Anda di halaman 1dari 7

Kontrak Kerjasama

Pekerjaan Menara
Telekomunikasi
Antara
…………………..
Dan
………………………….

pada hari ini……………… tanggal ………………… 2017 oleh dan antara yang bertanda tangan
dibawah ini :

1. PT……………… ,perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum Indonesia,


berkedudukan di ………………………………. , dalam perbuatan hukum ini diwakili secara
sah oleh …………………, selaku Direktur .
selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA atau PIHAK KESATU”.

2. PT…………………… ,perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum Indonesia,


berkedudukan di .………………….., dalam perbuatan hukum ini diwakili secara sah oleh
……………………….., selaku Kepala Direktur .
selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.

- Pihak pertama dan pihak kedua selanjutnya disebut PARA PIHAK, sepakat secara
bersama-sama mengikatkan diri dalam suatu kontrak Kerjasama yang diatur sebagai
berikut:

- Kontrak kerjasama ini berdasarkan :

1. Kontrak antara Pemberi Kerja (bouwheer) dengan Pihak pertama


2. Purchase Order atau Surat Perintah Kerja dari Pemberi Kerja ke Pihak pertama
3. Kesepakatan bersama antara para pihak untuk pekerjaan CME (Civil, Mechanical dan
Electrical) menara penunjang telekomunikasi.

Pasal 1
SISTEM KERJASAMA

Sistem Kontrak yang akan diberlakukan antara Pihak Pertama kepada Pihak Kedua
adalah “Thermin”, yang dimaksud disini adalah semua klausul kontrak maupun
spesifikasi baik umum maupun teknis yang berlaku antara Pihak Pertama dengan
Pihak Pemberi Kerja , akan diberlakukan juga kepada pihak kedua disamping pasal-
pasal spesifik yang tertuang dalam Kontrak Payung ini.

Pasal 2
RUANG LINGKUP

2.1 Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan yang meliputi Survey, Detail-Design,


Pekerjaan Persiapan, Pembangunan Pondasi, Konstruksi, Transportasi Material
Tower, Ereksi, Instalasi ME dan Grounding, penyelesaian keseluruhan pekerjaan,
Pengujian Teknis bahan dan pekerjaan, serta pekerjaan-pekerjaan lainnya yang
tidak dapat dirinci satu persatu, namun menurut lingkupnya menjadi tanggung

1
jawab dan harus dilakukan oleh pihak kedua dengan spesifikasi teknis dan standar
yang disetujui oleh pihak Pertama,Pemberi Kerja

2.2 Pekerjaan dimaksudkan dalam ayat 2.1 dirinci lebih lanjut dan disebutkan secara
spesifik dalam Surat Perintah Kerja (SPK), Bill Of Quantity dan As Plan Drawing
(APD).

2.3 Pihak Kedua berkomitmen untuk menggunakan material terbaik untuk realisasi
pekerjaan di lokasi.

2.4 Pihak Pertama bersama dengan Pihak Kedua wajib menyelesaikan seluruh
dokumen yang dibutuhkan untuk penagihan pembayaran ke Pemberi Kerja sampai
100%

2.5 Pihak Pertama wajib berkordinasi dengan Pihak Kedua mengenai kelengkapan
dokumen yang di perlukan oleh pihak Pemberi Kerja dalam hal penagihan
pembayaran.

2.6 Pihak Pertama bersedia untuk memberikan surat kuasa dan wewenang kepada
Pihak Kedua dalam menjalankan tugas khususnya berhubungan dengan pihak
Pemberi Kerja.

Pasal 3
JADWAL PELAKSANAAN

3.1 Kewajiban atas pekerjaan dilaksanakan sejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja
(SPK) oleh Pihak Pertama ke Pihak Kedua yang menjelaskan lokasi dimana dan berisi
jenis pekerjaan yang harus dilakukan Pihak Kedua termasuk batas waktu penyerahan
pekerjaan serta jadwal pekerjaan.

3.2 Apabila Pihak Kedua diminta oleh Pihak Pertama untuk melakukan pekerjaan
tambahan diluar lingkup pekerjaan sebagaimana diatur dalam pasal 18 (pekerjaan
tambah kurang) dari kontrak, maka Pihak Kedua wajib memperoleh perpanjangan
terhadap jangka waktu penyerahan pekerjaan/penyelesaian pekerjaan dengan
persetujuan bersama dari para pihak secara tertulis.

Pasal 4
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

4.1 Surat Perintah Kerja mengacu kepada Surat Pesanan/Purchase Order dari Pemberi
Kerja kepada pihak pertama

4.2 Lokasi pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak ini lebih lanjut disebut dengan “SITE”,
ditentukan dalam Surat Perintah Kerja (SPK) yang akan diterbitkan berdasarkan
waktu pekerjaan.

4.3 Setiap SPK yang dikeluarkan oleh pihak pertama merupakan SPK yang berdiri sendiri
dan pelaksanaan serta pembayaran SPK yang berjalan tidak dapat digabungkan atau
dihubungkan dengan SPK yang sebelumnya maupun SPK yang akan datang, sehingga

2
Pihak Kedua wajib untuk melaksanakan kewajibannya hingga selesai berdasarkan SPK
yang dikeluarkan oleh Pihak Pertama.

Pasal 5
PERSYARATAN TEKNIS

5.1 Pekerjaan yang harus dilaksanakan menurut kontrak ini harus sesuai dengan
Spesifikasi Lingkup Pekerjaan yang dikeluarkan oleh Pihak Pemberi Kerja dan Bill Of
Quantity (BQ).

Pasal 6
LAPORAN, PERTEMUAN dan DATA PENDUKUNG

6.1 Pihak Kedua memberikan laporan tertulis menyangkut perkembangan pekerjaan


sesuai dengan jadwal pekerjaan.

6.2 Guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat
untuk mengadakan pertemuan berkala minimal 1 (satu) kali dalam seminggu atau
jangka waktu lainnya sebagaimana ditetapkan oleh pihak pertama dari waktu ke
waktu, agar setiap kendala teknis yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dapat
diatasi.

6.3 Pihak Pertama wajib memberikan data-data yang lengkap dan sejelas-jelasnya kepada
Pihak Kedua sebagai panduan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai SPK.

6.4 Pihak Pertama akan bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan pada Pihak Kedua
sehingga menimbulkan kerugian yang disebabkan ketidakjelasan data yang diberikan
oleh Pihak Pertama.

6.5 Pihak Pertama wajib memberikan panduan kepada Pihak Kedua dalam hal laporan.
Berita Acara dan Dokumen yang dibutuhkan oleh pihak Pemberi Kerja untuk menjaga
kelancaran dalam penyusunan Binder dan Penagihan. Pihak Pertama wajib membantu
dan mengurus laporan yang berhubungan dengan kelancaran penagihan ke pihak
Pemberi Kerja.

Pasal 7
PELAKSANA LAPANGAN PIHAK KEDUA

7.1 Selama pihak kedua melaksanakan pekerjaan yang diperoleh dari pihak pertama,
maka pihak kedua bergerak, atau melaksanakan kegiatan atas nama pihak pertama.
7.2 Pihak kedua harus menjaga nama baik pihak pertama dalam kegiatannya
menyelesaikan pekerjaan.
7.3 Pihak Kedua diwajibkan menugaskan seorang pelaksana lapangan yang mampu baik
teknis maupun administrasi, untuk masing-masing lokasi yang merupakan wakil dari
pihak kedua, dan diberi wewenang dan tanggung jawab yang cukup, sehingga bisa
membuat keputusan terhadap masalah yang muncul dilapangan.

3
7.4 Pelaksana lapangan dari Pihak Kedua tersebut dari waktu ke waktu selama
pelaksanaan pekerjaan harus berada di lapangan dan harus mematuhi semua instruksi
yang diberikan oleh Pihak Pertama yang ada dilokasi tersebut.

Pasal 8
JANGKA WAKTU DAN PERPANJANGAN KONTRAK

8.1 Kontrak ini berlaku 1 (satu) tahun terhitung dari sejak tanggal ………….. bulan
………….tahun ……….. (……………..) sampai dengan tanggal …………bulan …………… tahun
……………(……………..) dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak, kecuali ada
keadaan-keadaan lain yang menyebabkan para pihak memutuskan kontrak.

8.2 Dalam hal ini Pihak Pertama ingin memperpanjang kontrak ini maka Pihak Kedua
akan mengajukan Surat Permintaan Perpanjangan Kontrak kepada Pihak Pertama dan
Pihak Pertama menjawab surat permintaan dimaksud paling lambat 15 (limabelas)
hari kalender setelah menerima surat tersebut.

Masa berlaku perpanjangan kontrak sebagaimanadimaksud diatas akan disepakati


dan dituangkan dalam Amandemen kontrak lebih lanjut.

Pasal 9
HARGA ATAS PEKERJAAN

9.1 Harga pekerjaan yang akan dibayar oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua
berdasarkan kesepakatan harga aktual (Kontrak atau Purchase Order) Pihak Pertama
yang diterima dari pemberi kerja
9.2 Harga pekerjaan sudah meliputi semua bagian yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan sebagaimana diatur dalam kontrak ini, kecuali adanya tambahan pekerjaan
atas permintaan Pihak Pertama dan pihak Pemberi Kerja yang akan diperhitungkan

Pasal 10
TATA CARA PEMBAYARAN

Sesuai kesepakatan kerja sama pembayaran akan dilakukan menggunakan skema


THERMIN dimana cara pembayaran ini dilakukan dalam beberapa tahap adalah sebagai
berikut :

o Tahap I: 25 % Down payment ( Setelah pekerjaan bouplank + site


clearing).
o Tahap II : 35 % ( Setelah progress pekerjaan 70%).
o Tahap II : 35 % ( Setelah pekerjaan Selesai 100%).
o Retensi : 5 % ( Retensi).

4
Adapun Sebagai mekanisme panagihan sebagai berikut :

o Tahap I : melampirkan invoice , PO/SPK , Kwitansi bermaterai


o Tahap II : melampirkan invoice , PO/SPK , Kwitansi bermaterai dan Berita
acara pekerjaan pondasi shelter selesai 100 %
o Tahap II : melampirkan invoice , PO/SPK , Dokumen ATP , Kwitansi
bermaterai dan Berita acara pekerjaan selesai 100 %
o Tahap II : melampirkan invoice , PO/SPK , Kwitansi bermaterai

Pembayaran akan dilakukan melalui Transfer kepada :

Nama Perusahaan :

Bank / Cabang :
No Rekening :

Pasal 11
UJI TERIMA DAN SERAH TERIMA
(UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI)

Pihak pertama akan memberlakukan klausul pasal dan ayat yang sama tentang uji terima
dan serah terima (untuk pekerjaan konstruksi) kepada pihak kedua, sebagaimana yang
diberlakukan oleh pihak Pemberi Kerja kepada pihak pertama.

Pasal 12
PERPANJANGAN WAKTU

Apabila diberlakukan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan, pihak kedua harus


menyampaikan surat permohonan perpanjangan waktu kepada pihak pertama lengkap
dengan alasannya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal batas waktu
penyelesaian pekerjaan.

Pasal 13
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

Pihak Pertama akan memberikan semua pekerjaan tambah kurang kepada pihak kedua
sesuai dengan yang telah mendapat persetujuan dari Pemberi Kerja. Semua pekerjaan
tambah kurang yang telah disetujui Pemberi Kerja, akan diberikan semuanya kepada
pihak kedua, dengan catatan bahwa nilainya tetap mengacu kepada pasal 9 ayat 1 diatas.

5
Pasal 14
PEMBATALAN PERJANJIAN

15.1 Pembatalan perjanjian ini akan terjadi apabila salah satu pihak melanggar atau tidak
konsekuen atas pasal-pasal yang telah disepakati bersama dalam perjanjian ini.

15.2 Semua biaya yang terhutang dari salah satu pihak ke pihak lain yang harus
dibayarkan pada saat pemutusan, pembayaran akan diberlakukan sesuai dengan ijin
pembayaran yang ada di kontrak ini.

15.3 Dalam hal pemutusan, Pihak Kedua berhak mendapat kompensasi, pada saat
memasukkan invoice dan klaim yang sah, sesuai prosentase pekerjaan yang telah
dilakukan sampai saat tanggal pemutusan.

Pasal 15
FORCE MAJEURE

Pihak Pertama memberlakukan klausul force majeure kepada Pihak Kedua, untuk
pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak ini, mengikuti seluruh ketentuan yang berlaku
antara Pihak Pertama dengan Pemberi Kerja.

Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

16.1 Perbedaan pendapat atau perselisihan yang timbul antara para pihak sehubungan
dengan pelaksanaan kontrak ini atau segala sesuatu yang bertalian dengan
pelaksaaan kontrak atau masalah-malasah yang berhubungan dengannya akan
diselesaikan secara musyawarah antara kedua belah pihak.

16.2 Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
dilakukan secara jalur hukum melalui Pengadilan Negeri

Pasal 17
HUKUM YANG BERLAKU

Kontrak ini tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia. Hal-hal yang tidak atau belum
diatur dalam perjanjian ini tunduk pada hukum yang berlaku bagi perjanjian, termasuk
namun tidak terbatas pada Hukum Perjanjian termuat dalam buku III Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).

Pasal 18
LAIN LAIN

18.1 Hal-hal lain yang belum atau belum cukup diatur dalam kontrak ini tetapi
mengingat sifat pekerjaan yang perlu dan harus dilaksanakan oleh pihak kedua,
maka akan ditetapkan kemudian dan dituangkan dalam Addendum atau
Amandemen terhadap kontrak.

6
18.2 Kontrak ini bersama-sama dengan lampiran-lampiran berikut seluruh perubahan,
penambahan, pengurangan, addendum/atau amandemennya yang dibuat dari
waktu ke waktu adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta
merupakan satu-satunya kontrak antara pihak mengenai hal-hal yang diatur dalam
kontrak ini dan menghapuskan semua pembicaraan, perjanjian dan kesepakatan
lainnya baik lisan maupun tertulis yang pernah dilakukan diantara para pihak
sebelum ditandatanganinya kontrak ini.

18.3 Dalam hal terjadi pertentangan antara ketentuan dalam kontrak dengan lampiran,
maka yang akan berlaku adalah ketentuan dalam kontrak.

Demikian kontrak ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan ditandatangani di Jakarta oleh
wakil-wakil para pihak yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku,
setelah diberi materai secukupnya masing-masing mengikat dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama bagi para pihak.

Pihak Pertama Pihak Kedua


PT……………………………………. PT……………………………

…………………………… ……………………………….
Direktur Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai