Anda di halaman 1dari 10

SURAT PERJANJIAN KERJA

' Nomor : 002/SPK/PT.BPM-PT.PSM/W2021


Pembangunan Proyek Hotel The Rayyan, Jl. Cihampelas No. 101 Bandung

Pada hari ini Rabu tanggal Sembilan bulan Jurri Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (09-06-202i ), kami
yang bertanda tangan dibawah rni :

1. PT. BATARA PURI MENTARI, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan Hukum
Indonesia berkantor di Jl. Cihampelas No. 101 Bandung, yang dalam hal ini diawali oleh
ERLANGGA IBRAHIM, dalam kedudukannya selaku Dilektur dari PT. BATARA PURI
MENTARI, dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas narna PT. BATARA PURI
MENTARI, selanjufirya disebut PIHAK PERTAMA, dan.

2. PT. PRABU SAKTI MANDIRI, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan I{ukum

Indonesia, berkantor di Gapura Cijengkol. KP. Lubang Buaya Rt.003/009, JL. Kubang Desa

L'ijengkol, Kec. Setu, Kab. Bekasi- Jau,a Barat, yang dalam hal ini diwakili oleh
MURSALIM, dalam hal ini bertindak sebagai Direktur yang seianjutnya dalam perjanjian ini
di sebut sebagai PIILAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA scpakat untuk mengadakan Surat Perjanjian
Keria (SPK) vang selanjuhrya disebut sebagai Perlanjian dengan syarat -syarat dan ketentuan

- ketentuan tersebut di bawah ini :

Pasal l
LTNGKUP PEKERJAAN

1. PIHAK PERTANIa setuju untuk member:i peke{aan kepada PrHAK KEDUA dan

PIILAK KEDUA seruju mcnL-rima tu-sas untuk melaksanakan pembangunan hotel The
Rayyan,,di J1. Cihampelas No. 101 Bandung Jawa Barat.

Pasal2

SPESIFIKASI DAN MUTU JASA

l. PIHAK KEDUA telah menyetujui dan sanggup melaksanakan pembangunan Hotel The
Ralyan, di Jl. cihampelas No. l0l Bandung - Jawa Barar dengan lingkup kerja yang
tertera dalam Rencana Anggaran Biaya pekerjaan yang telah di rancang oleh PT.
BATARA P{,]TRI MENTARI.

1t

L // 0r
2. Pada saat penyelesaian pekerjaan aka diadakan pemeriksaan. Apabila ditemukan tidak

sasuai dengan spesifikasi yang di berikan oleh PIHAK PERTAMA, rrnka PIHAK
KEDUA bertanggung jawab untuk memperbaiki agar sesuai dengan spesifikasi tersebut.
3. Segala biaya yang dikeluarkan dan diperlukan sebagai akibat dari kesalahan spesifikasi
pekerjaan menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal 3

TTANICNR PROYEK DAN PENGAWAS PEKERJAAN

1. Untuk kelancaraan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, PIHAK PERTAMA menunjuk


Manager Proyek yang bertugas memberikan birnbingan, dan perunjuk sefia menandatangani
Berita Acara Serah Terima Penyelesaian Pekerjaan dari PIHAK KEDUA kepada PIIIAK
PERTAMA
2. Apabila personil yang ditunjuk dalarn ayat I pasal ini berhalangan atau tidak dapat
menjalankan kewajbanya. maka PIHAK PERTAMA akan menunjuk penggantirrya dan
membentahukan kepada PIHAK KEDUA secara tertulis.

3. Setanjutnya untuk kelancaran pcke{aan tersebut, Manager Proyek akan menunjuk pengawas
lapangan dari PT. BATARA PURI MENTARI.
4. PIHAK KEDUA wajib menempatkan Tenaga Pengawas Pekerjaan yang benzu'- benar ahli
dalam bidangnya unluk melaksanakan pekerjaan sehingga lerjamin kuaiitas pekerjaan.

Pasal4

SPESIFIK-{SI DAN MUTU HASIL PEKERJAAII

1. Hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud daiam Perjanjian ini harus dalam keadaan baik, bebas
dari cacat, baik terhadap cacat yang kelihatan maupun cacat tersembunyi dan / atau sesuai
spesifikasi yang diberikan PIHAK PERTAMA.
2. Pekcrjaan tersebut yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
harus dapat dan layak dipakai dengan baik.

3. Pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi peraturan yang berla-ku di area kerja.

4. Pekcrjaan harus dilakukau oleh pekerja yang kompeten unluk pekerjaan tersebut

5. Pada saat penyerahan pekerjaan akan diadakan pemeriksaan dan pengujian. Apabila terjadi
kerusakan datam pengujian, maka PIHAK KEDUA berlanggung jawab untuk memperbaiki
kerusakan tcrsebut.

d
2$

t/-' d-r-
,/-'
6. Segala biaya yang dikeluarkan dan diperlukan sebagai akibat dari kerusakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) Pasal ini menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA

Pnsal5

JENIS MATERIALI BAHA1Y / JASA, VOLTJME DA}[ HARGA SATUAN


Jenis dan jumlah volume sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut :

1. Disesuaikan de ngan spesipikasi yang di buat oleh PIHAK PERTAMA


2. segala pajak dan pungutan diluar PPN menjadi tanggung jawab PrHAK KEDUA
sepenuhnya dan harus segera diselesaikan

Pasal 6

CARA PEMBAYARAN DAN PEMBIAYAAN

Pembayaran PfHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan pola sKBDN MT 7s2,
dengan kondisi :

- Pembayaran 1 Senilai Rp.39.000.000.080,- (figa Puluh Sembilan Milyard Rupiah)


- Pembayaran 2 Senilai Rp.39,000.000.000,- (figa Puluh Sembilan Milyard Rupiah)
- Pembayaran 3 senilai Rp.39.000.000.000,- (riga Puluh sembitan Milyard Rupiah)

Dengan Total Pembayaran Senilai Rp. 117.000.000.000,- (Seratus Tujuh Belas Milyar
Rupiah)

2. PIHAK KEDUA bersedia mengetruarkan segala biaya yang timbul dan disyaratkan oleh
Pihak Psrba:rkan untuk membantu PIIIAK PERTAMA dalam prosss pengadaan dana dari
Pihak Investor

3. PIHAK PERTAMA dapat menangguhkan pembayaran PIHAK KEDUA, apabila PIIIAK


KEDUA tidak melaksanakan Pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi teknik atau syarat -
syarat dalam Perjanjan ini, membahayakan pihak lain akibat pekerjaan yang dilalrukan
PIIIAK KEDUA, ditolaknya hasil Pekerjaan PIIIAK KEDUA oleh Pemiik Proyelg tidak
dibayarkannya invoice para vendor atau tenaga kerja yang bekerja berada dibawah
pengawa{ian / tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4. Dalam hal terdapat keadaan dimana pembayaran dari PIHAK PERTAMA mengalami
hambatan dan berpengaruh terhadap pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA, maka
PIHAK PERTAMA bertanggung jawab pembayaran terhadap PIHAK KEDUA.

3$

u-
Pasal T

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

1. Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini harus dikerjakan oleh PIIIAK
IGDUA kepada PIIIAK PERTAIIIA di Hotel The Rayyan, ,di Jl. Cihampelas No, 101

Bandung Jawa Barat.


2. Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini akan dimulai setelah

PIIIAK PERTAMA mendapat SPMK (Srlrat Perintah Mulai Kda) dari Pemilik Proyek dan
PIHAK PERTAMA menerbitkan SPMK kepada PIHAK KEDUA.
3. Waktu penyelesaian pekerjaan akan diatur dalam Addendum setelah terbit SPMK.

Pasal S

PELAKSANAAN PEI(ERJAAN
PIHAK KEDUA sanggup meirgerjakan Pekerjaan dengan sebaik - baiknya dengan menggunakan
tenaga, bahan dan peralatan yang rnemenuhi persyaratan teknis. yang dapat dipertanggung jar,l'abkan

sebagaimana tersebut dalam.

Pasal 9

PERBAIKAII HASIL PEKERJAAN


1. Pekerjaan yang diserahkan harus memenuhi syarat - syarat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 perjanjian ili, jika pada penyerahan tersebut ternyata mutunya tidak baik, maka
PII{AK KEDUA harus meugusahakan perbaikan sampai mutunya menjadi baik.

2. Apabila usaha perbaikan tersebut melampaui batas waktu yang telah ditetapkan sebagaimana
dimaksud datam Pasal 7 Ayat (3) / Addendum, maka pekerjaan dinyatakan tetiambat
penyerahannya.

