Anda di halaman 1dari 12

SURAT PERJANJIAN KERJA KONSTRUKSI

(SPKK)
Nomor : 001/SPKK/RKM-BS/TKP/VI/2020

PEMBANGUNAN :

“ RUMAH SAKIT CILACAP MEDICAL CENTER ”


A/N : PT. RIZKY KARYA MANDIRY
TAHUN ANGGARAN 2021

Antara

PT. RIZKY KARYA MANDIRY

Dengan

PT. BUMI SANDUAY / MAIN CONTRACTOR

JAKARTA, 16 November 2021


SURAT PERJANJIAN KERJA KONSTRUKSI
(SPKK)
Nomor : 001/SPKK/RKM-BS/TKP/VI/2020

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 1 of 12
PEMBANGUNAN “ NAMA PROJECT RUMAH SAKIT
CILACAP MEDICAL CENTER ” TAHUN ANGGARAN
2021 -2022
Pada hari ini, Selasa Tanggal Enam Belas Bulan November Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu ( 16-11-2021)
bertempat di Jakarta, telah diadakan Perjanjian Kerja Konstruksi antara pihak pihak berikut :

1. Nama : HENGKIE SUSWANTO


NIK : 3376020504870001
Pekerjaan : Direktur Utama PT. RIZKY KARYA MANDIRY
NPWP : 43.536.220.7-413.000
Alamat : Jl. Perum Bekasi Timur Regensi Block O.6 No 22 Rt 003 Rw
008 Kelurahan Bungkareng Kecamatan Setu Bekasi.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. OWNER PROJECT., selaku PEMILIK PROYEK, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : IR.H.SOEGANDAR RAHARDJO/MAIN CONTRACTOR /BENEFICIARY


Jabatan : Direktur PT. BUMI SANDUAY
No. KTP : 3603012008450001
No. NPWP : 72.414.810.1-417.000
Alamat Office : Jl. Raya Dr. Wargono RT. 01/RW 01 Desa Moru Distrik Wasior
Kab Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.Representative Office : Komplek
Ruko Kranggan Permai, Jl. Raya Kranggan RT. 06 No.10 Jati Sampurna,
Bekasi 17433, Jawa Barat.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. BUMI SANDUAY selaku MAIN CONTRACTOR, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Para penandatangan, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA terlebih dahulu dengan ini menerangkan :

✓ Para penandatangan telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Kontruksi dalam rangka
Pembangunan :” NAMA PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT CILACAP MEDICAL CENTER“ yang
telah dikelola oleh PT. OWNER PROJECT PT,RIZKY KARYA MANDIRY

✓ Alamat Proyek : Lokasi pekerjaan JALAN RAYA CILACAP – WANGON KABUPATEN CILACAP.

✓ Bahwa PIHAK PERTAMA yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja Kontruksi ini adalah sebagai Pemberi
Kerja dan penanggungjawab dalam pembangunan : “NAMA PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH
SAKIT CILACAP MEDICAL CENTER ”

✓Bahwa PIHAK KEDUA yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini adalah sebagai Penerima Pekerjaan
pembangunan : “NAMA PEKERJAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT CILACAP MEDICAL
CENTER “
✓ Bahwa para penandatangan dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk membuat dan
menandatangani Surat Perjanjian Kerja Konstruksi (SPKK)

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 2 of 12
✓ Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat dan setuju untuk
membuat dan menandatangani Perjanjian Kerja Konstruksi, selanjutnya disebut : “Perjanjian” termasuk
addendum dan lampiran-lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian
ini, dengan ketentuan dan syarat syarat sebagai berikut :

Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberi pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima pekerjaan
pembangunan: “NAMA PEKERJAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT CILACAP MEDICAL CENTER
“ yang meliputi :

• Pembebasan Tanah
• Perijinan
• Pekerjaan Tanah
• Pekerjaan Prasarana
• Pekerjaan Plumbing
• Pekerjaan Kontruksi
• Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal (M&E)

Pasal 2 KELENGKAPAN DOKUMEN

2.1. Perjanjian meliputi dokumen dokumen sebagai berikut :

- Surat Perjanjian Kerja Konstruksi (SPKK)


- Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
- Surat Perintah Kerja (SPK)
- Syarat Syarat Khusus Kontrak
- Syarat Syarat Umum Kontrak
- Spesifikasi Teknis
- Gambar Gambar Rencana Teknis
- Dokumen Lain Yang Tercantum Dalam Laporan Kontrak

2.2. Semua Dokumen diatas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, setiap pasal harus
diartikan sedemikian rupa sehingga satu sama lain sejalan dan saling menunjang. Apabila terdapat
keragu raguan, maka kalimat dalam dokumen menunjukkan persesuaian dengan diskusi antara
kedua belah pihak adalah menentukan.

2.3. Penetapan lahan, penguasaan dan/atau pembebasan lahan serta perinjinan pembangunan
(IMB) menjadi kewajiban PIHAK PERTAMA yang dibantu oleh PIHAK KEDUA.

2.4. PIHAK KEDUA menerima pelaksanaan pekerjaan setelah adanya ketersediaan lahan secara
legal dan telah memperoleh perijinan.

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 3 of 12
Pasal 3 DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 (satu) diatas dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini, yaitu :

3.1. Gambar proyek maupun gambar detail serta lampiran lampiran yang menjadi bagian dari rencana
pekerjaan, telah disiapkan oleh PIHAK PERTAMA dengan lengkap.

3.2. Petunjuk-petunjuk dan perintah lisan maupun tertulis yang diberikan oleh Direksi Pekerjaan / Pimpinan
Proyek ( PIMPRO )

Pasal 4 BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT

4.1. Bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakn pekerjaan pemborongan
ini harus disediakan oleh PIHAK KEDUA.

4.2. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau Gudang yang baik dan layak untuk menyimpan bahanbahan
dan alat alat serta menyediakan angkutan untuk mengangkut / memindahkan bahan-bahan dan alat-
alat tersebut.

4.3 PIHAK PERTAMA berhak menolak bahan-bahan dan alat-alat yang disediakan oleh PIHAK KEDUA jika
kualitasnya tidak sesuai dengan persyaratan dan atau bestek.

4.4. Jika bahan-bahan dan alat-alat tersebut ditolak oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA harus
mengganti dengan yang memenuhi persyaratan.

4.5. Tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat tidak dapat dijadikan dasar untuk keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 5 TENAGA KERJA DAN UPAH

5.1. Agar pekerjaan berjalan seperti yang ditetapkan, PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga kerja yang
cukup dan memenuhi standar keahlian atau keterampilan.

5.2. Ongkos-ongkos dan upah dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh
PIHAK KEDUA.

Pasal 6 PENGENDALIAN, SUPERVISI DAN PENANGGUNG JAWAB

6.1. Pengendalian atas pekerjaan pembangunan : “ NAMA PEKERJAAN. PEKERJAAN PEMBANGUNAN MEGA
SUPER BLOCK DESA MENGANTI ” yang pemiliknya adalah PT. OWNER PROJECT OT. RIZKY KARYA MANDIRY
Dilakukan secara Bersama-sama oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
6.2. PIHAK PERTAMA Bersama ini menunjuk satu orang supervisi selaku pengawas yang mewakili PIHAK
PERTAMA dengan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 4 of 12
6.3. PIHAK KEDUA harus menunjuk pelaksana yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK KEDUA dengan
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA.

6.4. Untuk keperluan pengendalian dan supervisi, PIHAK KEDUA harus menyediakan dan bekerja dengan
kelengkapan buku harian, buku direksi dan gambar gambar rencana teknis dilokasi pekerjaan serta
dilengkapi dengan foto foto sesuai progress dilapangan.

6.5. KHUSUS PELAKSANAAN PEKERJA : PIHAK KEDUA akan menunjuk salah satu atau lebih PT. Dan / atau Sub
Contractor dengan kriteria; ijin-ijin lengkap, berpengalaman minimal 3 tahun atau 5 lokasi, dan minimal
Grade 7/B1. Hal ini diketahui dan / atau disetujui oleh PIHAK PERTAMA secara tertulis.

Pasal 7 NILAI KONTRAK DAN SISTEM PEMBAYARAN SERTA MEKANISME TRANSAKSI

7.1. Sistem Pembayaran dilakukan dengan “ TURN KEY PROJECT”.

7.2. - Nilai Pembangunan Proyek Rp. 1.087.171.000.000 - ( Satu Triliun Delapan Puluh
Tujuh Miliyar Seratus Tujuh Puluh Satu Juta Rupiah )
- Pekerjaan Pembangunan Proyek RUMAH SAKIT CILACAP MEDICAL CENTER
- Milik PT. RIZKY KARYA MANDIRY ( Owner Proyek ).
- Yang Berlokasi Di Jalan Raya Cilacap – Wango Kabupaten Cilacap.

