Tentang
PERATURAN PERUSAHAAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Perusahaan dan Karyawan
BAB II
HUBUNGAN KERJA
Penerimaan karyawan
Pasal 2
Pasal 3
Masa Percobaan
Pasal 4
Pengangkatan, Penempatan dan Pemindahan Karyawan
Pasal 5
Karyawan Kontrak
Pasal 6
Karyawan Tetap ?
BAB III
Hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan
4. Kewajiban karyawan :
a. Hadir tepat waktu sesuai jadwal waktu kerja yang telah di
tentukan oleh perusahaan.
b. Menyatakan kehadiran/mengisi daftar hadir pada waktu
kedatangan dan pulang dengan alat pencatat waktu (time
recorder) Manual secara benar dan dapat di pertanggung
jawabkan.
c. Meminta ijin tertulis dari Pimpinan Perusahaan apabila
meninggalkan pekerjaan sebelum waktu kerja berakhir.
d. Menjalankan SOP (Standart Oprasional Perusahaan) yang benar
dan sesuai ketentuan Perusahaan.
e. Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab sesuai bidang pekerjaan yang telah ditetapkan
oleh Pimpinan Perusahaan.
f. Melaksanakan semua perintah/instruksi yang diberikan oleh
Pimpinan Perusahaan atau Karyawan yang di tunjuk oleh
Pimpinan Perusahaan sehubungan dengan pekerjaannya.
g. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia
Perusahaan yang didapat oleh karena jabatannya maupun
pergaulan di lingkungan Perusahaan.
h. Wajib selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma-
norma pergaulan yang berlaku di dalam masyarakat.
i. Memelihara kebersihan di dalam lingkungan kerjanya masing-
masing serta kerapihan dirinya.
j. Menjaga dan berusaha mencegah kemungkinan hal-hal yang
dapat membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan.
k. Menjaga dan memelihara barang-barang milik Perusahaan
yang dipercayakan kepadanya atau digunakan dalam
melaksanakan pekerjaannya.
l. Menghormati pimpinan dan sesama rekan Karyawan.
m.Melaporkan segera kepada Bagian Administrasi & Keuangan
setiap perubahan data pribadinya, antara lain :
a. Alamat rumah / nomor telepon
b. Nomor akun bank
c. Dan lain-lainnya
BAB IV
PERATURAN KERJA DAN TATA TERTIB / DISIPLIN KERJA
Pasal 8
Hari Kerja dan Waktu Kerja
1. Hari Kerja ditetapkan dalam satu minggu adalah hari kerja, yaitu
hari Senin sampai dengan hari Minggu dan di berikan libur 1 kali
dalam satu minggu
2. Jam kerja adalah 40 jam dalam satu minggu Jadwal jam kerja
biasa setiap hari dalam satu minggu
3. Keterlambatan sampai dengan 15 menit dari jadwal di atas akan
mengakibatkan sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau
Surat Peringatan.
4. Keterlambatan diatas 15 menit dari jadwal di atas akan
mengakibatkan sanksi sebagaimana di atur oleh peraturan
perusahaan.
5. Hari kerja dan jam kerja disesuaikan dengan kondisi operasional di
masing-masing cabang yang bersangkutan.
6. Hari Libur
a. Hari libur Perusahaan adalah hari kerja yang ditetapkan oleh
Pimpinan Perusahaan sebagai hari libur.
b. Upah pada butir a di bayarkan penuh oleh Perusahaan.
Pasal 9
Pasal 10
Larangan Bagi Karyawan
1. Larangan Umum:
a. Membawa senjata api, senjata tajam atau barang-barang yang
membahayakan.
b. Minum minuman keras, mabuk ditempat kerja, membawa dan
menyimpan serta menyalahgunakan narkotika/obat-obatan
terlarang lainnya
c. Melakukan perbuatan asusila.
d. Berjudi, berkelahi serta bertengkar.
e. Menindas dan melakukan diskriminasi kepada rekan kerja.
2. Memasuki ruangan lain yang bukan bagiannya kecuali atas atau
seijin atasan langsung.
