Anda di halaman 1dari 11

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

RENOVASI & INTERIOR KANTOR


No. : 012/SPK/HNG/2023

Pada hari ini rabu Tanggal delapan bulan februari tahun dua ribu dua puluh tiga
(29/04/2023), kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Suparmono, SE.MM


Jabatan : Direktur Utama
Nama Perusahaan : PT. Holistik Nusantara Group
Alamat : Jl. Brawijaya Blok B, No 8, Banyuwangi Jatim

Yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan, dan
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Rama
Jabatan : Direktur Utama
Nama Perusahaan : PT. _____________________
Alamat : _________________________

Yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. _________________,
dan selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikat
diri dalam suatu perjanjian pemborongan pelaksanaan pekerjaan, dengan ketentuan
– ketentuan dan syarat – syarat sebagaimana tercantum dalam pasal – pasal
tersebut dibawah ini.
PASAL 1
TUGAS PEKERJAAN

Pihak Pertama memberikan tugas kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua
menerima tugas tersebut yaitu : untuk melaksanakan Pekerjaan Renovasi &
Interior Kantor, sesuai dengan pasal – pasal dalam surat perjanjian ini.

Pihak Kedua wajib membuat Struktur organisasi, Jadwal kerja (Schedule) dan shop
drawing yang disetujui oleh Pihak Pertama dan berjanji untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan tersebut sampai selesai sesuai spesifikasi.

PASAL 2
DASAR – DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan oleh Pihak kedua sesuai dengan


petunjuk – petunjuk lisan / tertulis dari Pihak Pertama menurut dasar – dasar
pekerjaan sebagai berikut :
1.1.1. Spesifikasi
1.1.2. Gambar Pelaksanaan
1.1.3. Bill of quantity

2. Dasar Pelasanaan pada pasal 2.1 merupakan bagian yang tidak terpisahkan
satu sama lain dan mengikat serta merupakan kesatuan perjanjian ini.

PASAL 3
PENGAWAS PEKERJAAN

1. Untuk melakukan pengendalian pekerjaan dan tindakan pengoreksian, Pihak


Pertama menunjuk petugas lapangan sebagai pengawas pekerjaan yang
bertindak untuk dan atas nama Pihak Pertama, dan akan diberitahukan secara
tertulis kepada Pihak Kedua.
2. Apabila petugas yang ditunjuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan atau tidak
dapat menjalankan kewajibannya, maka Pihak Pertama akan menunjuk
penggantinya secara tertulis dan disampaikan kepada Pihak Kedua.

3. Untuk kelancaran pengamanan pekerjaan oleh Pihak Pertama, maka


pelaksanaan pekerjaan sehari – hari oleh Pihak Kedua dapat diwakili kepada
seseorang dan atau beberapa orang yang berpengalaman dalam bidangnya
yang mengetahui syarat – syarat dan dasar – dasar pelaksanaan yang
ditetapkan dalam perjanjian ini.

PASAL 4
TENAGA KERJA DAN UPAH

1. Agar pekerjaan berjalan seperti yang ditetapkan, Pihak Kedua menyediakan


tenaga kerja yang cukup jumlah, keahlian dan keterampilannya.

2. Ongkos – ongkos dan upah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut


ditanggung oleh Pihak Kedua.

3. Pihak Kedua bertanggung jawab / wajib menyediakan sarana dan alat


perlengkapan untuk menjaga keselamatan para tenaga kerjanya, guna
menghindarkan bahaya yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan
pekerjaan.

PASAL 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana tersebut pada pasal
1 perjanjian ini, terhitung sejak tanggal 29 Maret 2023 Sampai dengan tanggal
25 April 2023, Mengikuti kondisi di lapangan.

2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat diubah oleh
Pihak kedua, kecuali adanya keadaan memaksa seperti diatur dalam pasal 8
perjanjian ini. Apabila ada perintah penambahan pekerjaan sesuai dengan pasal
15 (lima belas) dari perjanjian ini, maka waktu penyelesaian tersebut dalam
ayat 1 akan dibicarakan bersama antara Kedua Pihak untuk diputuskan.

PASAL 6
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah peristiwa – peristiwa seperti


berikut :
1.1.Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor dan banjir)
1.2.Kebakaran
1.3.Perang, huru hara, pemberontakan, pemogokan dan epidemic.

Yang masing – masing mempunyai akibat langsung sehingga tertunda


penyelesaian pekerjaan ini.

2. Apabila terjadi keadaan memaksa Pihak Kedua harus memberitahukan secara


tertulis kepada Pihak Pertama selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
terjadinya keadaan memaksa disertai bukti – bukti yang sah, demikian juga
pada waktu keadaan memaksa berakhir.

PASAL 7
MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan atas hasil pekerjaan ditetapkan selama 3 ( Tiga ) bulan


terhitung sejak tanggal pekerjaan selesai dan diterima oleh Pihak Pertama
dalam keadaan baik, yang dinyatakan dalam berita acara serah terima pertama.
2. Selama masa pemeliharaan Pihak Kedua berkewajiban segera melaksanakan
perbaikan – perbaikan dan mengerjakan kekurangan – kekurangan berdasarkan
perintah tertulis dari Pihak Pertama selambat – lambatnya dalam jangka waktu
2 x 24 jam sejak diterimanya perintah / instruksi dari Pihak Pertama atau
Pengawas pekerjaan. Bila tidak maka Pihak Pertama berhak menunjuk Pihak
Ketiga untuk memperbaiki dengan biaya Pihak Kedua.

3. Semua biaya perbaikan yang dikeluarkan dalam masa pemeliharaan ditanggung


oleh Pihak Kedua.

4. Pada akhir masa pemeliharaan Pihak Kedua wajib menyerahkan pekerjaan


kepada Pihak Pertama dengan membuat berita acara serah terima kedua yang
ditanda tangani oleh kedua belah pihak, Pihak Pertama berhak menolak
menandatangani berita acara tersebut apabila Pihak Kedua belum memenuhi
seluruh kewajibannya sebagaimana diatur dalam ayat 2 dan 3 pasal ini.

PASAL 8
HARGA BORONGAN

1. Harga total borongan renovasi & interior kantor Rp. 271.670.000,- dengan
discount sebesar 20% Rp. 54.334.000,- Total harga yang harus di bayarkan
setelah potong discount sebesar Rp. 217.336.000 (Dua ratus tujuh belas juta
tiga ratus tiga puluh enam ribu rupiah) dan merupakan jumlah berdasarkan
estimasi volume yang telah disetujui menurut gambar dan spesifikasi yang telah
diberikan.

2. Dalama jumlah harga tersebut diatas sudah termasuk segala pengeluaran Pihak
Kedua beserta segala macam pajak – pajak dan biaya – biaya lainnya yang
harus dibayarkan oleh Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang
berlaku.

3. Harga kontrak adalah bersifat “Lump Sum Fixed Price” sesuai dengan dasar –
dasar pelaksanaan, ketentuan kualitas dan gambar yang diberikan.

PASAL 9
CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran harga borongan tersebut dalam pasal 9 diatas dilakukan berangsur


– angsur ( termin) sesuai hasil kemajuan pekerjaan dilapangan dengan rincian
sebagai berikut :
Termin I Dp 50% : Rp. 108.668.000,-
Termin II 25% : Rp. 54.334.000,-
Termin III 25% : Rp. 54.334.000,-

2. Retensi sebesar 5% dari total kontrak atau sebesar Rp. ,- setelah 4 (empat) bulan
pekerjaan diserah terimakan, disertai Berita Acara Serah Terima Kedua / Final
pada waktu selesainya masa pemeliharaan.

3. Pembayaran dari Pihak Pertama terhadap point 1.1 s/d point 2 diatas harus
sudah dapat diterima atau dicairkan oleh Pihak Kedua paling lambar 14 (empat
belas) hari setelah Pihak Pertama menerima dengan lengkap dan benar
pengajuan administrasi termin sesuai peraturan yang berlaku.

PASAL 10
KENAIKAN HARGA
1. Bilamana terjadi kenaikan harga yang disebabkan oleh Gejolak Moneter
Nasional maka harga satuan material disesuaikan.

PASAL 11
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Penyimpangan – penyimpangan dan atau perubahan – perubahan yang


merupakan penambahan dan atau pengurangan pekerjaan hanya dianggap sah
sesudah mendapat perintah tertulis dari Pihak Pertama dengan menyebutkan
jenis pekerjaan secara jelas.

2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar


harga satuan yang tetap dan pasti yang telah disetujui oleh kedua belah pihak,
dan untuk pekerjaan tersebut akan dibuatkan Amandemen Surat Perjanjian ini.

PASAL 12
LAPORAN

1. Pihak Kedua membuat laporan berkala tiap minggu dan bulanan baik mengenai
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan maupun pelaksanaan pekerjaan oleh
Sub Kontraktor dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan
tersebut dalam pasal 1 Perjanjian ini.

2. Pihak Kedua wajib membuat catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan
yang telah dilaksanakan, dan jika diminta oleh Pihak Pertama untuk keperluan
pemeriksaan sewaktu – waktu dan diserahkan oleh Pihak Kedua.

3. Pihak Kedua menyerahkan kepada Pihak Pertama 1 (satu) set gambar yang
sudah terlaksana berupa Shop Drawing sebagai data – data untuk As Built
Drawing.
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.

2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan
diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” yang berfungsi sebagai juri atau
wasit, dibentuk dan diangkat kedua belah pihak yang terdiri dari :
2.1Seorang wakil dari Pihak Pertama sebagai anggota
2.2Seorang wakil dari Pihak Kedua sebagai anggota dan,
2.3Seorang Pihak Ketiga yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua
belah pihak.

3. Keputusan “Panitia Pendamai” ini mengikat kedua belah pihak dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul bersama.

4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh
salah satu pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui pengadilan.

PASAL 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. Pihak Pertama berhak memutuskan perjanjian secara sepihak apabila telah


melakukan peringatan / teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut – turut dalam hal
Pihak kedua :

1.1.Dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggal surat perjanjian ini
ditandatangani, Pihak Kedua belum mulai melaksanakan pekerjaan
pemborongan sebagaimana diatur dalam pasal 1 surat perjanjian ini.
1.2.Dalam tiga puluh hari berturut – turut tidak melanjutkan pekerjaan
pemborongan yang telah dimulainya.

1.3.Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat


penyelesaian pekerjaan.

1.4.Memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan


Pihak Pertama, sehubungan dengan pekerjaan pemborngan ini.
1.5.Melaksakan pekerjaan pemborongan tidak sesuai dengan jadwal waktu
(time schedule) yang dibuat oleh Pihak Kedua dan telah disetujui oleh Pihak
Pertama dan atau Pengawas Pekerjaan.
1.6.Tidak melaksanakan dan menolak memperbaiki pekerjaan yang rusak,
cacat, dan pekerjaan yang ditolak.
1.7.Melakukan Pelanggaran ketentuan pasal 5 ayat 1 Surat Perjanjian ini.
1.8.Terus – menerus meremehkan ketentuan – ketentuan, petunjuk, perintah
yang berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan oleh Pengawas pekerjaan.
1.9.Tidak dapat menjalankan persyaratan yang ada dalam Surat Perjanjian ini.
1.10. Telah dikenakan denda keterlambatan sebesar 5% dari harga
borongan.
1.11. Telah dinyatakan bangkrut atau pailit oleh pengadilan.

2. Jika terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh Pihak Pertama


sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, Pihak Pertama dapat menunjuk
Pihak lain atas kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri untuk mengambil
alih pekerjaan dari Pihak Kedua dan melanjutkan pekerjaan tersebut. Pihak
Kedua harus menyerahkan kepada Pihak Pertama segala arsip, gambar –
gambar, perhitungan – perhitungan dan keterangan – keterangn lainnya yang
berhubungan dengan Surat Perjanjian ini.

3. Dalam hal terjadi perjanjian sebagaimana tertulis dalam ayat 1 dan 2 pasal ini,
Pihak Pertama secara sepihak berhak memperhitungkan semua kewajiban yang
harus dibayarkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan terhadap prestasi yang
diselesaikan oleh Pihak Kedua, beserta penggantian – penggantian kerugian
akibat keterlambatan yang terjadi.

PASAL 15
LAIN - LAIN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan –
erubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam ketentuan – ketentuan tersendiri mengenai perubahan isi perjanjian
(Amandemen kontrak) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat
Perjanjian ini.

PASAL 16
PENUTUP

1. Surat Perjanjian ini aslinya dibuat dalam 2 (dua) rangkap, untuk Pihak Pertama
dan Pihak Kedua masing – masing sama isinya, serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama setelah ditandatangani oleh pihak – pihak, sedangkan pihak –
pihak yang berkepentingan serta ada hubungannya dengan pelaksanaan
pekerjaan ini dapat diberikan turunannya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PT. HOLISTIK PT. _______________
NUSANTARA GROUP

SUPARMONO, SE.MM RAMA


2. Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dengan itikad baik oleh kedua belah pihak
dan akan dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.

Anda mungkin juga menyukai