Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH ACEH

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA


Jl. Tgk. Chik Kuta Karang No.03, Kuta Alam, Banda Aceh, Kuta Alam, Kec. Kuta Alam,
Kota Banda Aceh, Aceh 24415

PEKERJAAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CAGAR BUDAYA
TGK.DI RAMBONG KAB.ACEH BARAT

TAHUN ANGGARAN
2021

KONSULTAN PERENCANA
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur cagar budaya tgk.di Rambong kab.Aceh Barat

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja Dan Syarat (RKS) merupakan bagian dari Kesiapan Konsultan
Perencana dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan
Dayah, Tahun Anggaran 2019.

Rencana Kerja Dan Syarat (RKS) ini disusun dalam rangkaian pelaksanaan
“PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CAGAR BUDAYA TGK.DI RAMBONG KAB.ACEH
BARAT”
Demikian kami sampaikan semoga Rencana Kerja Dan Syarat (RKS) yang kami
ajukan ini dapat memberikan gambaran teknis sekilas mengenai permasalahan yang terjadi
dan rencana pelaksanaan pekerjaan, selain itu kami mengharapkan Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS) ini menjadi acuan dalam pelaksana pekerjaan “PERENCANAAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR CAGAR BUDAYA TGK.DI RAMBONG KAB.ACEH BARAT’’ pada Dinas kebudayaan
dan pariwisata Aceh.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang telah
diberikan kepada kami, semoga pekerjaan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Banda Aceh, Maret 2021


………………………………..

……………..
………….

Ir.Y.Martono Hadi,MT

Team Leader
KONSULTAN PERENCANA i
CV PUTRA MANDIRI KONSULTAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT
(RKS)
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

SKPA : DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH


PROGRAM : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA INFRASTRUKTUR
CAGAR BUDAYA
KEGIATAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
CAGAR BUDAYA TGK.DI RAMBONG KAB.ACEH BARAT

LOKASI : KAWAY XVI ACEH BARAT


TAHUN ANGGARAN : 2021

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

Rencana Kerja dan Syarat-syarat adalah suatu peraturan, penjelasan atau batasan-batasan
mengenai pelaksanaan suatu pekerjaan fisik di lapangan.
Rencana kerja dan syarat-syarat dibagi kedalam 2 kelompok yaitu:

1. Syarat-syarat Umum yang mengatur atau menjelaskan proses pelaksanaan secara


umum
2. Syarat-syarat Teknis yaitu yang mengatur atau menjelaskan masalah-masalah teknis
dilapangan.

A. SPESIFIKASI UMUM

I. URAIAN PEKERJAAN
Surat Perjanjian Kerja ( Kontrak ) ini adalah untuk pekerjaan “PERENCANAAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CAGAR BUDAYA TGK.DI RAMBONG
KAB.ACEH BARAT’’.

B. SPESIFIKASI TEKNIS

II. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak Kedua dalam hal ini meliputi:

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
3. PEKERJAAN BETON BERTULANG
4. PEKERJAAN DINDING
5. PEKERJAAN LANTAI
6. PEKERJAAN ATAP
7. PEKERJAAN PLAFOND
8. PEKERJAAN PENGECATAN
9. PEKERJAAN BOXCULVER (2 UNIT)

KONSULTAN PERENCANA 1
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

A. SPESIFIKASI UMUM
PASAL 1

KETENTUAN UMUM

1.1 Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut Gambar-Gambar Bestek, RKS


dan juga Semua Syarat-Syarat, Ketentuan-Ketentuan dan Cara-Cara yang disebutkan
dalam Rencana Pekerjaan ini dan Penjelasan-penjelasan tambahan, yang dicatat atau
dimuat dalam Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan serta Segala
Petunjuk, Saran dan Perintah Lisan dan Tertulis dari Pemimpin Proyek maupun
Pengawas Lapangan selama pekerjaan berlangsung.
1.2 Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah semua pekerjaan yang tercantum dalam
Rencana Anggaran Biaya yang dibuat berdasarkan BQ (Bill of Quantity) yang dibuat
oleh Perencana.
1.3 Pekerjaan meliputi mendatangkan bahan bangunan, alat-alat, perkakas dan
pengerahan tenaga kerja. Disamping itu Pemborong juga harus melaksanakan
pekerjaan persiapan serta keperluan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga pekerjaan bisa diselenggarakan dengan cepat, tepat waktu, tepat mutu, baik
dan sempurna sesuai dengan RKS yang ada.
1.4 Pelaksana harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten, Lisensi, serta Hak
Cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan
Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan.
1.5 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar yang diajukan
oleh Pelaksana, Pelaksana harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan, sekurang-kurangnya 14 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan
Setuju atau Ditolak.
1.6 Dalam hal Dreksi Pekerjaan menetapkan bahwa Standar yang diajukan Kontraktor
tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari Standar yang
disyaratkan, maka Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan Standar yang
disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
1.7 Spesifikasi ini disusun sedemikian rupa dimaksudkan agar calon penawar dapat
menyusun penawarannya yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan
Pemilik tanpa catatan dan persyaratan lain dalam penawarannya.
1.8 Barang, bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.
1.9 Standart yang digunakan adalah Standart Nasional (SNI, SII, SKNI) untuk barang,
bahan, dan jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi ASTM, BS, dll), yang
padanannya secara substantif sama atau lebih tinggi dari Standar Nasional.
1.10 Standart satuan ukuran yang digunakan adalah MKS, sedangkan penggunaan Standart
satuan lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.

KONSULTAN PERENCANA 2
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

1.11 Semua kegiatan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian dan perbaikan
harus dilakukan sedemikian rupa dengan mematuhi ketentuan dan persyaratan kontrak
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum.
1.12 Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari kewajiban membayar
ganti rugi yang berkenaan dengan segala klaim, tuntutan hukum dalam bentuk apapun
yang timbul dari atau sehubungan dengan hal tersebut.

PASAL 2
HUKUM DAN PERATURAN

2.1 HUKUM DAN PERATURAN.


Kontraktor harus mengetahui, memahami dan mematuhi ketentuan hukum dan
Peraturan mengenai Lingkungan Hidup, Keselamatan Kerja, Perpajakan, Bea Cukai,
Ijin Pemasukan Barang, Import dan Komoditi, penyimpanan merupakan keharusan
bagi kontraktor mengikuti prosedur yang harus ditempuh. Dengan tidak mengurangi
kewajiban Kontraktor akan hal tersebut diatas, Kontraktor harus mematuhi ketentuan
peraturan/perundang-undangan sebagai berikut.
2.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikut sertakan Perusahaan Golongan
Ekonomi Lemah Setempat/Koperasi sesuai surat Menteri Koordinator Bidang
Ekonomi Keuangan dan Pengawasan Pembangunan No. S.91/M.EKKU/1997 tanggal
23 Juli 1997 tentang : Peningkatan Peran Serta dan Pemberdayaan Pengusaha Kecil
dan Koperasi dalam pengadaan barang/jasa Instansi Pemerintah.
2.3. Untuk melindungi tenaga kerja, Kontraktor wajib melaksanakan program
JAMSOSTEK atau sejenisnya sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri
Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1989 tanggal 27 Januari
1989 Jo. Surat Kakanwil No. KEP-07/Men/ 1989. Departemen Pekerjaan Umum
Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : PR.06.07-W.01/BJ.3/660 tanggal 10
Agustus 1998.
2.4. RAPAT BERSAMA UNTUK MEMBICARAKAN KEMAJUAN PEKERJAAN.
Rapat tetap antara Direksi dan Kontraktor diadakan seminggu sekali pada waktu yang
telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini membicarakan
pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu
selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

PASAL 3
BAHAN DAN ALAT

3.1 Bahan, alat dan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pemborongan
tersebut dalam Pasal 1 Bab I syarat-syarat administrasi ini harus disediakan penyedia
barang/jasa dan disetujui oleh Pengguna barang/jasa dan konsultan pengawas.