3. Datang ke tempat kerja, apabila Karyawan dinyatakan oleh Dokter
mengidap penyakit menular atau alasan medis lainnya yang
berbahaya, baik untuk dirinya atau sesama karyawan atau
lingkungan kerjanya.
4. Karyawan dilarang mencatatkan kehadiran karyawan lain, merubah
jam kerja pada kartu hadir baik secara manual maupun dengan
menggunakan mesin absensi. Kartu hadir yang ditulis manual harus
diparaf/disahkan oleh atasan yang bersangkutan.
5. Merokok di tempat tertentu di lingkungan Perusahaan yang
dilarang.
6. Mempergunakan barang-barang milik Perusahaan dan atau
perlengkapan milik Perusahaan untuk kepentingan pribadi di luar
dari Perusahaan.
7. Menjalankan atau melakukan pekerjaan lain di luar dari Perusahaan.
8. Tidur pada jam kerja.
9. Dalam menjalankan tugas berusaha memungut, menerima
bayaran/materi dari pihak lain untuk kepentingan pribadi.
10. Dalam menjalankan tugas, Karyawan mengambil atau mencuri
uang Perusahaan atau uang Karyawan lain.
11. Membawa barang-barang milik Perusahaan tanpa izin Perusahaan
dan atau di luar dari tugas pekerjaan Perusahaan
12. Mempunyai hubungan kerja dengan Perusahaan lain atau dengan
Orang lain di luar dari Direksi, terkecuali mendapatkan ijin tertulis
dari Direksi.
13. Mengcopy dan mengedarkan SOP atau data Perusahaan untuk
kepentingan diri sendiri atau pihak lain di luar Perusahaan.
14. Mengcopy dan memperbanyak dokumen legal/hukum
Perusahaan untuk kepentingan diri sendiri atau pihak lain di luar
Perusahaan.
15. Mengambil atau mencuri yang barang atau uang Perusahaan dan
Karyawan lainya
16. Hal-hal/perbuatan-perbuatan lainnya yang menurut Pimpinan
Perusahaan dapat mendatangkan bahaya atau kerugian-kerugian
yang menimpa orang, barang dan kepentingan Perusahaan.
Pasal 11
Tindakan In-disipliner
1. Peringatan
a. Peringatan Lisan
Diberikan oleh atasan langsung atau Staff yang berwenang
untuk kasus kesalahan ringan yang masih dapat diperbaiki.
b. Peringatan Tertulis
Berdasarkan laporan tertulis dari atasan langsung karyawan
yang bersangkutan, bagian Staff yang di tunjuk atasan berhak
memberikan Surat Peringatan Tertulis.
Peringatan tertulis dapat berupa :
I. Surat Peringatan I
II. Surat Peringatan II
III. Surat Peringatan III (terakhir)
2. Sanksi Administratif
Berupa pencabutan jabatan, pembebanan ganti rugi, pencabutan
fasilitas-fasilitas tertentu seperti, namun tidak terbatas pada,
uang makan dan/atau uang transport dan sanksi lainnya yang
dipandang baik, layak dan perlu oleh Perusahaan.
3. Skorsing
Skorsing adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh Perusahaan
secara terpaksa. Ada 2 (dua) macam skorsing yaitu :
a. Skorsing sebagai hukuman dengan batasan waktu yang di
tentukan oleh atasan
b. Skorsing dalam rangka penyelesaian sesuai prosedur dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal lain
Karyawan yang melanggar pasal 9 ayat 6, ayat 7, ayat 9, ayat 11, ayat
12, ayat 13 dan ayat 16 di atas, secara otomatis bersedia dan di
berhentikan secara tidak hormat dan setuju untuk tidak di berikan
pesangon pemberhentian karyawan sesuai dengan peraturan
perusahaan dan peraturan undang-undang ketenaga kerjaan yang
berlaku.
BAB V
FASILITAS KERJA
Pasal 12
Peralatan Kerja
6. Peralatan kerja yang rusak dan tidak bisa di gunakan sebelum masa
waktu penggantian maka Karyawan di wajibkan mengganti 30% dari
nilai barang.
