Anda di halaman 1dari 10

SURAT PERJANJIAN

KONTRAK KERJA
No : ....../GPM-......../SPKK/RSPB/......../2023

PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN


RUMAH SAKIT PANDU BOGOR
Jl.H.Achmad Adnawijaya No.58-62 Indrapasta II
Bogor Utara Kota Bogor

PERSIAPAN, STRUKTUR dan ARSITEKTUR (SIPIL)

Antara
PT. GELAR PUTRA MANDIRI
Dengan
PT. YOUNGCO BANGUN PERSADA
Bogor, 23 Februari 2024

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA (SPKK)


PEKERJAAN PERSIAPAN, STRUKTUR DAN ARSITEKTUR
-1-

PEMBANGUNAN
RUMAH SAKIT PANDU BOGOR (RSPB)
No : ......../GPM-.............../SPKK/RSPB/VII/2023

Pada hari ini jumat tanggal dua puluh tiga Bulan Februari Tahun Dua Ribu Dua Puluh
Empat (23/02/2023) Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : H.ENDANG SAEPUDIN


Jabatan : Direktur Utama
Nama Badan Usaha : PT. GELAR PUTRA MANDIRI
Alamat : JL. MH. Thamrin, Kawasan Plaza Niaga 2 Blok G No.27
Sentul City Bogor 16810
Bertindak untuk dan atas nama Perusahaan PT. GELAR PUTRA MANDIRI berdasarkan
Akta Notaris NITRA REZA, SH., M.Kn No.14 tanggal 8 Juli 2011, yang selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA
Nama : Darno
Jabatan : Direktur Utama
Nama Badan Usaha : PT. YOUNGCO BANGUN PERSADA
Alamat : Jl. Diponegoro dusun Baos Desa Butun Kec. Randusari Blitar Jatim

Bertindak untuk dan atas nama PT. YOUNGCO BANGUN PERSADA berdasarkan Akta
Notaris M. Husni Thamrin S.H No. 07 tanggal 03 Maret 2021, yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA

PASAL 1
TUGAS PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan diterima PIHAK KEDUA
untuk dilaksanakan Pekerjaan PERSIAPAN, STRUKTUR DAN ARSITEKTUR (SIPIL)
Pembangunan Rumah Sakit Pandu Bogor (RSPB);
2. Pekerjaan tersebut dilaksanakan di JL. H. Achmad Adnawijaya No.58-62 Indrapasta II
Bogor Kota.
3. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan,
menyelesaikan pekerjaan PERSIAPAN, STRUKTUR DAN ARSITEKTUR (SIPIL)
Pengembangan dan Pembangunan Rumah Sakit Pandu Bogor (RSPB) sesuai dengan
ketentuan dan spesifikasi yang tercantum dalam perjanjian kerja ini;

Volume pekerjaan meliputi Pembangunan Gedung Utama 6 (Enam) Lantai termasuk


basement. Total Luas Bangunan 11.858 m2 (Bangunan Utama & Basement) sesuai dengan
ketentuan perencanaan (terlampir RAB dan Gambar).

PASAL 2

Pihak 1 Pihak 2
Paraf
-2-

DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan PERSIAPAN, STRUKTUR dan
ARSITEKTUR (SIPIL) Pembangunan Gedung Utama Rumah Sakit Islam Pandu Bogor
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan pembangunan Rumah Sakit adalah Kontraktor
dengan Kualifikasi dan Sertifikasi Bidang Rumah Sakit.
1. Dasar perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan Pembangunan dan Pengembangan Rumah
Sakit Pandu Bogor ini menjadi lampiran dan bagian yang mengikat serta tidak
terpisahkan dalam perjanjian ini adalah :
a. Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS);
b. Gambar – gambar dan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. Addendum (yang disepakati kedua belah pihak);
2. Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini :
a. Pasal–pasal yang masih berlaku dari Algemene voorwarden
de uitvoeringbijaanemingvan openbarewerkr, yang disahkan dengan surat keputusan
Pemerintah Hindia Belanda Nomor : 9 tanggal 24 Mei 1941 dan tambahan
Lembaran Negara Nomor : 1457;
b. Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah setempat;
c. Undang – undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatn Kerja;
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Nomor : 38/ KPTS/19998 tentang
Dokumen Lelang standard pengadaan jasa pemborongan;
e. Standar Nasional Indonesia tentang banguna gedung antara lain :
i. SNI 03-3990- 1995
Tentang tata cara instalasi penangkal petir untuk bangunan.
ii. SNI 0255 – 1987 D
Tentang peraturan umum instalasi listrik
iii. SNI 03-1727-1998
Tentang tata cara perencanaan pembebasan tanah untuk rumah dan gedung.
iv. SNI 03-1729-1989
Tentang tata cara perencanaan baja untuk gedung.
v. SNI 03-1739-1989.
Tentang tata cara perencanaan struktur bangunan untuk pencegahan bahaya
kebakaran bangunan rumah dan gedung.
vi. SNI 03-2847-1992.
Tentang tatacara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung.
vii. SNI -5 PKIKI 1961
Peraturan konstruksi kayu Indonesia.
viii. SNI – 2 PBI 1971.
Peraturan Beton bertulang Indonesia.

f. Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan Pengawas pekerjaan/ Managemen


Konstruksi yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.

Selain ketentuan tersebut diatas juga terkait kepada peraturan tentang bangunan lainnya
yang berlaku sesuai :

3. Peraturan-peraturan Teknis Profesional, antara lain :


disesuaikan dengan Paket Pekerjaan.
3.1. Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
Pihak 1 Pihak 2
Paraf
-3-

3.2. AV41 (Algemene Voorwaarden Voorde Uitvoering bij aanneming van open bare
waken) in Indonesia tanggal 28 Mei 1941 No. 9 Tambahan Lembaran Negara
14571);
3.3. Pedoman Tata Cara Penyelengaraan Pembangunan Gedung (Dirjen Cipta Karya)
dan keputusan Dirjen Cipta Karya No. 030/KPTS/CK/1985;
3.4. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia disingkat PUBI-1982 dan
Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI, 3 PUBB 1983);
3.5. Peraturan Beton Indonesia 1971 dan Peraturan Gempa tahun 1983.
3.6. Peraturan Muatan Indonesia;
3.7. Peraturan Semen Portland Indonesia;
3.8. Peraturan Cat Indonesia;
3.9. Peraturan Konstruksi Karya Indonesia (PKKI);
3.10. Persyratan umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI-
1980;
3.11. Standar Industri Indonesia;
3.12. Normalisasi Indonesia (NI-3);
3.13. Keputusan Presiden No. 29 Tahun 1984 beserta lampirannya, Keputusan
Presiden No. 30 tahun 1984;
3.14. Surat Edaran bersama Bappenas dan Departemen Keuangan No.
803/DIV/3/1985 SE.149/AI 1985;
3.15. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 61/KPTS/1981 dan
No.10,11/KPTS/2000;
3.16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmugrasi No. Per 05/MEN/1982 dan
SK Depnaker No. 17 tahun 1980 dan No. Per. 02/DP/MK*)/1983;
3.17. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Ibukota Jakarta No. 3, No. 7 tahun 1992;
3.18. Peraturan-peraturan yang telah ditentukan oleh Pabrik (baik alat dan bahan
yang bersangkutan);
3.19. Persyaratan-persyaratan lain yang ditetapkan dalam persyaratan-persyaratan
Pekerjaan ini serta yang berhubungan dengan Pekerjaan ini;
3.20. Peraturan-peraturan Daerah Setempat.

PASAL 3
PENGAWASAN PEKERJAAN
1. Untuk pengendalian pekerjaan yang terdiri atas kegiatan pengawasan, pengujian dan
pengkoreksian maka PIHAK PERTAMA menunjuk pejabat atau badan pengawas yang
bertindak atas nama PIHAK PERTAMA dan telah diketahui PIHAK KEDUA;
2. Apabila pejabat atau badan pengawas yang ditunjuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan
atau tidak dapat melaksanakan / menjalankan kewajibannya, maka PIHAK PERTAMA
dapat menunjuk penggantinya dan diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA;
3. PIHAK KEDUA harus mematuhi peraturan / perintah / petunjuk teknis dan
Management Konstruksi (MK) dari pengawas pekerjaan sesuai kewenangan yang
ditentukan.

PASAL 4
BAHAN DAN PERALATAN
Pihak 1 Pihak 2
Paraf
-4-

1. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
pemborongan ini harus disediakan dan dalam keadaan baik oleh PIHAK KEDUA;
2. PIHAK KEDUA harus mengajukan contoh bahan dan peralatan yang digunakan untuk
mendapatkan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA;
3. PIHAK PERTAMA berhak menolak bahan dan peralatan yang diajukan oleh PIHAK
KEDUA, jika kualitas dan spesifikasi tidak standar persyaratan.

PASAL 5
TENAGA KERJA

1. PIHAK KEDUA wajib menugaskan tenaga kerja ahli yang sesuai dengan pekerjaan
yang dicantumkan dalam daftar usulan staff inti proyek dan di serahkan kepada PIHAK
PERTAMA;
2. Dilokasi pekerjaan harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai Pemimpin
pelaksana yang mempunyai wewenang penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA yang
dapat menerima / memberi / memutuskan segala urusan pekerjaan dilapangan;
3. Semua yang berkaitan dengan persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun Sub
Kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA, baik didalam maupun
diluar Pengadilan.

PASAL 6
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka watu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% (seratus persen) ditetapkan
selama 18 bulan ( delapan belas bulan ) terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK ) pelaksanaan setelah SPL dan IMB keluar / Terbit.

PASAL 7
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan hasil pekerjaan ditetapkan selama 100 (seratus) hari kalender
sejak tanggal pekerjaan diterimakan oleh PIHAK KEDUA dan diterima oleh PIHAK
PERTAMA;
2. Apabila selama masa pemelihaan terdapat kerusakan akibat iklim atau akibat kelalaian
/ kesalahan pemakaian / pemasangan bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan
perjanjian, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan perbaikan, dan seluruh biaya
perbaikan tersebut di tanggung PIHAK KEDUA;
3. Sebagai akibat terjadinya kerusakan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini,
maka masa pemeliharaan terhitung sampai dengan berakhirnya perbaikan yang
dilakukan tersebut;
4. Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan perbaikan serbaimana dimaksud pada ayat 2
pasal ini maka PIHAK PERTAMA dapat menunjuk PIHAK KETIGA untuk melakukan
perbaikan tersebut dengan biaya di bebankan kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 8
BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN.
Pihak 1 Pihak 2
Paraf
-5-

1. Biaya pelaksanaan pekerjaan gedung utama 6 (enam) lantai termasuk basement,


Utilitas, Gedung gedung penunjang dan sarana prasarana dengan anggaran sebesar Rp.
171.359.465.900,00- (Seratus Tujuh Puluh Satu Milyar Tiga Ratus Lima Puluh sembilan
juta Empat Ratus enam Puluh Lima Ribu Sembilan Ratus Rupiah), sudah termasuk
Pajak-pajak.
2. Perincian gambar, Volume pekerjaan dan spesifikasi ( gambar dan RAB ) terlampir.

PASAL 9
CARA PEMBAYARAN
System pembayaran Proyek Pembangunan Rumah Sakit Pandu Bogor ini merupakan
ketentuan yang harus dilaksanakan dilapangan PIHAK KEDUA tanpa adanya pekerjaan
kurang dan pekerjaan tambah kecuali Item Pekerjaan yang tidak ada / tidak
tercantum dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan detail gambar kerja (shop
drawing), dengan Mekanisme pembayaran :

1. Tahap I Dp ( Uang Muka ) sebesar 20% (dua puluh persen) dari Total Nilai RAB
akan dibayarkan yaitu sebesar Rp 34.271.893.180,- (Tiga Puluh Empat Milyar Dua
Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Delapan Ratus Sembilan Tiga Rupiah ) kepada PIHAK
KEDUA pada saat SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) dan BASTL (Berita Acara
Serah Terima Lapangan) diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: (Termin) yang terdiri dari 4
(empat) tahap. Termin pembayaran dengan presentase termin pembayaran pertama
(P=20%), Presentase termin pembayaran kedua (P=25%), Presentase termin
pembayaran ketiga (P=25%) dan Presentase pembayaran Keempat (P=20%) serta
Retensi 5%.

3. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan ketentuan sebagai


berikut:
a. Pembayaran dilakukan secara termin, sesuai ketentuan dalam dokumen
pengadaan;

i. Nilai pembayaran Pertama dibayarkan setelah on set material di lokasi


project dengan ketentuan poin 1 diatas maka dapat dibayarkan
sebesar 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak sebesar Rp
34.271.893.180,- (Tiga Puluh Empat Milyar Dua Ratus Tujuh Puluh Satu
Juta Delapan Ratus Sembilan Tiga Rupiah ),- berikut PPN dibayarkan
kepada PIHAK PENYEDIA.

ii. Nilai pembayaran Kedua dibayarkan apabila total prestasi pekerjaan telah
mencapai sekurang-kurangnya sebesar 50% (lima puluh persen) dengan
ketentuan poin 1 diatas maka dapat dibayarkan sebesar 25% (dua puluh
lima persen) dari nilai kontrak , atau sebesar Rp 42.839.866.475,-
(Empat Puluh Dua Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Sembilan Delapan Ratus
Enam Puluh Enam Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Lima Rupiah) berikut PPN
dibayarkan kepada PIHAK PENYEDIA.

4. Nilai pembayaran Ketiga dibayarkan apabila total prestasi pekerjaan telah


mencapai sekurang-kurangnya sebesar 75% (Tujuh Puluh Lima persen) dengan
ketentuan poin 1 diatas maka dapat dibayarkan sebesar 25% (dua puluh lima
persen dari nilai kontrak sebesar Rp. 42.839.866.475,- (Empat Puluh Dua

Pihak 1 Pihak 2
Paraf
-6-

Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Sembilan Delapan Ratus Enam Puluh Enam Ribu
Empat Ratus Tujuh Puluh Lima Rupiah)
berikut PPN dibayarkan kepada PIHAK PENYEDIA.

5. Nilai pembayaran Keempat dibayarkan apabila total prestasi pekerjaan telah


mencapai sekurang-kurangnya sebesar 100% (seratus persen) dengan

ketentuan poin 1 diatas maka dapat dibayarkan sebesar 20% ( dua puluh persen)
dari nilai kontrak sebesar Rp. 34.271.893.180,- (Tiga Puluh Empat Milyar Dua
Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Delapan Ratus Sembilan Tiga Rupiah ),- berikut PPN
dibayarkan kepada PIHAK PENYEDIA dengan menyerahkan terlebih dahulu
jaminan pemeliharaan dan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%.

1. Prestasi pekerjaan harus dinyatakan dengan Berita Acara Kemajuan Fisik


Pekerjaan yang telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
bersama Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan konsultan yang
ditandatangani oleh semua pihak.
2. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100%
(seratus persen) dan Berita Acara penyerahan (PHO) pekerjaan diterbitkan;
3. Pembayaran oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dilaksanakan dengan
menggunakan jaminan atas DP dengan Asuransi yang kredible atau Bank
Garansi yang dikeluarkan oleh BANK NEGARA INDONESIA ( BNI ).
4. Pihak kedua menerangkan No.Rekening bank :
a. Nama Bank :
b. Nomor Rekening :
c. Nama Perusahaan :

6. Masa Pemeliharaan / retensi 5 % (lima persen) :

Pihak Pertama menahan pembayaran Pihak Kedua sebesar 5 % dari total nilai
kontrak Rp. 8.567.973.295,- (Delapan Milyar Lima Ratus Enam Puluh Tujuh Juta
Sembilan Ratus Tujuh Puliuh Tiga Ribu Rupiah) sampai dengan Masa Pemeliharaan
180 (seratus delapan puluh) hari kalender / 6 (enam) bulan selesai, terhitung
sejak Berita Acara Serah Terima Pertama ditanda tangani dilampiri Berita Acara
Serah Terima Kedua/Terakhir.

7. Dalam hal menerima Dok. Pembayaran, perlu dipastikan bahwa seluruh dokumen
telah lengkap sesuai dengan ketentuan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPKK) dan
SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) yang ada, antara lain :

a. Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPKK) atau Addendum SPKK dan SPMK
( Surat Perintah Mulai Kerja)

b. Invoice & Kwitansi Pembayaran ( bermaterai )


c. Berita Acara Pembayaran ( BAP )

d. Berita Acara Progress Pekerjaan (BAPP)


e. No. Rekening & Nama Bank ( Vendor )

f. Dan Lampiran Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP), apabila fisik
pekerjaan telah selesai 100% (seratus persen)

PASAL 10
KENAIKAN HARGA

Pihak 1 Pihak 2
Paraf
-7-

Kenaikan harga bahan , peralatan dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan ini
ditanggung oleh PIHAK KEDUA, kecuali keadaan memaksa / Force Majeur atau akibat
Peraturan Pemerintah di bidang Moneter.

PASAL 11
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
Segala biaya yang timbul akibat perjanjian kontrak kerja ini termasuk biaya Materai dan
notaris dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Biaya pajak 11 % (sebelas persen) akan dibayar oleh PIHAK PERTAMA yang akan
dimasukan dalam kontrak ini.

PASAL 12
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Perubahan yang merupakan penambahan pengurangan pekerjaan hanya sah sesudah
mendapatkan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dengan menyebutkan jenis,
volume dan rincian pekerjaan secara jelas;
2. Untuk pekerjaan tersebut diatas, dibuat perjanjian tambahan (Addendum).

PASAL 13
FORCE DE MAJEURE
Yang dimaksud keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwa – peristiwa yang
berada diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang dapat
mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan kegiatan kedua belah pihak yaitu :

a. Bencana alam;
b. Perang, Huru hara dan lain – lain;
c. Keadaan memaksa yang diumumkan oleh Pemerintah.

PASAL 14
SANKSI / DENDA
1. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan sesuai pasal 1
ayat 4, Rumah Sakit Islam Karawang sesuai dengn jangka waktu pelaksanaan yang
tercantum dalam pasal perjanjian ini maka setiap hari keterlambatan PIHAK KEDUA
wajib membayar denda keterlambatan 1/1.000 (satu permil) dari biaya pekerjaan
tersebut;
2. Jumlah maksimum denda kumulatif sebesar 5% (lima persen) dari jumlah biaya
tersebut.

PASAL 15
PEMUTUSAN PERJANJIAN
PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini apabila :

1. Dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak ditanda tangani surat perjanjian
kontrak kerja borongan pembangunan dan pengembangan (SPPK) ini ditanda tangani
oleh PARA PIHAK, PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban memberikan
jaminan pelaksanaan pekerjaan pengembangan dan pembangunan Rumah Sakit Islam
Karawang (RSIK) sebesar 3% (tiga persen) dalam bentuk Bank Garansi/Asuransi dari
Askrindo sesuai dengan SK Menteri Keuangan sebagaimana diatur dalam pasal 9 ayat 1
hurup a dalam surat perjanjian ini;

Pihak 1 Pihak 2
Paraf
-8-

2. Dalam waktu 14 (empat belas) hari berturut – turut tidak melakukan pekerjaan sesuai
syarat dan ketentuan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
mengenai administrasi pekerjaan pembangunan Rumah Sakit Islam Karawang sesuai
kesepakatan dan ketentuan;
3. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian
ADMINISTRASI pekerjaan pembangunan tersebut.
4. PIHAK KEDUA nyata – nyata tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan pekerjaan
PRAKONDISI yang ditugaskan.

PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaiakan secara
musyawarah;
2. Jika secara musyawarah tidak dapat diselesaikan maka akan diselesaiakan melalui
jalur hukum atau diserahkan ke Pengadilan Negeri Bogor.

PASAL 17
LAPORAN
1. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan setiap minggu;
2. PIHAK KEDUA wajib membuat catatan yang jelas dan pasti mengenai kemajuan
pekerjaan yang telah dilaksanakan;
3. PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA foto –
foto dokumentasi setiap bagian pekerjaan tentang persiapan pelaksanaan dan hasil
kerja sampai selesai.

PASAL 18
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan sesuai pasal 1 ayat 4, Rumah Sakit
Islam Karawang ini beserta akibat kedua belah pihak telah setuju memilih tempat
kedudukan hukum yang tetap di Kantor Pengadilan Negeri Bogor.

PASAL 19
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan –
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut
dalam surat perjanjian tambahan (Addendum) yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian ini;
2. Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama, masing – masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA serta pihak – pihak lain yang berkepentingan yang berkaitan dengan pekerjaan
pembangunan Rumah Sakit PANDU Kota Bogor (RSPB).

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. GELAR PUTRA MANDIRI PT. YOUNGCO BANGUN PERSADA

Pihak 1 Pihak 2
Paraf
-9-

ENDANG SAEPUDIN DARNO


Direktur Utama Direktur Utama

Pihak 1 Pihak 2
Paraf

Anda mungkin juga menyukai