RANCANGAN KONTRAK
Pengadaan
Pekerjaan Jasa Konstruksi Renovasi Pagar Gedung
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau
ANTARA
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI RIAU
DENGAN
………………………….
“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di Pekanbaru Provinsi Riau pada hari..........tanggal........bulan...........tahun Dua Ribu Dua
Puluh antara Sugeng Hermanto, selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau yang berkedudukan di Jl. Jenderal Sudirman Nomor 249
Simpang Empat Kota Pekanbaru Provinsi Riau 28116, berdasarkan Keputusan Kepala Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Riau Atas Nama Menteri Keuangan Republik Indonesia selaku Kuasa Pengguna
Anggaran Nomor: KEP-81/WPB.04/2019 selanjutnya disebut “PPK” dan ………………., Direktur, yang
bertindak untuk dan atas nama PT/CV…………, yang berkedudukan di Jl……………….., berdasarkan
Akta Notaris ………………Nomor………tanggal selanjutnya disebut “Penyedia”
BERDASARKAN :
a) Undang – undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b) Undang – undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c) Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2016 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d) DIPA Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau TA. 2020 Nomor: SP DIPA-015.08.2.
613739/2020 tanggal 12 Nopember 2019;
e) Surat Penawaran Harga Nomor …….tanggal………;
f) Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Pekerjaan Renovasi Pagar Halaman Gedung
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau Nomor:................. tanggal.........................;
g) Berita Acara Hasil Pelelangan Pengadaan Pekerjaan Renovasi Pagar Halaman Gedung Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Riau Nomor:................. tanggal.........................;
h) Surat Kepala Bagian Umum selaku Pejabat Pembuat Komitmen Tanggal ...........Nomor tentang
penunjukan penyedia barang untuk pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi Renovasi
Renovasi Pagar Halaman Gedung Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau
i) Jaminan Pelaksanaan (Bank Garansi) dari Bank …………Nomor…..tanggal…sebesar Rp…………
MENGINGAT BAHWA:
(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Jasa konstruksi sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini (selanjutnya disebut
“Pekerjaan Jasa konstruksi”);
(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan sumber
daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Jasa konstruksi sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan
mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak
ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai
berikut:
1. total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan kuantitas dan harga pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga adalah sebesar Rp……………………;
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti
yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian, syarat-syarat khusus Kontrak, syarat-syarat umum Kontrak;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. spesifikasi teknis;
e. gambar-gambar;
f. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
g. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan
antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang
berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka
3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah
ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam Kontrak;
2) Menyediakan tenaga kerja sesuai dengan yang dipersyaratkan yaitu jumlah dan kualifikasi;
3) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat
kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya
akibat kegiatan Penyedia.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan tanggal mulai dan
penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.
DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal
tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
Republik Indonesia.
Untuk dan atas nama Satuan Kerja Kanwil Ditjen Untuk dan atas nama Penyedia
Perbendaharaan Provinsi Riau
Pejabat Pembuat Komitmen Direktur
Catatan:
Kontrak dengan meterai Rp6000 pada bagian tanda tangan Pejabat Penandatangan
Kontrak diserahkan untuk Penyedia; dan
Kontrak dengan meterai Rp6000 pada bagian tanda tangan Penyedia diserahkan untuk
Pejabat Penandatangan Kontrak.
I. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. KETENTUAN UMUM
3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak dan bahasa korespondensi harus dalam bahasa
Hukum Indonesia.
8.2 Penyedia dapat bekerja sama dengan pelaku usaha lain antara
lain dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan, kecuali
pekerjaan utama dalam kontrak ini sebagaimana diatur dalam
SSKK.
11. Kemitraan Kemitraan memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut
dalam Surat Perjanjian Kemitraan untuk bertindak untuk dan atas
nama Kemitraan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap
Pejabat Penandatangan Kontrak berdasarkan Kontrak.
B. PELAKSANAAN KONTRAK
12. Jangka Waktu 12.1 Kontrak ini berlaku sejak tanggal penandatanganan.
Pelaksanaan
Pekerjaan 12.2 Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu yang
ditentukan dalam SSKK.
15. Program Mutu 15.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu
pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak.
16. Rapat Persiapan 16.1 Pejabat Penandatangan Kontrak bersama dengan Penyedia,
Pelaksanaan unsur perencanaan, dan unsur pengawasan
Kontrak menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.
17.2 Tim Teknis berasal dari unit kerja instansi yang terkait
dan/atau tenaga professional.
18. Persetujuan 18.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan hasil
Pengawas pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus
Pekerjaan mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
(Apabila
diperlukan) 18.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih
dahulu adanya hasil pekerjaan sementara maka Penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar
usulan hasil pekerjaan sementara tersebut untuk disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya persetujuan
Pengawas Pekerjaan, Penyedia bertanggung jawab secara
penuh atas rancangan hasil pekerjaan sementara.
21. Pemeriksaan 21.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak,
Bersama para pihak bersama-sama melakukan pemeriksaan lokasi
pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan
detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap tahapan pekerjaan
dan rencana mata pembayaran.
23. Waktu 23.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban
Penyelesaian menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal
Pekerjaan penyelesaian yang ditetapkan dalam SSKK pada klausul 12.2.
24. Peristiwa Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal
Kompensasi sebagai berikut:
a. Pejabat Penandatangan Kontrak mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
c. Pejabat Penandatangan Kontrak menginstruksikan kepada pihak
Penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/ penyimpangan;
d. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak memberikan gambar-
gambar, spesifikasi, dan/atau instruksi sesuai jadwal yang
dibutuhkan;
e. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam
kontrak;
f. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan penundaaan
pelaksanaan pekerjaan; atau
g. ketentuan lain dalam SSKK.
26. Pemberian 26.1 Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai
Kesempatan masa pelaksanaan Kontrak berakhir, namun Pejabat
Penandatangan Kontrak menilai bahwa Penyedia mampu
menyelesaikan pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak
dapat memberikan kesempatan kepada Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan.
C. PENYELESAIAN KONTRAK
27. Serah Terima 27.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia
Pekerjaan mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak untuk serah terima hasil pekerjaan.
28. Jaminan bebas 28.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin bahwa selama
Cacat Mutu/ penggunaan secara wajar oleh Pejabat Penandatangan
Garansi Kontrak, hasil pekerjaan tidak mengandung cacat mutu yang
disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Penyedia, atau cacat
mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.
D. PERUBAHAN KONTRAK
31. Keadaan Kahar 31.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah
suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban
yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
31.2 Yang termasuk Keadaan Kahar tidak terbatas pada:
a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosial;
d. Pemogokan;
e. Kebakaran;
f. Kondisi cuaca ekstrim; dan/atau
g. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
Menteri teknis terkait.
32. Penghentian Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar
Kontrak sebagaimana dimaksud pada klausul 31.
34. Pemutusan 34.1 Dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Pejabat Penandatangan
Pejabat Kontrak dapat memutuskan Kontrak ini melalui
Penandatangan pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-
Kontrak hal sebagai berikut:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh
Instansi yang berwenang;
b. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar
oleh Instansi yang berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum
penandatangan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat
Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali;
f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan
Pelaksanaan;
g. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
h. berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan Kontrak,
Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaan
selama jangka waktu yang diatur dalam klausul 26.3
SSKK, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
selama jangka waktu yang diatur dalam klausul 26.3,
Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan; atau
35. Pemutusan 35.1 Dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan
Penyedia Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak apabila:
a. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan Penyedia
secara tertulis untuk menunda pelaksanaan pekerjaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak
ditarik selama waktu yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK; atau
b. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menerbitkan surat
perintah pembayaran untuk pembayaran tagihan
angsuran sesuai dengan jangka waktu yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK.
36. Berakhirnya 36.1 Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan
Kontrak kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah
terpenuhi.
48. Kerjasama 48.1 Penyedia dapat bekerjasama dengan usaha kecil dengan
Penyedia dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
Usaha Kecil utama.
sebagai
SubPenyedia 48.2 Bagian Pekerjaan yang wajib disubkontrakkan oleh Penyedia
kepada usaha kecil sebagai SubPenyedia diatur di dalam SSKK.
51. Sanksi Finansial 51.1 Sanksi finansial bagi Penyedia dapat berupa sanksi ganti rugi,
denda keterlambatan atau pencairan jaminan.
53. Laporan Hasil 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak
Pekerjaan untuk menetapkan volume pekerjaan atas kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan
hasil pekerjaan.
54. Kepemilikan 54.1 Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan
Dokumen dokumen-dokumen lain yang dipersiapkan oleh Penyedia
berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan milik Pejabat
Penandatangan Kontrak.
54.2 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen
beserta daftar rinciannya kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak paling lambat pada saat serah terima pekerjaan atau
waktu pemutusan Kontrak.
54.3 Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap
dokumen tersebut di atas dengan batasan penggunaan diatur
dalam SSKK.
55. Personel 55.1 Personel dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai
dan/atau dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan
55.2 Penggantian Personel tidak boleh dilakukan kecuali atas
persetujuan tertulis Pejabat Penandatangan Kontrak.
56. Nilai Kontrak 56.1 Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada Penyedia
atas pelaksanaan pekerjaan dalam Kontrak sebesar nilai
kontrak atau berdasarkan hasil perhitungan akhir.
58. Perhitungan 58.1 Untuk Kontrak Harga Satuan atau item pekerjaan dengan
Akhir harga satuan pada Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga
Satuan, perhitungan akhir nilai pekerjaan berdasarkan volume
pekerjaan yang telah diselesaikan 100% (seratus persen) dan
dituangkan dalam Adendum Kontrak (apabila ada)
60.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat
adanya Adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga
mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak Adendum Kontrak tersebut
ditandatangani.
. . . ⋯
60.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi
teknis.
60.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai
berikut:
I. PENGAWASAN MUTU
63. Cacat Mutu Pejabat Penandatangan Kontrak atau unsur pengawas (apabila ada)
memeriksa setiap hasil pekerjaan dan memberitahukan Penyedia
secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. Pejabat
Penandatangan Kontrak atau unsur pengawas memerintahkan
Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu,
serta menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak atau unsur pengawas (apabila ada)
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.
64. Pengujian Pejabat Penandatangan Kontrak atau unsur pengawas (apabila ada)
memerintahkan Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu
yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan
apabila hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka
Penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian
tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba
tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
65. Perbaikan Cacat 65.1 Pejabat Penandatangan Kontrak atau unsur pengawas
Mutu (apabila ada) menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada Penyedia segera setelah ditemukan Cacat Mutu
tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
J. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
66. Itikad Baik 66.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia bertindak
berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-
hak yang terdapat dalam kontrak.
Penyedia:
Nama :
Alamat :
Telepon :
Faksimili :
e-mail :
Untuk Penyedia:
24. Peristiwa -
Kompensasi
26 . Pemberian 26.3 -
Kesempatan
27. Serah Terima 27.2 Serah terima dilakukan pada Lokasi pekerjaan
Pekerjaan
34. Pemutusan 34.1 Batas waktu penghentian pekerjaan Penyedia paling lama
Kontrak oleh diatur kemudian dalam kontrak.
Pejabat
Penandatangan
Kontrak
35. Pemutusan 35.1.a Penyedia tidak mampu menyediakan jumlah tenaga
Kontrak oleh kerja sesuai sebagaimana telah dipersyaratkan dalam
Penyedia dokumen pemilihan.
47. Tindakan Penyedia 47.b Tindakan lain Penyedia yang harus terlebih dahulu
yang mendapatkan persetujuan tertulis Pejabat Penandatangan
mensyaratkan Kontrak antara lain:
Persetujuan - Perubahan personil (tenaga kerja)
Pejabat - Perubahan teknis sebagaimana tercantum dalam
Penandatangan dokumen pemilihan dan penggunaan material
Kontrak
57. Pembayaran 57.1.a Pekerjaan Pengadaan Jasa konstruksi ini kepada penyedia
TIDAK diberikan Uang Muka;
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) dibawah ini adalah suplemen dari Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK). Apabila ada arti yang bertentangan diantaranya, ketentuan dalam tabel dibawah ini adalah
yang berlaku atas SSUK.
Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada Para Pihak sesuai korespondensi dalam SSKK
Project Manager
Nama : Welman, ST. M.Eng
No. HP : 081378110177
Sertifikasi : S2
(1) Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi Renovasi Pagar Halaman Gedung Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Riau
(2) Volume dan rincian kegiatan sebagaimana tercantum pada lampiran kontrak
(5) Tagihan diajukan dengan surat tagihan oleh Penyedia kepada PPK paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah BAPP dan BAST ditandatangani. Dokumen surat tagihan yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan antara lain :
a. Laporan Progress Pekerjaan;
b. BAPP;
c. BAST;
d. Kwitansi;
e. Invoice/faktur;
f. Faktur Pajak;
g. SSP;
h. Fotokopi NPWP;
i. Fotokopi rekening koran;
j. Berita Acara Pembayaran (BAP).
Dalam hal setelah 5 (lima) hari kerja setelah BAPP dan BAST ditandatangani, Penyedia belum
mengajukan tagihan, maka Penyedia pada saat mengajukan tagihan harus memberikan
penjelasan secara tertulis kepada PPK atas keterlambatan pengajuan tagihan tersebut.
(6) Pembayaran pekerjaan ini dilakukan dengan pengajuan Surat Perintah Membayar Langsung
(SPM-LS) kepada KPPN Pekanbaru yang untuk selanjutnya akan diterbitkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) yang ditujukan langsung kepada Rekening Pihak Kedua melalui
Bank…….Nomor Rekening : ………..atas nama ……….
7 - Hak Paten, Hak Cipta dan Merk
(1) Penggunaan merk dagang dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus mengacu pada Undang-
Undang Hak Cipta dan Merk Dagang;
(2) Segala penyalahgunaan Hak Cipta dan Merk Dagang dalam pelaksanaan/ penyelesaian
pekerjaan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
8 - Alat dan Bahan
(1) Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan, Pihak Kedua diwajibkan mengutamakan penggunaan
produksi dalam negeri sepanjang bahan dan alat yang dibutuhkan memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan dalam perjanjian;
(2) Pihak Kedua diwajibkan menyediakan alat dan bahan yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan;
(3) Biaya yang timbul dalam rangka pengadaan bahan dan mobilisasi alat menjadi beban dan
tanggung jawab Pihak Kedua;
(4) Pengadaan bahan dan mobilisasi alat agar memperhatikan keamanan, kenyamanan serta
keselamatan dan lingkungan kerja.
9 - Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120 (seratus dua puluh) Hari Kalender terhitung
mulai tanggal sejak ditandatangani Surat Perintah Melaksanakan Pekerjaan (SPMK) yang
diterbitkan oleh PPK.
10 - Jaminan Pelaksanaan
(1) Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diberikan oleh Pihak Pertama atas
pertimbangan yang layak dan wajar, meliputi :
a. Pekerjaan Tambah;
b. Keterlambatan yang disebabkan oleh Pihak Pertama;
c. Masalah yang timbul di luar kendali Pihak Pertama dan Pihak Kedua;
d. Keadaan kahar (force majeur).
(2) Pihak Pertama dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak setelah
melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Pihak Kedua;
(3) Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan dituangkan dalam
perubahan/amandemen surat perjanjian kerja.
12 - Penyerahan Pekerjaan Terhadap Pihak Ketiga
(1) Pihak Kedua tidak diperkenankan menyerahkan pekerjaan inti kepada Pihak Ketiga;
(2) Penyerahan pekerjaan dan atau sebagian pekerjaan yang diakibatkan kondisi tertentu yang
tidak dapat dihindari Pihak Kedua harus mendapatkan persetujuan dan atau ijin tertulis Pihak
Pertama;
(3) Pihak Kedua tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakan atau
dilaksanakan oleh Pihak Ketiga;
(4) Persetujuan penyerahan pekerjaan dituangkan dalam subkontrak yang mengacu pada
perjanjian ini serta menganut prinsip kesetaraan.
13 - Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Penyelesaian pekerjaan oleh Pihak Kedua sesuai dengan jadual waktu yang telah ditetapkan
dalam lampiran perjanjian;
(2) Keterlambatan penyelesaian oleh Pihak Kedua dikenakan sanksi sebesar 1 ‰ (satu perseribu)
dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan;
(3) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud ayat 2 di atas dikecualikan untuk keterlambatan yang
diakibatkan keadaan kahar (force majeur).
14 - Keadaan Kahar (Force Majeur)
(1) Yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah suatu keadaan yang diluar kemampuan Pihak
Pertama dan Pihak Kedua sehingga Pihak Pertama dan Pihak Kedua tidak dapat memenuhi
ketentuan sebagaimana tertuang dalam perjanjian ini;
(2) Yang tergolong dalam keadaan kahar adalah peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam,
pemogokan, kebakaran dan gangguan industri lainnya;
(3) Pihak Kedua tidak dikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada pasal 13 di atas dengan
ketentuan Pihak Kedua menyampaikan laporan secara tertulis keadaan dimaksud pada Pihak
Pertama selambat – lambatnya 3 (tiga) hari kalender sejak terjadinya keadaan kahar;
(4) Persetujuan atas keadaan kahar yang disampaikan oleh Pihak Kedua ditetapkan oleh Pihak
Pertama selambat – lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak diterimanya laporan tertulis Pihak Kedua
;
(5) Yang tidak termasuk dalam keadaan kahar adalah perbuatan merugikan yang disebabkan
kesalahan dan atau kelalaian Pihak Pertama dan atau Pihak Kedua.
15 - Pengawasan
(1) Pemeriksaan prestasi pekerjaan berdasarkan laporan prestasi pekerjaan oleh pihak kedua yang
untuk selanjutnya dilaksanakan pemeriksaan oleh Pihak Pertama atau pihak yang ditunjuk
(2) Apabila dalam penelitian terdapat perubahan, kekeliruan, dan atau kesalahan maka Pihak
Kedua wajib melaksanakan perubahan, koreksi dan atau perbaikan dimaksud
(2) Hasil Pemeriksaan dituangkan dalam Laporan Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh
Pihak Kedua dan Pihak Pertama
(3) Laporan Pemeriksaan Pekerjaan untuk selanjutnya dipergunakan sebagai dasar penyusunan
Berita Acara Prestasi Pekerjaan yang ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
17 - Serah Terima Pekerjaan
Penyerahan Pekerjaan dilaksanakan secara bertahap setelah Prestasi Pekerjaan (Sesuai Laporan
Kegiatan) dinyatakan mencapai 60%, 80%, dan 100% yang selanjutnya dituangkan dalam
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
18 - Garansi
(1) Untuk pengadaan barang Masa berlaku jaminan atau garansi sesuai dengan jaminan yang
dikeluarkan oleh pabrikan yang ditunjuk dengan kartu garansi.
(2) Untuk pengadaan jasa jaminan layanan sesuai dengan SLA yang disepakati dalam lampiran
kontrak.
19 - Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
(1) Pihak Pertama berhak untuk mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Pihak Kedua;
(2) Pihak Pertama berkewajiban untuk membayar pekerjaan sesuai dengan harga pekerjaan yang
telah ditetapkan kepada Pihak Kedua.
(3) Pihak Pertama memberikan fasilitas berupa (apabila diperlukan) :
a. Tanda Pengenal sebagai tamu tetap;
b. Sarana Kerja berupa meja dan kursi;
c. Listrik dan Air dengan syarat dan ketentuan berlaku
20 - Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
Apabila terdapat kelebihan pembayaran maka penyedia wajib mengembalikan untuk untung
Kas Negara
22 - Pemutusan Perjanjian
(1) Perjanjian dinyatakan berakhir apabila Pihak Kedua Telah melaksanakan pekerjaan secara
keseluruhan yang dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;
(2) Pihak Kedua tidak melaksanakan ketentuan dalam perjanjian dan telah diberikan peringatan
tertulis oleh Pihak Pertama.
23 - Terguran dan Peringatan
(1) Teguran lisan diberikan kepada Pihak Kedua apabila Pihak Pertama mengetahui dan/atau
teridentifikasi terjadinya penyimpangan pelaksanaan pekerjaan yang mengarah pada kerugian
negara
(2) Teguran lisan diberikan pada pelaksanaan rapat resmi yang diwakili oleh Pihak Pertama atau
yang mewakili dan Pihak Kedua atau yang mewakili
(3) Hasil rapat dituangkan dalam Risalah Rapat yang bersifat mengikat bagi Pihak Pertama dan
Pihak Kedua
(4) Apabila terjadi pengingkaran terhadap hasil risalah rapat, Pihak Kedua diberikan peringatan
tertulis.
24 - Pajak dan Bea Materai
(1) Semua biaya sehubungan dengan pembuatan Surat Perjanjian ini termasuk biaya materai
tempel Rp6.000,- (enam ribu rupiah) dibebankan kepada Pihak Kedua.
(2) Pajak dan Restribusi sehubungan pekerjaan ini ditanggung oleh Pihak Kedua dan dilunasi
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Pihak Kedua wajib mengurus dan menyelesaikan semua perizinan yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan ini dan segala biaya yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua.
25 - Perselisihan
(1) Perselisihan yang terjadi akibat perbedaan pemahaman, pandangan, pengertian kedua belah
Pihak diselesaikannya secara musyawarah;
(2) Apabila penyelesaian perselisihan tidak dapat dilakukan oleh kedua belah pihak secara
musyawarah, Pihak Pertama dan Pihak Kedua menetapkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
sebagai tempat penyelesaian perselisihan.
26 - Aturan Peralihan
(1) Hal – hal lain yang belum ditetapkan dalam perjanjian ini, ditetapkan dalam aturan yang
mengacu pada perjanjian ini dan disetujui oleh kedua belah pihak;
(2) Perjanjian ini dibuat dalam jumlah cukup dengan 3 ( tiga ) perjanjian mempergunakan meterai
yang masing – masing mempunyai kedudukan yang sama di bidang hukum.
27 - Penutup
(1) Pihak Pertama dan Pihak Kedua menyatakan telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
(2) Perjanjian ini terdiri dari 51 (lima puluh satu) halaman yang merupakan satu kesatuan utuh
tak terpisahkan yang dibubuhi paraf pada setiap halaman kecuali pada halaman yang
ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua;
(3) Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
……………..
DIREKTUR
SUGENG HERMANTO