Perjanjian Pekerjaan Pembangunan Ruang Praktek SMK Ibnu Kaldun Balikpapan ini berikut
semua lampirannya selanjutnya di sebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di Balikpapan,
pada hari Senin, tanggal Dua Puluh Enam Oktober tahun Dua Ribu Dua Puluh, oleh dan
antara:
I. Nama : Syarifuddin
Nama Lembaga : SMK IBNU KALDUN
Berkedudukan di : Balikpapan.
Dalam hal ini bertindak selaku Pengguna Anggaran, yang selanjutnya dalam Perjanjian
ini disebut “PIHAK PERTAMA”.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut
“Para Pihak” dan masing-masing sebagai “Pihak” terlebih dahulu menerangkan hal-hal
sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA adalah …………….
2. PIHAK KEDUA adalah Pemborong yang bergerak di Bidang Usaha Jasa Konstruksi dan
memiliki usaha terkait dengan Bidang Usaha tersebut.
Berdasarkan keterangan yang di nyatakan pada point 1 sampai dengan point 3 Para Pihak
dengan ini menyatakan telah setuju dan bersepakat untuk saling mengikatkan diri dalam
Perjanjian ini dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
PASAL 1
DEFINISI
Para Pihak sepakat bahwa istilah-istilah berikut ini sepanjang mengenai Perjanjian ini maka
di artikan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Konstruksi adalah Pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.
2. Kontrak Harga Satuan adalah Kontrak Pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti
dan tetap untuk setiap satuan/ unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang
volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara sedangkan pembayaran di
dasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar
telah di laksanakan oleh penyedia barang/jasa.
3. Pengguna Anggaran adalah Pihak yang di tetapkan untuk menggunakan anggaran.
Page 1
SURAT PERJANJIAN
4. Penyedia Jasa adalah Badan Usaha yang menyediakan/ melaksanakan pekerjaan
konstruksi.
5. Sub Penyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia
penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (Sub Kontrak).
6. Direksi Teknis adalah Tim Pendukung yang di tunjuk/ di tetapkan oleh Pengguna
Anggaran untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
7. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah Bagian dari Dokumen Kontrak yang
menuangkan setiap Item Pekerjaan dan harga satuan setiap item pekerjaan.
8. Addendum adalah Perubahan kontrak menyangkut kuantitas ataupun harga satuan
pekerjaan.
9. Justifikasi Teknis adalah Dasar-dasar teknis menyangkut adanya perubahan kuantitas
(Pekerjaan tambah kurang) menyangkut volume pekerjaan (disertai Hitungan volume
pekerjaan/ Back Up data) ataupun perubahan harga satuan menyangkut item yang
tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam kontrak di sertai dengan
perhitungan Analisa Harga Satuan pekerjaan.
10. Down Payment (DP) adalah uang muka yang diberikan oleh Pengguna Anggaran
untuk memulai suatu pekerjaan.
11. Prestasi Pekerjaan adalah Penilaian Pekerjaan di lapangan atas hasil pekerjaan yang
telah terpasang.
12. Profesional Hand Over (PHO) adalah Penyerahan pertama hasil pekerjaan setelah
Penyedia Jasa telah melaksanakan kewajiban pekerjaannya 100 % dari seluruh item
yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
13. Masa Pemeliharaan adalah Kurun waktu kontrak yang telah ditentukan terhitung
sejak tanggal penyerahan pertama sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan
yang telah tertuang dalam perjanjian pekerjaan (kontrak) dimana dalam masa
pemeliharaan ini penyedia jasa berkewajiban memelihara dan memperbaiki setiap
item pekerjaan yang cacat atau rusak selama kurang lebih 3 ( tiga ) bulan.
PASAL 2
DASAR PELAKSANAAN
PASAL 3
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Hal diatas ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan surat
perjanjian Jasa Konstruksi (Kontrak).
Page 2
SURAT PERJANJIAN
b. Lingkup kegiatan tersebut antara lain :
i. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang akan di jadikan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
ii. Menyelesaikan seluruh volume item pekerjaan yang tertera pada rincian
penawaran (RAB) beserta Addendumnya sesuai dengan spesifikasi teknis
yang di persyaratkan.
iii. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lakukan sesuai dengan kwalitas masukan
(bahan, tenaga dan alat), kwalitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan),
dan kwalitas hasil pekerjaan seperti yang tercantum dalam spesifikasi teknis.
iv. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
v. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi akan mendapat pengawasan dari konsultan
pengawas teknis.
vi. Membuat laporan mingguan, laporan bulanan, time schedule, foto
dokumentasi yang di susun secara periodik yang di periksa oleh konsultan
pengawas).
vii. Membuat gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As Built
Drawing) yang di koreksi oleh konsultan pengawas untuk di sahkan oleh
PIHAK PERTAMA (Pengguna Anggaran).
viii. Melaksanakan serah terima pertama pekerjaan/ Profesional Hand Over (PHO)
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen).
ix. Masa Pemeliharaan konstruksi fisik ini PIHAK KEDUA (Penyedia Jasa)
konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan
kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi.
3. Lokasi pekerjaan berada di JL. Semoi RT.13, No.23 Kel.Margasa, Marga Sari, Kec.
Balikpapan Bar., Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
4. Pada saat pelaksanaan pekerjaan semua fasilitas penunjang di sediakan oleh PIHAK
KEDUA yang terdiri dari :
i. Direksikeet dan peralatan penunjang kantor lapangan.
ii. Gudang Material dan peralatan kerja.
iii. Alat Pelindung Diri (APD) menyangkut Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA di nyatakan dalam
perjanjian ini meliputi :
1. PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk :
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang di laksanakan oleh PIHAK KEDUA.
b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
di lakukan oleh PIHAK KEDUA.
c. Membayar pekerjaan sesuai dengan nilai yang tercantum dalam perjanjian
(kontrak) yang telah di tetapkan kepada PIHAK KEDUA.
Page 3
SURAT PERJANJIAN
2. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk :
a. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK PERTAMA.
b. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan
ke atau dari lapangan dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang di
perlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang di rinci
dalam perjanjian (kontrak).
c. Memberikan keterangan-keterangan yang di perlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang di lakukan PIHAK PERTAMA.
d. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
di tetapkan dalam perjanjian (kontrak).
e. Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja untuk melindungi tenaga kerja dan
lingkungan tempat kerja dan serta membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan PIHAK KEDUA.
f. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan nilai yang telah di
tentukan dalam perjanjian (kontrak).
PASAL 5
NILAI KONTRAK PEKERJAAN, JENIS KONTRAK DAN PEMBAYARAN
1. Nilai Kontrak Pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini yaitu
sebesar 1.031.353.000,- (Satu Milyar Tiga Puluh Satu Juta Tiga Ratus Lima Puluh
Tiga Ribu Rupiah).
4. Nilai Kontrak Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatas sudah termasuk
semua pajak, bea, retribusi, asuransi serta pungutan lain dan dinyatakan sebagai jumlah
harga yang tetap dan tidak berubah karena alasan apapun setelah Perjanjian ini
dinyatakan berlaku, kecuali terjadi perubahan Pekerjaan seperti penambahan atau
pengurangan Pekerjaan, ataupun perubahan harga satuan dengan mekanisme dan
prosedur yang berlaku (persetujuan tertulis) kedua belah pihak.
PASAL 6
CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran Nilai Kontrak Pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan
secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut :
Page 4
SURAT PERJANJIAN
PASAL 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan Pekerjaan tersebut pada Pasal 1 Perjanjian ini
dalam jangka waktu paling lambat 75 ( Tujuh Puluh Lima ) hari kalender, terhitung
sejak tanggal Berita Acara Serah terima Lapangan yang diterbitkan oleh PIHAK
PERTAMA.
2. Segera setelah seluruh Pekerjaan selesai, dibuatkan berita acara serah terima pertama
pekerjaan (PHO) yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 8
DENDA KETERLAMBATAN
1. PIHAK KEDUA akan dikenakan denda untuk setiap hari keterlambatan sebesar 1‰
(satu permil) dari nilai kontrak/ nilai bagian dari kontrak yang belum di kerjakan dari
tanggal penyelesaian pekerjaan sebagaimana telah disepakati Para Pihak dalam Pasal 7
Ayat (1) Perjanjian ini.
2. Denda tidak berlaku apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh keadaan Memaksa
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 14 Perjanjian ini, yang mana hal ini harus
diperkuat oleh keterangan tertulis dari Instansi yang berwenang.
PASAL 9
RESIKO DAN TANGGUNG JAWAB
2. Terhitung sejak tanggal Penandatanganan Perjanjian sampai batas akhir pekerjaan semua
resiko pekerjaan termasuk tetapi tidak terbatas pada kehilangan atau kerusakan hasil
pekerjaan, bahan, material dan perlengkapan merupakan resiko PIHAK KEDUA kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut di akibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PIHAK
PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab secara penuh atas kehilangan dan kerusakan hasil
Pekerjaan yang dilakukan atau bahan yang menyatu dengan hasil pekerjaan, termasuk
kelayakan dan kebebasan dari segala cacat dalam pembangunannya apabila hasil
Pekerjaan yang dibangun oleh PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini ternyata
dikemudian hari sebagian/ seleruhnya musnah, cacat dalam pembangunannya.
PASAL 10
Page 5
SURAT PERJANJIAN
BAHAN, ALAT DAN TENAGA KERJA
2. PIHAK KEDUA berkewajiban dan bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan
kerja serta hal yang berhubungan dengan Pelaksanaan Pekerjaan yang menjadi kuasanya,
maka untuk keperluan tersebut PIHAK KEDUA diharuskan membentuk Staff
keselamatan kerja. Dalam menjalankan tugas sehari-hari, staff keselamatan kerja ini
bekerja sama dengan Satuan Kerja Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) PIHAK
PERTAMA.
PASAL 11
KOORDINASI PEKERJAAN
2. Kualifikasi Pekerjaan yang dapat di subkontrakan kepada pihak lain hanya terbatas pada
pekerjaan yang bersifat spesifik yang membutuhkan keahlian khusus.
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala bentuk kerugian dan/ atau
kesalahan yang dilakukan oleh pihak sub kontraktor.
PASAL 12
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
PASAL 13
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN HIDUP
1. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk mematuhi semua Standar Prosedur dan Peraturan
Keselamatan kerja.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan tempat kerja/ tenaga kerja,
kebersihan halaman, gudang, alat-alat serta menjaga ketertiban selama pekerjaan
berlangsung.
Page 6
SURAT PERJANJIAN
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab dan wajib menyediakan sarana dan peralatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, guna menghindarkan bahaya yang mungkin terjadi
pada saat melaksanakan Pekerjaan.
4. PIHAK KEDUA diwajibkan mendaftarkan karyawan yang melaksanakan pekerjaan pada
program Jamsostek. Bila terjadi kecelakaan pada Pelaksanaan Pekerjaan, PIHAK
KEDUA harus menanggung segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibatnya.
5. PIHAK KEDUA akan dikenakan sanksi Pemutusan Pemborongan apabila terjadi Fatal
Accident sesuai dengan Pengertian Fatal Accident menurut sistem PIHAK PERTAMA.
PASAL 14
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang dapat dianggap sebagai keadaan Memaksa (Force Majeure) adalah semua kejadian
diluar kemampuan Para Pihak yang mempengaruhi jalannya Pelaksanaan Pekerjaan
menurut Perjanjian ini, meliputi namun tidak terbatas pada :
a. Bencana Alam : Gempa Bumi, Angin Topan dan Epidemi.
b. Peperangan, Pemberontakan, Huru-hara dan Blokade.
c. Perubahan Kebijakan Pemerintah di bidang Moneter yang secara resmi diumumkan
Pemerintah Republik Indonesia, maka penyesuaian perubahan dapat dilakukan pada
Pekerjaan yang belum dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian ini berdasarkan
kesepakatan Para Pihak dan sesuai petunjuk yang dikeluarkan Pemerintah Republik
Indonesia.
2. Pihak yang berada dalam Keadaan Memaksa wajib segera memberitahukan kepada Pihak
lainnya secara tertulis, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah dialaminya
Keadaan Memaksa itu yang menjelaskan sebab dan akibat serta langkah yang perlu
diambil untuk mengatasinya. Apabila tidak ada pemberitahuan tertulis dalam waktu yang
telah ditentukan, maka Keadaan Memaksa dianggap tidak pernah terjadi. Para Pihak
berusaha secara wajar melakukan tindakan yang ada dalam kekuasaannya untuk
mengatasi akibat dari Keadaan Memaksa itu.
3. Pemberitahuan tentang adanya Keadaan Memaksa tersebut pada ayat (2) Pasal ini
dikuatkan dengan keterangan tertulis dari instansi berwenang.
PASAL 15
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Page 7
SURAT PERJANJIAN
disetujui oleh Para Pihak, jika menambahkan Item pekerjaan baru maka usulan harus di
lengkapi dengan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
4. Untuk Pekerjaan tambah kurang tersebut dapat dibuatkan Addendum tersendiri oleh
Para Pihak sebagai tambahan dan/atau perubahan dari Surat Perintah Kerja Utama yang
di tuangkan dalam Justifikasi teknis dan dinyatakan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
PASAL 16
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Perjanjian ini dapat diputus sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian karena :
a. Kesalahan dari salah satu Pihak berdasarkan perjanjian ini.
b. Keadaan Memaksa dan/atau akibatnya yang berlangsung berkepanjangan
sebagaimana diatur Pasal 15 ayat (4) Perjanjian ini; dan/atau
c. Salah satu Pihak dibubarkan atau dilikuiditas dan dipailitkan; dan/atau
d. Salah saatu Pihak terbukti melakukan sesuatu tindak kriminal yang dapat
menyebabkan bahaya dan/atau kerusakan yang fatal bagi masyarakat dan/atau Pihak
lainnya.
2. Dalam hal terjadi kesalahan oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA berhak
memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA berupa surat peringatan pertama, kedua
dan ketiga masing-masing berselang 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal
surat peringatan sebelumnya.
4. Dalam hal ini terjadi suatu keadaan sebagaimana tersebut pada ayat (3) pasal ini,
PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut ganti kerugian berdasarkan Kitab Undang-
undang Hukum Perdata (KUHPER).
5. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian sebagaimana tersebut pada Ayat (2) Pasal
ini, hak dan kewajiban Para Pihak adalah :
a. PIHAK PERTAMA wajib membayar kepada PIHAK KEDUA atas kemajuan
prestasi Pekerjaan sejauh yang telah dilakukan berdasarkan Perjanjian ini,
dihitung sesuai dengan tanggal pengakhiran Pekerjaan dikurangi dengan
Pembayaran-pembayaran angsuran yang telah diterima PIHAK KEDUA
sebelmunya.
b. PIHAK KEDUA wajib menghentikan semua Pekerjaan termasuk Pembelian
barang dan jasa, dan sejauh mungkin membatalkan semua ikatan dengan Pihak
Ketiga atas persyaratan yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan wajib
menghentikan perintah-perintah kepada Sub-kontraktor, serta mengambil
tindakan-tindakan yang dianggap perlu guna melindungi Pekerjaan sejauh yang
telah dikerjakan pada saat pemberitahuan Pemutusan Perjanjian diterima oleh
PIHAK KEDUA. Seluruh biaya yang timbul akibat pemutusan Perjanjian ini
adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Page 8
SURAT PERJANJIAN
PASAL 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara Para Pihak mengenai Pelaksanaan Perjanjian ini,
pertama-tama Para Pihak sepakat akan menyelesaikan terlebih dahulu dengan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
PASAL 18
PENUTUP
1. Perjanjian ini berlaku efektif terhitung sejak tanggal ditetapkan dalam Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan hak dan kewajiban Para Pihak telah selesai
dilaksanakan oleh masing-masing Pihak sepenuhnya.
2. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam 2 (dua) rangkap dan bermaterai cukup
yang sepenuhnya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk masing-masing
Pihak, guna dipatuhi dan dilaksanakan dengan itikad baik dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia.
Saksi 1. …………………………………
Page 9
SURAT PERJANJIAN
Saksi 2 . ………………………………..
Saksi 3. …………………………………
Saksi 4 . ………………………………..
Saksi 5. …………………………………
Page 10
SURAT PERJANJIAN