakhir
(penyerahan pertama).

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 12
PENUNDAAN PEKERJAAN

12.1. Bilamana diperlukan, dengan perintah tertulis dari Pengawas Lapangan


dengan persetujuan Pemberi Tugas / Direksi, Kontraktor harus menunda
pekerjaan baik secara sebagian atau keseluruhan pekerjaan untuk
jangka waktu tertentu.
12.2. Pada peristiwa dihentikannya satu bagian atau keseluruhan pekerjaan
oleh Kontraktor, tidak diadakan perpanjangan waktu.
Pasal 13
PENYERAHAN PERTAMA

13.1. Penyerahan pertama pekerjaan harus dinyatakan secara tertulis oleh


Kontraktor kepada Pemberi Tugas melalui Pengawas Lapangan dengan
menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, selambat-lambatnya 1
(satu) minggu sebelum tanggal yang dimaksud.

13.2. Pengawas Lapangan akan mengadakan pemeriksaan seksama dari


keseluruhan pekerjaan, termasuk hasil test yang disyaratkan dan
pembersihan pekerjaan. Berdasarkan hasil pemeriksaaan ini akan dibuatkan
Berita Acara Penyerahan Pertama.

Pasal 14
DENDA DAN SANKSI

14.1. Bilamana jangka waktu penyerahan pertama dilampaui, maka Kontraktor


dikenakan denda yang besarnya 1 ‰ (satu permil) dari harga borongan
untuk setiap hari keterlambatan, sampai jumlah maksimum 5 % (lima
persen) dari seluruh nilai kontrak, atau dikenakan sanksi dengan ketentuan
dalam pasal 1609 KUH Perdata.

14.2. Untuk setiap kelalaian dalam menepati peraturan yang telah ditentukan
akan diberi peringatan secara tertulis. Bilamana sampai peringatan kedua
belum dipenuhi akan diberikan peringatan ketiga dan seterusnya disertai

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

dengan denda sebesar 1‰ (satu permil) dari harga borongan untuk setiap
kali peringatan, dengan maksimum denda sebesar 5 % (lima persen) dari
harga borongan.

14.3. Bilamana kemajuan pekerjaan tidak sesuai (terlambat) dengan jadwal


kemajuan pekerjaan yang telah disepakati bersama, maka Kontraktor
dikenakan denda sebesar 1 ‰ (satu permil) dari harga pentahapan untuk
setiap hari keterlambatan, sampai maksimum 5 % (lima persen) dari seluruh
nilai kontrak.
Pasal 15
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

15.1. Pekerjaan tambah kurang adalah bagian pekerjaan yang lain, dari yang
dimaksudkan dalam Dokumen Kontrak berupa penambahan, pengurangan
atau peniadaan suatu bagian pekerjaan.

15.2. Suatu pekerjaan hanya dapat dianggap sebagai pekerjaan tambah kurang,
apabila ada perintah/persetujuan tertulis dari Pengawas Lapangan atas
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Kontraktor wajib melaksanakannya
sejauh bagian-bagian pekerjaan yang ada hubungannya dengan ruang
lingkup kontrak.

15.3. Ketidak lengkapan uraian jenis pekerjaan dalam Surat Penawaran tidak
dapat dianggap sebagai pekerjaan tambah kurang, meskipun pekerjaan
tersebut tidak disebutkan dalam dokumen kontrak atau salah satu bagian
dari padanya.

15.4. Pekerjaan tambah kurang dinilai atas dasar harga satuan bahan dan upah
yang tercantum dalam Kontrak. Dalam hal tiadanya jenis satuannya dinilai
berdasarkan permufakatan antara Direksi/Pengawas Lapangan dan
Kontraktor, dengan keputusan terakhirnya berada dipihak
Direksi/Pengawas Lapangan.

15.5. Pembayaran pekerjaan tambah kurang dilakukan bersamaan dengan


penyerahan pertama seluruh pekerjaan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

15.6. Pekerjaan tambah kurang hanya boleh dikerjakan atas perintah tertulis dari
pemberi kerja apabila syarat-syarat dipenuhi, maka segala akibatnya
ditanggung sendiri oleh kontraktor.

15.7. Apabila ada terdapat pekerjaan tambah kurang maka yang dipakai sebagai
dasar perhitungan adalah harga satuan penawaran. Jika pekerjaan tambahan
tersebut tidak terdapat dalam harga satuan penawaran, maka Pemberi Kerja
dapat mengambil keputusan.

15.8. Hal-hal yang mengenai pekerjaan tambah kurang harus dilaporkan kepada
Pemberi Kerja dengan gambaran keterangan yang terperinci

15.9. Pekerjaan tambah kurang tersebut harus di catat dalam buku harian dan
dibuatkan berita acara tambah kurang yang dilaporkan oleh konsultan
pengawas bersama laporan harian.

Pasal 16
MASA PEMELIHARAAN

16.1. Jangka waktu masa pemeliharaan adalah 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender, sejak tanggal Berita Acara Penyerahan Pertama. Kontraktor wajib
menyelesaikan semua kekurangsempurnaan serta melakukan pemeliharaan
terhadap hasil pekerjaannya.
16.2. Pemborong harus memperbaiki segala kekurangan atau kerusakan yang
terjadi karena pelaksanaan atau bahan yang tidak sempurna, sehingga
pekerjaan selesai sempurna dan memuaskan bagi pemberi tugas, dan
pengawas berhak melakukan perbaikan pekerjaan tersebut dan biaya
ditanggung oleh pemborong.

16.3. Berdasarkan pemeriksaan bersama konsultan pengawas, pengelola teknik


dan Pemberi Kerja, terhadap semua kekurangan dan ketidak sempurnaan
pekerjaan, maka akan dibuatkan berita acara pemeriksaan akhir pekerjaan
untuk dijadikan dasar serah terima kedua pekerjaan pelaksanaan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

16.4. Pekerjaan penyempurnaan ini harus segera dikerjakan oleh Kontraktor


pada peringatan pertama dari Pengawas Lapangan. Jika Kontraktor
melalaikan pekerjaan ini, maka Direksi/Pengawas Lapangan akan
memerintahkan untuk melakukan pekerjaan ini pada pihak lain atas
biaya Kontraktor sepenuhnya.

Pasal 17
PENYERAHAN KEDUA PEKERJAAN

Bilamana semua pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, termasuk masa


pemeliharaan telah dilaksanakan secara memuaskan dan Kontraktor telah
memenuhi semua kewajiban lainnya seperti tercantum dalam Kontrak, maka
pekerjaan akan diserahkan untuk kedua kalinya.

Pasal 18
PERATURAN PEMBAYARAN

18.1. Pembayaran bertahap akan diserahkan oleh Pemberi Tugas kepada


Kontraktor seperti tersebut dalam Kontrak (Surat Perjanjian Pemborongan).

18.2. Pembayaran bertahap adalah berdasarkan prestasi pekerjaan yang telah


selesai dikerjakannya, yaitu berupa :
a. Bagian-bagian pekerjaan yang sudah selesai dihitung prestasinya
diterima baik oleh Pengawas Lapangan.
b. Bahan-bahan yang sudah terpasang dan diterima baik oleh Pengawas
Lapangan. Bahan-bahan bangunan dan peralatan tidak dapat dihitung
sebagai prestasi.

18.3. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum waktu pembayaran tiba,


Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis kepada Pengawas
Lapangan dan tembusan ke Pemberi Tugas / Direksi, untuk dibuatkan
Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan secara terperinci. Pengawas
Lapangan berhak menolak atau menunda dikeluarkannya Berita Acara
tersebut di atas, apabila dalam pemeriksaan pekerjaan ternyata terdapat hal-

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

hal yang tidak benar, baik seluruh maupun sebagian pekerjaan dari
permohonan Berita Acara tersebut antara lain :

a. Hasil pekerjaan Kontraktor tidak memuaskan


b. Pekerjaan yang rusak tidak diperbaiki
c. Adanya tuntutan dari pihak-pihak ketiga
d. Adanya keragu-raguan bahwa pekerjaan selanjutnya dapat diselesaikan
dengan baik.

18.4. Dikeluarkannya Berita Acara Pemeriksaaan Kemajuan Pekerjaan oleh


Pengawas Lapangan, tidak berarti selesainya tanggung jawab Kontraktor
atas bagian pekerjaan tersebut.

18.5. Penyerahan Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan kepada


Kontraktor termasuk sejumlah pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sub
Kontraktor yang bersangkutan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
diterimanya permohonan.

18.6. Sebelum mengeluarkan Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan


berikutnya, Pengawas Lapangan berhak meminta kepada Kontraktor untuk
membuktikan bahwa setiap Sub kontraktor telah dibayar sebagaimana
mestinya.

Pasal 19

JAMINAN PELAKSANAAN, JAMINAN UANG MUKA DAN CARA


PEMBAYARAN

19.1. Antara Pemberi Kerja dan Kontraktor akan dibuatkan Kontrak Pekerjaan
dan dalam kontrak tersebut diatur penentuan pembayaran.

19.2. Sebelum menandatangani kontrak pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan


jaminan pelaksanaan pekerjaan (Bank Garantie) sebesar 5% (lima persen)
dari nilai kontrak.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

19.3. Tender bond baru akan dikembalikan setelah Kontraktor menyerahkan Bank
Garantie.

19.4. Kontrak kerja tersebut baru dapat ditandatangani oleh Pemberi Kerja
bilamana Kontraktor telah menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan.

19.5. Bilamana Kontraktor menginginkan Pembayaran Uang Muka Kegiatan,


maka Kontraktor harus menyerahkan Bank Garantie Uang Muka (Jaminan
Uang Muka) senilai uang muka yang akan dibayarkan pada kegiatan.

19.6. Pembayaran atas pekerjaaan dapat dilakukan secara berangsur/ bertahap,


sesuai dengan presentase kemajuan fisik yang akan diatur dalam Kontrak
Pelaksanaan Pekerjaan.
19.7. Pembayaran angsuran yang diatur dalam poin 6 pasal ini harus disertai
Berita Acara Kemajuan Riiel Pekerjaan yang di tanda tangani oleh :
a. Konsultan Pengawas.
b. Pengelola Teknis Kegiatan.

19.8. Berdasarkan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, maka akan dibuatkan Berita
Acara Pembayaran Angsuran yang ditandatangani oleh :

a. Pemimpin Kegiatan
b. Pejabat Pembuat Komitmen, selaku instansi teknis yang berwenang

19.9. Untuk Serah Terima Pertama Pekerjaan, harus dilampiri dengan :

a. Laporan Kemajuan Pekerjaan yang ditandatangani oleh konsultan


pengawas dan pengelola teknis proyek serta disetujui oleh kontraktor
b. Berita Acara Pemeriksaan Akhir Pekerjaan yang ditandatangani oleh
Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis Kegiatan
c. Foto-foto bangunan yang telah selesai, berwarna ukuran postcard
dengan mengambil foto bangunan dari semua arah.
d. Ada tanda uji dari PLN, PAM/PDAM dan IMB dari Pemda Setempat

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

19.10. Untuk Serah Terima Kedua Pekerjaan, maka harus disertai :

a. Berita Acara Pemeriksaan Akhir Pemeliharaan Pekerjaan yang ditanda


tangani oleh konsultan pengawas dan pengelola teknis kegiatan.
b. Foto-foto bangunan yang telah selesai dari segala arah dan foto-foto
bangunan dengan ukuran 5R yang akan menjadi dokumen proyek.
c. Gambar Instalasi Listrik dan Instalatur yang disiapkan PLN, juga
buktikan foto-foto lampu-lampu bangunan dalam keadaan menyala.
d. Pengetesan aliran air pada instalasi air kompleks yang diketahui oleh
pemimpin kegiatan.
e. Sudah ada IMB asli
f. Tanda Bukti Pembayaran JAMSOSTEK
g. Dll, yang disyaratkan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

BAB II
SYARAT TEKNIK UMUM

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN DAN URAIAN PEKERJAAN

1.1. Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan meliputi semua jenis pekerjaan yang tercantum dalam :
a. Gambar-gambar rencana pelaksanaan
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Berita Acara Penjelasan serta addenda-addenda

Kekurang lengkapan salah satu tersebut di atas tidak dapat mengakibatkan


berkurangnya lingkup pekerjaan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor.
1.2. Uraian Pekerjaan
Pekerjaan adalah Perancangan Kantor BNI Unit Andoolo di Konawe
Selatan.

Pasal 2
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM

2.1. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan benar, penuh tanggung


jawab dan penuh ketelitian sesuai dengan Kontrak. Seluruh cara dan
prosedur yang diikuti termasuk semua pekerjaan sementara yang akan
dilaksanakan semuanya harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan.

2.2. Disamping Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar-gambar pelaksanaan


serta penjelasan-penjelasan lain yang termasuk dalam dokumen Surat
Perjanjian Pemborongan, maka ketentuan-ketentuan umum yang berlaku
adalah :
a. Peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah RI.
b. Keputusan dari Majelis Indonesia untuk abritase teknik.
c. Peraturan-peraturan Dewan Teknik Pembangunan Indonesia.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

d. Peraturan AV tahun 1941, untuk hal-hal dimana Departeman Pekerjaan


Umum atau Dewan Teknik Pembangunan Indonesia belum
mengeluarkan.
e. Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun 1971.
f. Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan Indonesia (PUBB).
g. Peraturan Muatan Indonesia tahun 1970.
h. Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.
i. Peraturan Konstruksi Baja Indonesia tahun 1961.
j. AVE dan Peraturan Perusahaan Listrik Negara yang berlaku.
k. Peraturan Cat Indonesia.
l. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja (Depnaker).
m. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan Pemda setempat
yang bersangkutan dengan pelaksanaan pembangunan.
n. Lain-lain syarat umum yang berhubungan dengan pembangunan
yang berlaku di Indonesia.

Pasal 3
GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN RKS

3.1. Segera setelah penandatanganan Kontrak, Kontraktor harus sudah


memiliki minimal 3 (tiga) set gambar pelaksanaan, Rencana Kerja dan
Syarat-syarat dan penjelasan tertulis lainnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

3.2. Selama pelaksanaan, satu set gambar-gambar pelaksanaan lengkap, Rencana


Kerja dan Syarat-syarat dan penjelasan-penjelasan tertulis lainnya, harus
selalu berada di lapangan dalam keadaan terawat baik dan dapat diminta
setiap saat oleh Direksi.

