Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

PT. BUMI GLOBAL ENERGI DENGAN PT.MATRASARAKAN SINERGITA


PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN AMDAL

NO : 007/PKS/BGE-MS/V/2023

Pada hari ini, Selasa, tanggal 8 (Delapan) bulan Mei tahun Dua Ribu Dua Puluh
Tiga (02/Mei/2023), kami yang bertanda tangan dibawah ini:

1. BUDI SANTOSO Selaku Direktur Utama, PT. Bumi Global Energi yang
berkedudukan di Jl. Pembangunan I No. 3, Kel. Petojo Utara, Kec. Gambir,
Jakarta Pusat, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. ANJAR FEBRIAN ADITYA, S.IP, Selaku Direktur, PT Matrasarakan Sinergita yang


berkedudukan di Jl. Panyawangan Raya No. 27 RT/RW 01/09 Panyileukan Kota
Bandung selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Para Pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian pekerjaan sesuai dengan


lingkup pekerjaan yang akan dilakukan oleh Pihak Kedua, sebagai berikut :

Pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

1. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak Kedua dan Pihak Kedua
menerima penunjukan Pihak Pertama untuk melakukan pekerjaan dengan
Lingkup Pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL yang disepakati
antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
2. Pihak Kedua akan melaksanakan semua pekerjaan dengan penuh rasa
tanggung jawab sesuai dengan lampiran penawaran.

PASAL 2
NILAI PEKERJAAN

1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa nilai pekerjaan dalam Pasal
1 (satu) tersebut diatas adalah sebesar Rp. 1.950.000.000,- (Satu Miliar
Sembilan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) atas 5 Pekerjaan Penyusunan
Dokumen (AMDAL, Persetujuan Teknis Baku Mutu Air Limbah/BMAL,
Persetujuan Teknis Emisi, Rincian Teknis B3, dan Andalalin) atau sepakat pada
nilai pekerjaan Rp. 1.611.000.000,- (Satu Miliar Enam Ratus Sebelas Juta
Rupiah) apabila hanya melakukan 3 Pekerjaan Penyusunan Dokumen
(AMDAL, Rincian Teknis B3, dan Andalalin) dikarenakan Pekerjaan
Penyusunan Dokumen Persetujuan Teknis Baku Mutu Air Limbah/BMAL dan
Persetujuan Teknis Emisi bersifat tentatif (sesuai balasan arahan dari
penapisan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan) .
2. Nilai Pekerjaan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat 1 Pasal ini sudah
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Jadwal hasil yang telah dibuat sebagaimana tercantum di dalam
lampiran Perjanjian ini;
b. Penambahan jadwal kunjungan atas Lingkup Pekerjaan sebagaimana

1
yang dimaksud dalam Ayat 2 huruf a diatas, yang membutuhkan
kunjungan diluar dari jadwal pengerjaan oleh Pihak Kedua sebagaimana
terlampir pada Lampiran 1 Perjanjian ini;
c. Biaya sudah termasuk dan tidak terbatas kepada biaya sosialisasi, biaya
rapat dengan pihak ketiga, dan lain sebagainya.
d. Biaya tersebut termasuk biaya ditandatanganinya persetujuan
lingkungan dari instansi yang berwenang
3. Nilai pekerjaan pada ayat 1 belum termasuk PPN.

PASAL 3
PEMBAYARAN

1. Untuk pekerjaan ini Pihak Pertama akan memberikan uang muka/ Termin
Pertama sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai pekerjaan untuk Biaya
Operasional Survey, Koordinasi dan Konsultasi Publik, Biaya Sidang KA, Biaya
Analisa Laboratorium – (Output) Dokumen KA dan Rekomendasi KA. Dibayar
H+2 setelah kontrak ditandatangani.
2. Pembayaran Termin Kedua 30% (tiga puluh persen) akan dilakukan oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua untuk Biaya Penyusunan Pertek BMAL, Emisi, B3
dan biaya asistensi dan pembahasan Pertek dan Rintek - (Output) Dokumen
Pertek, Rintek dan Andalalin.
3. Pelunasan Termin Ketiga 20% (dua puluh persen) akan dilakukan oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua apabila Dokumen Lingkungan AMDAL sudah
selesai (Output) Dokumen ANDAL & RKL RPL dan Persetujuan Lingkungan .
4. Pembayaran dapat dilakukan secara transfer ke Rekening milik Pihak Kedua
dengan data sebagai berikut :

