Anda di halaman 1dari 10

Surat Perjanjian Pembangunan Kantor Dinas Pendapatan Daerah

Nomor : 03120140009876577
Proyek : Pembangunan Kantor Dinas Pendapatan Daerah

Pada hari ini senin tanggal 24 Bulan Februari Tahun 2011 di Maros , yang bertanda
tangan di bawah ini :

Nama : Syamsir Syamsuddin,SH


Jabatan : Direktur PT.INTI PERSADA
Alamat : JL.Crisant / Makassar

Yang selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Ridwan Kurniawan,ST


Jabatan : Direktur PT.MACANER PERKASA
Alamat :

Yang selanjutnya disebut Pihak Kedua

Menerangkan bahwa kedua belah Pihak sepalat dan menyetujui untuk menandatangani
Surat Perjanjian ini menurut ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal
berikut :

1
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

Pihak Pertama memberikan tugas kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerima tugas
tersebut untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pasal 2 berdasarkan syarat-syarat
yang tercantum dalam perjanjian ini. (Untuk selanjutnya disebut Kontrak)

PASAL 2
MACAM DAN JENIS PEKERJAAN

1. Pekerjaan yang dimaksud dalam pasal 1 di atas adalah sebagai berikut :


Melaksanakan Pembangunan Rumah Tinggal Tahap I Jl. Kayu Timur No. 3 dan 5
Kel. Kayu Putih Kec. Pulogadung, Jakarta Timur.
No. Pekerjaan Unit Jumlah Total
1. Pematangan lahan
2.
Total

PASAL 3
DASAR

1. Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan atas dasar referensi seperti tersebut dalam
lampiran I s/d IV yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari
kontrak ini :
I. Bahwa Pihak Kedua telah menyetujui keadaan lokasi pekerjaan berikut segala
kesulitannya dalam melaksanakan pekerjaan
II. Surat Penawaran Pemborong beserta lampirannya
III. Gambar rumah, RKS, data teknis, spesifikasi
IV. Ketentuan tambahan dan atau petunjuk petunjuk yang berasal dari Pihak
Pertama yang diberikan secara tertulis.

2. Dalam hal ini tidak ditetapkan dalam kontrak ayat 1 lampirkan III pasal ini,
diperlukan :
I. Syarat-syarat umum untuk melaksanakan pekerjaan yang ditetapkan pemerintah
dalam Keputusan Pemerintah No. 9 Tanggal 28 Mei 1941 (AV)
II. Peraturan beton bertulang Indonesia tahun 1971 (PBI 1971)
III. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKK 1961)

2
IV. Peraturan Umum untuk Pemeriksaaan Bangunan (PUBI tahun 1956)
V. Syarat-syarat perburuhan dan peraturan peraturan pemerintah yang berlaku
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan di Indonesia.

3. Apabila terjadi perbedaan antara gambar dan BQ maka yang menjadi acuan adalah
gambar yang telah disesuaikan dengan kondisi existing di lapangan.

PASAL 4
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Pihak kedua wajib melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai berita acara
rapat penjelasan, berita acara rapat negosiasi syarat-syarat dalam kontrak ini, dan
seluruh dokumen lainnya yang disetujui kedua belah pihak dan yang dilampirkan
yang merupakan seta kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari kontrak ini.

2. Apabila pihak kedua melihat ada perbedaan atau penyimpangan di dalam kontrak,
maka ia harus segera memberitahukan perbedaan atau penyimpangan itu kepada
Wakil Pihak Pertama secara tertulis 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan,
dan Wakil Pihak Pertama kemudian harus mengeluarkan instruksi yang berkaitan
dengan hal tersebut. Pihak Kedua bertanggungjawab sepenuhnya atas segala biaya
yang timbul akibat kelalaian dalam melakukan kewajiban ini.

3. Pihak Kedua wajib membuat laporan progress mingguan disertai kurva S dan Time
Schedule mengenai kemajuan pekerjaan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk dan isi laporan yang disetujui oleh Pihak
Pertama.
4. Pihak Kedua wajib membuat catatan yang jelas mengenai proses pelaksanaan
pekerjaan, foto dokumentasi den dokumen lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan secara berkala (setiap bulan), sampai pekerjaan selesai. Bentuk
dan isi laporan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh direksi lapangan
sebelum dibuat dalam bentuk buku rangkap 2.

PASAL 5
WAKTU PELAKSAKAAN PEKERJAAN

1. Pihak Kedua harus menunjuk seorang pemimpin pelaksana dan/atau wakil pemimpin
pelaksana yang cakap dan dapat menerima instruksi lisan, dan setiap instruksi yang
diberikan olah wakil Pihak Pertama kepadanya, dianggap telah diberikan kepada
Pihak Kedua.

2. Dalam waktu 3 (tiga) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak ini, Pihak Kedua
harus menyampaikan bagan organisasi pelaksanaan pekerjaan beserta nama personil
lengkap dengan biodatanya, Rencana Kerja (schedule) serta metode kerja untuk

3
disetujui oleh wakil Pihak Pertama.

3. Sebagai penegasan pasal 3 dalam rencana kerja dan syarat-syarat, maka Pihak
Pertama akan mengeluarkan Surat Perintah Kerja dan Surat Penyerahan Lapangan.

4 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan 100% yang disebutkan dalam
pasal 2 diatas ditetapkan selama (180) seratus delapan puluh hari kalender
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja dan Surat Penyerahan
Lapangan seperti tersebut pada ayat 3 pasal ini.

5. Pekerjaan dimulai paling lambat 7 hari sejak tanggal dikeluarkannya Surat Perintah
Kerja dan Surat Penyerahan Lapangan. Apabila dalam jangka waktu tersebut pihak
kedua belum melaksanakan pekerjaannya, maka kontrak ini dinyatakan batal.

6. Waktu pelaksanaan tersebut dalam ayat 4 pasal ini tidak dapat dirubah oleh Pihak
Kedua kecuali oleh keadaan memaksa seperti diatur dalam pasal 14 kontrak ini atau
dalam perintah pekerjaan tambah sesuai dengan pasal 12 kontrak ini yang dinyatakan
secara tertulis bahwa waktu penyelesaian pekerjaan ditambah.

PASAL 6
HARGA KONTRAK

1. Nilai pekerjaan adalah sebesar Rp. (_______________________________


___________________). Bersifat lumpsum fixed price perunit rumah sudah termasuk
jasa pemborong, untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut "harga kontrak".
2. Harga kontrak merupakan harga borongan yang tetap, tidak boleh diubah atau
disesuaikan, kecuali bilamana disepakati adanya pekerjaan tambah kurang seperti
diatur dalam pasal 12 kontrak ini. Setiap pekerjaan dalam perhitungan "harga
kontrak." harus dianggap telah diterima oleh kedua belah pihak.

PASAL 7
CARA PEMBAYARAN

1. Tahap Pembayaran diatur sebagai berikut :

Down Paymen (DP) : 20% setelah penandatanganan kontrak


sampai pekerjaan mencapai 25%.
Pembayaran termyn II : 25% sampai pekerjaan mencapai 50%
Pembayaran termyn III : 25% sampai pekerjaan mencapai 75%
Pembayaran termyn IV : 25% sampai pekerjaan mencapai 100%
Pelunasan : 5% pada saat serah terima pekerjaan

2. Pada setiap termijn pembayaran tersebut diatas, Pihak Pertama akan menerbitkan
Payment Certificate yang menyatakan jumlah uang yang dapat dibayarkan oleh
Pihak Pertama kepada pihak kedua.

3. Lama proses pembayaran sekitar 2 sampai 3 hari setelah seluruh berkas (dokumen)

4
tagihan diterima dan disetujui oleh Pihak Pertama.