3.3. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus memeriksa hingga yakin


bahwa gambar-gambar dan dokumen kontrak lain yang berhubungan adalah
benar. Bila Kontraktor tidak merasa puas, maka Kontraktor harus
memberitahukan secara tertulis kepada Pengawas Lapangan. Bilamana

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

tidak, maka tuntutan mengenai ketidaktelitian gambar maupun uraian tidak


akan dipertimbangkan. Kontraktor hanya memperbaiki gambar setelah ada
persetujuan tertulis dari Pengawas Lapangan.

3.4. Apabila terdapat perbedaan antara Gambar-gambar dengan Rencana Kerja


dan Syarat-syarat, maka usulan keputusan atas perbedaan tersebut dibawa
Pengawas Lapangan untuk dimintakan persetujuan kepada Konsultan
Perencana.

3.5. Kontraktor harus membuat sendiri gambar kerja pelaksanaan. Demikian


pula gambar rencana dari pekerjaan-pekerjaan sementara yang diperlukan di
lapangan (gudang dan sebagainya). Gambar-gambar tersebut diatas
diperiksa untuk disetujui dan dibubuhi tanda tangan oleh Pengawas
Lapangan. Setelah persetujuan tersebut, Kontraktor tidak boleh
mengadakan perubahan.

Pasal 4
RENCANA KERJA

4.1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal Surat Keputusan


Pemberian Pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas
Lapangan untuk mendapat persetujuan :
a. Suatu Rencana Kerja atau Jadwal Waktu Pelaksanaan yang lengkap dan
terperinci (S-Curve dan Network Planning) meliputi keseluruhan
pekerjaan seperti dimaksud dalam dokumen Kontrak.

b. Keterangan lengkap mengenai organisasi dan personalianya yang akan


melaksanakan pekerjaan.

4.2. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja


yang telah diajukan tersebut diatas.

4.3. Kelalaian dalam menyerahkan rencana kerja tersebut diatas, dapat


menyebabkan ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 5
JAM KERJA

5.1. Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus memberi tahu secara tertulis
kepada Pengawas Lapangan tentang jam-jam kerja yang akan dijalankan
dalam pelaksanaan pekerjaan.

5.2. Bila ternyata diperlukan untuk mengubah atau menambah jam kerja dari
jadwal yang telah ditentukan, maka Kontraktor harus melaporkan dalam
waktu yang cukup bagi Pengawas Lapangan untuk merencanakan
pengawasan.

5.3. Semua biaya yang diakibatkan oleh adanya pekerjaan diluar jam kerja harus
ditanggung oleh Kontraktor, temasuk over time (lembur) Pengawas
Lapangan.

Pasal 6
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR TERHADAP PEKERJAAN

6.1. Dimana persetujuan Pengawas Lapangan diperlukan pada setiap


pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja harus ditanggung oleh Kontraktor
tanpa melepaskan tanggung jawabnya seperti yang tertuang dalam Kontrak.

6.2. Lokasi tempat pekerjaan pada waktu memasukan Surat Penawaran


termasuk segala sesuatu yang berada dalam batas-batas yang ditentukan,
diserahkan tanggung jawabnya kepada Kontraktor. Namun demikian semua
benda yang ditemukan di lapangan, tetap milik Pemberi Tugas.

6.3. Kontraktor harus mengisi / menimbun kembali semua lubang-lubang dan


bekas galian-galian yang dibuatnya setelah selesai pekerjaan atau tidak
diperlukan lagi untuk pekerjaan, serta harus bersih dari segala sampah /
kotoran-kotoran dan bahan-bahan yang tidak diperlukan lagi.

6.4. Pemberi Tugas, Direksi atau Pengawas Lapangan berhak untuk mengadakan
inspeksi ke setiap bagian pekerjaan. Juga apabila sebagian pekerjaan

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

dilaksanakan di bengkel Kontraktor atau Sub Kontraktor, maka Pemberi


Tugas/Pengawas Lapangan berhak untuk mengadakan inspeksi di tempat
tersebut. Dalam hal ini, Kontraktor harus memberikan informasi, bantuan
dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pemeriksaan secara teliti dan
lengkap.

6.5. Kontraktor bertanggung jawab atas ketertiban pegawai serta kendaraan-


kendaraannya, dan bersedia memelihara atau memperbaiki kembali
segala kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi, baik di dalam lokasi
proyek maupun di luarnya, sehingga kembali seperti semula.

6.6. Pada waktu penyerahan pertama, seluruh pekerjaan harus diselesaikan


dalam keadaan sempurna/selesai, termasuk pembongkaran pekerjaan-
pekerjaan sementara, pembersihan halaman dan sekitarnya sesuai
keinginan Pengawas Lapangan.

Pasal 7
PIMPINAN PELAKSANAAN

7.1. Selama pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan seorang atau


lebih sebagai pimpinan pelaksanaan yang cakap, berpengalaman,
bertanggung jawab atas jalannya pekerjaan dan mempunyai
wewenang/kuasa penuh untuk mewakili Kontraktor.

7.2. Dalam hal ini sebelumnya Kontraktor harus melaporkan secara tertulis
kepada Pengawas Lapangan mengenai nama, pendidikan dan pengalaman
pimpinan pelaksanaan yang dimaksud.

7.3. Pemberi Tugas atau Pengawas Lapangan berhak menolak penetapan


pimpinan pelaksana tersebut berdasarkan pendidikan dan kecakapannya.
Dalam hal ini Kontraktor harus menggantikan/menempatkan orang lain
berdasarkan persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

7.4. Pimpinan pelaksanaan harus selalu berada di tempat selama pekerjaan


berlangsung.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

7.5. Dalam hal ini tidak hadirnya pimpinan pelaksana, Pengawas Lapangan
dapat melakukan tindakan yang dianggap perlu demi keamanan dan
perlindungan terhadap pelaksanaan pekerjaan ini, tanggung jawabnya
tetap dilimpahkan terhadap Kontraktor.

Pasal 8
PENUNJUKAN SUB KONTRAKTOR

8.1. Penunjukan Sub Kontraktor hanya dapat dilaksanakan berdasarkan


persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas, itupun terbatas pada bagian-bagian
pekerjaan khusus. Kontraktor tidak diperkenankan untuk mensubkan
seluruh pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak, kecuali untuk
menyediakan bahan-bahan.

8.2. Penyerahan pekerjaan kepada Sub Kontraktor harus dilakukan dengan


kontrak tertulis langsung dengan Main Kontraktor. Adapun yang
tercantum dalam kontrak antara Main Kontraktor dan Sub Kontraktor,
tidak dapat menimbulkan ikatan antar Sub Kontraktor dengan Pemberi
Tugas atau Pengawas Lapangan.

8.3. Dalam hal terdapatnya beberapa Sub Kontraktor, maka Kontraktor


wajib melakukan koordinasi agar pekerjaan berlangsung dengan sebaik-
baiknya. Kontraktor bertanggung jawab atas setiap kelalaian tindakan
dan kesalahan dari Sub kontraktor.

Pasal 9
KONTROL ATAS PEGAWAI

9.1. Kontraktor dan Sub Kontraktor harus memperkerjakan orang yang teliti
ahli dan berpengalaman. Dalam hal ini Kontraktor bertanggung jawab
penuh atas segala pekerjaan perbuatan dan kelalaian orang-orang yang
mempunyai hubungan kerja dengannya.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

9.2. Direksi dapat secara tertulis, langsung kepada Kontraktor, meminta


dikeluarkannya setiap orang yang dipekerjakan oleh Kontraktor atau Sub
Kontraktor, dalam waktu 2 x 24 jam yang berkelakuan tidak baik, atau
tidak berkemampuan, atau melalaikan tugas-tugasnya.

Pasal 10
KESEJAHTERAAN PEGAWAI

10.1. Kontraktor harus memberikan jaminan sesuai dengan peraturan perburuhan,


jam kerja dan lembur harus disesuaikan pula dengan peraturan tersebut.

10.2. Kontraktor harus menyediakan minuman yang sehat untuk para


pegawai/pekerja, pimpinan dan team direksi serta tamu-tamu yang
berkepentingan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 11
KECELAKAAN DAN PETI P3K

11.1. Kontraktor harus menyediakan peralatan keselamatan untuk kepentingan


pekerja dan masyarakat sekitarnya.

11.2. Jika terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib


mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban.

11.3. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap guna pertolongan pertama,
harus selalu berada di tempat pekerjaan dan siap untuk digunakan pada
setiap saat.

11.4. Kontraktor diwajibkan mengasuransikan semua pekerja / pegawainya


(astek).

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 12
ALAT, BAHAN DAN TENAGA PEMBANGUNAN

12.1. Kontraktor harus menyediakan semua yang diperlukan untuk pelaksanaan


pekerjaan.

12.2. Adanya perubahan merk bahan/alat yang telah telah ditentukan, hanya
diperkenankan dengan persetujuan terlebih dahulu dari Perencana atau
Pemberi Tugas, dan Kontraktor dapat membuktikan bahwa pengganti
tersebut benar-benar setara dengan ketentuan semula.

12.3. Pengawas Lapangan berhak untuk menolak setiap peralatan, bahan-bahan


dan tenaga pembangunan yang tidak cocok untuk pelaksanaan pekerjaan,
sebagaimana yang tercantum dalam kontrak. Tidak tersedianya
peralatan/bahan yang memenuhi persyaratan tidak dapat dijadikan alasan
kelambatan pekerjaan.

12.4. Pengawas Lapangan berhak untuk menolak setiap hasil pekerjaan yang tidak
sesuai dengan Kontrak dan berhak menuntut penggantian atau perbaikan
yang harus dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak tanggal
surat peringatan terhadap hal yang dimaksud. Demikian pula bahan yang
ditolak harus dikeluarkan dalam waktu 3 (tiga) hari dari tempat pekerjaan.

12.5. Jika ternyata Kontraktor mengabaikan atau melalaikan batas waktu yang
telah ditentukan di atas, maka Pemberi Tugas berhak untuk menentukan
bahwa pekerjaan penggantian, perbaikan atau pengeluaran bahan
dilaksanakan oleh orang lain atas biaya Kontraktor. Barang-barang yang
hilang karenanya, akibatnya ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 13
CONTOH BAHAN

13.1. Semua bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan minimal


harus dari jenis dan mutu yang sesuai dengan Kontrak.

13.2. Atas biaya Kontraktor, semua contoh bahan yang digunakan harus diajukan
kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui dan dicantumkan tanda-
tangan.

13.3. Bilamana Pengawas Lapangan menganggap perlu, Kontraktor harus


menyediakan Surat Keterangan yang menjamin bahwa bahan-bahan yang
digunakan memenuhi ayat 1 di atas.

Pasal 14
PENGUJIAN BAHAN DAN ALAT

14.1. Semua bahan, alat-alat dan perlengkapan yang akan diolah atau dipasang
pada bangunan sebelum dipergunakan / dibeli atau dikirim jika perlu harus
diuji / ditest, diberikan dan dinyatakan lulus dengan baik oleh laboratorium
yang diakui.

14.2. Segala pembiayaan / ongkos-ongkos pengujian bahan / alat menjadi


tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

14.3. Pemasangan dan penggunaan bahan-bahan / alat yang tidak sesuai dengan
persyaratan, petunjuk dan perintah Pengawas Lapangan atau contoh yang
telah disetujui, maka bahan / alat tersebut akan ditolak dan harus dibongkar
atau dikeluarkannya atas perintah Pengawas Lapangan dan segala resiko
sepenuhya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 15
LAPORAN

15.1. Kontraktor wajib membuat laporan harian dalam rangkap 4 (empat) yang
isinya :
a. Taraf kemajuan pekerjaan.
b. Jumlah dan jenis bahan-bahan, peralatan yang diadakan / dipakai /
ditolak.
c. Jumlah tenaga menurut jenis keahlian/jabatan.
d. Keadaan cuaca / hujan.
e. Penugasan-penugasan / perintah-perintah pengawas.
f. Pekerjaan tambah kurang dan sebagainya, berdasarkan standard formulir
yang ditentukan.

Laporan Harian harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.

15.2. Berdasarkan Laporan Harian tersebut, Pengawas Lapangan membuat


Laporan Mingguan yang disetujui bersama oleh Kontraktor dan Direksi,
terdiri dari :

a. 2 (dua) set Laporan Mingguan dikirim kepada Direksi/Pemberi Tugas


b. 1 (satu) set Laporan Mingguan dikirim kepada Pengawas Lapangan.
c. 1 (satu) set Laporan Mingguan harus selalu berada di lapangan di tempat
pekerjaan

15.3. Kelalaian Kontraktor dalam menyampaikan laporan-laporan tersebut dapat


dikenakan sanksi berupa penundaan pembayaran.

15.4. Hasil-hasil Laporan Mingguan dibuatkan bagan kemajuan pekerjaan untuk


dipertimbangkan dengan jadwal waktu pelaksanaan (rencana kerja) yang
telah diajukan pada saat permulaan pekerjaan.

15.5. Disamping itu Kontraktor wajib menyampaikan keterangan-keterangan


lainnya secara tertulis tentang pengaturan pelaksanaan pekerjaan, peralatan
konstruksi, administrasi pelaksanaan dan sebagainya dalam bentuk rencana
kerja dua mingguan dan setiap diminta oleh Pengawas Lapangan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 16
RAPAT-RAPAT RUTIN

16.1. Kontraktor wajib menghadiri rapat berkala sekali seminggu dan setiap
dianggap perlu, dipimpin oleh Pengawas Lapangan. Dalam rapat tersebut
dibicarakan hal-hal yang menyangkut kondisi pekerjaan, jalannya pekerjaan
baik mengenai bahan, peralatan, tenaga kerja, keadaan cuaca, peristiwa-
peristiwa khusus dan lain sebagainya. Dalam rapat dibahas segala persoalan
antara Kontraktor dan atau Sub Kontraktor dan atau Supplier dan Direksi
bertempat di ruang Direksi yang telah disediakan dan Kontraktor harus
menyediakan konsumsi ringan pada saat diadakan dan juga jika sewaktu-
waktu Pemberi Tugas dan tamu-tamu yang berkepentingan atas
pelaksanaan proyek hadir di lapangan.

16.2. Risalah rapat disampaikan dan disahkan pada rapat berikutnya.

Pasal 17
SHOP DRAWING, AS BUILD DRAWING DAN FOTO-FOTO

17.1. Shop Drawing


Shop drawing adalah gambar kerja yang disampaikan oleh Kontraktor atau
Sub Kontraktor yang memberikan penjelasan pekerjaan untuk terlaksananya
pekerjaan pembangunan dengan sebaik-baiknya, dengan ketentuan sebagai
berikut :

a. Dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan 3 (tiga)


rangkap gambar kerja kepada Pengawas Lapangan untuk diperiksa.
Gambar tersebut harus disertai perhitungan dan catatan seperlunya untuk
mendapatkan persetujuan Pengawas Lapangan.

b. Setiap bagian pekerjaan atas dasar gambar kerja tidak boleh dimulai
sebelum Pengawas Lapangan mempelajari dan menyetujui ataupun
mengkoreksi gambar kerja yang bersangkutan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

c. Perbaikan yang tertata pada gambar kerja harus memenuhi persyaratan


dalam spesifikasi dan tidak dapat dijadikan dasar pekerjaan tambahan.
Kontraktor tidak dapat menuntut akan kerusakan atau perpanjangan
waktu karena kelambatan sebagai akibat membuat perbaikan gambar
kerja. Pengawas Lapangan hanya mempelajari gambar kerja dilihat dari
rencana umum saja.

d. Kontraktor tetap bertanggung jawab akan adanya kesalahan yang


terdapat di dalam gambar kerja.
17.2. As Build Drawing
Kontraktor atau sub kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar
“As build drawing” sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan di
lapangan secara kenyataan untuk kebutuhan pemeriksaan dan maintenance
dikemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi
Tugas setelah disetujui Pengawas Lapangan sebanyak 4 (empat) set berikut
dengan gambar aslinya. Persyaratan ini mengikat untuk dikeluarkannya
Berita Acara Penyerahan.
17.3. Foto - Foto
Kontraktor diharuskan mengadakan pengambilan foto di lapangan yang
berkenaan dengan kemajuan pekerjaan, detail-detail yang akan ditutup,
adanya bencana, dan sebagainya. Kontraktor wajib meminta persetujuan
Direksi untuk cara dan pengambilan foto. Hasil cetak foto-foto tersebut
harus disampaikan kepada Direksi / Pengawas Lapangan sebanyak 5 (lima)
set berikut negatifnya dan dimasukan dalam album.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

BAB III
SPESIFIKASI UMUM
BAHAN MATERIAL YANG DIGUNAKAN

1.1. Lingkup Kegiatan


Kegiatan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Perancangan Kantor BNI
Unit Andoolo di Konawe Selatan.
1.2. Situasi
1.2.1. Lokasi Bangunan
Lokasi Bangunan yang akan dikerjakan berada di Jl. Poros
Kendari-Andoolo, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe
Selatan.
1.2.2. Lokasi bangunan akan diserahkan kepada kontraktor sebagaimana
adanya pada waktu penjelasan untuk itu para calon kontraktor
wajib meneliti situasi medan / lokasi bangunan, sifat dan luasnya
serta pekerjaan lainnya yang berpengaruh terhadap pekerjaan
tersebut.

1.2.3. Kelalaian dan kekurangan ketelitian dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan klaim di kemudian hari.

1.2.4. Setelah Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) akan diadakan


peninjauan lokasi sebagai patokan dasar untuk menghitung
anggaran/penawaran yang diajukan.
1.3. Ukuran
Ukuran yang digunakan dalam rencana ini dinyatakan dalam Millimeter
(mm) Centimeter (Cm) dan Meter (M).
1.4. Persyaratan Bahan
1.4.1 Tanah Timbunan
a. Tanah urug harus memenuhi standart teknis, bebas dari bahan
organik, tidak mengandung asam, garam, sampah, dan lain-lain
yang dapat mengurangi kualitas timbunan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

b. Tempat pengambilan tanah urug harus sesuai tempat yang telah


disetujui oleh direksi.

c. Tanah bekas galian dalam pekerjaan ini dapat dipergunakan


sepanjang memenuhi persyaratan teknis, untuk itu harus
mendapat persetujuan direksi.
1.4.2. Pasir Timbunan/Pasir Urug (Pasir Pohara).
a. Pasir urug harus memenuhi standar teknis, bebas dari bahan
organik, tidak mengandung asam, garam, sampah, dan lain-lain
yang dapat mengurangi kualitas urugan.

b. Tempat pengambilan pasir urug harus sesuai tempat yang telah


disetujui oleh direksi.

c. Pasir laut tidak direkomendasikan untuk dipakai.


1.4.3. Pasir Pasangan(Pasir Pohara).
a. Pasir pasang harus memenuhi standart teknis, bebas dari bahan
organik, tidak mengandung Lumpur lebih dari 5 %, tidak
mengandung asam, garam, sampah, dan lain-lain yang dapat
mengurangi kualitas pasangan.

b. Tempat pengambilan pasir pasangan harus sesuai tempat yang


telah disetujui oleh direksi.

c. Pasir pasangan bata jenis pasir alam butiran sedang, tajam, dan
keras.

d. Pasir pasangan pondasi jenis pasir alam butiran sedang, tajam,


dan keras

e. Pasir pasangan beton jenis pasir alam atau pasir pecahan batu
hasil alat stone Cruisser butiran sedang, tajam, dan keras.

f. Pasir plesteran jenis pasir alam butiran halus.

g. Pasir laut tidak direkomendasikan untuk dipakai.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

1.4.4. Batu Gunung/Batu Belah, Koral Beton(Batu Gunung Moramo):


a. Batu Gunung/Batu Belah, Koral Beton harus memenuhi standar
teknis, keras/kuat dan tidak keropos, bebas dari retak dan
berpori, bersih, bebas dari bahan organik, tidak mengandung
asam/garam, minyak, kotoran, dan lain-lain yang dapat
mengurangi kualitas pasangan.

b. Tempat pengambilan Batu Gunung/Batu Belah, Koral Beton


harus sesuai tempat yang telah disetujui oleh direksi.

c. Batu Gunung Pondasi dengan ukuran gelondongan tebal


minimal 15cm dan lebar tidak kurang dari 1½ tebalnya dan
panjang tidak kurang dari 1½ lebarnya.

d. Krikil dengan butiran dari batu kali tidak direkomendasikan


untuk konstruksi struktur.
1.4.5. Batu Bata :

a. Bata merah bermutu baik dengan pembakaran sempurna, bebas


dari cacat dan keretakan minimum atau patah/terbelah.
Produksi lokal dan memenuhi persyaratan bahan PUBBL dan
SNI.

b. Dalam hal batu bata sulit untuk didapatkan pemborong dengan


izin tertulis dari Direksi, oleh karena itu dapat mempergunakan
bahan alternatif lain yang disetujui oleh Direksi.
1.4.6. Portland Cement Merk Tonasa (PC) :

a. PC harus memenuhi standard SNI-8 dan Bahan Bangunan


Indonesia (BBI) 1971, kecuali ditentukan lain menyangkut sifat
beton, maka dapat memakai PC lain seperti Portland Tros,
Portland Alumunia, Portland Sulfat, dll.

b. Jenis dan kualitas PC harus produksi pabrik yang sama dengan


kualitas type-1 menurut ASTM.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

c. Semen yang membatu atau kualitasnya menurun karena


penyimpanan yang kurang bagus atau terlalu lama disimpan
tidak diperkenankan dipakai.

1.4.7. Air :

a. Air yang dipergunakan untuk campuran adukan adalah air


bersih, tidak berwarna, tidak mengandung minyak, asam,
alkali, garam, bahan organic, dan dipastikan tidak dapat
merusak beton atau tulangan beton.

b. Bila terdapat keragu-raguan maka sebaiknya memakai air yang


dipergunakan untuk air minum atau lewat pemeriksaan
laboratorium.

1.4.8. Besi Tulangan Beton/Kawat Pengikat :


a. Besi Tulangan Beton dan Kawat Pengikat harus bebas dan
bersih dari minyak, karat, kotoran dan bahan perusak lainnya
serta memenuhi standard SNI.

b. Besi Tulangan Beton berdiameter bulat, tidak gepeng,


menggunakan Mutu Baja U-24 dengan ukuran diameter sesuai
rencana kerja.

c. Toleransi besi yang dipergunakan adalah minus 0,3 mm,


misalnya:
 Ukuran Ø 19mm, minimal dipergunakan ukuran Ø 18,7mm,
 Ukuran Ø 16mm, minimal dipergunakan ukuran Ø 15,7mm,
 Ukuran Ø 15mm, minimal dipergunakan ukuran Ø 14,7mm,
 Ukuran Ø 12mm, minimal dipergunakan ukuran Ø 11,7mm,
 Ukuran Ø 10mm, minimal dipergunakan ukuran Ø 09,7mm,

d. Kawat pengikat tulangan terbuat dari baja lunak khusus kawat


baja beton Ø minimum 1 mm sudah melalui proses pemijaran
dan tidak bersepuh zink.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

1.4.9. Water proof


Prosedur yang dilakukan untuk membuat sebuah objek menjadi
tahan atau kedap terhadap air.

1.4.10. Pekerjaan Penggantung/Pengunci :


a. Semua bahan penggantung adalah produksi pabrik kualitas
standard SNI kecuali bahan-bahan yang harus
ditempa/dibentuk sesuai kebutuhan.
b. Jenis dan ukuran bahan Penggantung dan Pengunci
Pintu/Jendela

Jenis/Type/Merk/Kualita s Ukuran
Nama/Jenis Bahan
Jadi/Terpasang
Kunci Pintu Utama U, Steanless Ø 4x70 cm
Kunci Pintu dengan 2 Slaag Semi Art, 3 Anak 2,5x5x10 cm
pegangan Kunci, Kuningan
Engsel Pintu Utama Cabur H, Kuningan 3x10 cm
Engsel Pintu Cabur H, Kuningan 3x7,5 cm
Grendel Pintu Double Tanam, Kuningan 2,5x8 cm
Hag Angin Terikat, Kuningan Panjang 20 cm

1.4.11. Aluminium dan Besi Hollow:

a. Aluminium yang dipakai harus dari baja sesuai dengan standard


internasional yang telah disetujui.

b. Besi Hollow yang dipakai harus dari besi sesuai dengan standard
internasional yang telah disetujui.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Jenis/Type/Merk/Ku Ukuran
Jenis Pekerjaan
alitas Jadi/Terpasang(Cm)
Rangka Plafond Standar SNI 2/4cm Dan 4/4 cm
Daun/Rangka jendela Standar SNI 0.8/4cm
Kusen Pintu/Jendela Standar SNI 5 x 10cm

1.4.12. Kaca
a. Semua bahan kaca adalah produksi pabrik kualitas standard
SNI kecuali bahan-bahan yang harus ditempa/dibentuk sesuai
kebutuhan.
b. Jenis dan ukuran bahan kaca :

Ukuran
Jenis/Type/Merk/Ku
Nama/Jenis Bahan Jadi/Terpasang
alitas
disesuaikan
Kaca Bening Standard Pabrikasi Tebal 5 mm

Kaca Tempered Standard Pabrikasi Tebal 8 mm

c. Kaca yang tergores, retak, pecah, melengkung, bergelombang


dan tidak rata/datar tidak diperkenankan dipakai.

d. Kecuali kaca bening maka bentuk, corak dan warna


berdasarkan hasil produksi pabrik.

e. Kaca yang terpasang pada setiap bidang adalah kaca utuh dan
bukan kaca bersambung.
1.4.13. Cat

a. Semua bahan Cat adalah produksi pabrik kualitas standard SNI


kecuali bahan-bahan yang harus ditempa/dibentuk sesuai
kebutuhan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Jenis Cat :
Ukuran
Nama/Jenis Bahan Jenis/Type/Merk/Kualitas Jadi/Terpasang
Disesuaikan
Acian Tembok Pc Kental 1x oles kemudian
dilap tekan
Cat Tembok Dasar Metroligth atau Standard 1x lapisan dasar
Pabrikasi
Cat Tembok Finishing Avian Atau Standard 2x Lapisan Finishing
Pabrikasi

b. Cat yang sudah mengeras dan membatu tidak diperkenankan


untuk dipakai.

c. Cat yang kemasannya sudah rusak, pecah, warna cat sudah


berubah dari warna aslinya, berbau busuk, dikategorikan
sebagai cat yang sudah rusak dan tidak diperbolehkan untuk
dipergunakan.

1.4.14. Penutup Lantai


a. Semua bahan Penutup lantai adalah produksi pabrik kualitas
standard SNI kecuali bahan-bahan yang harus ditempa/
dibentuk sesuai kebutuhan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

b. Jenis Penutup Lantai

UkuranJadi/Terpasang
Nama/JenisBahan Jenis/Type/Merk/Kualitas
Disesuaikan

Tegel Keramik Tegel Badak PC 60 x 60


Tegel Keramik Tegel PC anti slip 20 x 20

1.4.15. Plafond
Bahan Plafond yang digunakan adalah Gypsum Board 60 x 120
dengan tebal 9mm, standar pabrikasi dengan rangka terpasang
menggunakan Besi Hollow 60 x 120 dan Metal stud 60x60.

1.4.16. Alat-alat sanitair dan kelengkapannya


Alat-alat sanitair dan kelengkapannya, yang digunakan adalah
sebagai berikut :
 Closet Jongkok standar Ex.TOTO, warna ditentukan
 Washtafel, merk TOTO, warna ditentukan
 Urinoir, Ex.TOTO, warna ditentukan
 Kran air, digunakan merk San Ei Ex. Japan, ukurannya
disesuaikan
 Stop Kran, digunakan merk San Ei Ex Japan, Kuningan dan
ukuran disesuaikan.
 Floor Drain, Stainless Stell merk San Ei Ex. Japan.

1.4.17. Instalasi Air Bersih/Kotor


a. Semua bahan Instalasi adalah produksi pabrik kualitas standar
SNI kecuali bahan-bahan yang harus ditempa/dibentuk sesuai
kebutuhan

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

b. Jenis bahan instalasi Air Bersih/Kotor :


Ukuran
Nama/Jenis Bahan Jenis/Type/Merk/Kualitas Jadi/Terpasang
Disesuaikan
Pipa Air bersih AW PVC Ø ½ - 1, inch
Pipa Air bersih AW PVC Ø 4 inch
Pipa Air Kotor AW PVC Ø 4 inch
Floor Drain Steanless Stell Ø 2 inch

c. Bahan Keramik yang bergores, retak, pecah, dikategorikan


sebagai bahan yang sudah rusak dan tidak diperbolehkan untuk
dipergunakan.

d. Bahan Pipa yang retak, pecah, dikategorikan sebagai bahan


yang sudah rusak dan tidak diperbolehkan untuk dipergunakan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE


3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
Pasal 1
UMUM

1.1. Jenis dan uraian pekerjaan dan persyaratan teknis khusus gambar-gambar
rencana (Design) adalah merupakan kesatuan dengan RKS ini.

1.2. Adapun standar yang dipakai untuk pekerjaan tersebut di atas ialah
berdasarkan :
a Dewan Normalisasi Indonesia (NI)
b ASTM (American Society for Testing & Materials)
c ASSHO (American Association of State Highway Officials).

1.3. Sebelum melaksanakan pekerjaan,pelaksana harus mengukur kembali


semua titik elevasi dan koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi perbedaan-
perbedaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat gambar-gambar
penyesuaian dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

Pasal 2
SYARAT-SYARAT UMUM

2.1. Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk
pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan
seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini. Bila terdapat ketidakjelasan
dan/atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana / MK untuk mendapatkan
penyelesaian.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 3


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2.2. Lingkup Pekerjaan


Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi, dan
memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan
sempurna sebelum diserah terimakan kepada Pemberi Tugas.

2.3. Sarana Kerja


Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib
memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian
masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan
yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan/material di lokasi yang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan
memudahkan kerja dilokasi dapat tercapai.

2.4 Gambar-Gambar Dokumen


2.4.1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam
gambar-gambar yang ada dalam buku Uraian Pekerjaan ini,
maupun pekerjaan yang terjadi akibat keadaan di
lokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
konsultan pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di lokasi setelah pengawas lapangan berunding
terlebih dahulu dengan Perencana. Ketentuan tersebut di atas tidak
dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang
waktu pelaksanaan.

2.4.2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi,
dalam keadaan selesai/terpasang.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 3


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2.4.3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor


diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua
ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar
ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai
pekerjaan.Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikan pegangan Kontraktor wajib merunding
terlebih dahulu dengan Perencana/konsultan pengawas.

2.4.4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti


ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa
sepengatahuan konsultan pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala
akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari
segi biaya maupun waktu.

2.4.5. Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing-masing dua


salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita-
berita perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang
telah disetujui ditempat pekerjaan.

2.4.6. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat konsultan pengawas dan


Direksi setiap saat sampai dengan serah terima kesatu.Setelah
serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan
didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

2.5 Gambar-Gambar Pelaksanaan dan Contoh-Contoh


2.5.1. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor
untuk menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini
akan dipakai oleh konsultan pengawas untuk menilai dahulu.

2.5.2. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan


menyerahkan dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau
oleh konsultan pengawas. Gambar-gambar pelaksanaan dan

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 3


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan


konsultan pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan
tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak
jika ada hal-hal demikian.

2.5.3. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar


pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap Kontraktor telah meneliti
dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan
Dokumen Kontrak.

2.5.4. Konsultan pengawas akan memeriksa dan menolak atau


menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam
waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya
pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat kekuatan.

2.5.5. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta


konsultan pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-
gambar pelaksanaan dan contoh-contoh sampai disetujui.

2.5.6. Persetujuan konsultan pengawas terhadap gambar-gambar


pelaksanaan dan contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor
dari tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen Kontrak,
apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis
kepada konsultan pengawas.

2.5.7. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar


pelaksanaan atau contoh-contoh yang harus disetujui konsultan
pengawas, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan
tertulis dari konsultan pengawas.

2.5.8. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirim


kepada konsultan pengawas dalam dua salinan, konsultan
pengawas akan memeriksa dan mencantumkan pengawasan tanda-
tanda "Telah Diperiksa Tanpa Perubahan " atau " Telah “Diperiksa
Dengan Perubahahan" atau "Ditolak".

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 3


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2.5.9. Satu salinan ditahan oleh konsultan pengawas untuk arsip,


sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Sub Kontraktor atau
yang bersangkutan lainnya.

2.6 Jaminan Kualitas

2.6.1 Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan konsultan


pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan
adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor
menyetujuibahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas
dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen
Kontrak.
2.6.2 Sebelum mendapat persetujuan dari konsultan pengawas, bahwa
pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan
tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

2.7 Nama Pabrik/Merk yang ditentukan


2.7.1. Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merk
dari satu jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan
memasang sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi
kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut
sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran.

2.7.2. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat
pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka
Perencana dengan persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas akan
menentukan sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi
minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan penunjukan pemenang,
Kontraktor harus memberikan kepada pemberi tugas fotocopy dari
pemesanan material yang diimport pada agen ataupun importir
lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 3


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2.8 Contoh-Contoh
2.8.1. Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau
wakilnya harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-
contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa,
sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah
yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-
contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi
Tugasatau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak sesuai
dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

2.8.2. Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample)


dari material yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapatkan
persetujuan konsultan pengawas.

2.8.3. Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan


tanda bukti / sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari
barang-barang/material-material tersebut.Untuk barang-barang dan
material yang akan didatangkan ke site (melalui pemesanan), maka
Kontraktor diwajibkan menyerahkan :

Brosur, katalog, gambar kerja atau shop drawing, konster dan


sample, yang dianggap perlu oleh Perencana/ konsultan pengawas
dan harus mendapatkan persetujuan Perencana/ konsultan pengawas.

2.9 Substitusi
2.9.1. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama
pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk
pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2.9.2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :

Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk-produk yang


tidak disebutkan nama pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis,
Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik
yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data
yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi
proyek untuk mendapatkan persetujuan dari Pemilik /Perencana/
konsultan pengawas.

2.10 Material dan Tenaga Kerja


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
baru. Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan
setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana
latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor
harus melaksanakannya.

2.11 Klausal disebutkan Kembali


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal-klausal yang disebutkan
kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir
tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya. Jika terjadi
hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi
Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot
teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik
proyek dibebaskan dari hak patent dan lain-lain untuk segala "claim" atau
tuntutan terhadap hak-hak khusus.

2.12 Koordinasi Pekerjaan.


2.12.1. Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi
dari seluruh bagian yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus di


koordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan
lainnya dapat dihindarkan.

2.12.2. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail


untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.

2.12.3. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian


dan syarat-syarat pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksi-
instruksi tertulis dari konsultan pengawas.

2.12.4. Konsultan pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan


oleh Kontraktor pada setiap waktu.Bagaimanapun juga
kelalaian konsultan pengawas dalam pengontrolan
terhadap kekeliruan- kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor, tidak berarti Kontraktor bebas dari tanggung
jawab.

2.12.5. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat- syarat


pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar atau instruksi tertulis dari
konsultan pengawas harus diperbaiki atau dibongkar.Semua biaya
yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

2.13 Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda & Pekerjaan

2.13.1. Perlindungan terhadap milik Umum :

Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan


bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya
serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan
maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2.13.2. Orang-orang yang tidak berkepentingan :

Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak


berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas
memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan
para penjaga.

2.13.3. Perlindungan terhadap bangunan yang ada :

Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor


bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang
ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan
sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis
yang disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang
luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat
diterima Pemberi Tugas.

2.13.4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :

Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan


perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama
pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.Pemberi tugas
tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor, atas kehilangan
atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.

2.13.5. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama :

Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas


kesejahteraan dan tindakan pengamanan yang layak untuk
melindungi para pekerja dan tamu yang akan datang ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan
harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut
(memenuhi) ketentuan Undang-undang yang berlaku pada waktu
itu.di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan
yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2.13.6. Gangguan pada tetangga :

Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan


menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan,
hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu sebagainya. Pemberi
Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan
penggantian uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai
tambahan yang mungkin ia keluarkan.

2.14 Peraturan Teknis Pembangunan yang digunakan


2.14.1 Dalam malaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya :
a. Keppres 61/2004 dengan lampiran-lampirannya.
b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk
Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan
Indonesia (DTPI).
c. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
d. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan
Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN setempat.
e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961).
f. Peraturan Semen PortlandIndonesia NI-08.
g. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.
h. Peraturan Muatan Indonesia.
i. Peraturan Pengecatan NI-12.
j. Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan
/Instansi Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan
permasalahan bangunan
2.14.2 Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas,
berlaku dan mengikat pula :

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang


sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga
gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan
sudah disahkan /disetujui Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan.
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penunjukkan.
e. Surat Keputusan Pemberi Tugas tentang Penunjukan
Kontraktor.
f. Surat Perintah Kerja (SPK).
g. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
h. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah
disetujui.
i. Kontrak/Surat Perjanjian Pelaksanaan.

2.15. Shop Drawing.


2.15.1. Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen
struktur berdasarkan desain yang ada dan harus dimintakan
persetujuan tertulis dari konsultan pengawas.
2.15.2. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data-data yang
diperlukan termasuk keterangan produk bahan, keterangan
pemasangan, data-data tertulis, dan hal-hal lain yang diperlukan.

2.15.3. Semua baut, baik yang dikerjakan di workshop maupun di lapangan


harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk
tepat pada lubang baut tersebut.
2.15.4. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada
waktu pemasangan yang diakibatkan oleh kurang teliti atau
kelalaian Kontraktor, harus dilakukan atas biaya Kontraktor.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2.15.5. Keragu-raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan


spesifikasi harus ditanyakan kepada konsultan pengawas
/Perencana.
2.15.6. Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar
"As Build Drawing" sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan
di lapangan secara kenyataan, untuk kebutuhan pemeriksaan di
kemudian hari.Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada
konsultan pengawas sebanyak 3 (tiga) set.

Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN

3.1. Pembersihan Lokasi Proyek.


3.1.1. Lokasi pekerjaan terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala
material yang dapat mengganggu pekerjaan.

3.1.2. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga,


tetap bersih.

3.2. Pengukuran Patok Awal Pekerjaan.


3.2.1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan gambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-
keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak
batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera
kebenarannya.

3.2.2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnyaharus segera dilaporkan kepada
Perencana/konsultan pengawas untuk dimintakan keputusannya.

3.2.3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan


alat-alat waterpass atau Theodolith yang ketepatannya dapat
dipertanggung jawabkan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

3.2.4. Kontraktor harus menyediakanalat ukur / waterpass untuk


kepentingan pemeriksaan Perencanaan/konsultan pengawas selama
pelaksanaan proyek.

3.2.5. Pengurusan sudut siku dengan prisma atau barang secara asas
Segitiga Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian
kecil yang disetujui oleh Perencana/ konsultan pengawas.

3.2.6. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan


Kontraktor.

3.3. Papan Dasar Pelaksanaan (Bowplank).

3.3.1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kelas III
dengan ukuran 5/7, tertancap ditanah sehingga tidak bisa digerak-
gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 2 m satu sama
lain.
3.3.2. Papan patok ukur dibuat dari kayu Kelas III, dengan ukuran
tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah
atasnya (waterpass).
3.3.3. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan
lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh konsultan pengawas.
3.3.4. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 300 cm dari as pondasi
terluar.
3.3.5. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor
harus melaporkan kepada konsultan pengawas.
3.3.6. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk
tanggungan Kontraktor.

3.4. Pekerjaan Penyediaan Air Bersih dan Daya Listrik Untuk Bekerja.
3.4.1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat
sumur pompa di lokasi proyek atau disuplai dari luar. Air harus

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-
bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan konsultan pengawas.
3.4.2. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh
dari sambungan sementara PLN setempat selama masa
pembangunan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik
hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan
konsultan pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk suplai
Kantor konsultan pengawas.

3.5. Kantor Konsultan Pengawas.


3.5.1 Kantor konsultan pengawas merupakan bangunan dengan
konstruksi rangka kayu, dinding papan dicat, penutup atap seng
gelombang, lantai papan, diberi pintu/jendela secukupnya untuk
penghawaan/pencahayaan. Letak kantor konsultan pengawas
harus cukup dekat dengan kantor Kontraktor.

3.5.2 Perlengkapan-perlengkapan kantor konsultan pengawas yang


harus disediakan Kontraktor :
a. 1 (satu) buah meja, 2 (dua) buah kursi
b. 1(satu) buah lemari yang dapat dikunci.
c. 1 (satu) buah white board ukuran 1,20 x 2,40 cm2.

3.5.3 Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek, untuk setiap


saat dapat digunakan oleh Direksi Lapangan adalah :
a. 1 (satu) buah alat ukur waterpass.
b. 1 (satu) mesin ketik standar 12" (inchi).

3.6. Kantor Kontraktor dan Los Kerja


3.6.1 Ukuran luas kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan
bahan, disesuaikan dengan kebutuhan Kontraktor dengan tidak
mengabaikan keamanan dan kebersihan serta dilengkapi dengan
pemadam kebakaran.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

3.6.2 Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir,


kerikil harus dibuatkan kotak simpan yang dipagari dinding papan
yang cukup rapat, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.

3.7 Papan Nama Proyek.


3.7.1 Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang
mencantumkan pekerjaan, nama-nama Pemberi Tugas, Konsultan
Perencana, konsultan pengawas dan Kontraktor.

3.7.2 Ukuran layout dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai
dengan pengarahan konsultan pengawas.

3.8 Pagar Pengaman Proyek.


3.8.1 Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka
terlebih dahulu harus memberi pagar pengaman pada sekeliling
lokasi yang akan dilakukan pekerjaan.
3.8.2 Pembuatan pagar pengaman dibuat disekitar lokasi pekerjaan,
sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang
dilakukan, serta tempat penimbunan bahan-bahan dan tidak
mengganggu kegiatan operasional disekitarnya.
3.8.3 Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/kuat sampai
pekerjaan selesai.
3.8.4 Syarat pagar pengaman :
a. Pagar dari seng gelombang BWG 34" Bjls 2,0 mm, tinggi 200 cm.
b. Tiang dolken minimum berdiameter 8 cm, jarak pemasangan
minimal 200 cm
c. Rangka kayu Kelas III ukuran 4 cm x 6 cm, dengan pemasangan 3
jalur menurut tinggi pagar.
d. Lengkap pembuatan pintu masuk dari bahan yang sama.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 4
PEKERJAAN PENGUKURAN

4.1 Pekerjaan Penentuan Titik Pengukuran / Pematokan

4.1. 1 Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil + 0.00)


ditentukan bersama-sama konsultan pengawas di mulai dari titik
C2. Patok-patok berukuran minimal 5/7 cm dan papan bouwplank
3/20 dengan panjang ukuran lebih dari 3 m dan terbuat dari kayu
kualitas baik. Papan patok harus keras dan tidak berubah posisinya,
tanda-tanda dan sumbu harus teliti dan jelas, dicat dengan cat meni.

