Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KONTRAK KERJA

PEMBANGUNAN HOTEL TALENT


YANG BERLOKASI DI GILI TRAWANGAN LOMBOK UTARA

antara

PASERO

dengan

……………M.HANAFI……………

_________________________________________________________________

Pada hari ini Kamis, tanggal,03 Maret 2016 kami yang bertanda tangan di bawah
ini :

Nama : Pasero

Alamat : BTN Grand B.29 KOTARAJA

Telepon : 0811480491

Jabatan : Owner

Dalam hal ini bertindak atas nama Pemilik atau Kuasa Pemilik dan selanjutnya
disebut sebagai Pihak Pertama.

dan

Nama : M.Hanafi

Alamat : Sesela Kebun Lauq Kec.Gunung Sari LOBAR

Telepon : 087765431678

Jabatan : Kontraktor

Dalam hal ini bertindak sebagai Pemborong Bangunan / Kontraktor disebut sebagai
Pihak Kedua.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan Kontrak Kerja
Pelaksanaan Pembangunan Hotel yang dimiliki oleh Pihak Pertama yang berlokasi
di Gili Trawangan Lombok Utara.

Pihak Kedua bersedia untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan, yang


pembiayaannya ditanggung oleh Pihak Pertama, dengan ketentuan yang disebutkan
dalam pasal pasal sebagai berikut :
Pasal 1

TUJUAN KONTRAK

Tujuan kontrak ini adalah bahwa Pihak Kedua melaksanakan dan, menyelesaikan
pekerjaan Pembangunan Hotel yang berlokasi tersebut diatas.

Pasal 2

BENTUK PEKERJAAN

Bentuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua adalah sebagai
berikut :

1. Pekerjaan Bangunan (pelaksanaan konstruksi bangunan, sesuai dengan harga


upah kerja /m2 dilampirkan oleh Pihak Kedua pada saat Pekerjaan belum
terlaksanakan, dan telah disetujui oleh pihak Pertama )

Pasal 3

SISTEM PEKERJAAN

Sistem pekerjaan yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah sebagai berikut :

1. Pihak Pertama menggunakan system penunjukan langsung dengan memberikan


anggaran biaya ( budget ).
Pihak Pertama memberikan anggaran biaya kepada Pihak Kedua sebesar
Rp. 495.000.000 ( Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah ).

2. Anggaran Biaya sebesar Rp. 495.000.000 ( Empat Ratus Sembilan Puluh Lima
Juta Rupiah ) tidak termasuk :
a. Pajak – pajak yang di timbulkan atas pelaksanaan pembangunan termasuk :
Pajak kontraktor, pajak pribadi, pajak membangun sendiri dan lain-lain.

b. IMB ( Ijin mendirikan bangunan ) mulai dari tingkat lurah / kepala desa, camat
dan pihak terkait lainnya.

3. Pihak Kedua berhak menentukan luasan ruang bangunan, spesifikasi bahan dan
material bangunan, dan bentuk bangunan yang akan disesuaikan dengan
anggaran biaya ( budget ) yang di berikan oleh pihak Pertama.

Pasal 4

BIAYA

Adapun biaya pembangunan home stay tersebut adalah Rp. 495.000.000 ( Empat
Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah ).

Pasal 5
Sistem Pembayaran
Pembayaran atas pekerjaan pembangunan tersebut diatas dilakukan dalam
beberapa tahap yaitu :

Tahap I : Pembayaran 50 % x Rp 495.000.000 = Rp. 247.500.000 (Dua ratus


empat puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) yang dibayarkan pada
saat penanda-tangan kontrak/perjanjian ini

Tahap II : Pembayaran 14.9 % x Rp 495.000.000 = Rp. 73.750.000 (Tujuh puluh


tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setelah pekerjaan atap
dimulai.

Tahap III : Pembayaran 14.9 % x Rp 495.000.000 = Rp. 73.750.000 (Tujuh puluh


tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setelah pekerjaan lantai
dimulai.

Tahap IV : Pelunasan Sisa Pembayaran Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah)


akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, terhitung 3
(tiga) bulan setelah pekerjaan dinyatakan telah selesai oleh kedua
belah pihak dan atau dibuatkan tanda-terima pekerjaan dari Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama.

Pasal 6

KETERLAMBATAN PEMBAYARAN

Apabila Pihak Pertama terlambat melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua


sebgaimana dimaksud dalam Pasal 5 diatas maka dikenakan ketentuan sebagai
berikut

a. keterlambatan pembayaran pada tahap ke II dan atau tahap ke III maka


Pihak Kedua berhak menghentikan pekerjaan sampai dengan dibayarkan dan
Pihak Pertama dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp.300.000,- (tiga
ratus ribu rupiah) per/hari terhitung semenjak pekerjaan tersebut dihentikan
oleh Pihak Kedua.
b. Keterlambatan pembayaran pelunasan pada tahap ke IV dari Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua, maka Pihak Pertama dikenakan denda keterlambatan
sebesar Rp. Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) per/hari terhitung semenjak
batas waktu pelunasan berakhir.
c. Keterlambatan maksimal selama 30 hari, apabila setelah jangka waktu 30
hari terlampaui, dimana Pihak Pertama tetap tidak mampu melakukan
pembayaran, maka Pihak Kedua berhak menghentikan pekerjaan dan seluruh
akibat kerugian yang ditimbulkan dari penghentian pekerjaan tersebut tetap
menjadi tanggung jawab Pihak Pertama dan jaminan tetap berada pada Pihak
Kedua.