Anggaran biaya proyek (RAB) akan disepakati Bersama PARA PIHAK setelah diadakan klarifikasi tehnik
dan setelah selesainya mekanisme transaksi di Bank.

7.3. Untuk menjamin terlaksananya pembayaran kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
akan menerbitkan Instrument Bank kepada dan atas nama PIHAK KEDUA berupa Bank
Guarantee jangka waktu 1 tahun + 1 hari dengan kondisi ; unconditional, irrevocable,
transferable, non crime, full bank responsibility, dan tunduk ICC 500/600/KUHP 1832, serta
dapat di roll over / ARO sesuai jangka waktu pembangunan proyek. dan dapat
dikerjasamakan dengan pihak lain / Pemilik Cash Fund
= SEMUA FINAL TRANSAKSI ADA DI DEALING ROOM LEGAL KANTOR PUSAT BANK PENERBIT BG.

7.4. Setelah penandatanganan MOU, dalam waktu 3 hari kerja Bank maka PIHAK PERTAMA wajib
menerbitkan : SKB ; SPS dan Surat Undangan dari Bank Penerbit untuk Verifikasi PARA PIHAK.
SKB / BCL ( Bank Confirmation Letter ) tersebut dapat di verifikasi Walk in on the spot di Dealing Room
Legal dilanjutkan dengan Bank to Bank by Swift: MT-199/799 - MT-103/ICBPO - MT-760.
Biaya penerbitan SKB/BCL ( jika ada ) dan tersedianya DEALING ROOM Legal adalah menjadi tanggung jawab
PIHAK PERTAMA sedangkan PIHAK KEDUA berkewajiban membayar biaya resmi Bank (
Provisi/Administrasi/SWIFT ) sebagai Dana Talangan sesuai SPS ( Surat Perintah Setor ).

7.5. PIHAK PERTAMA menjamin BANK GARANSI VALID dan GENUINE dan dapat ditransaksikan
secara : WALK IN on the spot di Dealing Room Legal Kantor Pusat Bank Penerbit, dan dilanjutkan
Bank to Bank by SWIFT; MT-199/799 - MT-103/ICBPO - MT-760.
PIHAK KEDUA menjamin bahwa Bank Coordinate/CIS ( Bukti Dana ) senilai BANK GARANSI dijamin 100%
VALID.

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 5 of 12
7.6. Setelah SKB terbit PIHAK PERTAMA mengirimkan scan copy melalui email/WA kepada PIHAK
KEDUA, sebagai dasar PIHAK KEDUA mengisi Bank Coordinate/CIS ( Bukti Dana ) sesuai Nilai
BANK GARANSI. Bank Penerbit PT.BANK NEGARA INDONESIA ( PERSERO ) Tbk, Kantor Pusat
Jakarta Jalan ........................

7.7. Posisi Dalam BANK GARANSI :


a. APPLICANT : ................................
b. BENEFICIARY : PT. BUMI SANDUAY

7.8 Bank Penerbit menerbitkan Surat Undangan Verifikasi untuk PARA PIHAK.
Pada hari H-1 PARA PIHAK diwajibkan KARANTINA dihotel atas biaya PIHAK KEDUA untuk menjaga agar
pada hari H Verifikasi datang tepat waktu.

7.9. Pada hari H Verifikasi di kantor Pusat Bank Penerbit, PIHAK PERTAMA memberikan SKB/BCL asli kepada
PIHAK KEDUA, sedangkan PIHAK KEDUA memberikan Bank Coordinate kepada PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA mem Verifikasi Validitas keABSAHAN Bank Coordinate/CIS sedangkan PIHAK KEDUA
menanyakan 3 Hal kepada Pejabat Bank yang berwenang, yaitu :
- Ke absahan tanda tangan pada SKB.
- Kapasitas tanda tangan.
- tersedianya KREDIT NON CASH atas nama PIHAK KEDUA yang dijamin Collateralnya oleh
PIHAK PERTAMA secara tertulis.

7.10.Apabila Pejabat Bank yang berwenang menyatakan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
masingmasing dinyatakan VALID/ON, maka diteruskan dengan SWIFT pertama MT- 199/799
kepada Bank Beneficiary.

7.11.Setelah Bank Beneficiary PIHAK KEDUA menerima SWIFT tersebut diatas dan ada RECEIPT maka
semua biaya ( Provisi/Administrasi/Swift ) dibayar langsung oleh PIHAK KEDUA pada hari itu
juga sesuai SPS.