4.1. 1 Pelaksana harus memasang dan mengukur secara teliti patok


monumen (PM) pada lokasi tertentu sepanjang proyek untuk
memungkinkan perancangan kembali, pengukuran sifat datar dari
perkerasan atau penentuan titik dari pekerjaan yang akandilakukan.
Patok monumen yang permanen harus dibangun di atas tanah yang
tidak akan terganggu/di pindahkan.
Pasal 5
PEKERJAAN PENGURUGAN DAN PEMADATAN

5.1. Pekerjaan Persiapan

5.1.1. Material timbunan harus didatangkan dari lokasi lain yang disetujui
oleh konsultan pengawas

5.1.2. Bahan urugan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :


1) Tanah harus dibersihkan dan tidak mengandung akar,
kotoran dan bahan organik lainnya.
2) Terlebih dahulu diadakan test dan hasilnya harus tertulis
serta diketahui oleh konsultan pengawas.
3) Penimbunan tanah dilakukan sampai peil yang ditentukan
pada gambar rencana.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

4) Penimbunan baru dilaksanakan setelah tanah yang dikupas


dipadatkan sampai 98% kepadatan maximum compaction
standard proctor.

5. 1.6 Tanah yang digunakan untuk penimbunan adalah tanah yang


gradasinya bagus serta bebas dari humus/akar-akaran.

Pasal 6
PEKERJAAN TANAH

6.1. Pekerjaan Galian Pondasi.


6.1.1. Galian untuk pondasi harus dilakukan menurut ukuran yang
sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar Rencana
Pondasi.
6.1.2. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik,
telepon dan lain-lain yang masih digunakan, maka secepatnya
memberitahukan kepada konsultan pengawas atau kepada instansi
yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk seperlunya.
Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan-
kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
6.1.3. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah
ditentukan, maka kontraktor harus mengisi/ mengurug daerah
galian tersebut dengan bahan-bahan pengisian untuk pondasi yang
sesuai dengan spesifikasi.
6.1.4. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi
tersebut bebas dari longsoran-longsoran tanah di kiri dan
kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah dan
bebas dari (genangan air) sehingga pekerjaan pondasi dapat
dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi.
6.1.5. Pemompaan, bila dianggap perlu harus dilakukan dengan hati-hati
agar tidak mengganggu struktur bangunan yang sudah jadi.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

6.1.6. Pengisian kembali dengan tanah (batuan) bekas galian, dilakukan


lapis demi lapis dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan
dan mendapat persetujuan konsultan pengawas dan bagian yang
akan diurug kembali harus diurug dengan tanah dan memenuhi
syarat sebagai tanah urug.

6.2. Pekerjaan Urugan


6.2.1. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah
dan sebagainya.
6.2.2. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan
ketebalan 10 cm material lepas, dipadatkan sampai mencapai
kepadatan maksimum dengan alat pemadat dan mencapai peil
permukaan yang direncanakan.
6.2.3. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian
maupun pengurugan adalah  10 mm terhadap kerataan yang
ditentukan.

Pengurugan harus dilaksanakan dengan optimal, dipadatkan


dengan alat pemadat/stamper sampai mencapai kepadatan 90% dari
kepadatan maksimum.

Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat, harus


dipertahankan dan dijaga jangan sampai rusak, akibat pengaruh
luar dan tetap menjadi tanggung jawab kontraktor s/d masa
pemeliharaan.

Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat


persetujuan konsultan pengawas.

6.2.1. Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam


lapisan-lapisan yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 200
mm pada kedalaman gembur.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut


harus dicampur dengan cara menggaruk atau cara sejenisnya
sehingga diperoleh lapisan yang kepadatannya sama.

Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan


dan diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum
dimulai dengan lapisan berikutnya.Lapisan berikutnya tidak boleh
dihampar sebelum hasil pekerjaan lapisan sebelumnya mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.

Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang


dikehendaki, lapisan tersebut harus diulang kembali pekerjannya
atau diganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan
guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan.

6.3. Pembuangan Material Hasil Galian


6.3.1. Pembuangan material hasil galian menjadi tanggung jawab
kontraktor. Material hasil galian harus dikeluarkan paling lambat
dalam waktu 1 x 24 jam, sehingga tidak mengganggu penyimpanan
material lain.
6.3.2. Material dari hasil galian tersebut atas persetujuan konsultan
pengawas telah diseleksi bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan
sebagai material timbunan dan urugan. Sisanya harus dibuang ke
luar site atau tempat lain atas persetujuan konsultan pengawas.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal7
PEKERJAAN SUB PONDASI

7.1. Pekerjaan Pasangan Batu Gunung (Batu Gunung MORAMO)


7.1. 1 Lingkup Pekerjaan
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2). Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan
perekatnya, menyiapkan tempat yang akan dipasang pasangan
batu gunung, serta pelaksanaan pekerjaan batu gunung sendiri
ditempat satu dan lainnya hal sesuai dengan gambar-gambar
serta potongan.
7.1. 2 Spesifikasi Khusus
1). Batu gunung belah yang keras, ukurannya sama rata, satu dan
lain hal sesuai dengan NI-3 pasal 19.
2). Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan yang tersebut dalam NI-8, satu dan lain
hal sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton
dengan pasangan bata.
3). Pasir yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir pasang,
yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal
14 ayat 2. Satu dan lain hal sama dengan yang disyaratkan untuk
pekerjaan beton.
4). Air untuk mengaduk semen pasir tersebut di atas harus bersih,
satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 pasal 10.
7.1. 3 Persyaratan Pelaksanaan
1). Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil-
profil/bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung
yang bentuk dan ukuran-nya sesuai dengan Gambar Kerja dan

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

telah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan/Pengawas


Lapangan/Perencana.
2). Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 5 cm, disiram
sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar
padat.
3). Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu gunung
kosong tebal 15 cmsesuai Gambar Kerja.

4). Pasangan batu gunung untuk pondasi menggunakan adukan


dengan campuran 1 PC dan 5 Pasir, terkecuali disyaratkan
kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

5). Adukan harus membungkus batu gunung sedemikian rupa


sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak
padat khususnya pada bagian tengah.

6). Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam
stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi
sama dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom
praktis tersebut.

7). Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam


minimal 40 kali diameter tulangan pokok atau sesuai dengan
ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan bagian
stek yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali
diameter tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam
Gambar Kerja.
7.2. Pekerjaan Konstruksi Pondasi poer Plat
7.2.1. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi poer plat Metoda konstruksi
untuk pekerjaan pondasi poer plat yaitu:

1) Pekerjaan Galian Tanah Pondasi


Tahap-tahap pekerjaan galian tanah pondasi setempat yaitu:
Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar dan


kedalaman pondasi. Tebing dinding galian tanah pondasi
dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah yang
kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat
dengan perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus
permukaan tanah tempat meletakkan pondasi. dalamnya
suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah
padat/tanah keras dengan daya dukung yang cukup kuat, min
0.5 kg/cm2 bila tanah dasar masih jelek, dengan daya
dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah
harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang
cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.
Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih
lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa
bekerjanya Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan
agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu
pekerjaan.
2) Pekerjaan Penulangan
a) Perakitan tulangan untuk pondasi setempat ini
perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di
lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang
dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan : Mengukur panjang untuk masing-
masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pondasi setempat. Mendesign bentuk atau dimensi dari
tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan
bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut. Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan
pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan
tidak terlepas Untuk penggambaran perakitan penulangan
dapat dilihat pada lampiran

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

b) Pemasangan Tulangan Setelah merakit tulangan


pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi
setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini
juga tidak terlalu dalam. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pemasangan tulangan: Hasil rakitan tulangan
dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass. Rakitan
tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan
dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40
mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat
dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada
jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)
dan tulangan tidak menjadi karat. Setelah dipastikan rakitan
tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.
3) Pekerjaan Bekisting. Bekisting adalah suatu konstruksi bantu
yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak
beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya. Tahap-
tahap pekerjaan bekisting: Diasumsikan yang akan dibuat
bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan
cetok (sendok spesi). Supaya balok beton yang dihasilkan
tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak
sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan
tertentu. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan
bentuk beton yang akan di cor. Papan cetakan dibentuk
dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass. Papan cetakan
tidak boleh bocor Papan-papan disambung dengan klem /

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

penguat / penjepit Paku diantara papan secara berselang-


seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
4) Pekerjaan Pengecoran. Bahan-bahan pokok dalam pembuatan
beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan
pembuat beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus
diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton dengan
maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen
merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton
karena mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split
menjadi satu kesatuan, berarti semen merupakan bahan
pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat
adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian
pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang
disebut pasir dan agregat kasar yang disebut kerikil/split dan
batu pecah. Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi
setempat yaitu: Membuat kotak takaran untuk perbandingan
material yaitu dari kayu dan juga dapat mempergunakan
ember sebagai ukuran perbandingan. Membuat
wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari
kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang
adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat dari pelat
baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk
pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga
peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran. Membuat
adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan
perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen
berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air
secukupnya. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam
tabung dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua semen

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu


dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah
adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama
4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan
kedalam kotak spesi. Hasil dari pengecoran
dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi
centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi
sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split
yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelah-celah tulangan.

Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat


tersebut dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi
diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm
untuk sambungan kolom.

5) Tahap pelaksanaan dan pengendalian pekerjaan pengecoran


a) Pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan dilakukan
dengan mempersiapkan bahan-bahan material yang akan
digunakan untuk pengecoran dan ditempatkan di daerah yang
tidak terlau jauh dengan tempat galian pondasi/tempat yang
akan dicor
b) Cara pengadukan. Karena di dalam pengecoran ini
diasumsikan memakai mollen/mixer, maka pengadukan
bahan material dimasukan kedalam sebuah tabung
mollen/mixer dengan urutan: pertama memasukan pasir,
kedua memasukan kerikil/split, ketiga memasukan semen dan
biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan perbandingan
volume.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

c) Cara pengecoran Setelah bahan material sudah


tercampur dalam keadaan kering kemudian tambahkan air
secukupnya sampai merata, maka material tersebut berubah
dalam bentuk pasta, setelah menjadi pasta tuangkan sedikit
demi sedikit kedalam galian pondasi yang sudah diletakan
tulangan dan setelah pasta masuk kedalam galian pondasi
pasta tersebut yang diratakan dengan sendok spesi/cetok
sesuai dengan kemiringan dari bentuk pondasi
d) Cara pelaksanaan Setelah semua material bahan
pengecoran benar-benar tercampur seluruhnya mulai dari
pasir, kerikil/split serta semen dan air sebagai bahan
pengikat, maka cara pelaksanaan pengecoran pondasi
setempat

dituangkan kedalam galian pondasi dengan cara


bertahap sedikit demi sedikit dengan bantuan sendok
spesi/cetok agar semua material bahan pengecoran dapat
masuk ketempat pengecoran yang sudah diletakkan tulangan
dan tidak ada celah yang kosong dan lebih padat.

Pasal8
PEKERJAAN DINDING

8.1. Pekerjaan Pasangan Batu Bata.


8.1.1. Lingkup Pekerjaan.
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.

2). Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk


pekerjaan pasangan bata, penyediaan tempat yang akan
didirikan dinding dan melaksanakan pekerjaan pemasangan
batu bata untuk pembuatan dinding atau lainnya, satu dan lain

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan


potongan. Kontraktor wajib meneliti / melengkapi sendiri
lingkup pekerjaan ini.
8.1.2. Spesifikasi Khusus.
1). Batu Bata.

Harus matang pembakarannya, bila direndam dalam air akan


tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata dapat
disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan
dalam Gambar Kerja. Karena itu Kontraktor harus memberikan
contoh pada Pengawas Lapangan sebelumnya untuk diperiksa
kualitasnya. Apabila bahan-bahan yang datang, oleh Pengawas
Lapangan dianggap tidak memenuhi syarat, Pengawas
Lapangan berhak menolak bahan-bahan tersebut dan kontraktor
wajib mengangkutnya ke luar lokasi pembangunan.
2). Semen / PortlandCement (PC).

Bahan semen yang digunakan sama dengan semen/PC untuk


konstruksi beton. Semen yang datang di lokasi pekerjaan dan
menunggu pemakaiannya, harus disimpan di dalam gudang yang
lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah di
sekitarnya. Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata
semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus
disingkirkan keluar lokasi pembangunan dan tidak boleh
dipergunakan.Supplier/pedagang yang mengirimkan semen
untuk pekerjaan ini hendaknya dapat menunjukan sertifikasi
dari pabriknya.Semen yang sudah lembab atau menunjukkan
gejala membatu akan ditolak. Selekasnya semen yang ditolak
harus dikeluarkan dari lokasi pembangunan untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

3). Pasir Pasang.

Bahan yang digunakan sama dengan pasiryangdigunakan untuk


konstruksi beton. Pasir yangdimaksud harus bersih, pasir asli
yang bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia,
satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 pasal 14 ayat 2. Bilamana
pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di
atas, Pengawas Lapangan berhak memerintahkan untuk
mencuci pasirnya, melihat hasilnya sampai didapat persetujuan.
Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus.
4). Pasangan Kedap Air.

Untuk dinding-dinding biasa yang diatas tanah, pasangan kedap


air dengan perbandingan 1 (satu) semen PC dan 3 (tiga) pasir
dimulai dari sloef sampai 30 cm diatas lantai. Untuk dinding
dapur, pantry, kamar mandi, pasangan kedap air minimum
sampai setinggi (150 cm dari lantai), satu dan lain hal sesuai
gambar Denah dan Potongan. Pasangan biasa dengan adukan 1
(satu) semen PC dan 3 (lima) pasir, berada diatas pasangan
kedap air tersebut. Tebal tembok jadi adalah 15 cm.
8.1.3. Persyaratan Pelaksanaan.
1). Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus
direndam lebih dahulu di dalam air selama setengah jam atau
sampai jenuh dan permukaan yang akan dipasang harus juga
basah.
2). Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam
bak kayu yang besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya
semen dan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian
diberi air sampai didapat campuran plastis. Adukan yang sudah
mengering / kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang
baru.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

3). Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu
meter). Dari pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus
dibuat bertangga menurun dan tidak tegak berdiri untuk
menghindari retak dikemudian hari. Tebalnya siar batu bata
tidak boleh kurang dari 1 (satu) cm atau 10 mm dan siarnya
harus benar-benar padat adukannya.

4). Semua pasangan baru dijaga jangan sampai terkena sinar


matahari langsung dengan menutupnya memakai karung basah.

5). Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan


dulu dengan menyumbatnya memakai batang pisang untuk
diameter besar, sedangkan untuk diameter lebih kecil dipakai
potongan bambu.

6). Semua pasangan bata harus rata (horizontal) dan tiap-tiap kali
diukur dari lantai, dengan menggunakan benang. Pemasangan
benang tidak boleh lebih dari 30 cm di atas pasangan di
bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah batu satu sama
lain harus terdapat pengikat yang sempurna. Tidak dibenarkan
menggunakan batu bata pecahan separo panjang, kecuali sesuai
peraturannya (disudut). Lapisan yang satu dengan lapisan yang
diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada pasangan
satu batu dan pasangannya lebih tebal harus disusun sesuai
dengan petunjuk / peraturan seharusnya.

