Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN KERJA ANGKUTAN LATERIT

No: 009/PNHE – SMS/IX/2019

Perjanjian Angkutan Laterit untuk selanjutnya disebut “Perjanjian” ini dibuat dan
ditandatangani pada hari Rabu tanggal 10 Januari 2019, oleh dan antara:

1. PT. Satria Manunggal Sejahtera (“PT. SMS”),suatu Perseroan Terbatas yang


didirikan dan tunduk berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia, yang
berkedudukan di Jalan DI Panjaitan Nomor 20 RT 022/ RW 007 Kelurahan Sampit,
Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dan dalam hal ini
diwakili oleh H M Sukri Kasim selaku Kuasa Direksi dari dan oleh karenanya itu untuk
dan atas nama serta sah bertindak mewakili kepentingan(“PT. SMS”) (untuk
selanjutnya disebut "Pihak Pertama"); dan

2. CV. WIRA AKSARA LESTARI Adalah Kontraktor yang berkedudukan di Dusun Mabak
RT. 002 RT. 005 Kelurahan Seluas Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang,
Kalimantan Barat dan dalam hal ini diwakili oleh Doni Hardiawan selaku Direktur
(untuk selanjutnya disebut ”Pihak Kedua”)

Untuk selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai
“Para Pihak” dan secara sendiri-sendiri disebut sebagai “Pihak”.
Para Pihak menerangkan terlebih dahulu hal sebagai berikut :

1. Pihak Pertama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan
atau pengelolaan perkebunan kelapa sawit berikut segala sarana dan prasarana
penunjangnya, dan dalam rangka untuk menunjang kegiatan usahanya tersebut, Pihak
Pertama bermaksud untuk melakukan PekerjaanAngkutan Laterit untuk di perkebunan
kelapa sawit yang terletak Bengkayang Estate, Desa Prigis, Kecamatan Seluas,
Kabupaten Bengkayang (untuk selanjutnya disebut “Kebun”)

2. Pihak Kedua adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalambidang jasa angkutan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak dengan ini sepakat untuk mengikatkan diri
dalam Perjanjian ini dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
OBYEK PERJANJIAN

Pihak Pertama menunjuk Pihak Kedua untuk melaksanakan Pekerjaan dan Pihak Kedua
dengan ini bersedia menerima dan menyanggupi serta menjamin pelaksanaan Pekerjaan
dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak.

1
PASAL 2
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dimulai sejak tanggal 10 Januari 2019 sampai dengan
selambat-lambatnya pada tanggal 19 April 2020 (untuk selanjutnya disebut “Jangka
Waktu”). Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan syarat dan ketentuan yang akan
ditetapkan kemudian oleh Para Pihak.

PASAL 3
HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN

1. Harga satuan untuk seluruh Pekerjaan (untuk selanjutnya disebut “Harga Pekerjaan”)
merupakanharga yang disepakati Para Pihak untuk pelaksanaan Pekerjaan
Pengangkutan Laterit. Adapun Harga Pembayaran dimaksud disepakati Para Pihak
dengan perincian sebagai berikut:
2.
N Jenis Leba Tinggi Lokasi/ Panjang Total M3/ TTL Rp/Trip
Jalan r Divisi (KM) (M3) Trip Trip Jarak 5 Km Total Biaya
0
1 CR 2,5 0,15 2, 3, 4 27,32 10.245,7 4 2.56 Rp 70.000 Rp 179.270.000
5 1
2 MR 3,0 0,15 2, 3, 4 4,24 1.908 4 477 Rp 70.000 Rp 33.390.000
Total 31.56 12.153,75 4 3.038 Rp 70.000 Rp 212.660.000

Terbilang :Dua Ratus Dua Belas Juta Enam Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah.

Harga kontrak tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) sesuai peraturan
Pemerintah.
3. Harga Pekerjaan tersebut pada ayat 1 Pasal ini sudah mencakup segala hal yang
diperlukan bagi.
pelaksanaan Pekerjaan dengan baik dan benar atau sesuai spesifikasi Pekerjaan dan
telah memenuhi syarat-syarat yang dimuat dalam Pasal 5 Perjanjian ini, serta hal-hal yang
timbul sebagai akibat keadaan lokasi kerja dan fasilitas penunjang yang diperlukan untuk
pelaksanaan Pekerjaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada material, upah kerja, jaminan
sosial tenaga kerja (jamsostek), dan bea (bea) yang harus dibayar sebagai akibat dari
adanya Perjanjian ini.

4. Pihak Kedua tidak dapat mengajukan penambahan Harga Pekerjaan kepada Pihak
Pertama jika terjadi peningkatan biaya, baik untuk bahan-bahan, upah dan sebagainya
dan atau jika terjadi fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan atau perubahan Peraturan
Pemerintah yang mempengaruhi Pekerjaan ini selama dan/atau Pekerjaan telah selesai
dilakukan (mana yang lebih dulu) sebagaimana tersebut pada Pasal 2 Perjanjian ini.

5. Berdasarkan hasil evaluasi Pihak Pertama atas Pekerjaan, kualitas dan tata cara
Pengangkutan Latrit, Pihak Pertama berhak membatalkan dan/atau mengakhiri dan/atau
mengurangi Pekerjaan apabila Pihak Kedua tidak dapat memenuhi Pekerjaan. Dalam hal
ini Pihak Pertama untuk sekarang dan dikemudian hari dibebaskan dari gugatan, tuntutan
dan/atau klaim ganti rugi dalam bentuk apapun dari Pihak Kedua dan/atau pihak ketiga
baik di dalam maupun di luar pengadilan.

2
6. Pihak Kedua menerima sistem pembayaran yang ditentukan oleh Pihak Pertama sebagai
berikut :

5.1 Penagihan kemajuan Pekerjaan akan dilakukan berdasarkan ayat 5.4 pasal ini
sesuai Pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik oleh Pihak Kedua,
sebagaimana dinyatakan dengan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (“BAPP”)
yang ditandatangani oleh Pimpinan proyek/Estate Manager, dan Area Manager
mewakili Pihak Pertama dan wakil Pihak Kedua. Pembayaran atas jumlah tagihan
diatas akan dibayar kepada Pihak Kedua setelah dikurangi:
a. pembayaran yang telah dilakukan sebelumnya (jika ada); dan
b. ganti rugi dan/atau pengurangan lain yang menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua (jika ada).

5.2 Pihak Pertama akan melaksanakan pembayaran setiap tanggal 10 dan 25 dimana
dengan ketentuan sebagai berikut :

5.2.1 pembayaran tanggal 10 dilakukan untuk penerimaan tagihan termasuk BAPP,


faktur pajak dan dokumen pendukung lainnya yang sudah lengkap dan benar
diterima oleh Pihak Pertama di Kantor Perkebunan Kelampai Estate sebelum
tanggal 31 bulan sebelumnya.

5.2.2 pembayaran tanggal 25 dilakukan untuk penerimaan tagihan termasuk BAPP,


faktur pajak dan dokumen pendukung lainnya yang sudah lengkap dan benar
diterima oleh Pihak Pertama di Kantor Perkebuan Kelampai Estate sebelum
tanggal 15bulan bersangkutan.

dengan di dukung oleh data yang asli, lengkap dan benar antara lain sebagai berikut
:
a. asli invoice (tagihan);
b. asli BAPP yang telah ditandatangani oleh wakil yang ditunjuk oleh masing-masing
Pihak, sebagaimana dimaksud pada ayat 5.5.1 Pasal ini.

5.4 Pembayaran akan dilakukan oleh Pihak Pertama di Kantor Perkebunan Kelampai
Estate, atau melalui transfer ke rekening Pihak Kedua, sebagai berikut : Bank BNI
No.Rek : 0272396481 atas nama Doni Hardiawan.

5.5 Segala akibat yang timbul dari pelaksanaan Pembayaran sebagaimana dimaksud
dalam ayat 5.4 dalam Pasal ini merupakan tanggung jawab Pihak Kedua
sepenuhnya. Pihak Pertama untuk sekarang dan dikemudian hari di bebaskan dari
gugatan tuntutan dan/atau klaim ganti rugi dalam bentuk apapun dari Pihak Kedua
dan/atau pihak ketiga baik di dalam maupun di luar pengadilan.

7. Pihak Kedua tidak boleh menjual/mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau


seluruh Pekerjaan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.

8. Apabila Pihak Kedua melakukan hal tersebut pada butir 6 di atas, maka Pihak Pertama
berhak untuk membatalkan Perjanjian ini secara sepihak tanpa berkewajiban untuk
melakukan pembayaran apapun kepada Pihak Kedua atas pelaksanaan Pekerjaan dan

3
Pihak Kedua harus segera meninggalkan perkebunan serta tidak dapat menuntut ganti
rugi dan/atau apapun kepada Pihak Pertama.

9. Pihak Pertama berhak mengalihkan Pekerjaan kepada pihak ketiga apabila Pihak Kedua
tidak melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian ini.

