antara
dengan
No : KNTRK-SMN/004/11/10/2021
Pada hari ini, Senin tanggal Sebelas bulan Oktober Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (11 - 10 - 2021),
yang bertanda tangan di bawah ini :
I. N a m a : Abdul Kholik, SE
Jabatan : Direktur
Alamat : Jalan Santawi No. 98 Bondowoso 68216
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktur SENYUM MEDIA NUSANTARA yang
berkedudukan di Jalan Jalan Santawi No. 98 Bondowoso 68216 Jawa Timur.
Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KESATU.
Terlebih dahulu PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA menerangkan bahwa Perjanjian ini dilakukan
atas dasar :
1. PIHAK KESATU memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan diterima oleh PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan perjanjian PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG (TOKO) SENYUM MEDIA
NUSANTARA CABANG BONDOWOSO.
2. Pekerjaan tersebut adalah perjanjian PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG (TOKO) SENYUM
MEDIA NUSANTARA CABANG BONDOWOSO dengan uraian pekerjaan namun tidak terbatas
pada lingkup pekerjaan sebagai berikut :
a. PEMBANGUNAN GEDUNG
I PEKERJAAN STRUKTUR
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Tanah dan Pasangan
C. Pekerjaan Struktur Beton dan Pondasi
D. Pekerjaan Atap dan Kanopi
II PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. Pekerjaan Pasangan Dinding
B. Pekerjaan Keramik
C. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
D. Pekerjaan Plafond Dan Partisi
E. Pekerjaan Pengecatan
F. Pekerjaan Ornamen Dan Fasade
G. Pekerjaan Sanitary
II
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
I
A. Pekerjaan Instalasi Listrik
B. Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir
b. Uraian pekerjaan dalam dokumen penawaran PIHAK KEDUA, Gambar dan Spesifikasi
teknis terlampir dalam dokumen Berita acara klarifikasi & Negosiasi adalah lingkup
pekerjaan saling mengikat satu dengan yang lain yang akan dikerjakan oleh calon
penyedia jasa pelaksana.
3. Pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini dilaksanakan di Jalan Santawi No. 98
Bondowoso 68216.
4. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK KESATU yaitu melaksanakan seluruh
lingkup perjanjian sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini.
PIHAK KESATU menunjuk Konsultan Pengawas Pekerjaan untuk melaksanakan tugas pengawasan
dan Tim Teknis PIHAK KESATU (Counterpart) kepada PIHAK KEDUA untuk mendapatkan hasil
pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian Pekerjaan dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada
PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan pengendalian pekerjaan yang terdiri atas kegiatan pengawasan, tindakan
pengkoreksian dan dan tindakan lain untuk kepentingan pekerjaan dilakukan oleh PIHAK
KESATU
2. PIHAK KEDUA harus mematuhi perintah maupun petunjuk teknis dari Konsultan Pengawas
Pekerjaan dan Tim Teknis PIHAK KESATU (Counterpart) sesuai kewenangan yang telah
ditentukan.
3. Dalam hal pembayaran terhadap hasil pekerjaan sebelum di setujui oleh PIHAK KESATU maka
PIHAK KEDUA harus sudah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Pasal 3
BAHAN, ALAT,FASILITAS KERJA DAN SDM
PIHAK KESATU menetapkan kepada PIHAK KEDUA untuk menyediakan bahan, alat, fasilitas kerja
dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagaimana ketentuan sebagai berikut :
1. Bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi tersebut dalam pasal 1 perjanjian ini, harus disediakan dalam keadaan yang baru
oleh PIHAK KEDUA, serta menyediakan fasilitas kerja yang mendukung kebutuhan tenaga kerja
selama melaksanakan pekerjaan.
2. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat yang baik dan aman untuk menyimpan bahan-bahan
dan alat-alat serta bertanggung jawab atas keamanan bahan-bahan dan alat-alat tersebut
guna lancarnya pekerjaan.
3. PIHAK KEDUA harus mengajukan contoh bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk
mendapat persetujuan tertulis Konsultan Pengawas Pekerjaan dan Tim Teknis PIHAK KESATU
(Counterpart).
4. PIHAK KESATU berhak melakukan pengujian terhadap bahan dan peralatan yang diajukan
PIHAK KEDUA dengan biaya menjadi tanggung jawab dari PIHAK KEDUA.
5. PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan lokasi dan lingkungan dari kotoran dan polusi yang
ditimbulkan penggunaan bahan dan peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan atas biaya sendiri segala kebutuhan pekerja
diantaranya namun tidak terbatas pada barak pekerja termasuk kebutuhan MCK, sarana
transportasi, kesehatan (P3K), makan dan minum serta pembuangan sampah, serta kebutuhan
pendukung lainnya.
7. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan sumber daya manusia (tenaga kerja) yang
mempunyai keahlian dan keterampilan sesuai kebutuhan pekerjaan PIHAK KEDUA.
8. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap sumber daya manusia (tenaga kerja) sesuai dengan
ketentuan undang-undang tenaga kerja.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
PIHAK KESATU menetapkan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA adalah sebagai
berikut :
1. Jangka waktu pelaksanaan surat perjanjian kerja ini adalah sejak ditanda tanganinya surat
perjanjian kerja ini sampai dilaksanakannya Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST II) dari
PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU.
2. Jangka waktu penyelesaian pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100 % ditetapkan selama
180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender terhitung sejak, diperintahkannya mulai
pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai
dengan di laksanakannya Berita Acara Serah Terima Kesatu (BAST I).
3. Jangka waktu pertanggungjawaban oleh PIHAK KEDUA atas kegagalan bangunan ditentukan
sesuai dengan umur konstruksi yang direncanakan maksimal 10 (Sepuluh) tahun sejak
penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.
Pasal 5
WAKTU PEMELIHARAAN
PIHAK KESATU menetapkan waktu masa pemeliharaan PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut:
1. PIHAK KEDUA wajib melakukan pemeliharaan atas hasil pekerjaannya selama masa yang telah
ditetapkan dalam surat perjanjian ini, sehingga kondisinya tetap seperti pada saat penyerahan
pekerjaan yang pertama.
2. Jaminan pemeliharaan hasil pekerjaan ditetapkan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA
adalah selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender sejak disetujuainya Berita Acara
Serah Terima Kesatu (BAST 1) sampai dengan di setujui Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST
II).
3. Apabila selama masa pemeliharaan ternyata terdapat kerusakan-kerusakan akibat iklim atau
akibat kelalaian atau kesalahan pemakaian atau pemasangan bahan yang tidak sesuai dengan
ketentuan perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan perbaikan, dan seluruh biaya
perbaikan tersebut ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
1. PIHAK KESATU maupun PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab atas kegagalan atau
keterlambatan dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, yang
disebabkan oleh diluar kemampuan yang wajar dari PARA PIHAK dan bukan disebabkan
kesalahan PARA PIHAK, yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut Keadaan Kahar, kecuali
kewajiban untuk melaksanakan pembayaran yang timbul sebelum terjadinya Keadaan Kahar
tersebut.
2. Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi meliputi peristiwa perubahan peraturan-
peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, tindakan pengadilan atau pemerintah/instansi
berwenang, perubahan kebijakan perusahaan PIHAK KESATU, kebakaran, ledakan, banjir,
gempa bumi, bencana alam, topan/badai, perang, perang saudara, huru-hara, kerusuhan,
blokade, perselisihan perburuhan, pemogokan dan wabah penyakit, yang secara langsung
berhubungan dan berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan sehingga pekerjaan dimaksud
tidak bisa dilaksanakan.
3. Pihak yang mengalami Keadaan Kahar harus segera memberitahukan pihak lainnya secara
tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah terjadinya Keadaan Kahar
tersebut, disertai dengan bukti atau keterangan resmi instansi berwenang dan perkiraan atau
upaya-upaya yang akan atau telah dilakukan dalam rangka mengatasi Keadaan Kahar tersebut.
4. Pihak yang diberitahu dapat menolak atau menyetujui Keadaan Kahar selambat-lambatnya
dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) pasal ini.
5. Apabila Keadaan Kahar berlangsung lebih dari 7 (tujuh) hari kelender, maka PARA PIHAK dapat
bersepakat untuk mengakhiri atau memutus Perjanjian ini atau kesepakatan lainnya yang
disepakati oleh PARA PIHAK.
1. Harga Pekerjaan dalam Perjanjian ini yang telah disepakati oleh PARA PIHAK sebesar
Rp 9.078.148.000,00,- (Semnbilan Milyar Tujuh Puluh Delapan Juta Seratus Empat Puluh
Delapan Ribu Rupiah ) belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN).
2. Surat Perjanjian ini bersifat gabungan Kontrak Lump sum (Lump Sum Contract) dan harga
satuan (Unit Price).
3. Sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan PARA PIHAK terlebih dahulu melakukan koreksi cek
mengenai Uraian Pekerjaan, Gambar dan Spesifikasi untuk selanjutnya dituangkan
4. Kuantitas dan Harga item pekerjaan sesuai dengan tugas yang diberikan dari PIHAK KESATU
kepada PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut :
II PEKERJAAN ARSITEKTUR
H. Pekerjaan Pasangan Dinding 1.096.000.000
I. Pekerjaan Keramik 863.650.000
J. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela 839.500.000
K. Pekerjaan Plafond Dan Partisi 504.500.000
L. Pekerjaan Pengecatan 382.000.000
M. Pekerjaan Ornamen Dan Fasade 345.700.000
N. Pekerjaan Sanitary 270.400.000
III PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
C. Pekerjaan Instalasi Listrik 1.268.100.000
D. Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir 37.205.000
dalam Berita Acara Kesepakatan Pekerjaan & Harga Pekerjaan sebelum pelaksanaan
pekerjaan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dimana Berita Acara tersebut dijadikan sebagai
dasar tahapan pembayaran kepada PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU menetapkan cara pembayaran kepada PIHAK KEDUA sebagai ditentukan dalam
pasal ini.
1. Pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan setelah item pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA terpasang, terlaksana dan diakui oleh PIHAK KESATU yang
dituangkan dalam Berita Acara Kemajuan Pekerjaan.
2. Sebelum dilakukan pembayaran, PIHAK KEDUA harus mengajukan secara tertulis kepada
PIHAK KESATU untuk setiap tahap pembayaran.
3. Pembayaran terhadap PIHAK KEDUA dilakukan secara bertahap dengan perincian sebagai
berikut :
a. Uang Muka sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga pekerjaan atau sebesar
20% x 9.078.148.000,- = Rp 1.815.629.600
(Dua Puluh Lima Juta Lima Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Tiga Puluh Empat Rupiah).
Dibayarkan kepada PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA memberikan bukti jaminan uang
muka yang diterbitkan oleh Bank Umum dan/atau Lembaga Keuangan yang mempunyai
program surety bond kepada PIHAK KESATU dan dinyatakan dengan Berita Acara
Penyerahan Jaminan Uang Muka dilengkapi dengan Informasi kebutuhan penggunaan
Uang Muka.
b. Pembayaran kepada PIHAK KEDUA dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan
kegiatan pelaksanaan pekerjaan dipotong uang muka secara proporsional dengan
penjelasan sebagai berikut :
i. Pembayaran tahap I sebesar 15% (dua puluh prosen) dari Harga Pekerjaan dengan
progres fisik konstruksi sebesar 20% (dua puluh persen) dari pekerjaan konstruksi
yang sudah dilaksanakan dan diakui oleh PARA PIHAK serta dipotong Uang Muka
secara proporsional.
ii. Pembayaran tahap II sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari Harga Pekerjaan
dengan progres fisik konstruksi sebesar 40% (lima puluh lima persen) dari pekerjaan
konstruksi yang sudah dilaksanakan dan diakui oleh PARA PIHAK serta dipotong Uang
Muka secara proporsional.
iii. Pembayaran tahap III sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari Harga Pekerjaan
dengan progres fisik konstruksi sebesar 80% (delapan puluh persen) dari pekerjaan
konstruksi yang sudah dilaksanakan dan diakui oleh PARA PIHAK serta dipotong Uang
Muka secara proporsional.
iv. Pembayaran tahap IV sebesar 20% (dua puluh persen) dari Harga Pekerjaan dengan
progres fisik konstruksi sebesar 100% (delapan puluh persen) dari pekerjaan
konstruksi yang sudah dilaksanakan dan diakui oleh PARA PIHAK serta dipotong Uang
Muka secara proporsional.
v. Pembayaran tahap V sebesar 5% (lima persen) dari Harga Pekerjaan dipotong Uang
Muka secara proporsional setelah PIHAK KEDUA melakukan pekerjaan pemeliharaan
dengan jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender.
vi. Setiap pembayaran pada pasal 3 ayat a,b yang dilakukan sudah termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPn).
Senyum Media Nusantara, Jl. Santawi No.98
No. Telp: 082244337010 Paraf PIHAK KESATU : ____- ____ -____
Hal. 7 dari 11 Paraf PIHAK KEDUA : ____- ____
c. Pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan melalui :
Nomor Rekening : 0031001838
Bank : Bank Jatim
Cabang Jember
Atas Nama : CV PARAMA PUTRA JAYA
4. Syarat pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3), PIHAK KEDUA harus melampirkan
dokumen tagihan / invoice sebagai berikut :
a. Surat Permohonan Pembayaran.
b. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
c. Kwitansi bermeterai cukup.
d. Copy Berita Acara Kesepakatan Pekerjaan dan Harga Pekerjaan
e. Laporan Kemajuan Pekerjaan.
f. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan Pembayaran
g. Berita Acara Serah Terima 2 (BAST 2) untuk pembayaran terakhir
h. Copy Perjanjian.
Pasal 9
HAK DAN KEWAJIBAN
PASAL 10
JAMINAN PELAKSANAAN (PERFORMANCE BOND)
1. Sebelum ditandatanganinya dan/atau diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), PIHAK
KEDUA wajib menyerahkan asli Surat Jaminan Pelaksanaan yang diterbitkan oleh Bank Umum
dan/atau bank pemerintah sebesar 5% (empat persen) dari harga pekerjaan) sudah termasuk
PPN selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditambah 50 (lima puluh) hari kalender dan
surat kuasa mencairkan Jaminan Pelaksanaan yang ditujukan kepada PIHAK KESATU.
2. PIHAK KEDUA wajib mengganti dan menyesuaikan baik jangka waktu berlakunya surat Jaminan
Pelaksanaan dan/atau nilai surat Jaminan Pelaksanaan tersebut apabila terjadi perpanjangan
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dan/atau perubahan harga Pekerjaan yang telah
disetujui secara tertulis oleh PIHAK KESATU.
3. Jaminan Pelaksanaan akan menjadi milik PIHAK KESATU dan PIHAK KESATU berhak secara
hukum untuk mencairkan Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud ayat (1) tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan
pekerjaan dengan jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesuai lingkup pekerjaan pada
pasal 1 sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Pasal 11
PEKERJAAN TAMBAH-KURANG
Ketentuan tambah kurang hanya dilakukan oleh PARA PIHAK apabila terdapat perubahan dari
lingkup pekerjaan, yang sebelumnya tidak tercantum di dalam lingkup pekerjaan ini.
PIHAK KESATU menetapkan ketentuan untuk pelaksanaan pekerjaan tambah kurang adalah
sebagai berikut :
1. Penyimpangan-penyimpangan dan atau perubahan yang merupakan penambahan atau
pengurangan pekerjaan, hanya dianggap sah sesudah mendapat perintah tertulis dari Direksi
Pasal 12
SANKSI DAN DENDA
PIHAK KESATU menetapkan sanksi dan denda kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan pekerjaan
yang mengalamai wasprestasi baik disengaja dan atau kelalaian oleh PIHAK KEDUA adalah sebagai
berikut :
1. Sanksi PIHAK KEDUA :
a. Sanksi pengakhiran penunjukan sebagai pelaksana Pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG
(TOKO) SENYUM MEDIA NUSANTARA CABANG BONDOWOSO
b. Sanksi pengakhiran pekerjaan Surat Perintah Mulai Kerja / SPMK kepada PIHAK KEDUA
secara sepihak oleh PIHAK KESATU. Apabila hal ini dilakukan oleh PIHAK KESATU maka
PIHAK KEDUA bersedia tidak melakukan tuntutan hukum berupa apapun kepada PIHAK
KESATU.
2. Denda PIHAK KEDUA :
a. Denda atas keterlambatan pekerjaan sebesar satu perseribu dari harga total pekerjaan
yang sudah disepakati dan telah dilakukan perhitungan terhadap seluruh uraian item
pekerjaan dimana harga satuan pekerjaan sesuai pada pasal 7.
b. Denda maksimal keterlambatan pekerjaan sebesar lima persen dari harga total pekerjaan
yang sudah disepakati dan telah dilakukan perhitungan terhadap seluruh uraian item
pekerjaan dimana harga satuan pekerjaan sesuai pada pasal 7.
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PARA PIHAK menetapkan dalam hal terjadi perselisihan, maka mengusahakan diselesaikan melalui
musyawarah untuk mufakat dan apabila dalam masa waktu 60 (enam puluh) hari PARA PIHAK tidak
Senyum Media Nusantara, Jl. Santawi No.98
No. Telp: 082244337010 Paraf PIHAK KESATU : ____- ____ -____
Hal. 10 dari 11 Paraf PIHAK KEDUA : ____- ____
dapat mencapai kata mufakat maka PARA PIHAK sepakat menyelesaikan perselisihan ini melalui
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.
Pasal 14
LAIN – LAIN
PIHAK KESATU menetapkan ketentuan lain-lain untuk mengatur pelaksanaan dari Surat Perintah
Mulai Kerja / SPMK kepada PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut :
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Kerja ini atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu oleh PARA PIHAK akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Kerja
Tambahan (ADDENDUM) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Lampiran Surat
Perintah Mulai Kerja ini.
2. Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari 2 (dua) Asli bermaterai
cukup, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA.
Pasal 15
PENUTUP
1. Surat Perjanjian Kerja ini ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak di Bandung pada hari dan
tanggal tersebut di atas.
2. Surat Perjanjian Kerja ini dinyatakan berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.
Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dan disetujui bersama oleh PARA PIHAK secara sah
berdasarkan ketentuan hukum perikatan di Negara Republik Indonesia serta untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.