Pasal 1
Ketentuan Umum
5. Cara pelaksanaan.
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan
– ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS), Gambar Rencana,
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, serta mengikuti petunjuk dan keputusan
Ketua tim Teknis Kegiatan dan Tim Teknis Serta Konsultan Pengawas.
Pasal 2
Jenis dan Mutu Bahan
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai SNI
8138 : 2015 (Aspal keras berdasarkan kekentalan) SNI 03 – 1968 – 1990 (Analisis
Saringan Agregat halus dan kasar) Toleransi ketebalan untuk latasir kelas A ± 2 mm
Pasal 3
Gambar – Gambar
Untuk Gambar Rencana kerja dilampiri :
1. Peta Admistrasi
2. Peta Gogle map
3. Site Plan
4. Gambar Situasi dengan titik kordinat
5. Tampak dan Potongan memanjang
6. Potongan Melintang
Pasal 4
Peraturan Teknis Pembangunan yang Digunakan
Pasal 5
Penjelasan RKS dan Gambar
1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat – syarat
( RKS ) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan ( aanwizjing ).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan gambar Rencana Kerja dan Syarat – syarat (
RKS ), maka yang mengikat / berlaku adalah Gambar Kerja. Bila suatu gambar
tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala
yang lebih besar yang berlaku, begitu juga apabila dalam RKS tidak
dicantumkan sedangkan di gambar ada, maka gambar lah yang mengikat
3. Bila perbedaan – perbedaan itu menimbulkan keraguan – keraguan sehingga
dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan
kepada Konsultan Pengawas dan Ketua Tim Teknis atau tim teknis, dan
Kontraktor mengikuti hasil keputusan yang telah ditetapkan.
Pasal 6
Persiapan di Lapangan
1. Kontraktor harus membuat bangsal kerja untuk para pekerja dan gudang
penyimpanan barang – barang material
2. Pembongkaran bangunan bangsal kerja menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pasal 7
Jadwal Pelaksanaan
Pasal 9
Tempat Tinggal ( Domisili ) Kontraktor dan Pelaksana
Pasal 10
Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan
Pasal 12
Alat – alat Pelaksanaan
Semua alat – alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor,
sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap pakai.
Pasal 13
Situasi dan Ukuran
1. Situasi.
a. Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 merupakan Kegiatan Penyediaan
Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum i Permukiman untuk Menunjang Fungsi
Permukiman Jenis Pekerjaan Pembangunan Jalan permukiman Pengasaplan
b. Ukuran–ukuran tersebut dalam Gambar kerja ataupun dalam RKS
merupakan garis besar pelaksanaan.
c. Kontraktor wajib meneliti situasi dan ukuran, sifat dan luasnya pekerjaan dan
hal–hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.
d. Kelalaian dan atau kekurangan ketelitian Kontraktor / Penyedia Jasa dalam
hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
2. U k u r a n.
a. Ukuran satuan yang dipergunakan di sini semuanya dinyatakan dalam mm,
cm, dan m.
b. Memasang papan Per STA ( 25 meter )
Untuk memenuhi volume pekerjaan Pelaksana Lapangan membuat patok
per STA dari STA+0.00, STA+025, STA+075 dan selanjut sampai batas STA yang
di tentukan dalam kontrak kerja di bawah pengawasan Tim Teknis dan
Konsultan Pengawas .
Patok-patok yang dipancang kuat – kuat dan tulis Jarak per STA.
Pasal 14
Syarat – Syarat Cara Pemeriksaan Material
Pasal 17
Fhoto Dokumentasi
-Photo pekerjaan tiap tahapan dari 0%.50% dan 100% dengan per STA 25
meter tersebut di atas dibuat 5 (lima) set dilampirkan pada saat Berita Acara
peneriman barang dan serah terima barang sebagai salah satu
Pertimbangan dan syarat dalam Berita Acara pembayaran
Untuk Fhoto pekerjaan dibuat 5 set antara lain untuk sbb :
o Satu set untuk Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Provinsi Kalimantan Barat
o Satu set untuk Bidang Bidang Kawasan Permukiman
o Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa Bidang Kawasan Permukiman
o Satu set untuk Konsultan Pengawas
o Satu set untuk Keuangan Bidang Kawasan Permukiman sebagai bahan
pertimbangan Pembayarah hasil pekerjaan
-Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai
dengan petunjuk Konsultan.
-Photo setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan
singkat,.
Kontraktor Pelaksana diwajibkan membuat gambar-gambar As Built Drawing
(ABD) serta back up data Volume Hasil pekerjaan
Kontraktor/ Penyedia jasa di haruskan membuat Laporan Harian / Laporan
Mingguan dan Bulanan sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan di
lapangan secara kenyataan. Hal ini untuk memudahkan pemeriksaan dan
maintenance dikemudian hari. Gambar-gambar ini sebagal pelengkap
penyerahan pekerjaan tahap akhir
.
Pasal 19
Pekerjaan Persiapan
1. Pembersihan Lokasi.
Kontraktor harus membersihkan Lokasi dari segala sesuatu yang dapat
mengganggu pelaksanaan pekerjaan, atas Konsultan Pengawas.
2. Pekerjaan-Pekerjaan Penunjang
Kontraktor harus membangun dan melaksanakan pekerjaan penunjang berupa
pembuatan Jalan masuk sementara ke lokasi proyek berupa jembatan
sementara, jika diperlukan oleh masyarakat warga sekitar untuk ekses lalul intas
sehari.
3. Pembuatan Rambu Jalan.
Kontraktor harus menjaga agar jalan yang sudah di cor dan belum cukup umur
jangan dilewati minimal selama 14 hari setelah pengecoran dengan membuat
rambu-rambu lalu lintas, rambu batas kerja, lampu penerangan bagi
pengguna jalan, lampu tanda bahaya dan lainnya yang mungkin diperlukan..
4. Papan Nama Proyek.
Kontraktor wajib memasang Papan Nama Proyek dan dapat dilihat oleh
masyarakat umum agar transpan pengunaan aggaran jelas .
Pasal 19
Pekerjaan Jalan Sand sheet
Lingkup Aspal
Patching Lapen (Leveling)
Lapis Perekat (Teak Coat)
Latasir Kelas
a. Latasir
- URUTAN KERJA
Campuran Latasir dipindahkan dari dump truck ke pick up/gerobak
diantar ke lokasi penghamparan Kelokasi Pekerjaan Campuran Lasir
kemudian dihampar dalam kondisi panas
dengan suhu 140°C secara manual dan dipadatka dengan tandem ro
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi
hamparan dengan menggunakan alat bantu
- ALAT
TANDEM ROLLER
1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini, dan pada aanwizjing
ternyata diperlukan, dan/atau adanya perubahan maka akan dicantumkan
dalam Berita Acara /Risalah Aanwizjing.
2. Hal – hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di
lapangan, akan dibicarakan dan diatur oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
dan Konsultan Pengawas dengan Kontraktor/penyedia Jasa
3. Dalam melaksanakan pekerjaan penyedia Jasa tetap mengikuti gambar
rencana umum, detail, dan RAB secara umum sebagai acuan kerja yang
tercantum dalam SPK Kerja ;
4. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perbedaan antara gambar
dan RAB, penyedia Jasa sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut harus
konsultasi terlebih dahulu dengan Tim Teknis dan Konsultan pengawas dan
mendapat persetujuan dari PPK;
5. Jika Konsultan Pengawas meminta melaksanakan pekerjaan yang tidak
termasuk dalam Kontrak, maka penyedia Jasa disarankan untuk melaksanakan
tersebut setelah melalui mekanisme yang berlaku yang kemudian akan di buat
Berita Acara Perubahan;
6. Sebelum serah terima pekerjaan Pertama, penyedia Jasa wajib meneliti semua
bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua barang
yang tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi Proyek serta telah diperiksa oleh
Konsultan Pengawas dan Tim teknis
7. Meskipun telah ada Pengawas dan unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu
pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin