Anda di halaman 1dari 12

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SWAKELOLA

Nomor : SPKS. 92 /BPDAS.BH/ DAS.1.1/RHL/1/2023

Antara

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN RHL


PADA KANTOR BALAI PENGELOLAAN DAS BATANGHARI TAHUN ANGGARAN 2023

Dengan

KELOMPOK KERJA KT. SUNGAI PANONGGAHAN


Untuk

MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN TAHUN I (P1)


DALAM RANGKA REBOISASI POLA AGROFORESTRY PADA KAWASAN HUTAN
PRODUKSI TERBATAS SELUAS 25 HA DI KABUPATEN DHARMASRAYA
PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN ANGGARAN 2023

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Surat Perjanjian
Swakelola”) dibuat dan ditandatangani di Nagari Tabek Kecamatan Timpeh Kabupaten
Dharmasraya, pada hari Rabu, tanggal Delapan belas bulan Januari tahun Dua ribu dua
puluh tiga, oleh kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1 Nama : IMAS AIDANINGSIH, S.Hut., M.Sc.


. NIP : 19730923 199903 2 005
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan,
Balai Pengelolaan DAS Batanghari.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Batanghari selanjutnya disebut PPK.

2 Nama : TRI NURHADI


. Nama Kelompok : Kelompok Kerja KT. Sungai Panonggahan
Jabatan : Ketua
Alamat : Nagari Tabek Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya

Berdasarkan Keputusan Wali Nagari Tabek Nomor 23 Tahun 2022 Tanggal 31 Maret 2022
tentang Penetapan KTH Bukik Lantak Indah Nagari Tabek Kecamatan Timpeh Kabupaten
Dharmasraya dan Nomor 189.1/55/KPTS-WN-TB/2022 Tanggal Desember 2022
selanjutnya disebut sebagai Pelaksana.
BERDASARKAN :

1. Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, tentang Pedoman Pelaksanaan


Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
2. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BPDAS Batanghari
Tahun Anggaran 2023, Nomor SP DIPA-029.04.2.427134/2023, tanggal 30 Nopember
2022;
3. Surat Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Batanghari No.
SK.106/BPDASHL.BH/PROG/DAS.1.1/03/2022, tanggal 7 Maret 2022 tentang
Penetapan Lokasi dan Kelompok Masyarakat Pengelola Kegiatan Dalam rangka
Penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2022;
4. Rancangan Kegiatan Penanaman dalam rangka Reboisasi Pola Agroforestry pada
Kawasan Hutan Produksi Terbatas Seluas 25 Ha di Kabupaten Dharmasraya Tahun
2022.

MAKA OLEH KARENA ITU, Pejabat Pembuat Komitmen dan Pelaksana dengan ini
bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut :

Pasal 1
TUGAS DAN JENIS PEKERJAAN

1. PPK memberi tugas kepada Pelaksana dan Pelaksana menerima tugas tersebut berupa
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Tahun I (P1) dalam rangka Reboisasi Pola
Agroforestry Pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas Seluas 25 Ha di Nagari Tabek
Kecamatan Timpeh Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, dengan rincian
pembiayaan sebagai berikut :

2. Melaksanakan Serah Terima Hasil pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Tahun I (P1)


dalam rangka Reboisasi Pola Agroforestry Pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas seluas
25 Ha tersebut kepada PPK dengan berita acara serah terima yang dilampiri dengan
dokumen hasil pekerjaan secara lengkap.

3. Untuk melihat keberhasilan tumbuh tanaman pada kegiatan P1, PIHAK PERTAMA akan
melakukan penilaian melalui konsultan yang ditunjuk oleh BPDAS Batanghari, dimana
persen tumbuh tanaman minimal mencapai 75 %.

Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Hak dan kewajiban PPK :


a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Pelaksana;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam perjanjian
kerjasama yang telah ditetapkan kepada Pelaksana; dan
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Pelaksana
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Surat Perjanjian
Kerjasama.
2. Hak dan kewajiban Pelaksana :
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Surat Perjanjian Kerjasama
Swakelola;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Rancangan Kegiatan;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan Pelaksana.

Pasal 3
TEKNIK PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan sebagaimana tercantum pada Pasal 1 (satu) Surat Perjanjian Kerjasama


Swakelola, harus dilaksanakan sesuai Rancangan Kegiatan Reboisasi Pola Agroforestry pada
Kawasan Hutan Produksi Terbatas Tahun 2022 di Kabupaten Dharmasraya Provinsi
Sumatera Barat yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu dengan
yang lain baik Administrasi maupun Teknis dan sekaligus sebagai Pedoman pengendalian
baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Pasal 4
RENCANA KERJA, TATA WAKTU DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN

1. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah penandatanganan
Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola, Pelaksana diwajibkan melaksanakan pekerjaan
sejak dikeluarkan SPMK oleh PPK.

2. Jangka waktu penyerahan pekerjaan keseluruhan harus sudah selesai dikerjakan paling
lambat tanggal 30 Desember 2023 atau selama 326 (tiga ratus dua puluh enam hari)
hari kalender terhitung sejak tanggal dikeluarkan Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola.

3. Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.


4. Apabila Pelaksana berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
karena keadaan diluar pengendaliannya dan Pelaksana telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan
tugas Pelaksana dengan adendum Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola.

5. Serah Terima Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan 100 % dilaksanakan secara


keseluruhan oleh Pelaksana sesuai dengan Rancangan Kegiatan.

Pasal 5
PENYERAHAN LOKASI KERJA

1. PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi kerja kepada Pelaksana.


Penyerahan dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan lapangan bersama.
2. Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Perjanjian Kerjasama Swakelola maka perubahan tersebut
harus dituangkan dalam adendum Perjanjian Kerjasama Swakelola.

Pasal 6
SURAT PERINTAH MULAI KERJA

1. PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal


penandatanganan kontrak.
2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak oleh
Pelaksana.
Pasal 7
BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Biaya pelaksanaan pekerjaan dimaksud pada Pasal 1 (satu) di atas ditetapkan sebesar
Rp. 49.437.500,- (Empat puluh sembilan juta empat rartus tiga puluh tujuh ribu lima
ratus rupiah yang dibayar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, biaya
tersebut telah memperhitungkan ongkos angkut dan biaya lainnya, sebagaimana
Rancangan Kegiatan yang telah ditetapkan.
2. Biaya Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran ( DIPA BA 029 ) Balai Pengelolaan DAS Batanghari dengan Surat Pengesahan
Menteri Keuangan Nomor. : SP DIPA-029,04.2.427304/2023, tanggal 30 Nopember
2022.

32,078,700
Pasal 8
TATA CARA PEMBAYARAN

Pembayaran untuk Pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 1 (satu) akan dilakukan oleh
PPK kepada Pelaksana secara langsung melalui Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Jambi dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pembayaran Tahap I (Pertama) sebesar 40% dari jumlah biaya pasal 1 (satu), atau
sebesar Rp 19.775.000,- (Sembilan belas juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah)
dilakukan setelah penandatanganan SPKS oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
b. Pembayaran Tahap II (Kedua) sebesar 30% dari jumlah biaya pasal 1 (satu), atau
sebesar Rp 14.831.250,- (Empat belas juta delapan ratus tiga puluh satu ribu dua ratus
lima puluh rupiah) dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah
PIHAK KEDUA menyelesaikan pekerjaan fisik di lapangan telah mencapai 45 %
berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Tim Pengawas Kelompok Kerja, dengan rincian
capaian pekerjaan sebagai berikut :
1) Penyediaan bibit sulaman telah dikerjakan 100%.
2) Distribusi bibit telah dikerjakan 100%.
3) Penyulaman telah dikerjakan 100%.
c. Pembayaran Tahap III (Ketiga) sebesar 30% dari jumlah biaya pasal 1 (satu), atau
sebesar Rp 14.831.250,- (Empat belas juta delapan ratus tiga puluh satu ribu dua ratus
lima puluh rupiah) dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah
PIHAK KEDUA menyelesaikan fisik di lapangan telah mencapai 75%, sebagai berikut:
1) Penyediaan pupuk an organik telah dikerjakan 100%.
2) Penyiangan tahap 1 telah dikerjakan 100%.
3) Pendangiran tahap 1 telah dikerjakan 100%.
4) Pemupukan tahap 1 telah dikerjakan 100%.
5) Pengendalian hama penyakit tahap 1 dikerjakan 100%.
6) Pemeliharaan teknik konservasi tanah tahap 1 telah dikerjakan 100%.

d. Pembayaran dilakukan secara langsung (LS) pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit
Pinang Makmur Timpeh Nomor Rekening 7831-01-006000-53-9 An. KT. Sungai
Panonggahan.

Pasal 9
PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK akan menugaskan Pendamping


Lapangan yang berasal dari personil instansi pengelola kawasan/UPTD KPHP yang
memiliki tugas untuk mendamping kelompok dalam pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan tahun I (P1).
2. Dalam melaksanakan kewajibannya, Pendamping Lapangan selalu bertindak untuk
kepentingan PPK BPDAS Batanghari, Pendamping Lapangan dapat bertindak sebagai
Wakil Sah PPK.

Pasal 10
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
1. PPK berhak untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian atas Barang untuk
memastikan kecocokannya dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan
dalam Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola.

2. Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan sendiri oleh Pelaksana dan disaksikan oleh
PPK atau diwakilkan kepada pihak ketiga.
3. Pemeriksaan dilakukan di lokasi pekerjaan, serta dihadiri oleh PPK dan/atau
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan. Pelaksana berkewajiban untuk memberikan
akses kepada PPK dan/atau Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan tanpa biaya.

4. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan jenis dan mutu Barang yang ditetapkan
dalam Perjanjian Swakelola, PPK dan/atau Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
berhak untuk menolak Barang tersebut dan Pelaksana Pelaksana atas biaya sendiri
berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Barang yang tersebut.

5. Atas pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian yang terpisah dari serah terima Barang,
PPK dan/atau Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan membuat berita acara
pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK dan/atau Pejabat/Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan dan Pelaksana.

Pasal 11
AKSES KE LOKASI KERJA

Pelaksana berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah dan/atau Pendamping
Lapangan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan
dilaksanakan.

Pasal 12
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

1. Penyimpangan-penyimpangan dan atau perubahan terhadap pasal-pasal dalam Surat


Perjanjian Kerjasama Swakelola yang berakibat terjadinya penambahan atau
pengurangan pekerjaan harus mendapat persetujuan tertulis dari PPK.
2. PPK berhak menolak hasil pekerjaan Pelaksana apabila kualitas hasil pekerjaan tidak
memenuhi syarat sesuai dengan Rancangan Kegiatan serta laporan hasil pendampingan
lapangan.

Pasal 13
PEMELIHARAN HASIL PEKERJAAN

1. Pelaksana wajib melakukan/memelihara hasil pekerjaan selama belum ada serah terima
kepada PPK.
2. Pelaksana wajib melakukan/memelihara hasil pekerjaan setelah penyerahan kepada PPK
sampai dengan PPK menyerahkan kepada Pemangku Kawasan sehingga kondisi tetap
seperti pada saat penyerahan pekerjaan.

Pasal 14
SERAH TERIMA PEKERJAAN

1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), Pelaksana mengajukan


permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK dapat menugaskan Personil/Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan/Konsultan Penilai.
3. Personil/Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan/ Konsultan Penilai melakukan
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Pelaksana.
4. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Perjanjian Kerjasama Swakelola dan diterima
oleh Personil/Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan/ Konsultan Penilai.

Pasal 15
KEADAAN KAHAR

1. Bila dalam waktu melaksanakan pekerjaan terjadi sesuatu di luar dugaan atau diluar
kemampuan Pelaksana (Keadaan Kahar) yang dapat menghambat pelaksanaan
pekerjaan Pelaksana maka Pelaksana harus segera melaporkan secara tertulis kepada
PPK selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah terjadinya Keadaan Kahar untuk
mendapat pertimbangan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan.
2. Yang dianggap sebagai Keadaan Kahar adalah :
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana Alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah
penyakit, dan angin topan;
e. Pemogokan;
f. Gangguan industri lainnya
g. Kebakaran di kantor / tempat kerja Pelaksana yang menghancurkan dokumentasi
yang terkait dengan pekerjaan tersebut pada Pasal 1.
3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.
4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh terjadinya keadaan kahar
tidak dapat dikenai sanksi.
5. Siapa yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, diserahkan pada
kesepakatan para pihak.
6. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar, diserahkan kepada
kesepakatan dari para pihak.

Pasal 16
PEMBATALAN DAN PENANGGUHAN PEKERJAAN

PPK dapat membatalkan pekerjaan/menangguhkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan


yang dikontrakkan sesuai Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola ini apabila :
1. Pelaksana tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal waktu yang
tercantum dalam rencana kerja tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Pelaksana memindahtangankan/mensubkontrakkan sebagian dan atau seluruh
pekerjaan Pasal 1 (satu) Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola ini kepada pihak ketiga,
tanpa persetujuan PPK.

Pasal 17
PENGENDALIAN DAN PENILAIAN PEKERJAAN

1. Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Pelaksana akan dimonitoring secara berkala
oleh unsur pelaksana di lapangan.
2. Untuk penilaian pekerjaan, PPK telah menunjuk Tim Pendamping Lapangan yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran.
3. Pada saat PPK atau Tim Pengawas/Pemeriksa Hasil Pekerjaan melaksanakan
pemeriksaan, maka Pelaksana wajib menyaksikan proses pemeriksaan yang hasil
pekerjaannya diserahkan kepada PPK.
4. Bahan-bahan yang telah dinilai oleh Tim Pengawas/Pemeriksa Hasil Pekerjaan dan
diserah terimakan kepada PPK oleh Pelaksana dengan Berita Acara Penyerahan Hasil
Pekerjaan.

Pasal 18
PERUBAHAN SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SWAKELOLA

1. Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola ini tidak dapat diubah kecuali dibuat secara
tertulis serta berlaku jika disetujui oleh PPK dan Pelaksana meliputi :
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak
dalam surat perjanjian sehingga mengubah lingkup pekerjaan;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
c. perubahan harga surat perjanjian akibat adanya perubahan pekerjaan, perubahan
pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian harga.
2. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Dokumen surat
perjanjian, maka PPK bersama Pelaksana dapat melakukan perubahan surat perjanjian
yang meliputi antara lain :
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak; 
b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi
pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam surat perjanjian yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
3. Untuk kepentingan perubahan Perjanjian Kerjasama Swakelola, PA/KPA dapat
membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan surat perjanjian atas usul PPK.
4. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan paling tinggi
10% (sepuluh perseratus) dari nilai perjanjian awal yang dituangkan dalam Berita Acara
sebagai dasar penyusunan perubahan surat perjanjian.
Pasal 20
PENGAMANAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pelaksana berkewajiban menjaga keselamatan pekerja-pekerja selama melaksanakan


pekerjaannya serta berkewajiban mengamankan hasil pekerjaan dari bencana-bencana
di luar keadaan kahar.
2. Pelaksana diwajibkan mencegah segala bahaya yang dapat timbul atas pekerjaan yang
dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dilapangan dan apabila terjadi kecelakaan maka
segala akibatnya menjadi tanggung jawab Pelaksana.

Pasal 21
PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK

1. Pelaksana dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh surat perjanjian ini.
Pengalihan seluruh surat perjanjian hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama
Pelaksana, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat lainnya.
2. Pelaksana dilarang untuk mengalihkan kepada pihak lain/kelompok lain baik sebagian
atau seluruh pekerjaan utama dalam surat perjanjian ini.
3. Jika ketentuan di atas dilanggar maka surat perjanjian diputuskan dan Pelaksana
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 22
BIAYA MATERAI DAN PAJAK

1. Nilai surat perjanjian tersebut dalam pasal 8 merupakan seluruh nilai pekerjaan dan
termasuk biaya-biaya yang timbul akibat perjanjian ini dan biaya materai dibebankan
kepada Pelaksana.
2. Tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN), sedangkan Pajak Penghasilan (PPh)
ditanggung oleh Pelaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 23
SANKSI DAN DENDA

1. Apabila Pelaksana tidak dapat menyelesaian pekerjaan sesuai dengan jangka waktu
yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam pasal 4 (empat) ayat 4 (empat)
Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola ini, maka Pelaksana dikenakan denda yang harus
dibayarkan kepada PPK sebesar 1 ‰ (satu permil) dari nilai perjanjian kerjsama untuk
setiap hari keterlambatan sampai jumlah denda sebanyak-banyaknya 5 % (lima persen)
dari nilai pekerjaan.

2. Apabila Pelaksana tidak dapat meneruskan pekerjaan (mengundurkan diri), maka :


a. Pelaksana harus menyerahkan semua dokumen pelaksanaan pekerjaan tersebut
pada pasal 1 kepada PPK.
b. Semua resiko kerugian yang timbul akibat pengunduran diri tersebut menjadi beban
dan tanggung awab Pelaksana.
c. Apabila jumlah denda telah mencapai batas maksimum, Pelaksana belum
menyelesaikan pekerjaan, maka PPK dapat membatalkan Perjanjian Kerjasama
Swakelola ini secara sepihak dan dapat melaporkan ke pihak yang berwajib.
Pasal 24
PERSELISIHAN

1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ini terdapat perselisihan, maka diutamakan


penyelesaiannya secara musyawarah.
2. Bilamana tidak tercapai persetujuan melalui musyawarah, maka pihak yang merasa
dirugikan dapat mengajukan persoalannya kepada arbitrase yang terdiri dari seorang
wakil dari masing-masing pihak dan seorang wakil pihak ketiga yang dipilih oleh kedua
belah pihak.
3. Perselisihan diluar bidang teknis yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah,
kedua belah pihak sepakat akan menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri Jambi.

Pasal 25
PENUTUP

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola dan atau
belum dijelaskan dalam Rancangan Kegiatan akan diatur kemudian melalui perubahan surat
perjanjian atas persetujuan kedua belah pihak. Surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan ini
mulai berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan rincian sebagai berikut :

1. Lembar kesatu dan kedua bermaterai Rp. 10.000,- dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama, masing-masing untuk PPK dan Pelaksana.
2. Lembar ketiga dan seterusnya merupakan salinan dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama bagi kedua belah pihak.
3. Surat Perjanjian ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan seperti
tersebut diatas sampai dengan tanggal serah terima keseluruhan pengadaan.

Dengan demikian, Pejabat Pembuat Komitmen dan Pelaksana telah bersepakat untuk
menandatangani surat perjanjian ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan surat
perjanjian ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Pelaksana Untuk dan atas nama


Kelompok Kerja KT. Sungai Panonggahan BPDAS Batanghari
Pejabat Pembuat Komitmen,

TRI NURHADI Imas Aidaningsih, S.Hut., M.Sc.


Ketua NIP. 19730923 199903 2 005

Mengetahui :
Kepala BPDAS Batanghari,

Drs. Sam Karya Nugraha, M.Si.


NIP. 19690120 200212 1 001
SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
Nomor : SPMK. 234/BPDAS.BH/RHL/DAS 1.1/1/2023

Pekerjaan :
Pemeliharaan Tahun I (P1) Dalam Rangka Reboisasi Pola Agroforestry Pada Kawasan
Hutan Produksi Terbatas Seluas 25 Ha di Kabupaten Dharmasraya
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Imas Aidaningsih, S.Hut., M.Sc.
Jabatan : Kepala Seksi RHL pada BPDAS Batanghari
Alamat : Jalan Arief Rahman Hakim No. 10 B Telanaipura, Jambi
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : SPKS. 230/BPDAS.BH/RHL/DAS.1.1/


1/2023 tanggal 25 Januari 2023, bersama ini memerintahkan :

Nama Kelompok : Kelompok Kerja KT. Sungai Panonggahan


Alamat : Nagari Tabek Kecamatan Timpeh Kabupaten Dharmasraya Provinsi
Sumatera Barat
yang dalam hal ini diwakili oleh : Tri Nurhadi
selanjutnya disebut sebagai Pelaksana;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut :
1. Macam pekerjaan : Pemeliharaan Tahun I (P1) Dalam Rangka dalam rangka
Reboisasi Pola Agroforestry Pada Kawasan Hutan Produksi
Terbatas Seluas 25 Ha di Kabupaten Dharmasraya Provinsi
Jambi Tahun Anggaran 2023;
2. Tanggal mulai kerja : 25 Januari 2023 s/d 30 Desember 2023;
3. Syarat-syarat pekerjaan : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian : selama 326 (tiga ratus dua puluh enam) hari kalender dan
pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal 30 Desember
2023.
5. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/
penyelesaian pekerjaan, Pelaksana akan dikenakan Denda
Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai
Perjanjian Kerjasama Swakelola atau bagian tertentu dari
Nilai Perjanjian Kerjasama Swakelola.

Jambi, 25 Januari 2023


Untuk dan atas nama BPDASHL Batanghari Menerima dan Menyetujui :
Pejabat Pembuat Komitmen RHL, Untuk dan atas nama Pelaksana
Kelompok Kerja KT. Sungai Panonggahan

Imas Aidaningsih, S.Hut., M.Sc. Tri Nurhadi


NIP. 197309231999032005 Ketua

Anda mungkin juga menyukai