Antara
Untuk
NO : 231 /SPSA/MS/J/PPTR4/2017
Pada hari ini, Senen tanggal Satu bulan Mei tahun Dua Ribu Tujuh Belas,(01-05-
2017), yang bertanda tangan di bawah ini :
Jabatan : Direktur
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. Mutiara Sejati, Divisi Proyek
Jalan Tol Road Pejagan – Pemalang Seksi.3-4 – Brebes, yang selanjutnya disebut
Pihak Pertama.
Jabatan : Direktur
Pontianak
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. Padma Inti Kosesa, yang
selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Dengan ini kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa
Menyewa Peralatan, dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam pasal-
pasal sebagai berikut
PASAL 1
Peralatan tersebut diatas akan digunakan oleh PIHAK PERTAMA pada CV. Mutiara
Sejati Divisi I Proyek Jalan Tol Road Pejagan – Pemalang Seksi 3-4
PASAL 2
JANGKA WAKTU SEWA ALAT
2.1 Jangka waktu sewa adalah sesuai kebutuhan Proyek dengan perhitungan
bedasarkan Time Sheet dimulai sejak alat beroperasi di Lokasi Proyek yag
ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.
- Sewa Lump Sump per Ritase sebanyak 10.000 Ritase
- Tagihan dilampirkan surat jalan material (lembar putih) yang sudah
diapproved PT. Waskita Karya
PASAL 3
BIAYA SEWA ALAT
3.1. Harga sewa alat yang telah disetujui kedua belah pihak tersebut dalam pasal
1 adalah sebagai berikut.
Harga /
No. NAMA ALAT Jumlah Unit Jarak Tempuh PP (KM)
Ritase
PASAL 5
Jaminan Keselamatan Operator
PASAL 6
6.1. Apabila dikehendaki maka jangka waktu pemakaian peralatan tersebut dalam
pasal 1 di atas dapat dirubah dengan persetujuan kedua belah pihak
menyesuaikan jumlah total ritase.
6.2. Apabila ada perubahan jarak maka PIHAK PERTAMA membuat pemberitahuan
baik lisan maupun tertulis kepada PIHAK KEDUA sebagai dasar untuk
pembuatan addendum harga ritase, demikian juga sebaliknya.
PASAL 7
KEAMANAN PERALATAN
7.2. Selama masa kontrak berjalan PIHAK PERTAMA tidak dibenarkan untuk
mengalihkan penggunaan atau menyewakan sebagian atau semua peralatan
kepada PIHAK KETIGA tanpa persetujuan PIHAK KEDUA.
PASAL 8
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
8.1. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah suatu kejadian keadaan yang
diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, antara lain :
peperangan, pemogokan buruh, blokade, pemberontakan, kerusuhan
sosial, kejadian alam (banjir, angin ribut, gempa bumi), Peraturan
Pemerintah dibidang Ekonomi dan
Moneter dan sejenisnya yang mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan tidak
berjalan sesuai yang direncanakan.
8.2. Akibat terjadinya Force Majeure tersebut diatas yang sebenarnya diakui
oleh PIHAK PERTAMA akan diselesaikan secara musyawarah sebagaimana
mestinya.
PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
9.1. Segala perselisihan yang timbul akibat Surat Perjanjian Sewa Alat ini
akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat.
PASAL 10
PENUTUP
10.1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini akan
dibicarakan oleh kedua belah pihak dan ditegaskan dalam Addendum
Perjanjian atau Berita Acara yang mengikat kedua belah pihak.
10.2. Surat Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) yang ditandatangani diatas
meterai yang cukup oleh kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama serta dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
6000
Rendra Nurwana
Agus Winarto
Direktur
Direktur