Pasal 7
JAMINAN

1. Pihak Pertama memberikan Jaminan berupa …………kepada Pihak Kedua


sebagai jaminan untuk pembayaran tahap ke IV untuk dapat dilaksanakan.
2. Pihak Kedua berhak menahan jaminan tersebut apabila Pihak Pertama lalai
didalam memenuhi isi kesepakatan dalam pasal 5 diatas.
3. Pihak Kedua akan menyerahkan jaminan tersebut setelah seluruh
pembayaran diterima dan atau dibayarkan kepada Pihak pertama kepada
Pihak Kedua.
4. Pihak Kedua berhak mengalihkan dan atau menjaminkan kembali kepada
pihak ke-tiga apabila setelah 30 hari batas akhir pembayaran tetapi Pihak
Pertama tetap tidak mampu melakukan pembayaran dan oleh karenanya
kontrak ini juga berlaku sebagai kuasa dari Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua untuk mengalihkan jaminan tersebut.

Pasal 8

JANGKA WAKTU PENGERJAAN

Jangka waktu pengerjaan adalah 105 (seratus lima) hari, terhitung setelah kontrak
ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dan pembayaran tahap pertama diterima
oleh Pihak Kedua pada tanggal …………………

Apabila terjadi keterlambatan pengerjaan pembangunan dari waktu yang telah


ditentukan, maka Pihak Kedua wajib membayar denda kepada Pihak Pertama
sebesar Rp. 300.000/hari. ( tiga ratus ribu rupiah perhari ).

Pasal 9

PERUBAHAN

Apabila pada waktu pengerjaan pelaksanaan konstruksi terdapat perubahan


perubahan terhadap luasan, posisi dan bentuk serta penambahan material
bangunan, diluar dari perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah Pihak, maka
Pihak Pertama wajib membayar setiap perubahan pembongkaran, pemasangan
kembali dan penambahan volume sesuai dengan Harga satuan yang sudah
disepakati oleh Kedua Belah Pihak yang dituangkan didalam Addendum kontrak.

Pasal 10
TATA CARA PENYERAHAN
1. Serah terima pekerjaan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
2. Serah Terima Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan tersebut selesai 100%.

Pasal 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)
Yang dimaksud keadaan Kahar atau Force Majeure adalah suatu keadaan yang
tidak diduga diluar kesalahan kedua belah pihak seperti bencana alam, tindakan
Pemerintah dibidang ekonomi moneter, keadaan perang dan lain-lain kejadian yang
dapat diterima dan dibenarkan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 12
KETENTUAN LAIN
1. Surat Perjanjian Kerja ini tidak dapat dipisahkan oleh pihak lain, baik sebagian
atau seluruhnya dengan tanpa persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
2. Perubahan (Addendum) terhadap Surat Perjanjian Kerja ini hanya berlaku dan
mengikat jika dilakukan dengan tertulis dan ditanda tangani oleh kedua belah
pihak.
3. Yang dimaksud dengan Perubahan biaya oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA serta adanya perpanjangan waktu akibat penambahan volume
pekerjaan dan keadaan Force Majeure.

Pasal 13

MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan berlaku selama 3 bulan, setelah selesai pekerjaan/serah


terima hasil pekerjaan yang diikuti dengan penandatanganan berita acara
penyerahan bangunan.
2. Apabila dalam masa pemeliharaan tersebut terdapat kerusakan yang
disebabkan bukan dari pekerjaan Pihak Kedua, maka Pihak Pertama tidak
berhak menuntut Pihak Kedua untuk mengerjakannya.

3. Kerusakan – kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian pihak Kedua maka


seluruh kerusakan tersebut harus diperbaiki oleh pihak kedua dengan biaya
sendiri.

Pasal 14
PENUTUP

Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan bersama- sama mematuhi dengan baik dan
bertanggung jawab terhadap seluruh kesepakatan kerja yang telah disetujui oleh
kedua belah pihak tanpa ada campur tangan pihak luar, serta di tanda tangani
diatas materai oleh kedua belah pihak.
Surat Perjanjian Kerja ini dianggap syah dan mengikat setelah ditanda tangani oleh
kedua belah pihak.
Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) set asli masing-
masing diperuntukkan kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

Demikian Kontrak Kerja ini dibuat untuk dilaksanakan dengan baik dan dapat
dipergunakan dimana mestinya.

Pihak Pertama Pihak Kedua

PASERO HERMANSYAH

Mengetahui Saksi :

1. ………………. …………….

2. ………………. ……………..

3. ………………. ……………..

4. ………………. ……………...

Anda mungkin juga menyukai