Anda di halaman 1dari 44

Rencana Kerja dan Syarat

Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok


Meukek Kab. Aceh Selatan

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN BREAK WATER DAN PEMBANGUNAN


REVERTMEN PPI LABUHAN TAROK MEUKEK KAB. ACEH
SELATAN
LOKASI : KECAMATAN MEUKEK, KABUPATEN ACEH SELATAN
TAHUN ANGGARAN : OTSUS 2018

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

Rencana Kerja dan Syarat-syarat adalah suatu peraturan, penjelasan atau batasan-batasan
mengenai pelaksanaan suatu pekerjaan fisik di lapangan.
Rencana kerja dan syarat-syarat dibagi kedalam 2 kelompok yaitu:

1. Syarat-syarat Umum yang mengatur atau menjelaskan proses pelaksanaan secara


umum
2. Syarat-syarat Teknis yaitu yang mengatur atau menjelaskan masalah-masalah teknis
dilapangan.

A. SPESIFIKASI UMUM

I. URAIAN PEKERJAAN
Surat Perjanjian Kerja ( Kontrak ) ini adalah untuk pekerjaan “Pembangunan Break
Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok Meukek Kab. Aceh
Selatan’’.

B. SPESIFIKASI TEKNIS

II. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak Kedua dalam hal ini meliputi:

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
b. Pengukuran (MC-0 & MC-A)
c. Direksi Keet
d. Papan Nama Kegiatan
e. K3 Keselamatan Kerja dan Asuransi Pekerja

KONSULTAN PERENCANA 1
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

2. PEKERJAAN BREAK WATER


a. Penyusunan Batu Uk. < 250 Kg
b. Penyusunan Batu Uk. 250 – 1000 Kg

3. PEKERJAAN REVERTMEN
a. Galian Pondasi
b. Beton Cyclope
c. Baja Tulangan
d. Beton Revertmen K.250
e. Bekisting
f. Pengadaan Beton Sumuran (Tulangan)
g. Beton Lantai Bertulang/Riged Pavement
h. Pekerjaan Bollard (Sesuai Gambar)
i. Perawatan Beton
j. Pengadaan Dewatering

4. PEKERJAAN LAIN – LAIN


a. Administrasi dan Dokumentasi

A. SPESIFIKASI UMUM
PASAL 1
KETENTUAN UMUM

1.1 Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut Gambar-Gambar Bestek, RKS


dan juga Semua Syarat-Syarat, Ketentuan-Ketentuan dan Cara-Cara yang disebutkan
dalam Rencana Pekerjaan ini dan Penjelasan-penjelasan tambahan, yang dicatat atau
dimuat dalam Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan serta Segala
Petunjuk, Saran dan Perintah Lisan dan Tertulis dari Pemimpin Proyek maupun
Pengawas Lapangan selama pekerjaan berlangsung.

1.2 Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah semua pekerjaan yang tercantum dalam
Rencana Anggaran Biaya yang dibuat berdasarkan BQ (Bill of Quantity) yang dibuat
oleh Perencana.

1.3 Pekerjaan meliputi mendatangkan bahan bangunan, alat-alat, perkakas dan


pengerahan tenaga kerja. Disamping itu Pemborong juga harus melaksanakan

KONSULTAN PERENCANA 2
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

pekerjaan persiapan serta keperluan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga pekerjaan bisa diselenggarakan dengan cepat, tepat waktu, tepat mutu, baik
dan sempurna sesuai dengan RKS yang ada.

1.4 Pelaksana harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten, Lisensi, serta Hak
Cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan
Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan.

1.5 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar yang diajukan
oleh Pelaksana, Pelaksana harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan, sekurang-kurangnya 14 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan
Setuju atau Ditolak.

1.6 Dalam hal Dreksi Pekerjaan menetapkan bahwa Standar yang diajukan Kontraktor
tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari Standar yang
disyaratkan, maka Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan Standar yang
disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.

1.7 Spesifikasi ini disusun sedemikian rupa dimaksudkan agar calon penawar dapat
menyusun penawarannya yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan
Pemilik tanpa catatan dan persyaratan lain dalam penawarannya.

1.8 Barang, bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.

1.9 Standart yang digunakan adalah Standart Nasional (SNI, SII, SKNI) untuknbarang,
bahan, dan jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi ASTM, BS, dll), yang
padanannya secara substantif sama atau lebih tinggi dari Standar Nasional.

1.10 Standart satuan ukuran yang digunakan adalah MKS, sedangkan penggunaan Standart
satuan lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.

KONSULTAN PERENCANA 3
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

1.11 Semua kegiatan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian dan perbaikan
harus dilakukan sedemikian rupa dengan mematuhi ketentuan dan persyaratan kontrak
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum.

1.12 Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari kewajiban membayar
ganti rugi yang berkenaan dengan segala klaim, tuntutan hukum dalam bentuk apapun
yang timbul dari atau sehubungan dengan hal tersebut.

PASAL 2
HUKUM DAN PERATURAN

2.1 HUKUM DAN PERATURAN.


Kontraktor harus mengetahui, memahami dan mematuhi ketentuan hukum dan
Peraturan mengenai Lingkungan Hidup, Keselamatan Kerja, Perpajakan, Bea Cukai,
Ijin Pemasukan Barang, Import dan Komoditi, penyimpanan merupakan keharusan
bagi kontraktor mengikuti prosedur yang harus ditempuh. Dengan tidak mengurangi
kewajiban Kontraktor akan hal tersebut diatas, Kontraktor harus mematuhi ketentuan
peraturan/perundang-undangan sebagai berikut.

2.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikut sertakan Perusahaan Golongan


Ekonomi Lemah Setempat/Koperasi sesuai surat Menteri Koordinator Bidang
Ekonomi Keuangan dan Pengawasan Pembangunan No. S.91/M.EKKU/1997 tanggal
23 Juli 1997 tentang : Peningkatan Peran Serta dan Pemberdayaan Pengusaha Kecil
dan Koperasi dalam pengadaan barang/jasa Instansi Pemerintah.

2.3. Untuk melindungi tenaga kerja, Kontraktor wajib melaksanakan program


JAMSOSTEK atau sejenisnya sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri
Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1989 tanggal 27 Januari
1989 Jo. Surat Kakanwil No. KEP-07/Men/ 1989. Departemen Pekerjaan Umum
Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : PR.06.07-W.01/BJ.3/660 tanggal 10
Agustus 1998.

KONSULTAN PERENCANA 4
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

2.4. RAPAT BERSAMA UNTUK MEMBICARAKAN KEMAJUAN PEKERJAAN.


Rapat tetap antara Direksi dan Kontraktor diadakan seminggu sekali pada waktu yang
telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini membicarakan
pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu
selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

PASAL 3
BAHAN DAN ALAT

3.1 Bahan, alat dan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pemborongan
tersebut dalam Pasal 1 Bab I syarat-syarat administrasi ini harus disediakan penyedia
barang/jasa dan disetujui oleh Pengguna barang/jasa dan konsultan pengawas.

3.2 Penyedia barang/jasa wajib membuat tempat atau gudang yang baik untuk
menyimpan bahan-bahan dan alat-alat, serta menyediakan angkutan bahan-bahan dan
alat-alat tersebut guna lancarnya pekerjaan atas biaya sendiri.

3.3 Pengguna barang/jasa berhak menolak bahan-bahan dan alat-alat yang disediakan
oleh Penyedla barang/jasa Jika kualitasnya tidak memenuhi persyaratan.

3.4 Jika bahan-bahan dan alat-alat ditolak oleh Pengguna barang/jasa maka Penyedia
barang/jasa harus menyingkirkan bahan-bahan dan alat-alat tersebut dari lokasi
pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam kemudian menggantinya dengan yang memenuhi
persyaratan.

3.5 Tidak tersedianya bahan dan alat-alat di pasaran tidak dapat dijadikan alasan
keterlambatan pekerjaan.

KONSULTAN PERENCANA 5
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

PASAL 4
TENAGA KERJA DAN UPAH

4.1 Penyedia barang/jasa harus menyediakan tenaga keria yang cukup jumlahnya,
keahlian, dan ketrampilannya.

4.2 Ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut ditanggung oleh
Penyedia barang/jasa.

4.3 Penyedia barang/jasa wajib menyelenggarakan program Asuransi Sosial Tenaga Keria
(ASTEK) sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

PASAL 5
PELAKSANAAN PENYEDIA
BARANG / JASA

5.1 Penyedia barang/jasa harus menempatkan pelaksana (site manajer) di lapangan yang
menguasai masalah teknis dan administrasi pelaksanaan pembangunan serta dapat
mengambil keputusan yang diperlukan di lapangan.

5.2 Pelaksana di lapangan harus mengerti gambar-gambar perencanaan pelaksanaannya


dan Ahli dibidangnya.

PASAL 6
KENAIKAN HARGA

6.1 Kenaikkan harga bahan-bahan, alat-alat, dan upah selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung ditanggung sepenuhnya oleh Penyedia barang/jasa.

6.2 Penyedia barang/jasa tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim kecuali apabila terjadi
tindakan moneter yang diumumkan secara resmi dan diatur dalam peraturan
Pemerintah untuk pekerjaan Pengadaan barang/jasa.

KONSULTAN PERENCANA 6
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

PASAL 7
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

7.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak,
maka pengguna barang/jasa bersama penyedia barang/jasa dapat melakukan
perubahan kontrak yang meliputi antara lain:
a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak.
b. Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan.
c. Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
d. Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak
Yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

7.2 Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang
tercantum dalam perjanjian/kontrak awal.

7.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna barang/jasa secara tertulis kepada
penyedia barang/jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian/kontrak awal.

7.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan
addendum kontrak.

7.5 Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dijadikan alasan untuk mengubah waktu
penyelesaian, kecuali atas persetujuan tertulis pengguna barang/jasa.

KONSULTAN PERENCANA 7
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

PASAL 8
KEAMANAN TEMPAT KERJA
DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA

8.1 Penyedia barang/jasa bertanggung jawab atas keamanan/keselamatan tempat


keria/tenaga keria, kebersihan halaman bangunan-bangunan, gedung, alat-alat
bangunan selama pekerjaan berlangsung.

8.2 Penyedia barang/jasa bertanggung jawab/wajib menyediakan sarana untuk menjaga


keselamatan para tenaga kerja.

8.3 Jlka tejadi kecelakaan pada pelaksanaan pekerjaan, maka penyedia barang/jasa wajib
memberi pertolongan medis kepada para korban dan segala biaya yang dikeluarkan
sebagai akibatnya, menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

8.4 Hubungan pekerja dengan penyedia barang/jasa tunduk pada peraturan perburuhan
yang berlaku.

PASAL 9
LAPORAN

9.1 Penyedia barang/jasa wajib membuat laporan harian mengenai pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan dan segala yang berhubungan dengan pekejaan.

9.2 Penyedia barang/jasa berkoordinasi dengan konsultan pengawas wajib membuat


bobot kerja yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang dilaksanakannya, dan jika
diminta oleh Pemberi Tugas untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat
diserahkan.

9.3 Segala laporan dan catatan tersebut dibuat berbentuk buku harian rangkap 4 (empat),
diisi formulir yang telah disetujui penyedia barang/jasa dan selalu ada ditempat
pekejaan/direksi keet.

KONSULTAN PERENCANA 8
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

9.4 Penyedia barang/jasa wajib membuat dan menyerahkan kepada pengguna barang/jasa
foto-foto dokumentasi yang dimasukkan dalam album pekerjaan tentang pelaksanaan,
perkembangan kegiatan basil kerja dari tiap-tiap pos pelaksanaan/bagian pekejaan
sampai selesai, yang dibuat dalam 5(lima) phase, yaitu saat prestasi pekerjaan 0 %
(nol persen), 25 % (dua puluh lima persen), 50 % (limapuluh persen), 75 % (tujuh
puluh lima persen) dan 100 % (seratus persen) pemborong wajib menyerahkan kepada
pengguna barang/jasa perubahan gambar-gambar pelaksanaan (As Built Drawing).

9.5 Penyedia barang/jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna barang/jasa perubahan


gambar-gambar pelaksanaan (As Built Drawing) dalam gambar kalkir.

PASAL 10
DENDA DAN GANTI RUGI

10.1 Besarnya denda kepada penyedia barang/jasa atas keterlambatan penyelesaian


pekerjaan adalah 1 o/oo (satu per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk
setiap hari keterlambatan.

10.2 Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna barang/jasa atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuaj ketentuan dalam dokumen kontrak.

10.3 Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur di dalam dokumen kontrak.

10.4 Jika Pemborong setelah mendapat peringatan tertulis 2 (dua) kali berturut-turut tidak
mengindahkan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak, maka
Pemberi Tugas dapat memutuskan hubungan kerja/kontrak secara sepihak.

KONSULTAN PERENCANA 9
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

PASAL 11
RESIKO

11.1 Jika hasil pekerjaan Penyedia barang/jasa musnah/rusak sebagian atau keseluruhan
akibat kelalaian penyedia barang/jasa sebelum diserahkan kepada Pengguna
barang/jasa, maka penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
kerugian yang timbul akibat keadaan tersebut. Jika hasil pekejaan penyedia
barang/jasa sebagian atau seluruhnya musnah/rusak diluar kesalahan kedua belah
pihak akibat keadaan memaksa, maka segala kerugian yang timbul akibat keadaan ini
akan ditanggung oleh kedua belah pihak.

11.2 Jika hasil pekerjaan penyedia barang/jasa sebagian atau seluruhnya musnah/rusak
disebabkan oleh suatu cacat-cacat tersembunyi dalam struktur atau disebabkan oleh
retaknya tanah, maka penyedia barang/jasa bertanggung jawab selama 10 (sepuluh)
tahun sejak pekerjaan diserah terimakan untuk yang kedua kalinya.

11.3 Segala persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun pihak lain berkaitan dengan
pelaksanaan pekejaan ini sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab penyedia
barang/jasa di dalam maupun di luar pengadilan.

11.4 Bilamana selama penyedia barang/jasa melaksanakan pekerjaan ini menimbulkan


kerugian PIHAK KETIGA (orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dalam
pekejaan ini), maka resiko tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

12.1 Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, pada dasarnya akan diselesalkan
secara musyawarah.

KONSULTAN PERENCANA 10
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

12.2 Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah, maka diselesalkan
oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit, dibentuk dan diangkat
oleh kedua belah pihak yang terdiri dari :
 Seorang wakil dari pengguna barang/jasa sebagai anggota
 Seorang wakil dari penyedia barang/jasa sebagai anggota.
 Seorang wakil dari pihak ketiga sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah
pihak.

12.3 Keputusan panitia pendamai ini mengikat kedua belah pihak. Jika perselisihan
sebagaimana dimaksud tidak dapat diselesaikan, maka akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri Kabupaten Aceh Selatan.

II. SPESIFIKASI TEKNIS


PASAL 1
SYARAT- SYARAT PELAKSANAAN TEKNIS

1. Jalan Masuk Ke Daerah Kerja

1.1 Jalan masuk ke dan dari daerah kerja dapat menggunakan jalan – jalan setempat
yang telah ada.

1.2 Pihak Kedua harus mengikuti semua peraturan dan ketentuan hukum yang
berkaitan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab
terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.

1.3 Pihak Kedua harus memperbaiki jalan yang ada memperbaiki / memperkuat
jembatan darurat yang telah ada, sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutan
material sejauh yang diperlukan dalam pelaksanaan.

1.4 Semua pekerjaan yang akan dikerjakan Pihak Kedua dalam hubungan dengan
jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tidak
mengganggu lalu lintas umum untuk kelancaran pelaksanaan transportasi bahan,
Pihak Kedua wajib member tahu / minta izin pemakaian jalan masuk di Kota /
Kabupaten setempat yang dipakai untuk menuju lokasi pekerjaan kepada
Walikota / Bupati setempat dan instansi terkait, terutama untuk menyesuaikan
berat muatan dengan kelas jalan yang ada.

KONSULTAN PERENCANA 11
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

1.5 Pihak Pertama tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau
bangunan yang digunakan oleh Pihak Kedua selama pelaksanaan pekerjaan.

2. Gambar – Gambar Yang Disiapkan Pihak Kedua

2.1 Gambar – gambar Pekerjaan Tetap / Permanen

Umum

a. Gambar – gambar yang terlampir dalam Dokumen Tender merupakan juga bagian
dari Dokumen Kontrak setelah Kontrak disetujui dan ditanda tangani. Sebagai
tambahan gambar – gambar pelelangan, Pihak Pertama akan memberikan kepada
Pihak Kedua gambar – gambar perencanaan yang diperlihatkan detail dari pekerjaan.
Gambar – gambar tersebut akan menjadi bagian dan kesatuan dari Kontrak.

b. Selama masa pelaksanaan, Pihak Pertama akan mengeluarkan gambar – gambar lain
yang mungkin diperlukan untuk melengkapi gambar – gambar terdahulu atau gambar

– gambar detail sebagai kelengkapan dari gambar – gambar detail terdahulu. Gambar
– gambar tambahan ini akan merupakan bagian dan kesatuan dari Kontrak.

c. Pihak Kedua harus mengikuti dimensi dan ukuran – ukuran yang tercantum pada
gambar. Bila dimensi yang diperlukan tidak terdapat pada gambar, maka Pihak Kedua
harus meminta dan atau menanyakan dimensi tersebut kepada Pihak Pertama sebelum
sebagian pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam setiap kasus, gambar – gambar
detail lebih mengikat dari gambar – gambar umum.

d. Pihak Kedua harus senantiasa meneliti gambar – gambar tersebut maupun gambar –
gambar yang diterbitkan dan diberikan setiap saat kepada Pihak Kedua. Bilamana
terdapat hal – hal yang mengandung dua pengertian, perbedaan atau kesalahan yang
ditemukan pada gambar – gambartersebut harus ditunjukkan kepada Pihak Pertama
sebelum dilaksanakan, dan keputusan Pihak Pertama dalam pemecahan masalah
tersebut diatas merupakan keputusan yang final.

e. Pihak Kedua harus menyerahkan semua gambar – gambar tersebut sedini mungkin
kepada Pihak Pertama untuk disetujui, kecuali bila disebutkan lain dalam Kontrak,
selambat – lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Kontrak ditanda tangani.

f. Bilamana gambar dan Dokumen – dokumennya tidak diserahkan dalam batas waktu
yang ditentukan didalam Kontrak, maka Pihak Kedua bertanggung jawab atas

KONSULTAN PERENCANA 12
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

keterlambatan dan kerusakan yang mungkin timbul serta menanggung pula semua
resiko pembiayaannya.

g. Semua gambar – gambar yang telah mendapat persetujuan dari Pihak Pertama akan
menjadi bagian dan kesatuan dari Kontrak.

2.2 Gambar – gambar pelaksanaan

a. Kontraktor harus menggunakan gambar – gambar Kontrak sebagai dasar untuk


mempersiapkan gambar – gambar pelaksanaan. Gambar – gambar itu harus dibuat
lebih detail untuk pekerjaan tetap.

2.2.1 Gambar – gambar Bengkel / Gudang

a. Gambar – gambar bengkel / gudang untuk keperluan penyimpanan peralatan


dan bahan – bahan milik Pihak Kedua disiapkan oleh Kontraktor untuk
memperlihatkan garis besar, ukuran type bahan dan sebagainya serta uraian
pekerjaan tertentu sesuai dengan gambar – gambar dan spesifikasinya.

2.3 Gambar – gambar Pekerjaan sementara

2.3.1 Umum

a. Semua gambar – gambar yang disiapkan oleh Pihak Kedua harus terinci
diserahkan kepada PIhak Pertama tidak kurang dari 14 ( empat belas ) hari
kalender sebelum tanggal program pelaksanaan atau dalam waktu yang telah
ditentukan dalam Kontrak. Gambar – gambar harus diserahkan antara lain :
letak dan detail yang penting dari semua komponen utama pekerjaan
sementara yang diusulkan Pihak Kedua untuk dilaksanakan dilapangan atau
daerah lain yang ditentukan. Hal ini tidak terbatas pada perlengkapan
Kontruksi, Kantor, Gudang, Tempat penyimpanan, fasilitas perumahan,
persediaan dan pembuangan air, jaringan listrik dan jalan masuk.

Hal – hal yang harus dipenuhi antara lain :

a. Gambar – gambar harus menunjukkan fasilitas pembongkaran bahan dan


perlengkapan yang diusulkan Pihak Kedua untuk dibawa ke lapangan.

b. Gambar – gambar untuk perencanaan yang diusulkan Pihak Kedua yang


dipakai dalam pelaksanaan Konstruksi juga harus diserahkan pada Pihak
Pertama sebanyak 3 (tiga) rangkap.

