Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN

Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Tinggal

antara
SURYAWATI RASYID (PIHAK PERTAMA)

dengan
…………………………..(PIHAK KEDUA)
________________________________________________________________________________
Nomor : .................................
Tanggal : …………………….
Pada hari ini ………..…, tanggal ……..…………kami yang bertanda tangan di bawah ini :

PIHAK PERTAMA
Nama : Suryawati Rasyd
Alamat : ……………………………………………………………………
Telepon : ……………………………………………………………………
Jabatan : .......................................................................................................
Dalam hal ini bertindak sebagai pemilik rumah tinggal dan selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama.
Dan
PIHAK KEDUA
Nama : .......................................................................................................
Alamat : .......................................................................................................
Telepon : .......................................................................................................
Jabatan : .......................................................................................................

Dalam hal ini bertindak sebagai pelaksana bangunan rumah tinggal dan selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua.
Dengan ini menyatakan bahwa Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan Kontrak
Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Tinggal yang dimiliki oleh Pihak Pertama yang
terletak di Perumahan PT. Atar Jaya Perkasa Kel.Bungko Kec.Kotamobagu Selatan Kota
Kotamobagu
Pihak Kedua bersedia untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan rumah tinggal milik Pihak
Pertama,
yang pembiayaannya ditanggung oleh Pihak Pertama, dengan ketentuan yang disebutkan dalam
pasal-pasal

sebagai berikut :

Pasal 1
TUJUAN KONTRAK
Tujuan kontrak ini adalah bahwa Pihak Kedua bersedia melaksanakan dan, menyelesaikan pekerjaan
Pembangunan Rumah Tinggal yang berlokasi tersebut diatas.

Pasal 2
BENTUK PEKERJAAN
Bentuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Bangunan ( pelaksanaan konstruksi bangunan, sesuai dengan spesifikasi material dan
bahan yang akan dilampirkan oleh pihak kedua pada saat Penandatanganan Kontrak Kerja

Pasal 3
SISTEM PEKERJAAN
Sistem pekerjaan yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah sebagai berikut :
1. Pihak Pertama menggunakan system penunjukan langsung dengan memberikan anggaran biaya
( budget ) dengan system borongan per m2 (meter persegi ) luas bangunan dan adapun untuk
perhitungan luas bangunan terlampir dalam draf kontrak ini. Dan harga satuan borongan
pelaksanaan bangunan rumah tingga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak adalah : Rp
850.000 /m2

2. Total Anggaran Biaya pelaksanaan pembangunan rumah tinggal ini sebesar


( ............................................................................................................. Rupiah ) dengan rincian
perhitungan sebagai berikut :
Luas Total Bangunan : 347 m2
Total Harga Borongan : 347 m2 x Rp 850.000 = Rp294.000.000.

Dan harga tersebut tidak termasuk (contoh) :


a. Pembuatan Kusen dan Bingkai Pintu Jendela (yang di kerjakan oleh Pihak Kedua
adalah Pemasangan Kusen,Bingkai,Kaca dan Assesorisnya.)
b. Pembuatan Bekisting dan Pembesian Plat Lantai 2 di bayar Rp. 450.000/M2
c. Pengecoran Lantai 2 Menggunakan Beton Readymix K.200 Pabrik
d. Pembuatan Rangka Atap Baja Ringan dan Penutup Atap
e. Pembuatan Pagar Balkon Lantai /Pagar Tangga Besi Hollo dan Kaca Temperd

Pasal 4
BIAYA
Adapun total biaya pelaksanaan pembangunan rumah tinggal tersebut adalah Rp.294.000.000 ( Dua
Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Rupiah )

Pasal 5
SISTEM PEMBAYARAN

DOWN PAYMENT ( Uang Muka )


pembayaran 30 % x Rp Rp.294.000.000 = Rp. 88.845.000(Delapan Puluh Delapan Juta Delapan
Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah ) yang harus dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua pada saat penandatanganan kontrak kerja dilakukan oleh kedua belah pihak.

