Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN KERJA

ANTARA
PT. SURYABUMI AGROLANGGENG
DENGAN
PT. TRIROYAL TIMURRAYA
TENTANG
PEMBUATAN 1 UNIT THRESHER

No: 036/EXT/SA-JKT/DIR/XII/2023

Surat Perjanjian Kerja untuk pembuatan 1 (satu) Unit Thresher antara PT. Suryabumi Agrolanggeng
dengan PT. Triroyal Timurraya (“Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani di Palembang, pada
tanggal …. bulan …. tahun …. (….-….-2023), oleh dan antara:

1. PT. Suryabumi Agrolanggeng, Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Undang-Undang


Republik Indonesia, berkedudukan di Sumatera Selatan, beralamat di Gedung Gozco Plantations,
Jl. Letjen Harun Sohar No. 01, RT 043/RW 011, Kebun Bunga Sukarami, Kota Palembang,
Sumatera Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Budi Yuwono selaku Direktur Utama sehingga
sah bertindak untuk dan atas nama PT. Suryabumi Agrolanggeng berdasarkan Akta No. 1
tertanggal 2 September 2019 yang dibuat dihadapan Hari Santoso, S.H., M.H., Notaris di
Surabaya, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia No. AHU-AH.01.03-0330311 tanggal 12 September 2019, untuk selanjutnya disebut
sebagai Pihak Pertama.

2. PT. Triroyal Timurraya, Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Undang-Undang


Republik Indonesia, berkedudukan di Sumatera Utara, beralamat di Jalan Pulau Sangir Talaud I
No. 8, Kawasan Industri Modern IV (KIM 4), Deli Serdang, Sumatera Utara, 20373, dalam hal ini
diwakili oleh R. Kasin selaku Direktur Utama sehingga sah bertindak untuk dan atas nama PT.
Triroyal Timurraya berdasarkan Akta No 21 tertanggal 10 Februari 2022 yang dibuat dihadapan
Notaris Roosmidar, SH, yang telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0130474 tanggal 26 Februari 2022, untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara masing-masing disebut sebagai “Pihak” dan secara bersama-
sama disebut sebagai “Para Pihak”.

Selanjutnya, Para Pihak setuju dan saling bersepakat untuk membuat dan mengikatkan diri pada
Perjanjian ini untuk pembuatan 1(satu) unit Thresher dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut:
Pasal 1
Ruang Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah pekerjaan pembuatan 1 (satu) unit Tresher.

2. Pihak Pertama dengan ini memberikan Pekerjaan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerima
Pekerjaan yang diberikan oleh Pihak Pertama dan bersedia menjamin Pihak Pertama untuk
menyelesaikan Pekerjaan yang diberikan oleh Pihak Pertama sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam Perjanjian ini.

Pasal 2
Dasar Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pekerjaan Pihak Kedua beserta hasilnya harus sesuai dengan:

a) Surat Penawaran Harga dari Pihak Kedua (terlampir dalam Lampiran 1); dan
b) Rencana Kerja & Syarat-syarat (terlampir dalam Lampiran 2)

2. Segala dokumen sebagaimana tersebut di atas akan menjadi lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan Perjanjian ini

Pasal 3
Jangka Waktu Pekerjaan

1. Pelaksanaan Pekerjaan harus sudah dimulai oleh Pihak Kedua paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah Pihak Pertama membayar Down Payment (DP) kepada Pihak Kedua sebesar
30% (tiga puluh persen) dari Nilai Pekerjaan.

2. Pihak Kedua menyatakan sanggup untuk menyelesaikan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 Perjanjian ini dalam waktu 150 (seratus lima puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
pembayaran Down Payment (DP) dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua (“Jangka Waktu
Pekerjaan”), dengan tahapan sebagai berikut:

Tahap I: Presentase pekerjaan mencapai 70% (tujuh puluh persen) selambat-lambatnya 100
(seratus) hari kerja sejak Pihak Kedua memulai Pekerjaan, yang kemudian akan dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan yang dilakukan oleh Pihak Pertama bersama Pihak Kedua;

Tahap II: Presentase pekerjaan mencapai 100% (seratus persen) selambat-lambatnya 150 (seratus
lima puluh) hari kerja sejak Pihak Kedua memulai Pekerjaan.
3. Penyerahan Pekerjaan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dilaksanakan setelah Pekerjaan
selesai 100% (seratus persen) berdasarkan pemeriksaan dan penilaian hasil Pekerjaan oleh Pihak
Pertama.