KONSULTAN PERENCANA 13
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

c. Apabila Pihak Pertama memberikan tanggapan terhadap Gambar – gambar


yang diusulkan Pihak Kedua, atau selama 14 (empat belas) hari kalender tidak
ada tanggapan dari Pihak Pertama. Hal ini tidak meringankan tanggung jawab
Pihak Kedua dan kewajiban sesuai dengan Kontrak.

2.3.2 Gambar – gambar Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan

a. Pihak Kedua hendaknya mengajukan rencana terinci dari seluruh pekerjaan


sementara yang menjadi bagian pekerjaan permanen, dan diserahkan kepada
Pihak Pertama untuk dan mendapat persetujuan, dalam waktu tidak kurang 30
(tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan. Prosedur
untuk merubah dan mendapat persetujuan atas Gambar – gambar yang
diutarakan dalam Spesifikasi Umum pada bagian IV Pasal 4.1.1.

b. Pekerjaan sementara untuk menunjang kebutuhan pekerjaan permanen hanya


dibangun sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Pihak Pertama,
Persetujuan Pihak Pertama tidak mengurangi tanggung jawab Pihak Kedua
sesuai dengan Kontrak.

2.4 Gambar – gambar Purnalaksana (As Built Drawing )

a. Selama masa pelaksanaan, Pihak Kedua harus memelihara 1 (satu) set gambar
purnalaksana yang terbaru untuk tiap – tiap pekerjaan. Dimana gambar
tersebut memperlihatkan perubahan yang dikerjakan sesuai dengan Kontrak,
sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “
SUDAH DILAKSANAKAN “ untuk setiap uraian pekerjaan sementara.

b. Gambar purnalaksana akan diperiksa tiap bulan dilapangan oleh Pihak Pertama
dan apabila ditemukan hal – hal yang tidak memuaskan dan dilaksanakan,
pekerjaan tersebut harus diperiksa kembali dalam waktu selambat – lambatnya
6 (enam) hari kerja.

c. Sesudah hampir seluruh pekerjaan permanen yang sesuai dengan gambar


Kontrak diselesaikan, gambar purnalaksana yang tepat setelah mendapatkan
persetujuan Pihak Pertama, akan ditanda tangani bersama – sama Pihak
Pertama dan Pihak Kedua.

d. Gambar purnalaksana harus dibuat pada kertas berkualitas baik dan mudah
dicetak, sehingga dapat dibuat salinan yang dapat dibaca dengan jelas.

KONSULTAN PERENCANA 14
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

e. 1 (satu) set gambar purnalaksana pada kertas tersebut diatas bersama 2 (dua)
set cetakan harus diserahkan pada Pihak Pertama selambat – lambatnya dalam
waktu 150 (seratus lima puluh) hari kerja, setelah diterbitkan Berita Acara
Penyelesaian Oleh Pihak Pertama.

3. Standar Dan Persyaratan

3.1 Semua bahan dan peralatan yang harus disediakan dalam Kontrak atau untuk
pekerjaan yang dibuat dipabrik harus mengikuti standar masing – masing
pekerjaan berdasarkan persyaratan dalam Kontrak.

3.2 Apabila standar untuk bahan dan peralatan tidak dijelaskan dalam persyaratan ini
harus mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) atau berlaku di Indonesia atau
dapat mengikuti British Standart (BS) yang terakhir, Standart The American
Scociety For Testing and Materials (ASTM) atau standar yang umum untuk
digunakan di Indonesia.

3.3 Apabila Pihak Kedua mengusulkan standar dan persyaratan yang setara dari bahan
dan peralatan yang sama, Pihak Kedua harus menyatakan perubahan tersebut dan
menyerahkan persyaratan dan standar yang lengkap serta keterangan, data bahan
dan peralatan dalam Bahasa Indonesia untuk mendapatkan persetujuan dari Pihak
Pertama.

3.4 Penyerahan usulan tersebut harus tepat pada waktunya dan apabila terjadi
kegagalan dalam membeli bahan dan peralatan yang diusulkan sebelum mendapat
persetujuan Pihak Pertama merupakan resiko Pihak Kedua.

3.5 Pihak Kedua harus melakukan pengujian material seperti batu untuk revetment,
sesuai Spesifikasi Teknik yang bersangkutan.

4. Program Pelaksanaan Dan Pelaporan

4.1 Program / Rencana Pelaksanaan

a. Pihak Kedua harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai syarat – syarat


Kontrak dengan menggunakan CPM Network, program tersebut harus dibuat
dalam dua bentuk barchart dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan ;

1. Mulai, tanggal paling awal


2. Selesai, tanggal paling akhir
3. Waktu yang diperlukan

KONSULTAN PERENCANA 15
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

4. Waktu float
5. Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan

b. Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan


pekerjaan sementara dan pekerjaan tetap, kelongaran waktu yang diperlukan
untuk persiapan danpersetujuan gambar – gambar, pengiriman peralatan dan
bahan kelapangan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun hari
libur keagamaan.

4.2 Laporan Bulanan

a. Sebelum tanggal sepuluh setiap bulan atau pada waktu yang telah ditetapkan
Pihak Pertama, Pihak Kedua harus menyerahkan 5 (lima) salinan Laporan
Kemajuan Bulanan yang berisi laporan hasil kemajuan fisik pekerjaan selama
bulan yang terdahulu. Laporan sekurang - kurangnya harus berisi hal – hal
sebagai berikut :

1. Persentase total pekerjaan yang telah dilaksanakan berdasarkan kenyataan


yang dicapai pada bulan laporan dan persentase rencana yang
diprogramkan pada bulan berikutnya.
2. Persentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan, disertai dengan
persentase rencana yang diprogramkan dan diberi keterangan mengenai
kemajuan pekerjaan.
3. Jadwal rencana keggiatan mendatang akan dilaksanakan dalam waktu 2
(dua) bulan berturut – turut dengan perkiraan tanggal permulaan dan
penyelesaiannya.
4. Daftar tenaga buruh setempat, serta penempatannya selama periode waktu
pembuatan laporan.
5. Daftar alat produksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang dating dilokasi pekerjaan dan
telah disingkirkan dari lokasi.
6. Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan permanen.
7. Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa
laporan.
8. Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan
pembayaran yang diperlukan pada bulan berikutnya.
9. Hal – hal lain yang diminta sesuai dengan Kontrak, dan masalah yang
timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan
laporan.

KONSULTAN PERENCANA 16
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

4.3 Laporan Harian

Pihak Kedua harus membbuat laporan harian, yang berisi antara lain :
a. Kuantitas dan macam bahan yang didatangkan.
b. Penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya.
c. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan.
d. Kuantitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan.
f. Catatan – catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

4.4 Laporan Mingguan

Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian
dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu.

4.5 Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan

a. Pihak Kedua harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana mingguan yang telah
disetujui oleh Pihak Pertama setiap akhir minggu dan minggu – minggu
berikutnya. Rencana tersebut sudah termasuk pekerjaan tanah dan pekerjaan
konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, pengadaan
bahan, pengangkutan bahan peralatan, dan lain – lain yang diminta oleh Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara tertulis
semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Pihak Pertama. Pihak Kedua harus
menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana harian secara tertulissemua kemajuan yang
sudah disetujui oleh Pihak Pertama. Jadwal rencana harus mencakup semua,
namun tidak terbatas pada pekerjaan tanah, pekerjaan pasangan dan kegiatan lain
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Pihak Kedua harus menyediakan
rencana kerja bulanan dengan system Bar Chart pada akhir bulan dan untuk bulan –
bulan berikutnya. Rencana kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari
mulai sampai akhir harus diserahkan kepada Pihak Pertama selambat – lambatnya
pada hari ketiga tiap bulan.

4.6 Rapat Bersama Membicarakan Pekerjaan

a. Rapat tetap antara Pihak Pertama antara Pihak Kedua diadakan seminggu sekali
pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini
membicarakan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk
minggu selanjutnya dan permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

KONSULTAN PERENCANA 17
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

4.7 Foto Kemajuan Pekerjaan

a. Pihak Kedua harus menyerahkan foto berwarna kepada Pihak Pertama mengenai
kemajuan pekerjaan ( dengan ukuran tidak kurang 8 x 12 cm ) pada lokasi yang
telah ditentukan oleh Pihak Pertama selama masa Kontrak. Foto diambil pada
waktu awal / sebelum dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan waktu selesainya
pelaksanaan pekerjaan, serta pada waktu selesai pemeliharaan.

b. Foto yang harus diserahkan kepada Pihak Pertama dilampirkan pada laporan
kemajuan bulanan dan masing – masing sebanyak 5 (lima) rangkap. Tanggal dan
penjelasan dari tiap foto perlu dicantumkan. Biaya pembuatan foto tidak akan
dibayar terpisah dan dianggap termasuk dalam harga satuan untuk tiap pekerjaan
pada biaya kuantitas pekerjaan. Negatif dari foto ini akan merupakan milik Pihak
Pertama dan tidak akan disediakan cetakan dari negative ini kepada orang
seseorang tanpa seizin Pihak Pertama.

5. Bahan – Bahan Dan Alat Yang Harus Disediakan Kontraktor

5.1 Umum

a. Pihak Kedua harus menyediakan seluruh alat produksi dan material yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan kecuali di sebut tersendiri didalam
Kontrak. Jika ditentukan lain, segala peralatan dan material yang membentuk
bagian pekerjaan baru dan harus di sesuaikan dengan standart menurut pasal 5.1.
Bahan – bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.

b. Apabila disebabkan sesuatu hal sehingga bahan yang dimaksud tidak dapat
diperoleh didalam negeri, maka Pihak Kedua dapat melakukan pemesanan dari
luar negeri setelah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama.

c. Pihak Kedua harus melaporkan kepada Pihak Pertama, bila mana bermaksud
untuk mensuplai peralatan dan material yang tidak sesuaidengan standart sebagai
tersebut diatas dan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.

5.2 Alat – alat Produksi

a. Pihak Kedua harus menyediakan segala alat produksi yang diperlukan


secukupnya untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Pihak Pertama boleh
meminta kepada Pihak Kedua untuk menyediakan alat produksi tambahan dan

KONSULTAN PERENCANA 18
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

peralatan lain bila mana menurut pertimbangannya penting untuk pelaksanaan


pekerjaan sesuai dengan Kontrak. Pihak Kedua harus menyediakan seluruh
peralatan serta suku cadang dan harus menjaga persediaan yang cukup untuk
tidak memperlambat pelaksanaan pekerjaan.

5.3 Material Pengganti

a. Pihak Kedua harus berusaha mendapatkan material yang ditentukan, bila mana
material yang ditentukan tidak mungkin diperoleh dengan alas an yang dapat
diterima, Pihak Kedua dapat menggunakan material pengganti, tetapi terlebih
dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama. Harga satuan
penawaran pada biaya kuantitas pekerjaan tidak diperkenankan untuk dinaikkan
akibat penggantian material.

5.4 Pemeriksaan Peralatan dan Material

a. Peralatan material yang disediakan oleh Pihak Kedua harus berupa informasi
sesuai dengan / menurut yang didalam Kontrak di salah satu atau lebih dari tempat
– tempat berikut yang ditentukan oleh Direksi :

 Tempat produksi atau pabrik pembuatan


 Tempat – tempat pengangkutan laut
 Lokasi pekerjaan

b. Pihak Kedua harus menyerahkan Pihak Pertama berupa informasi mengenai


peralatan dan material yang diminta oleh Pihak Pertama untuk pemeriksaan.
Pemeriksaan dari peralatan atau pengulangan pemeriksaan, bukan berarti
membebaskan Pihak Kedua dari tanggung jawabnya untuk pengadaan peralatan
dan material sesuai dengan peralatan.

5.5 Jadwal Suplai dan Pengangkutan

a. Pihak Kedua harus menyerahkan kepada Pihak Pertama jadwal lengkap sistim
pengangkutan serta material dan alat produksi yang menunjukkan perincian
bagian pengangkutan dan metodenya. Pihak Kedua harus memberitahukan Pihak
Pertama, tanggal peralatan produksi dan material yang dimaksud tiba dilapangan
pekerjaan.

KONSULTAN PERENCANA 19
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

5.6 Persyaratan, Brosur dan Data yang harus disediakan Pihak Kedua

a. Pihak Kedua harus menyerahkan kepada Pihak Pertama memperoleh sebanyak 2


(dua) set lengkap persyaratan, brosur dan data dari material dan peralatan yang
akan disediakan sesuai dengan kontrak setelah 30 (tiga puluh) hari penerimaan
pekerjaan.

Persetujuan Pihak Pertama untuk persyaratan, brosur dan data tersebut tidak akan
membebaskan Pihak Kedua dari tanggung jawabnya terhadap pekerjaan yang terkait
didalam Kontrak.

6. Survey Dan Pengukuran Pekerjaan

6.1 Bench Marks

a. Sebelum menggunakan suatu Banc Marks (BM) titik referensi dari BM tersebut,
Pihak Kedua dapat melakukan pengukuran / pemeriksaan kembali untuk
meyakinkan ketelitian. Pihak Pertama tidak akan bertanggung jawab atas
ketelitian Bench Marks yang lain. Pihak Kedua dapat membuat tambahan BM
sementara untuk keperluan pekerjaan, namun setiap Bench Marks sementara yang
dibuat ketelitiannya harus sama dengan Bench Marks yang diberikan oleh Pihak
Pertama.

6.2 Pekerjaan Pengukuran

a. Patok – patok pengikat sumbu tanggul dipasang oleh Pihak Kedua ditempat yang
tidak mudah berubah kedudukannya yang ditentukan oleh Pihak Pertama,
terbbuat dari kayu keras dengan diameter 10 cm dan panjang 100 cm.
b. Untuk menentukan garis sumbu dan elevasi permukaan tanah, dan pemasangan
profil harus memakai alat optic.

6.3 Pemeriksaan Bersama (Mutual Check)


a. Pada tahap awal periode pelaksanaan Kontrak dan pada pelaksanaan pekerjaan,
Pihak Pertama bersama – sama Pihak Kedua melakukan pemeriksaan dan
perhitungan atas kemungkinan adanya :
 Perubahan rencana sesuai kebutuhan lapangan.
 Perubahan elevasi, dimensi, panjang dan atau jenis konstruksi / spesifikasi.
 Perubahan / pengurangan / penambahan jenis pekerjaan terhadap jenis
pekerjaan yang tertuang dalam Kontrak.
 Perubahan kuantitas yang disebabkan adanya butir (a), (b) dan (c) tersebut
diatas.

KONSULTAN PERENCANA 20
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

b. Untuk melaksanakan pemeriksaan bersama ini, Pihak Pertama akan membentuk


Panitia / Tim Peneliti pelaksanaan Kontrak.
c. Hasil dari pemeriksaan / penelitian bersama tersebut dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan Bersama (Mutual Check).
d. Apabila hasil pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi / lingkup
Kontrak, maka akan dituangkan ke dalam Adendum Kontrak.

7. PEKERJAAN SEMENTARA

7.1 U m u m

a. Pihak Kedua bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan dan


pembongkaran semua pekerjaan sementara yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan. Rincian dari pekerjaan sementara dimana Pihak Kedua bermaksud
untuk melaksanakan pekerjaan dilapangan harus diserahkan terlebih dahulu
kepada Pihak Pertama untuk mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur dalam
persyaratan umum. Apabila Pihak Kedua bermaksud membuat pekerjaan
sementara diluar daerah lokasi pekerjaan seperti terlihat pada gambar, semua
biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan termasuk pembebasan tanah, sewa
tanah dan sebagainya ditanggung oleh Pihak Kedua dan biayanya sudah termasuk
pada pekerjaan yang bersangkutan pada biaya kuantitas pekerjaan. Keterlambatan
atau hambatan yang disebabkan pekerjaan tersebut tidak membebaskan Pihak
Kedua terhadap tanggung jawabnya untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak.
Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.

7.2 Lokasi Pekerjaan

a. Lokasi pekerjaan seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, disediakan oleh Pihak Pertama dan bebas dari biaya pembebasan
tanah. Apabila diperlukan lahan tambahan untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan, maka Pihak Kedua tidak dapat menuntut kepada Pihak Pertama dalam
hal ganti rugi tanah dan hal tersebut merupakan resiko Pihak Kedua. Pihak Kedua
sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada lokasi seperti pada
gambar atau petunjuk Pihak Pertama.

b. Pihak Kedua hendaknya membatasi aktivitas peralatan dan anak buahnya pada
tanah yang sudah dibebaskan tersebut termasuk jalan masuk yang disetujui Pihak
Pertama sehingga mengurangi kerusakan pada tanaman maupun pilik penduduk
serta kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kenderaan harus diperbaiki kembali
pada keadaan sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pihak Pertama.

KONSULTAN PERENCANA 21
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

c. Pihak Kedua bertanggung jawab langsung kepada pemberi tugas untuk semua
kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah yang disebabkan operasi
pekerjaan baik milik Pihak Pertama atau orang lain. Pihak Kedua harus
mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kerusakan
tersebut sesuai dengan ketentuan pada persyaratan Umum ini.

7.3 Kantor Pihak Kedua, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh, dan
sebagainya.

a. Pihak Kedua harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan membongkar


pada akhir pekerjaan.

b. Kantor Pihak Kedua, perkampungan staf, gudang, bengkel, pemondokan buruh


dan bangunan lainnya ditempat yang telah disediakan.

c. Perkampungan staf Pihak Kedua dan pemondokan buruh harus dilengkapi


dengan segala fasilitas yang diperlukan seperti air bersih, penerangan, jalan,
lorong, tempat parker, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegah kebakaran.
Kerusakan biaya untuk pekerjaan diatas adalah menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua.

8. Pengawasan Keamanan Sementara

8.1 U m u m

a. Semua pengawasan keamanan dan kesehatan yang diperlukan untuk pelaksanaan


pekerjaan seperti (tetap tidak dibatasi) pengaturan sanitasi, pembersihan lapangan
kerja, peledakan – peledakan, pagar sementara, alat – alat keamanan dan
pemadam kebakaran, harus disediakan oleh Pihak Kedua atas biaya sendiri. Pihak
Kedua harus bertanggung jawab terhadap semua keamanan dan pemeriksaan
kesehatan dan menyerahkan peraturan dan organisasi untuk mendapatkan
persetujuan Pihak Pertama. Tidak ada pembayaran tambahan dan dalam hal ini
semua biaya sudah termasuk dalam harga Kontrak.

8.2 Sistem Pengawasan Keamanan

a. Pihak Kedua supaya mengatur sistim pengawasan keamanan dengan kapasitas


peralatan dan tenaga kerja yang cukup untuk menghindari kecelakaan dan
kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang bersangkutan. Sistim
pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program yang disetujui
dan berpegang pada peraturan / hukum yang berlaku di Indonesia.

KONSULTAN PERENCANA 22
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

Pihak Pertama atau Wakilnya berhak sewaktu – waktu mengarahkan Pihak Kedua
dalam pelaksanaan sistim pengawasan keamanan dan kesehatan, jika dipandang perlu.

8.3 Pencegahan Kebakaran

a. Pihak Kedua harus melakukan pencegahan dan melindungi dari api yang terjadi
pada sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang diperlukan /
peralatan pencegahan kebakaran yang cukup untuk setiap di gunakan pada semua
bangunan air dan bangunan gedung atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan, termasuk perkampungan tempat tinggal, pemondokan buruh dan
bangunan lainnya. Pihak Kedua akan memelihara peralatan dan perlengkapan
pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan
diterima oleh Pihak Pertama.

9. Ketentuan – Ketentuan Tambahan

9.1 Pembongkaran dan Pembersihan Tempat Pekerjaan

a. Setelah penyelesaian pekerjaan dan sebelum disetujui oleh Pihak Pertama, Pihak
Kedua harus membongkar bangunan – bangunan, sampah, barang – barang tak
berguna, tangki – tangki penyiapan, jaringan listrik sementara, dan semua
bangunan yang ada, kecuali fasilitas – fasilitas yang tercantum dalam Spesifikasi
Umum pasal XI.2, menimbun lubang – lubang, dan merapikan tempat – tempat
ruang borongan yang diperlukan selama pelaksanaan dan meninggalkan wilayah
kegiatan seperti keadaan semula sebagaimana ditentukan oleh Pihak Pertama.

b. Dalam hal Pihak Kedua menolak atau gagal dalam melaksanakan pekerjaan
bongkaran dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diberitahukan oleh Pihak
Pertama, maka bangunan tersebut menjadi milik pemilik dan selanjutnya apabila
ada kegagalan / kelalaian Pihak Kedua untuk melaksanakannya, maka hal
tersebut akan diambil alih oleh Pihak Pertama atas biaya Pihak Kedua.

c. Biaya pembongkaran dan pembersihan tempat kerja dan fasilitas / bangunan


lainnya harus dimasukkan kedalam Harga Penawaran untuk bermacam – macam
item dalam Biaya Kuantitas Pekerjaan.

