Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN KONTRAK PEKERJAAN BORONGAN UPAH

Pada hari ini Selasa tanggal 09 ( Sembilan ) bulan Oktober tahun 2018 kami yang bertanda tangan di
bawah ini masing-masing :

1. Nama : Pandu Satya Nagara Widodo Putra, ST


No KTP : 3276052307870002
Alamat : The Green hills Residence Cluster Chedi Blok C4No.33 Rt 009/004
Kel.Pondok Rajeg Kec.Cibinong, Kab Bogor.
Jabatan : Owner Flash Production
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Developer Perumahan Puri Indah Juanda,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Achmad
No KTP : 3328181010780006
Alamat : Sindang, Rt 001/005, Kel.Sindang, Kec. DukuhWaruh, Kab. Tegal
Jabatan : Pemborong Pekerjaan Sipil
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PRIBADI, untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk melaksanakan perjanjian pemborongan pekerjaan Interior
Rumah Bapak Angga di Perumahaan Puri Indah Juanda dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
TUGAS PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA, PIHAK KEDUA menerima dengan baik tugas
pekerjaan tersebut, serta mengikat diri sebagai Pemborong Pekerjaan Sipil Komplek KPAD Jati
Waringin JL. Zeni Blok H No.8 , Bekasi

PASAL 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan tersebut dalam pasal 1, surat Perjanjian ini harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar
referensi sebagaimana tersebut dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat perjanjian ini yang terdiri dari :
1. Gambar Rencana dan 3 Dimensi (sesuai tercantum di RAB).
2. Spesifikasi bahan yang dipakai (sesuai tercantum di RAB).
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 3
BAHAN-BAHAN DAN PERALATANKERJA

1. Peralatan kerja yang diperkukan untuk melaksanakan pekerjaa tersebut disediakan oleh
PIHAK KEDUA atas biaya PIHAK KEDUA.
2. Bahan-bahan MATERIAL disediakan oleh PIHAK KEDUA atas biaya PIHAK KEDUA.

PASAL 4
TENAGA KERJA DAN UPAH

1. Agar pekerjaan Pemborongan dapat berjalan seperti yang direncanakan, PIHAK KEDUA wajib
untuk menyediakan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup dan mempunyai keahlian serta
keterampilan yang baik.
2. Semua upah tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan pemborongan tersebut ditanggung
oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 5
PELAKSANA PIHAK PERTAMA

PIHAK PERTAMA menunjuk seorang tenaga ahli sebagai Pimpinan Pelaksanaan pekerjaan
pemborongan yang mempunyai wewenang untuk mewakili PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN

PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pekerjaan seperti terlampir dalam uraian pekerjaan selama 45
(Empat Puluh Lima) hari KALENDER terhitung sejak tertanda tangani Surat Perjanjian ini, dan tidak
dapat dirubah oleh PIHAK KEDUA, kecuali karena keadaan Force majeur, seperti yang dijelaskan dalam
pasal 9 dalam surat perjanjian ini.

PASAL 7
MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan ditetapkan selama 30 hari (Tiga puluh) hari kalender setelah pekerjaan
selesai. Untuk semua Pekerjaan tersebut terhitung mulai tanggal pekerjaan selesai 100 %
(serah terima pekerjaan) dan dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik yang
dibuktikan dalam berita acara.
2. Untuk pekerjaan karena kerusakan yang terjadi dalam pemeliharaan dan bukan disebabkan
oleh Force majeur, maka semua biaya yang dikeluarkan ditanggung PIHAK KEDUA.
PASAL 8
HARGA PEKERJAAN PEMBORONGAN DAN CARA PEMBAYARAN

1. Harga borongan untuk pelaksanaan Pekerjaan Interior Rumah Bapak Angga di Puri Indah
Juanda Depok ini adalah : Rp 16,500,000.00, (ENAM BELAS JUTA LIMA RATUS RIBU RUPIAH)-
dari Keseluruhan Pekerjaan Interior yang di berikan
2. Pihak Kedua Wajib Menerima Down Payment (DP) Sebesar 30 % dari Total Keseluruhan harga.
3. Pihak Kedua Wajib Menerima Pembayaran Selanjutnya Sesuai dengan hasil Pencapaian
dilapangan Pada Setiap minggu ( Progrees)
4. Pembayaran berdasarkan Harga Satuan dan Volume yang terpasang sesuai di RAB.
5. Bilamana terjadi Pembatalan Pekerjaan, Pihak Pertama Wajib Membayar Biaya Jasa Design
Sebesar Rp 500.000,- / View dari Keseluruhan Hasil View yang diterima
6. Biamanana Ada Perubahan Design Dengan Sesuai Keinginan Costumer Sebanyak 2 Kali Akan
di kenakan Charge Perubahan / Revisi Design Sebesar Rp 300.000,/ View
7. Pembayaran melalui Transfer ke Nomor Rekening BANK BCA : 869.072.3108 An Sutrysno
Airlambang
PASAL 9
K E A D A A N M E M A K S A (FORCE MAJEUR)

1. PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab atas kerugian atau keterlambatan pekerjaan
yang telah ditetapkan, apabila terjadi keadaan memaksa (force majeur).
2. PIHAK PERTAMA Belum Melakukan Pembayaran Sesuai Progrees, Maka Pihak Kedua dapat
Memberhentikan Pekerjaan tersebut.
3. Keadaan memaksa (force majeur) yang dimaksud ayat 1 pasal ini adalah :
 Bencana alam seperti : Gempa Bumi, Angin Topan, Tanah Longsor, Banjir, Kerusuhan,
Teror, Perang yang dapat mengakibatkan kerusakan dan terlambatnya pelaksanaan
Pekerjaan.
 Adanya pemogokan buruh yang disebabkan oleh kesalahan pemborong.

PASAL 10
DENDA SANKSI–SANKSI DAN PEMUTUSAN KONTRAK

1. Kecuali karena keadaan force majeur seperti tersebut dalam pasal 9 ayat 1 dan 2, pekerjaan
tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda.
2. Bilamana dalam masa pelaksanaan atas pertimbangan PIHAK PERTAMA bahwa PIHAK KEDUA
tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktunya, maka PIHAK PERTAMA
berhak memberikan Dispensasi atas Pekerjaan tersebut.

PASAL 11
RESIKO

1. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah, rusak, tidak memenuhi spesifikasi teknik atau tidak
rapih dengan cara apapun sebelum diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, kecuali keadaan
force majeur, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang
timbul, kecuali PIHAK PERTAMA telah lalai menerima hasil pekerjaan dari PIHAK KEDUA
tersebut.
2. Apabila terjadi kehilangan Material dan Alat milik PIHAK PERTAMA di Lokasi Proyek maka
PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk mengganti kerugian PIHAK PERTAMA sebesar harga
Material dan atau harga Alat yang hilang tersebut sesuai dengan pembelian PIHAK PERTAMA.
3. Apabila terjadi kerusakan Material dan atau Alat milik PIHAK PERTAMA di Lokasi Proyek secara
sengaja oleh PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk mengganti kerugian
PIHAK PERTAMA sebesar harga Material dan atau Alat yang rusak tersebut sesuai dengan
pembelian PIHAK PERTAMA.

PASAL 12
P E K E R J A A N T A M B A H, K U R A N G D A N B E R I T A A C A R A S E R A H T E R I M A

1. Pekerjaan tambah atau kurang hanya boleh dikerjakan atas perintah secara tertulis dari PIHAK
PERTAMA, yang harganya didasarkan atas penawaran dari PIHAK KEDUA, yang dilampirkan
dalam surat perjanjian.
2. Jika harga pekerjaan tambah belum tercantum dalam harga penawaran, maka PIHAK KEDUA
mengajukan harga pekerjaan tambah tersebut yang telah disetujui PIHAK PERTAMA dan
pembayaran akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA pada saat termin pembayaran berikutnya.
3. Biaya pekerjaan tambah akan dituangkan dalam ADDENDUM kontrak dan diperhitungkan
pada akhir pekerjaan.
4. Atas dasar permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA mengadakan penelitian
apakah pekerjaan telah selesai dan apakah telah sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan
dalam Surat Perjanjian ini.
5. Penyerahan pekerjaan yang telah selesai dinyatakan dalam suatu Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan yang dibuat oleh PIHAK KEDUA disahkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 13
PENGAMANANTEMPATKERJADANTENAGAKERJA

1. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas keamanan tempat kerja selama pekerjaan
berlangsung.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas penyediaan sarana untuk menjaga keselamatan tenaga
kerjanya, guna menghindari bahaya yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.
3. Jika terjadi kecelakaan pada saat melaksanakan, pekerjaan maka PIHAK KEDUA diwajibkan
memberikan pertolongan kepada korban dan segala biaya yang dikeluarkan menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 14
P E R S E L IS I H A N

1. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan ini terjadi perselisihan atau terjadi perbedaan
pendapat antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat antara kedua belah pihak.
2. Perselisihan Pekerjaan di bidang Interior diselesaikan melalui suatu Panitia Arbitrase, yang
akan terdiri dari seorang anggota yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, seorang yang ditunjuk
oleh PIHAK PERTAMA, seorang yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dan seorang yang Netral
sebagai ketua merangkap anggota yang disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Seandainya masih belum juga tercapai penyelesaian lewat Panitia Arbitrase tersebut, maka
akan dilanjutkan dengan Pengadilan Negeri Kota Depok.

PASAL 15
DOMISILI

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk memilih domisili pada Pengadilan Negeri
Kota Depok .

PASAL 16
PENUTUP

1. Apabila ini Surat Perjanjian dibatalkan secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebelum
Pekerjaan dimulai maka PIHAK KEDUA bersedia menerima dengan baik dan tidak menuntut
kepada PIHAK PERTAMA.
2. Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini, akan ditentukan kemudian atas
persetujuan kedua belah pihak.
3. Demikian Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup yang
mempunyai kekuatan hukum yang sama yang dipegang oleh masing-masing pihak dan berlaku
sejak ditandatangani Surat Perjanjian ini.
4. Kedua belah pihak beritikad baik untuk melaksanakan Surat Perjanjian Pemborongan
Pekerjaan ini sesuai dengan isinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

SUNARDI H.SUTRYSNO AIRLAMBANG


(Owner ) (Pemborong)

Mengetahui

( SUTRYSNO AIRLAMBANG, ST )

Anda mungkin juga menyukai