: P119-01/KK/BG/AS/201901
Pada hari ini, ……….. tanggal ………………………….. tahun Dua Ribu Sembilan Belas, yang
bertanda tangan di bawah ini:
bertindak sebagai pemilik rumah yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK
PERTAMA, dan
.
No. KTP : . ..
No. Telepon :
bertindak sebagai kontraktor yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA
Dengan ini kedua belah pihak menyatakan untuk saling mengikat diri mengadakan perjanjian
kerja untuk pekerjaan renovasi rumah yang beralamat di ………………untuk selanjutnya diatur
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
Batasan & Lingkup Pekerjaan
1. Lingkup Pekerjaan.
o Menambah jumlah lantai bangunan rumah
o Menambah jumlah kolom struktur rumah
o Menambah bangunan atas rumah
o Bongkar muat
o
2. Batasan Pekerjaan.
a. Proses pembuatan di bengkel kerja pihak kedua akan dimulai setelah gambar
yang disetujui ditanda tangani oleh pihak Pertama.
b. Nilai kontrak adalah untuk pekerjaan sesuai dengan gambar pada lampiran 1.
c. Akses, Ijin kerja, Listrik & air kerja disediakan oleh Pihak Pertama.
Kontrak no.: P119-01/KK/BG/AS/201901
d. Pungutan dan atau biaya menurunkan barang / material yang dikenakan oleh
preman / organisasi setempat dibayar oleh Pihak Pertama.
Pasal 2
Lokasi Pekerjaan
PIHAK PERTAMA memberikan tugas pada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pekerjaan
renovasi rumah yang berlokasi di jl. Liga Selatan 5, no e6/1b Perumahan Victoria Park
Tanggerang
Pasal 3
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Pembayaran harga borongan dilakukan dengan sistim DP Termijn sesuai proses
pelaksanaan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, dengan uraian Tahapan
pembayaran sebanyak 3 kali, sebagai berikut :
Pekerjaan seperti yang tersebut dalam pasal 1 akan dimulai pada hari ………………, … Maret
2019 dan akan diselesaikan dalam waktu paling lama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
Durasi pekerjaan ini akan terbagi menjadi 3 fase sebagai berikut:
Kontrak no.: P119-01/KK/BG/AS/201901
Pasal 4
Biaya Pelaksanaan
1. Biaya pelaksanaan pekerjaan untuk proyek pembuatan stan tersebut terdiri atas 2
bagian sebagai berikut:
b. Biaya tambah/kurang.
Biaya kurang dikenakan ketika ada nilai pekerjaan yang ditiadakan yang nilainya
lebih dari 5%.. Biaya tambah dikenakan ketika ada instruksi dari pihak pertama
yang menyebabkan tenaga kerja mengalami “idle” atau menghentikan
pekerjaannya sementara waktu, baik karena instruksi langsung maupun instruksi
yang berkaitan dengan perubahan lingkup kerja, perubahan desain maupun
perubahan spesifikasi pada saat pekerjaan yang berkaitan sudah dimulai
pengadaannya atau sedang berlangsung.
2. Harga pengerjaan proyek tersebut sudah mencakup bahan material, upah pekerja,
Overhead Cost, pengadaan, koordinasi, kontrol kualitas, keuntungan kontraktor dan
tidak termasuk pajak-pajak, ongkos wajib kuli angkut setempat (jika ada), biaya air &
listrik kerja, serta biaya perijinan.
3. Harga Satuan.
Seandainya terjadi pekerjaan tambah di kemudian hari, harga satuan sesuai Lampiran
1 yang menjadi acuan, sepanjang pekerjaan utama masih berlangsung. Jika
permintaan pekerjaan tambah diterima pihak Kedua setelah pekerjaan utama selesai,
pihak Pertama berhak mengajukan harga satuan baru untuk disepakati dengan pihak
Pertama sebelum pekerjaan tambah tersebut dilaksanakan oleh pihak Kedua.
Pasal 5
Prosedur Penagihan dan Pembayaran
1. Prosedur pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sesuai dalam pasal
4 akan dilakukan secara bertahap dalam 3 (tiga) tahap di masing-masing fase yang
disepakati bersama sebagai berikut:
pelaksanaan (pasal 4), 50% dari Rp 150 juta = Rp. 75 juta (angka hanya
contoh)
d. Fase 2, Tahap I
e. Fase 2, Tahap II
f. Fase 2, Tahap III
g. Fase 3, Tahap I
h. Fase 3, Tahap II
i. Fase 3, Tahap III
2. Untuk setiap tahap pembayaran, pihak Kedua akan mengirimkan lembar penagihan
kepada pihak Pertama.
3. Pihak Pertama setuju untuk melakukan pembayaran sesuai lembar tagihan dari Pihak
Kedua dalam paling lambat 3 (tiga) hari kerja.
4. Pembayaran oleh Pihak Pertama akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening
Pihak Kedua:
Bank XYZ
Cabang …
No. Rek. : …
An. : …
Pasal 6
Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan untuk pekerjaan ini adalah 1 (satu) bulan terhitung sejak berita acara
serah terima pekerjaan ditandatangani oleh pihak Pertama & pihak Kedua.
Pasal 10
Force Majeur
1. Yang dimaksud keadaan Force Majeur adalah berbagai keadaan yang mengganggu
kelancaran pelaksanaan proyek yang dapat menyebabkan keterlambatan
Kontrak no.: P119-01/KK/BG/AS/201901
penyelesaian pekerjaan dan atau menyebabkan kenaikan harga material lebih dari
5%, seperti:
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, angin topan, banjir, kebakaran,
dll) yang bisa menyebabkan terganggunya jalannya proses konstruksi.
3. Dalam keadaan yang disebutkan dalam pasal 1, maka kedua belah pihak akan
bermusyawarah untuk kesepakatan dalam memutuskan keberlanjutan proyek.
Pasal 11
Perselisihan
Jika dalam menjalankan Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini terdapat perselisihan atau
perbedaan pendapat, maka kedua belah pihak akan menempuh jalan musyawarah untuk
mufakat.
Pasal 12
Penutup
1. Jika terdapat hal-hal penting berkenaan dengan pekerjaan yang belum diatur dalam
Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini, maka kedua belah pihak akan bermusyawarah
untuk mufakat.
2. Demikian Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini dibuat dengan rangkap 2 (dua) bermaterai
dan ditandatangani untuk masing-masing pihak dan merupakan surat perjanjian yang
mengikat dan sah di mata hukum.
Lampiran 1. Gambar
Kontrak no.: P119-01/KK/BG/AS/201901