4. Syarat kelengkapan administrasi untuk tagihan adalah sbb :


1. Kwitansi
3 Berita acara termin
4. Berita acara serah terima pertama (untuk prestasi pekerjaan 100%)
5 Berita acara serah terima kedua (setelah selesai masa pemeliharaan) disertai As-
Built Drawing.
6. Berita acara progress
7. Laporan prestasi pekerjaan bulanan
8. Time schedule
9. Photo copy SPK dan SPP
10. Lampiran foto-foto
11. Seluruh berkas (dokumen) tagihan diserahkan kepada Pemilik Rumah

PASAL 8
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan sebaik-baiknya dengan menggunakan tenaga,


bahan dan peralatan yang memenuhi persyaratan dan telah mendapat persetujuan dari
pemilik rumah.
2. Pelaksanaan pekerjaan harus diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan
dalam pasal 5 dengan masa pemeliharaan yang ditetapkan dalam pasal 9

3. Di tempat pekerjaan harus selalu ada wakil dari Pihak Kedua yang mempunyai
wewenang penuh untuk menerima, memutuskan dan melaksanakan instruksi dan
perintah dari Pihak Pertama.
4. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan gambar rumah, RKS, data teknis dan
spesifikasi serta ketentuan-ketentuan terlampir yang sudah disetujui kedua belah
pihak dan yang disampaikan secara tertulis oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.

5 Pihak kedua diwajibkan untuk memberikan daftar bahan-bahan/material yang akan


digunakan dan wajib mengikuti prosedur penerimaan material di lapangan untuk
mendapat persetujuan dari wakil Pihak Pertama pada saat bahan-bahan/material
tersebut sampai di lokasi pekerjaan.

6. Setiap akan dimulai pekerjaan, Pihak Kedua diwajibkan untuk mengajukan ijin
pelaksansan pekerjaan terlebih dahulu kepada Pihak Pertama, selanjutnya pihak
pertama akan mengeluarkan Inspection Certificate sebagai persetujuan untuk dapat
dimulainya pekerjaan yang diajukan tersebut. Pihak Kedua bertanggungjawab
sepenuhnya atas segala biaya yang timbul akibat kelalaian dalam melakukan
kewajiban ini.

7. Permohonan check list serah terima I diajukan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum
batas masa pelaksanaan berakhir dengan syarat-syarat :
Cat rata menutupi bidang (bidang tersebut tidak bergelombang, harus rapi dan

5
lurus)
Keramik terpasang (rata, adukan tidak kosong, warna tidak belang, irisan nut yang
baik)
Tali air, profilan dan gardelkongliong (rapi dan lurus)
Test tekan air ( bebas dari sumbatan, rembesan, bocor, dll) dituangkan dalam
berita acara
Test merger (harus sesuai dengan syarat yang berlaku dalam PUIL 1977) dan
dituangkan dalam berita acara
Tangga dan balkon (terpasang dengan baik termasuk railing dan hand railing)
Kusen, daun pintu, daun jendela berikut perlengkapannya terpasang rapi (bebas
dari cacat dan kerusakan)
Alat-alat sanitair berikut accessories terpasang rapi (bebas dari cacat dan
kerusakan)
Plafond clan list plafond terpasang (tidak retak, rapi dan lurus)
Water proofing terpasang (rapi tidak ada rembesan dan bocor)
Melamik kusen, daun pintu, daun jendela (rapi, halus dan tidak belang)
Septitank dan rembesan terpasang (rapi, tidak bocor dan rembes khusus untuk
septitank)
Jaringan utilitas (air bersih dan kotor) termasuk bak kontrol terpasang rapi, tidak
terputus dan bocor
Listrik dan armature terpasang rapi ( bebas dari cacat dan kerusakan)

6
8. Batas penyelesaian check list adalah 2 (dua) minggu setelah check list dilakukan. Bila
dalam waktu 3 (tiga) hari setelah check list dilakukan pihak kedua belum melakukan
perbaikan, maka akan dikeluarkan Surat Peringatan 1, bila dalam 1 (satu) minggu
setelah surat peringatan I, Pihak Kedua belum juga melakukan perbaikan maka akan
diterbitkan Surat Peringatan II dan secara langsung sisa pekerjaan akan diambil alih
oleh Pihak Pertama Seluruh biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab Pihak
Kedua sepenuhnya.