7). Bilamana di dalam pemasangan ternyata terdapat batu bata


yang cacat atau tidak sempurna, maka batu bata ini harus
digantidengan yang baik atas biaya kontraktor.

8). Di tempat yang akan terdapat pintu, jendela, lobang ventilasi


dan lain-lain, pasangan bata hendaknya ditinggalkan sampai
rangka kusennya selesai dan dipasang ditempat yang tepat.
Semua rangka kusen harus dipasang terlebih dahulu untuk

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

melanjutkan pekerjaan pasangan. Semua siar antararangka kusen


harus diisi dengan adukan sekurang-kurangnya 1 cm (adukan
sesuai dengantujuannya atau dengantambahan plasticier).

9). Lubang untuk alat-alat listrik :


a. Dimana akan dipasang pipa-pipa dan atau alat-alat yang
ditanam dalam dinding, maka harus dibuat pahatan
secukupnya pada pasangan bata sebelum diplester.

b. Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup


dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara
sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran
seluruhnya di bidang tembok.

8.2. Pekerjaan Plesteran.


8.2.1. Lingkup Pekerjaan.
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.

2). Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan plesteran,


penyiapan dinding/tempat yang akan diplester, serta
pelaksanaan pekerjaan plesteran itu sendiri pada dinding yang
akan diselesaikan dengan cat, satu dan lain hal sesuai dengan
yang tertera dalam gambar denah dan notasi penyelesaian
dinding.
8.2.2. Spesifikasi Khusus.
1). Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan seperti pada semen untuk konstruksi
beton, satu dan lain hal sesuai dengan NI-8. Merk/hasil
produksi pabrik dari semen untuk pekerjaan ini akan ditentukan
kemudian.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2). Pasir yang harus digunakan ini harus halus dengan warna asli.
Satu dan lain hal sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam
NI-3 pasal 14 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi /
Pengawas Lapangan.

3). Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut di atas satu dan lain
hal dengan pasal 10 dari NI-3.
8.2.3. Persyaratan Pelaksanaan
1). Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam
volume. Cara pembuatannya menggunakan Mesin pengaduk
atau Molen selama 3 menit.

2). Beraben adalah plesteran kasar dengan campuran adukan kedap


air yaitu 1 PC : 2 Pasir. Dipakai untuk menutup permukaan
dinding pasangan batu bata yang tertanam dalam tanah hingga
ke permukaan tanah dan/atau lantai.

3). Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 5 Pasir. Adukan


plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding
pasangan batu bata bagian dalam bangunan terkecuali
dinyatakan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

4). Plesteran kedap air adalah campuran 1 PC :3 Pasir. Adukan


plester iniuntuk menutup semuapermukaan dinding pasangan
batu bata bagian luar/tepi bangunan, semua bagian dan
keseluruhan permukaan dinding pasangan batu bata seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.

5). Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang


dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang
homogen. Plesteran halus ini adalah pekerjaan finishing yang
dilaksanakan setelah plesteran sebagai lapisan dasar berumur 7
(tujuh) hari / sudah kering benar.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

6). Semua jenis adukan plesteran tersebut di atas harus disiapkan


sedemikian rupasehingga selalu segar, belum mengering pada
waktu pelaksanaan pemasangan.

7). Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada permukaan


pasangan batu bata dan beton, permukaan beton harus
dibersihkan dari sisa-sisa begisting kemudian
diketrek/scratched. Semua lubang-lubang bekas pengikat
bekisting atau formtie harus tertutup aduk plesteran.

8). Pekerjaan plesteran halus adalah untuk semua permukaan


pasangan batu bata dan beton yang akan difinish dengan cat.

9). Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing,


misalnya ubin keramik dan lainnya, maka permukaan
plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal untuk
memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material
finishing tersebut. Pekerjaan ini tidak berlaku apabila bahan
finishing tersebut cat.

10). Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan


dinding/kolom/lantai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja
dan/atau sesuai peil-peil yang diminta dalam Gambar Kerja.
Tebal plesteran minimal 10 mm, maksimal 25 mm. Jika
ketebalan melebihi 30 mm, maka diharuskan menggunakan
kawat anyam yang diikatkan ke pemukaan pasangan batu bata
atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat daya lekat
plesteran.

11). Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau


pencembungan bidang tidak boleh melebihi 2 mm untuk setiap
jarak 2 m.

12). Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan


berlangsung dengan wajar, tidak secara tiba-tiba. Hal ini

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap


kali terlihat kering dan melindunginya dari terik matahari
langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah
penguapan air secara cepat. Pembasahan tersebut adalah selama
7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Kontraktor harus selalu
menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali sehari
sampai jenuh. Jikaterjadikeretakan, Kontraktor harus
membongkar dan memperbaiki sampai hasilnya dinyatakan
diterima Direksi/Pengawas Lapangan.

13). Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran


dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua)
minggu.

14). Khusus untuk dinding pasangan batu bata pada Peturasan lantai
atas, sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, terlebih
dahulu harus diberi lapisan kedap air (water proofing)
setinggi30 cm dari peil finish lantai bersangkutan.

Pasal 9
PEKERJAAN LANTAI

9.1. Pekerjaan Pemasangan Lantai Rabat Beton.


9.2.1. Lingkup Pekerjaan
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2). Pekerjaan lantai rabat beton ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukan dalam Gambar Kerja sebagai alaslantai
finishing.
9.1.2. Persyaratan Khusus
1). Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
persyaratan PBI-1972 NI-2 dan NI-8.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2). Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu


harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas Lapangan
untuk disetujui.
9.2.3. Persyaratan Pelaksanaan
1). Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah dipasang
sub lantai harus dipadatkan untuk mendapatkan permukaan
yang rata dan padat sehingga diperoleh daya dukung tanah yang
maksimum, pemadatan dipergunakan alat timbres.

2). Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan


permukaan yang keras, bersih dan bebas alkali, asam maupun
bahan organik lainnya yang dapat mengurangi mutu pasangan.
Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan adalah10 cm atau
sesuai Gambar Kerja.

3). Di atas pasir urug dilakukan pekerjaan sub lantai setebal 7 cm


atau sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar Detail dengan
campuran 1 PC : 3 Pasir : 5 Koral.

4). Untuk pasangan di atas plat beton (lantai atas), plat beton
diberi lapisan plester (screed) campuran 1 PC : 3 Pasir setebal
minimal 3 - 5 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai,
terutama di daerah basah dan teras.

5). Sub lantai beton tumbuk diatas lantai dasar permukaannya


harus dibuat benar-benar rata, dengan memperhatikan
kemiringan lantai di daerah basah dan teras.

9.2. Pekerjaan Pemasangan Lantai Keramik.


9.2. 1 Lingkup Pekerjaan.
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2. Pekerjan keramik meliputi


a). Bahan lantai :
- Lantai keramik 60 x 60Kw. I Ex Kia atau Primanosa, warna
putih.

- Lantai KM/WC, Lavatory dengan keramik 20 x 20 anti slip


Kw.I Kia atau Primanosa.

b). Ubin dinding.


Keramik 20 x 20 cm Kw. I Kia / Primanosa,untuk
toilet/KM/WC dipasang rata dinding setingi 150 cm dari muka
lantai. Adukan yang dipakai untuk pemasangan tegel pada
ruangan yang basah seperti toilet/KM/WC adalah 1Pc : 3Ps.

9.2.2 Persyaratan Khusus.


1). Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
persyaratan PBI-1972 NI-2 dan NI-8.

2). Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu


harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas Lapangan
untuk disetujui.

3). Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu


menggunakan Bahan dengan Kualitas I (KW-I).

9.2.3 Persyaratan Pelaksanaan.


1). Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan
dipasang sub lantai harus dipadatkan untuk mendapatkan
permukaan yang rata dan padat sehingga diperoleh daya
dukung tanah yang maksimum, pemadatan dipergunakan alat
timbres.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2). Di atas pasir urug dilakukan pekerjaan sub lantai setebal 10 cm


atau sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar Detail dengan
campuran 1 PC : 3 Pasir :5 Koral.

3). Untuk pasangan di atas plat beton (lantai atas), plat beton diberi
lapisan plester (screed) campuran 1 PC : 3 Pasir setebal
minimal 5 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai,
terutama di daerah basah dan teras.

4). Sebelum melaksanakan pasangan tegel, maka semua bidang


harus terlebih dahulu diberi lapisan dasar Plesteran yang rata,
sehingga pada waktu pemasangan tegel tesebut dapat dipastikan
mempunyai posisi vertical ataupun horizontal sesuai dengan
yang dikehendaki.

5). Nat antara tegel yang satu dengan tegel yang lain maksimum 3
mm.

6). Kerataan dan penyikuan pasangan tegel harus benar-benar


terjadi sehingga hasil pekerjaan dapat maksimal.

Pasal 10
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

10.1. Pekerjaan Kusen / Rangka Alumunium.


10.1.1 Lingkup Pekerjaan
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatandanalat bantu
untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.

2). Pekerjaan ini meliputi Kusen pintu exterior/interior, daun


pintu/jendela serta seluruh detail yang disebutkan dalam
Gambar Kerja serta shop drawing dari Kontraktor yang
disetujui oleh Direksi/Perencana.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

10.1.2 Persyaratan Khusus


1) Bahan : Dari Aluminium
2) Bentuk Profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Direksi.
3) Warna Profil : Ditentukan Natural.
4) Lebar Profil : Sesuai gambar.
5) Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu
dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran,
ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan yang disyaratkan
Direksi/ Perancang.
6) Persyaratan kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang
ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan
ukurannya.
7) Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus
2
disertaitest, minimum 100 kg/m .
3
8) Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m / hari.
9) Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih
dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan,
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan.
Untuk keseragaman warna, disyaratkan sebelum proses fabrikasi
warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian
pada waktu fabrikasi, unit-unit jendela, pintu dan lain-lain, profil
harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit
didapatkan warna yang sama. Pekerjaan mesin potong, mesin
punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang telah
dirangkai. untuk jendela, bukaan dinding dan pintu mempunyai
toleransi ukuran sebagai berikut :
a. Untuk tinggi dan lebar 1 mm
b. Untuk diagonal 2 mm
c. Accessories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather
strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

dengan alumunium harus ditutup caulking dan sealant. Angkur-


angkur untuk rangka / kusen alumunium terbuat dari steel plat
tebal 2-3 mm, dengan lapisan seng tidak kurang dari (13) micron
sehingga dapat bergeser. Tidak boleh ada skrup yang dapat
dilepas dari luar. Untuk itu harus digunakan rivets atau las.
10.1.3 Persyaratan Pelaksanaan

1). Daun Pintu.


a. Rangka pintu harus benar-benar kaku, lurus, kokoh dan rata
agar dapat mudah dibuka dan ditutup.
b. Daun pintu dibuat dengan model panil, ukuran harus sesuai
dengan gambar kerja.
c. Penyambungan daun pintu (teakwood) harus menggunakan
lem, pekerjaan yang tidak rapi, kasar dan bengkok dan tidak
menggunakan bahan yang telah ditentukan harus segera di
bongkar dan diganti dengan yang ditentukan dalam gambar
atas biaya Pelaksana.

Pasal 11
PEKERJAAN KACA

11.1. Lingkup Pekerjaan


11.1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.

11.1.2 Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

1). Pemasangan Kaca Bening tebal 5mm pada daun pintu, dan
jendela
2). Pemasangan Kaca Tempered tebal 8 mm pada jendela.
3). Pemasangan karet pelapis kaca/sealant, pada pasangan kaca mati
dan daun jendela.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

11.2. Persyaratan Jenis dan Ukuran Terpasang.


11.2.1. Jenis ukuran bahan pekerjaan kaca beserta pekerjaan ikutannya,
harus memenuhi persyaratan teknis.

11.3. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan.


11.3.1. Diisyaratkan agar pemotongan kaca dilakukan dilokasi pekerjaan
guna menghindari kekeliruan ukuran dan kesalahan penempatan.

11.3.2. Kaca yang dipasang dilapisi dengan karet pelapis kaca, guna
menghindari kaca pecah apabila terjadi pemuaian.

Pasal 12
PEKERJAAN PENGECATAN

12.1. Lingkup Pekerjaan


12.1.1 Umum
a. Kontraktor harus mengajukan literatur teknis dan petunjuk
pabrik tentang cara pemakaiannya.
b. Kontraktor harus mengajukan sample daftar warna dari
pabrik pembuatnya.
c. Sebelum melakukan pengecatan harus melakukan contoh
hasil cat pada permukaan bidang ukuran 1m x 1m untuk
persetujuan pengawas/Direksi.
d. Pekerjaan pengecatan baru boleh dilakukan setelah :
a. Dinding/bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan
disetujui oleh Direksi.
b. Bagian-bagian yang retak/pecah diperbaiki dan bagian
yang kotor dibersihkan.
c. Dinding/bagian yang akan dicat tidak lembab/basah
atau berdebu.
d. Didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada
dinding/bagian yang akan dicat.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

e. Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga


dimana cat tersebut diproduksi atau tenaga ahli mengecat
dengan pengawasan/petunjuk dari pabrik cat tersebut.
f. Cat yang akan digunakan berada di dalam kaleng-kaleng
yang masih disegel, tidak pernah bocor dan mendapat
persetujuan Direksi.
g. Kontraktor utama bertanggung jawab bahwa bahan tidak
palsu dan warna-warna sesuai dengan petunjuk Perencana.
12.1.2 Lingkup Pekerjaan.
1) Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
2) Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah
ditentukan. Cat emulsi, epoxy, vinyl acrylic, enamel, gypsum
spray dan cat menie.
3) Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar
dan yang disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan
yang sesuai dengan petunjuk Perencana.
12.1.3 Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan langir-langit/plafond.
b. Pekerjaan dinding.
c. Pekerjaan pintu.
12.1.4 Standard
a. PUBI : 54, 1982.
PUBI : 58,1982.
b. NI :4
c. ASTM : D-361
d. BS No.3900,1970
e. AS K-41.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

12.1.5 Persetujuan
1) Standard Pengerjaan (Mock Up)
a. Sebelum pengecatan yang dimulai, kontraktor harus
melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna
dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock
up ini akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
direksi lapangan dan perencana, bidang-bidang ini
akandipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan
pengecatan.
c. Lapisan cat pada ruangan tangga kebakaran harus memiliki
kualitas yang tidak dapat menyatu ataupun merambatkan
api apabila terjadi kebakaran, serta tidak menimbulkan asap,
gas beracun dan uap yang dapat terbakar bila panas.

