Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERJANJIAN

KESEPAKATAN KERJA PEMBORONG

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN PENGINAPAN SUSILOWATI

LOKASI
BENGALON

TAHUN ANGGARAN
2009
SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN
NO. 001/HTL/BGLN/XII/2009

Pada hari ini Senin Tanggal Tujuh bulan Desember tahun Dua Ribu Sembilan,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini setuju mengadakan perjanjian
kesepakatan kerja pelaksana ;

1. Nama : H. R. BELLA
Nomor KTP : 22.2002/173/7480/1995
Alamat : Jl. Awang Long RT. 02 Dusun 01 rawa Permai
Kecamatam Bengalon

Yang selanjutnya di sebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. Nama : KUSNI
Nomor KTP : 09.2006/0535/4277/2009
Alamat : Lembak Dalam RT/RW. 05/II Desa Sepaso Timur
Kecamatan Bengalon.

Yang selanjutnya di sebut sebagai PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak setuju untuk melakukan kesepakatan kerja pelaksanaan


Pekerjaan Pembangunan Penginapan Tahap I dengan ketentuan-ketentuan
pekerjaan yang tercantum dalam pasal-pasal berikut ini :

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAA N

Lingkup Pekerjaan Pembangunan Penginapan Tahap I yang meliputi

1. Luas Bangunan Tahap I = 331 M2


--------------
Total luasan = 331 M2

Adapun pekerjaan Tahap I keseluruhan pelaksanaannya sampai dengan lantai Dag


beton, yang terdiri dari :

1. Bangunan Utama :
- Teras depan
- Ruang Tamu + Lobi
- Ruang Kamar Tidur + KM/WC (keseluruhan)
- Dapur Kering + meja dapur
- Tangga Beton depan dan belakang
- Pekerjaan Lantai Tegel
- Pekerjaan Kosen dan daun pintu/ jendela
- Pekerjaan Plafond dan Instalasi Listrik/ AC
- Pekerjaan Pengecatan dinding dan kosen
- Pekerjaan Kanopi Beton
- Pekerjaan Instalasi Air bersih dan kotor

2. Bangunan Infrastruktur :
- Cor Rabat Tritisan keliling bangunan lebar 1 m
- Septictank
- Water Tower kapasitas 2 tandon.
- Pembersihan lokasi kerja.

PASAL 2
BAHAN DAN PERALATAN

2.1. Bahan –bahan bangunan yang berkaitan dengan pekerjaan pelaksanan


tersebut pada pasal 1 disediakan oleh pihak pertama, Dengan kententuan
pihak kedua membuat rincian keperluan bahan dan di serahkan kebagian
pihak pertama seminggu sebelum bahan tersebut digunakan untuk
menghindari terjadinya kekurangan stock material di lapangan yang dapat
menyebabkan terganggunya kegiatan kerja .

2.2. Peralatan untuk pekerjaan tersebut di tanggung oleh kedua belah pihak
dengan kententuan, untuk peralatan yang bersifat pribadi (peralatan
tukang)di sediakan sendiri oleh pihak kedua.sedangkan peralatan yang
bersifat general (Kepentingan proyek keseluruhan C/concret mixer, Genset
dll ) di sediakan oleh pihak pertama

2.3. Pihak kedua berkewajiban merawat dan menggunakan peralatan yang di


sediakan oleh pihak pertama secara baik dan hanya untuk kepentingan
proyek tersebut di atas.

2.4. Jika terjadi permasalahan yang berkaitan dengan kerusakan peralatan yang
tercantum pada pasal 2.2, maka pihak kedua segera melapaorkan kerusakan
tersebut pada bagian pihak pertama untuk segera diperbaiki.
2.5. pihak kedua turut serta menjaga keamanan lingkungan kerja, peralatan
serta material demi terciptanya kelancaran pekerjaan di lapangan serta
menyimpan peralatan kerja di gudang penyimpanan setelah selesai
pekerjaan .

PASAL 3
TENAGA KERJA

3.1. Pihak kedua berkewajiban menyediakan tenaga kerja sesuai kebutuhan di


lapangan minimal 18 orang tenaga kerja

3.2. Tenaga kerja itu di haruskan mempunyai skill dan kemampuan yang baik
sesuai dengan kriteria yang di miliki (tukang batu, tukang kayu, dll) serta
berdedikasi tinggi terhadap selesainya pekerjaan yang di bebankan pada
mereka.

3.3. pihak kedua berkewajiban mengarahkan tenaga kerja yang ada dengan
selalu berkomunikasi aktif denga pihak pertama, serta bertanggung jawab
terhadap hasil kinerja, keselamatan kerja ataupun kelalaian dari pekerja
yang di rekrutnya

PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

4.1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama kurang lebih 3 Bulan
atau 12 Minggu terhitung dari di tanda tanganinya Surat perjanjian Kerja
ini .

4.2. Pihak kedua harus mempunyai rencana kerja dan metode pelaksanaan yang
tepat dan jumlah tenaga yang cukup agar proyek tersebut tepat pada waktu
sesuai rencana .

4.3. Pihak pertama tidak menanggung kerugian dari pihak kedua akibat
keterlambatan selama pekerjaan di lapangan
PASAL 5
BIAYA PEMBORONGAN

5.1. Biaya pemborongan di hitung sesuai gambar pelaksanaan di lapangan


dengan harga satuan pekerjaan yang telah di sepakati antara kedua belah
pihak, Harga per m2 Bangunan Gedung sebesar Rp 350.000,00, dengan
rincian pekerjaan yang tercantum pada Pasal1 Surat Perjanjian
Kesepakatan Kerja ini.

A. Luasan Bangunan = 331 m2 x 350.000,00 = Rp. 115.850.000,00


= Rp. 115.850.000,00

5.2. Jumlah Total Borongan pekerjaan ini adalah sebesar Rp 115.850.000,00


Terbilang (Seratus Lima Belas Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu
Rupiah)

5.3. Untuk menghitung volume yang telah di kerjakan oleh pihak kedua di
lakukan obname pekerjaan lapangan pada waktu pembayaran yaitu 1 Bulan
sekali pembayaran untuk berikutnya di sesuaikan oleh bobot prestasi
pekerjaan lapangan .

PASAL 6
CARA PEMBAYARAN

3.1. Pembayaran di lakukan 1 bulan sekali sesuai kesepakatan awal dan di


sesuaikan dengan bobot prestasi pekerjaan yang telah di selesaikan oleh
pihak kedua ,dan pihak kedua tidak dapat mengajukan dana melebihi
bobot prestasi pekerjaan terkecuali ada kesepakatan lebih lanjut dari
kedua belah pihak .

3.2. Pihak pertama membayarkan upah kerja kepada pihak kedua sesuai
kesepakatan yang telah di setujui dan telah di buatkan kwitansi
pembayaran setiap kali pembayaran di lakukan.

3.3. Pihak kedua berkewajiban mendistribusikan upah kerja tersebut kepada


pekerja dengan baik, dan pihak pertama tidak berurusan langsung terhadap
para pekerja yang komplain mengenai bayaran yang di terimanya,dan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak kedua .
PASAL 7
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

Pekerjaan tambah kurang dapat di lakukan oleh kedua belah pihak dan di
sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, dan pembayaran dilakukan sesuai
dengan kesepakatan yang telah di buat oleh kedua belah pihak .

PASAL 8
PERSELISIHAN

Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka dapat di selesaikan secara
musyawarah dan kekeluargaan, tetap menjaga etika dan menjujung tinggi hukum
yang berlaku

PASAL 9
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

9.1. Pemutusan hubungan kerja dapat di lakukan pihak pertama,jika terjadi


penyimpangan-penyimpangan yang di lakukan pihak kedua terhadap hasil
kesepakan kerja yang telah ditanda tangani oleh kedua belah pihak .
9.2. Pemutusan hubungan kerja di lakukan secara kekeluargaan, sehingga tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

9.3. Pihak Pertama berkewajiban melunasi tanggungan biaya upah yang telah di
kerjakan oleh Pihak Kedua sebelum di lakukan pemutusan hubungan kerja
sesuai dengan prestasi kerja di lapangan setelah di lakukan opname
bersama oleh kedua belah pihak .

PASAL 10
KESELAMATAN KERJA

Untuk keselamatan kerja Pihak Kedua wajib melaksanakan peraturan-peraturan


keselamatan yang ada, guna dalam pelaksanaan tidak terjadi kecelakaan
sekecilpun. Bila mana dalam pelaksanaan terjadi kecelakaan dalam pekerjaan
semua biaya perawatan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sebagai Sub
Pelaksana di lapangan.
PASAL 11
PENUTUP

10.1. Segala sesuatu yang belum di atur pada pasal-pasal kesepakatan kerja ini
dapat diatur sesuai dengan kesepakatan bersama secara musyawarah .

10.2. Surat perjanjian Perubahan kesepakan Harga Pekerjaan ini di tanda


tangani oleh kedua belah pihak di atas materai 6000,- dan di lakukan di
Samarinda pada tanggal tersebut di atas dan dinyatakan berlaku sejak
ditanda tangani Perubahan Kesepakatan Harga Pekerjaan

Samarinda, 7 Desember 2009

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

KUSNI H. R. BELLA

Anda mungkin juga menyukai