Anda di halaman 1dari 24

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

SYARAT- SYARAT DAN


KETENTUAN TEKNIS
BAB I
LINGKUP PEKERJAAN TANGGUNG JAWAB
KONTRAKTOR
1.1. DATA PROGRAM
Nama Kegiatan : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA DRAINASE
Nama Pekerjaan: PEMB. DRAINASE .......... (Sesuai Nama Pekerjaan)
Pemilik Program

: PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

1.2. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan pada kegiatan ini adalah Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Drainase Kegiatan Tahun Anggaran 2016 yang dilaksanakan
sesuai daftar kuantitas dan gambar pekerjaan terlampir. Secara umum
Uraian/Jenis Pekerjaan pada kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Drainase adalah :
1. Pekerjaan Pendahuluan dan Sasaran Utama Penunjang Pekerjaan.
2. Pekerjaan Saluran.
3. Pekerjaan Pelat Beton.
1.3. PERATURAN TEKNIS YANG DIPERGUNAKAN
1.3.1. Uraian spesifikasi bahan-bahan dan persyaratan pelaksanaan, secara
umum

ditentukan

pelaksanaannya

pada

dan

patokan

lain-lain

dan

petunjuk

kualitas
yang

bahan-bahan,

berhubungan

cara

dengan

peraturan pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama


pelaksanaan kontrak ini, harus betul-betul ditaati dan dilaksanakan
sebagai tambahan persyaratan dari semua pasal-pasal yang diuraikan.
Pada khususnya peraturan-peraturan berikut berkenaan dengan hal
terserbut diatas:
i.

Pedoman Pelaksanaan APBN/ Perpres 54 tahun 2010 beserta semua


perubahan atasnya.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

ii.

Pedoman tata cara penyelenggaraan pembangunan Bangunan Negara


yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (Dit. Jen. CIPTA
KARYA).

iii.

Pemeriksaan umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan bangunan : H.I 3


PUBB 1966; NI-33, PUBB-1966.

iv.

Peraturan Beton Indonesia; PBI.Ni-2/ 1955; PBI.NI-2/1971.

v.

Peraturan Muatan Indonesia; PMI,.NI-18/1969.

vi.

Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8

vii.

Peraturan perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga


Kerja) antara lain tentang larangan mengerjakan anak-anak dibawah
umur.

viii.

Dan peraturan-peraturan lain yang belum tercantum diatas tetapi


berkaitan dengan pekerjaan ini.

Bilamana tidak ada lagi sumber dari standar dan kertentuan-ketentuan lain
yang sah berlaku di Republik Indonesia, maka standar internasional lainnya
yang biasa diperbandingkan, dapat dipergunakan sebagai pengganti
standar yang telah diperinci di atas dan harus dengan persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen.
1.3.2. Semua

bahanbahan

yang

diuraikan

pada

pasal-pasal

ini,

harus

didatangkan dalam keadaan baru sama sekali dan tanpa cacat terkecuali
ditentukan lain dalam persyaratan kontrak ini.
1.3.3. Spesifikasi ini hanya menguraikan pekerjaan untuk spesifikasi pekerjaan
struktur diuraikan secara terperinci dalam spesifikasi terpisah.
1.4. RENCANA KERJA
Dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari dari saat penunjukan pemenang.
Kontraktor harus mengajukan rencana kerja atau action plan tertulis lengkap
dengan gambar-gambar pendukung metode kerja, sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaaan seperti yang disebutkan dalam Dokumen Lelang,
menjelaskan secara terperinci urusan pekerjaan dan cara melaksanakan
pekerjaan tersebut termasuk hal-hal khusus bila diperlukan, persiapanpersiapannya, peralatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh mana hal
tersebut mencakup lingkup dari pekerjaannya dan harus mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan,

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

dan pihak-pihak atau instansi yang terkait dengan kelangsungan kegiatan


tersebut di atas.
1.5. TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR
Sebelum pelaksanaan pekejaan, Kontraktor wajib memeriksa kekuatan
konstruksi yang akan dilaksanakan dan harus mengkonsultasikan dengan
Pejabat Pembuat Komitmen atau PPTK atau Pengawas Lapangan. Segala
sesuatu

kerusakan

yang

timbul

akibat

kelalaian

kontraktor

tidak

melaksanakan pemeriksaan kekuatan konstruksi menjadi tanggung jawab


Kontraktor. Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan yang dilaksanakan
telah mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan tidak berarti membebaskan Kontraktor atas tanggung jawab atas
pekerjaannya sesuai dengan isi kontrak.
1.6. TENAGA KERJA
Tenaga-tenaga yang yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga yang
ahli / terlatih dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan/ petunjuk Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
1.7. SATUAN UKURAN
Semua satuan ukuran yang disebutkan dalam spesifikasi ini yang digunakan
dalam pekerjaan adalah standar meter dan Kilogram. Bila disebut satu ton,
yang dimaksud adalah satu ton yang bernilai 1000 kilogram.
1.8. PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN
Bila kontraktor tidak berada di tempat pekerjaan dimana Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan bermaksud untuk memberikan
petunjuk-petunjuk itu harus diturut dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau
oleh orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Kontraktor.
Orang-orang atau pelaksana tersebut harus mengerti bahasa yang dipakai
oleh

Pejabat

Kontraktor

Pembuat

akan

Komitmen,

menyediakan

PPTK,

Pengawas

penterjemah

khusus

Lapangan,
untuk

atau

keperluan

tersebut.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

1.9. LAPORAN
a. Kontraktor diharuskan

membuat bahan laporan berkala kemajuan

pekerjaan untuk setiap satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir


evaluasi kemajuan pekerjaan sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan. Ringkasan laporan tersebut harus
mencantumkan keadaan cuaca, jumlah pengerahan tenaga kerja, tenaga
pengawas

dan

pelaksana,

alat-alat

yang

dipergunakan,

jumlah

pengiriman bahan-bahan bangunan ke lokasi pekerjaan, kemajuan fisik


dari pekerjaan

yang

telah

selesai,

masalah-masalah

yang

timbul

dilapangan serta pemecahannya, dan rencana kerja minggu berikutnya.


b. Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor pada
setiap akhir pekan untuk dievaluasi
c. Laporan lain seperti Laporan Harian dan lain-lain sesuai dengan uraian
dalam syarat-syarat umum kontrak.
1.10.

GAMBAR-GAMBAR DAN UKURAN

a. Gambar-gambar yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan adalah:


1. Gambar yang termasuk dalam dokumen Lelang
2. Gambar perubahan yang disetujui Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan.
3. Gambar

lain

yang

disediakan

dan

disetujui

Pejabat

Pembuat

Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.


b. Cetakan asli dari gambar-gambar Kegiatan disimpan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan. Kontraktor diberi 2 (dua)
set

Cetakan

dari

semua

gambar-gambar

tanpa

pungutan

biaya.

Permintaan kontraktor akan tambahan cetakan dari gambar-gambar


tersebut akan dikenakan biaya.
c. Kontraktor diharuskan menyimpan satu set cetakan di kantor lapangan
untuk dipergunakan setiap saat apabila diperlukan.
d. Gambar-gambar pelaksanaan (Shop drawing) dan detailnya harus
mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan sebelum dipergunakan dalam pelaksanaan Kegiatan.
e. Pada penyerahan akhir pekerjaan (Penyerahan Pertama dan Terakhir)
harus disertai Gambar hasil pelaksanaan (as built drawings).
f.

Semua ukuran dinyatakan dalam sistim matrik.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

g. Kalau terdapat perbedaan dengan spesifikasi maka yang benar dan


berlaku adalah yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan.
1.11.

WILAYAH KERJA

a. Secara umum Kontraktor dilarang menimbun atau menempatkan bahanbahan bangunan di tepi Drainase umum karena Drainase umum tidak
termasuk wilayah kerja Kontraktor kecuali ada pertimbangan khusus dan
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
b. Apabila tidak terdapat tempat kosong yang sesuai untuk menimbun atau
menyimpan bahan-bahan bangunan di sekitar lokasi Kegiatan, maka
bahan bangunan harus didatangkan dari Gudang Kontraktor atau
Leveransir setiap hari dengan jumlah yang cukup untuk pekerjaan satu
hari.
c. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus berkoordinasi dengan
instansi yang terkait, apabila di dalam lokasi Kegiatan terdapat jaringan
pekerjaan yang tidak berhubungan dengan kewenangan Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan ataupun kontraktor pelaksana.
1.12.

BAHAN BAHAN MUTU PEKERJAAN

a. Jenis dan mutu bahan yang dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan


produksi dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri
Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara Tgl. 23 Desember
1980, Keppres 16/1994 dan Keppres No. 24/1995.
b. Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis
pekerjaan harus terdiri dari kualitas tinggi sesuai dengan yang tercantum
dalam syarat-syarat kualitas bahan masing-masing bagian pekerjaan.
Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahan-bahan yang terpakai harus
diterima dan disetujui Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan.
c. Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam peraturan standar yang berlaku di Indonesia. Standar
peraturan yang berlaku adalah edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan
yang mutunya belum diatur dalam peraturan standar maupun ketentuan

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

dalam spesifikasi teknis, harus mendapat persetujuan dari Pejabat


Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan sebelum dipergunakan.
d. Untuk

bahan

yang

mutunya

yang

masih

berdasarkan

standar

internasional, apabila diperlukan, Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,


Pengawas Lapangan dapat meminta Kontraktor untuk menunjukkan
sertifikat tes dari agen, distributor yang menjual atau pabrik yang
memproduksi bahan yang bersangkutan.
e. Bahan-bahan

bangunan

atau

tenaga

kerja

lokal/

setempat

yang

memenuhi syarat teknis sesuai dengan peraturan yang ada (RKS)


dianjurkan untuk dipergunakan untuk dengan mendapatkan ijin tertulis
dari Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
f.

Bila

bahan-bahan

bangunan

yang

memenuhi

spesifikasi

terdapat

beberapa/ bermacam-macam jenis merk diharuskan untuk memakai jenis


dan mutu bahan dipilih satu jenis.
g. Bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan
bangunan tersebut mempunyai beberapa macam mutu, maka harus
ditetapkan untuk dilaksanakan dipergunakan yang mutu/ kwalitas kelas I
(KW. I).
h. Bila Rekanan/ kontraktor sudah menandatangani untuk dilaksanakan
jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak
sesuai dengan yang ditetapkan, harus ditolak atau dikeluarkan dari lokasi
Kegiatan paling lambat 1 x 24 jam setelah ditolak atas biaya/ tanggung
jawab Kontraktor Pelaksana.
i.