9.2 Yang harus diserahkan pada proyek

a. Dengan selesainya waktu pemeliharaan atau pada tanggal – tanggal lebih awal
dari yang dikehendaki Pihak Pertama, Pihak Kedua harus mengosongkan dan

KONSULTAN PERENCANA 23
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

menyerahkan pada Pihak Pertama seperti ditentukan dalam pasal ini. Pihak
Kedua tidak membongkar atau merusak bangunan, peralatan, barang – barang
yang berfaedah, kantor – kantor, gedung dan lainnya seperti tercantum dalam
pasal 9.3. Spesifikasi ini. Semua unit perumahan, kantor dan fasilitas yang lain
harus dibersihkan dalam hal keadaan yang baik, kecuali untuk membongkar bila
diserahkan kepada Pihak Pertama.

9.3 Pembayaran Untuk General Item Lump Sum lainnya

a. Pembayaran untuk general item dan lump sump harus sesuai dengan pasal ini.
Pihak Kedua harus membuat rincian dari harga satuan pekerjaan dan
menyampaikan secara tertulis kepada pihak Pertama tidak lebih dari 30 (tiga
puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Pembayaran dilakukan setiap
bulan berdasarkan kemajuan pekerjaan dan biaya total tidak akan melebihi jumlah
yang disebutkan dalam biaya kuantitas pekerjaan.

b. Jika harga satuan pekerjaan tidak dapat dirinci, maka pekerjaan tersebut harus
diberi keterangan sedemikian rupa sehingga pekerjaan / bagian dari pekerjaan
tersebut dan harganya didefinnisikan dalam biaya kuantitas pekerjaan.

9.4 Penggunaan Program Mutu

1. Program mutu harus disusun oleh Pihak Kedua dan disepakati oleh Pihak
Pertama pada saat rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dan dapat direvisi sesuai
dengan kondisi lapangan.

2. Program mutu paling tidak berisi


a. Informasi pengadaan barang / jasa
b. Organisasi Kegiatan Pihak Kedua dan Pihak Pertama
c. Jadwal Pelaksanaan
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan
e. Prosedur instruksi kerja
f. Pelaksanaan kerja

9.5 Mobilisasi

1. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 14


(emmpat belas) hari kalender sejak SPMK dikeluarkan.

KONSULTAN PERENCANA 24
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

2. Mobilisasi meliputi :

a. Mendatangkan peralatan – peralatan terkait yang diperlukan dalam


pelaksanaan pekerjaan.

b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel,


gudang, dan sebagainya.

c. Mendatangkan personil – personil.

PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak Kedua dalam hal ini meliputi:

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
b. Pengukuran (MC-0 & MC-A)
c. Direksi Keet
d. Papan Nama Kegiatan
e. K3 Keselamatan Kerja dan Asuransi Pekerja

2. PEKERJAAN BREAK WATER


a. Penyusunan Batu Uk. < 250 Kg
b. Penyusunan Batu Uk. 250 – 1000 Kg

3. PEKERJAAN REVERTMEN
a. Galian Pondasi
b. Beton Cyclope
c. Baja Tulangan
d. Beton Revertmen K.250
e. Bekisting
f. Pengadaan Beton Sumuran (Tulangan)
g. Beton Lantai Bertulang/Rigid Pavement
h. Pekerjaan Bollard (Sesuai Gambar)
i. Perawatan Beton
j. Pengadaan Dewatering

4. PEKERJAAN LAIN – LAIN


a. Administrasi dan Dokumentasi

KONSULTAN PERENCANA 25
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

1. Pekerjaan Persiapan

A. Pekerjaan Pembersihan Lapangan


a. Pekerjaan pembersihan adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan maupun lokasi
untuk jalan masuk peralatan agar dapat ditempuh langsung dengan mudah.
Semua daerah yang ditempati bangunan atau yang dilewati jalur bangunan
dibersihkan sesuai petunjuk Direksi. Pembersihan meliputi pembersihan pohon-
pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Hasil
pembersihan itu harus ditempatkan diluar tempat kerja atau dibuang, kecuali ada
ketentuan lain sesuai petunjuk Direksi.
b. Pekerjaan tebas tebang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang banyak ditumbuhi
pepohonan dengan diameter lebih besar 30 cm, yang bertujuan untuk
memudahkan pelaksanaan pekerjaan tersebut dipotong-potong dan kemudian
ditumpuk pada suatu lokasi/ tempat dengan syarat tidak menggangu lingkungan
atau dibuang kelokasi lainnya sesuai dengan persetujuan Direksi
c. Pekerjaan cabut tunggul dilaksanakan pada lokasi dimana akan dibangun suatu
bangunan tanggul yang banyak terdapat pepohonan, apabila tidak dilaksanakan
pekerjaan cabut tunggul dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan syarat tidak
merusak lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya atas persetujuan dari Direksi.
d. Kontraktor diminta untuk memulai pekerjaan pembersihan ini sebelum
pekerjaan utama dimulai.
f. Semua kerusakan yang timbul akibat pekerjaan tersebut terhadap milik umum
atau perseorangan yang dilaksanakan untuk kontraktor, hal tersebut harus
diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

B. Pengukuran (Mc. Nol Dan Mc-A)


a. Untuk mendukung pelaksanaan pekerjan konstruksi, Kontraktor harus
melakukan pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran
tersebut harus disaksikan oleh pengawas/pihak Direksi yang akan menunjukkan
titik referensi.
b. Patok-patok sementara yang terpasang dibuat dari kayu, dipasang pada setiap
jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut
pertimbangan teknis oleh Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titik
uitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil pengukuran.
Agar mudah terlihat, patok dicat warna merah.
c. Kontraktor diwajibkan menjaga titik uitzet ini sebagai titik bantu dalam
pelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi pekerjaan ataupun oleh Tim Pemeriksa
Serah terima Pekerjaan. Apabila patok/titik uitzet tersebut hilang/rusak maka

KONSULTAN PERENCANA 26
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

Kontraktor diwajibkan mengganti patok baru dengan persetujuan Direksi atas


biaya Kontraktor.
d. Pengukuran M.C.-0, untuk mutual chek nol yang akan menghasilkan:
 Data Ukur
 Gambar situasi
 Gambar profil memanjang
 Construction drawing (CD)
e. Setiap hasil pengukuran baik yang data ukur dan gambar harus diketahui dan
diparaf dan ditandatangani oleh Pihak Kontraktor serta Pihak Direksi. Data dan
gambar yang disajikan harus dibuat pada kertas reproduksi yang berkualitas
baik, sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilid rapi.
f. Kontraktor harus telah menyerahkan gambar-gambar Contruction Drawing
(CD) dari pengukuran M.C.-Nol, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk diperiksa oleh
Direksi sebelum dilakukan persetujuan.
g. Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dituangkan
dalam gambar dan tulisan dan boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
pihak Direksi.
h. Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah larut dalam harga
satuan pekerjaan.

C. Pekerjaan Mobilisasi Dan Demobilisasi


a. Sesuai persyaratan dalam Kontrak, maka Kontraktor harus mengadakan
Mobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan
alat berat ke dan dari lokasi pekerjaan.
c. Pembayaran untuk pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi dilakukan lamp sump
dalam 2 (dua) tahap yaitu :
 Tahap kesatu sebesar 50% (lima puluh persen) pada tahap akhir mobilisasi
(mendatangkan alat), dan alat siap dioperasikan.
 Tahap kedua sebesar 50% (lima puluh persen) pada saat pekerjaan konstruksi
siap 100% (seratus persen), dan alat sudah dipulangkan.

D. Direksi Keet, Barak Kerja/Gudang Dan Lain-Lain


a. Kantor Direksi Lapangan yang disiapkan oleh kontraktor adalah merupakan
bagian dari persiapan kontraktor dalam pekerjaan sementara sesuai dengan yang
tertuang dalam spesifikasi umum.

KONSULTAN PERENCANA 27
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

b. Barak kerja untuk pemondokan pekerja maupun bangunan gudang, bengkel


sebagai penyimpanan bahan/material ataupun peralatan kerja harus sesuai
dengan spesifikasi umum.
c. Apabila tidak disebutkan dalam RAB atau dalam ketentuan lain, biaya yang
timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalam harga satuan pekerjaan lainnya.

E. Papan Nama Kegiatan


a. Penyedia. barang/jasa. wajib membuat papan nama pekerjaan sesuai ketentuan yang
berlaku dengan persetujuan pengguna barang/jasa.
c. Ukuran papan nama. pekerjaan 80 x 120 cm bahan triplek/catak sablon dan
dibingkai dengan kayu.
d. Papan nama dipasang pada tempat yang ielas dan mudah dibaca.

F. K3 Keselamatan Kerja Dan Asuransi Pekerja

Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja, biasa disingkat K3 adalah suatu


upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif
dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat – tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan
keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi. Melalui Pelaksanaan
K3LH ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 dapat meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Kerja.
Adapun pengertiannya dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu:
a. Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
b. Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Berdasarkan Pengertian K3 diatas, kita
dapat menarik kesimpulan mengenal peran K3. Peran K3 ini antara lain sebagai berikut:
 Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi
serta produktifitas nasional.
 Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya

KONSULTAN PERENCANA 28
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

 Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
efisien.
 Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari
perusahaan.
K3 ini dibuat tentu mempunya tujuan di buatnya K3 secara tersirat tertera
dalam undang – undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja tepatnya.
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat
meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja
meliputi beberapa hal sebagai berikut :
 HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat
menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan
pekerja yang ada
 DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya
sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.
 RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu
 INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan,
yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi
ambang batas badan/struktur
 ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian
(manusia/benda)

Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :


1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja
2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja
3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Sasaran dari K3 adalah :


1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain
2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
3. menjamin proses produksi aman dan lancar

Tujuan norma-norma : agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan dapat


menjamin keselamatan pekerja.

KONSULTAN PERENCANA 29
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

Dasar hukum k3 :
1. UU No.1 tahun 1970
2. UU No.21 tahun 2003
3. UU No.13 tahun 2003
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996

2. Pekerjaan Break Water

A. Susunan Batu
1.1. Umum
Pekerjaan ini terdiri dari susunan batu untuk pondasi (inti/lapisan pengisi) dan
lapisan penutup yang posisinya sejajar garis pantai (Revetment). Bentuk
kemiringan, ketinggian dan dimensi seperti ditunjukkan dalam gambar atau
berdasarkan petunjuk Direksi.