Pasal 13
Seragam Kerja
Pasal 14
Perjalanan Dinas
Pasal 15
Latihan dan Pendidikan Karyawan
BAB VI
CUTI DAN IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN
Pasal 16
Cuti Tahunan
Pasal 17
Cuti Sakit
Pasal 18
Cuti Lainya
Cuti di luar dari izin sakit dengan menyertakan bukti yang sah dan dapat
di pertanggung jawabkan akan mengurangi libur mingguan yang belum
di ambil atau mengurangi cuti tahunan.
Pasal 19
Meninggalkan Pekerjaan Tanpa Izin / Mangkir
BAB VII
PENGUPAHAN
Pasal 20
Sistem Pengupahan
a. Golongan jabatan
b. Kemampuan yang dimiliki sesuai persyaratan jabatan
?
Pasal 21
Lembur
3. Tanpa suatu alasan yang sah yang dapat diterima dan dibenarkan
oleh Pimpinan Perusahaan, Karyawan tidak dapat menolak kerja
lembur, terutama apabila Perusahaan menghadapi hal-hal sebagai
berikut:
BAB VIII
BANTUAN SOSIAL/KESEJAHTERAAN
Pasal 23
Tunjangan Hari Raya Keagamaan
Pasal 24
Penghargaan Akhir Tahun
Pasal 25
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pasal 26
Bantuan Kematian Biasa Yang Bukan Kecelakaan Kerja
b. Hadiah Kelahiran bagi karyawan tetap yang anaknya baru lahir dan
karyawan tersebut telah bekerja di perusahaan selama 12 bulan
berturut-turut. Untuk mendapatkan hadiah tersebut, karyawan wajib
menyerahkan salinan surat keterangan lahir. Adapun hadiah yang
diberikan sesuai kebijakan Perusahaan.
BAB IX
Pemeliharaan Kesehatan
Pasal
Tunjangan Pengobatan / Rawat inap
1. Pengertian umum Perusahaan memberikan bantuan biaya
pengobatan untuk karyawan berstatus tetap dengan
menunjukan surat keterangan dari dokter dan dapat di
pertanggung jawabkan. ?
Pasal 28
Bantuan Biaya Melahirkan
BAB X
KELUH KESAH DAN PENGADUAN KARYAWAN
Pasal 29
Penyelesaian Keluh Kesah dan Pengaduan
BAB XI
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)
Pasal 30
Umum
Pasal 31
Pelanggaran peraturan tata tertib
?
Pasal 32
Pelanggaran Berat / Mengundurkan Diri
I. Pelanggaran Berat
1. Pelanggaran-pelanggaran yang digolongkan kesalahan berat yang
dikenakan sanksi pemutusan hubungan kerja adalah :
III. Pekerja yang mengundurkan diri namun masih dalam masa kontrak
kerja pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar
ganti rugi kepada perusahaan sebesar upah pekerja/buruh sampai
batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
Pasal 33
Sakit Berkepanjangan Dan Ketidakmampuan Bekerja Karena
Alasan Kesehatan
Pasal 34
Tidak Dapat Mencapai Standar Prestasi Kerja
Pasal 35
Alasan Mendesak
Pasal 36
Alasan Lainnya
Alasan Lainnya :
1. Mengundurkan diri
2. Karyawan yang akan mengundurkan diri harus mengajukan
permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan sebelumnya. Dalam hal ini perusahaan akan
memutuskan hubungan kerjanya dengan mengikuti Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku yaitu mendapatkan uang
penggantian hak dan uang pisah. Besarnya uang pisah sesuai yang
diatur dalam Peraturan Perusahaan ini. ? apakah ini bisa di
khususkan untuk karyawan tetap ?
3. Meninggal dunia
BAB XII
PENSIUN
Pasal 37
Karyawan Pensiun
Pasal 38
Peraturan Prosedural
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 39
Interpretasi dan Amandemen
Pasal 40
Penutup
DIREKTUR UTAMA
(NAMA PERUSAHAAN)