7.12.kemudian dilanjutkan dengan SWIFT kedua MT – 103/ICBPO dan MT -760.

7.13.BANK GARANSI sebagai Pembayaran Pembangunan Proyek yang diterbitkan PIHAK PERTAMA
bisa dicairkan tanpa syarat saat jatuh tempo, setelah PARA PIHAK menandatangani Berita
Acara Serah Terima (BAST).

Pasal 8 JANGKA WAKTU KONTRAK

8.1. Jangka Waktu kontrak pekerjaan pembangunan : “ NAMA PEKERJAAN RUMAH SAKIT CILACAP MEDICAL
CENTER” yang pemiliknya adalah PT. OWNER PROJECT PT. RIZKY KARYA MANDIRY selama 36 ( Tiga
Puluh Enam ) bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan perpanjangan BG, dimana masing masing
bidang pekerjaan akan ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Perintah Kerja
(SPK).

8.2. Perpanjangan jangka waktu atau penambahan / pengurangan biaya harus dibuat dan ditandatangani
dalam addendum.

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 6 of 12
8.3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tersebut
diatas.

8.4. Apabila PIHAK KEDUA gagal atau terlambat dalam melaksanakan kegiatan dimaksud dalam ayat 1
(satu) selama jangka waktu yang telah disepakati, maka PIHAK PERTAMA berhak melaksanakan sendiri
pekerjaan tersebut dengan cara-cara yang dianggap layak oleh PIHAK PERTAMA dengan segala biaya-biaya
menjadi tanggung jawab membayar oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 9 JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN

9.1. Jaminan masa perawatan (retensi konstruksi selama 180 (Seratus Delapan puluh) hari PIHAK KEDUA
wajib menyetorkan jaminan sebesar 1 % setelah pencairan BG sebagai jaminan pelaksanaan proyek
yang tidak dapat dicairkan. Setelah pekerjaan dinyatakan selesai oleh kedua belah pihak yang
dibuktikan dengan BAST (Berita Acara Serah Terima).

9.2. Jangka waktu pemeliharaan ditetapkan selama 180 (Seratus Delapan puluh) hari kalender untuk masing
masing pekerjaan terhitung sejak berita serah terima pekerjaan dimana PIHAK KEDUA bertanggung
jawab untuk memperbaiki segala kerusakan, kagagalan atau kekurangan pekerjaan sebagai akibat dari
kesalahan PIHAK KEDUA.

9.3. Kegiatan perbaikan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dan perintah tim supervisi /
PIHAK PERTAMA dengan sebaik baiknya.

9.4. Segala biaya yang timbul akibat ketidak sempurnaan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA, dan apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan pekerjaan pemeliharaan dan / atau pekerjaan
perbaikan tersebut, maka akan dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA dengan biaya seluruhnya
ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.

9.5. Jaminan pemeliharaan berlaku sampai dengan ditanda tanganinya Berita Acara Serah Terima pekerjaan
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

9.6. Apabila masa pemeliharaan telah selesai maka pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 (satu)
perjanjian ini dapat diserah terimakan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA. Yang akan
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Akhir Hasil Perkerjaan (FHO).

9.7. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan jaminan pemeliharaan setelah Acara Serah Terima Akhir Hasil
Pekerjaan (FHO) ditanda tangani oleh Para Pihak.

Pasal 10 KELALAIAN, DENDA, SANKSI DAN PEMUTUSAN KONTRAK

10.1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan salah satu ketentuan atau kewajibannya sesuai
perjanjian kontrak ini maka PIHAK PERTAMA berhak memberikan peringatan secara tertulis sebanyak
3 (tiga) kali kepada PIHAK KEDUA.

10.2. Kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) pasal ini, maka PIHAK KEDUA harus memperbaiki
kelalaian tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam peringatan tertulis tersebut.

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 7 of 12
10.3. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu kontrak yang diakibatkan
karena kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1 % (satu permil)
dari nilai kontrak sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 (tujuh) ayat 1 (satu) perjanjian ini untuk setiap
hari keterlambatan.

