Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN

PEKERJAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN


PT.PUTRA PERDANA CIPTA MANDIRI
Nomor : 001/SPPP/PPCM-SKM/ II /2017

Pada hari ini,Rabu tanggal Dua Puluh Dua bulan Februari tahun Dua ribu Tujuh belas yang bertanda
tangan dibawah ini :

I. PT.PUTRA PERDANA CIPTA MANDIRI yang berkedudukan di Jln.Evakuasi Cirebon


Dalam perbuatan hukum ini diwakili oleh :

Nama : ARBO,MM.
Jabatan : Direktur
Alamat : Jln.Evakuasi Cirebon.

Yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA

II. PT.SULTAN KARYA MANDIRI yang berkedudukan di Jln Mahoni,1 Perum Kali wulu
Indah Plered Cirebon, dalam perbuatan hukum ini diwakili oleh:

Nama : Ny.Tri ririn widiastutik,Sag


Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Jln. Mahoni,1 Perum Kali wulu Indah Plered Cirebon

Yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk mengadakan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan
Pembangunan Perumahan yang berlokasi di Grenjeng Sampiran Cirebon yang selanjutnya disebut
Pekerjaan, berdasarkan :

1. Hasil Negosiasi antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua, tanggal 17 Februari 2017

PASAL – 1
DASAR/REFERENSI PERJANJIAN

Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini dilaksanakan berdasarkan pada :

1. Semua ketentuan dan persyaratan Administrasi dan persyaratan Teknis yang tercantum
dalam :
(a) Ketentuan dan persyaratan umum dalam pelaksanaan Pekerjaan yang berlaku di
Indonesia
(b) Ketentuan dan persyaratan pelaksanaan Pekerjaan yang berlaku untuk Pekerjaan ini
termasuk Syarat Administrasi dan Syarat Teknis.

2. Semua ketentuan yang tercantum dalam dokumen-dokume yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini yang terdiri antara lain :
(a) Syarat-syarat Kontrak, Syarat-syarat Teknis, Gambar, dan lain-lain dengan semua
perubahannya yang terdapat didalam dokumen Kontrak.
(b) Segala petunjuk, Pemberitahuan, Instruksi, Risalah Rapat dan semua korespondensi
secara tertulis, yang dikeluarkan olek Pihak Pertama.
PASAL – 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pihak Kedua berkewajiban untuk melaksanakan Pekerjaan Persiapan, Pelaksanaan, Perbaikan-


perbaikan/penggantian yang diperlukan sebagaimana dituntut dalam Perjanjian ini sehingga dapat
diterima Pihak Pertama dan atau Pemberi Tugas.
Lingkup Pekerjaan meliputi :

1. Pekerjaansesuai dengan gambar dari awal sampai dengan terima kunci


2 Koordinasi lapangan untuk kelancaran pekerjaan sesuai dengan arahan Pemilik / Owner,
menjaga kebersihan lokasi proyek dan area yang dilewatinya
3 Membuat laporan hasil pekerjaan
4 Melaksanakan dan melakukan pengaturan pelaksanaan sesuai dengan Kebutuhan dan
ketentuan teknis, schedule waktu, prosedur yang ditentukan.
5 Mobilisasi/demobilisasi peralatan dan tenaga kerja.
6 Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait, baik teknis maupun non teknis (termasuk aspek
biaya)

PASAL – 3
HARGA BORONGAN

1. Harga Borongan untuk Pekerjaan sebagaiman disebut dalam Perjanjian ini adalah sebesar
yang Sesuai dengan lampiran penawaran harga yang telah di sepakati oleh kedua belah
pihak.

PASAL – 4
CARA PEMBAYARAN

1. Cara Pembayaran diatur sebagai berikut :


Pembayaran akan di laksanakan per bulan dengan jaminan Bank Garansi ( BG) Yang
diterbitkan oleh Bank Pemerintah ( Bank Mandiri )Sesuai dengan progress yang telah
di capai.
Sisa 5% sebagai retensi, dibayarkan 3 (tiga) bulan setelah pembayaran Proggress
95% di terima.
Pembayaran akan di bayarkan oleh pihak ke satu ke Nomor Rekening bank mandiri pihak
kedua dengan Nomor Rekening.......................................
2. Pembayaran pada setiap tahap dilakukan setelah Pihak Kedua mengajukan penagihan atas
dasar kemajuan Pekerjaan yang dilaksanakan, dan dilampirkan dokumen pendukungnya
antara lain Invoice, Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, dan lain-lain yang akan ditentukan
oleh Pihak Pertama.

3. Pihak Pertama akan melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua apabila kemajuan
Pekerjaan yang menjadi dasar penagihan Pihak Kedua telah diakui oleh Pihak Pertama.
Pelaksanaan Pembayaran dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua selambat-
lambatnya7 (Tujuh)Hari/ satu Minggu setelah Pihak Pertama menerima dokumen penagihan
dari Pihak Kedua secara lengkap.

4. Apabila ada keterlambatan pembayaran dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, maka
Pihak Kedua Berhak Mendapatkan Denda 0,1 Permill Per Hari Dari Nilai Kontrak Dari pihak
ke satu.
PASAL – 5
JANGKA WAKTU PEKERJAAN

1. Jangka waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender, terhitung sejak tanggal 22 Februari 2017
sampai dengan tanggal 20 Mei 2017.
2. Pihak Kedua tidak berhak mendapatkan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan jika
terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh Pihak Kedua kecuali dinyatakan lain dalam
perjanjian ini.
3. Pihak Kedua harus membuat program kerja berupa Time Schedule dan Net Work Planning,
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan, dan program kerja tersebut harus
mendapat persetujuan dari Pihak Pertama. Persetujuan Pihak Pertama tidak membebaskan
kewajiban dan tanggang jawab Pihak Kedua terhadap pelaksanaan Pekerjaan.

PASAL – 6
MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan bagi pekerjaan ini adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
dikeluarkan Berita Acara Serah Terima Pertama.
2. Selama masa pemeliharaan Pihak Kedua wajib dengan segera memperbaiki/melengkapi
segala kerusakan, kecacatan atau kekurangsempurnaan pekerjaan, sehingga memenuhi
persyaratan pekerjaan yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya dan dapat diterima
ileh Pihak Pertama.
3. Apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan perbaikan-perbaikan sesuai dengan ayat 2 pasal
ini, maka Pihak Pertama berhak memerintahkan Pihak Ketiga untuk melaksanakan perbaikan
tersebut dan seluruh biaya yang timbul akibat dari pengalihan ke Pihak Ketiga akan menjadi
beban Pihak Kedua, dan Pihak Pertama berhak mencairkan atau menggunakan Jaminan
Pemeliharaan untuk kepentingan hal tersebut. Apabila jaminan pemeliharaan masih belum
mencukupi, maka Pihak Kedua wajib untuk menanggung biaya kekurangannya.

PASAL – 7
PENYERAHAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK KETIGA
1. Pihak Kedua dilarang mengalihkan (mensubkontrakan) Pekerjaan kepada Pihak Ketiga
tanpa persetujuan Pihak Pertama.
2. Pihak Pertama berhak memutuskan secara sepihak Perjanjian ini apabila ternyata Pihak
Kedua telah menyerahkan Pekerjaan kepada Pihak Ketiga.

PASAL – 8
SANKSI / DENDA

1. Apabila Pihak Kedua tidak dapat memenuhi pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan maupun schedule yang ditetapkan dan bilamana Pihak Pertama terpaksa
megambil tindakan atau langkah-langkah untuk mengatasinya, termasuk kemungkinan
meberikan pekerjaan tersebut kepada Pihak lain, segala kerugian biaya yang mungkin timbul
sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawabPihak Kedua dan akan dikenakan denda
0,1% (nol koma satu persen) per hari dari nilai kontrak, max 0,5% dari nilai kontrak.

2. Apabila Pihak Pertama pada suatu waktu berkeyakinan bahwa Pihak Kedua karena
kelalaiannya tidak dapat memenuhi kepentingan Pihak Pertama karena kurang mampu
bekerja atau gagal melaksanakan tugasnya, atau berbuat/melakukan tindakan-tindakan lain
yang merugikan kepentingan Pihak Pertama, maka Pihak Pertama secara sepihak berhak
memutuskan / membatalkan Surat Perintah Kerja ini Dengan memperhitungkan proggress
Yang di capai Pada saat pemutusan Dan di Bayar langsung Hasil Dari Proggres Yang di
Sepakati akibat dari pemutusan Surat Perintah Kerja ini.

PASAL – 9
FORCE MAJEURE ( KEADAAN MEMAKSA)

1. Perjanjian kerjasama pemborongan ini tidak berlaku apabila terjadi Peristiwa Force Majeure
yaitu suatu keadaan dimana Perjanjian Kerjasama Pemborongan ini tidak dapat dilaksanakan
sama sekali karena peristiwa/kejadian yang terjadi bukan karena dilakukan oleh kedua belah
pihak, akan tetapi oleh hal lain yaitu Bencana Alam, seprti gempa bumi, gunung meletus,
banjir, tanah longsor, angin puting beliung, angin topan, ledakan nuklir atau Akibat Keadaan
Politus, seperti huru hara, demontrasi politis, keadaan chaos, perang saudara, kudeta militer,
invasi/serangan militer Negara asing, dll.
2. Apabila terjadi peristiwa Force Majeure, Pihak Kedua berkewajiban memberitahukan kepada
Pihak Pertama selambat-lmbatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak Force Majeure.

PASAL – 10
PERUBAHAN-PERUBAHAN

1. Ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini hanya dapat diubah atas dasar kesepakatan Kedua
Belah Pihak.
2. Setiap perubahan terhadap Perjanjian ini dan adanya pekerjaan tambahan akan
dilaksanakan secara tertulis dalam suatu addendum yang ditanda tangai oleh Kedua Belah
Pihak serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL – 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila timbul perselisihan antara Kedua Belah Pihak, maka Kedua Belah Pihak sepakat
menyelesaikan perselisihan tersebut secara musyawarah/mufakat dan tertulis.
2. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka harus
diselesaikan mengikuti peraturan prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia yang ditunujk
oleh masing-masing pihak.

PASAL – 12
PENUTUP

1. Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat Pihak Pertama serta Pihak Kedua setelah
ditanda tangani bersama.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani dalam rangkap 2 (dua), bermeterai cukup
untuk masing-masing Pihak dan mempunyai kekuatan hokum yang sama.

Cirebon, 22 Februari 2017.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,


PT.SULTAN KARYA MANDIRI PT.PUTRA PERDANA CIPTA MANDIRI

Ny.Tri ririn widiastutik Sag Arbo, MM.


Direktur Utama Direktur

Anda mungkin juga menyukai