PASAL 4
PAJAK DAN JAMSOSTEK

1. Pajak-pajak yang menjadi kewajiban Pihak Pertama sesuai peraturan perundang-


undangan yang berlaku menjadi tanggung jawab Pihak Pertama sepenuhnya dan pajak-
pajak yang menjadi kewajiban Pihak Kedua menjadi tanggung jawab Pihak Kedua
sepenuhnya.
2. Jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) dan premi jamsostek atas diri para tenaga
kerja Pihak Kedua yang dipekerjakan untuk melaksanakan Pekerjaan, wajib diurus dan
dibayar sepenuhnya oleh Pihak Kedua sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

PASAL 5
SPESIFIKASI DAN SYARAT PEKERJAAN

1. Sebelum melaksanakan Pekerjaan, Pihak Kedua harus benar-benar mengetahui


Pekerjaan yang akan dikerjakan atas petunjuk yang diberikan oleh Pihak Pertama
dan/atau wakilnya.

2. Angkut Laterit dilakukan berdasarkan titik/pancang yang telah ditentukan Pihak Pertama
oleh petugas yang telah ditunjuk dilapangan, Untuk data Blok dan Peta terlampir.

3. Setiap Truk mengangkut Laterit sebanyak 4M3 dengan menyatakan surat pengantar
Laterit yang di keluarkan oleh Estate Manager.

4. Surat Pengantar Laterit di tanda tangani oleh petugas Estate Manager yang ditunjuk dan
Sopir Truk di tempat pengambilan Laterit.

5. Surat Pengantar Laterit tersebut di bawa ketempat tujuan dan meminta tanda tangan
petugas yang ditunjuk untuk menerima laterit di lapangan.

6. Setelah pulang dari mengantar Laterit, Sopir membawa kembali Surat Pengantar Laterit
(SPL) yang sudah di tanda tangani tersebut ke pengantar Latrit dan di serahkan.

7. Surat Pengantar Laterit tersebut di serahkan kepetugas yang ditunjuk sebanyak 2 (dua)
lembar 1 (satu) lembar untuk Pihak Kontraktor. Untuk Surat Pengantar Latrit tersebut
semua nya ada 3 (tiga) lembar.

8. Pembayran di lakukan sesuai dengan Surat Pengantar Laterit yang sah dan di tanda
tangani oleh masing – masing Pihak yang Berwenang.

4
9. Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama, seluruh Pekerjaan yang di
lakukan oleh Pihak Kedua tidak diperkenankan menyimpang dari ketentuan-ketentuan
dalam Perjanjian ini dan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Departemen
Tenaga Kerja Republik Indonesia.

10. Pihak Pertama tidak wajib membayar apapun apabila Pihak Kedua tidak melakukan
Pekerjaan sesuai dengan yang telah disepakati Para Pihak. Adapun tanggung jawab
pihak Kedua adalah :
a. Pihak Kedua berkewajiban menyelesaikan Pengangkutan Latrit yang telah
ditentukan oleh Pihak Pertama.
b. Peralatan sebagai penunjang pekerjaan dan keperluan lain sehari-hari di sediakan
oleh pihak kedua (kontraktor) kecuali Excavator untuk pengambilan laterit dan
memasuka nya ke dalam kendaraan pengangkutakan menjadi tanggung jawab
Pihak Pertama .
11. Pihak Pertama tidak bertanggung jawab dan/atau dibebaskan dari segala gugatan,
tuntutan dan/atau klaim ganti rugi dari Pihak Kedua dan/atau dari pihak manapun apabila
Pihak Kedua melakukan Pekerjaan diluar yang telah diatur dalam Perjanjian ini.

12. Apabila ada pekerjaan-pekerjaan selain Pekerjaan ini maka Pihak Kedua sebelum
memulai melaksanakannya wajib meminta dan mendapat persetujuan tertulis dari Pihak
Pertama serta akan dibuatkan perjanjian yang terpisah dari Perjanjian ini.

13. Pihak Kedua wajib menyediakan atau menugaskan wakilnya yang berwenang dan bekerja
penuh waktu, ahli dan berpengalaman serta disetujui oleh Pihak Pertama, untuk
memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penyelesaian Pekerjaan
tersebut, demikian halnya dengan Pihak Pertama, dimana wakil dari Pihak Pertama
adalah Pemimpin Proyek/Estate Manager di perkebunan KELAMPAI ESTATE, yang
dalam melaksanakan tugas sehari-hari di perkebunan KELAMPAI ESTATE di bantu oleh
pengawas (asisten dan/atau asisten kepala dan/atau Area Manager).

14. Pihak Pertama di bebaskan dari segala gugatan, tuntutan dan/atau klaim ganti rugi dari
Pihak Kedua dan/atau dari pihak manapun, apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal
yang menghambat pelaksanaan Pekerjaan.

15. Dalam melaksanakan Pekerjaan, segala kendala, persoalan/tuntutan tenaga kerja dari
pihak manapun yang ditujukan kepada Pihak Kedua dan/atau pihak lain, termasuk dalam
hal rusak/musnahnya Pekerjaan yang bukan disebabkan oleh hal-hal sebagaimana
dimaksud Pasal 11 Perjanjian ini, merupakan tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya.