Contoh/sampel yang dikehendaki oleh Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,


Pengawas Lapangan, Kontraktor harus segera menyediakan tanpa
kelambatan atas biaya Kontraktor dan harus sesuai dengan ketetapan
(RKS).

j.

Bila dalam uraian dalam syarat-syarat disebutkan nama pabrik/produk


dari suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan
kwalitas dan tipe dari barang-barang yang dikehendaki Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.

k. Kontraktor Pelaksana harus menawarkan harga-harga barang/bahan


tersebut sesuai RKS dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan dan
bahan yang ditawarkan dalam harga satuan pekerjaan dan atau harga
satuan bahan/upah adalah mengikat.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

l.

Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim kelokasi Kegiatan, Kontraktor


harus menunjukkan contoh dari bahan bersangkutan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan untuk diperiksa dan
diteliti mengenai jenis, mutu, berat, kekuatan, dan sifat-sifat penting
lainnya dari bahan tersebut.

m. Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi Kegiatan ternyata tidak


sesuai dengan contoh yang ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis,
berat maupun kekuatannya, maka Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan berwenang untuk menolak bahan tersebut dan
mengharuskan Kontraktor untuk menyingkirkannya dan diganti dengan
bahan-bahan yang sesuai dengan contoh yang telah diperiksa terdahulu.
n. Semua bahan yang disimpan di lokasi Kegiatan harus diletakkan dan
dilindungi sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kontaminasi atau
mengalami proses lainnya yang dapat mengakibatkan rusaknya

atau

menurunnya mutu bahan-bahan tersebut.


o. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kontraktor dilarang menyimpan
bahan-bahan yang berbahaya seperti minyak, cairan lainnya yang
mudah terbakar, gas dan bahan kimia sedemikian rupa sehingga
keselamatan orang dan keamanan lingkungan sekitarnyan dapat dijamin.
1.13.

PEMBONGKARAN STRUKTUR YANG ADA

Pekerjaan ini harus mencakup pembongkaran, baik keseluruhan ataupun


sebagian,

pemindahannya

dan

struktur

lain

yang

diperlukan

untuk

dibongkar untuk memungkinkan pembangunan atau perpanjangan atau


perbaikan dari struktur yang memiliki fungsi yang sama seperti struktur
yang tua (atau bagian dari struktur) yang akan dibongkar.
Pekerjaan harus juga meliputi pemindahan yang memenuhi syarat dari
material bongkaran dari pasal ini, yang meliputi baik pembuangan maupun
penyelamatan, penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan pengamanan
terhadap kerusakan dari material yang ditentukan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
1.14.

PENGATURAN PEMBUANGAN SISASISA

Kontraktor harus melakukan seluruh pengaturan yang diperlukan dengan


pemilik tanah dan memikul seluruh biaya, untuk memperoleh lokasi yang

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

sesuai untuk pembuangan material sisa dan untuk pernyimpanan dari


material yang diselamatkan.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

BAB II
PEKERJAAN PENDAHULUAN
2.1.

PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Pekerjaan Pendahuluan adalah suatu pekerjaan awal yang merupakan


suatu kesatuan pekerjaan yang tidak terpisahkan dari pekerjaan utama
yang diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Surat
Perjanjian/ kontrak, yang meliputi:
a. Sewa Kantor Kegiatan/ Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan yang dilengkapi meja, kursi, dan papan tulis.
b. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan kerja.
c. Pembuatan foto dokumentasi.
Pengambilan Foto Dokumentasi.
-

Permulaan pekerjaan ( 0 % )

Setiap Jenis/ Item Pekerjaan (proses/ 50 % dan finish/ 100 %)

Setiap Pengajuan Pembayaran Angsuran

Setelah masa pemeliharaan berakhir.


Foto harus berwarna ukuran postcard sebanyak masing-masing 3 (tiga)
lembar. Disusun dalam album dan diberi keterangan. Kontraktor/Rekanan
harus

menyediakan

segala

yang

diperlukan

untuk

melaksanakan

pekerjaan yang baik, sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur,
termasuk alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti Concrete Mixer
(Beton

Molen),

Penggetar

Beton

(Vibrator),

Pompa

Air,

Pemadat

(Compactor), alat pengangkat (Hoist) dan sebagainya yang diperlukan


untuk pekerjaan tersebut.
2. Pekerjaan Pengukuran adalah suatu pekerjaan pemasangan patok kayu
meranti sebagai patokan/ pengukuran awal untuk menetukan peil/
elevasi.
3. Pembersihan lokasi awal, dilaksanakan untuk memudahkan pekerjaan
pengukuran dan pekerjaan lainnya.
2.2.

