Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERJANJIAN KERJA PEMASANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT (STP) PROYEK KEDUBES KOREA SELATAN

NO. :005/PSM/SPK/STP/V/2013

Surat Perjanjian Kerja Pemasangan Sewage Treatment Plant (STP) Proyek Kedubes Korea Selatan ( selanjutnya disebut Perjanjian) ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta , pada hari Senin, tanggal 06 May 2013, oleh dan antara : I. PT. Royal Heritage Indonesia, yang berkedudukan di Tanggerang, beralamat di Ruko Palaise De Europe jl Trocadero No. 16 Kel Panunggangan Barat Kec. Cibodas Kota Tanggerang untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. PT. PERDANA SADEWA MANDIRI, berkedudukan di Bekasi, beralamat di Taman Juanda Blok L, No. 19, RT. 009/RW. 004, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi, dalam hal ini diwakili oleh Parlin Sony H.N, SH selaku penasehat hukum, dari dan oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk selanjutnya di sebut Pihak Kedua .

II.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama untuk selanjutnya akan disebut sebagai Para Pihak. Para Pihak telah bersepakat dan mengikatkan diri untuk mengadakan Perjanjian Kerja untuk pekerjaan Pengadaan Sewage Treatment Plant (STP) di Kedutaan Besar Korea Selatan Jakarta, dengan mematuhi syarat-syarat dan ketentuanketentuan sebagai berikut : PASAL 1 PENUNJUKAN DAN LINGKUP PEKERJAAN 1. Bahwa pembuatan Perjanjian ini adalah berdasarkan aanwijzing, klarifikasi, dan negosiasi yang telah dilaksanakan. 2. Pihak Pertama telah menujukan Pihak Kedua untuk melaksanakan pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Sewage Treatment Plant (STP) di Kedutaan Besar Korea Selatan Jakarta , berdasarkan BQ Surat Penawaran Harga dari Pihak Kedua ( BQ terlampir ), termasuk segala perubahan dan lampiran-lampiran lainnya yang merupakan satu kesatuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini . 3. Pihak Kedua telah setuju untuk menerima penunjukan pekerjaan tersebut dan bersedia melaksanakan pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Sewage Treatment Plant (STP) tersebut di atas sesuai dengan spesifikasi dan lingkup pekerjaan, dengan uraian sesuai dengan BQ terlampir.

PASAL 2 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN 1. Jangka waktu pekerjaan lapangan adalah selama 2 bulan May 4 2013 June 15 2013 terhitung sejak pembayaran uang muka ( DP ) diterima oleh Pihak Kedua dari Pihak Pertama. 2. Dalam jangka waktu tersebut, Pihak Kedua harus sudah menyelesaikan seluruh pekerjaan dilapangan dan lokasi siap untuk berfungsi. 3. Melanjuti jangka waktu pelaksanaan Perjanjian pada ayat (1) di dalam Pasal ini, apabila salah satu pihak akan memperpanjang perjanjian ini untuk jangka waktu berikutnya, maka pihak yang akan memperpanjang perjanjian harus memberitahukan kepada pihak yang lainnya selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum berakhirnya perjanjian ini. PASAL 3 BESAR NILAI KONTRAK PEKERJAAN 1. Besar nilai kontrak pekerjaan yang disepakati oleh Para Pihak adalah sebesar Rp. 348.000.000,- ( Tiga ratus empat puluh delapan juta rupiah ) , tanpa PPN dan PPh ( surat keterangan bebas pajak terlampir ). PASAL 4 TERMIN PEMBAYARAN

1. Cara pembayaran yang disepakati oleh Para Pihak adalah sebagai berikut : 30% Uang muka ( DP ) 20% Material onsite 30% Material terpasang 10% Test running 5% Garansi 5% IPLC

2. Cara pembayaran yang disepakati oleh Para Pihak adalah Pihak Pertama akan melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua selambat lambatnya 2 minggu setelah invoice diterima oleh Pihak Pertama. PASAL 5 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Pihak Kedua wajib melaksanakan pekerjaan dengan rasa tanggung jawab dan menjamin kelancaran pekerjaan maupun hasil pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik. 2. Pekerjaan tersebut harus selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. 3. Kerugian-kerugian yang timbul karena keterlambatan, kesalahan dan atau kelalaian Pihak Kedua di dalam pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tanggung jawab dan beban Pihak Kedua sepenuhnya. 4. Selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, maka semua resiko terhadap keselamatan dan keamanan terhadap pekerjaan termasuk namun tidak terbatas terhadap keselamatan para pekerja Pihak Kedua dan atau pihak manapun didalam melakukan Pekerjaan adalah merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari Pihak Kedua dan dengan ini Pihak Kedua menyatakan melepaskan Pihak Pertama dari segala macam bentuk tuntutan dan atau gugatan dari pihak manapun dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan hal tersebut. 5. Hal-hal yang belum diatur dan kurang diatur akan ditentukan kemudian sesuai dengan keperluannya. PASAL 6 KERAHASIAAN 1. Pihak Kedua dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Perjanjian ini, untuk saat ini maupun dikemudian hari ataupun di masa yang akan datang setelah jangka waktu Perjanjian berakhir, wajib menjaga kerahasiaan seluruh dokumen, data dan atau informasi dalam bentuk apapun yang diterimanya dari Pihak Pertama dan atau yang diperolehnya dari hasil pekerjaan Pihak Kedua dan karenanya Piha Kedua bertanggung jawab atas kerahasiaan setiap dokumen, data dan atau informasi yang diketahuinya tersebut dan tidak akan memberikan dan atau memperlihatkan dokumen, data dan atau informasi tersebut kepad pihak lain yang tidak berhak. 2. Pihak Kedua menjamin sepenuhnya kepada Pihak Pertama bahwa pekerja dan atau orang-orang yang ditunjuk/diberi tugas olehnya atau pihak-pihak yang berada dalam kekuasaannya dan atau setidak-tidaknya mempunyai hubungan kerja dengannya, tidak akan membocorkan rahasia Pihak Pertama, baik saat ini dan atau dimasa yang akan datang setelah jangka waktu perjanjian berakhir, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada seluruh gambar perencanaan yang tidak dibenarkan diberikan, diinformasikan dan atau diperlihatkan kepada pihak lain tanpa adanya persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama. PASAL 7 GARANSI PEKERJAN

1. Pihak Kedua memberikan jaminan garansi terhadap produk dan hasil pekerjaan selama 2 (dua) tahun, terhitung sejak Sewage Treatmen Plant ( STP ) mulai dioperasikan. 2. Selama masa jaminan, apabila terjadi kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan dan atau kelalaian Pihak Kedua, maka wajib mengganti dan atau memperbaikinya atas biaya Pihak Kedua. PASAL 8 SANKSI ATAS KESALAHAN DAN ATAU KELALAIAN 1. Apabila Pihak Kedua di dalam melaksanakan pekerjaannya melakukan kesalahan dan atau kelalaian yang menyebabkan terjadinya kerusakan sebagian dan atau keseluruhan Sewage Treatment Plant (STP) yang berada dalam perawatan Pihak Kedua tersebut, maka Pihak Kedua wajib untuk memperbaiki dan atau mengganti kerusakan tersebut, dan segala biaya yang timbul akibat kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Kedua. 2. Namun apabila kerusakan timbul yang diakibatkan pengoperasian, salah perawatan dan salah perbaikan yang Pihak Pertama,maka sesungguhnya hal tersebut menjadi Pihak Pertama dan selanjutnya beban biaya akan menjadi Pihak Pertama. seperti salah dilakukan oleh tanggungjawab tanggungjawab

PASAL 9 PENGALIHAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. Pelaksanaan pekerjaan seperti yang tercantum pada Perjanjian ini tidak boleh dialihkan atau dipindahtangankan kepada Pihak Ketiga manapun juga dan dengan alasan apapun juga. 2. Apabila Pihak Kedua melanggar kesepakatan sesuai ayat (1) diatas, maka Pihak Pertama berhak membatalkan Perjanjian ini tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Kedua. 3. Semua kerugian yang timbul akibat pembatalan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua. PASAL 10 PEMBATALAN 1. Pihak Pertama berhak membatalkan Perjanjian apabila Pihak Kedua melanggar baik sebagian maupun seluruh ketentuan dalam Perjanjian ini. Dalam hal terjadi pembatalan, maka Pihak Pertama tidak berkewajiban membayar jasa pekerjaan yang belum terselesaikan tersebut kepada Pihak Perjanjian tersebut

Kedua, termasuk namun tidak terbatas pada tidak berkewajiban membayar ganti kerugian apapun akibat terjadinya pembatalan tersebut. 2. Khusus untuk pembatalan Perjanjian yang terjadi karena alasan sebagaimana disebutkan pada ayat (1) diatas Perjanjian ini, Pihak Pertama dapat menunjuk pihak lain untuk melanjutkan pekerjaan dimaksud. PASAL 11 KEADAAN KAHAR / FORCE MAJEURE 1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah peristiwa-peristiwa yang disebabkan/ditimbulkan karena kejadian diluar kemampuan Para Pihak seperti : pemogokan, embargo, hura-hura, pemberontakan, pertempuran, peperangan, kebakaran yang bukan karena kesalahan/kelalaian Para Pihak, peledakan, sabotase, aksi terorisme, badai, banjir, gempa bumi, tanah longsor,epidemic, tindakan Pemerintah dalam bidang moneter dan semua keterlambatan atau kegagalan yang karenanya tidak boleh dianggap sebagai kesalahan pihak yang mengalaminya. 2. Apabila terjadi keadaan kahar/force majeure, Pihak yang mengalami kahar/force majeure harus memberitahukan kepada Pihak yang lainnya secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya keadaan kahar/force majeure tersebut disertai bukti-bukti yang sah, demikian juga pada waktu keadaan kahar/force majeure berakhir. 3. Atas pemberitahuan Pihak yang mengalami kahar/force majeure, maka Pihak yang lainnya akan menyetujui atau menolak secara tertulis keadaan kahar/force majeure tersebut dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender, sejak adanya pemberitahuan tersebut. 4. Jika dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak pemberitahuan Pihak yang mengalami kahar/force majeure kepada Pihak yang lainnya tentang keadaan kahar.force majeure tersebut dan Pihak yang lainnya tidak memberikan jawaban, maka Pihak yang lainnya dianggap menyetujui adanya keadaan kahar/force majeure tersebut. 5. Terhadap terjadinya keadaan kahar/force majeure tersebut, maka Para Pihak sepakat dan setuju untuk tidak saling menuntut satu sama lain. PASAL 12 PILIHAN HUKUM Terhadap Perjanjian ini dan segala konsekuensinya tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. PASAL 13 PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam pasal - pasal Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat oleh Para Pihak. 2. Apabila perselisihan dimaksud tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, maka atas segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan Perjanjian ini Para Pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya kepada Pengadilan Negeri Bekasi. PASAL 14 LAIN-LAIN 1. Pihak Kedua dilarang mengubah tulisan-tulisan dan atau coretan-coretan yang bertujuan untuk merubah dan atau menambah ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini. Apabila Pihak Kedua melanggar hal tersebut, maka tulisan-tulisan dan atau coretan-coretan yang dibuat oleh Pihak Kedua tersebut menjadi tidak sah/tidak mengikat Para Pihak. 2. Apabila terdapat Pasal-Pasal di dalam Perjanjian ini yang menujuk Pasal lain, akan tetapi Pasal yang ditunjuk tersebut tidak tepat atau tidak berhubungan dengan Pasal yang menunjuk dikarenakan adanya kesalahan penulisan, maka hal tersebut tidak mengurangi makna dan keberlakuan Pasal yang menunjuk tersebut. 3. Apabila terdapat kesalahan penulisan/redaksional dalam Pasal-Pasal yang mengatur Perjanjian ini, maka hal tersebut tidak mengurangi maksud dan tujuan serta keberlakuan pasal tersebut. 4. Setiap lampiran dalam Perjanjian ini merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. 5. Segala sesuatu yang belum dan atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian ini, sepanjang diperlukan akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Demikian Perjanjian ini dibuat oleh Para Pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas, berlaku dan mengikat setelah ditandatangani oleh Para Pihak, dengan dan diatas materai yang cukup, dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang masingmasing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA, PT. ROYAL HERITAGE

PIHAK KEDUA, PT. PERDANA SADEWA MANDIRI

Riana Harsono President Direktur

Parlin Sony H.N, SH Head Legal

Anda mungkin juga menyukai