3. Semua biaya yang dikeluarkan atau diperlukan untuk perbaikan hasil pekerjaan tersebut
dalam Ayat (1) Pasal ini ditanggung dan dibebankan kepada PIHAK KEDUA,

Pasal 10

1\[ASA GARANSI ATAU MASA PEMELIHAR{AN

i. PIHAK KEDUA rnemberikan garansi teknis seleuna masa garansi atau masa pemeliharaan
liasil pekerjaan yaitu 180 (Seratus Delapan Puluh) hari sejak tanggal penyerahan pekcrjaan
sepefii yang terlulis dalam Berita Acara Serah Terima.

4$

4-(P
?. PIHAK KEDUA menjamin bahwa semlla hasil peke{aan yang diserahkan berdasaLrkan

Perjanjian ini adalah bebas dari segala kerusakan dan berfiurgsi dengan baik selama masa
pemeliharaan tersebut.

3. Apabila dalam Masa Garansi sebagaimana dimaksud dalarn ayat (1) Pasal ini terjadi
Kerusakan atas hasil pekerjaan tersebut sebagai akibat rendahnya mutu hasil pekerjaan, maka
PIHAK KEDUA wajib memperbaiki hasil pekerjaan sebagaimana sesuai dengan ketentuan
dimaksud dalam Perjanjian ini.
4. PIHAK KtrDUA dengan biayanya sendiri akan memperbaiki pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalarn Perjanlian ini yang nrengalami kerusakan selama masa garansi. Perbaikan
tcrsebut metupakan satu - satunya penyelesaian bagi PIHAK PERTAMA dan menjadi
keu,ajban PIHAK KEDUA.
5. Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan Perbaikal sebagai akibat kerusakan sebagaimaua
dinraksud dalarn ayat (3) Pasal ini dalam waktu selanrbatlambatnya 7 (Tujuh) hari kalender
terhitung sejak pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, rnaka
PIHAK PERTAMA akan menyerahkan pelaksana perbaikan atau Penggantian liasil
pekerjaan tersebut kepada Pihak Lain tarrpa persctujuan tr-rlebih dahulu dari PIHAK
KEDUA.
6. Semua biaya yang dikeluar-kan atau diperlukan sebagai akibat dari Kejadian sebagaimana
dinraksud dalam ayat (4) Pasal ini menjadi beban dan tanggungjawab PIHAK KEDUA.
7. Sebagai Pengecualian" PIHAK KEDUA akan dibcbaskzur dari jaminall mu[u atas

tindakan/pekerjaan perbaikan yang dilakukan baik oleh PIHAK PERTAMA sendid atau
oleh pihak ketiga atas dasar mandat yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 1l
KERAHASIAANI DATA
Segala data yang diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atau sebaliknya
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan akan drjamin kerahasiannya dan masing - masing PIHAK tidak
akan mengur.rgkapkan atau mengalihkan kepada PIHAK LAIN.

Pasal 12

JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

PIHAK I{EDUA wajb menyelenggarakan prograln Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sesuai peraturan
pemerintah yang beriaku atau mengasurans.ikan tenaga kerja yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai Undang Undang RI No, 2'{ Tahun 2011 (BAB V pasal 15 ayat I & 2)

s&

&
Pasal 13

PENYERAHAN LAPORAN PEKERJAAN

PIHAK KEDUA berkewajiban rnembuat Laporan Akhir Pekerjaan, yang memuat Informasi
sebagai berik-ut :

a. Executive Summary
b. Schedtrle Rencana dan Schedule Realisasi

c. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan (Dokumen Detail Pelaksanaan)

d. Dokumentasi Aktivitas Pekerjaan (sebelum dan sesudah pelaksanaan peke{aan)

e. Laporan Hasil Uji Material-Matelial tertentu dari Pihak Independen yang ditunjuk oleh
PIHAK PERTAMA

2. PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan Laporan Akhir Pekerjaan nraksimal 14 (Enrpat


Belas) hari kalendcr setelah Berita Acara Serah Terima ditandataugani oleh PIHAK
PERTAMA atau wakil yang ditunjuk. Apabila Penyerahan Laporan Akhir Pekerjaan
rnelebihi waktu yang ditentukan, maka Berita Acara Penyelesaian Pekcrjaan akan ditcrbitkan
sesuai tanggal diserahkanuya Laporan Akhir Pekerjaan dan Berita Acara Serah Terma.