PEMBERSIHAN LAPANGAN

Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan dari


pepohonan, semak belukar, sisa-sisa bangunan, sampah, akar-akar pohon,

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

dan semua material tersebut harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan
sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan Pekerjaan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan harus
juga dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta
areal diratakan dan dirapikan kembali.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sepenuhnya tanggung jawab dan
beban Kontraktor, serta harus diperhitungkan termasuk Overhead pada
analisa harga satuan pekerjaan.
2.3.

PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN

1. Selama pelaksanaan pekerjaan pihak rekanan/ kontraktor diwajibkan


mengadakan segala keperluan untuk keamanan dan kesejahteraan para
pekerja dan tamu, seperti PPPK, sanitasi, air minum dan fasilitas
kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi segala peraturan, tata tertib,
ordonasi pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat.
2. Rekanan/Kontraktor diharuskan membatasi daerah operasinya di sekitar
lokasi pekerjaan dan mencegah para pekerjanya melanggar wilayah
orang lain.
3. Rekanan/Kontraktor harus menjaga agar Drainasean umum, Drainase
kecil dan hak pemakai Drainase bersih dari bahan-bahan bangunan dan
sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan
maupun peDrainase kaki selama pekerjaan berlangsung.
4. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Rekanan/Kontraktor bertanggung
jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada di sekitarnya,
utilitas, Drainase-Drainase, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya
di lokasi dan kerusakan sejenis yang disebabkan karena pelaksanaan
Pekerjaan dalam arti yang luas. Itu semua diperbaiki kontraktor hingga
dapat diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Kontraktor bertanggung jawab atas keamanan dan kerusakan seluruh
pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instansi,
hingga Kontrak selesai dan diterima baik oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

10

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

2.4.

JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH

2.4.1. Air Minum dan Air Kerja


a. Kontraktor harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih
di tempat pekerjaan untuk para pekerjanya.
b. Kontraktor harus mengadakan air kerja untuk keperluan pekerjaan
selama pelaksanaan dapat mempergunakan atau menyambung pipa air
yang telah ada dengan meteran air sendiri (guna memperhitungkan
pembayarannya) atau air sumur yang bersih/ jernih dan tawar, bila hal
ini meragukan harus diperiksa di laboratorium.
2.4.2. Kecelakaan Kerja.
a. Apabila

terjadi

kecelakaan

pada

tenaga

kerja

pada

waktu

melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus segera mengambil tindakan


yang perlu untuk keselamatan si korban. Biaya pengobataan dan lainlain menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus segera melaporkan
kepada Instansi yang berwenang dan Pejabat Pembuat Komitmen,
PPTK, Pengawas Lapangan.
b. Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk PPPK
yang selalu tersedia dalam saat dan berada di tempat kantor lapangan
(direksi keet).
2.5.

PENGUKURAN

2.5.1. Jaringan Titik Tetap


a. Jaringan patok titik tetap diambil berdasarkan referensi titik tetap
(Patok

Beton/Bangunan Permanen) yang dipasang oleh dinas terkait

yang terdekat.
b. semua elevasi yang ditunjukkan dan tercantum dalam gambar adalah
elevasi yang dikaitkan dengan ketinggian patok titik tetap seperti yang
dijelaskan pada butir di atas.
c. Patok titik tetap yang dipergunakan sebagai referensi dalam Kegiatan
ini tercantum dalam gambar-gambar rencana atau akan ditunjukkan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas di lapangan.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

11

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

2.5.2. Pengukuran Kembali.


a. Apabila
lapangan

ada

perubahan

setempat

ditentukan/disesuaikan

bersama

Pejabat

Pembuat

dengan
Komitmen,

kondisi
PPTK,

Pengawas Lapangan.
b. Alat-alat ukur yang dipergunakan harus dalam keadaan berfungsi baik
dan sebelum pekerjaan dimulai semua alat ukur yang dipakai harus
mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan, baik dari jenisnya maupun kondisinya.
c. Cara pengukuran ketepatan hasil pengukuran, toleransi salah tutup,
dan pembuatan serta pemasangan patok bantu akan ditentukan
Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
d. Apabila

timbul

keragu-raguan

dari

pihak

Kontraktor

dalam

menginterpretasikan angka-angka elevasi dalam gambar, maka hal ini


harus dilaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan untuk dimintakan penjelasannya.
e. Apabila terdapat perbedaan antara elevasi yang tercantum dalam
gambar dengan hasil pengukuran ulang, maka Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan akan memutuskan hal itu.
f.

Apabila

terdapat

kesalahan

dalam

pengukuran

kembali,

maka

pengukuran ulang menjadi tanggung jawab Kontraktor.


g. Hasil pengukuran kembali harus sudah diserahkan dan disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan selambatselambatnya 10 hari setelah tanggal SPMK.
2.5.3. Pekerjaan Pengukuran Dan Survei Lapangan
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menggerakkan personil
tekniknya untuk melakukan survei dan membuat laporan mengenai
kondisi fisik lapangan khususnya lokasi rencana konstruksi apakah tidak
terdapat

kesesuaian.