PASAL 9
GARANSI DAN MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan pekerjaan adalah selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal berita acara
serah terima I. Pihak Kedua bertanggungjawab untuk memperbaiki segala kekurangan
maupun kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan atas biaya dan tanggungan
Pihak Kedua.

2. Pihak Kedua memberikan garansi urtuk kebocoran atap selama 1 (satu) tahun
terhitung sejak tanggal berita acara serah terima I seperti ditetapkan pasal 5 dan
dinyatakan dalam surat jaminan yang dilampirkan pada saat serah terima II (masa
pemeliharaan berakhir). Selama masa garansi Pihak Kedua bertanggungjawab untuk
memperbaiki kebocoran atap tersebut atas biaya dan tanggungjawab pihak kedua
sepenuhnya.

PASAL 10
PENJAGAAN

1. Pihak kedua bertanggungjawab sepenuhnya atas keamanan, kebersihan, kerusakan di


lingkungan pekerjaan, bangunan yang sedang dikerjakan, para pekerja, dan bahan-
bahan/material bangunan selama pekerjaan berlangsung.

PASAL 11
SUB KONTRAKTOR

1. Pada dasarnya pekerjaan tersebut pada pasal 2 harus dikerjakan sendiri oleh pihak
kedua. Apabila pelaksanaan bagian-bagian pekerjaan akan dipindahkan oleh Pihak
Kedua kepada pihak Ketiga/subkontraktor, maka Pihak Kedua harus menyampaikan
permohonan kepada Pihak Pertama lengkap dengan biodata dari subkontraktor
tersebut untuk mendapat persetujuan terlebih dahulu.

2. Semua biaya yang terjadi akibat penunjukkan sub kontraktor sepenuhnya menjadi
tanggungjawab pihak kedua.

7
PASAL 12
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Pekerjaan tambah/kurang hanya dapat dianggap sah apabila ada perintah secara
tertulis dari Pihak Pertama. Untuk memperhitungkan besarnya nilai penambahan/
pengurangan tersebut kedua belah pihak sepakat untuk menggunakan harga satuan
terlampir dalam kontrak ini.

2. Apabila karena pekerjaan tambahan mengakibatkan berubahnya nilai kontrak hingga


tidak melebihi 10% dari nilai kontrak semula, maka untuk pekerjaan tambahan
tersebut akan dibuatkan Addendum Kontrak.

3. Bagian pekerjaan tambahan yang tidak dapat digolongkan pada jenis kegiatan seperti
tercantum dalam lampiran pasal 2, maka harga satuan ditetapkan pada saat perintah
pekerjaan tambahan diberikan.

4. Pekerjaan tambah/kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah waktu
penyelesaian pekerjaan, kecuali ada persetujuan secara tertulis dari Pihak Pertama.

PASAL 13
DENDA DAN SANKSI

1. Apabila pelaksanaan pekerjaan terlambat 5% dari rencana kerja, maka Pihak Pertama
akan mengeluarkan Surat Peringatan I. dan pembayaran pada termijn berjalan baru
dapat dibayarkan setelah target pada rencana kerja tercapai, bila keterlambatan
mencapai 10% maka akan diberikan surat peringatan II dan secara langsung sisa
pekerjaan dapat diambil alih oleh pihak pertama dengan seluruh biaya yang terjadi
akan dibebankan kepada pihak kedua.

2. Apabila pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan s/d batas masa pelaksanaan
maka pihak kedua harus membayar ganti rugi keterlambatan kapada Pihak Pertama
sebesar 1 0/00 (satu perseribu) dari harga kontrak untuk setiap hari keterlambatan
dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar 5% dari harga kontrak.

3. Bila batas ganti rugi tersebut telah tercapai maka Pihak Pertama secara sepihak (tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Kedua) berhak menunjuk Pihak Ketiga untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan ditanggung
sepenuhnya oleh Pihak Kedua.

4. Surat Peringatan I dibuat oleh Pemilik Rumah, apabila Pihak Kedua melanggar
ketentuar-ketentuan sbb :
Dalam kontrak ini
Pembangunan seperti tersebut dalldm pasal 2 dan 3 (termasuk mutu pekerjaan,
bahan dan waktu)

8
4.1. Apabila dalam 2 x 24 jam setelah peringatan I tidak ada tanggapan dari
pihak kedua, maka dibuat surat peringatan II dan ditandatangani oleh Pihak
Pertama.

4.2. Apabila dalam 2 x 24 jam setelah peringatan II masih tidak ada tanggapan
dari pihak kedua maka surat peringatan III dibuat dan secara langsung
pekerjaan dapat diambil alih oleh Pihak Pertama dengan menunjuk Pihak
Ketiga sebagai pengganti Pihak Kedua yang dinyatakan telah
mengundurkan diri. Semua biaya dan akibat yang timbul dari pengunduran
diri Pihak Kedua menjadi tanggungjawab pihak kedua sepenuhnya.

PASAL 14
FORCE MAJEUR & PEMBATALAN

1. Dalam hal timbulnya Force Majeur seperti bencana alam, pemogokan masal, huru
hara, peperangan, peraturan dan tindakan pemerintah dibidang moneter, maka hal-hal
yang berhubungan dengan kontrak ini akan ditinjau kembali secara musyawarah.

2. Hal-hal yang dapat mengakibatkan batalnya kontrak ini adalah sbb :


2.1, Bila Pihak Kedua tidak memulai kegiatan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari hari
sejak dikeluarkannya surat perintah kerja dan surat penyerahan lapangan.

2.2. Bila ternyata Pihak Kedua mensubkontrakkan pekerjaan sebagian atau


seluruhnya tanpa adanya persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.

2.3. Bila ternyata Pihak Kedua menerima permintaan dan instruksi dari Pihak lain
untuk merubah atau mengurangi persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang
tercantum pada pasal 2 dan pasal 3 kontrak ini. Instruksi perubahan baik
penambahan maupun pengurangan sah apabila diberikan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua secara tertulis.

PASAL 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Dalam hal terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat mengenai penafsiran


perjanjian mi maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara
musyawarah untuk mufakat.

2. Jika ternyata tidak dapat mencapai kata mufakat, kedua belah pihak sepakat untuk
mengajukan perselisihan tersebut kepada ........................................................................

9
PASAL 16
LAIN-LAIN

1. Pihak Pertama dapat memotong pembayaran termijn Pihak Kedua apabila Pihak
Kedua tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran kepada pihak lain yang telah
disetujui bersama (antara Pihak Kedua dan Pihak Pertama).

2. Pekerjaan tambah/kurang diperhitungan setelah pekerjaan selesai 100% dengan harga


satuan seperti diatur dalam pasal 12 kontrak ini.

PASAL 17
PENUTUP

1. Hal-hal yang tidak cukup diatur dalam surat perjanjian ini akan diputuskan dengan
jalan musyawarah oleh kedua belah pihak.

2. Surat perjanjian ini dibuat di ....................................... dengan bentuk asli dibuat 2


(dua) rangkap masing-masing diberi materai cukup dan keduanya mempunyai bunyi
dan kekuatan hukum yang sama dan masing-masing satu dipegang oleh Pihak Pertama
dan Pihak Kedua. Salinan Surat Perjanjian ini dapat dibuat untuk digunakan sesuai
dengan keperluan.

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
berlaku sejak tanggal ditandatanganinya.

................, ..............................

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

___________________ _______________________
Pemilik Rumah Pemborong

10

Anda mungkin juga menyukai