Pasal 14

PENJAGAAN

PIHAK KEDUA berlanggung jawab atas keamanan, keselamatan, dan kebersihan selama
peleksanaan pekerjaan berlangsung. Rila terjadi kecelakaan segala akibat - akibatnya rnenjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal 15

PEKERJA{T{ TAMBAH KURANG


Pekerjaan tambah atau kurang hanya dianggap sah apabila ada perintah PIHAK PERTAMA secara
terhrlis. Apabila pekerjaan tambah atau kurang berakibat berubahnya nilai Kontrak hingga 30,% (Tiga
Puluh Persen) dari nilai semula maka pekerjaan tambahan tersebut dibuatkan addendum Kontrak
berdasarkan harga satuan pada kontrak ini dan tidak ada alasan untuk merubah waktu penyclesaian
pekerjaan, kecuali ada persetnjuan dari PIIIAK PERTAMA secara tertulis.

u[' A 6E
Pasal 16

SAI\KSI KE TERLAMBATAI{
1. Dalam hal terjadi keterlambatan penyerahan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditenrukan
dalam Perjanjian ini maka PIIIAK KEDUA dikcnakan denda keterlambatan sebesar l/1,000
(Satu Per Seribu) per hari kalender dari njlai Perjanjian dengan batas rnaksimurn denda
keterlambatzur sebesar 109i, (Sepuluh Persen) dari nilai Perjanjian, kecuali keterlambatan
penyerahan pekerjaan dimaksud disebabkan adanya Force Majeure.

2. Bilamana terjadi keterambatan penyerahan pekerjaan, PIHAK KEDUA harus


memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA selambat-ambatnya 7 (Tujuh) hari kalender
terhilung sejak berakhimya batas waktu penyerahan Pekerjaan dan mengajukan perpanjangan
waktu penyerahan peke{aan secara tertulis diserlai alasan yang wajar.

Pasal lT
PEMBEBASA}I TTJNTUTAN
1. PIHAK KEDLTA menjamin PIHAK PERTAMA baik sekarang maupun di kemudian hari
tidak akan mendapat tuntutan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atas selumh
hasil pekerjaan sebagai rnana dinraksud dakam Perjanjian ini yang telah diserahkan PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
2. Apabiia kemudian hari PIHAK PERTAI\IA mendapat tuntutan dari pihak lain yang
menyatakan mernpunyai hak terlebih dahulu atau nrempunyai hak atas nraterial dan hasil
pekctjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjan ini yang telah diserahkan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA. maka semua biaya yang diperlukan oleh PIHAK
KEDUA sebagai akibat tuntutan tersebut nrenjadi beban dan tanggung jawab PTHAK
KEDUA.

Pasal lS

PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan - ketentuan yang tertapat dalarn Perjanjian
ini, maka PIHAK PERTAN/LA berhak uutuk memutus Perjanjian secara sepihak, bak
sebagian atau seluruhnya, dengan Pemberitahuan secara tertulis sebelumnya

2. Apabila terjadi pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini,
PIHAK KEDUA dikenakan sanksi tidak diperbolehkan untuk mengikuti pengadaan barang /
jasa di wilayah kerja PT. Batara Pur-i Mentari sampai dengan pekerjaan iui berlangsung.

7$
@
3. Dalam hal terjadi pernutusan Perjanjian secara sepihak, maka PARA PIHAK sepakat untuk
tidak Member-takukan ketenluan - ketentuzur Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata.

Pasal 19

FORCE MAJEURE

1. Kejadian Kahar adalah setiap keadaan yang berada diluar kontrol yang wajar, langsung
ataupun tidak langsung dari pihak yang terkena (termasuk tetapi tidak terbatas pada
kerusuhan, pel?ng, bencana alam, tetapi jika hanya dan sejauh bahrva :

(a) Situasi tersebut, walaupun telah dilakukan upaya keras yang pantas, tidak dapat dicegah,
dihindari atau dipindahkan oleh pihak tersebut;
(b) kejadian tersebut rnempengaruhi secara materil kemampuan pihak yang terkena untuk
rnelaksanakan kewajiban dalam Perjanjian ini dan pihak yang terkena telah metakukan
seluruh tindakan pencegahan yang pantasr kehati - hatian dan tindakan alteratif yang par:tas
untuk menghindari akibat dari kejadian tersebut terhadap kemampuan pihak yang terkena
tersebut untuk melaksanakan kewajiban dalam Perjanjian ini dan untuk mengurangi
konsekuensi - konsekuensinya;
(c) kejadian tersebut bukan akibat langsung atau tidak langsung kegagalan salah satu pihak
untuk melaksanakan setiap kewajiban - kewajibannya dalam Perjanjian ini; dan