Kontraktor

bersama-sama

dengan

Pejabat

Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan harus secara bersamasama mengambil peil permukaan dan sounding areal kerja dan
menyetujui semua kekhususan terhadap mana semua pekerjaan
didasarkan.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

12

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

b. Kontraktor harus merawat dan menyediakan dan merawat stasion


survei yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, dan harus
membongkarnya setelah pekerjaan setelah selesai.
c. Kontraktor harus memberitahu Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan sekurang-kurangnya 24 jam sebelumnya, bila akan
mengadakan leveling pada semua bagian daripada pekerjaan.
d. Kontraktor harus menyediakan, atas biaya kontraktor, semua bantuan
yang diperlukan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan
dalam pengadakan pengecekan leveling tersebut.
e. Pekerjaan dapat dihentikan beberapa saat oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan bila dipandang perlu untuk
mengadakan penelitian kelurusan maupun level dari bagian-bagian
pekerjaan.
f.

Kontraktor harus membuat peil/ titik-titik tanda (bench mark) permanen


di tiap-tiap bagian pekerjaan dan peil ukuran ini harus diberi pelindung
dan dirawat selama berlangsungnya pekerjaan agar tidak berubah.

g. Kontraktor

harus

menyediakan

alat-alat

ukur

selama

pekerjaan

berlangsung berikut ahli ukur yang berpengalaman sehingga apabila


dianggap perlu setiap saat siap mengadakan pengukuran ulang.
h. Pengukuran titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan
alat optik dan sudah ditera kebenarannya/ dikalibrasi.
i.

Hasil pengukuran lengkap mengenai peil elevasi, sudut. Koordinat,


serta letak patok-patok harus dibuat gambarnya dan dilaporkan kepada
Pejabat

Pembuat

Komitmen,

PPTK,

Pengawas

Lapangan

untuk

mendapatkan persetujuan. Kebenaran dari hasil laporan tersebut


sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
j.

Jika menurut pendapat Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas


Lapangan kemajuan Kontraktor tidak memuaskan untuk menyelesaikan
pekerjaan survei ini tepat pada waktunya atau dalam hal Kontraktor
tidak memulai pekerjaan atau melakukan pekerjaan tidak dengan
standar yang ditentukan, Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan dapat menunjuk stafnya sendiri atau pihak lain untuk
mengerjakan survey lapangan dan membebankan seluruh biayanya
kepada Kontraktor.

2.5.4. Pematokan dan Bouwplank

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

13

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

a. Sebelum

pelaksanaan

pekerjaan

dimulai,

Kontraktror

harus

melaksanakan pematokan dan pemasangan bouwplank sesuai petuntuk


Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
b. Bouwplank harus dibuat tegak lurus sumbu saluran dan dibuat selebar
pondasi saluran.
c. Patok dan bouwplank harus dibuat kokoh, tidak mudah rusak dan tidak
bergerak

serta

harus

dijaga

agar

tidak

rusak/

hilang

selama

pelaksanaan pekerjaan.
d. Elevasi yang tercantum dalam bouwplank dan patok akan menjadi
dasar pelaksanaan pekerjaan baik dalam penentuan lebar saluran,
tinggi saluran maupun tebal pasangan/ konstruksi lainnya.
e. Untuk pekerjaan Drainase lingkungan dipasang patok kayu tiap jarak
50 m dan pada bagian atas setinggi 50 cm di permukaan tanah dicat
meni dan diberi Nomor Sta (Stadium).
2.6.

PENGATURAN LALU LINTAS

a. Lalu Lintas Kegiatan.


1. Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus mematuhi dan
mentaati ketentuan dan peraturan lalu lintas umum yang berlaku,
sejauh pekerjaannya mempengaruhi kelancaran lalu lintas umum.
Dalam hal ini Kontraktor diharuskan mendapatkan pengarahan dan
pedoman dari instansi setempat yang berwenang yaitu polisi lalu
lintas dan Dinas Perhubungan.
2. Penggunaan Drainase dan jembatan umum harus diatur sedemikian
rupa agar gangguan lalu lintas dan kerusakan yang timbul sebagai
akibatnya dijaga sekecil mungkin. Perbaikan kerusakan terhadap
Drainase, jembatan, gorong yang diakibatkan oleh lalu lintas Kegiatan
dibebankan oleh Kontraktor dan harus disetujui Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
b. Rambu-rambu Sementara.
Kontraktor

diharuskan

menyediakan,

membuat,

memasang

dan

menempatkan rambu-rambu lalu lintas sementara pada lokasi dan posisi


termasuk rintangan-rintangan di sekitar lokasi Kegiatan. Penempatannya
harus dengan persetujuan polisi lalu lintas atau instansi lain yang
berwenang. Bentuk dan ukuran huruf serta susunan kalimat pada rambu

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

14

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

dan rintangan harus jelas, mudah dimengerti oleh setiap pengendara


kendaaraan dan pada setiap cuaca gelap dan malam hari harus diberi
penerangan. Apabila pekerjaan telah dinyatakan selesai oleh Pejabat
Pembuat

Komitmen,

PPTK,

Pengawas

Lapangan,

Kontraktor

harus

menyingkirkan semua rambu-rambu dan rintangan-rintangan sementara


yang tidak diperlukan lagi yang selama pelaksanaan dipergunakan untuk
pengaturan lalu lintas disekitar lokasi Kegiatan.

2.7.

PAPAN NAMA KEGIATAN

Kontraktor harus membuat dan memasang papan nama kegiatan ukuran 0,8
x 1 m di lokasi yang ditunjuk Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan.

