Anda di halaman 1dari 11

SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN/KONTRAK

NOMOR : 01/KONTRAK FISIK/DESA/SONGGAN/APBD/XI/2014


TANGGAL : 06 NOVEMBER 2014
UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN SEMENISASI JALAN LINGKUNGAN DESA SONGGAN
KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU KABUPATEN KAMPAR
LOKASI KABUPATEN KAMPAR
SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN/KONTRAK ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut
Kontrak) dibuat dan ditandatangani di Pekanbaru pada hari ini, Kamis tanggal Enam bulan
November tahun Dua Ribu Empat Belas, berdasarkan Surat Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa
(Kontruksi) Pembangunan Infrastruktur Perdesaan di Lingkungan Bidang Perumahan Permukiman
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014 Nomor :
08.46/PEN/PERKIM-APBD/XI/2014 Tanggal 03 Oktober 2014 Tentang Penetapan Pemenang dan
Surat Kepala Bidang Perumahan Permukiman Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air
Provinsi Riau Selaku Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Semenisasi Jalan Lingkungan Desa
Songgan Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar
LOKASI KABUPATEN KAMPAR Nomor : 01/SPPBJ/DESA/SONGGAN/APBD/XI/2014 tanggal 05
November 2014 Tentang Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), antara :
NAMA
NIP
JABATAN

: Ir. EDWARD KHALID, MT


: 19600325 199303 1 002
: KEPALA BIDANG PERUMAHAN PERMUKIMAN DINAS CIPTADA
PROVINSI RIAU SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KEGIATAN
SEMENISASI JALAN LINGKUNGAN DESA SONGGAN KECAMATAN
KAMPAR KIRI HULU KABUPATEN KAMPAR
LOKASI KABUPATEN KAMPAR
ALAMAT
: JALAN SM. AMIN No. 92 PEKANBARU
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor : Kpts. 11/IX/2014, tanggal 08 September
2014, bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Riau.
Yang selanjutnya dsebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Dengan :
NAMA PERUSAHAAN
NAMA DIREKTRIS
NOMOR IDENTITAS
N.P.W.P
ALAMAT

: CV. DELLIA LARAS TARI


: ALI HASBI
: 1401020808660002
: 02.096.902.8-221.000
: JALAN UTAMA BATU BELAH, KECAMATAN KAMPAR

Berdasarkan Akte Perubahan Nomor : 12,- Tanggal 06 Sebtember 2001 dari Notaris
Syamsir, SH bertindak untuk dan atas nama CV. DELLIA LARAS TARI
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan memperhatikan :
1.
Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
2.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III Tentang Perikatan).

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000, Tentang Penyelenggara Jasa Kontruksi.


Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 59 Tahun 2010.
4.
Peraturan Prersiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012.
PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA :
1. Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan.
2. PIHAK PERTAMA telah menunjuk PIHAK KEDUA, berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan Semenisasi Jalan Lingkungan Desa
Songgan Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar, sebagaimana diterangkan dalam
Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak yang merupakan satu kesatuan dalam
Kontrak ini.
3. PIHAK KEDUA menyatakan kepada PIHAK PERTAMA, memiliki keahlian profesional, personil
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Kontruksi sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam kontrak ini.
5. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak.
6. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak ini masing-masing pihak :
a. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat.
b. menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut.
c. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini.
d. telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut :
PASAL 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak ini terkandung beberapa pengertian istilah, diantaranya
sebagai berikut :
1.
Daerah adalah Provinsi Riau.
2.
Pemerintah Daerah adalah Daerah beserta perangkat Daerah Otonomi yang lain sebagai
Badan Eksekutif Daerah.
3.
Gubernur adalah Gubernur Riau.
4.
Instansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang mempunyai Pos Anggaran
tersendiri pada APBD.
5.
Pengguna barang/jasa pemerintah adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang
melakukan kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBD.
6.
Pengguna Anggaran adalah Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air
Provinsi Riau.
7.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah Kepala Bidang Perumahan Permukiman Dinas
Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau.
8.
Pengendali Kegiatan adalah Kepala Seksi Permukiman Perdesaan Bidang Perumahan
Permukiman Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau.
9.
Pihak Pertama adalah Kepala Bidang Perumahan Permukiman Dinas Cipta Karya Tata
Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

10.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) adalah Staf Bidang Perumahan Permukiman
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau yang diangkat melalui Surat
Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Nomor :
KPTS.01C/CIPTADA-SEKR/2014 Tanggal 08 September 2014.
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak ini.
PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN LINGKUP TUGAS
1. Lingkup Pekerjaan adalah Semeniasi Jalan Dari Pasar Minggu Menuju Desa Pincuran Gading
Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Lokasi Kabupaten Kampar.
2. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
menyelesaikan dan memelihara pekerjaan, serta memperbaiki kerusakan sesuai ketentuan dan
spesifikasi yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak.
PASAL 3
MULAI PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.

Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak PIHAK KEDUA


harus sudah memulai melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian
Pekerjaan/Kontrak ini.
2.
Apabila sampai batas waktu yang ditetapkan sebagaimana ayat 1 Pasal ini PIHAK KEDUA
belum juga melaksanakan segala resiko keterlambatan penyelesaian pekerjaan menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA dan kondisi tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alasan keterlambatan
pekerjaan.
PASAL 4
JENIS KONTRAK DAN NILAI KONTRAK
1. Jenis kontrak adalah Unit Price dengan nilai kontrak sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) adalah sebesar Rp. 134.490.000,- (Terbilang : Seratus Tiga Puluh Empat Juta Empat
Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah), yang dibebankan kepada Kegiatan Semeniasi Jalan Dari
Semenisasi Jalan Lingkungan Desa Songgan Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014 yang
tercantum dalam Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPPA-SKPD) Nomor 1.03.1.03.05.30.46.5.2. Kode Rekening 5.2.3.21.01 (Belanja Modal
Pengadaan Kontruksi Jalan), tanggal 17 Oktober 2014.
2. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinag
dengan nomor rekening : 109.08..49280 atas nama penyedia :CV. DELLIA LARAS TARI.
PASAL 5
HIERARKI KONTRAK
Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak
ini :
a. Adendum Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak (apabila ada).
b. Pokok Perjanjian.

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

c.
d.
e.
f.
g.
h.

Surat Penawaran berikut daftar kuantitas dan harga.


Syarat-syarat khusus Kontrak.
Syarat-syarat umum kontrak.
Spesifikasi.
Gambar-gambar dan
Dokumen lainnya seperti : Jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Hak dan kewajiban timbal-balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khusus :
1. PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk :
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA dibantu oleh
konsultan pengawas.
b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanakan pekerjaan yang dilakukan
oleh PIHAK KEDUA.
c. Memberikan fasiltas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA untuk
kelancaran pelaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.
d. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditetapkan kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk :
a. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak.
b. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK PERTAMA.
c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak.
d. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan yang dirinci dalam Kontrak.
e. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan PIHAK PERTAMA.
f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak.
PASAL 7
MASA KONTRAK
1. Jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir.
2. Masa pelaksanaan, kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam
syarat-syarat khusus kontrak dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama 45 (EMPAT
PULUH LIMA) hari kalender (06 November sampai dengan 20 Desember 2014).
3. Masa pemeliharaan, kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,
terhitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender.

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

PASAL 8
PENGELOLAAN LOKASI/LAPANGAN
1.

PIHAK KEDUA wajib menyediakan/membuat sarana dan prasarana untuk kebutuhan


pengelolaan dan pengamanan lokasi/lapangan serta bertanggung jawab atas keadaan
lokasi/lapangan tersebut, termasuk menempatkan satuan keamanan apabila diperlukan.
2.
Semua resiko dan kerugian di lokasi/lapangan akibat dari kejadian-kejadian apalagi akibat
kelalaian/kesalahan PIHAK KEDUA baik yang berhubung langsung dan tidak langsung
pelaksanaan pekerjaan yang berada didalam dan diluar lokasi/lapangan adalah menjadi tanggung
jawab dan beban biaya PIHAK KEDUA. Hal ini termasuk apabila terjadi pada lingkungan
bangunan, rumah atau yang lainnya seperti rusak, kotor, roboh/ambruk,retak dan dampak lainnya.
3.
PIHAK KEDUA wajib memberitahukan melaporkan kepada PIHAK PERTAMA atau pihak
yang berwenang sesuai dengan ketetuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
apabila terjadi penemuan-penemuan benda/barang yang mempunyai nilai sejarah/budaya atau
penemuan kekayaan Negara di lokasi pekerjaan pada masa pelaksanaan pekerjaan/kegiatan
berlangsung.
PASAL 9
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
1.

PIHAK KEDUA wajib membayar segala biaya sehubungan dengan pembuatan Surat
Perjanjian Pekerjaan/Kontrak termasuk biaya materai.
2.
Pihak Kedua wajib membayar pajak pertambahan nilai PPn dan Pajak lainnya yang
pembayaran dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku.
PASAL 10
CARA PEMBAYARAN
1.

Pembayaran dilakukan melalui Biro Keuangan Daerah, Berdasarkan Surat Pengesahan


Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)
Nomor 1.03.1.03.05.30.46.5.2.. Kode Rekening 5.2.3.21.01 (Belanja Modal Pengadaan Kontruksi
Jalan), tanggal 17 Oktober 2014.
2.
UANG MUKA
Uang muka dapat diberikan 30 % (Tiga Puluh Persen) dari nilai kontrak dibayarkan setelah PIHAK
KEDUA, mengajukan permohonan tertulis disertai :
a.
Rencana penggunaan dan kebutuhan.
b.
Menyerahkan jaminan uang muka minimum 30% (Tiga Puluh Persen) terhadap nilai
kontrak yang diterbitkan oleh Bank Pemerintahan, Bank Umum/Perusahaan Asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian (Surety bond) sesuai dengan ketentuan menteri
keuangan/lembaga keuangan lain yang ditetapkan oleh menteri keuangan.
c.
Pembayaran kembali uang muka dilakukan dengan pemotongan secara bertahap
sesuai progress fisik dari setiap tahap pembayaran.

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

d.
3.
a.
b.
c.
d.

4.

Angsuran pengembalian uang muka minimal sebesar persentase dari setiap tagihan
terhadap kontrak atau sesuai dengan progres fisik dan harus lunas pada saat fisik mencapai 50
% (Lima Puluh Persen).
PERSENTASE PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA akan melaksanakan pembayaran harga borongan pekerjaan
bagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat 1 diatas kepada PIHAK KEDUA berdasarkan
prestasi pekerjaan yang dilakukan dengan terminj.
Jumlah pembayaran prestasi hasil yang disepakati dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
apabila PIHAK KEDUA telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan
sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Kemajuan hasil pekerjaan dinyatakan dalam prestasi pekerjaan yang telah dicapai
pada saat mengajukan tagihan dan tidak dibenarkan progres pembayaran angsuran melebihi
progres kenyataan di lapangan.
Penilaian prestasi pekerjaan dinyatakan dalam Berita Acara progres Pekerjaan yang
menyatakan bahwa kemajuan prestasinya telah sesuai antara Surat Perjanjian
Pekerjaan/Kontrak dengan kenyataan dilapangan.

UANG RETENSI
PIHAK PERTAMA wajib menahan sebesar 5 % (Lima Persen) terhadap nilai kontrak
sebagai uang retensi dari setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA sampai diselesaikannya
seluruh pekerjaan.
b.
Setiap pembayaran tagihan sebesar nilai prestasi fisik dicapai dikurangi :
- 5 % (Lima Persen) sebagai uang retensi.
- Angsuran pembayaran sebelumnya.
c.
Setelah seluruh pekerjaan selesai, retensi sebesar 5 % (Lima Persen) dari nilai
kontrak dibayarkan pada saat masa pemeliharaan telah berakhir dan setelah direksi pekerjaan
menyatakan menerima serah terima kedua pekerjaan, Sedangkan prestasi fisik dapat
dibayarkan sebesar 100 % dengan syarat menyerahkan garansi Bank / Lembaga Keuangan
Lainnya yang berlaku sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.
a.

PASAL 11
ASURANSI

1.

Khusus untuk asuransi tenaga kerja PIHAK KEDUA wajib menyelenggarakan asuransi
jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) sesuai dengan ketentuan-ketentuan perundanganundangan yang berlaku.
2.
Dalam melaksanakan pekerjaan dimaksud pada pasal 8 Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak
ini PIHAK KEDUA diwajibkan memperhatikan dan menyelenggarakan perlindungan keamanan,
kesehatan dan keselamatan para karyawan dan pekerjanya.
PASAL 12
JAMINAN PEMELIHARAAN
1. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA, jaminan pemeliharaan setelah
melakukan serah terima pekerjaan yang pertama (PHO) sebagai pengganti jaminan dari Bank
Umum /Asuransi Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP 632/KM.10/2012 Tgl 13
November 2012/ Kuasa Pengguna Anggaran.(KPA) menahan uang retensi sebesar 5% (lima

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

perseratus) dari nilai kontrak yaitu dengan nilai 5% (Sebesar Rp. 6.724.500,- Terbilang : Enam
Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Ribu Lima Ratus Rupiah).
2. Masa berlaku surat jaminan pemeliharaan terhitung sejak tanggal Serah Terima I (PHO) sampai
berakhirnya masa pemeliharaan pekerjaan yang dinyatakan dengan Berita acara Serah Terima
Kedua (FHO) dan pengembaliannya paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa
pemeliharaan pekerjaan dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan klausul dalam
ketentuan kontrak.
3. Dalam surat jaminan pemeliharaan tersebut ayat 1 pasal ini harus ada ketentuan bahwa jaminan
pemeliharaan menjadi milik Negara dan dapat dicairkan oleh PIHAK PERTAMA tanpa
persetujuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA dapat menggunakan untuk pemeliharaan yang
tidak dikerjakan oleh PIHAK KEDUA.
4. Surat jaminan pemeliharaan tersebut ayat 1 pasal ini, diserahkan kembali oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, setelah pemeliharaan pekerjaan selesai sesuai yang
dinyatakan dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak dan pekerjaan telah diserah terimakan
untuk yang kedua kalinya serah terima II (FHO).
PASAL 13
SERAH TERIMA PEKERJAAN
1.

Setelah Pekerjaan selesai 100 % (Seratus Persen) dilakukan penyerahan hasil pekerjaan
sebagai berikut :
a.
Serah Terima Pertama (PHO) dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
berdasarkan Berita Acara dari Tim Pemeriksa Barang dan Jasa Pada Bidang Perumahan
Permukiman Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2014 dan selanjutnya PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada Pengguna Anggaran.
b.
PIHAK KEDUA wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
yaitu selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender sejak penyerahan pertama pekerjaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
2.
Setelah masa pemeliharaan berakhir dilakukan Serah Terima Kedua (FHO), Pekerjaan dari
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan Berita Acara dari Tim Pemeriksa Barang
dan Jasa Pada Bidang Perumahan Permukiman Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya
Air Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014 dan selanjutnya PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada
Pengguna Anggaran.
3.
Selanjutnya apabila Serah Terima Kedua (FHO), telah dilaksanakan terdapat cacat
tersembunyi sehingga terjadi kerusakan maka PIHAK KEDUA tetap bertanggung jawab untuk
memperbaiki.
4.
Hasil penyerahan Pekerjaan Serah Terima Kedua (FHO) harus dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dan Konsultan
Pengawas.
PASAL 14
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1.

Yang dimaksud dengn keadaan kahar/memaksa (force majeure) dalam perjanjian ini adalah
suatu keadaan yang terjadi diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehingga
elaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan dalam surat perjanjian kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi, yaitu :
1.
Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, badai dan banjir)

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

2.

Perang revolusi, makar, huru hara, pemberontakan kerusuhan dan kekacauan


(kecuali oleh karyawan kontraktor).
3.
Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan pekerjaan atau kelalaian
PIHAK KEDUA).
4.
Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah.
2.
Siapa yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, diserahkan kepada
kesepakatan kedua belah pihak.
3.
Hal-hal yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar, diserahkan kepada
kesepakatan kedua belah pihak.
4.
Apabila terjadi keadaan kahar maka PIHAK KEDUA memberitahukan dalam waktu 14
(Empat Belas) hari dari hari terjadinya keadaan kahar dengan menyatakan keadaan kahar dari
instansi yang berwenang.
PASAL 15
SANKSI DAN DENDA
Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sesuai dengan isi Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak
ini atau tidak melaksanakan pekerjaan selambat-lambatnya 3 (Tiga) hari sejak tanggal
penandatanganan kontrak akan dikenakan sanksi, yang secara berjenjang sesuai dengan urutannya
diatur sebagai berikut :
1.
Teguran : Teguran tertulis dibuat oleh Kepala Bidang Perumahan Permukiman
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Selaku Pejabat Pembuat
Komitmen dalam bentuk Surat dan disampaikan langsung kepada PIHAK KEDUA yang
bersangkutan.
2.
Peringatan : Peringatan tertulis dibuat oleh Kepala Bidang Perumahan
Permukiman Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau Selaku Pejabat
Pembuat komitmen (PPK) Dalam bentuk surat, apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan
tindakan perbaikan diviasi/keterlambatan.
3.
Pada surat teguran dan peringatan akan dinyatakan dengan jelas, tentang:
a. Pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan isi Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak.
b. Catatan/petunjuk/arahan yang dalam buku harian lapangan (BHL) tidak dilaksanakan oleh
penyedia barang/jasa.
c. Batas waktu yang diberikan untuk melaksanakan dan menyelesaikan seluruh surat teguran
atau surat peringatan.
d. Pada pembuatan sanksi yang lebih awal dicantumkan ancaman sanksi berikutnya
misalnya dari teguran I (satu), teguran II (dua), peringatan sampai dengan
pencabutan/pembatalan surat perjanjian pekerjaan/kontrak.
e. Dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
4.
Pencabutan/Pembatalan Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak
a. Pencabutan/Pembatalan Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak dilaksanakan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan isi surat
teguran dan peringatan dalam batas waktu yang ditentukan dan blacklist sesuai ketentuan
yang berlaku.
b. PIHAK KEDUA yang dikenakan pencabutan/pembatalan Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak
dan tidak berhak menerima sisa prestasi yang belum dibayarkan dan jaminan pelaksanaan
menjadi milik Daerah (disetorkan ke Kas Daerah).
c. Untuk menyelesaikan sisa pekerjaan atas Pencabutan/Pembatalan Surat Perjanjian
Pekerjaan/Kontrak maka diatur :

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

- Dengan persetujuan Gubernur atau kepala unit satuan kerja dapat dilakukan penunjukan
kepada pihak lain sepanjang harga penawarannya tidak melebihi pagu anggaran yang
tersedia dan
memperhatikan batas waktu berakhirnya tahun anggaran.
- Apabila penyedia barang/jasa yang ditunjuk tidak bersedia melaksanakan pekerjaan maka
dilakukan pelelangan ulang atau penunjukan langsung sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Terhadap PIHAK KEDUA yang melakukan keterlambatan pelaksanaan, (cedera janji) dari
jangka waktu yang tercantum dalam surat perjanjian Surat Pekerjaan Pekerjaan/Kontrak yang
disebabkan karena kesalahan dan kelalaian sendiri secara sengaja atau tidak sengaja akan
dikenakan sanksi pinansial berupa denda dengan ketentuan sebagai berikut :
- Besarnya denda kepada PIHAK KEDUA atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah
3/1000 (Satu Permil) dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan yang dilakukan
maksimum 5% (Lima Persen) dari nilai kontrak.
- Perhitungan denda tersebut dituangkan dalam Berita Acara Denda yang ditandatangani oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PASAL 16
PERUBAHAN/AMANDEMEN KONTRAK
1.

Perubahan/Amandemen Kontrak adalah merupakan kesepakatan para pihak untuk


melakukan Perubahan/Amandemen Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak yang terjadi apabila :
a.
Perubahan Pekerjaan karena disebabkan oleh suatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak ini,yang menuntut Ketentuan Peraturan dan
Perundang-Undangan yang berlaku dinyatakan sebagai Pekerjaan Tambah Kurang sehingga
merubah lingkup Pekerjaan dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak.
b.
Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan akibat adanya Perubahan
Pelaksanaan Pekerjaan atau disebabkan oleh suatu hal yang mengakibatkan perpanjangan
waktu pelaksanaan pekerjaan.
2.
Pekerjaan tambah kurang yang dimaksud pada ayat 1 huruf a diatas, adalah terjadinya
perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan
Spesifikasi yang ditentukan dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak dengan ketentuan sebagai
berikut :
a.
Akibat terjadinya penambahan atau pengurangan volume dan jenis pekerjaan
yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak, Perubahan Spesifikasi Pekerjaan
yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan lapangan serta pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam Surat Perjanjian
Pekerjaan/Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b.
Pekerjaan Tambah Kurang harus dibuat secara lengkap dengan rincian yang jelas
(jenis pekerjaan volume dan harga satuannya).
c.
Pekerjaan Tambah Kurang adalah berdasarkan hasil peninjauan dan perhitungan
(Opname) volume bersama antara PIHAK KEDUA, Konsultan Pengawas dan Tim Peneliti
Kontrak.
d.
Harga Satuan yang digunakan dalam perhitungan Pekerjaan Tambah Kurang
adalah :
- Untuk jenis pekerjaan yang sama, adalah mengambil harga satuan yang telah ada dalam
Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak.
- Untuk jenis pekerjaan yang baru tetapi termasuk kategori harga standar adalah mengambil
dari buku patokan harga satuan yang terbaru dikalikan dengan nilai koefisien penawaran
terhadap HPS melalui keputusan Tim Peneliti Kontrak yang dituangkan dalam berita acara.

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

PASAL 17
JAMINAN KONSTRUKSI DAN KEGAGALAN BANGUNAN
1.

PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab terhadap kegagalan bangunan, seperti yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
2.
Kegagalan konstruksi yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, adalah apabila
kegagalan konstruksi yang disebabkan karena kesalahan pada PIHAK KEDUA selaku
pelaksanaan konstruksi dan hal lain yang terbukti menimbulkan kerugian pihak lain maka PIHAK
KEDUA wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang usahanya dan dikenakan ganti rugi.

PASAL 18
PENYELENGARAAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERSELISI
Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai
maka Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian perselisihan tersebut pada Pengadilan Negeri
Pekanbaru sebagai pemutus sengketa.

PASAL 19
PENUTUP
1.

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian
tambahan (amandemen) yang nantinya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
perjnjian pekerjaan/kontrak ini.
2.
Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak ini dibuat dalam rangkap 6 (enam), 4 (empat)
diantaranya asli bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing
untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta pihak-pihak lain yang berkepentingan yang
berkaitan dengan pekerjaan ini.
3.
Surat Perjanjian Pekerjaan/Kontrak Kegiatan Semenisasi Jalan Lingkungan Desa
Songgan Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar, ini ditandatangani oleh kedua belah
pihak di Pekanbaru pada hari dan tanggal tersebut diatas, dan dinyatakan berlaku sejak tanggal
penandatanganan.
PIHAK-PIHAK YANG MENGADAKAN
PERJANJIAN PEKERJAAN/KONTRAK
PIHAK KEDUA,
CV. DELLIA LARAS TARI

PIHAK PERTAMA,
KEPALA BIDANG PERUMAHAN PERMUKIMAN
DINAS CIPTADA PROVINSI RIAU
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
KEGIATAN SEMENIASI JALAN LINGKUNGANDESA
SONGGAN KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU
KABUPATEN KAMPAR

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

ALI HASBI
DIREKTUR

Ir. EDWARD KHALID, MT


PEMBINA Tk. I
NIP. 19600325 199303 1 002

PARAF
PIHAK 1

PIHAK 2

Anda mungkin juga menyukai