{d) Pihak Yang terkena tersebut telah mengirim kepada pihak laimrya pemberitahuan seketka
yang nrenjelaskan kejadian tersebut dan akibat yang terjadi dan tindakan - tndakan yang telah

dilakukan untuk memenuhi ketentuan ini dengan eteniuan Kejadian Kahar tidak termasuk
pemogokan, penutupan atau tindakan industi lainnya oleh Personel dari pihak yal1g terkena

atau agen - agennya.

2. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka PIHAK KEDUA wajrb tremberitahukan secara
tertus kepada PIHAK PERTAMA dalam wakru selambat - lambainya 7 (rujuh) hari kalender
(l) Pasal ini.
terhitung sejak terjadinya pedstiwa Sebagaimana dirnaksud dalarn ayat
3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam avat (2) Pasal ini PIHAK
KEDUA tidak memberitahukan kejadian Force Majeule tersebut kepada PIHAK
PERTAMA, maka Kelerlarnbatan penyerahan peke{aan Sebagairnana dirnaksud Pasal 2
Perjanjian ini dianggap bukan sebagai akibat dari Force Majcure.
4. Dalam pemberitahuan mengenai Force Majeure sebagai mana dimaksud dalam ayat (2) Pasal
ini harus disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai peristiwa tersebut
dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan permohonan perpanjangan wnktu
penyerahan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.

8i
4--
5. PIHAK PERTAMA dalam waktu 14 (ernpat belas) hari kalender terhitung sejak diterimanya
permohonan Petpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) Pasal ini akan
memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan dimaksud kepada PIHAK
KEDUA,
6. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) Pasal ini PIHAK
PERTAMA tidak metlberikan jawaban terhadap pennohonan perpanjangan waktu
penyerahan pekerjaan dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dianggap telah

memberikan persetujuan terhadap permohonan dimaksud.

7. PIHAK KEDUA tidatri dapat dikenakan sanksi atas kelerlambatan penyerahan pekerjaan
sebagaimana dimaksud dalanr Pe{anjan ini yang diakibatkan oleh Force Majetu'e.

Pasal20

PAJAK DAN PUI.{GUTAN

1. Selain dengan vang telalt ditcntukan daiam Perjanjian ini, biaya - biaya lain yang timbul
(pajak dan pungutan) yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA, dltanggung dan dibebankan
kepada PIHAK KEDUA,
2. Kehilangan atau kerusakan atas barang - barang vang berkaitan dengan pelaksanaan peke{aan
yang ditcntukan dalam Perjanjian ini, yang dapat terjadi dalam perjalanan, pengangkutan dan
penyirnpanan dari tempat PIHAK KEDUA sampai ditempat yang telah ditentukan oleh
PIIIAK PERTAMA menjadi resiko dan tanggung jawab PIIIAK KEDUA.

Pasal 21

PERSELISIHAN PENIDAPAT

1. Jika dalarn pelaksanaall Perjanjian ini terdapat perbedaan yang menimbulkan perselisihan,
maka PARA PIHAK akan berusaha sebaik mungkin untuk nrenyelesaikan perselisinan
tersebut secara musyawarah.
2. Apabila perselisinan tidak dapat diselesaikan, maka para pinak dengan ini sepakat untuk
rnenyelesaikan pcrselisihan tersebut rrrelalui arbitrase berdasarkan ketenfuan - ketenhran dari

Badan Albitrasi Nasional Indonesia (BANI).

3. PARA PIILAK dengan ini sepakat memilih tempat kedudukan hukum di Kantor BANI.

'4-/L
4. Selarna proses diselenggarakannya usaha penyelesaian perselisihan berlangsung tidak dapat

dijadikan alasan oleh PIHAK KEDUA untuk tidak meleksanakan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,

Yang Membuat Perj anj ian,

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BATARA PURI MENTARI MANDIRI

I
PRABU SAKTI MANDIBI

ERLANGGA IBRAHIM MURSALI\.


DIRB,KTUR UTAMA DIREKTUR UTANIA

10$

Anda mungkin juga menyukai