1.2. Material
Material susunan batu revetment yang memenuhi persyaratan/spesifikasi dan
sudah disetujui oleh Direksi.

1.3. Metoda Pelaksanaan


a. Penyusunan Kembali Break water
- Batu dengan berat <250 Kg
Batu dengan berat <250 Kg dipasang/disusun mulai dari lapisan dasar
sampai ketinggian elevasi yang telah ditentukan (sesuai gambar).
Dipasang dengan menggunakan alat berat (Excavator) mengikuti jalur
rencana.
Didalam pemasangan/penyusunan batu ini, agar dapat diatur sisi-sisi
sudut batu satu dengan batu lainnya dengan memperkecil rongga/pori,
sehingga komposisi batu menjadi lebih kompak dan kokoh terhadap
pengaruh gelombang laut.
- Batu dengan berat 250 Kg – 1000 Kg
Batu dengan berat 250 Kg – 1000 Kg yang merupakan batu primer/batu
pengunci, dipasang dengan menggunakan alat berat Excavator. Batu ini
dipasang setelah batu skunder atau <250 Kg mencapai elevasi yang
ditentukan, kemudian dilanjutkan dengan batu 250 Kg – 1000 Kg/Unit
sebagai batu mengunci, untuk memperkuat batu satu dengan lainnya
(menutupi pori/rongga) dipasang batu yang ukurannya lebih kecil dari
batu primer. Hal ini diperlukan agar lebih kokoh dan kompak.

KONSULTAN PERENCANA 30
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

Untuk lebih jelasnya metode pemasangan batu dapat dilihat pada gambar
terlampir..

1.4. Pembayaran
Harga satuan untuk pekerjaan ini harus sudah termasuk semua persyaratan yang
ditetapkan proyek seperti test material, pengadaan material, transportasi,
peralatan dan upah pekerja juga hal yang berhubungan dengan pemasangan
batu. Untuk pembayarannya dihitung volume batu dalam meter kubik (m3)
terpasang yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Prestasi Pekerjaan
selama priode pelaksanaan kontrak.

B. Pekerjaan Finishing

1. Pembongkaran dan Pembersihan tempat Kerja

Setelah penyelesaian pekerjaan konstruksi dan sebelum disetujui Direksi, kontraktor


harus membongkar bangunan –bangunan, sampah barang-barang yang tidak berguna, tangki-
tangki penyimpanan, jaringan listrik sementara dan bangunan yang ada, kecuali fasilitas-
fasilitas yang tercantum dalam speksifikasi umum, menimbun lubang-lubang dan merapikan
tempat-tempat yang berongga yang diperlukan selama pelaksanaan dan meninggalkan
wilayah kegiatan seperti keadaan semula sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
Dalam hal kontraktor menolak atau gagal dalam melaksanakan pekerjaan ini dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diberitahukan oleh Direksi, Bangunan-bangunan dan
tambahan-tambahan lainnya menjadi milik pemilik dan selanjutnya apabila ada
kegagalan/kelalaian kontraktor untuk melaksanakannya, maka tersebut diambil alih oleh
pemberi pekerjaan atas biaya kontraktor.
Biaya pembokaran dan pembersihan tempat kerja dan fasilitas/bangunan lainnya harus
sudah larut dalam harga penawaran untuk bermacam-macam item dalam daftar kualitas dan
harga.

2. Yang Harus Diserahkan Pada Proyek

Dengan selesainya waktu pemeliharaan atau pada tanggal-tanggal yang telah lebih awal
dikehendaki oleh Direksi, kontraktor harus mengosongkan dan menyerahkan kepada Direksi
seperti yang telah ditentukan dalam pasal ini. Semua unit perumahan, kantor dan fasilitas
yang lain harus dibersihkan dan dalam keadaaan yang baik, (kecuali untuk membongkar)
apabila diserahkan kepada pemberi kerja.

KONSULTAN PERENCANA 31
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

3. Pekerjaan Revertmen

A. Galian Pondasi

Lingkup Pekerjaan
Galian pondasi dilaksanakan untuk semua pekerjaan pasangan bawah tanah, yaitu :
pasangan pondasi batu gunung, pondasi tapak, rolag, sloof dan pekerjaan lain yang
nyata-nyata harus dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
a. Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan. Apabila hal ini
terjadi, maka pengurugan kembali harus dilakukan dengan pasangan atau beton
tumbuk atas biaya Kontraktor.
b. Jika pada galian ditemukan akar-akar pohon dan atau bagian tanah yang longsor
(tidak padat) maka bagain ini harus segera dikeluarkan seluruhnya dan lubang yang
terjadi disisi dengan pasir urug lapis demi lapis, disiram air sampai jenuh, sehingga
mencapai permukaan yang diinginkan.
c. Bilamana galian yang harus melalui atau akan mengganggu saluran/kabel
bawah tanah yang telah ada, maka Kontraktor bertanggung jawab untuk
melindunginya dengan memuat saluran semetara atau pekerjaan khusus lainnya.
d. Galian tanah tidak boleh dibiarkan terlalu lama, sehingga setelah galian disetujui Tim
Teknis / Konsultan Pengawas, segera dimulai tahapan pekerjaan berikutnya.

B. Beton Cyclope

Beton siklop (cyclop) merupakan suatu bahan struktur bangunan yang tersusun dari
campuran beton yang ditambah batu mangga. Komposisi beton siklop terdiri dari beton
dengan mutu beton K-175 ditambah dengan volume batu mangga.
Kekuatan konstruksi beton siklop (cyclop) juga masih di bawah beton bertulang, tetapi
masih lebih baik daripada konstruksi pasangan batu, Penyebabnya karena, beton siklop
(cyclop) masih mampu menahan tegangan tarik dan tekan. Sedangkan, untuk pasangan batu
hanya mampu menahan gaya tekan. tetapi untuk menahan tegangan tariknya sangat lemah.
Beton siklop sering digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan, dan
sebagainya.
Komposisi pemasangan 1 m3 beton siklop diperlukan antara lain:
- 60 % beton campuran 1 PC : 2 PB : 3 KR (PC= Portland Cement, PB = Pasir Batu, dan KR
= Kerikil)
- 40 % batu mangga ukuran 10-20 cm

KONSULTAN PERENCANA 32
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

C. Baja Tulangan

1. Bebas dari karatan. Toleransi terhadap karatan pada baja tulangan ditentukan oleh
Konsultan Supervisi.
2. Baja tulangan diatas diameter 8 mm adalah Baja Ulir.
3. Baja tulangan sengkang/begel atau dibawah diameter 10 mm adalah baja polos.
4. Semua baja tulangan mempunyai tegangan tarik/luluh baja minimal 3000 kg/cm2 atau
300 MPa.
5. Kebenaran akan tegangan tarik/luluh baja tulangan harus dibuktikan dengan percobaan
pada Laboratorium Beton.
6. Baja tulangan mempunyai bentuk dan penampang yang sesuai dengan yang dibutuhkan
atau sesuai-Gambar Bestek.
7. Baja ulir untuk semua diameter tidak boleh didatangkan kelokasi pekerjaan dalam
keadaan bengkok.
8. Baja ulir yang telah sekali dibengkokkan tidak boleh dibengkokkan lagi dalam arah yang
berlawanan.
9. Baja tulangan harus disimpan sedemikian rupa sehingga teiiindung dari hubungan
langsung dengan tanah dan terlindung dari air hujan.
10. Semua peraturan tentang baja tulangan di Indonesia untuk bangunan gedung berlaku juga
pada spesifikasi teknis ini.

D. Beton Revertmen K.250

Beton
1. Terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam.
2. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % dari berat kering, apabila lebih dari 5 %
maka pasir tersebut harus dicuci sebelum dipergunakan.
3. Ada tidaknya kandungan lumpur dalam pasir harus dibuktikan dengan penelitian di
Laboratorium Beton.
4. Bersifat kekal dan tidak hancur oleh karena pengaruh panas matahari.
5. Mempunyai gradasi atau susunan butiran yang baik dan sesuai untuk campuran material
beton.
6. Tidak mengandung zat alkali atau zat-za lain yang dapat merusak beton.

KONSULTAN PERENCANA 33
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

7. Pasir yang akan digunakan untuk campuran beton harus melalui proses penyelidikan di
Laboratorium Beton.
8. Semua Peraturan dan Standar yang disyaratkan untuk Pasir Beton dalam Peraturan Beton
Indonesia (PBI) berlaku juga pada Spesifikasi Teknis ini.

Kerikil Beton
1. Terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam serta bersifat kekal.
2. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dari berat kering, apabila lebih dari 1%
maka kerikil tersebut harus dicuci sebelum dipergunakan.
3. Ada tidaknya kandungan lumpur dalam pasir harus dibuktikan dengan penelitian di
Laboratorium Beton.
4. Bersifat kekal dan tidak hancur oleh karena pengaruh panas matahari.
5. Mempunyai gradasi atau susunan butiran yang baik dan sesuai untuk campuran material
beton.
6. Tidak mengandung zat alkali atau zat-zat lain yang dapat merusak beton.
7. Kerikil yang akan digunakan untuk campuran beton harus melalui proses penyelidikan di
Laboratorium Beton.
8. Kerikil Beton hanya dipakai pada pekerjaan-pekerjaan beton Non Struktural atau beton
dengan mutu di bawah K-125.
9. Semua Peraturan dan Standar yang disyaratkan untuk Kerikil Beton dalam Peraturan
Beton Indonesia (PBI) berlaku juga pada Spesifikasi Teknis ini.

Semen Portland
1. Terdaftar dalam Merk setara dagang.
2. Merk setara Semen Portland yang dipakai harus seragam untuk semua pekerjaan beton
structural maupun beton non struktural.
3. Mempunyai butiran yang halus dan seragam.
4. Tidak berbungkah-bungkah/tidak keras.
5. Untuk pekerjaan beton dan komponen struktur yang berhubungan langsung dengan tanah
dan air dipakai Semen Portland Type II.
6. Untuk pekerjaan beton dan komponen struktur yang tidak berhubungan dengan air dan
tanah dipakai Semen Portland Type I.

KONSULTAN PERENCANA 34
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

7. Seinua peraturan tentang pengunaan semen Portland di Indonesia untuk bangunan gedung
berlaku juga pada spesifikasi teknis ini.

Air
1. Secara visual air harus bersih dan bening, tidak berwarna dan tidak berasa.
2. Tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan zat organic yang dapat merusak
beton.
3. Air setempat dari sumur dangkal atau sumur bor serta yang didatangkan dari tempat lain
kelokasi pekerjaan harus mendapat persetujuan Konsultan Supervisi sebelum digunakan.

Perakitan Tulangan
1. Perakitan tulangan balok, kolom, dan pondasi dapat dilakukan di bengkel kerja oleh
Kontraktor Pelaksana atau langsung pada lokasi konstruksi.
2. Dimensi, model, bengkokan, jarak dan panjang penyaluran tulangan harus sesuai dengan
Gambar Bestek dan Shop Drawing atau standar yang ada dalam Peraturan Beton
Indonesia
3. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan Shop Drawing dan daftar bengkokan, dimensi,
model, dan panjang penyaluran tulangan pada bengkel kerja untuk menghidari kesalahan
dalam pekerjaan perakitan tulangan.
4. Tulangan balok, kolom, dan pondasi yang telah selesai dirakit jika tidak langsung
dipasang harus diletakan ditempat yang terlindungi dari hujan dan tidak boleh besentuhan
langsung dengan tanah.
5. Untuk tulangan plat lantai dan plat atap dirakit langsung diatas bekisting yang telebih
dahulu telah selesai dikerjakan.
6. Semua tulangan utama balok dan kolom harus terikat dengan baik oleh sengkang dengan
alat ikat kawat beton.
7. Jaring tulangan plat harus terikat dengan baik satu dengan yang lain dengan alat ikat
kawat beton.
8. Tulangan yang telah selesai dirakit tidak boleh dibiarkan lebih dari 3 hari dalam
bekisting.

KONSULTAN PERENCANA 35
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

E. Bekisting

1. Bahan utama bekisting adalah multiplek 9 mm yang diperkuat oleh balok-balok kayu 5/7
cm atau 5/10 cm dari kayu kelas kuat III.
2. Penggunaan papan kayu sebagai bekisting dengan alasan apapun tidak diperbolehkan.
3. Kontraktor pelaksana haais mengajukan Shop Drawing untuk bentuk konstmksi bekisting
balok, kolom, plat lantai, dan plat atap serta konstruksi lain yang dianggap perlu oleh
Konsultan supervisi.
4. Penggunaan bekisting system bongkar pasang dari bahan besi harus disetujui oleh
Konsultan Supervisi.
5. Permukaan bekisting harus dilumuri atau dioleskan dengan cairan Residu atau cairan Ter
supaya hasil campuran beton tidak menempel pada bekisting waktu akan dibuka sehingga
dapat menghasilkan permukaan beton yang rapi.
6. Bentuk bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir sesuai rencana.
7. Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga pada waktu diisi dengan campuran beton tidak
bocor atau berubah bentuknya.
8. Hasil pekerjaan bekisting harus diperiksa kembali kebenaran elevasi kelurusannya
terhadap arah vertikal oleh Kontraktor Pelaksana dengan alat Theodolit dan Waterpass.
Pemeriksaan secara manual tidak dibenarkan.
9. Hasil pekerjaan bekisting harus disetujui oleh Konsultan Supervisi sebelum dilakukan
pekerjaan pengecoran beton.
10. Bekisting yang telah dicor beton tidak boleh dibuka kurang dari 28 hari terhitung sejak
waktu pengecoran kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi karena alasan
penggunaan zat additive yang dapat mempercepat proses pengerasan beton atau alasan-
alasan teknis yang dapat dipertanggung jawabkan.
11. Pekerjaan membuka bekisting tidak boleh merusak permukaan beton jika hal ini terjadi
Kontraktor Pelaksana harus memperbaikinya dengan pekerjaan acian beton.
12. Perbaikan permukaan beton yang rusak akibat kesalahan pembukaan bekisting atau sebab
lain harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

KONSULTAN PERENCANA 36
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

F. Pengadaan Beton Sumuran (Tulangan)

1. Sebelum memulai pekerjaan pengadaan beton sumuran (tulangan) Kontraktor Pelaksana


harus memastikan Acuan/bekisting telah seiesai 100 % dan telah disetujui oleh
Konsultan Supervisi.
2. Urutan pemasukan material beton dimulai dengan batu pecah, pasir beton, semen, air,
dan zat additive jika ada. Urutan ini bisa dirubah dengan persetujuan Konsultan
Supervisi.
3. Lama pengadukan material beton dalam Concrete Mixer minimal 1,5 menit kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi.
4. Hasil pengadukan beton dalam Concrete Mixer apabila diputusan oleh Konsultan
supervise sudah cukup langsung dituang dalam wadah yang sebelumnya telah disiapkan
oleh Kontrator Pelaksana.
5. Beton segar hasil pengadukan molen dapat diangkut dengan kereta dorong oleh pekerja
kefokasi bekisting untuk dituang.
6. Beton segar harus segera dituang kedalam bekisting dan tidak boleh dibiarkan lebih dari
10 menit berada dalam wadah kereta sorong atau bak tampungan beton. Penggunaan zat
additive seperti Super Plasticizer juga tidak membolehkan beton segar terlalu lama
dalam wadah tampungan kecuali disetujui oleh Konsultan Supervisi.
7. Beton segar yang telah dituangkan harus dipadatkan dengan Concrete Vibrator sampai,
mencapai kepadatan optimum.
8. Tinggi jatuh penuangan beton untuk bekisting kolom minimal 1,5 meter.
9. Penuangan beton dalam balok, plat lantai, plat atap, dan kolom tidak boleh menciptakam
sangkar kerikil atau penumpukan kerikil pada posisi tententu pada saat bekisting dibuka.
10. Jika terjadi sangkar kerikil Kontraktor Pelaksana harus memperbaiki bagian itu dengan
mempergunakan beton campuran zat kimia khusus untuk sambungan (joint) seperti
Produk SIKA dengan persetujuan Konsultan Supervisi.
11. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan langsung diatas tanah Kontraktor Pelaksana
harus membuat lantai kerja dari campuran 1 Sm : 3 Ps : 6 Kr sehingga air semen tidak
meresap dalam tanah dan bentuk penampang beton sesuai dengan yang direncanakan.
12. Antara pengecoran pertama dengan pengecoran kedua untuk konstruksi yang sama tidak
boleh iebih dari 1 hari.

KONSULTAN PERENCANA 37
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

13. Untuk pengecoran dengan Beton Ready Mix (beton curah) alat-alat untuk pengecoran
seperti Mixer Dump Truck, Concrete Pump, Air Pump, dari Concrete Vibrator harus
tersedia dilapangan.
14. Basil pekerjaan pengecoran dengan Ready Mix sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana.

G. Beton Lantai Bertulang/Rigid Pavement

Perkerasan kaku (Rigid Pavement), terdiri dari plat beton, dengan atau tanpa lapisan
pondasi bawah, di atas tanah dasar yang di lapisi bahan berbutir seperti batu kerikil berupa
agregat dan lapisan Lean Concrete (LC) yang merupakan bagian dari lapisan dasar. Dalam
konstruksi perkerasan kaku, plat beton semen sering juga dianggap sebagai lapis pondasi,
kalau di atasnya masih ada lapisan aspal.
Plat beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan
mendistribusikan beban lalu lintas ke tanah dasar yang melingkupi daerah yang cukup luas.
Dengan demikian, bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton
itu sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh
dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan, dimana masing-masing
lapisan memberikan kontribusinya. Yang sangat menentukan kekuatan struktur perkerasan
dengan beton dalam memikul beban lalu lintas adalah kekuatan beton itu sendiri. Sedangkan
kekuatan dari tanah dasar hanya berpengaruh kecil terhadap kekuatan daya dukung struktural
perkerasan beton.
Lapis pondasi bawah, jika digunakan di bawah plat beton, dimaksudkan untuk sebagai lantai
kerja, dan untuk menghindari terjadinya "pumping".Pumping adalah peristiwa masuk dan
keluarnya air disertai butiran-butiran tanah dasar melalui sambungan dan retakan atau pada
bagian pinggir perkerasan, akibat gerakan lendutan atau gerakan vertikal plat beton karena
beban lalu lintas, setelah adanya air bebas yang terakumulasi di bawah plat beton. Pumping
dapat mengakibatkan terjadinya rongga di bawah plat beton sehingga menyebabkan
rusak/retaknya plat beton.

KONSULTAN PERENCANA 38
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

H. Pekerjaan Bollard (Sesuai Gambar)

Fender dan Bollard dipasang sepanjang jetty untuk menahan benturan dari kapal yang
berlabuh di jetty.
a. Pekerjaan Fender
a. Pengadaan Fender
b. Pemasangan Fender
Angker fender yang telah tertanam dibersihkan dan fender ditempatkan di posisinya lalu
dipasang pasangan angkernya.
a. Pekerjaan Bollard
b. Pengadaan Bollard
c. Pemasangan Bollard
Setelah beton mengeras sempurna, bollard dapat dipasang, angker yangsudah tertanam pada
saat pengecoran pelat bersama tulangannya dibersihkan dan dipasangkan bollard ke posisinya
kemudian dicor setempat

I. Perawatan Beton (Curing)


1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap beton yang
telan selesai dituang dalam bekisting.
2. Perawatan dapat berupa menutup permukaan beton dengan karung goni kemudian
menyiram air secara rutin kepermukaan beton sampai beton berumur satu minggu.
Penggunaan metode lain untuk perawatan beton harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

Quality Control
a. Slump Test
1. Pemeriksaan kekentalan beton (kosistensi) harus dilakukan setiap beton dituangkan dari
Concrete Mixer atau minimal setiap 5 m3 pekerjaan beton pada setiap mutu beton.
2. Pemeriksaan kekentalan beton dilakukan dengan metode Slump Test dimana nilai slump
yang diperoleh haais sesuai dengan nilai slump rencana yang ada pada Job Mix Disain.

KONSULTAN PERENCANA 39
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

b. Benda Uji Beton


1. Kontraktor PeJaksana harus mengambil benda uji beton dalam bentuk kubus dan slinder
standar. Ukuran kubus adalah 20 x 20 cm dan ukuran silinder tinggi 30 cm dan diameter
15 cm.
2. Benda uji beton harus diambil minimal 20 benda uji untuk setiap mutu beton yang
berbeda.
3. Benda uji beton harus dirawat dalam bak dan terendam dalam air sampai berumur 28 hari.
4. Pada benda uji beton harus dicantumkan mutu beton, nama benda uji, dan tanggal
pengambilan benda uji yang tidak mudah hilang dan luntur.

c. Kuat Tekan Beton


1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan pemeriksaan terhadap kuat tekan beton yang telah
selesai mereka kerjakan.
2. Pemeriksaan kuat tekan beton dilakukan di Laboratorium Beton dengan minimal 20
benda uji kubus atau silinder untuk setiap mutu beton.
3. Pemeriksaan kuat tekan beton pada Laboratorium Beton oleh Kontraktor Pelaksana harus
didampingi oleh Konsultan Supervisi. Pemeriksaan kuat tekan beton tanpa didampingi
oleh Konsultan Supervisi hasilnya dianggap tidak sah.
4. Semua biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan pemeriksaan kuat tekan beton ini
dibebankan kepada Kontraktor Pelaksana.
5. Hasil pemeriksaan kuat tekan beton harus menghasilkari kuat tekan beton karakteristik
yang sesuai dengan yang direncanakan dalam Job Mix Disain.
6. Hasil pemeriksaan Kuat Tekan untuk mutu beton yang sudah dilaksanakan dilapangan
harus sudah diserahkan kepada Konsultan Supervisi minimal sebelum pekerjaan
pengecoran beton melampaui 501/2.
7. Kuat tekan beton yang kurang dari 951/2 dari kuat tekan beton rencana dianggap gagal
dan beton yang telah selesai dikerjakan dilapangan harus dibongkar kecuali diputuskan
lain oleh Konsultan Supervisi dengan disertakan Rekomendasi Ahli beton.
8. Kontraktor Pelaksana tidak diperbolehkan melanjutkan pekerjaan pengecoran beton jika
hasil pemeriksaan kuat tekan beton menghasilkan kuat tekan yang berbeda dengan kuat
tekan beton rencana.

KONSULTAN PERENCANA 40
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

9. Perencanaan ulang untuk Job Mix Disain harus dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana
untuk beton yang gagal dalam uji kuat tekan jika dalam pemeriksaan oleh Konsultan
Supervisi bersama dengan Kontraktor Pelaksana kegagalan kuat tekan disebabkan oleh
kesalahan dalam perencanaan campuran dan bukan karena kesalahan pada tahap
pelaksanaan.
10. Pemeriksaan kuat tekan beton selain dengan uji tekan pada laboratorium beton harus
disetujui oleh Konsultan Supervisi.
11. Laporan hasil pemeriksaan kuat tekan beton harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.
Instalasi Dalam Konstruksi Beton
1. Instalsi air bersih, instalasi air kotor, dan instalsi listrik sebaiknya tidak ditanam atau
diletakan dalam konstruksi beton kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek atau oleh
Konsultan Supervisi.
2. Pipa-pipa instalasi dari bahan aluminium tidak boleh ditanam dalam konstruksi beton
untuk alasan apapun.
3. Pipa-pipa PVC atau besi yang ditanam dalam kolom beton diametemya tidak boleh
melebihi 1/3 (sepertiga) dari dimensi terkecil kolom.
4. Pembongkaran sebagian kecil atau sebagian besar konstruksi beton untuk keperiuan
instalasi air bersih, instalasi air kotor, dan instalasi listrik harus dengan persetujuan
Konsultan Supervisi.
5. Pembongkaran konstruksi beton pada daerah joint balok dan koiom serta pada posisi
tumpuan balok untuk keperiuan instalasi air dan instalasi listrik tidak diperbolehkan untuk
alasan apapun kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi dengan disertakan
Rekomendasi Ahli Beton.

Sambungan Antar Beton


1. Penyambungan-penyambungan antara beton lama dengan beton baru sebaiknya dihindari
pada konstruksi beton kecuali sambungan antar kolom tiap lantai.
2. Jika penyambungan terpasak dilakukan permukaan beton lama harus dibersihkan dan
dikasarkan sebelum disambung dengan beton baru.
3. Penyambungan pada posisi tengah kolom dan tengah bentang balok tidak diperboiehkan.
4. Untuk sambungan pada balok dan plat lantai harus dilakukan pada posisi 80 cm dan
tumpuan sedangkan untuk kolom harus disambung pada posisi tumpuan kedua (lantai 2).

KONSULTAN PERENCANA 41
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

5. Bentuk akhir dari konstruksi beton lama (plat lantai dan balok) harus dibuat sedemikian
rupa sehingga ketika disambung beton baru akan menumpu pada beton lama.
6. Penyambungan pada kondisi beton lama yang sudah berumur lebih dari 3 hari harus
dilakukan dengan Bonding Agent dan hal ini harus dengan persetujuan Konsuttan
supervisi.
7. Penggunaan zat-zat kimia untuk memperkuat sambungan harus dengan persetujuan
Konsuttan Supervisi.

Lain-Lain
1. Persyaratan pekerjaan beton dari Pasal 1 sampai dengan Pasal 19 berlaku untuk semua
item pekerjaan beton yang ada dalam Proyek ini.
2. Hal-hal yang belum ditentukan dan diperlukan penjelasannya dalam proses pelaksanaan
pekerjaan ditentukan kemudian oleh Konsultan Perencana bersama dengan Konsultan
Supervisi dalam proses pelaksanaan pekerjaan dengan persetujuan Owner.
3. Hal-hal yang ditentukan kemudian tersebut menjadi satu ketentuan yang mengikat dan
wajib untiik dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana.

J. Pengadaan Dewatering

Dewatering dilakukan untuk mengeringkan lokasi yang akan dilaksanakan kegiatan


dengan menyiapkan bahan serta menyediakan, memasang dan mengoperasikan segala
jenispompa serta peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan pengeringan rembesan
pada berbagai bagian pekerjaan sesuai dengan ketentuan konstruks untuk setiap jenis
pekerjaan
Cara Pelaksanaan
a. Penyedia jasa menyiapkan dan memasang bahan pembuat tanggul sementara
untuk menjaga rembesan.
b. Penyedia jasa harus menyiapkan menyediakan, memasang dan mengoperasikan
segala jenis pompa yang mampu menghisap air yang mengandung lumpur dan
pasir serta peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan pengeringan
rembesan.

KONSULTAN PERENCANA 42
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

c. Jenis dan ukuran pompa yang digunakan, disesuaikan dengan keadaan lokasi
kegiatan.
d. Penyedia Jasa perlu mengontrol kondisi lokasi kegiatan atau di tempat-tempat
lain, untuk mencegah adanya akumulasi limpasan air

4. Pekerjaan Lain -Lain


A. Personil Minimum Utama

Personil Minimum Utama Yang Dibutuhkan yaitu sebagai berikut:

Jabatan
Dalam Pendidikan Pengalaman Jumlah No & Tgl SKA atau
No Ket
Pekerjaan Minimal Kerja Personil SKTK

SKA Ahli
1. Site Manager S1 – Teknik Sipil 8 Tahun 1 Orang Sumberdaya Air
(Muda)
SKA Ahli
6 Tahun 1 Orang Sumberdaya Air
Pengawas (Muda)
S1 – Teknik Sipil
2. Lapangan 1
6 Tahun 1 Orang Ahli Teknik Dermaga

Pengawas SKA K3 Konstruksi


3. Keselamatan S1 4 Tahun 1 Orang
Kereja

3 Tahun 1 Orang SKTK Juru Hitung


Quantity dan
S1 Teknik Sipil Kuantitas/Teknisi
4. Quality
D-III Tehnik Sipil Penghitung Pekerjaan
Engineer 5 Tahun 1 Orang Sumber Daya Air

S1 – Teknik Sipil 4 Tahun 1 Orang SKTK Juru


5. Surveyor D-III– Teknik Sipil 5 Tahun 1 Orang Ukur/Teknisi Survey
SMK Bangunan 6 Tahun 1 Orang Pemetaan
S1 – Teknik 4 Tahun 1 Orang
Arsitektur /Sipil SKTK Juru
6. Draftman S1 – Teknik 5 Tahun 1 Orang Gambar/Draftman
Arsitektur /Sipil Sipil
SMK Bangunan 6 Tahun 1 Orang
Tenaga D-III Tehnik Sipil 4 Tahun 1 Orang
7. Logistik SMU Sederajat 4 Tahun 1 Orang
Staf S1 – Ekonomi 3 Tahun 1 Orang
8. Keuangan D-III eKONOMI 4 Tahun 1 Orang
Staf SMU Sederajat 4 Tahun 1 Orang
9. Administrasi
Catatan : - Diisi dengan nomor registrasi yang bisa di cek melalui situs LPJK.
- Setiap personil yang diajukan oleh penyedia harus melampirkan hasil scan
(pemindaian) surat bersedia ditugaskan secara penuh, SKA/SKTK, Ijazah, KTP
dan NPWP ( Khusus personil yang melampirkan SKA/SKTK).

KONSULTAN PERENCANA 43
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA
Rencana Kerja dan Syarat
Pembangunan Break Water Dan Pembangunan Revertmen PPI Labuhan Tarok
Meukek Kab. Aceh Selatan

B. PERALATAN UTAMA MINIMUM


Peralatan utama minimal yang dibutuhkan adalah sebagai Berikut:

No Peralatan Utama Jumlah Satuan


1. Excavator 80-140 HP 2 (Dua) Unit

C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 120 (seratus dua puluh
hari) kalender.

D. PERIZINAN
Setiap penyedia harus memenuhi persyaratan perizinan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang masih berlaku yang ditetapkan oleh Pokja ULP. Di samping
itu, persyaratan kualifikasi tambahan yang harus dipenuhi penyedia adalah memiliki
atau meyediakan dukungan dari perusahaan atau perseorangan yang memiliki Izin
Usaha Pertambangan (IUP) operasi produksi komodinas batuan di lokasi setempat atau
lokasi berdekatan.

E. Dokumentasi dan Administrasi


Penyedia barang/jasa wajib membuat foto-foto kemajuan pekerjaan dari 0% ,
25%, 50%, 100% dan hal-hal penting, yang dianggap perlu atau dikehendaki oleh
pemberi tugas, sebagai foto dokumentasi. Masing-masing foto dicetak berwarna dalam
ukuran kartu pos dan ditambah foto tampak keseluruhan ukuran 10 R diserahkan
lengkap dengan albumnya. Pemotretan tiap objek diambil dalam tiga keadaan dan
dijelaskan pada album, arah pemotretan, dan bobot prestasi pekerjaan. Kelengkapan
Administrasi merupakan media kontrol pekerjaan selama proses pelaksanaan
berlangsung dan akan di tangani secara khusus. Administrasi yang sifatnya teknis dan
berhubungan dengan masalah pelaksanaan pekerjaan termasuk surat – menyurat,
kontrak dan segala perubahannya akan ditangani oleh bagian kontrak. Sejak saat di
keluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja), maka administrasi proyek mulai
dikerjakan.

Banda Aceh, Mei 2018


KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Program Pengembangan Perikanan Tangkap,

DEWIANA, S.Pi
NIP 19701226 199903 2 001

KONSULTAN PERENCANA 44
PT. PUTRA ANDESPAL PERKASA

Anda mungkin juga menyukai