4. Penyerahan Pekerjaan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) di atas dibuktikan dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan oleh dan
antara Pihak Kedua dan Pihak Pertama.
Pasal 4
Nilai Pekerjaan dan Prosedur Pembayaran

1. Harga Pekerjaan yang seluruhnya harus dibayar Pihak Pertama atas diselesaikannya seluruh
Pekerjaan Pihak Kedua adalah sebesar Rp. 2.175.000.000 (dua milyar seratus tujuh puluh lima juta
Rupiah) (“Nilai Pekerjaan”).

2. Prosedur Pembayaran dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua secara bertahap, yang
diberitahukan secara tertulis oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama melalui invoice, serta
dilaksanakan sesuai prestasi Pekerjaan Pihak Kedua dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Pihak Pertama akan membayar Down Payment (DP) kepada Pihak Kedua sebesar 30% (tiga
puluh persen) dari Nilai Pekerjaan setelah Perjanjian ini ditandatangani;

b) Pihak Pertama akan membayar kepada Pihak Kedua sebesar 35% dari Nilai Pekerjaan apabila
Pekerjaan telah selesai sampai dengan 70% (tujuh puluh persen) (Progress Actual Lapangan
70%) yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Pertama
bersama dengan Pihak Kedua;

c) Pihak Pertama akan membayar kepada Pihak Kedua sebesar 30% dari Nilai Pekerjaan apabila
Pekerjaan telah selesai sampai dengan 100% (seratus persen) (Progress Actual Lapangan
100%) dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak
Pertama bersama dengan Pihak Kedua;

d) Pihak Pertama akan membayarkan kepada Pihak Kedua berupa retensi sebesar 5% (lima
persen) dari Nilai Pekerjaan setelah masa pemeliharaan 90 (sembilan puluh) hari Pekerjaan
selesai dilaksanakan, yang dibuktikan dengan Berita Acara Selesai Masa Pemeliharaan yang
ditandatangani oleh Para Pihak.

3. Pembayaran oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua hanya akan dilakukan pada saat Pihak Pertama
menerima pemberitahuan terlebih dahulu secara tertulis melalui invoice yang diberikan oleh Pihak
Kedua.

4. Khusus invoice untuk Pekerjaan Tahap II dan Tahap III hanya dapat diterbitkan oleh Pihak Kedua
setelah adanya Berita Acara Pemeriksaan dan/atau Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Para Pihak.

5. Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk menyelesaikan pembayaran Nilai Pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) diatas kepada Pihak Kedua dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
setelah menerima invoice dari Pihak Kedua.

6. Biaya Pekerjaan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan cara pemindahbukuan ke
rekening Bank sebagai berikut:
- Bank : Bank Mandiri

- Cabang : Branch Medan Marelan Raya

- Nama Rekening : PT Triroyal Timurraya

- No. Rekening : 1060012000033


Pasal 5
Pajak

Seluruh pajak yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini menjadi kewajiban Pihak Pertama
dan Pihak Kedua sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

Pasal 6
Hak dan Kewajiban Para Pihak

a. Hak Pihak Pertama:

1. Dalam mengawasi pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana tersebut pada Pasal 1 Perjanjian ini,
Pihak Pertama berhak untuk menempatkan tenaga ahli sebagai wakilnya dalam pengelolaan
pembangunan untuk mengawasi Pekerjaan (“Pengawas Pekerjaan”).

2. Pihak Pertama berhak untuk melakukan penambahan dan/atau pengurangan Pekerjaan dengan
memberitahukannya secara tertulis terlebih dahulu kepada Pihak Kedua, yang mana kesepakatan
penambahan dan/atau pengurangan Pekerjaan serta biaya tersebut akan disepakati oleh Para
Pihak secara tertulis.

3. Pihak Pertama berhak untuk menerima penggantian dan/atau perbaikan atas Pekerjaan yang
tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan maupun spesifikasi Pekerjaan yang wajib dan/atau
wajar yang telah disepakati oleh Para Pihak.

b. Kewajiban Pihak Pertama:

1. Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk menyelesaikan pembayaran kepada Pihak Kedua
setelah mendapatkan invoice terlebih dahulu dari Pihak Kedua.

c. Hak Pihak Kedua:

1. Pihak Kedua berhak untuk menerima pembayaran Nilai Pekerjaan sebagaimana telah ditetapkan
dalam Pasal 4 Perjanjian ini dari Pihak Pertama pada saat jatuh tempo pembayaran.

2. Pihak Kedua berhak untuk menerima pemberitahuan tertulis dari Pihak Pertama paling lambat 2
(dua) hari sebelum jatuh tempo pembayaran apabila Pihak Pertama tidak dapat menyelesaikan
pembayaran sebagaimana tanggal jatuh tempo.

d. Kewajiban Pihak Kedua:

1. Pihak Kedua wajib untuk melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan RKS dan Gambar Kerja.
2. Pihak Kedua wajib untuk memastikan, serta bertanggung jawab bahwa Pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 di atas harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman
dalam bidangnya.

3. Untuk Pelaporan kepada Pihak Pertama, Pihak Kedua wajib:

a. Mengajukan rencana kerja dan gambar kepada Pihak Pertama sebelum memulai Pekerjaan;
b. Membuat progress report harian, mingguan dan bulanan, serta melengkapi grafik progress
kurva S; dan
c. Melampirkan dokumentasi spesifikasi material yang akan dipakai oleh Pihak Kedua dalam
melakukan Pekerjaan.
4. Pihak Kedua wajib untuk segera setelah penandatanganan Perjanjian ini menempatkan seorang
wakil sebagai penanggung jawab di tempat Pekerjaan berdasarkan Surat Kuasa yang diserahkan
kepada Pihak Pertama (“Penanggung Jawab Pekerjaan”).
5. Pihak Kedua bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan mobilisasi dan demobilisasi dalam
Perjanjian ini.
6. Pihak Kedua berkewajiban untuk mengganti, memperbaiki dan/atau mengerjakan Pekerjaan
yang ditolak dan/atau dianggap tidak sesuai oleh Pihak Pertama karena tidak memenuhi
ketentuan- ketentuan yang ada di dalam RKS dan Gambar Kerja.
7. Pihak Kedua wajib untuk menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan
Pekerjaan dan memikul tanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja
termasuk namun tidak terbatas segala biaya yang timbul atas hal tersebut.

Pasal 7
Keadaan Memaksa

1. Yang dimaksud dengan Keadaan Memaksa dalam Perjanjian ini adalah peristiwa yang terdiri atas
kebakaran, gempa bumi, perang, terorisme, kerusuhan, angin topan, sabotase, dan/atau huru-hara,
yang mana peristiwa-peristiwa tersebut tidak dapat diperkirakan sebelumnya oleh Para Pihak dan
berada diluar kemampuan Para Pihak untuk mengatasinya, serta menghambat kelancaran
pelaksanaan kewajiban oleh Pihak yang mengalaminya.
2. Para Pihak sepakat bahwa peristiwa alam maupun peristiwa non-alam selain yang dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (1) diatas tidak termasuk sebagai suatu Keadaan Memaksa.

3. Apabila terjadi Keadaan Memaksa, maka Pihak yang mengalaminya harus memberitahukan secara
tertulis tentang kejadian tersebut kepada Pihak lainnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak
terjadinya Keadaan Memaksa tersebut, disertai bukti-bukti yang sah dan dapat dipertanggung-
jawabkan. Jika dalam jangka waktu tersebut tidak diberitahukan, maka dianggap tidak pernah
terjadi Keadaan Memaksa. Pemberitahuan juga harus dilakukan dalam jangka waktu yang sama
apabila Keadaan Memaksa telah berakhir.

4. Segala kewajiban pada Pihak yang mengalami Keadaan Memaksa, selain kewajiban berdasarkan
Pasal ini, ditangguhkan selama terjadinya Keadaan Memaksa. Namun demikian, Pihak yang
mengalami Keadaan Memaksa harus tetap dengan iktikad baik untuk segera memenuhi segala
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

5. Dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan mengenai terjadinya
Keadaan Memaksa, Para Pihak harus sudah mengadakan suatu amandemen atas Perjanjian ini
sehubungan dengan kewajiban yang ditangguhkan sebagai akibat dari Keadaan Memaksa.

Pasal 8
Pernyataan dan Jaminan

1. Pihak Kedua menyatakan dan menjamin bahwa Pihak Kedua akan menyelesaikan dan
menyerahkan Pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh Pihak Pertama dan
Jangka Waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b dan Pasal 3 ayat (2) Perjanjian
ini.

2. Pihak Kedua menyatakan dan menjamin bahwa Pihak Kedua memiliki segala kemampuan,
keahlian, perizinan, sertifikat, klasifikasi dan kualifikasi sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagaimana diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan menurut Perjanjian ini dan
tidak akan mengalihkan tanggungjawab Pekerjaan ini kepada pihak lain tanpa pemberitahuan
tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama. Segala akibat hukum dan kerugian yang diderita oleh
Pihak Kedua akibat kesalahan pernyataan dari Pihak Kedua ini akan menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua sepenuhnya.

3. Pihak Kedua menyatakan dan menjamin bahwa seluruh bahan dan/atau alat Pekerjaan serta tenaga
kerja, dan perlengkapan kerja Pihak Kedua adalah milik sah dan/atau diperoleh secara sah oleh
Pihak Kedua, dan membebaskan Pihak Pertama dari segala tuntutan atau gugatan dalam bentuk dan
nama apapun dari pihak lain sehubungan dengan pengadaan dan/atau pembelian bahan dan/atau
alat Pekerjaan, dan perlengkapan kerja yang dilakukan oleh Pihak Kedua dalam melaksanakan
Pekerjaan. Segala akibat hukum dan kerugian yang diderita oleh Pihak Pertama akibat pelanggaran
atas ketentuan-ketentuan tersebut akan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya.

Pasal 9
Cidera Janji dan Denda Keterlambatan

1. Apabila Pihak Kedua gagal dan/atau terlambat untuk menyelesaikan Pekerjaan berdasarkan
progress kurva S sebagaimana yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini, maka Pihak Pertama
berhak untuk mengingatkan Pihak Kedua secara tertulis atas kegagalan dan/atau keterlambatan
Pihak Kedua dan Pihak Kedua wajib untuk menyelesaikan dan menyerahkan Pekerjaan yang
terlambat tersebut kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal
pemberitahuan kegagalan dan/atau keterlambatan dikirimkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua.
2. Apabila Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan dan menyerahkan Pekerjaan yang terlambat
tersebut kepada Pihak Pertama dalam batas waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal pemberitahuan
kegagalan dan/atau keterlambatan dikirimkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) di atas (“Cidera Janji Pihak Pertama”), Pihak
Pertama berhak mengenakan denda keterlambatan kepada Pihak Kedua sebesar 1/1000 (satu per
seribu) per hari dari total Nilai Sisa Pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Perjanjian ini
untuk setiap hari keterlambatan (“Denda Keterlambatan”).
3. Selain Denda Keterlambatan yang dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) di atas, Para Pihak juga
menyepakati bahwa ketentuan-ketentuan atas konsekuensi dari Cidera Janji Pihak Kedua berikut ini
juga berlaku dan mengikat bagi Para Pihak:
a. Pihak Kedua wajib untuk menanggung segala biaya dan/atau kerugian yang muncul atas
keterlambatan Pihak Kedua tersebut; dan
b. Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri Perjanjian secara sepihak.
c. Atas pengakhiran secara sepihak yang dilakukan oleh Pihak Pertama, maka semua Pekerjaan
yang telah diselesaikan sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan menjadi milik Pihak
Pertama sepenuhnya, dan Pihak Kedua melepaskan Pihak Pertama dari segala tanggung jawab
dalam bentuk apapun.
d. Atas pengakhiran secara sepihak yang dilakukan oleh Pihak Pertama, maka
Pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Pihak Kedua akan dibayarkan oleh Pihak Pertama
sesuai dengan persentase penyelesaian Pekerjaan, yang dihitung tertuang dalam Berita Acara
Pemeriksaan yang ditandatangani Para Pihak.
4. Pihak Kedua memiliki kewajiban untuk membayar secara lunas Denda Keterlambatan kepada
Pihak Pertama paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diberitahukan tertulis oleh Pihak
Kedua. Apabila Pihak Kedua gagal untuk membayar Denda Keterlambatan dalam batas waktu
yang dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) ini, maka Para Pihak sepakat bahwa Denda Keterlambatan
Pihak Kedua akan dikenakan bunga sesuai dengan besaran suku bunga bank yang berlaku.
5. Dalam hal masih terdapat kewajiban pembayaran sebagian dari total Nilai Sisa Pekerjaan dari
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua ketika Denda Keterlambatan berlaku efektif, maka Para Pihak
sepakat bahwa Pihak Pertama berhak untuk memperhitungkan Denda Keterlambatan Pihak Kedua
ke dalam pembayaran atas total Nilai Sisa Pekerjaan yang masih tersisa, yang mana apabila
Denda Keterlambatan Pihak Kedua masih lebih besar daripada nilai pembayaran atas total Nilai
Sisa Pekerjaan yang masih tersisa, maka selisih Denda Keterlambatan yang masih tersisa wajib
dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Perjanjian
ini.
Pasal 10
Pemberitahuan

1. Setiap kesepakatan, pemberitahuan, pernyataan, informasi dan/atau komunikasi yang dilakukan


Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini (“Pemberitahuan”) harus dibuat dalam bahasa Indonesia
dan harus:

a. dibuat secara tertulis baik melalui surat dan/atau media elektronik berupa surat elektronik
(e-mail); dan
b. dibuat atau diberikan dengan pengiriman (dengan penyerahan langsung atau jasa kurir
dengan tanda terima yang cukup, surat tercatat, atau surat elektronik (e-mail) ke alamat,
alamat surat elektronik (e-mail), yang dalam masing-masing hal ditandai untuk perhatian
orang yang disebutkan dalam ayat Pasal 10 ayat (2) Perjanjian ini.

2. Suatu Pemberitahuan kepada masing-masing Pihak akan dikirimkan ke alamat sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA
Budi Yuwono (Direktur Utama)
Alamat surat elektronik (e-mail): budi.yuwono@gozco.com / liviana@gozco.com /
ronald.francisko@gozco.com

PIHAK KEDUA
R. Kasin (Direktur Utama)
Alamat surat elektronik (e-mail): triroyal@yahoo.co.id / mail@triroyal.net

3. Suatu Pemberitahuan akan berlaku sejak diterimanya dan akan dianggap telah diterima dan
dikirimkan:

a. 3 (tiga) hari kerja setelah diposkan, jika dikirimkan dengan pos tercatat prabayar;
b. pada saat pengiriman, jika pengiriman dilakukan secara langsung atau melalui kurir; dan
c. 1 (satu) hari kerja setelah tanggal transmisi, jika dikirimkan melalui surat elektronik (e-
mail).

Pasal 11
Informasi Kerahasiaan

1. Pihak Kedua wajib untuk benar-benar menjaga kerahasiaan dan tidak akan menggunakan untuk
keperluannya sendiri dan/atau untuk keperluan pihak lain selain sebagaimana disebutkan dalam
Perjanjian ini, serta menjaga kerahasiaan informasi apapun yang berkaitan dengan Pihak Pertama,
termasuk namun tidak terbatas seluruh informasi yang terkait dengan operasi dan urusan Pihak
Pertama yang mana Pihak Kedua dapat memiliki akses dan/atau yang mungkin menjadi diketahui
oleh Pihak Kedua sebagai bentuk dari pelaksanaan Perjanjian ini (“Informasi Rahasia”).
2. Selama Jangka Waktu Perjanjian ini, maupun setelah berakhirnya Perjanjian ini, Pihak Kedua
wajib merahasiakan segala sesuatu yang dapat diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan
Pihak Pertama dan segala hal yang berkaitan dengan hubungan bisnis antara Para Pihak kepada
pihak lain, serta tidak memperbanyak, menggandakan dan/atau meniru, baik untuk tujuan
pemakaian sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pihak Pertama.

3. Pihak Kedua wajib menyimpan dengan baik seluruh spesifikasi, termasuk namun tidak terbatas
pada data-data lainnya yang diberikan oleh Pihak Pertama dan harus telah mengembalikannya
kepada Pihak Pertama pada saat atau paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Pekerjaan selesai.
4. Pihak Kedua wajib menjaga kerahasiaan dari Informasi Rahasia dan tidak mengungkapkan
Informasi Rahasia apapun kepada pribadi mana pun kecuali dengan persetujuan tertulis
sebelumnya dari Pihak Pertama. Hasil Pekerjaan ini seluruhnya menjadi milik Pihak Pertama.

5. Informasi Rahasia sebagaimana diatur dalam dalam Pasal 11 ini akan tetap berlaku setelah
penyelesaian atau diakhirinya Perjanjian ini tanpa batasan waktu.

6. Pihak Kedua bersedia untuk bertanggung jawab secara hukum atas seluruh kerugian yang timbul
jika terbukti ada Informasi Rahasia digunakan oleh pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Pihak
Pertama sekarang dan di kemudian hari walaupun Perjanjian ini telah berakhir.

Pasal 12
Pengakhiran Perjanjian

1. Perjanjian ini berakhir apabila:


a) Selesainya Batas Waktu Pekerjaan yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini;
b) Perjanjian diakhiri lebih awal dengan kesepakatan Para Pihak yang dituangkan dalam
pengakhiran Perjanjian yang dibuat secara tertulis; dan/atau
c) Perjanjian diakhiri lebih awal oleh Pihak Pertama sesuai ketentuan Pasal 9 ayat (3) Perjanjian
ini.
2. Pihak Pertama berhak mengakhiri Perjanjian secara sepihak (”Pengakhiran Perjanjian”) apabila
terjadi peristiwa-peristiwa sebagai berikut:
a) Pihak Kedua cidera janji, gagal dan/atau terlambat menyelesaikan Pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Perjanjian ini;
b) Pihak Kedua memberikan keterangan yang tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan
Pihak Pertama;
c) Pihak Kedua melanggar Pernyataan dan Jaminan sebagaimana diatur dalam Pasal 8
Perjanjian ini;

3. Atas berakhirnya Perjanjian sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini, Para Pihak
sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
yang intinya Para Pihak tidak memerlukan putusan dan/atau penetapan dari Pengadilan untuk
pembatalan Perjanjian.
4. Apabila terjadi Pengakhiran Perjanjian secara sepihak oleh Pihak Pertama karena sebab-sebab
yang dimaksud pada Pasal 12 ayat (2) diatas atau apabila Pihak Kedua secara tertulis
mengundurkan diri dan/atau mengakhiri Perjanjian secara sepihak tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pihak Pertama, maka:
a) Semua Pekerjaan dan hasilnya yang telah selesai yang berada di Pihak Kedua sepenuhnya
wajib diserahkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dan menjadi milik Pihak Pertama
disertai dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan oleh Para Pihak;
b) Pihak Kedua tidak berhak menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun dari Pihak Pertama;
c) Pihak Kedua wajib untuk mengembalikan seluruh kelebihan pembayaran kepada Pihak
Pertama (jika ada) seketika dan sekaligus secara lunas berdasarkan tagihan Pihak Pertama;
dan
d) Pihak Pertama berhak untuk menagih segala kerugian, denda, dan/atau sanksi lainnya yang
muncul akibat Pengakhiran Perjanjian ini kepada Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
5. Pengakhiran Perjanjian ini berlaku efektif dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal Pemberitahuan
Pengakhiran Perjanjian dikirimkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua atau sejak tanggal
kesepakatan tertulis Para Pihak untuk mengakhiri Perjanjian ini, yang mana lebih dahulu yang
berlaku.

Pasal 13
Risiko

1. Jika hasil Pekerjaan Pihak Kedua musnah dan/atau rusak sebelum diserahkan kepada Pihak
Pertama, maka Pihak Kedua bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul,
kecuali jika terjadi karena Keadaan Memaksa yang disepakati dalam Perjanjian ini.
2. Jika pada waktu pelaksanaan Pekerjaan terjadi penundaan-penundaan yang diakibatkan tidak
tersedianya material Pekerjaan dan alat-alat semata-mata karena kesalahan Pihak Kedua atau
karena mutu material Pekerjaan yang tidak baik, maka segala risiko akibat penundaan Pekerjaan
tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya. Atas hal tersebut, Pihak Kedua wajib
memperbaiki dan/atau mengganti dengan material Pekerjaan dan alat-alat yang sama dengan
spesifikasi dan mutu yang telah disepakati dan diberikan oleh Pihak Pertama.
3. Segala persoalan dan tuntutan dari para tenaga kerja atau dari pihak lain sehubungan dengan
pelaksanaan Pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya.
4. Segala kerugian yang timbul akibat kelalaian atau kesengajaan Pihak Kedua menjadi beban dan
tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya.

Pasal 14
Hukum Yang Berlaku

Perjanjian ini dan segala hal yang timbul dari atau sehubungan dengannya diatur berdasarkan, dan
akan ditafsirkan sesuai dengan, hukum Negara Republik Indonesia.
Pasal 15
Penyelesaian Perselisihan

1. Setiap sengketa, kontroversi atau klaim yang timbul dari, atau sehubungan dengan Perjanjian ini
(“Perselisihan”) akan diselesaikan secara musyawarah oleh Para Pihak dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender setelah suatu Pihak memberitahukan kepada Pihak lain atas Perselisihan
tersebut.
2. Apabila Para Pihak tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan Perselisihan dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan Perselisihan
yang dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) diatas pada Pengadilan Negeri Palembang.

Pasal 16
Lain-lain

1. Apabila Para Pihak bermaksud menambahkan ketentuan terhadap hal-hal yang belum diatur atau
tidak diatur secara jelas dalam Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat untuk menuangkannya
dalam bentuk tertulis untuk menjadi Addendum dan dilampirkan pada Perjanjian ini. Penambahan
dan/atau perubahan terhadap Perjanjian dilakukan atas persetujuan tertulis dari Para Pihak.
2. Setiap lampiran pada Perjanjian ini merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dengan Perjanjian ini.
3. Jika, pada setiap waktu, salah satu ketentuan dari Perjanjian ini adalah tidak sah atau menjadi
tidak sah, tidak berlaku dan/atau tidak dapat dilaksanakan dalam segala hal berdasarkan hukum
dari salah satu yurisdiksi, maka legalitas, keabsahan, atau dapat diberlakukannya ketentuan-
ketentuan yang lain ataupun legalitas, keabsahan atau dapat diberlakukannya ketentuan tersebut
berdasarkan hukum dari yurisdiksi yang lain tidak akan terpengaruh atau terganggu dengan cara
apapun.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, 2 (dua) diantaranya bermeterai cukup dan 1
(satu) lainnya tanpa meterai, masing-masing berkekuatan hukum yang sama dan berlaku sebagai
aslinya sejak tanggal yang tercantum pada bagian awal Perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. Suryabumi Agrolanggeng PT. Triroyal Timurraya

Budi Yuwono R.KASIN


Direktur Utama Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai