Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORONGAN

Antara

CV. DAFFA ARJUNA


Dengan

PT. LUBUK MINTURUN KONSTRUKSI PERSADA

Bidang Pekerjaan : Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan Paket 3 Ruas Perum Belimbing

No. : 076/LMKP-Log/IX/2014…………………….

Pada hari ini, Senin tanggal Lima belas bulan September tahun Dua Ribu Empat Belas (15/3/2014), yang bertanda
tangan dibawah ini :

1. JUPRIANTO : Dalam hal ini menjalankan Jabatannya selaku


Direktur bertindak untuk dan atas nama CV. DAFFA
ARJUNA beralamat di Jalan Simpang Karang Putih
RT.002 / RW.009, Indarung, Lubuk Kilangan -
Padang. Untuk selanjutnya disebut :
PIHAK PERTAMA.

2. JOHAN WIDJAJA : Dalam hal ini menjalankan Jabatannya selaku


Direktur bertindak untuk dan atas nama PT. LUBUK
MINTURUN KONSTRUKSI PERSADA Jalan Ujung
Gurun No. 47 Padang. Untuk selanjutnya disebut :
PIHAK KEDUA.

Berdasarkan pada :
a. Surat Penawaran No. 073/LMKP-MTRL/IX/2014, tanggal 11 September 2014.
b. Klarifikasi dan Negosiasi tanggal 11 September 2014 .
c. Bill of Quantity, syarat-syarat kerja, spesifikasi teknik, Berita Acara Aanwijzing/Klarifikasi atau dokumen-
dokumen pendukung yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA atau dari Pemilik Proyek/Pemberi Tugas.

Dengan ini Kedua Belah Pihak menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikat diri dalam suatu Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan Paket 3 ruas Perum Belimbing dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam Pasal-pasal berikut :

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Sesuai dengan Bill of Quantity, spesifikasi teknis dan dokumen pendukung yang tidak dapat dipisahkan dari
perjanjian ini.
1.2. Lingkup Pekerjaan Ayat 1.1. Pasal ini meliputi :
1.2.1. Bahan, Alat, Upah Kerja dan Transport yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

1.3. Spesifikasi Material dan Teknis Pelaksanaan dilapangan sesuai Spesifikasi dan Metode kerja yang disetujui
PIHAK PERTAMA.
PASAL 2
HARGA BORONGAN

2.1. Rincian Pekerjaan :

Harga Satuan Jumlah Harga


No Uraian Pekerjaan Vol Sat
(Rp) (Rp)

Div.1 UMUM
1.2 Mobilisasi 1,00 Ls 14.400.000,00 14.400.000,00
Div. 2 PEKERJAAN TANAH M3
3.2.(2) Timbunan Pilihan 275,59 M2 168.829,00 46,527,584.11
3.3 Penyiapan Badan Jalan 1,480.50 4,850.00 7,180,425.00
Div.4 PELEBARAN PERKERSAN DAN BAHU JALAN M3
4.2(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A 160.21 496,916.00 79,610,912.36
Div. 6 PERKERASAN ASPAL Ltr
6.1(1a) Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair 1,602.13 Ton 14.605,00 22.533.958,45
6.3.5(a) Laston Lapis Aus (AC-WC) / Gradasi halus/kasar) 135.43 Ton 491,406.00 66,551,114.58
6.3.8.a Asphalt Minyak 8.84 Kg 12,523,912,00 110,711,382.08
6.3.9 Additif anti pengelupasan 17.69 kg 65,021.00 1,150,221.49
6.3.10 Bahan Pengisi (Filler) Tambahan (Semen) 2,947.91 1,175.00 3,463,794.25

Jumlah 352,129,392.32
Pembulatan 352,130,000.00
PPN 10% 35,213.000,00
Jumlah Setelah PPN 387.343.000,00

Terbilang : Tiga ratus delapan puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh tiga ribu Rupiah.

2.2. Harga Sub Kontraktor dalam Perjanjian Pekerjaan Pemborongan ini adalah bersifat Unit Price dimana
volume yang tercapai dilapangan yang akan ditagihkan oleh PIHAK KEDUA dan disetujui PIHAK PERTAMA.
2.3. Harga satuan dalam perjanjian ini adalah perkiraan dan tidak mengikat dan sewaktu – waktu dapat
berubah jika ada kenaikan harga asphalt curah atau kebijakan pemerintah dalam bidang moneter..
2.4. Harga satuan di atas di luar biaya pihak ketiga selama Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan.
2.5. Jika kerja malam, Pihak Pertama bertanggung jawab terhadap penerangan lokasi kerja.
PASAL 3
CARA PEMBAYARAN

3.1. Pembayaran dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan sebagai berikut :
3.1.1. Pembayaran dibayarkan secara Cash dan disetujui PIHAK PERTAMA.
3.2. Pada setiap Berita Acara Pembayaran sudah harus memperhitungkan 3 % Pajak Penghasilan dari Nilai
Pekerjaan Pemasangan di lapangan.
3.3. Pembayaran tagihan akan dilakukan PIHAK PERTAMA melalui rekening :

NAMA : PT. Lubuk Minturun Konstruksi Persada


BANK : Mestika
ACCOUNT : 10.160.00288-8

3.4 Sebelum mobilisasi dan demobilisasi alat Pihak Kedua wajib menerima bukti pengiriman uang dan bukti
potong PPh.

PASAL 4
SYARAT / KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1. Waktu pelaksanaan pekerjaan mengikuti proyek Kota Padang atau sampai akhir bulan Desember..
4.2. Penyerahan Pekerjaan hanya dapat dilakukan apabila hasil pekerjaan telah diterima oleh Pemilik
Proyek/Konsultan Pengawas dengan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang ditanda tangani
oleh masing-masing wakil yang ditunjuk dilapangan.
4.3. Penyerahan Pekerjaan hanya dapat dilakukan apabila hasil pekerjaan telah diterima oleh Pemilik
Proyek/Konsultan Pengawas dengan dibuatkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang ditanda tangani
oleh PARA PIHAK yang namanya tercantum dalam Surat Perjanjian ini setelah disetujui Project Manager.
4.4. PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti peraturan sebagai berikut :
4.4.1. Tidak dibenarkan menyerahkan sebagian atau seluruh pekerjaan ke pihak lain.
4.4.2. Di tempat kerja harus selalu ada Wakil PIHAK KEDUA yang berwenang penuh memutuskan dan
mewakili PIHAK KEDUA.
4.4.3. Wajib melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal pekerjaan yang telah disepakati dan aktif mengikuti
rapat-rapat dan petunjuk dilapangan.
4.4.4. Wajib memberitahu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan, jika ada
masalah hambatan.
4.4.5. Wajib menyerahkan laporan progress pekerjaan sesuai jadwal yang ditetapkan Project Manager
(Min 2x dalam sebulan).
4.4.6. Wajib memperbaiki kerusakan pekerjaan lain yang disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA atas beban
biaya PIHAK KEDUA.
4.5. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan K3L (Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan) dengan
ketentuan sebagai berikut :
4.5.1. Menjalankan program system mutu dan K3L sesuai lingkup pekerjaan termasuk penyediaan
peralatan kerja dan sumber daya untuk pelaksanaannya, termasuk kelengkapan APD (Alat
Pelindung Diri) pekerja termasuk seragam kerja.
4.5.2. Wajib mengikuti petunjuk dan rapat-rapat yang terkait dengan Mutu dan K3L.
4.5.3. Harus bertanggung jawab atas keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Kebersihan Lingkungan
Kerja.
4.5.4. Bertanggung jawab secara hukum dan biaya apabila terjadi kecelakaan kerja yang diakibatkan
kelalaian PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan.

PASAL 5
DENDA DAN SANKSI

5.1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas/waktu akhir pelaksanaan
pekerjaan akan dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) harga pekerjaan yang belum diselesaikan
untuk setiap hari keterlambatan dan maksimal denda 5 % (lima persen) dari harga seluruh pekerjaan.
5.2. Apabila PIHAK PERTAMA menilai, PIHAK KEDUA sudah tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
waktu dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan, maka PIHAK PERTAMA berhak mengambil alih sebagian
atau seluruh sisa pekerjaan tanpa harus menunggu persetujuan PIHAK KEDUA. Biaya yang timbul akibat
pengambil alihan ini menjadi beban PIHAK KEDUA.
5.3. Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat melaksanakan pembayaran sesuai dengan Pasal 3 akan dikenakan
denda sebesar 1 o/oo (satu permil) dari sisa tagihan yang belum di bayar oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua.

PASAL 6
PEMUTUSAN PERJANJIAN

6.1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan ketentuan pasal
1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata apabila PIHAK KEDUA :
6.1.1. Jika terjadi keterlambatan pekerjaan dan sudah mendapatkan peringatan tertulis 3 (tiga) kali
berturut-turut dari PIHAK PERTAMA atau project manager.
6.1.2. Memberikan penjelasan atau keterangan palsu dan atau penjelasan yang tidak sesungguhnya,
sehingga dapat merugikan PIHAK PERTAMA sehubungan dengan pekerjaan pemborongan ini.
6.2. Jika terjadi pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud Ayat 6.1. pasal ini maka :
6.2.1. Jaminan Pelaksanaan dicairkan untuk PIHAK PERTAMA.
6.2.2. PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan dan kewajiban-kewajiban lainnya yang
diperhitungkan langsung dari prestasi PIHAK KEDUA yang belum dibayar oleh PIHAK PERTAMA.
Jika belum atau tidak ada prestasi denda tetap wajib dibayar PIHAK KEDUA.
6.2.3. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA semua arsip, gambar-
gambar, perhitungan-perhitungan, dan keterangan-keterangan lainnya yang berhubungan dengan
perjanjian.

PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

Yang dimaksud Force Majeure dalam perjanjian ini adalah meliputi namun tidak terbatas pada hal-hal terjadinya
bencana alam, wabah penyakit, peperangan, pemberontakan, huru hara, pemogokan, kebakaran dan atau
peraturan pemerintah mengenai keadaan bahaya yang langsung mengakibatkan PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK
KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam perjanjian ini. Force Majeure ini harus diberitahukan secara
tertulis dalam waktu 3 x 24 jam sejak terjadinya Force Majeure tersebut oleh Pihak yang terkena Force Majeure
tersebut kepada pihak lainnya.

PASAL 8
R E S I K O

8.1. Keselamatan dan keamanan atas Material di gudang PIHAK KEDUA dilapangan dari Kehilangan atau
kerusakan yang terjadi, sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
8.2. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA rusak, hilang atau musnah dengan cara apapun sebelum diserahkan
kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang
timbul.
8.3. Segala persoalan dan kerugian meliputi namun tidak terbatas yang diakibatkan tidak tersedianya bahan-
bahan, alat-alat, tuntutan tenaga kerja serta pihak-pihak lain (orang-orang yang tidak ada sangkut-pautnya
dengan perjanjian ini) yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA sepenuhnya menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA termasuk biaya dan hukum.
8.4. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap cacat-cacat tersembunyi yang dapat mengakibatkan
kerusakan/memusnahkan sebagian atau seluruh hasil pekerjaan seperti yang diatur dalam Undang-
undang tentang Jasa Konstruksi yang masih berlaku di Indonesia.
8.5. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas kerugian dari PIHAK KETIGA yang diakibatkan oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila timbul perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA maka sedapat mungkin diselesaikan secara
musyawarah. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka salah satu pihak dapat mengajukan
perselisihan tersebut kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) untuk diselesaikan oleh dan menurut
peraturan BANI. Keputusan BANI akan merupakan keputusan akhir yang mengikat kedua belah pihak.

PASAL 10
P E N U T U P

10.1. Hal-hal yang belum diatur dan apabila ada perubahan-perubahan dalam perjanjian ini, akan diatur
kemudian atas dasar permufakatan kedua belah pihak yang akan dituangkan kedalam bentuk surat
perjanjian tambahan (Addendum) yang merupakan kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
perjanjian ini.
10.2. Semua pemberitahuan dan atau surat-menyurat antara Kedua Belah Pihak sehubungan dengan perjanjian
ini dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada yang bersangkutan bilamana ada
tanda terima tertulis. Surat-menyurat juga dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA atau wakil PIHAK
PERTAMA dilapangan kepada PIHAK KEDUA atau wakil PIHAK KEDUA di Site Proyek dengan nilai bobot
kekuatan hukum yang sama.
10.3. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari dan tanggal tersebut diatas, dan
berakhir setelah kedua belah pihak menyelesaikan kewajiban masing-masing dan dibuat dalam rangkap 2
(dua) dan diantaranya bermaterai cukup untuk masing-masing Pihak yang mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA PI


PT. LUBUK MINTURUN KONSTRUKSI PERSADA CV. DAFFA ARJUNA

IR

JOHAN WIDJAJA JUPRIANTO


Direktur Utama Direktur

Anda mungkin juga menyukai