2) Contoh dan Bahan Untuk Perawatan.


a. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna
dan jenis pada bidang-bidang ukuran 1 m x 1 m. Dan pada
bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas
warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari
cat dasar s/d lapisan akhir).
b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada
Direksi Lapangan dan Perencana. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan
Direksi Lapangan, barulah Kontraktor melanjutkan dengan
pembuatan mock up seperti tersebut diatas.
c. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan
untuk kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas
minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan


mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan oleh pemberi tugas.

12.2 Persyaratan Bahan.


12.2.1 Dinding Luar (exterior)
Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus untuk
luar yang tahan cuaca, sbb :
Type : Weathershield, Weathercoat, Jota shield, atau
setara
Produksi : ICI, Mowilex, Jotun atau yang setara
Kualitas :Acrylic Emulsion Paint. (garansi min 5tahun) anti
lumut
Warna : Ditentukan kemudian.
12.2.2 Dinding Dalam (Interior)
Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis, sbb:
Produksi : Metrolight atau yang setara
Type :Pentalite, Vinyl Silk, Majestic, Acrylic
Emultion,Décor atau setara.
Warna : Ditentukan kemudian.
Plamir yang digunakan adalah plamir tembok yang sesuai dengan
merk cat yang digunakan.
12.2.3 Untuk bidang plafond gypsum digunakan cat acrylic paint Atau
setara yang terlebih dahulu dicompond bahan gypsum.

12.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan.


12.3.1 Pekerjaan Cat Dinding.
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan
seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang
ditentukan gambar.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

b. Sebelum dinding di plamir, plesteran sudah harus betul-betul


kering tidak ada retak-retak dan kontraktor meminta
persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan plamir dilaksanakan dengan pisau plamir dari plat
baja tipis dan lapisan plamir dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata.
d. Permukaan tembok harus sudah kering sempurna. Bersih dari
kotoran minyak dan noda-noda. Cuci dengan larutan asam
chloride 10% - 15% dan bilas dengan air bersih sampai jamur
hilang.
e. Sesudah 7 hari plamir terpasang dan pencobaan warna,
kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul.
Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller.
f. Setelah kering beri 1 lapis alkali resistance sealer atau
undercoat atau Jotasealer 07 sebanyak 1 (satu) lapis yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis acrylic emulsion dengan
kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer (tambahan 20% air).
- Lapis II kental.
- Lapis III encer.
g. Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang
ditentukan dengan finish textured spray paint, digunakan
Texture Finish. Pasta texture dengan bahan dasar emulsi acrylic
ini disemprotkan dengan alat penyemprot/compressor.
h. Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar
digunakan plesteran 1 pc : 5 ps dengan pasir diayak halus,
disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang plesteran 1
pc : 5 ps yang rata. Setelah kering dankeras baru disemprot
dengan alkali resistance sealer dan dicat emulsi. Lapisan
pengecatan untuk dinding luar adalah 3 (tiga) lapis dengan
kekentalan sama setiap lapisnya.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

i. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis


alkali resistance sealer. Untuk warna-warna yang sejenis,
kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan
nomor percampuran (batch number) yang sama.
j. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan
bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan
bidang dinding, dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

Pasal 13
PEKERJAAN BETON BERTULANG

13.1. Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini:

13.1.1 Pekerjaan Beton bertulang yang terdiri dari Poer Plat, Sloef, Plat
Lantai, Kolom,Balok, Ring Balk dan Balok Latei

13.2. Bahan Material

13.2.1. Pasir beton yang dipergunakan disyaratkan pasir kasar.

13.2.2. Koral beton yang dipergunakan disyaratkan koral yang butiran


mempunyai gradasi merata 2-3 cm atau batu pecah hasil olahan
Stone Cruiser.

13.2.3. Bahan pasir dan koral yang dipergunakan harus bebas dari bahan
organik, Lumpur dan bahan lain yang dapat merusak beton dan
memenuhi persyaratan PBI – 1971.

13.2.4. Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih dan bebas dari
garam atau zat kimia lain yang merusak beton.

13.2.5. Tulangan yang dipergunakan harus bebas dari minyak, karat kotoran
dan bahan perusak lainnya.

13.3. Mutu Beton

13.6.1. Adukan beton yang disyaratkan untuk struktur memakai alat


pengaduk mekanis /molen, kecuali untuk yang non struktur.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

13.6.2. Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971. Kecuali


ditentukan lain pada gambar kerja, kekuatan dan penggunaan beton
adalah sebagai berikut :
a. Beton Bertulang adukan 1 pc : 2 ps : 3 Kr, beton Struktural
K250
b. Beton tak bertulang adukan 1 pc : 3 ps : 5 Kr, beton non
structural K125, meliputi beton lantai kerja dan beton
tumbuk.

13.4. Cetakan Beton

13.4.1 Kontraktor harus memberikan sample bahan yang akan dipakai untuk
cetakan beton untuk disetujui oleh konsultan pengawas.

13.4.2 Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat
seperti potongan-potongan kayu, paku, bekas gergaji, tanah dan
sebagainya.

13.4.3 Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan
terjadi kebocoran atau hilangnya air hujan selama pengecoran, tetap
lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.

13.4.4 Untuk beton exposed, cetakan beton yang digunakan harus


memberikan hasil permukaan beton yang baik, halus (tidak kasar)
dan mempunyai warna yang merata pada seluruh permukaan beton
tersebut.

13.4.5 Permukaan cetakan beton yang bersentuhan dengan beton harus


dicoating dengan oli, untuk mempermudah saat pembongkaran
cetakan dan memperbaiki permukaan beton.

13.4.6 Material cetakan beton harus terbuat dari papan untuk bekisting
dengan rangka balok kayu dan kaso, sehingga cetakan cukup rapi
dan kaku untuk mendapatkan ukuran struktur yang dikehendaki.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

13.5. Pengecoran Beton.

11.5.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-


bagian utama dari pekerjaan, kontraktor harus memberitahukan
konsultan pengawas dan mendapatkan persetujuannya termasuk
untuk pekerjaan pengecoran beton pre cast di pabrik. Jika tidak ada
persetujuan, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk
menyingkirkan/ membongkar beton yang sudah dicor tanpa
persetujuan, atas biaya kontraktor sendiri.

11.5.2 Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran


dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin,
sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan aggregat dan
tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.
Penggunaan alat-alat pengangkutan mesin haruslah mendapat
persetujuan konsultan pengawas, sebelum alat-alat tersebut
didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkutan
yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa
adukan yang mengeras.

11.5.3Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum


pemasangan besi beton selesai diperiksa oleh dan mendapat
persetujuan konsultan pengawas.

Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor


terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran
(potongan kayu, batu, tanah dan lain - lain) dan dibasahi dengan air
semen.

11.5.4Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis


maksimum 30 cm dan tidak dibenarkan menuangkan adukan
dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian, yang akan menyebabkan
pengendapan aggregat.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

11.5.5 Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada waktu


pengecoran digunakan internal concrete vibrator. Pemakaian
external concrete vibrator tidak dibenarkan tanpa persetujuan
konsultan pengawas.

11.5.5 Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu / tanpa


berhenti). Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih
dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan beton, dan juga
adukan yang tumpah selama pengangkutan, tidak diperkenankan
untuk dipakai lagi.

13.6. Perawatan Beton.

13.6.1. Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 Bab 6.

13.6.2. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai


dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama paling
sedikit 2 minggu, jika tidak ditentukan lain.

13.6.3. Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam
keadaan basah. Apabila cetakan beton dibuka sebelum selesai masa
perawatan, maka selama sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan
beton tetap dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus
menerus atau dengan menutupinya dengan karung basah atau dengan
cara lain yang disetujui konsultan pengawas.

13.7. Pembongkaran Cetakan.

11.7.1. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan PBI 1971, dimana bagian


struktur yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat
sendiri dan beban-beban pelaksanaannya.

11.7.2. Pekerjaan pembongkaran cetakan harus dilaporkan dan disetujui


sebelumnya oleh konsultan pengawas.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 14
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)

14.1. Ketentuan Umum.


14.2.1 Pekerjaan penyelesaian langit-langit baru dapat dikerjakan setelah
semua pekerjaan instalasi yang harus dipasang diatas langit-langit
telah selesai dipasang dan uji coba (test).
Sebelum pekerjaan langit-langit dimulai gambar-gambar M & E
harus dipelajari lebih dahulu.
14.3.1 Semua pekerjaan langit-langit harus rata, rapih dan tidak
bergelombang.
14.4.1 Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, basah, siku
dan tidak melengkung.
Warna dan tekstur bahan harus sama.
14.5.1 Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar rencana.

14.2 Lingkup Pekerjaan.


14.2.1 Meliputi penyediaan bahan plafond, rangka penggantung plafond,
serta pemasangan rangka gantung dan bahan plafond pada tempat-
tempat yang sesuai dengan gambar rencana dan daftar pemakaian
bahan.
14.2.2 Sebelum dilakukan pemasangan, Kontraktor harus terlebih dahulu
mengajukan shop drawing dan contoh bahan dan perlengkapannya
untuk mendapat persetujuan Konsultan Supervisi.

14.3 Pemasangan Secara Umum.


14.3.1 Bahan penutup langit-langit/plafond, dapat dipasang apabila semua
instalasi diatas plafond sudah selesai dipasang dan sudah diuji coba
(test).
14.3.2 Di dalam pemasangan pertemuan bahan plafond harus lurus, saling
tegak lurus dan siku.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

14.3.3 Konstruksi penggantung plafond dibuat dengan memperhatikan dan


memperhitungkan faktor kekuatan perletakan lampu, grille,
exhaustAC dan lain-lain fixtures yang akan dipasang pada
permukaan plafond.
14.3.4 Konstruksi penggantung plafond harus memungkinkan adanya
penyetelan bagi kerataan bidang plafond.
14.3.5 Rangka plafond menggunakan metal furing terlebih dahulu.
14.3.6 Bahan plafond dipasang dengan naad sebesar 3 mm.
14.3.7 Naad-naad harus lurus dan saling tegak lurus.

14.4 Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board


14.4.1 Lingkup Pekerjaan.
a. Meliputi penyediaan bahan langit-langit Gypsum dan
konstruksi penggantungnya, termasuk pemasangan list-list
profil gypsum dengan ukuran sesuai gambar dan motif yang
akan ditentukan oleh Perencana atau Pemberi Tugas serta
penyiapan tempat serta pemasangan plafon gypsum dan
konstruksi penggantungnya pada tempat-tempat yang
tercantum pada gambar.
b. Kondisi langit-langit sebelum pemasangan harus benar-benar
kering.

14.4.2 Persyaratan Bahan.


a. Bahan Gypsum Board Ex Knauf, Jaya Board atau setara.
b. Ketebalan 9 mm.
c. List Plafond yang dipergunakan ex local ukuran 10 cm.
d. Konstruksi penggantung yang digunakan metal furing ukuran
27,5 x 39mm, tebal minimum 0,4mm bahan besi galvanis.
e. Rangka langit-langit, channel’s clamp, suspension rod, kawat
baja diameter 5mm lengkap dengan adjusted, ceiling bracket,
tebal minimum 2mm.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

14.4.3 Syarat-syarat Pelaksanaan.


a. Cara penggantungan harus sesuai dengan detail.
b. Lembaran-lembaran gypsum board yang dipasang telah dipilih
dengan baik (tidak cacat atau bergelombang) dan telah
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
c. Struktur rangka harus kuat, waterpass, rata dan tidak
bergelombang. Penggantung plafond dipasang pada jarak yang
sesuai dengan rekomendasi pabrik. Sambungan antara unit-unit
lembaran atau antara lembaran dan dinding adalah dengan
kompon gypsum dan dicat warna putih.
d. Rangka langit-langit
Furring channeldan Metal stud disusun sejajar dengan bidang
gypsum board dan ceiling panel yang akan dipasang, dengan
jarak max60cm, dipasang menerus, tidak terputus.U channel
tegak lurus dengan furring channel dan metal stud dan disusun
sejajar, jarak max120cm. Suspension road clamp dipasang
pada U channel, jarak minimal 120cm.

e. Pemasangan Lembaran Gypsum


Gypsum board direkatkan pada furring channel/metal stud
dengan scef tapping screw.Pertemuan antar lembaran gypsum
ditutup dengan adhesive tape yang disediakan khusus untuk itu,
kemudian diratakan dengan plester gypsum sehingga seluruh
bidang tidak terlihat sambungan gypsum dan permukaan rata.
Semua pertemuan langit-langit dengan bidang vertical, diisi
dengan wall angles type W, kecuali pada gambar ditentukan
lain.Dimana terjadi perubahan elevasi ceiling sehingga pada
bidang langit-langit terdapat bidang vertikal, maka pada sudut
luar dari petemuan kedua bidang ini harus dirapikan dengan
diberi metal lathing.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

Pasal 15
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
15.1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu/jendela dan alat-alat Bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan
daun jendela aluminium seperti yang ditunjukkan /disyaratkan dalam
detail gambar.
c. Pekerjaan yang berhubungan
- Pintu dan jendela rangka aluminium
- Kusen aluminium
15.2. Persyaratan Bahan
15.2.1 Semua”hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis.Bila terjadi
perubahan atau penggantian”hardware” akibat dari pemilihan
merk, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/MK untuk mendapatkan persetujuan.
15.2.1 Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci sesuai yang terlihat
pada Schedule Ironmongery, (terlampir). Pintu-pintu yang
digunakan memakai peralatan kunci : Lockcase, Cylinder, Handle.
Bach Plat, engsel 4“ x 3“, 4“ x 4“.
b. Untuk itu kaca sliding otomatic pada pintu Entrnace Utama
menggunakan engsel dan handle 1 set.
c. Untuk pintu swing door dipakai handle dan engsel.
d. Untuk almari-almari selang dan tabung pemadam kebakaran
dipakai Catch lock, begitu pula untuk almari-almari yang tidak
menggunakan kunci silinder.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

e. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci warna stainless


steel.
f. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun
pintu. Dipasang setinggi 100cm dari lantai, atau sesuai petunjuk
Konsultan MK.
g. Untuk pintu-pintu besi dipergunakan stainless steel jenis heavy
duty.
h. Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk Dekkson atau
sejenis, type handle disesuaikan dengan gambar.

15.3 Pekerjaan Engsel


a. Untuk pintu double teakwood dipasang 3 buah engsel. Jumlah
engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat
daun pintu. Tiap engsel memikul 20 kg jenis yang digunakan
dengan bahan stainless steel ukuran 4” x 3” kecuali pintu PVC.
b. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan perencana.

