Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN

ANTARA
CV JITRA PERSADA
DENGAN
MANDOR SUPRIYANTO
NO. 57/PPBM.Pagar/JP/V/2019

Pada hari ini Rabu tanggal Lima Belas bulan Mei tahun Dua Ribu Sembilan Belas (15-05-
2019) yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Dendy Hidayat


Alamat : Jl. Hibrida 4 Perum Manggarai No 57 Kel. Sidomulyo Kec. Gading
Cempaka Kota Bengkulu
Mewakili perusahaan CV Jitra Persada sebagai pemberi pekerjaan yang disebut
Pihak Pertama

2. Nama : Supriyanto
NIK : 1709022405750001
Alamat : Nakau Kelurahan Nakau Kecamatan Talang Empat Kabupaten
Bengkulu Tengah
Sebagai penerima/pelaksana pekerjaan yang disebut Pihak Kedua.

Dengan ini menerangkan bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua setuju dan sepakat untuk
mengadakan Perjanjian Kerjasama Pekerjaan Pemasangan Pagar Panel Beton K 225
berlokasi di Mako Den B Brimobda Polda Bengkulu Kecamatan Kampung Melayu Kota
Bengkulu dengan menggunakan ketentuan dan syarat sebagai berikut :

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1. Pihak Pertama telah memberikan tugas pekerjaan kepada Pihak Kedua untuk
Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Pagar Panel Beton K 225 berlokasi di Mako
Den B Brimobda Polda Bengkulu Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu dan
Pihak Kedua menerima Pekerjaan yang telah diberikan oleh Pihak Pertama tersebut.
2. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan Pekerjaan tersebut dalam Ayat (1) Pasal
ini berdasarkan gambar dan volume pekerjaan (BOQ) yang telah disiapkan oleh
Pihak Pertama. (dilampirkan)
3. Daftar Pekerjaan tersebut dalam Ayat (1) Pasal ini yaitu :

Harga Satuan
No Jenis Pekerjaan Volume Satuan Jumlah (Rp.)
(Rp)
1. Pagar Panel Beton K 225 + 1.924,80 M2 190.000,00 365.712.000,00
Tiang + Upah Pemasangan
Total 365.712.000,00
Dikurang harga pekerjaan pondasi 8.500.000,00
Total Pembayaran 357.212.000,00
Terbilang : Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Dua Belas Ribu Rupiah

4. Daftar Pekerjaan disebut pada ayat 3 pasal ini tidak termasuk pekerjaan
pemasangan pondasi.
5. Apabila biaya Uji Lab pagar panel beton K 225 kurang dari Rp. 5.000.000,00 (Lima
Juta Rupiah), maka pembayaran biaya tersebut akan dibebankan kepada Pihak
Kedua diluar harga yang telah disepakati pada Pasal 2 perjanjian ini.
6. Apabila biaya Uji Lab pagar panel beton K 225 lebih dari Rp. 5.000.000,00 (Lima
Juta Rupiah) maka pembayaran biaya tersebut akan dibebankan kepada kedua
belah pihak, dengan hitungan 50% (lima puluh persen) pembayaran dari Pihak
Pertama dan 50% (lima puluh persen) pembayaran dari Pihak Kedua diluar harga
yang telah disepakati pada Pasal 2 perjanjian ini.

PASAL 2
HARGA BORONGAN
Harga borongan untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini telah
ditetapkan dan disepakati oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua Sebesar Rp.
357.212.000,00 (Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Dua Belas Ribu Rupiah)

PASAL 3
CARA PEMBAYARAN BORONGAN
1. Pembayaran DP 30% sebesar Rp. 107.163.600,00 (Seratus Tujuh Juta Seratus
Enam Puluh Tiga Ribu Enam Ratus Rupiah) yang dibayarkan pada saat perjanjian
disepakati.
2. Pembayaran Kedua 15% sebesar Rp. 53.581.800,00 (Lima Puluh Tiga Juta Lia
Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Delapan Ratus Rupiah) akan dibayarkan setelah
pekerjaan mencapai proges fisik 50% (lima puluh persen).
3. Pembayaran Ketiga 50% sebesar Rp. 178.606.000,00 (Seratus Tujuh Puluh Delapan
Juta Enam Ratus Enam Ribu Rupiah) akan dibayar setelah pekerjaan selesai 100%
(seratus persen).
4. Retensi (masa pemeliharaan) dimaksud dalam Pasal 4 perjanjian ini sebesar 5% x
Rp. 357.212.000,00 (Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Dua Belas Ribu
Rupiah) = Rp. 17.860.600,00 (Tujuh Belas Juta Delapan Ratus Enam Puluh Ribu
Enam Ratus Rupiah) akan dibayarkan setelah masa pemeliharaan berakhir dan
dilaksanakan oleh Pihak Kedua serta dapat diterima oleh Pihak Pertama.

PASAL 4
MASA PEMELIHARAAN (RETENSI)
1. Pekerjaan pemeliharaan adalah pekerjaan perbaikan terhadap kerusakan yang
terjadi terhadap hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini yang
diakibatkan oleh kesalaha Pihak Kedua dalam teknis pekerjaan dan sesuai dengan
yang disyaratkan dalam perjanjian ini.
2. Kerusakan-kerusakan yang timbul dalam masa pemeliharaan yang disebabkan oleh
ketidaksempurnaan hasil pekerjaan, maka Pihak Kedua harus memperbaiki sampai
menjadi baik/berfungsi dengan sempurna kembali dan segala biaya yang timbul
menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua.
3. Masa pemeliharaan pekerjaan dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini ditentukan selama
180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak selesainya pekerjaan
(serah terima pekerjaan).

PASAL 5
JANGKA WAKTU PEKERJAAN BORONGAN
Pekerjaan dimaksud dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini wajib diselesaikan 100% (Serah
Terima Pekerjaan) oleh Pihak Kedua dan diserahkan kepada Pihak Pertama dalam jangka
waktu 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak ditandatangani Perjanjian ini.
PASAL 6
DIREKSI PEKERJAAN
1. Untuk mengawasi bahwa pekerjaan dan koordinasi pelaksanaan dimaksud pada
Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini dilaksanakan oleh Pihak Kedua sebaik-baiknya dan
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1 Ayat (2), maka Pihak Pertama menunjuk
dan menetapkan direksi Pekerjaan atau Pengawas.
2. Pihak Kedua tanpa syarat dan demi perjanjian ini menyetujui penunjukan dan
penetapan direksi Pekerjaan atau Pengawas oleh Pihak Pertama dimaksud dalam
Ayat (1) Pasal ini dan Pihak Kedua akan menganggap, menghadapi dan
memperlakukannya sebagai Kuasa yang bertindak untuk dan atas nama Pihak
Pertama.
3. Selama waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Ayat (1),
Pihak Kedua berkewajiban mentaati koordinasi yang dilaksanakan oleh Pengawas.
4. Atas Pekerjaan yang telah selesai dikerjakan Pihak Kedua, Pengawas mengadakan
pemeriksaan hasil pekerjaan dan hasil pemeriksaan tersebut oleh Pengawas dibuat
dalam bentuk opname hasil pekerjaan.

PASAL 7
BAHAN MATERIAL, PERALATAN, DAN TENAGA
1. Material yang dibutuhkan sehubungan dengan pekerjaan sebagaimana dalam Pasal
1 Ayat (1) Perjanjian yaitu pagar panel beton K 225 yang sesuai dengan komposisi.
2. Alat Kerja Tukang yang mendukung pekerjaan sebagaimana dalam Pasal 1 Ayat (1)
perjanjian ini disediakan dan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
3. Pihak Pertama menyediakan 1 (satu) unit concrete mixer untuk digunakan Pihak
Kedua dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Bahan bakar concrete mixer menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
5. Pihak Kedua wajib menyediakan tenaga kerja yang cakap, terampil, dan
berpengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana dalam
Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini dan untuk itu :
a. Pihak Kedua wajib mencegah setiap bahaya yang mungkin timbul atas diri para
pekerja dalam melaksanakan pekerjaan dan apabila terjadi kecelakaan kerja,
Pihak Kedua harus segera memberikan pertolongan kepada korban/tenaga kerja
dan segala biaya yang diperlukan untuk hal itu menjadi beban dan tanggung
jawab Pihak Kedua sepenuhnya.
b. Segala sesuatu yang terjadi atas tenaga kerja Pihak Kedua menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua sepenuhnya.

PASAL 8
DENDA KETERLAMBATAN DAN DENDA LAINNYA
1. Apabila Pihak Kedua terlambat melakukan Serah Terima Pekerjaan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 5 Perjanjian ini, maka Pihak Kedua wajib membayar denda
atau ganti rugi kepada Pihak Pertama maksimal sebesar 1‰ (satu permil) setiap
harinya dari harga borongan sebagaimana disebutkan pada Pasal 2 Ayat (1)
Perjanjian ini. Pembayaran denda keterlambatan harus disetorkan/diperhitungkan
dengan hak angsuran yang belum dibayarkan.
2. Ketentuan pada Ayat (1) Pasal ini tidak berlaku apabila keterlambatan Serah Terima
Pekerjaan disebabkan oleh kejadian diluar kekuasaan Pihak Kedua (Force Majeure)
atau apabila Keterlambatan Serah Terima Pekerjaan diluar kesalahan Pihak Kedua
atau apabila permohonan perpanjangan waktu yang diajukan oleh Pihak Kedua
disetujui Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua tidak diperkenankan menjaminkan angsuran/pembayaran borongan
pekerjaan yang dimaksud dalam perjanjian ini, baik seluruhnya maupun sebagian
untuk pembayaran pinjaman atau angsuran pinjaman kepada pihak manapun.
Apabila Pihak Kedua melanggar ketentuan ini, maka akan dikenakan denda
maksimal 5% (lima persen) diluar denda lainnya dan pekerjaan tidak
dilanjutkan/dihentikan.

PASAL 9
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang termasuk dalam keadaan memaksa adalah peristiwa sebagai berikut :
a. Bencana Alam (Gempa Bumi, Tanah Longsor, Banjir dan Kemarau).
b. Perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan epidemi dan sabotase yang
berada di luar kemampuan pemborong yang ada hubungan langsung dengan
pelaksanaan dan penyelesaian proyek.
2. Bilamana terjadi hambatan dalam pekerjaan akibat adanya hal-hal tersebut pada
Ayat (1) Pasal ini, maka Pihak Kedua selambat-lambatnya dalam waktu 5 x 24 jam
setelah kejadian tersebut memberikan laporan lisan kepada Pihak Pertama dan
Pihak Kedua selambat-lambatnya dalam 15 (lima belas) hari kalender setelah
kejadian tersebut wajib memberikan laporan tertulis mengenai hal-hal yang
menyebabkan hambatan tersebut kepada Pihak Pertama.
3. Jika waktu tersebut dalam Ayat (2) Pasal ini dilampaui tetapi laporannya belum juga
disampaikan, maka Pihak Kedua kehilangan haknya untuk mengajukan permintaan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 10
PEKERJAAN TAMBAHAN
1. Apabila untuk pekerjaan borongan ini harus dilaksanakan pekerjaan tambahan
dan/atau pekerjaan pengurangan yang tidak tercantum dalam perjanjian, maka
pekerjaan tambahan dan/atau pekerjaan pengurangan hanya dilaksanakan dan
diadakan setelah disepakati oleh Kedua Belah Pihak yang selanjutnya diatur dalam
Berita Acara Tambahan Pekerjaan dan/atau Pengurangan Pekerjaan tersebut.
2. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambahan dan/atau pekerjaan pengurangan
adalah pekerjaan yang tercantum dan/atau tidak tercantum didalam perjanjian ini
dimana timbul akibat adanya penyesuaian-penyesuaian pekerjaan dilapangan atas
permintaan Pihak Pertama.
3. Penambahan pekerjaan dan/atau pengurangan pekerjaan sama sekali tidak
mengurangi kekuatan hukum berlakunya perjanjian ini dan tidak boleh dijadikan
alasan untuk merubah jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tersebut
dalam Pasal 4 Ayat (1) perjanjian ini, kecuali apabila penambahan pekerjaan
memerlukan tambahan waktu yang ditentukan oleh Pihak Pertama.

PASAL 11
PEMUTUSAN
1. Pihak Pertama berhak secara sepihak dan seketika tanpa Keputusan Pengadilan
memutuskan perjanjian ini setelah terlebih dahulu melakukan teguran 3 (tiga) kali
berturut-turut kepada Pihak Kedua, dalam hal Pihak Kedua melakukan salah satu
atau lebih ketentuan sebagai berikut :
a. Setelah 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian
belum atau tidak memulai melaksanakan pekerjaan.
b. Terlambat menyerahkan pekerjaan selama lebih dari 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak berakhirnya jadwal serah terima pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 Ayat (1) perjanjian ini.
c. Melakukan hal yang melanggar dan melalaikan atau melaksanakan pekerjaan
tidak sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati yang diketahui oleh
Pengawas setelah mendapatkan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut.
2. Pemutusan perjanjian sebagaimana disebut pada Ayat (1) Pasal ini cukup
disampaikan secara tertulis oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dan
selanjutnya kedua belah pihak setuju untuk melepas haknya sebagaimana yang
ditentukan dalam Pasal 1266 dan 1267 KUHPerdata tentang
Pemutusan/Pembatalan Perjanjian.
3. Pihak Kedua wajib mengembalikan semua bentuk pembayaran yang telah
dibayarkan oleh Pihak Pertama dan mengganti kerugian atas pekerjaan tersebut
yang telah ditimbulkan.
4. Dalam hal pemutusan perjanjian tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, Pihak Pertama
berhak menunjuk Pihak Ketiga untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam Pasal
1 Ayat (1) perjanjian ini.

PASAL 12
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan dalam menafsirkan dan melaksanakan perjanjian ini,
maka Kedua Belah Pihak sepakat akan menyelesaikannya secara musyawarah
untuk mufakat.
2. Dalam hal tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka Kedua Belah Pihak
sepakat  menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut kepada Pengadilan
Negeri Bengkulu.

PASAL 13
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur kemudian atas dasar
permufakatan bersama Kedua Belah Pihak yang akan dituangkan dalam bentuk Surat atau
Perjanjian Tambahan/Addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

PASAL 14
PENUTUP
Demikianlah Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap dan ditandatangani oleh Kedua
Belah Pihak serta dibubuhi materai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bengkulu, 15 Mei 2019

Pihak Pertama Pihak Kedua

Dendy Hidayat Supriyanto


(CV Jitra Persada) (Mandor)

Anda mungkin juga menyukai