Ukuran,

bentuk

dan susunan

kata-kata dan

warna akan

ditentukan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.


2.8.

GAMBAR-GAMBAR

YANG

HARUS

DIPERSIAPKAN

OLEH

KONTRAKTOR
2.9.1. Umum
Pelaksanaan pengukuran awal oleh Kontraktor yang dilaksanakan sejak
diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pejabat Pembuat Komitmen,
dimaksud untuk mendapatkan gambaran kondisi lapangan sesungguhnya
dibandingkan dengan gambar yang diterima oleh Kontraktor dari Pejabat
Pembuat Komitmen.
Data dan hasil pengukuran awal oleh Kontraktor yang telah disyahkan dan
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan
pekerjaan tersebut, akan menjadi acuan dasar pembuatan gambar-gambar
selama waktu pelaksanaan sampai selesai pekerjaan.
Gambar-gambar hasil pengukuran awal tersebut di atas, akan merupakan
dasar pokok kesepakatan bersama antara Kontraktor dan Pejabat Pembuat
Komitmen untuk menghitung volume dari masing-masing jenis pekerjaan
yang harus dan telah dilaksanakan oleh Kontraktor, serta yang harus
dibayar oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

15

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

Adapun gambar-gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor meliputi antara


lain:

Construction Drawing atau Working Drawing .


Shop Drawing .
As Built Drawing.
Semua gambar-gambar tersebut di atas, baru bisa dipakai sebagai
pedoman pelaksanaan pekerjaan dan acuan dasar perhitungan volume
pekerjaan sesungguhnya, apabila sudah mendapat persetujuan dan
disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.

2.9.2. Construction Drawing Atau Working Drawing


Construction Drawing Atau Working Drawing adalah gambar rencana
bangun yang telah disesuaikan dengan kondisi lapangan sesungguhnya dan
setelah disetujui dan disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan.
Semua dimensi bangunan, jenis serta komposisi jenis material dan rencana
elevasi posisi dan kedudukan dari masing-masing jenis bangunan Drainase
yang tergambar

Construction Drawing Atau Working Drawing harus

mengacu dan didasarkan pada Design Drawing yang diberikan oleh


Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
Apabila karena kondisi dan posisi lapangan yang sesungguhnya, sehingga
mengakibatkan perlu adanya penyesuaian dimensi, elevasi posisi dan
kedudukan bangunan, maka Kontraktor harus konsultasi dan mendapatkan
persetujuan

terlebih

dahulu

dari

Pejabat

Pembuat

Komitmen,

PPTK,

Pengawas Lapangan. Atas dasar persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen,


jika ada penyesuaian dimensi, elevasi posisi dan kedudukan bangunan,
maka kondisi terakhir rancang bangun yang telah disepakati bersama,
disetujui dan disyahkan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan adalah yang mengikat pada kondisi awal pelaksanaan pekerjaan,
dan merupakan dasar serta acuan utama bagi Kontraktor pada pelaksanaan
pekerjaan.
Construction Drawing Atau Working Drawing yang dipersiapkan oleh
kontraktor tersebut, harus bisa memberikan suatu gambaran rancang

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

16

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

bangun yang akan dilaksanakan pada kondisi nyata lapangan, sehingga


perlu dan harus dicantumkan anatara lain :
Garis elevasi muka tanah asli hasil pengukuran awal.
Dimensi rencana bangunan Drainase.
Elevasi posisi dan kedudukan bangunan Drainase
Jenis dan komposisi material yang akan dipakai dan lain-lain.
Construction Drawing Atau Working Drawing yang disyahkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen, dipakai sebagai dasar dan acuan perhitungan
volume awal saat akan dimulainya pelaksanaan pekerjaan

atau Mutual

Cheek pada kondisi pelaksanaan 0%.


Kontraktor wajib membuat copy Construction Drawing Atau Working
Drawing sebanyak minimum 3 (Tiga) Copy, dengan distribusi dua copy
untuk PPTK, Pengawas Lapangan, satu copy untuk arsip Kontraktor dan satu
copy serta gambar aslinya harus gambar aslinya harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembuatan Working Drawing dan perhitungan Mutual Check harus sudah
selesai dan disetujui oleh PPTK, Pengawas Lapangan dan Pejabat Pembuat
Komitmen selambat-lambatnya 2 minggu setelah tanggal SPMK.
Selama waktu pelaksanaan pekerjaan dari waktu ke waktu, dimungkinkan
adanya penyesuaian pelaksanaan karena kondisi Engineering Adjustment,
atau perubahan desain Revised Design, semuanya bisa mengakibatkan
perubahan

volume

pelaksanaan

pekerjaan

menjadi

bertambah

atau

berkurang.
Untuk kondisi Engineering Adjustment, tidak diperlukan adanya gambar
baru yang disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, namun Kontraktor
wajib

memberikan

laporan

tertulis

serta

sketsa

penyesuaian

guna

mendapatkan persetujuan dari PPTK, Pengawas Lapangan pekerjaan dan


tembusan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Sedang pada kondisi perubahan desain Revised Design, Pejabat Pembuat
Komitmen secara resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang
telah disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen kepada Kontraktor secara
administratif dalam bentuk Variation Order.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan Construction
Drawing Atau Working Drawing termasuk penggandaannya sebanyak 7
(Tujuh) copy, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban kontraktor,

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

17

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

serta sudah harus diperhitungkan termasuk Overhead pada analisa satuan


pekerjaan.
2.9.3. Shop Drawing
Apabila pada konstruksi bangunan yang akan dikerjakan, ada unit bangunan
yang harus dikerjakan pembuatannya di luar areal Kegiatan, dan karena sifat
kekhususannya harus dan terpaksa dikerjakan oleh Sub-Kontraktor, maka
sebelumnya Sub- Kontraktor yang bersangkutan diharuskan membuat dan
menyerahkan gambar rencana bentuk unit bangunan tersebut, lengkap
dengan perhitungan konstruksinya.
Shop Drawing yang disiapkan oleh Sub-Kontraktor tersebut, harus
diserahkan pada Pejabat Pembuat Komitmen, diperiksa, dikoreksi apabila
perlu, dan untuk selanjutnya disyahkan oleh Pemilik Kegiatan.
Gambar Unit bangunan atau Shop Drawing tersebut harus secara lengkap
memuat:
Bentuk unit bangunan serta dimensinya.
Material yang akan dipakai serta spesifikasinya.
List Komponen unit bangunan yang memuat:
a. Panjang lebar, tebal komponen unit bangunan
b. Berat persatuan komponen unit bangunan
c. Jumlah komponen unit bangunan dan lain-lain
Gambar dan list pekerjaan pembuatan dan pemasangan tulangan konstruksi
termasuk dalam kategori Shop Drawing.
Kontraktor wajib membuat copy Shop Drawing sebanyak minimum 7
(Tujuh) copy, dengan distribusi dua Copy untuk PPTK, dan Pengawas
Lapangan, satu copy dipasang di barak kerja, satu copy untuk arsip
Kontraktor dan satu copy serta gambar aslinya harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan Shop Drawing
termasuk penggandaannya sebanyak 7 (Tujuh) copy, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab dan beban Kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk Overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
2.9.4. As Built Drawing

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

18

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai gambar pelaksanaan,


berikut pekerjaan tambah atau kurang berdasarkan Variasi Order yang
diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dan Kontraktor telah melakukan
pengukuran ulang akhir pekerjaan, maka Kontraktor diwajibkan membuat
gambar purna bangun atau As Built Drawing.
Gambar purna bangun atau As Built Drawing tersebut, harus lengkap berisi
antara lain:
-

Garis elevasi muka tanah yang sekarang ada.

Dimensi dan masing-masing bangunan yang telah dikerjakan.

Elevasi posisi dan kedudukan masing-masing bangunan yang telah


dikerjakan.

Jenis material dan komposisi yang telah dipergunakan.

Gambar purna bangun yang telah selesai tersebut harus diserahkan


Kontraktor kepada PPTK, Pengawas Lapangan pekerjaqan untuk diperiksa
dan disetujui, selanjutnya diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
guna mendapatkan pengesahan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
kontraktor atau yang mutual check volume pekerjaan 100%, semua
mengacu dan didasarkan pada gambar purna bangun yang telah disyahkan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dan merupakan volume akhir yang akan
dibayar oleh Pejabat Pembuat Komitmen kepada Kontraktor.
Kontraktor wajib membuat copy As Built Drawing sebanyak 7 (Tujuh) copy,
dengan distribusi dua Copy untuk Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan pekerjaan dan Pengawas, 3 (tiga) copy serta gambar
aslinya harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk data
dan perhitungan hasil pengukuran akhir sebagai pendukungnya.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan As Built Drawing
termasuk penggandaannya sebanyak 7 (Tujuh) copy, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab dan beban kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk Overhead pada analisa harga satuan pada analisa harga satuan
pekerjaan.
As Built Drawing harus sudah diserahkan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan selambatnya-lambatnya bersamaan
dengan Berita Acara Penyerahan I.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

19

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

2.9.5. Administrasi Kegiatan


Kontraktor wajib menyediakan dan membuat kelengkapan administrasi
lapangan berupa buku tamu, buku laporan bahan, material, alat dan pekerja,
catatan harian cuaca dan lain-lain yang diperlukan untuk kelengkapan
administrasi. Kontraktor wajib membuat harian, laporan mingguan dan
laporan bulanan lengkap dengan data penunjangnya dan foto dokumentasi
sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Kegiatan.
Sebelum memulai aktifitas Kontraktor diwajibkan untuk membuat jadwal
atau schedule, rencana kerja, metode kerja, kebutuhan material, Kebutuhan
sumberdaya

daan

peralatan

dan

harus

mendapat

persetujuan

dari

pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.


2.9.

PHOTO DOKUMENTASI

Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan


pekerjaan dan pada akibat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan
dalam bentuk photo dokumentasi.
Photo dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa
memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan
pelaksanaan pekerjaan sejak dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan,
sehingga secara kronologi bisa merupakan satu gambaran tujuan yang akan
dicapai oleh kegiatan tersebut.
Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap yang
berbeda atau secara garis kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan.
Photo dokumentasi tersebut, pelaksanaan pengambilnya dilakukan pada
kondisi tahap kegiatan pelaksanaan Pekerjaan:
Saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0%.
Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50%
Saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100%.
Photo dokumentasi tersebut, selanjutnya harus dicetak ukuran kartu pos,
masing-masing 7 (Tujuh), dengan distribusi 1(satu) Copy dipasang dibarak
kerja dan 4 (empat) copy lainnya ditata rapi pada album photo kemudian
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Pada saat pengambilan photo dokumentasi akhir pelaksanaan pekerjaan,
disamping cetakan ukuran kartu pos sebanyak 4 (empat) copy, sedangkan

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

20

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

pengambilan photo dokumentasinya dari 1 (satu) titik lain yang berbeda


lokasi, dan akan ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan pekerjaan.
Disamping photo dokumentasi utama tersebut, atas permintaan Pejabat
Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan pekerjaan Kontraktor bisa
melaksanakan

pengambilan

photo dokumentasi

kegiatan

pelaksanaan

pekerjaan lainnya yang dianggap berguna dan mempunyai nilai penting


untuk didokumentasikan.
Pada

saat

penyerahan

photo

dokumentasi,

Kontraktor

juga

harus

menyerahkan negatif film, ditata menurut ukuran photo dokumentasi yang


diserahkan.
Semua biaya yang timbul akibat pembuatan photo dokumentasi tersebut
sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor, serta harus
diperhitungkan termasuk Overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
2.10.

PENGERINGAN ATAU COFFERING DAN DEWATERING

Pada bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, areal


pekerjaan kadang-kadang suatu saat tidak bisa bebas sama sekali dari
adanya air.
Pada keadaan ini, kontraktor diwajibkan mengeringkan atau membebaskan
areal pekerjaan yang akan dipakai sebagai kedudukan Konstruksi dari
genangan air atau pengaruh air, karena bisa menyebabkan turunnya
kualitas pekerjaan akibat pengaruh air tersebut.
Pada prinsipnya, selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang
akan dipakai sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar tetap kering,
bebas dari genangan ataupun rembesan air.
Pekerjaan pengeringan yang dimaksud disini adalah, termasuk sistem
drainase lingkungan pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang
negatif, terutama pada masyarakat dan lingkungan setempat.
Untuk

pekerjaan-pekerjaan

menurut

sifatnya

dipandang

oleh

Pejabat

Pembuat Komitmen tidak diperlukan adanya sistem pengeringan khusus


maka, semua yang timbul akibat pekerjaan pengeringan ini menjadi
tanggung jawab dan beban Kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk Overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

21

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

Pada jenis pekerjaan yang dipandang oleh Pejabat Pembuat Komitmen


memerlukan

adanya

konstruksi

memerlukan

penanganan

pengeringan

tersendiri,

maka

sifatnya

khusus

dan

perhitungan

volume

dan

pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan pengeringan tersebut di atas,


diperhitungkan dalam satuan (unit) m, sedangkan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan, sudah harus meliputi upah tenaga, bahan material yang
dipakai,

peralatan

yang

dipergunakan

Overhead

dan

keuntungan

Kontraktor.
2.11.

SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSA BAHAN BANGUNAN

a. Kontraktor harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah


yang baik antara pekerjaannya dan tidak akan mengerjakan tidak sesuai
atau

tidak

mempunyai

keahlian

dalam

tugas

yang

diserahkan

kepadanya.
b. Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan
yang disediakan menurut Dokumen Kontrak dalam keadaan baru dan
semua pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat. Semua
pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defecktif
(rusak).
c. Dalam pengajuan penawaran harga kontraktor harus memperhitungkan
biaya-biaya pengujian/ pemeriksaan berbagai bahan yang dipergunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan. Diluar jumlah tersebut kontraktor tetap
bertanggung jawab atas biaya-biaya pengiriman yang tidak memenuhi
syarat-syarat yang dikehendaki.
2.12. PEKERJAAN YANG TIDAK BAIK
a. Pejabat Pembuat Komitmen atau PPTK berhak mengeluarkan instruksi
agar Kontraktor membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup
untuk diperiksa atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahanbahan atau barang-barang baik yang sudah maupun yang belum
dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Biaya untuk
pekerjaan

dan

sebagainya

menjadi

beban

Kontraktor

untuk

disempurnakan sesuai dengan dokumen kontrak.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

22

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

b. Pejabat Pembuat Komitmen atau PPTK berhak mengeluarkan instruksi


untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahanbahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak.
c. Pejabat

Pembuat

Komitmen

berhak

mengeluarkan

perintah

yang

dikehendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

BAB III
PEKERJAAN PENUTUP
PENUTUP

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

23

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) tidak disebutkan halhal yang dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan, tetapi dalam
pelaksanaan pekerjaan hal ini menjadi bagian yang nyata dilaksanakan
dan disediakan oleh Rekanan, harus dianggap sebagai telah dibuat
didalam spesifikasi ini jadi tidak terhitung sebagai pekerjaan tambah/ meer
werk.

Dibuat oleh
Konsultan Perencana
CV. MONANG JAYA KONSULTAN

M. ARIF HIDAYAT, ST
Direktur

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

24

Anda mungkin juga menyukai