15.4 Pelaksanaan
1. Engsel atas dipasang + 28cm (as) dari permukaan atas pintu.
2. Engsel bawah dipasang +32cm (as) dari permukaan bawah pintu.
3. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
4. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang +28cm dari
permukaan pintu, engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara
kedua engsel tersebut.
5. Penarikan pintu (door pull) dipasang 100cm (as) dari permukaan
lantai.
6. Pemasangan lockcase, handle dan back plate serta door closer
harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah
ditentukan oleh MK.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

7. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki


tanpa tambahan biaya.
8. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
9. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
10. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.Didalam shop drawing
harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen
Kontrak, sesuai dengan standar spesifikasi pabrik.

Pasal16
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

18.1 Lingkup Pekerjaan

Seperti dalam gambar rencana, pekerjaan instalasi listrik meliputi


penyediaan dan pemasangan semua bahan yang diperlukan dalam pekerjaan
ini.

Adapun Lingkup Pekerjaan meliputi :


a. Pembuatan shop drawing sebelum melaksanakan pekerjaan.
b. Instalasi penerangan, stop kontak termasuk fixture.
c. Uji coba berfungsinya aliran listrik setelah pemasangan instalasi.
d. Panel penerangan dan panel distribusi induk dan instalasinya.
e. Pemasangan miniatur circuit breaker, (MCB) pada bangunan.
f. Pemasangan sistem Pentanahan/penangkis Petir.
g. Pengujian dan percobaan.
h. Pembuatan As built Drawing dan segala yang diperlukan.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

18.2 Ketentuan Umum

a. Pekerjaan pemasangan instalasi ini harus dilaksanakan oleh instalatur


yang sudah mempunyai izin yang disyahkan oleh PLN setempat.
b. Pemasangan instalasi listrik jika tidak disyaratkan lain, adalah dengan
kondisi siap menyala.
c. Gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan mengikat. Gambar-gambar
system ini menunjukan secara umum tata letak dari peralatan instalasi
yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana harus mengajukan gambar-
gambar kerja dan detail Working Drawing serta harus diajukan kepada
Direksi untuk disetujui.
e. Setiap Gambar Kerja yang diajukan untuk disetujui oleh Direksi,
dianggap bahwa kontraktor telah mempelajari situasi dan telah
berkonsultasi dengan Pelaksana Pekerjaan Instansi lainnya.
f. Pelaksana pekerjaan instalasi hendaknya dalam melaksanakan
pekerjaan ini, harus bekerja sama dengan Pelaksana lainnya agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
g. Koordinasi yang baik perlu ada untuk mencegah agar jenis pekerjaan
yang satu tidak menghalangi pekerjaan yang lain.
h. Semua bahan-bahan yang dipasang harus dalam keadaan baik,
berkwalitas baik dan sesuai dengan gambar spesifikasi yang dimaksud.
i. Selambat-lambatnya 2 minggu setelah kontraktor menerima persetujuan
untuk melaksanakan pekerjaan listrik, kontraktor harus sudah
menyerahkan daftar bahan-bahan yang dipakai dalam pekerjaan.
j. Material yang disebutkan secara khusus dengan merk tertentu, maka
kontraktor harus menyediakan bahan tersebut. Apabila oleh sebab-
sebab tertentu diadakan penggantian, maka kontraktor harus meminta
persetujuan dari Direksi.
Contoh bahan yang akan digunakan harus diperlihatkan kepada Direksi
untuk disetujui.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

k. Kontraktor harus menjaga keselamatan dari bahan-bahan yang dipakai


sebagaimana mestinya sebelum dan sesudah pemasangan. Bahan yang
rusak karena kelalaian dari Pelaksana, maka harus diadakan
penggantian. Biaya akibat tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana.
l. Peralatan dari pabrik yang terdapat cacat-cacatnya harus dicat kembali
seperti semula. Bilamana peralatan tersebut tidak dicat dari pabriknya,
maka pengecatan dilapangan dapat disesuaikan dengan persyaratan.

18.3 Daftar Bahan dan Contoh

Sebelum melaksanakan pekerjaan Pelaksana harus menyerahkan kepada


Direksi contoh bahan yang akan digunakan untuk diperiksa dan disetujui.

18.4 Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan

a. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama 2 (dua) bulan terhitung


sejak tanggal penyerahan pertama.
b. Selama masa pemeliharaan, Pelaksana pekerjaan diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan yang terjadi pada instalasi yang dipasang
apabila terjadi ketidakberesan, dan tidak ada biaya tambahan untuk itu.
c. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, Pelaksanaharus mendidik
karyawan/petugas dari Pemilik Proyek sehingga mengenali system yang
terpasang sehingga dapat menjalankannya.
d. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti
hasil pemeriksaan (goedkeuring) yang ditandatangani bersama antara
instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Direksi, serta jika
perlu disahkan juga oleh Pemimpin Proyek.
e. Laporan Pengetesan.
f. Kontraktor harus menyerahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap mengenai hal-
hal seperti antara lain hasil pengetesan kabel, hasil pengetesan peralatan
instalasi dan semua hal-hal yang berkaitan dengan instalasi.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

18.5 Frekuensi dan Tegangan Listrik

Seluruh peralatan yang akan disuplay dalam pekerjaan ini harus


direncanakan untuk bekerja pada frekwensi 50 Hz dan tegangan 220/380
Volt.

18.6 Pembobokan / Pengelasan / Pengeboran

Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya termasuk


mengembalikan dalam keadaan semula menjadi pekerjaan Pelaksana
instalasi ini.

18.7 Pekerjaan Listrik

Pekerjaan listrik termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh system


instalasi secara lengkap sehingga dapat berfungsi dengan baik.

18.8 Pemeriksaan Rutin

Selama masa pemeliharaan, Pelaksana harus memeriksa keadaan dari alat-


alat yang dipakai dalam pekerjaan ini.Pemeriksaan rutin minimal
dilaksanakan tiap 2 (dua) minggu sekali.

18.9 Scope Pekerjaan Listrik

Sebagaimana tertera dalam gambar-gambar rencana, Pelaksana pekerjaan


instalasi listrik harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta
menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar scope pekerjaan ini adalah :

a. Pemasangan instalasi penerangan, daya berikut lampu-lampu yang


digunakan.
b. Pemasangan instalasi penangkal petir berikut pentanahannya.
c. Penyerahan gambar pelaksanaan rangkap 3 (tiga) paling lambat 1
minggu sebelum penyerahan pekerjaan pertama kalinya.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

18.10 Material dan Pemasangan

a. Kwalitas Peralatan/Bahan

Semua kwalitas bahan dan peralatan yang dipergunakan harus dalam


keadaan baru dan termasuk dalam standar industri Indonesia (SII) dan
disetujui oleh pemberi tugas dan Instansi Teknis Kelistrikan.

b. Kabel Instalasi Listrik

 Kabel instalasi penerangan dan stop kontak dipakai jenis NYA,


NYM, NYY dengan diameter 2,5 mm dan 1,5 mm dari bahan kawat
tunggal dan tidak diperkenankan memasang kabel serabut.
 Rentangan kabel yang dipasang diatas Plafond harus dikencangkan
dengan bantuan isolator.
 Untuk pemasangan kabel instalasi yang tertanam dalam tembok,
harus dilengkapi dengan condet, pipa PVC 3/8” atau sesuai dengan
keperluan.
 Hubungan jaringan listrik antar bangunan dipasang atau dialirkan
melalui Panel Pembagi dan atau melalui MCB yang terpasang pada
setiap bangunan.

c. Saklar dan Stop Kontak

 Pemasangan saklar dan stop kontak harus mempergunakan terminal


box atau memasang inbow dari jenis PVC dan mempunyai kapasitas
minimal 10 ampere.
 Ketinggian pemasangan stop kontak adalah 150 cm diatas
permukaan lantai bangunan.
 Merk stop kontak atau saklar adalah setara CLIPSAL.

d. Lighting Fixture

Ligting Fixture yang memakai SL ditentukan sebagai berikut :


 TL (Flourrescent Tubes) Ballast dan stater buatan Philips.
 Warna TL adalah 45 (white) atau 54 (Daylight).
 Capasitor Colder (Fitting) buatan Philips atau Nasional.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

 Lampu sorot SON-T 1000W Philips

e. Pengawas Group

 Pengaliran tegangan listrik dari PLN harus diatur dan dikontrol


melalui panel-panel yang dilengkapi dengan peralatan pengamanan.
 Pengawas group/sekering otomatis, semua pengawasan
aliran/saluran daya pada lampu-lampu dan stop kontak dikontrol
lewat panil MCB pada tiap-tiap lantai.
 Isolator untuk kabel harus dipasang diatas plafond, yang terbuat dari
keramik.
 Pengawas group harus dilengkapi dengan arde/pentanahan.

Pasal 17
PEKERJAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN SANITAIR

19.1 Lingkup Pekerjaan.


1). Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya/operasinya.
2). Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan
/ditunjukkandalam detail gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku
ini.
19.2 Persyaratan Bahan.
1) Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah
didapatkan di pasaran, kecuali bila ditentukan lain. (Toto atau satara).
2) Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik
untuk masing-masing type yang dipilih.
3) Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh
pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

4) Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah diisyaratkan dalam
uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.

19.3 Syarat-syarat Pelaksanaan.


1) Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada
Perencana/Pengawas Pekerjaan pabrik untuk mendapatkan Bahan
yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2) Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
pengganti harus disetujui Perencana/Pengawas Pekerjaan berdasarkan
contoh yang dilakukan kontraktor.
3) Sebelum pemasangan di mulai, kontraktor harus meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
4) Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya. Maka kontraktor harus
segera melaporkannya kepada Perencana/Pengawas Pekerjaan.
5) Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila
ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
6) Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan
untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
7) Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan Pemilik.
19.4 Alat-Alat Sanitair.
a. Pekerjaan Washtafel
Bahan dan Material yang digunakan lihat pada Sanitary Schedule
1) Washtafel yang digunakan adalahSekualitas Kia lengkap dengan
segalaaccesorisnya seperti tercantum dalam gambar.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

2) Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah


diseleksibaik tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat
lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3) Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar
untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur.
Pemasangan harus baik, rapi,waterpass dan dibersihkan dari semua
kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak
boleh ada kebocoran.

b. Pekerjaan Closed.
1) Closed duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah
sekualitas Toto, dengan warna akan ditentukan oleh Pengguna.
2) Closed beserta kelengkapannya dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui konsultan Pengawas
Pekerjaan.
3) Closet harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai
gambar, waterpass, semua noda-noda harus dibersihkan,
sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

c. Pekerjaan Kran.
1) Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah dengan
chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing
sesuai gambarplumbing dan brosur alatalat sanitair. Kran-kran
tembok di pakai yang berleher kikir panjang dan mempunyai ring
dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding
2) Stop kran yang dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran
berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
3) Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

d. Floor Drain dan Clean Out.


1) Floor Drain dan Clean Out yang digunakan adalah metal
verchroom, lubang 2“ dilengkapi dengan siphon dan penutup
berengsel untuk floor drain dan dopverchoom dengan draad untuk
clean out.
2) Floor drain dipasang di tempat-tempat sesuai gambar untuk itu.
3) Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik tanpa cacat
dan disetujui Perencana/Pengawas Pekerjaan.
4) Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai
harus dilubangi dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan
bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
5) Hubungan pipa metal dengan beton / lantai menggunakan perekat
beton kedap air dan pada lapis teratas setebal 5 (lima) mm diisi
dengan lem.
6) Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapi
waterpass, dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada
kebocoran.

Pasal 18
PEKERJAAN INSTALASI AIR

20.1 Pipa Distribusi Air Bersih


20.1.1 Semua pekerjaan pipa distribusi untuk air KM/WC, Washtafel dan
alat plumbing lainnya menggunakan pipa PVC yang ukurannya
disesuaikan dengan gambar kerja.
20.1.2 Pekerjaan penyambungan sampai air mengalir, termasuk jaringan
bak reservoir.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

20.2 Pipa Jaringan Air Kotor


20.2.1 Pembuangan air kotor dari KM/WC dialirkan ke septictank,
sedangkan buangan dari washtafel, flour darain, dan sebagainya
melalui saluran drainase.
20.2.2 Kemiringan jaringan mendatar adalah 2%.

Pasal 19
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PENGAMANAN SETELAH
PEMBANGUNAN

21.1 Lingkup Pekerjaan.


21.1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
 Pembersihan lokasi proyek meliputi semua pekerjaan yang
termasuk dalam lingkup pekerjaan seperti yang tercantum
dalam gambar kerja dan terurai dalam buku ini dari semua
barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak
digunakan lagi setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
Kontraktor bersangkutan selesai.

21.2. Persyaratan Pelaksanaan.


21.2.1 Pekerjaan pembersihan dan pengamanan.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga
keamanan bahan/ material, barang maupun bangunan yang
dilaksanakannya sampai tahap serah terima.

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT

BAB V
PENUTUP

6.1. Ukuran Duga (File) dan ukuran tinggi ditentukan dalam gambar, pemborong
wajib memeriksa semua ukuran ini dalam pelaksanaan, sehingga betul-betul
sesuai dengan gambar. Gambar skala besar merupakan gambar petunjuk
pasti. Bila terjadi ukuran yang keliru/menyimpang dari gambar tanpa
pemberitahuan atau melaporkan, hal ini adalah kesalahan yang menjadi
tanggung jawab pemborong.

6.2. Jika ada ukuran pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak diuraikan dalam
RKS ini akan tetapi dijelaskan dalam Aanwijzing maka pekerjaan tersebut
harus dilaksanakan oleh kontraktor.

6.3. Kontraktor dilarang membuat interpretasi sendiri terhadap uraian pekerjaan


yang kurang jelas.

6.4. Pembersihan/Penyelesaian akhir lokasi pekerjaan :

Setelah pekerjaan telah sempurna, maka lapangan pekerjaan harus


dibersihkan dan semua sisa bahan bangunan yang tidak digunakan lagi,
segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan (sesuai dengan petunjuk direksi)

Demikian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini dibuat sebagai bahan
acuan pelaksanaan kegiatan, diharapkan Kontraktor terlebih dahulu
mempelajarinya agar dalam pelaksanaan tidak terjadi kekeliruan.

Disusun Oleh :
PENULIS,

WAHYU KIKI ROSCAHYANI


STB. P3B1 16 065

PERANCANGAN KANTOR BNI UNIT ANDOOLO DI KONAWE 9

Anda mungkin juga menyukai