16. Pihak Kedua termasuk tenaga kerja Pihak Kedua wajib mematuhi ketentuan Standard
Operartion Procedure (SOP) keselamatan kerja dan lingkungan yang berlaku di
perkebunan KELAMPAI ESTATE dan/atau lingkungan kerja Pihak Pertama.

17. Pihak Kedua menjamin bahwa tenaga kerja untuk melaksanakan Pekerjaan adalah
tenaga kerja yang ahli, terlatih, terampil dan/atau telah memiliki ijin kerja sebagaimana
diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.

18. Pihak Kedua wajib turut memelihara keamanan dan ketertiban umum di lokasi proyek
selama berlangsungnya Pekerjaan serta bertanggung jawab penuh terhadap segala
konsekuensi yang mungkin timbul sebagai akibat terjadinya kerusuhan, kebakaran,
5
kehilangan, dan sebagainya dalam bentuk apapun terhadap milik Pihak Pertama dan
Pihak Kedua, yang berasal dari perbuatan tenaga kerja Pihak Kedua dan/atau pihak lain.

19. Apabila selama terjadi penambahan dan/atau pengurangan Pekerjaan, maka Pihak
Pertama akan menentukan besarnya penambahan dan/atau pengurangan Harga
Pekerjaan sebagai akibat adanya penambahan dan/atau pengurangan Pekerjaan
berdasarkan referensi harga satuan yang ada di dalam Perjanjian ini. Jika tidak ada
referensi harga satuan di dalam Perjanjian ini, maka perubahan Harga Pekerjaan tersebut
dibuat berdasarkan hasil negosiasi antara Para Pihak.

20. Pihak Kedua wajib melaksanakan kegiatan penambahan dan/atau pengurangan


Pekerjaan selambat-lambatnya 7 hari setelah diberitahukan secara tertulis oleh Pihak
Pertama untuk melakukannya. Penambahan Pekerjaan yang di lakukan oleh Pihak Kedua
tanpa mendapat instruksi terlebih dahulu dari Pihak Pertama, menjadi tanggung jawab
Pihak Kedua sepenuhnya dan untuk itu Pihak Pertama tidak di wajibkan melakukan
pembayaran kepada Pihak Kedua dalam bentuk apapun juga sehubungan dengan hal
tersebut.

21. Adanya penambahan atau pengurangan Pekerjaan tidak dapat dijadikan sebagai alasan
oleh Pihak Kedua untuk mengubah waktu penyelesaian Pekerjaan, kecuali dengan
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama.

PASAL 6
PENYEDIAAN SARANA DAN TENAGA KERJA

1. Tenaga kerja, peralatan, bahan, dan/atau semua jasa lainnya yang diperlukan untuk
melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan harus di sediakan oleh Pihak Kedua guna
kelancaran Pekerjaan kecuali Exacapator untuk pengambilan laterit dan memasukanya
ke dalam kendaraan pengangkutan menjadi tanggung jawab Pihak Pertama.

2. Segala biaya yang dikeluarkan untuk beroperasinya peralatan yang digunakan untuk
Pekerjaan menjadi tanggungan Pihak Kedua sepenuhnya.

PASAL 7
PERNYATAAN DAN JAMINAN - JAMINAN

Pihak Pertama dengan ini menyatakan dan menjamin:


1. Pihak Pertama adalah suatu badan usaha dengan status hukum yang didirikan secara
sah berdasarkan serta tunduk pada ketentuan perundang-undangan Negara Republik
Indonesia, mempunyai kuasa penuh dan wewenang untuk menjalankan usahanya dan
memenuhi kewajibannya sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian ini.

2. Pihak Pertama menjamin bahwa seluruh informasi yang diberikan Pihak Pertama
sebagaimana Perjanjian ini, merupakan informasi yang benar.

3. Pihak Pertama menjamin bahwa pihak yang mewakili dan/atau bertindak untuk dan
atas nama Pihak Pertama dalam Perjanjian ini merupakan pihak yang memiliki
kapasitas yang sah secara hukum untuk mewakili dan/atau bertindak untuk dan atas
nama Pihak Pertama.

6
Pihak Kedua dengan ini menyatakan dan menjamin:
1. Pihak Kedua adalah kontraktor yang akan mengerjakan pekerjaan Pengangkutan
Laterit.
2. Pihak Kedua menjamin bahwa seluruh informasi yang diberikan Pihak Kedua
sebagaimana Perjanjian ini, merupakan informasi yang benar.
3. Pihak Kedua menjamin bahwa pihak yang mewakili dan/atau bertindak untuk dan
atas nama Pihak Kedua dalam Perjanjian ini merupakan pihak yang memiliki
kapasitas yang sah secara hukum untuk mewakili dan/atau bertindak untuk dan atas
nama Pihak Kedua.

4. Pihak Kedua menjamin bahwa seluruh lampiran, surat, dan atau dokumen lainnya
yang disampaikan kepada Pihak Pertama dan/atau berkaitan dengan Perjanjian
merupakan lampiran, surat, dan/atau dokumen yang benar secara hukum serta
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

5. Pihak Kedua menjamin bahwa Pihak Kedua memiliki kemampuan untuk


melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana Akta Pendiriannya dan/atau Perjanjian
ini, serta telah mendapatkan semua ijin dan/atau persetujuan yang diperlukan untuk
melaksanakan usaha dimaksud berdasarkan Perjanjian ini.

6. Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dari segala gugatan, tuntutan, dan/atau
klaim penggantian dalam bentuk apapun dari Pihak Kedua dan/atau dari pihak
manapun termasuk dan tidak terbatas pada pihak dengan siapa Pihak Kedua
berkerjasama melaksanakan Pekerjaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan.

7. Pihak Kedua menjamin Pihak Pertama bahwa apabila ternyata Pekerjaan


Pengangkutan Laterit tidak sesuai dengan kualitas dan/atau kuantitas serta spesifikasi
sebagaimana Perjanjian ini maka Pihak Pertama berhak untuk meminta perbaikan
sesuai dengan kualitas dan/atau kuantitas serta spesifikasi sebagaimana Perjanjian.

8. Pihak Kedua tidak mempunyai hak dan tidak akan menuntut pembayaran apapun
selain dari Harga Pekerjaan. Kewajiban Pihak Pertama untuk membayar Harga
Pekerjaan tergantung pada pemenuhan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian ini.

9. Pihak Kedua menanggung segala resiko yang timbul selama di perjalanan dan biaya
yang terjadi sehubungan dengan Pekerjaan Pengangkutan Laterit di perkebunan
KELAMPAI ESTATE.

10. Perjanjian ini merupakan suatu kewajiban hukum yang sah dan mengikat bagi Pihak
Pertama dan karenanya dapat di laksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam Perjanjian ini.

PASAL 8
KECELAKAAN KERJA

1. Segala kecelakaan kerja yang terjadi sewaktu Pihak Kedua melaksanakan Pekerjaan
sehingga merugikan Pihak Pertama maupun Pihak Kedua serta pihak ketiga lainnya,
menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya. Oleh karena itu, Pihak Kedua
menyanggupi untuk membayar segala tuntutan dan/atau klaim ganti rugi yang diperlukan
7
kepada pihak yang dirugikan, dengan memperhatikan serta mentaati segala ketentuan
Perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kecelakaan kerja yang terjadi sebelum dan/atau pada saat Pihak Kedua melaksanakan
Pekerjaan di lapangan, melaksanakan mobilisasi, dan lain-lain adalah menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua sepenuhnya dan bukan suatu hal dan/atau alasan yang menjadikan
Perjanjian ini terlambat untuk di laksanakan dan/atau diselesaikan oleh Pihak Kedua.

PASAL 9
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN

1. Pemeriksaan Pekerjaan di lakukan bersama-sama oleh Para Pihak untuk dituangkan


dalam BAPP yang akan ditandatangani oleh Para Pihak. Pemeriksaan dan penerbitan
BAPP.

2. Apabila hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh Pihak Pertama terdapat
ketidaksesuaian dengan spesifikasi Pekerjaan yang telah ditentukan, maka Pihak
Pertama berhak meminta Pihak Kedua menyempurnakannya guna kelancaran penerbitan
BAPP dan Pihak Kedua wajib menyelesaikan Pekerjaan sesuai dengan Surat Instruksi
Pekerjaan yang ditentukan oleh Pihak Pertama tanpa adanya permintaan tambahan
dalam Harga Pekerjaan.

3. Pihak Pertama akan menginformasikan secara tertulis dan/atau lisan kepada Pihak
Kedua mengenai hasil pemeriksaan lapangan disertai data lokasi Pekerjaan untuk
menyempurnakannya selama 5 (lima) hari kalender.

4. Apabila dalam yang diberikan, Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan


penyempurnaan atas komponen-komponen yang dinilai belum baik tersebut, maka wakil
yang ditunjuk oleh Pihak Pertama berhak untuk menilai presentase Pekerjaan yang baik
saja untuk dituangkan dalam BAPP.

5. Penerbitan BAPP hasil Pekerjaan terakhir (final) adalah setelah seluruh Pekerjaan
dinyatakan selesai oleh Estate Manager dari Pihak Pertama atau paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah batas akhir penyelesaian Pekerjaan.

PASAL 10
SANKSI

1. Apabila Pihak Kedua gagal, lalai atau tidak memulai Pekerjaan yang telah ditentukan
dalam Perjanjian ini dan/atau Pihak Kedua tidak melanjutkan Pekerjaan yang telah
dimulainya dimana keadaan-keadaan tersebut telah melebihi 14 (empat belas) hari
kalender maka terhadap Pihak Kedua berlaku ketentuan ayat 4 dan 5 Pasal ini, tanpa
diperlukan pemberitahuan terlebih dahulu oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.

2. Dalam hal Pihak Kedua tidak menyelesaikan dan/atau tidak melaksanakan Pekerjaan ,
maka Pihak Pertama dan/atau pihak yang ditunjuk oleh Pihak Pertama akan memberikan
surat peringatan (“SP”) Pertama kepada Pihak Kedua. Apabila setelah 7 (tujuh) hari kerja
sejak tanggal SP Pertama, Pihak Kedua belum menunjukkan kemajuan yang berarti
termasuk tidak adanya pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak Pertama dan/atau
pihak yang ditunjuk oleh Pihak Pertama, maka akan diberikan SP Kedua kepada Pihak
8
Kedua. Apabila setelah 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal SP Kedua, Pihak Kedua belum
juga menunjukkan kemajuan yang berarti berlaku ketentuan ayat 4 dan 5 Pasal ini.

3. Dalam hal Pihak Kedua dan/atau tenaga kerja Pihak Kedua memberikan uang (tip)
dan/atau imbalan dan/atau dalam bentuk apapun yang dapat mempengaruhi Pekerjaan
maka Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak tanpa hak bagi
Pihak Kedua untuk menuntut Pihak Pertama.

4. Akibat terjadinya keadaan dari Pihak Kedua sebagaimana tersebut pada ayat 1, 2, dan 3
Pasal ini, maka Pihak Pertama berhak menghentikan seluruh pelaksanaan Pekerjaan
tersebut secara sepihak dan Perjanjian ini menjadi berakhir tanpa hak bagi Pihak Kedua
untuk menuntut Pihak Pertama mengenai hal apapun dan dalam bentuk apapun juga.
Untuk pengakhiran Perjanjian ini secara sepihak, Pihak Pertama dan Pihak Kedua,
sekarang dan untuk nanti pada waktunya, sepakat untuk melepaskan ketentuan-
ketentuan pada Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

5. Dengan dilakukannya penghentian Pekerjaan tersebut di atas, maka:

a. Pihak Pertama bersama-sama dengan Pihak Kedua akan membuat BAPP. Apabila
Pihak Kedua tidak bersedia membuat BAPP, maka BAPP akan dibuat secara sepihak
oleh Pihak Pertama dan dianggap telah diterima sepenuhnya oleh Pihak Kedua.
b. Pihak Pertama berhak untuk menunjuk pihak lain untuk melanjutkan pelaksanaan
Pekerjaan ini dengan selisih biaya dari Harga Pekerjaan menjadi beban Pihak Kedua
sepenuhnya dan Pihak Pertama tetap akan membayar Pihak Kedua sebesar
kemajuan Pekerjaan yang telah dicapai sesuai BAPP setelah dikurangi sanksi (bila
ada) sebagaimana diatur dalam Pasal ini, serta dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak pengakhiran sepihak tersebut dinyatakan oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua
harus segera meninggalkan perkebunan KELAMPAI ESTATE. Apabila setelah lewat
jangka waktu tersebut Pihak Kedua belum meninggalkan perkebunanKELAMPAI
ESTATE maka Pihak Pertama berhak melakukan pengosongan, sesuai ketentuan
Pasal 6 ayat 4 Perjanjian ini.
c. dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian yang disebabkan karena kesalahan Pihak
Kedua sebagaimana ayat 1, 2 dan 3 Pasal ini, maka Pihak Pertama berhak
tidakmembayar Harga Pekerjaan dan Pihak Kedua dan/atau pihak manapun dengan
siapa Pihak Kedua bekerjasama melaksanakan Pekerjaan tidak dapat mengajukan
gugatan, tuntutan, dan/atau klaim ganti rugi dalam bentuk apapun kepada Pihak
Pertama.

6. Dalam hal Pihak Kedua tidak menyelesaikan dan/atau tidak melaksanakan sebagian dari
Pekerjaan, yang disebabkan oleh kurangnya kegiatan lapangan dari Pihak Kedua untuk
dapat menyelesaikan sebagian dari Pekerjaan ini, maka Pihak Pertama dan/atau pihak
yang ditunjuk oleh Pihak Pertama akan memberikan SP Pertama kepada Pihak Kedua.
Apabila setelah 7 (tujuh) hari kalendar sejak tanggal SP Pertama, Pihak Kedua belum
menunjukkan kemajuan yang berarti, maka Pihak Pertama akan memberikan SP Kedua
kepada Pihak Kedua. Apabila setelah 7 (tujuh) hari kalendar sejak tanggal SP Kedua,
Pihak Kedua belum menunjukkan kemajuan yang berarti, maka berlaku ketentuan
sebagai berikut:
a. Pihak Pertama berhak menghentikan sebagian pelaksanaan Pekerjaan tersebut
secara sepihak tanpa hak bagi Pihak Kedua untuk menuntut Pihak Pertama
mengenai hal apapun dan dalam bentuk apapun juga.
9
b. Dengan dilakukannya penghentian sebagian Pekerjaan tersebut di atas, maka:
b.1. Pihak Pertama bersama-sama dengan Pihak Kedua akan membuat BAPP atas
sebagian Pekerjaan yang dihentikan tersebut. Apabila Pihak Kedua tidak
bersedia membuat BAPP dalam jangka waktu 5 hari kalender, maka BAPP
tersebut akan dibuat secara sepihak oleh Pihak Pertama dan dianggap telah
diterima sepenuhnya oleh Pihak Kedua; dan
b.2. Pihak Pertama berhak menunjuk pihak lain untuk melanjutkan pelaksanaan
sebagian Pekerjaan tersebut dengan selisih biaya dari Harga Pekerjaan
menjadi beban Pihak Kedua sepenuhnya dan Pihak Pertama tetap akan
membayar Pihak Kedua sebesar kemajuan Pekerjaan yang telah dicapai sesuai
BAPP sebagaimana dimaksud pada ayat 6.b.1. Pasal ini.

7. Pihak Kedua menjamin bahwa semua klaim kerugian yang mungkin diajukan oleh pihak
ketiga kepada Pihak Pertama akibat Pihak Kedua belum memulai, tidak menyelesaikan
Pekerjaan tersebut, baik yang timbul pada saat Pihak Kedua melaksanakan Pekerjaan
maupun setelah Perjanjian ini berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini,
menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya dan karenanya Pihak Kedua dengan
ini membebaskan Pihak Pertama dari segala macam tuntutan tersebut.

8. Selain yang diatur pada ayat 1, 2, 3, dan 6 Pasal ini, maka dalam hal Pihak Kedua tidak
melaksanakan kewajibannya sebagaimana ditentukan pada Perjanjian ini, maka Pihak
Pertama berhak mengakhiri Pekerjaan tersebut secara sepihak tanpa perlu melakukan
pembayaran apapun kepada Pihak Kedua atas Pekerjaan yang tersisa, dengan segala
akibatnya sesuai ketentuan ayat 4 dan ayat 5 Pasal ini.

9. Pihak Pertama berwenang penuh menentukan dan/atau menunda dan/atau membatalkan


pembayaran Harga Pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan yang diinginkan, sampai
dengan Pihak Kedua memenuhi dan telah sesuai dengan persyaratan yang diinginkan,
tanpa adanya kewajiban untuk membayar ganti rugi apapun kepada Pihak Kedua.

10. Para Pihak sepakat, bahwa apabila di kemudian hari terjadi tunggakan pembayaran
Harga Pekerjaan yang harus dibayar oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dan/atau
terjadi hubungan hutang-piutang dan/atau tunggakan pembayaran denda, bunga serta
ganti rugi oleh pihak yang satu kepada pihak lainnya, baik berdasarkan Perjanjian ini
maupun perjanjian-perjanjian lainnya yang dibuat antara Para Pihak, maka atas hutang-
piutang dan/atau tunggakan-tunggakan tersebut dapat dilakukan set off satu sama lain.

PASAL 11
KEADAAN KAHAR

1. Masing–masing Pihak dengan ini menyatakan dan setuju bahwa tidak terpenuhinya
atau keterlambatan pelaksanaan Perjanjian ini oleh salah satu Pihak adalah bukan
merupakan tanggung jawab Pihak tersebut apabila keterlambatan atau tidak terpenuhinya
pelaksanaan Perjanjian ini di sebab kan oleh hal-hal atau keadaan-keadaan yang berada
di luar kekuasaan Pihak tersebut dan bukan karena kelalaian salah satu Pihak yang
secara langsung mempengaruhi pelaksanaan kewajiban, termasuk tetapi tidak terbatas
pada badai, banjir, gempa bumi, angintopan (badai), tanah longsor, sabotase, perang,
pemogokan, huru-hara, embargo, peledakan, kebakaran, keadaan darurat nasional,
keadaan darurat militer (“KeadaanKahar”), maka Pihak yang terkena Keadaan Kahar
tersebut di atas harus dengan segera, namun tidak lebih dari 3 (tiga) hari kalender,
10
memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya mengenai penangguhan
pelaksanaan Perjanjianini, disertai dengan alas an serta perkiraan lamanya penangguhan
tersebut. Hanya dalam hal demikian Para Pihak yang mengalami Keadaan Kahar di
bebaskan dari tuntutan/gugatan, dan Pihak yang terkena Keadaan Kahar wajib berusaha
semaksimal mungkin untuk memulai kembali pelaksanaan Perjanjianini.

2. Apabila Keadaan Kahar berlangsung secara terus menerus selama lebih dari 45
(empa tpuluh lima) harikalender, Para Pihak ata spersetujuan bersama dapat mengakhiri
Perjanjian ini dengan terlebih dahulu mengadakan pembebasan dan perhitungan selesai
(Acquit et de charge).

3. ApabilaPihak yang terlambat dan/atau gagal tersebut tidak dan/atau terlambat


memberikan pemberitahuan sebagaimana di maksud di atas, maka Pihak lainnya akan
meminta pertanggung jawaban sebagaimana di atur dalam Perjanjian ini serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan dalam hal demikian maka tindakan dan/atau
kejadian tersebut tidak akan di perlakukan sebagai suatu Keadaan Kahar.

4. Apabila setelah di tanda tanganinya Perjanjian ini ada instansi yang berwenang
dan/atau badan pemerintahan lainnya mengeluar kan suatu keputusan/kebijakan yang
secara langsung mau pun tidak langsung membatasi dan/atau yang menghalangi
pelaksanaan Perjanjian, baik sebagian mau pun seluruhnya, maka Para Pihak sepakat
secara bersama-sama akan berupaya sedemikian rupa agar perjanjian dapat di
laksanakan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang di sepakati bersama.

PASAL 12
ADDENDUM

Para Pihak sepakat bahwa apabila di kemudian hari ternyata ada hal-hal yang tidak atau
belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, maka hal-hal tersebut akan segera
dimusyawarahkan untuk disepakati bersama, yang selanjutnya akan dituangkan ke dalam
suatu addendum (tambahan) Perjanjian ini.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Setiap perselisihan dan/atau sengketa yang mungkin timbul sebagai akibat dari
Perjanjian ini dan/atau setiap dan seluruh perjanjian/dokumen yang merupakan bagian
yang integral dan tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan/atau pelaksanaannya, akan
diselesaikan oleh Para Pihaksejauh mungkin diselesaikan secara musyawarah.
2. Bilamana penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari kalender setelah tanggal diberikannya pemberitahuan tertulis dari salah
satu Pihakkepada Pihaklainnya mengenai sengketa atau perselisihan yang bersangkutan,
maka Para Pihaksepakat untuk menyelesaikan perselisihan dan/atau sengketa tersebut
melalui Pengadilan Negeri Ketapang .

PASAL 14
LAIN-LAIN

11
1. Para Pihak sepakat bahwa untuk Perjanjian ini berlaku hukum negara Republik
Indonesia.

2. Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini tidak boleh dijadikan jaminan dan/atau
dijaminkan dan/atau diagunkan kepada namun tidak terbatas pada Bank dan/atau
lembaga pembiayaan lainnya.

3. Apabila karena alasan apapun juga, salah satu pasal dalam Perjanjian ini menjadi
tidak berlaku dan/atau tidak dapat dilaksanakan, maka hal tersebut tidak mempengaruhi
berlakunya dan/atau dilaksanakannya pasal-pasal lain dalam Perjanjian ini.

4. Apabila satu atau lebih ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian atau perjanjian-
perjanjian lainnya yang dibuat untuk Perjanjian ini tidak berlaku dan/atau tidak sah
dan/atau tidak dapat dilaksanakan dalam hal apapun berdasarkan hukum yang berlaku,
maka ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini atau perjanjian-perjanjian lainnya
yang dibuat untuk ini tetap berlaku sah dan dapat dilaksanakan.

DEMIKIANLAH UNTUK TERIKAT SECARA HUKUM, Para Pihak menandatangani Perjanjian


ini pada hari dan tanggal yang telah disebutkan pada bagian awal Perjanjian ini dan dibuat
dalam 2 (dua) rangkap, keduanya bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

kebunan Bengkayang Estate, 10 January 2019

Pihak Pertama, Pihak Kedua,


PT. ARRTU PLANTATION
Kelampai Estate

H.M.Sukri Kasim Doni Hardiawan


Regional Head Kalbar Kontraktor

12

Anda mungkin juga menyukai