Nama Bank : Bank DKI Syariah


Cabang : Cabang Bandung
Penerima : PT. Matrasarakan Sinergita
No. Rekening : 714 24 004001

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN

1. KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA:
a. Memberikan data pendukung yang dibutuhkan oleh Pihak Kedua
selengkap–lengkapnya dan sesegera mungkin.
b. Melakukan pembayaran atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
sesuai dengan tahapan progress pekerjaan.
c. Memberikan instruksi sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan.

PIHAK KEDUA
a. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal.
b. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan sesuai progress pekerjaan.
c. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan.
d. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan.

2
e. Mengambil langkah-langkah yang maksimal untuk penyelesaian
pekerjaan.
f. Menjamin dokumen Persetujuan Teknis Pengelolaan Lingkungan terbit.
g. Menjaga dan menjamin kerahasiaan segala data dan informasi milik
Pihak Pertama serta bertanggung jawab apabila terjadi kebocoran
informasi rahasia kepada pihak ketiga.

2. HAK
PIHAK PERTAMA
a. Berhak mengawasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua.
b. Berhak mendapatkan Pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan
AMDAL sebagaimana tercantum di dalam Pasal 1 Perjanjian ini.
c. Berhak meminta laporan–laporan mengenai pelaksanan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua.
d. Berhak melakukan perubahan kontrak, jika ada alasan yang sah dan
disepakati oleh Para Pihak.
e. Berhak melakukan penundaan atau tidak melakukan pelunasan
kepada Pihak Kedua apabila Rekom teknis Penyusunan Dokumen
Lingkungan AMDAL tidak terbit, tidak selesai, atau tidak diberikan
kepada Pihak Pertama.

PIHAK KEDUA
a. Berhak menerima pembayaran DP atas pekerjaan yang akan dimulai
sesuai kesepakatan.
b. Berhak menerima pembayaran Keseluruhan atas pekerjaan yang telah
disepakati diatas, setelah Pihak Pertama mendapatkan Rekom teknis
Penyusunan Dokumen Lingkungan AMDAL.

PASAL 5
PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Pihak Kedua sanggup menyerahkan seluruh pekerjaan dan pekerjaan


sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini kepada Pihak Pertama
akan dilakukan secara bertahap, sesuai dengan jadwal pekerjaan yang
ditentukan dalam Lampiran 1 Perjanjian ini.

2. Apabila akan terjadi penundaan atau keterlambatan atas penyerahan /


deliverables pekerjaan, maka Pihak Kedua wajib untuk segera
menginformasikan kepada Pihak Pertama kendala atau penyebab
keterlambatan dan meminta perpanjangan waktu atau mengusulkan
perubahan timeline/jadwal pekerjaan untuk disetujui oleh Pihak Pertama
sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Pasal 10 Perjanjian ini.

3. Apabila Pihak Kedua tidak memenuhi ketentuan Pasal 5 ayat 2 juncto Pasal
10 Perjanjian ini, maka Pihak Pertama dapat mengenakan penalti
keterlambatan kepada Pihak Kedua dengan denda sebesar 1‰ (satu
permil) dari nilai pekerjaan per hari keterlambatan hingga denda maksimum
sebesar 5% (lima persen) dari nilai pekerjaan.

3
PASAL 6
PENGALIHAN PEKERJAAN

1. Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk mengalihkan sebagian maupun


seluruh Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini kepada
pihak ketiga kecuali atas persetujuan tertulis Pihak Pertama.
2. Dalam hal Pihak Kedua mengalihkan Pekerjaan sesuai Perjanjian ini kepada
pihak ketiga dengan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama, maka Pihak
Kedua wajib menanggung seluruh biaya dan akibat yang timbul akibat
pengalihan Pekerjaan tersebut.
3. Dalam hal terjadi pengalihan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) Pasal ini, Pihak Kedua wajib memberikan jaminan bahwa pihak ketiga
yang menerima pengalihan Pekerjaan mempunyai kualifikasi dan kualitas
sama/setara dengan Pihak Kedua dan Pihak Kedua bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala akibat yang timbul dari pengalihan tersebut serta
bertanggung jawab atas hasil Pekerjaan yang dilakukan pihak ketiga.
4. Apabila terjadi pengalihan Pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini, Pihak Kedua dinyatakan lalai dan
bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh kerugian Pihak Pertama.
5. Dalam hal Perjanjian ini berakhir, maka perjanjian Pihak Kedua dengan pihak
ketiga penerima pengalihan berdasarkan Pasal ini juga harus dinyatakan
berakhir.

PASAL 7
KERAHASIAAN

1. Para Pihak harus memperlakukan Perjanjian ini beserta seluruh surat-surat


dan dokumen lampirannya sebagai informasi berharga dan rahasia serta
tidak akan mengungkapkan kepada siapapun tanpa persetujuan tertulis
dari masing-masing Pihak.
2. Para Pihak setuju untuk menjaga kerahasiaan data dan informasi
perusahaan masing-masing Pihak, termasuk namun tidak terbatas pada
strategi perusahaan, strategi pengembangan kegiatan usaha, produk dan
jasa perusahaan, keuangan perusahaan dan aset-aset perusahaan, teknis
dan informasi lain yang diperoleh dari Pihak lainnya yang memberikan
informasi rahasia (“Pemberi Informasi”) sehubungan dengan pelaksanaan
Perjanjian ini yang dinyatakan sebagai rahasia (“Informasi Rahasia”),
sehubungan hal tersebut pihak penerima informasi rahasia (“Pihak
Penerima”) setuju, bahwa:
a. Informasi Rahasia hanya boleh dipergunakan oleh Pihak Penerima dan
hanya semata-mata sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini;
b. Informasi Rahasia tidak dapat disebarluaskan, diperbanyak atau
direproduksi tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak Pemberi,
kecuali kepada para Penasehat Hukum dan Akuntan Keuangannya
secara rahasia, atau apabila disyaratkan oleh undang-undang, peraturan
atau kebijakan pemerintah yang berlaku, atau apabila informasi tersebut
telah menjadi rahasia umum atau diketahui umum bukan karena
kesalahan Pihak yang bersangkutan, atau telah dipublikasikan sebelum
ditandatanganinya Perjanjian ini.
3. Kewajiban kerahasiaan yang diatur dalam Pasal ini berlaku selama jangka
waktu Perjanjian ini dan setelah berakhirnya Perjanjian ini untuk waktu yang

4
tidak terbatas, kecuali apabila Informasi Rahasia telah dipublikasikan oleh
Pihak Pemberi.
4. Apabila terdapat penyebaran Informasi Rahasia yang disebabkan oleh
kelalaian dan/atau kesengajaan dari Pihak Penerima sehingga terbukti
menimbulkan kerugian bagi Pihak Pemberi maupun pihak ketiga lainnya
maka Pihak Penerima wajib menanggung seluruh kerugian yang timbul
tersebut.

PASAL 8
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

1. Keadaan-keadaan yang disebut sebagai keadaan memaksa dalam


Perjanjian ini adalah bencana alam, kebakaran, perang, huru-hara,
pemogokan, epidemi, sabotase, kondisi finansial perusahaan, kebijaksanaan
pemerintah yang secara resmi dan berkaitan langsung dengan
pelaksanaan Perjanjian ini yang secara wajar tidak dapat dihindari karena
berada di luar kemampuan Para Pihak, sehingga salah satu atau kedua
Pihak tidak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai Perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadi suatu keadaan memaksa sebagaimana dimaksud Pasal ini,
maka Pihak yang terkena dampak dari keadaan memaksa wajib segera
memberitahukan secara resmi tertulis kepada Pihak lainnya selambat-
lambatnya 7x24 jam terhitung sejak terjadinya Keadaan Memaksa tersebut.
3. Pihak yang terkena dampak dari keadaan memaksa dapat menangguhkan
kewajibannya sepanjang kewajiban tersebut tidak dapat dilaksanakan
akibat adanya keadaan memaksa dan Pihak tersebut telah melakukan
pemberitahuan secara tertulis sesuai dengan ketentuan pada ayat 2 Pasal
ini.
4. Para Pihak sepakat untuk mengadakan musyawarah mengenai kewajiban-
kewajiban PIHAK yang terkena dampak dari keadaan memaksa dan
kelanjutan pelaksanaan Perjanjian ini.
5. Keterlambatan atau kelalaian Pihak yang terkena dampak keadaan
memaksa untuk menyampaikan pemberitahuan tertulis terhadap akibat
keadaan memaksa mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa tersebut
sebagai keadaan memaksa oleh PIHAK lainnya.

PASAL 9
PILIHAN HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian ini tunduk pada dan ditafsirkan menurut hukum dan perundang-
undangan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Para Pihak sepakat menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan dan/atau penafsiran Perjanjian ini
dengan cara musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah
untuk mufakat, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan
melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
4. Untuk keberlangsungan Perjanjian ini, kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak,
maka selama proses penyelesaian perselisihan berdasarkan ayat (2) dan (3)
Pasal ini Para Pihak tetap melaksanakan kewajiban-kewajibannya sesuai
ketentuan dalam Perjanjian ini serta perubahannya dari waktu ke waktu dan

5
tidak melakukan tindakan sepihak yang menyebabkan merugikan Pihak
lainnya hingga putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

PASAL 10
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian ini berlaku dan mengikat Para Pihak untuk jangka waktu 6 (Enam)
bulan terhitung sejak tanggal kelengkapan berkas sampai dengan terbit
Persetujuan Lingkungan.
2. Perjanjian ini akan diperpanjang dalam hal ada pemberitahuan secara
tertulis berupa Berita Acara Kesepakatan yang ditandatangani Para Pihak
dan akan dituangkan dalam Addendum/Amandemen Perjanjian paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sejak berakhirnya jangka waktu Perjanjian ini.
3. Dalam hal terjadi keterlambatan pekerjaan yang mengacu sebagaimana
tercantum di dalam Time Line pekerjaan, maka jangka waktu pekerjaan
tersebut mengikuti Time Line yang baru sampai dengan pekerjaan selesai
tanpa adanya biaya tambahan yang dibebankan kepada Pihak Pertama.
4. Selama jangka waktu Perjanjian, Pihak Kedua mengikuti evaluasi yang
dilakukan oleh Pihak Pertama dalam periode 1 (satu) bulan sekali atau waktu
lain yang ditentukan oleh Pihak Pertama (apabila diperlukan) dengan
pemberitahuan sebelumnya kepada Pihak Kedua.
5. Pihak Pertama berhak untuk melakukan penilaian dalam evaluasi yang telah
ditentukan oleh
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dan berhak memberikan masukan,
instruksi yang harus dilakukan oleh Pihak Kedua untuk melakukan percepatan
pekerjaan, ataupun segala tindakan yang di anggap perlu oleh Pihak
Pertama.
6. Apabila setelah evaluasi tersebut Pihak Pertama telah menjalankan
sebagaimana tercantum di dalam ayat 5 Pasal ini, tetapi tidak ada
perbaikan performa maupun pekerjaan, baik secara timeline pekerjaan
maupun hasil pekerjaan, Pihak pertama berhak mengakhiri perjanjian
secara sepihak tanpa dikenakan pinalti atau sanksi dari Pihak Kedua.

PASAL 11
KORESPONDENSI

1. Seluruh pemberitahuan, permintaan atau komunikasi dalam bentuk lain


yang disyaratkan atau diizinkan untuk diberikan wajib dibuat dalam
bentuk tertulis dalam Bahasa Indonesia dan dikirimkan melalui kurir atau
surat tercatat atau faksimili dengan konfirmasi melalui surat tercatat
kepada PIHAK lain pada alamat sebagaimana tersebut di bawah ini atau
alamat lain yang diberitahukan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lain
dari waktu ke waktu sesuai dengan Pasal ini:

PIHAK PERTAMA
PT Bumi Global Energi
Alamat : Treasury Tower Lantai 38 Unit A, District 8,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53,
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan 12190 (PT Prakarsa Tani Sejati)
Telepon : 021- 3952 5530

6
Faksimili : 021- 3952 5531
UP : Budi Santoso / Ignasius Ferdie
Alamat email : bge.official@gmail.com

PIHAK KEDUA
PT Matrasarakan Sinergita
Alamat : Jl. Panyawangan Raya No.27, Kel. Cipadung
Kulon, Kec. Panyileukan, Kota Bandung, Jawa
Barat
Telepon : 022-87881336/022-20502071
Faksimili : 022-230000600
UP : Anjar Febrian Aditya
Alamat email : matrasarakan.sgt@gmail.com

2. Dalam hal terdapat perubahan alamat dari salah satu Pihak, maka
perubahan tersebut wajib segera diberitahukan kepada Pihak lainnya secara
tertulis dalam jangka waktu selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum
tanggal perubahan.

3. Setiap pemberitahuan atau komunikasi yang ditujukan ke alamat atau


nomor-nomor sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini dianggap telah
diterima dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pada hari yang sama, diserahkan langsung dan dibuktikan dengan tanda
tangan penerimaan pada buku pengantar surat (ekspedisi) atau tanda
terima lain yang diterbitkan oleh pengirim.
b. Pada hari kelima, apabila dikirim melalui pos dan dibuktikan dengan resi
pengiriman pos tercatat.
c. Pada hari yang sama, apabila dikirim per fax dengan hasil yang baik.

PASAL 12
PENUTUP

1. Perjanjian ini dibuat dalam Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa yang
sah terlepas dariterjemahan dalam suatu bahasa lain.
2. Perjanjian ini beserta semua lampirannya merupakan keseluruhan perjanjian
dan kesepakatan antara Para Pihak berkenaan dengan hal-hal
sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian ini, dan menggantikan dan
membatalkan semua negosiasi, pernyataan, dan perjanjian yang dibuat
sebelumnya oleh Para Pihak yang berkenaan dengan hal pokok yang
terdapat dalam Perjanjian ini.
3. Dalam hal satu atau beberapa syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini
menurut hukum tidak mengikat atau menjadi batal, maka syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan lainnya tetap berlaku dan mengikat.
4. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini serta
perubahan, penambahan maupun penggantian terhadap syarat-syarat
atau ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini akan diatur kemudian atas
dasar pemufakatan Para Pihak yang akan dituangkan secara tertulis dan
ditandatangani oleh wakil-wakil yang sah dari Para Pihak.
5. Perjanjian ini tidak dapat diubah, dimodifikasi, atau ditambahkan dengan
cara apapun kecuali dengan persetujuan tertulis Para Pihak, serta
ditandatangani wakil mereka yang sah.

7
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) rangkap dengan masing-
masing dibubuhi materai yang cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama, Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada tanggal,
bulan dan tahun tersebut diatas.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,


PT Bumi Global Energi PT Matrasarakan Sinergita

BUDI SANTOSO ANJAR FEBRIAN ADITYA, S.IP


Direktur Utama Direktur

8
LAMPIRAN 1

TIMELINE PEKERJAAN

[mohon diisi]

Anda mungkin juga menyukai