Anda di halaman 1dari 9

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA

TENTANG
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PABRIK DAN PRODUKSI PLAYWOOD
NOMOR : 001/SPKK/BMKP - IPMP/I/2024

ANTARA
PT. BANTUL MONCER KONTAINER PORT
DAN
PT. INDRA PUTRA MULYA PERSADA

JUM’AT, 05 JANUARI 2024

LOKASI :
Jalan Wahid Hasyim No. 101 Bantul – Yogyakarta

TAHUN 2024
SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA
TENTANG
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PABRIK DAN PRODUKSI PLAYWOOD
NOMOR : 001/SPKK/BMKP - IPMP/I/2024

Pada hari ini, Jum’at tanggal Lima, bulan Januari tahun Dua Ribu Duapuluh Empat (05-01-2024) di
Yogyakarta, telah disepakati Perjanjian yang ditandatangani Para Pihak sebagai berikutv:

Nama : Mr. AGUS SANTOSO


Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Bantul Moncer Kontainer Port
Alamat : Jalan Wahid Hasyim No. 101, Bantul, Yogyakarta
NIK : 3402011402650001
NPWP Badan : 43.174.912.6-543.000

Dalam hal ini bertindak sebagai OWNER (Pemilik Pekerjaan), atas nama Pribadi atau Perusahaan,
yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini disebut sebagai Pihak Pertama.

Nama : Dra. HANA HANANI


Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Indra Putra Mulya Persada
Alamat : Jalan Klangenan - Panguragan, RT. 04 RW. 02, Klangenan, Kabupaten Cirebon,
Jawa Barat 45156.
NIK : 3209234201690001
NPWP Badan : 81.197.730.5-426.000

Dalam hal ini bertindak sebagai MAIN CONTRACTOR (Pelaksana) , atas nama Pribadi atau
Perusahaan, yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini disebut sebagai Pihak Kedua.

Untuk selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersama-sama disebut Para Pihak.

Para Pihak sepakat dan setuju untuk saling mengikatkan diri dalam Surat Perjanjian Kontrak Kerja Nomor
: 001/SPKK/BMKP-IPMP/I/2024 Proyek Pembangunan Pabrik & Produksi Playwood dan Pihak Pertama
sebagai Owner (Pemilik Pekerjaan) dan Pihak Kedua sebagai Main Kontraktor (Pelaksana) Proyek
Pembangunan Pabrik & Produksi Playwood.
PARA PIHAK bersepakat untuk melakukan PERJANJIAN ini dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut :

PASAL 1
TUGAS PEKERJAAN

1. Pihak Pertama memberi tugas kepada Pihak Kedua dan diterima Pihak Kedua untuk dilaksanakan
Pekerjaan Pembangunan Pabrik & Produksi Playwood di Bantul - Yogyakarta.
2. Pihak Kedua mempunyai kewajiban kepada Pihak Pertama untuk melaksanakan, menyelesaikan
Pekerjaan Pembangunan Pabrik & Produksi Playwood (sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang
tercantum dalam perjanjian kerja ini).
3. Volume pekerjaan meliputi Pembangunan Pabrik & Produksi Playwood sesuai dengan ketentuan
perencanaan (Terlampir RAB dan Gambar).
4. Pihak Pertama memberikan Pekerjaan kepada Pihak Kedua meliputi :
a. Pekerjaan persiapan
b. Pekerjaan Infrastruktur dan Sipil
c. Pekerjaan Struktur
d. Pekerjaan Konstruksi Baja
e. Pekerjaan mekanikal dan Elektrikal
f. Pekerjaan Plambing
g. Pekerjaan Sarana dan Prasarana Umum
h. Pekerjaan Finishing
5. Tahapan kelengkapan dokumen Pekerjaan Pihak Pertama memberikan pekerjaan kepada Pihak Kedua
meliputi :
a. Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPKK)
b. Gambar Rencana Teknis
c. Spesifikasi Teknis
d. Dokumen Laporan
e. Surat Perintah Kerja (SPK)
f. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

PASAL 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAN PEKERJAAN

Kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan Pembangunan Pabrik & Produksi Playwood sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan pembangunan.
1. Dasar perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Pabrik & Produksi Playwood ini menjadi
lampiran dan bagian yang mengikat serta tidak terpisahkan dalam perjanjian ini adalah :
a. Rencana kerja dan syarat - syarat (RKS).
b. Gambar - gambar dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
d. Addendum (yang disepakati kedua belah pihak).
1. Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam perjanjian ini :
1. Peraturan Pembangunan dari daerah setempat.
2. Undang - undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
3. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (“SMK3”) juga diatur dalam Pasal 1 ayat
(1) PP 50/2012, yakni bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PO Nomor : 38/KPTS/1998 tentang dokumen Lelang
standard pengadaan jasa pemborongan.
5. Standar Nasional Indonesia tentang bangunan gedung, antara lain
I. SNI 03-3990-1995 Tentang tata cara instalasi penangkal petir untuk bangunan.
II. SNI 0255 - 1987 D Tentang peraturan umum instalasi listrik.
III. SNI 03-1727-1998 Tentang tatacara pembebanan tanah untuk rumah dan gedung
IV. SNI 03-1729-1989 Tentang tatacara perencanaan baja untuk gedung.
V. SNI 03-1739-1989 Tentang tatacara perencanaan struktur bangunan untuk
pencegahan bahaya kebakaran bangunan rumah dan gedung.
VI. SN103-2847-1992 Tentang tatacara perhitungan struktur beton untuk bangunan
gedung.
VII. SNI - 5 PKIKI 1961 Tentang Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.
VIII. SNl - 2 PBl 1971 Tentang Persturan Beton Bertulang Indonesia.
6. Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan Pengawas pekerjaan / ManajemenKonstruksi
yang ditunjuk oleh Pihak Pertama.
7. Selain ketentuan tersebut diatas juga terkait kepada peraturan tentang bangunan lainnyayang
berlaku.

PASAL 3
PENGAWAS PEKERJAAN

1. Untuk pengendalian pekerjaan yang terdiri atas kegiatan pengawasan, pengujian dan pengkoreksian
maka Pihak Pertama menunjuk badan pengawas yang bertindak atas nama Pihak Pertama dan telah
diketahui oleh Pihak Kedua.
2. Apabila badan pengawas yang ditunjuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan atau tidak dapat
melaksanakan / menjalankan kewajibannya, maka Pihak Pertama dapat menunjuk penggantinya dan
diberitahukan secara tertulis kepada Pihak Kedua.
3. Pihak Kedua harus mematuhi peraturan / perintah / petunjuk teknis dan management dari pengawas
pekerjaan sesuai dengan kewenangan yang ditentukan.

PASAL 4
BAHAN DAN PERALATAN

1. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaanpemborongan ini
harus disediakan dan dalam keadaan baik oleh Pihak Kedua.
2. Pihak Kedua harus mengajukan contoh bahan dan peralatan yang digunakan untuk mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.
3. Pihak Pertama berhak menolak bahan dan peralatan yang diajukan oleh Pihak Kedua,jika kualitas
dan spesifikasi tidak standar persyaratan.

PASAL 5
TENAGA KERJA

1. Pihak Kedua wajib menugaskan tenaga kerja ahli yang sesuai dengan pekerjaan yang dicantumkan
dalam daftar usulan staff inti proyek dan diserahkan kepada Pihak Pertama.
2. Di lokasi pekerjaan harus ada wakil Pihak Kedua yang ditunjuk sebagai Pimpinan pelaksana yang
mempunyai wewenang penuh untuk mewakili Pihak Kedua yang dapat menerima / memberikan /
memutuskan segala urusan pekerjaan lapangan.
3. Semua yang berkaitan dengan persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun Sub- Kontraktor menjadi
beban dan tanggung jawab Pihak Kedua, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
PASAL 6
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% (Seratus Persen) ditetapkan selama 12 Bulan
(Dua Belas Bulan), terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

PASAL 7
MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan hasil pekerjaan ditetapkan selama 90 (Sembilan) hari kalender sejak tanggal
pekerjaan diterimakan oleh Pihak Kedua dan diterima oleh Pihak Pertama.
2. Apabila selama masa pemeliharaan terdapat kerusakan akibat iklim atau akibat kelalaian / kesalahan
pemakaian / pemasangan bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan perjanjian, maka Pihak Kedua
wajib melakukan perbaikan, dan seluruh biaya perbaikan tersebut ditanggungoleh Pihak Kedua.
3. Sebagai akibat terjadinya kerusakan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini, maka masa
pemeliharaan terhitung sampai dengan berakhirnya perbaikan yang dilakukan tersebut

4. Apabila Pihak Kedua tidak melakukan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini, maka
Pihak Pertama dapat menunjuk Pihak Ketiga untuk melakukan perbaikan tersebut dengan biaya
dibebankan kepada Pihak Kedua.

PASAL 8
BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Biaya pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Pabrik & Produksi Playwood terdiri dari Nilai Kontrak Sebesar
Rp. 100.000.000.000,- (Seratus Milyar Rupiah) sudah termasuk Pajak PPN yang timbul. Nilai Kontrak
tersebut terlampir sudah termasuk PPN 11 % dan Pajak atas Jasa Pelaksanaan Konstruksi, serta Asuransi
Construction All Risk termasuk Cash Back ke Pihak Pertama. Syarat-syarat pencairan harus dilengkapi
sebagai berikut :
1. Invoice / faktur dan kwitansi
2. Fotocopy surat perjanjian kontrak Kerja (SPKK) dan Surat Perintah Kerja (SPK)

PASAL 9
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 perjanjian ini dilakukan
sebagai berikut :
1. Setelah dilakukan pendandatanganan Surat Perjanjian Kontrak Kerja(SPKK), Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK), maksimal 7 (tujuh) hari kerja maka Pihak Pertama menerbitkan Bank garansi (BG)
1832 dengan nominal Rp. 100.000.000.000,- (Seratus Milyar Rupiah) kepada Pihak Kedua sebagai
beneficiary PT. Indra Putra Mulya Persada akan diterbitkan oleh Bank Mandiri Pusat Jakarta.
2. CIS Pihak Kedua :
Nama Bank : ..................................................
Nama Perusahaan : PT. Indra Putra Mulya Persada
No.Rekening : ...................................................
3. Pihak Kedua akan membayar kepada 5% (Lima Persen) Retensi selama 90 (sembilan puluh) hari
masa pemeliharaan.

PASAL 10
KENAIKAN HARGA

Kenaikan harga bahan, peralatan dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan ini ditanggung oleh Pihak
Kedua, kecuali keadaan memaksa / Force Majeur atau akibat Peraturan Pemerintah di bidang Moneter.

PASAL 11
BEBAN BIAYA DAN PAJAK

Segala beban biaya sehubungan dengan perjanjian ini termasuk biaya materai, Pajak Pertambahan Nilai
PPN dibebankan kepada Pihak Kedua.

PASAL 12
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Perubahan yang merupakan penambahan pengurangan pekerjaan hanya sah sesudah mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pihak Pertama dengan menyebutkan jenis, volume dan rincian pekerjaan
secara jelas.
2. Untuk pekerjaan tersebut diatrs, dibuat perjanjian tambahan (Addendum ).

PASAL 13
FORCE DE MAJEURE

Yang dimaksud keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwa - peristiwa yang berada diluar
kemampuan Pihak Pertama dan Pihak Kedua yang dapat mempengaruhi kinerja danpelaksanaan kegiatan
kedua belah pihak yaitu
1. Bencana alam
2. Perang, Huru - hara dan lain - lain.
3. Keadaan memaksa yang diumumkan oleh Pemerintah.

PASAL 14
SANKSI / DENDA

1. Jika Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan sesuai pasal 1 ayat 4 sesuai
dengan jangka waktu pelaksanaan yang tercantum dalam pasal perjanjian ini maka setiap hari
keterlambatan Pihak Kedua, wajib membayar denda keterlambatan 1/1.000(Satu permit) dari biaya
pekerjaan tersebut.
2. Jumlah maksimum denda komulatif sebesar 5% (Lima persen) dari jumlah biaya tersebut
3. Pinalti akan diberlakukan kepada Pihak Kedua UA dengan besaran yang akan diatur kemudian jika
Pihak Kedua melakukan pekerjaan-pekerjaan atau tindakan tidak sesuai dengan ketentuan umum
maupun ketentuan khusus yang berlaku dalam bidang konstruksi
PASAL 15
PEMUTUSAN PERJANJIAN

Pihak Pertama dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini apabila :


1. Dalam waktu 7 (Tujuh) hari terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan
oleh Pihak Pertama, dan Pihak Kedua tidak memulai melaksanaan pekerjaan Pembangunan Pabrik
& Produksi Playwood sebagaimana diatur dalam pasal 1 surat perjanjian ini.
2. Dalam waktu 7 (Tujuh) hari berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan Pembangunan Pabrik &
Produksi Playwood sesuai pasal 1 yang telah dimulai.

3. Secara langsung maupun tidak langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan
pembangunan tersebut.
4. Pihak Kedua nyata-nyata tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan pekerjaan yang ditugaskan.

PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara musyawarah.
2. Apabila secara musyawarah tidak dapat diselesaikan maka akan diselesaiikan melalui jalur hukum atau
diserahkan ke Pengadilan Negeri setempat.

PASAL 17
LAPORAN

1. Pihak Kedua wajib membuat laporan berkala pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan
2. Pihak Kedua wajib membuat catatan yang jelas dan pasti mengenai kemajuan pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
3. Pihak Kedua wajib membuat dan menyerahkan kepada Pihak Pertama foto-fotodokumentasi setiap
bagian pekerjaan tentang persiapan pelaksanaan pekerjaan hasil kerja sampai selesai.

PASAL 18
TEMPAT KEDUDUKAN

Untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan sesuai dengan pasal 1 , Pembangunan Pabrik & Produksi
Playwood ini beserta akibat kedua belah pihak telah setuju memilih tempat kedudukan hukum yang tetap
dikantor Pengadilan Negeri setempat.
PASAL 19
PENUTUP

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang
perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian tambahan Addendum )
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
2. Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama, masing - masing untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan yang berkaitan dengan pekerjaan Pembangunan Pabrik & Produksi Playwood ini.

Di Buat : Yogyakarta
Pada Tanggal : Jum’at, 05 Januari 2024

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BANTUL MONCER KONTAINER PORT PT. INDRA PUTRA MULYA PERSADA

Mr. AGUS SANTOSO Dra. HANI HANANI


Direktur Utama Direktur Utama

Mengetahui dan Menyetujui

Mr. ALI MUJI BURROHMAN


Investor

SAKSI – SAKSI :

ERVAN SETIADI. AR H. BUDI SUMADI, ST


Saksi Pihak Pertama Saksi Pihak Kedua

Anda mungkin juga menyukai