10.4. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan mengakibatkan bertambahnya biaya, maka tambahan
biaya tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

10.5. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian ini secara sepihak dengan memberitahukan secara
tertulis 7 (tujuh) hari sebelum jangka waktu peringatan ketiga berakhir, apabila PIHAK KEDUA :
a. Dalam 1 (satu) bulan dari surat perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak atau belum melaksanakan
pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 (satu) perjanjian ini.
b. Dalam waktu satu bulan berturut turut PIHAK KEDUA tidak meneruskan pekerjaan pemborongan
sesuai perjanjian ini.
c. Melaksanakan pekerjaan pemborongan tidak sesuai jadwal waktu yang dibuat oleh PIHAK KEDUA
dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
d. Menyerahkan / memborongkan kembali pekerjaan pemborongan ini kepada PIHAK KETIGA tanpa
persetujuan PIHAK PERTAMA.

10.6. A.PIHAK PERTAMA, apabila terjadi WANPRESTASI yang meliputi:


1. Tidak tepat waktu menerbitkan surat Konfirmasi Bank / SKB selama 3 hari kerja Bank terhitung sejak
ditandatanganinya MOU ini oleh PARA PIHAK. Jika ada biaya Penerbitan SKB/BCL, dan tersedianya
DEALING ROOM dikantor Pusat Bank Penerbit, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK
PERTAMA.
2. Tidak bisa membawa masuk PIHAK KEDUA / Beneficiary ke DEALING ROOM Legal Kantor Pusat
Bank Penerbit, tepat waktu sesuai dengan surat undangan dari Bank Penerbit BG.
3. Saat verifikasi SKB tidak DEALING ROOM LEGAL Bank
4. BCL dinyatakan tidak Valid and Genuine oleh Pejabat Bank yang Berwenang, walaupun secara lisan.
➢ Point : 1 s/d 4 diatas termasuk wanprestasi, maka PIHAK PERTAMA bersedia dan mampu
memberi ganti rugi sebesar = Rp. .............................,- ( ..........................Milyard Rupiah )
diberikan kepada PIHAK KEDUA setelah selesai Verifikasi di DEALING ROOM LEGAL pada hari
itu juga tanpa syarat dan sekaligus secara tunai, termasuk menanggung hukum pidana, dan
tidak melibatkan orang lain ( Saksi dan Para Mediator ).

B. PIHAK KEDUA, apabila terjadi WANPRESTASI yang meliputi :


1. Saat diundang ke Bank untuk verifikasi SKB tidak hadir.
2. BANK COORDINATE dari Beneficiary / Pemilik CASH FUND tidak Valid/ON dan tidak mampu
membayar biaya Provisi / Administrasi Bank,
➢ Point; 1 & 2 diatas termasuk wanprestasi, maka PIHAK KEDUA bersedia dan mampu memberi
ganti rugi sebesar = Rp. ..................................,- ( ........................Milyard Rupiah ) diberikan
kepada PIHAK PERTAMA tanpa syarat, uangnya bersumber dari Pemilik CASH FUND.

➢ Sanksi dan denda tersebut berlaku secara hukum pidana, setelah salah satu pihak dinyatakan
wanprestasi oleh pihak Bank, wajib diselesaikan pada hari itu juga tanpa syarat tidak melibatkan
siapapun ( Saksi dan Para Media

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 8 of 12
Pasal 11
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

11.1. Pekerjaan tambah atau kurang hanya dianggap sah apabila ada perintah / persetujuan tertulis dari
PIHAK PERTAMA dan penentuan harga tambah atau kurang akan diperhitungkan Bersama.

11.2. Pekerjaan tambah atau kurang tidak dapat dipakai alasan untuk menambah waktu penyelesaian
pekerjaan, kecuali atas persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

11.3. Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan atau penambahan / pengurangan biaya harus diikuti
dengan penandatanganan addendum oleh para pihak.

11.4. Pekerjaan tambah atau kurang sebagai mana dimaksud dalam ayat 11.3. pasal ini maksimum 10%
(sepuluh persen) dari nilai kontrak.

Pasal 12 KETENTUAN HUKUM

Untuk melaksanakan perjanjian ini, kedua belah pihak memilih tempat kedudukan hukum yang tetap yaitu
Pengadilan Negeri Jakarta Timur di Jakarta.

Pasal 13 CLAIM DAN FORCE MAJEUR

13.1. Untuk melaksanakan pekerjaan ini, PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengajukan claim baik berupa
harga bahan-bahan maupun upah setelah perjajian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.

13.2. Hal yang terjadi karena sebab diluar kekuasaan PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeur
sehingga mengakibatkan kerugian PIHAK KEDUA harus selalu dicatat dalam buku harian untuk
mendapatkan pertimbangan dan penyidikan dari PIHAK PERTAMA dan kemudian dibuat Berita Acara.

