Nomor: 0501/DMT-APP/IV/2021
Tanggal : 5 April 2021
antara
PT DAYA MULIA TURANGGA
dengan
KSO PT AMOROJO PUTRA PEWARIS – PT AZAM ANUGERAH ABADI
Pada hari ini hari Senin tanggal 5 (lima) bulan April tahun Dua Ribu Dua Satu
(2021), yang bertanda tangan di bawah ini:
Pihak Pertama dan Pihak Kedua yang untuk selanjutnya secara bersama-sama
disebut sebagai “Para Pihak", terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut:
1. Pihak Pertama bertindak atas nama PT. Daya Mulia Turangga, sebagai salah
satu Main Contractor dari PT Jogjasolo Marga Makmur, sepakat untuk
mengadakan Perjanjian Subkontrak dengan Pihak Kedua untuk
melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta–NYIA
Kulon Progo Seksi 1.2 Paket 1.2C Klaten–Purwomartani, yaitu dari STA
32+300 sampai STA 37+300.
3. Para Pihak juga sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu Surat Perjanjian
Subkontrak ini dengan ketentuan dan syarat-syarat yang disepakati bersama dan
dituangkan dalam Pasal Pasal dibawah ini.
PASAL 1
DASAR PERJANJIAN
Para Pihak sepakat untuk bekerjasama dalam hal melaksanakan kegiatan jasa
kontruksi pembangunan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulon Progo Seksi 1.2
Paket 1.2C dengan sistim ”Design and Build” dan “Subcontractor Pre Financing”
yang mengikat berdasarkan pada Kontrak Kerja No: 09/AA-JMM/KS-DB2/XII/2020
tertanggal 2 Desember 2020, berikut Lampiran Ketentuan Khusus Kontrak (KKK)
dan Ketentuan Umum Kontrak (KUK) antara PT Jogjasolo Marga Makmur dan
PT Daya Mulia Turangga mengenai Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo–
Yogyakarta–NYIA Kulon Progo Seksi 1.2 sebagai dasar Pihak Pertama membuat
Perjanjian Subkontrak ini.
PASAL 2
MAKSUD PERJANJIAN
Para pihak sepakat satu sama lain bahwa Perjanjian Subkontrak ini dibuat khusus
dan terbatas pada pelaksanaan kegiatan paket proyek pembangunan jalan tol
tersebut diatas, sesuai dengan syarat syarat yang disebutkan dalam dokumen
Kontrak Kerja yang disebut pada Pasal 1 diatas.
PASAL 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Perjanjian 1
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
Melaksanakan pemeriksaan, pengamatan dan pemahaman kondisi lapangan
dan sekitarnya mengenai bentuk dan sifat, termasuk kondisi bawah permukaan
dan harus mempertanggung jawabkan sendiri interpretasinya atas seluruh
kondisi lapangan dan harus melengkapinya dengan hasil penyelidikannya
sendiri.
(4) Lingkup pekerjaan ini sudah termasuk berbagai persyaratan dan prasarana
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan jasa konstruksi ini, antara lain:
Perjanjian 2
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
pekerjaan dan menjamin keamanan terhadap barang–barangnya sendiri,
dan menjamin kebersihan area lokasi kerja dan sekitarnya.
(5) Dengan cara apapun Pihak Kedua tidak berhak untuk mengalihkan dan/atau
memberikan pekerjaan yang telah diterima dari Pihak Pertama untuk sebagian
atau keseluruhan dari apa yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini kepada
pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.
(6) Pihak Kedua bertanggung jawab sepenuhnya atas semua tuntutan dan/atau
kerugian yang dialami Pihak Ketiga yang diakibatkan baik secara langsung
maupun tidak langsung dari pelaksanaan pekerjaan ini.
Perjanjian 3
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
PASAL 4
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Perjanjian ini, harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada
Kontrak Kerja No: 09/AA-JMM/KS-DB2/XII/2020 tertanggal 2 Desember 2020, berikut
Lampiran Ketentuan Khusus Kontrak (KKK) dan Ketentuan Umum Kontrak (KUK),
antara PT Jogjasolo Marga Makmur dan PT Daya Mulia Turangga dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Subkontrak ini, dan tersurat
dalam:
a. Surat Perjanjian ini dengan segala perubahannya dan Addendum (jika ada).
b. Semua ketentuan dan syarat syarat mengenai administrasi, teknik
pelaksanaan pekerjaan dan keselamatan kerja yang tercantum dalam
peraturan/perundangan yang berlaku.
c. Penjelasan, petunjuk dan peringatan baik tertulis maupun lisan yang
selanjutnya menjadi instruksi tertulis yang diberikan oleh Pihak
Pertama/Wakil Pihak Pertama untuk mencapai maksud dan tujuan yang
berlaku.
d. Perubahan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua
sesuai dengan gambar/lampiran perjanjian, hanya dapat dilakukan setelah
mendapat instruksi atau persetujuan tertulis dari Pihak Pertama/Wakil
Pihak Pertama dan untuk dijadikan bahan perhitungan pekerjaan tambah
kurang sesuai ketentuan yang diatur dalam pasal yang mengatur pekerjaan
tambah kurang.
(2) Pihak Kedua mengikatkan diri kepada Pihak Pertama untuk pelaksanaan
pekerjaan dengan ketentuan dan spesifikasi teknis yang sama seperti Pihak
Pertama terikat kepada Pihak Pemberi Kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
(4) Pihak Kedua sepakat untuk melaksanakan kegiatann jasa konstruksi dengan 2
(dua) Tim Pelaksana Proyek, yaitu Tim Pelaksana Proyek untuk kegiatan non
struktur dan Tim Pelaksana Proyek untuk kegiatan struktur, dengan struktur
Perjanjian 4
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
oraganisasi seperti yang tertera pada Lampiran 3: Struktur Organisasi Seksi
1.2C.
PASAL 5
BENTUK KERJASAMA SUBKONTRAK
(1) Pihak Pertama sepakat untuk bekerja sama dengan Pihak Kedua dengan sistim
Subkontrak dalam melaksanakan kegiatan jasa konstruksi pembangunan Jalan Tol
Solo–Yogyakarta–NYIA Kulon Progo Seksi 1.2 Paket 1.2C: Klaten–
Purwomartani (STA 32+300 sampai STA 37+300).
(2) Para Pihak sepakat untuk berkoordinasi dalam melaksanakan pekerjaan jasa konstruksi
pembangunan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulon Progo Seksi 1.2 Paket
1.2C: Klaten–Purwomartani (STA 32+300 sampai STA 37+300).
(3) Pihak Kedua sepakat untuk menyampaikan dana Jaminan Pelaksanaan setara dengan
5% dari nilai kontrak porsi Pembangunan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulon
Progo Seksi 1.2 Paket 1.2C: Klaten–Purwomartani (STA 32+000 sampai STA
37+000), atau sebesar Rp 17.200.000.000 (Tujuh Belas Milyar dan Dua Ratus Juta
Rupiah), yang akan disampaikan secara bertahap untuk selama 5 (lima) bulan, dimana
Pihak Kedua akan menyerahkan dana jaminan pelaksanaan tahap pertama sebesar Rp.
8.000.000.000 (Delapan Milyar Rupiah), pada saat penanda tanganan surat perjanjian ini,
melalui transfer (dengan menunjukan bukti transfer) ke rekening PIHAK PERTAMA
seperti dibawah ini:
Perjanjian 5
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
(5) Pihak Pertama sepakat untuk mengusahaan pembiayaan pengadaan material
borrow dan material pasir beton dan agregat melalui fasilitas Supply Chain
Financing (SCF) dari Bank BPD Jateng, dimana volume borrow material
maximum yang akan dibayarkan oleh Pihak Pertama adalah sebesar 1,30 kali
dari volume borrow material borrow terpasang dan volume pasir beton dan
agregat maximum yang akan dibayarkan oleh Pihak Pertama adalah sebesar
1,03 kali volume pasir beton dan agregat yang ada dalam beton terpasang.
(6) Dalam melaksanakan pekerjaan jasa konstruksi pembangunan jalan tol tersebut
diatas, Para Pihak sepakat untuk mengacu pada Kontrak Kerja, Ketentuan
Umum Kontrak dan Ketentuan Khusus Kontrak antara Pihak Pertama dengan
Pihak Pemberi Kerja.
PASAL 6
NILAI KONTRAK DAN SISTIM PEMBAYARAN
(1) Jenis subkontrak pekerjaan jasa kontruksi pembangunan Jalan Tol Solo–
Yogyakarta–NYIA Kulon Progo Seksi 1.2 Paket 1.2C: Klaten–
Purwomartani (STA 32+300 sampai STA 37+300) adalah bersifat Harga
Satuan Tetap.
(3) Para Pihak juga sepakat untuk menyampaikan nilai tagihan bulanan/Monthly Certificate
untuk seluruh volume progres yang dicapai sampai dengan tanggal 25 pada bulan yang
bersangkutan dan dilengkapi dengan dokumen pendukung berupa perhitungan kuantitas
dan hasil uji kualitas, yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan/atau Tim
Perjanjian 6
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
Manajemen Konstruksi untuk disampaikan kepada Pihak Pemberi Kerja
(4) Pihak Pertama sebagai Main Contractor Seksi 1.2 wajib untuk menyetujui hitungan
nilai tagihan bulanan/Monthly Certificate tersebut paling lambat 15 hari kalendar
setelah seluruh dokumen tagihan bulanan tersebut diterima oleh Pihak Pertama
secara lengkap.
(5) Sebagaimana dimaksud pasal 5 ayat (5) diatas, Material Borrow akan dibayarkan
langsung oleh Pihak Pertama ke Supplier Material Borrow tersebut dan Material
Pasir Beton dan Agregat, akan dibayarkan langsung ke Supplier Material Pasir Beton
dan Agregat, dengan menggunakan fasilitas Supply Chain Financing (SCF)
dengan jangka waktu 90 hari, jika fasilitas Supply Chain Financing (SCF) tersebut
telah disetujui oleh Bank BPD Jateng.
(6) Pembayaran kepada Pihak Kedua dilakukan dengan kondisi sebagai berikut:
Bank :
Perjanjian 7
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
Cabang :
Atas Nama : KSO PT AMOROJO PUTRA PEWARIS –
PT AZAM ANUGERAH ABADI
Rekening No :
(7) Seluruh sisa tagihan bulanan setelah dipotong dengan retensi 5%, merupakan dana
pinjaman Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dan akan dibayarkan dengan bunga bank
sebesar 8% per tahun, paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender setelah
seluruh kegiatan jasa konstruksi pembangunan jalan tol dimaksud telah selesai
dilaksanakan, diterima dengan baik oleh Pihak Pemberi Kerja dan dinyatakan
layak operasional oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
(8) Pihak Pertama wajib untuk mengembalikan secara utuh jaminan pelaksanaan yang
tertera pada Pasal 5 Ayat 3 diatas pada saat bersamaan dengan pembayaran seluruh sisa
tagihan Pihak Kedua yang tertera dalam Ayat 7 Pasal ini.
(9) Pihak Pertama juga wajib untuk mengembalikan seluruh retensi 5%, paling lama 15 (lima
belas) hari kalender setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Kedua ditanda
tangani oleh Pihak Pemberi Kerja, seperti yang tertera dalam Pasal 7 Ayat 5
dibawah.
(10) Para Pihak sepakat bahwa tidak ada eskalasi harga satuan untuk selama pelaksanaan
kegiatan pembangunan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulon Progo yang
direncanakan selesai pada tahun 2024.
PASAL 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN MASA PEMELIHARAAN
(1) Perjanjian Subkontrak ini berlaku sejak ditandatanganinya oleh Para Pihak.
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Pihak Pertama, yang
didahului dengan penyerahan lahan yang telah dibebaskan oleh Pemerintah
minimal seluas 50%. Sedangkan jangka waktu pelaksanaan kegiatan seksi 1.2
A direncanakan seperti yang terlihat dalam Lampiran 2: Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Seksi 1.2C.
(3) Penyerahan hasil pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dilakukan dengan
dibuatkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama yang
ditandatangani oleh Project Manager masing-masing Pihak dan diketahui
oleh Para Pihak yang namanya tercantum dalam Perjanjian Subkontrak ini,
yang sebelumnya telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pihak
Pemberi Kerja.
(4) Dalam Perjanjian Subkontrak ini untuk masa pemeriharaan atas seluruh
pekerjaan yang dilaksanakan ditetapkan selama 1095 (seribu sembilan puluh
lima) hari kalender terhitung sejak tanggal Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Pertama yang diketahui oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
(5) Apabila masa pemeriharaan ini telah dilaksanakan dengan baik oleh Pihak
Kedua serta diterima dan disetujui oleh Konsultan Pengawas, Pihak Pertama
dan Pihak Pemberi Kerja, maka akan diterbitkan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Kedua.
(6) Perjanjian Subkontrak ini berahir sejak munculnya salah satu kejadian
dibawah ini, mana yang lebih dulu:
PASAL 8
PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN TENAGA KERJA
Perjanjian 9
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
(1) Para Pihak setuju dengan kesepakatan mengenai peralatan dan perlengkapan
untuk pelaksanaan proyek yang dikelola oleh Para Pihak sesuai dengan
kebutuhan dari masing masing Pihak.
(2) Pihak Kedua dalam menyediakan peralatan tersebut harus dapat menunjukan/
memiliki Sertifikat Kelaikan Alat (SIA) dari Dinas terkait yang masih berlaku
dengan peralatan kondisi baik dan layak.
(3) Pihak Kedua wajib menempatkan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah minimal personil sebagai berikut: Site
Manager (SM), Quantity Enginer, Quality Enginer, Surveyor, Drafter,
Kepala Pelaksana, Tenaga Operator dan tenaga lainnya, yang dibutuhkan
sesuai dengan persyaratan Kontrak Kerja, dimana setiap tenaga operator
diwajibkan memiliki Surat Ijin Operator (SIO) dari Dinas terkait yang masih
berlaku,
(4) Para Pimpinan tenaga kerja yang ditempatkan oleh Pihak Kedua wajib
melakukan koordinasi lapangan dengan General Superintendent beserta Tim
Manajemen Proyek yang ditunjuk oleh Pihak Pertama secara rutin setiap
bulannya atau dalam keadaan yang dibutuhkan setiap saat, dimana koordinasi
tersebut adalah untuk membahas:
a. Progres pekerjaan sampai dengan bulan lalu
b. Rencana kerja untuk bulan yang akan datang
c. Hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan dilapangan
d. Laporan bulanan
e. Laporan hasil opname progres pekerjaan bulanan
PASAL 9
CARA PELAPORAN
(1) Site Manager/Deputy General Superintendent yang ditunjuk oleh Pihak
Kedua berkewajiban untuk mempersiapkan dan menyimpan Buku Laporan
Harian yang berisi kegiatan harian, yang terdiri dari:
a. Penempatan tenaga kerja dan pekerjaan yang dilaksanakannya.
b. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan yang digunakan.
c. Jenis, progres dan uraian pekerjaan yang dilaksanakan.
d. Hambatan yang dialami dalam melaksanakan kegiatan jasa konstruksi
dilapangan
Perjanjian 10
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
e. Mendokumentasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Jalan Tol Solo–
Yogyakarta–NYIA Kulon Progo Seksi 1.2 Paket 1.2C: Klaten–
Purwomartani (STA 32+000 sampai STA 37+000).
f. Pada setiap pelaksanaan pekerjaan, Kepala Pelaksana/Site Engineer
akan membawa dan menyiapkan Nota Bukti Kerja (Report of Work), dan
setiap pekerjaan selesai, Kepala Pelaksana/Site Engineer akan
memberikan Nota Bukti Kerja tersebut, berikut photo (jika diperlukan)
kepada Pihak Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
g. Catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan pekerjan
dilapangan.
PASAL 10
DENDA DAN SANKSI
(1) Apabila karena kelalaian Pihak Kedua, penyelesaian pelaksanaan pekerjaan
mengalami keterlambatan dari progres yang telah ditetapkan sesuai jadwal
pelaksanaan dan atau milestone yang telah disepakati, seperti yang terlihat
pada Lampiran 2: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Seksi 1.2C, berikut
kesepakatan S-Curve, dalam perjanjian ini, maka untuk setiap hari
keterlambatan, Pihak Kedua akan dikenakan denda sebesar 1‰ (satu permil)
Perjanjian 11
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
per hari dari nilai total kontrak, dengan denda maksimum sebesar 5% (lima
persen).
(2) Khusus untuk kondisi dimana dari sisa waktu pelaksanaan yang tersedia, Pihak
Kedua dinilai tidak mampu menyelesaikan sisa pekerjaan setelah diberi
peringatan sebanyak 2 (dua) Kali oleh Pihak Pertama, maka untuk kepentingan
penyelesaian proyek secara keseluruhan, Pihak Pertama berhak mengambil
keputusan secara sepihak tanpa menunggu keputusan/persetujuan Pihak
Kedua untuk mengambil alih sebagian atau seluruh sisa pekerjaan, dimana
seluruh biaya yang timbul akan dibebankan kepada Pihak Kedua, atau
dipotongkan pada pembayaran progres kepada Pihak Kedua.
(3) Apabila karena kelalaian Pihak Pertama yang berakibat keterlambatan dalam
penyelesaian pembayaran tagihan Pihak Kedua berikut bunga 8% per tahun,
maka Pihak Pertama akan dikenakan denda sebesar 1‰ (satu permil) per hari
dari nilai total kontrak, dengan denda maksimum sebesar 5% (lima persen).
(4) Denda keterlambatan dalam pasal ini, akan diperhitungkan pada pembayaran
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.
PASAL 11
PAJAK – PAJAK
(1) Selama pelaksanaan proyek, Para Pihak harus memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak sendiri.
(2) Pajak yang timbul dari Perjanjian Subkontrak ini, termasuk denda dan
keterlambatan pelaporan pajak dalam transaksi keuangan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini, menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
PASAL 12
PEMUTUSAN PERJANJIAN
(1) Pihak Pertama dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa
menggunakan ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perjanjian 12
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
Perdata, setelah Pihak Pertama memberi Surat Peringatan, tetapi Pihak
Kedua tetap tidak mengindahkannya, seperti antara lain:
a. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak ditanda tanganinya Surat
Perjanjian ini, Pihak Kedua tidak atau belum melaksanakan pekerjaan yang
dimaksud dalam Perjanjian ini yang dibuktikan dengan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) yang dikeluarkan oleh Pihak Pemberi Kerja.
b. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender berturut-turut, Pihak Kedua
tidak melanjutkan pekerjaan yang telah dimulainya yang dibuktikan dengan
surat peringatan Pihak Pertama.
c. Secara langsung atau tidak langsung, Pihak Kedua dengan sengaja
melambatkan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan atau melanggar
perjanjian subkontrak ini, yang dibuktikan dengan surat peringatan Pihak
Pertama.
(2) Pihak Pertama juga dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa
menggunakan ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, apabila Badan Usaha Pihak Kedua dinyatakan bangkrut atau
dibekukan atau tak mampu membayar atau sedang dilikuidasi.
(3) Jika terjadi pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini,
maka:
a. Pihak Pertama dapat menunjuk pihak lain untuk menyelesaikan sisa
pekerjaan tersebut.
b. Pihak Kedua berkewajiban untuk menyerahkan sisa pekerjaan kepada
Pihak Pertama, berikut semua arsip, gambar gambar, perhitungan
perhitungan dan keterangan keterangan lainnya yang berhubungan dengan
perjanjian ini.
c. Pihak Pertama berkewajiban untuk menyelesaikan tagihan progres
pekerjaan yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pihak
Pemberi Kerja setelah seluruh seluruh pekerjaan pembangunan jalan tol
dimaksud telah selesai dan telah beroperasi dengan baik.
PASAL 13
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (Force Majeure) dalam perjanjian ini
adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kemampuan Pihak Pertama dan
Perjanjian 13
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
Pihak Kedua, sehingga pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan dalam
Surat Perjanjian ini menjadi tidak dapat dipenuhi, meliputi namun tidak terbatas
pada hal-hal sebagai berikut:
a. Bencana alam (gempa bumi, tsunami, badai, banjir).
b. Perang, revolusi, makar, huru-hara, pemberontakan, kerusuhan dan
kekacauan (kecuali dilakukan oleh karyawan Pihak Kedua).
c. Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan pekerjaan atau
kelalaian Pihak Kedua).
d. Keadaan memaksa yang dinyatakan oleh Pemerintah.
(3) Siapa yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan memaksa, akan
diselesaikan sebagaimana ketentuan dalam Ketentuan Umum Kontrak.
(4) Hal-hal yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan memaksa, akan
diselesaikan sebagaimana ketentuan dalam Ketentuan Umum Kontrak.
(5) Apabila terjadi keadaan memaksa maka Pihak Kedua wajib memberitahukan
kepada Pihak Pertama paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak hari
terjadinya keadaan memaksa dengan menyertakan bukti tertulis dan foto
keadaan memaksa yang dikuatkan oleh Instansi yang berwenang.
PASAL 14
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Perjanjian ini tunduk pada hukum Republik Indonesia dan karenanya Pihak
Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk bersama-sama mengambil tempat
kedudukan hukum dan domisili yang tetap di kantor kepaniteraan Pengadilan
Negeri Kelas 1A Bandung.
(2) Setiap perselisihan atau perbedaan dalam bentuk apapun yang timbul antara
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sehubungan dengan atau sebagai akibat
dari Perjanjian ini, dalam tingkat pertama akan diselesaikan dalam tempo 60
(enam puluh) Hari Kalender melalui musyawarah untuk mufakat di antara
Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Perjanjian 14
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
(3) Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan dalam waktu 60 (enam
puluh) Hari Kalender melalui musyawarah untuk mufakat sebagaimana
dimaksud ayat 2 Pasal ini, maka semua perselisihan yang timbul dari
Perjanjian ini akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI) di Bandung, sesuai dengan prosedur BANI.
PASAL 15
LAIN - LAIN
(1) Segala sesuatu yang terjadi atas pelaksanaan pekerjaan ini yang belum diatur
dalam pasal- pasal terdahulu, akan diatur di kemudian hari secara musyawarah
oleh Para Pihak.
(2) Perubahan dan penyempumaan atas perjanjian ini, hanya dapat dilakukan
apabila ada persetujuan Para Pihak yang dituangkan dalam suatu addendum.
(3) Segala bentuk surat menyurat dan dokumen yang berhubungan dengan
perjanjian ini merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dan menjadi satu
kesatuan dari Perjanjian Subkontrak ini.
(4) Selama Perjanjian Subkontrak ini masih berlaku, Pihak Pertama maupun
Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk mengikatkan diri dengan Pihak
Ketiga lainnya yang menyaingi Perjanjian Subkontrak ini.
(5) Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk mengalihkan manfaat dan atau
tanggung jawab menurut Perjanjian Subkontrak ini kepada perusahaan lain
atau pihak pihak diluar Para Pihak.
(6) Pihak Kedua tidak diperkenankan membuat segala pengumuman, iklan atau
publikasi mengenai Perjanjian Subkontrak ini maupun lingkup pekerjaannya
tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pihak Pertama
Perjanjian 15
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA
Demikian Perjanjian ini dibuat di Bandung, dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup
dan masing-masing berkekuatan hukum yang sama, satu untuk Pihak Pertama dan
satu lainnya untuk Pihak Kedua, ditandatangani oleh Para Pihak pada hari, tanggal,
bulan, dan tahun sebagaimana dimaksud pada awal Perjanjian ini.
Perjanjian 16
PIHAK PIHAK
PERTAMA KEDUA