TAHAP I
pembayaran 25 % x Rp.294.000.000 = Rp. 73.737.500(Tujuh Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Tiga
Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah ) dibayarkan setelah progres kerja fisik bangunan rumah
tinggal mencapai 30%
TAHAP II
pembayaran 25 % x Rp.294.000.000 = Rp. 73.737.500(Tujuh Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Tiga
Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah ) dibayarkan setelah .progres kerja fisik bangunan rumah
tinggal mencapai 55%

TAHAP III
pembayaran 15 % x Rp.294.000.000 = Rp. 44.242.500(Empat Puluh Empat Juta Dua ratus Empat
Puluh Dua Ribu Lima Ratus Ribu Rupiah ) dibayarkan setelah progres kerja fisik bangunan rumah
tinggal mencapai 80%

TAHAP IV
pembayaran 5 % x Rp.294.000.000 = Rp. 14.747.500(Empat Belas Tujuh Ratus Tujuh Puluh
Empat Ribu Lima Ratus Rupiah ) dibayarkan setelah progres kerja fisik bangunan rumah tinggal
mencapai 100%

Pembayaran tersebut dapat dilakukan cash tunai atau melalui transfer ke rekening :
Penerima : .......................................
Bank : .......................................
No rekening : ......................................

Pasal 6
JANGKA WAKTU PENGERJAAN
Jangka waktu pengerjaan adalah 180 ( Seratus Delapan Puluh ) hari, terhitung setelah Pihak
Pertama memberikan Surat Perintah Mulai Kerja kepada Pihak Kedua.
Apabila terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan pembangunan rumah tinggal dari waktu yang
telah ditentukan, maka Pihak Kedua wajib membayar denda kepada Pihak Pertama sebesar Rp.
10.000/hari. ( Sepuluh ribu rupiah perhari ).

Pasal 7
PERUBAHAN
Apabila pada waktu pengerjaan pelaksanaan bangunan rumah tinggal terdapat perubahan -
perubahan terhadap luasan, posisi dan bentuk serta penambahan – penambahan lain di luar gambar
kerja yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, maka Pihak Pertama wajib membayar setiap
perubahan pembongkaran dan pemasangan kembali bangunan yang dirubah tersebut yakni sebesar
Rp. 120.000/M2. ( seratus dua puluh ribu rupiah ) per meter persegi luas bangunan yang
mengalami pembongkaran & perubahan.

Pasal 8
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan berlaku selama 2 bulan, setelah selesai pekerjaan/serah terima hasil pekerjaan
yang diikuti dengan penandatanganan berita acara penyerahan bangunan.
2. Apabila dalam masa pemeliharaan tersebut terdapat kerusakan yang disebabkan bukan dari
pekerjaan Pihak Kedua, maka Pihak Pertama tidak berhak menuntut Pihak Kedua untuk
mengerjakannya.
Namun, Pihak Kedua dapat memperbaiki kerusakan tersebut sesuai dengan formulir perubahan
dengan biaya yang ditanggung oleh Pihak Pertama.

Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka akan ditempuh cara-carasebagai
berikut:
1. Melalui jalur musyawarah untuk mufakat.
2. Melalui Panitia Arbitrase apabila perselisihan tersebut tidak bisa dilakukan melalui jalur
musyawarah untuk mufakat. Panitia Arbitrase tersebut terdiri dari:
a.Seorang wakil yang ditunjuk PIHAK PERTAMA,
b.Seorang wakil yang ditunjuk PIHAK KEDUA, dan
c.Seorang wakil yang ditunjuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
3. Dan apabila dengan kedua cara diatas tidak didapat penyelesain perselisihan maka langkah
berikutnya bisa melalui jalur hukum yang berlaku di Indonesia
Pasal 10
Lain – Lain
Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan bersama- sama mematuhi dengan baik dan bertanggung
jawab terhadap seluruh kesepakatan kerja yang telah disetujui.
Demikian Kontrak Kerja ini telah di setujui dan di tanda tangani untuk dilaksanakan dengan
sebagai mana mestinya tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.

Pasal 10
PENUTUP
Surat Perjanjian ini mulai berlaku terhitung sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak di ----------
------ pada hari, tanggal, bulan, dan tahun seperti tersebut di atas, yang dibuat rangkap 2 (dua) yang
berkekuatan hukum yang sama, dimana lembar pertama (asli) dan lembar kedua dibubuhi materei
secukupnya.

Dibuat di : -----------------------
Tanggal : ( ---- tanggal,............. bulan, ...............tahun )

Pihak Pertama Pihak Kedua

( .................................) ( .............................)

Anda mungkin juga menyukai