Hal-hal yang dianggap sebagai Force Majeur adalah :


a. Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, angina topan, kebakaran, huru hara yang disebabkan
oleh factor factor ekstrem dan terus menerus mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan.
b. Peraturan Pemerintah dalam bidang perekonomian yang mempunyai efek langsung dan
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 14 PENGAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

14.1.PIHAK KEDUA harus melaksanakan / menyediakan pengamanan selama berlangsungnya


pelaksanaan pekerjaan ini.

14.2. PIHAK KEDUA harus mnyediakan tempat tinggal pekerja yang memenuhi persyaratan
keselamatan dan ketertiban selama pekerjaan berlangsung.

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 9 of 12
14.3. a) PIHAK KEDUA wajib menyediakan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sesuai peraturan perundang
undangan yang berlaku.
b) Pembayaran Jaminan Sosial Tenaga Kerja kepada Instansi terkait dilakukan oleh PIHAK KEDUA
selambat lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah terbit SPMK.

Pasal 15 LAPORAN

15. 1.PIHAK KEDUA wajib membuat laporan secara periodik, baik mengenai pelaksanaan pekerjaan
secara langsung maupun pekerjaan oleh sub contractor.

15.2.PIHAK KEDUA wajib membuat laporan mengenai kemajuan melaksanakan pekerjaan jika
diminta oleh PIHAK PERTAMA untuk keperluan pemeriksaan.

15.3.PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA berupa gambar
terbangun ( As Build Drawing ), foto foto dokumentasi tentang pelaksanaan pekerjaan,
perkembangan, kegiatan hasil kerja untuk masing masing bidang pekerjaan.

15.4.Segala laporan dan / atau catatan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini dibuat dalam rangkap
2 ( dua ) dan harus disetujui oleh supervisi.

Pasal 16 PENYELESAIAN PERSELISIHAN

16. 1.Apabila terjadi perselisihan mengenai perjanjian ini pada dasarnya akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat.

16.2.Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat tidak terdapat kesepakatan, maka
para pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui panitia perdamaian yang terdiri dari PIHAK
PERTAMA, PIHAK KEDUA dan PIHAK LAIN yang ditetapkan Bersama.
16.3.Apabila dengan kedua mekanisme penyelesaian tersebut tidak tercapai kesepakatan, maka
penyelesaian akan diserahkan kepada Pengadilan Negeri setempat.

Pasal 17 BEA MATERAI, PAJAK DAN BIAYA LAINNYA

Bea materai, pajak-pajak, biaya notaris dan biaya adm bank serta biaya biaya lainnya yang timbul karena
perjanjian ini menjadi tanggungjawab dan harus dilunasi oleh PIHAK KEDUA sesuai ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
Pasal 18 LAIN-LAIN

18. 1.Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak, kecuali atas alasan alasan yang kuat dan atas
kesepatakan kedua belah pihak.

18.2.Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian
tambahan (Addendum) yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini.

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 10 of 12
18.3.Apabila salah satu pihak mengundurkan diri ditandatangani oleh kedua belah pihak dan
disyahkan oleh pejabat yang bewenang, maka para pihak yang mengundurkan diri akan
dikenakan denda berupa ganti rugi sebesar 1 % (satu persen) dari nilai kontrak.

Pasal 19 P E N U T U P

19. 1.Perjanjian dinyatakan syah dan mengikat kedua belah pihak dan mulai berlaku pada saat perjanjian
ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak.

19.2. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oelh kedua belah pihak dalam rangkap 2 (dua) ada para saksi
bermaterai cukup, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan peruntukan
sebagai berikut :
• Rangkap kesatu untuk PIHAK KEDUA
• Rangkap kedua untuk PIHAK PERTAMA

Ditanda tangani di : Jakarta


Pada tanggal : ………. 2020

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


(PROJECT OWNER) (MAIN CONTRACTOR)
PT. RIZKY KARYA MANDIRY PT. BUMI SANDUAY

HENGKIE SUSWANTO IR. H. SOEGANDAR RAHARDJO


Direktur Utama Direktur

DIKETAHUI DAN DISETUJUI OLEH,


INVESTOR DAN GARANTOR

………………………………………………………………

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 11 of 12
PARA SAKSI :

1. .................................................. TTD ................................

TTD ................................
2. ..................................................

3. .................................................. TTD ................................

Pemberi Tugas Penerima Tugas

Page 12 of 12

Anda mungkin juga menyukai