3.2 Penyedia barang/jasa wajib membuat tempat atau gudang yang baik untuk
menyimpan bahan-bahan dan alat-alat, serta menyediakan angkutan bahan-bahan dan
alat-alat tersebut guna lancarnya pekerjaan atas biaya sendiri.

KONSULTAN PERENCANA 3
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

3.3 Pengguna barang/jasa berhak menolak bahan-bahan dan alat-alat yang disediakan
oleh Penyedla barang/jasa Jika kualitasnya tidak memenuhi persyaratan.
3.4 Jika bahan-bahan dan alat-alat ditolak oleh Pengguna barang/jasa maka Penyedia
barang/jasa harus menyingkirkan bahan-bahan dan alat-alat tersebut dari lokasi
pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam kemudian menggantinya dengan yang memenuhi
persyaratan.
3.5 Tidak tersedianya bahan dan alat-alat di pasaran tidak dapat dijadikan alasan
keterlambatan pekerjaan.

PASAL 4
TENAGA KERJA DAN UPAH

4.1 Penyedia barang/jasa harus menyediakan tenaga keria yang cukup jumlahnya,
keahlian, dan ketrampilannya.
4.2 Ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut ditanggung oleh
Penyedia barang/jasa.
4.3 Penyedia barang/jasa wajib menyelenggarakan program Asuransi Sosial Tenaga Keria
(ASTEK) sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

PASAL 5
PELAKSANAAN PENYEDIA
BARANG / JASA

5.1 Penyedia barang/jasa harus menempatkan pelaksana (site manajer) di lapangan yang
menguasai masalah teknis dan administrasi pelaksanaan pembangunan serta dapat
mengambil keputusan yang diperlukan di lapangan.
5.2 Pelaksana di lapangan harus mengerti gambar-gambar perencanaan pelaksanaannya
dan Ahli dibidangnya.

PASAL 6
KENAIKAN HARGA

6.1 Kenaikkan harga bahan-bahan, alat-alat, dan upah selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung ditanggung sepenuhnya oleh Penyedia barang/jasa.
6.2 Penyedia barang/jasa tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim kecuali apabila terjadi
tindakan moneter yang diumumkan secara resmi dan diatur dalam peraturan
Pemerintah untuk pekerjaan Pengadaan barang/jasa.

PASAL 7
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

KONSULTAN PERENCANA 4
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

7.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak,
maka pengguna barang/jasa bersama penyedia barang/jasa dapat melakukan
perubahan kontrak yang meliputi antara lain:
a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak.
b. Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan.
c. Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
d. Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak
Yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

7.2 Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang
tercantum dalam perjanjian/kontrak awal.
7.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna barang/jasa secara tertulis kepada
penyedia barang/jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian/kontrak awal.
7.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan
addendum kontrak.
7.5 Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dijadikan alasan untuk mengubah waktu
penyelesaian, kecuali atas persetujuan tertulis pengguna barang/jasa.

PASAL 8
KEAMANAN TEMPAT KERJA
DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA

8.1 Penyedia barang/jasa bertanggung jawab atas keamanan/keselamatan tempat


keria/tenaga keria, kebersihan halaman bangunan-bangunan, gedung, alat-alat
bangunan selama pekerjaan berlangsung.
8.2 Penyedia barang/jasa bertanggung jawab/wajib menyediakan sarana untuk menjaga
keselamatan para tenaga kerja.
8.3 Jlka tejadi kecelakaan pada pelaksanaan pekerjaan, maka penyedia barang/jasa wajib
memberi pertolongan medis kepada para korban dan segala biaya yang dikeluarkan
sebagai akibatnya, menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.
8.4 Hubungan pekerja dengan penyedia barang/jasa tunduk pada peraturan perburuhan
yang berlaku.

PASAL 9
LAPORAN

9.1 Penyedia barang/jasa wajib membuat laporan harian mengenai pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan dan segala yang berhubungan dengan pekejaan.

KONSULTAN PERENCANA 5
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

9.2 Penyedia barang/jasa berkoordinasi dengan konsultan pengawas wajib membuat


bobot kerja yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang dilaksanakannya, dan jika
diminta oleh Pemberi Tugas untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat
diserahkan.
9.3 Segala laporan dan catatan tersebut dibuat berbentuk buku harian rangkap 4 (empat),
diisi formulir yang telah disetujui penyedia barang/jasa dan selalu ada ditempat
pekejaan/direksi keet.
9.4 Penyedia barang/jasa wajib membuat dan menyerahkan kepada pengguna barang/jasa
foto-foto dokumentasi yang dimasukkan dalam album pekerjaan tentang pelaksanaan,
perkembangan kegiatan basil kerja dari tiap-tiap pos pelaksanaan/bagian pekejaan
sampai selesai, yang dibuat dalam 5(lima) phase, yaitu saat prestasi pekerjaan 0 %
(nol persen), 25 % (dua puluh lima persen), 50 % (limapuluh persen), 75 % (tujuh
puluh lima persen) dan 100 % (seratus persen) pemborong wajib menyerahkan kepada
pengguna barang/jasa perubahan gambar-gambar pelaksanaan (As Built Drawing).
9.5 Penyedia barang/jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna barang/jasa perubahan
gambar-gambar pelaksanaan (As Built Drawing) dalam gambar kalkir.

PASAL 10
DENDA DAN GANTI RUGI

10.1 Besarnya denda kepada penyedia barang/jasa atas keterlambatan penyelesaian


pekerjaan adalah 1 o/o (satu per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk
setiap hari keterlambatan.
10.2 Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna barang/jasa atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuaj ketentuan dalam dokumen kontrak.
10.3 Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur di dalam dokumen kontrak.
10.4 Jika Pemborong setelah mendapat peringatan tertulis 2 (dua) kali berturut-turut tidak
mengindahkan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak, maka
Pemberi Tugas dapat memutuskan hubungan kerja/kontrak secara sepihak.

PASAL 11
RESIKO

11.1 Jika hasil pekerjaan Penyedia barang/jasa musnah/rusak sebagian atau keseluruhan
akibat kelalaian penyedia barang/jasa sebelum diserahkan kepada Pengguna
barang/jasa, maka penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
kerugian yang timbul akibat keadaan tersebut. Jika hasil pekejaan penyedia
barang/jasa sebagian atau seluruhnya musnah/rusak diluar kesalahan kedua belah
pihak akibat keadaan memaksa, maka segala kerugian yang timbul akibat keadaan ini
akan ditanggung oleh kedua belah pihak.
11.2 Jika hasil pekerjaan penyedia barang/jasa sebagian atau seluruhnya musnah/rusak
disebabkan oleh suatu cacat-cacat tersembunyi dalam struktur atau disebabkan oleh

KONSULTAN PERENCANA 6
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

retaknya tanah, maka penyedia barang/jasa bertanggung jawab selama 10 (sepuluh)


tahun sejak pekerjaan diserah terimakan untuk yang kedua kalinya.
11.3 Segala persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun pihak lain berkaitan dengan
pelaksanaan pekejaan ini sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab penyedia
barang/jasa di dalam maupun di luar pengadilan.
11.4 Bilamana selama penyedia barang/jasa melaksanakan pekerjaan ini menimbulkan
kerugian PIHAK KETIGA (orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dalam
pekejaan ini), maka resiko tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

12.1 Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, pada dasarnya akan diselesalkan
secara musyawarah.
12.2 Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah, maka diselesalkan
oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit, dibentuk dan diangkat
oleh kedua belah pihak yang terdiri dari :
 Seorang wakil dari pengguna barang/jasa sebagai anggota
 Seorang wakil dari penyedia barang/jasa sebagai anggota.
 Seorang wakil dari pihak ketiga sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah
pihak.
12.3 Keputusan panitia pendamai ini mengikat kedua belah pihak. Jika perselisihan
sebagaimana dimaksud tidak dapat diselesaikan, maka akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri Kabupaten Aceh Selatan.

II. SPESIFIKASI TEKNIS


PASAL 1
SYARAT- SYARAT PELAKSANAAN TEKNIS

1. Jalan Masuk Ke Daerah Kerja

1.1 Jalan masuk ke dan dari daerah kerja dapat menggunakan jalan – jalan setempat
yang telah ada.
1.2 Pihak Kedua harus mengikuti semua peraturan dan ketentuan hukum yang
berkaitan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab
terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.

1.3 Pihak Kedua harus memperbaiki jalan yang ada memperbaiki / memperkuat
jembatan darurat yang telah ada, sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutan
material sejauh yang diperlukan dalam pelaksanaan.
1.4 Semua pekerjaan yang akan dikerjakan Pihak Kedua dalam hubungan dengan
jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tidak

KONSULTAN PERENCANA 7
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

mengganggu lalu lintas umum untuk kelancaran pelaksanaan transportasi bahan,


Pihak Kedua wajib member tahu / minta izin pemakaian jalan masuk di Kota /
Kabupaten setempat yang dipakai untuk menuju lokasi pekerjaan kepada
Walikota / Bupati setempat dan instansi terkait, terutama untuk menyesuaikan
berat muatan dengan kelas jalan yang ada.
1.5 Pihak Pertama tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau
bangunan yang digunakan oleh Pihak Kedua selama pelaksanaan pekerjaan.

2. Gambar – Gambar Yang Disiapkan Pihak Kedua

2.1 Gambar – gambar Pekerjaan Tetap / Permanen

Umum

a. Gambar – gambar yang terlampir dalam Dokumen Tender merupakan juga bagian
dari Dokumen Kontrak setelah Kontrak disetujui dan ditanda tangani. Sebagai
tambahan gambar – gambar pelelangan, Pihak Pertama akan memberikan kepada
Pihak Kedua gambar – gambar perencanaan yang diperlihatkan detail dari pekerjaan.
Gambar – gambar tersebut akan menjadi bagian dan kesatuan dari Kontrak.
b. Selama masa pelaksanaan, Pihak Pertama akan mengeluarkan gambar – gambar lain
yang mungkin diperlukan untuk melengkapi gambar – gambar terdahulu atau gambar

– gambar detail sebagai kelengkapan dari gambar – gambar detail terdahulu. Gambar
– gambar tambahan ini akan merupakan bagian dan kesatuan dari Kontrak.

c. Pihak Kedua harus mengikuti dimensi dan ukuran – ukuran yang tercantum pada
gambar. Bila dimensi yang diperlukan tidak terdapat pada gambar, maka Pihak Kedua
harus meminta dan atau menanyakan dimensi tersebut kepada Pihak Pertama sebelum
sebagian pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam setiap kasus, gambar – gambar
detail lebih mengikat dari gambar – gambar umum.
d. Pihak Kedua harus senantiasa meneliti gambar – gambar tersebut maupun gambar –
gambar yang diterbitkan dan diberikan setiap saat kepada Pihak Kedua. Bilamana
terdapat hal – hal yang mengandung dua pengertian, perbedaan atau kesalahan yang
ditemukan pada gambar – gambartersebut harus ditunjukkan kepada Pihak Pertama
sebelum dilaksanakan, dan keputusan Pihak Pertama dalam pemecahan masalah
tersebut diatas merupakan keputusan yang final.
e. Pihak Kedua harus menyerahkan semua gambar – gambar tersebut sedini mungkin
kepada Pihak Pertama untuk disetujui, kecuali bila disebutkan lain dalam Kontrak,
selambat – lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Kontrak ditanda tangani.
f. Bilamana gambar dan Dokumen – dokumennya tidak diserahkan dalam batas waktu
yang ditentukan didalam Kontrak, maka Pihak Kedua bertanggung jawab atas
keterlambatan dan kerusakan yang mungkin timbul serta menanggung pula semua
resiko pembiayaannya.

KONSULTAN PERENCANA 8
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

g. Semua gambar – gambar yang telah mendapat persetujuan dari Pihak Pertama akan
menjadi bagian dan kesatuan dari Kontrak.

2.2 Gambar – gambar pelaksanaan

a. Kontraktor harus menggunakan gambar – gambar Kontrak sebagai dasar untuk


mempersiapkan gambar – gambar pelaksanaan. Gambar – gambar itu harus dibuat
lebih detail untuk pekerjaan tetap.

2.2.1 Gambar – gambar Bengkel / Gudang

a. Gambar – gambar bengkel / gudang untuk keperluan penyimpanan peralatan


dan bahan – bahan milik Pihak Kedua disiapkan oleh Kontraktor untuk
memperlihatkan garis besar, ukuran type bahan dan sebagainya serta uraian
pekerjaan tertentu sesuai dengan gambar – gambar dan spesifikasinya.

2.3 Gambar – gambar Pekerjaan sementara

2.3.1 Umum

a. Semua gambar – gambar yang disiapkan oleh Pihak Kedua harus terinci
diserahkan kepada PIhak Pertama tidak kurang dari 14 ( empat belas ) hari
kalender sebelum tanggal program pelaksanaan atau dalam waktu yang telah
ditentukan dalam Kontrak. Gambar – gambar harus diserahkan antara lain :
letak dan detail yang penting dari semua komponen utama pekerjaan
sementara yang diusulkan Pihak Kedua untuk dilaksanakan dilapangan atau
daerah lain yang ditentukan. Hal ini tidak terbatas pada perlengkapan
Kontruksi, Kantor, Gudang, Tempat penyimpanan, fasilitas perumahan,
persediaan dan pembuangan air, jaringan listrik dan jalan masuk.

Hal – hal yang harus dipenuhi antara lain :

a. Gambar – gambar harus menunjukkan fasilitas pembongkaran bahan dan


perlengkapan yang diusulkan Pihak Kedua untuk dibawa ke lapangan.
b. Gambar – gambar untuk perencanaan yang diusulkan Pihak Kedua yang
dipakai dalam pelaksanaan Konstruksi juga harus diserahkan pada Pihak
Pertama sebanyak 3 (tiga) rangkap.
c. Apabila Pihak Pertama memberikan tanggapan terhadap Gambar – gambar
yang diusulkan Pihak Kedua, atau selama 14 (empat belas) hari kalender tidak
ada tanggapan dari Pihak Pertama. Hal ini tidak meringankan tanggung jawab
Pihak Kedua dan kewajiban sesuai dengan Kontrak.

2.3.2 Gambar – gambar Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan

KONSULTAN PERENCANA 9
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

a. Pihak Kedua hendaknya mengajukan rencana terinci dari seluruh pekerjaan


sementara yang menjadi bagian pekerjaan permanen, dan diserahkan kepada
Pihak Pertama untuk dan mendapat persetujuan, dalam waktu tidak kurang 30
(tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan. Prosedur
untuk merubah dan mendapat persetujuan atas Gambar – gambar yang
diutarakan dalam Spesifikasi Umum pada bagian IV Pasal 4.1.1.
b. Pekerjaan sementara untuk menunjang kebutuhan pekerjaan permanen hanya
dibangun sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Pihak Pertama,
Persetujuan Pihak Pertama tidak mengurangi tanggung jawab Pihak Kedua
sesuai dengan Kontrak.
2.4 Gambar – gambar Purnalaksana (As Built Drawing )

a. Selama masa pelaksanaan, Pihak Kedua harus memelihara 1 (satu) set gambar
purnalaksana yang terbaru untuk tiap – tiap pekerjaan. Dimana gambar
tersebut memperlihatkan perubahan yang dikerjakan sesuai dengan Kontrak,
sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “
Sudah Dilaksanakan “ untuk setiap uraian pekerjaan sementara.
b. Gambar purnalaksana akan diperiksa tiap bulan dilapangan oleh Pihak Pertama
dan apabila ditemukan hal – hal yang tidak memuaskan dan dilaksanakan,
pekerjaan tersebut harus diperiksa kembali dalam waktu selambat – lambatnya
6 (enam) hari kerja.
c. Sesudah hampir seluruh pekerjaan permanen yang sesuai dengan gambar
Kontrak diselesaikan, gambar purnalaksana yang tepat setelah mendapatkan
persetujuan Pihak Pertama, akan ditanda tangani bersama – sama Pihak
Pertama dan Pihak Kedua.
d. Gambar purnalaksana harus dibuat pada kertas berkualitas baik dan mudah
dicetak, sehingga dapat dibuat salinan yang dapat dibaca dengan jelas.
e. 1 (satu) set gambar purnalaksana pada kertas tersebut diatas bersama 2 (dua)
set cetakan harus diserahkan pada Pihak Pertama selambat – lambatnya dalam
waktu 150 (seratus lima puluh) hari kerja, setelah diterbitkan Berita Acara
Penyelesaian Oleh Pihak Pertama.

3. Standar Dan Persyaratan

3.1 Semua bahan dan peralatan yang harus disediakan dalam Kontrak atau untuk
pekerjaan yang dibuat dipabrik harus mengikuti standar masing – masing
pekerjaan berdasarkan persyaratan dalam Kontrak.
3.2 Apabila standar untuk bahan dan peralatan tidak dijelaskan dalam persyaratan ini
harus mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) atau berlaku di Indonesia atau
dapat mengikuti British Standart (BS) yang terakhir, Standart The American
Scociety For Testing and Materials (ASTM) atau standar yang umum untuk
digunakan di Indonesia.

KONSULTAN PERENCANA 10
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

3.3 Apabila Pihak Kedua mengusulkan standar dan persyaratan yang setara dari bahan
dan peralatan yang sama, Pihak Kedua harus menyatakan perubahan tersebut dan
menyerahkan persyaratan dan standar yang lengkap serta keterangan, data bahan
dan peralatan dalam Bahasa Indonesia untuk mendapatkan persetujuan dari Pihak
Pertama.
3.4 Penyerahan usulan tersebut harus tepat pada waktunya dan apabila terjadi
kegagalan dalam membeli bahan dan peralatan yang diusulkan sebelum mendapat
persetujuan Pihak Pertama merupakan resiko Pihak Kedua.
3.5 Pihak Kedua harus melakukan pengujian material seperti batu untuk revetment,
sesuai Spesifikasi Teknik yang bersangkutan.

4. Program Pelaksanaan Dan Pelaporan

4.1 Program / Rencana Pelaksanaan

a. Pihak Kedua harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai syarat – syarat


Kontrak dengan menggunakan CPM Network, program tersebut harus dibuat
dalam dua bentuk barchart dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan ;

1. Mulai, tanggal paling awal


2. Selesai, tanggal paling akhir
3. Waktu yang diperlukan
4. Waktu float
5. Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan

b. Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan


pekerjaan sementara dan pekerjaan tetap, kelongaran waktu yang diperlukan
untuk persiapan danpersetujuan gambar – gambar, pengiriman peralatan dan
bahan kelapangan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun hari
libur keagamaan.

4.2 Laporan Bulanan

a. Sebelum tanggal sepuluh setiap bulan atau pada waktu yang telah ditetapkan
Pihak Pertama, Pihak Kedua harus menyerahkan 5 (lima) salinan Laporan
Kemajuan Bulanan yang berisi laporan hasil kemajuan fisik pekerjaan selama
bulan yang terdahulu. Laporan sekurang - kurangnya harus berisi hal – hal
sebagai berikut :
1. Persentase total pekerjaan yang telah dilaksanakan berdasarkan kenyataan
yang dicapai pada bulan laporan dan persentase rencana yang
diprogramkan pada bulan berikutnya.

KONSULTAN PERENCANA 11
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

2. Persentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan, disertai dengan


persentase rencana yang diprogramkan dan diberi keterangan mengenai
kemajuan pekerjaan.
3. Jadwal rencana keggiatan mendatang akan dilaksanakan dalam waktu 2
(dua) bulan berturut – turut dengan perkiraan tanggal permulaan dan
penyelesaiannya.
4. Daftar tenaga buruh setempat, serta penempatannya selama periode waktu
pembuatan laporan.
5. Daftar alat produksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang dating dilokasi pekerjaan dan
telah disingkirkan dari lokasi.
6. Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan permanen.
7. Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa
laporan.
8. Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan
pembayaran yang diperlukan pada bulan berikutnya.
9. Hal – hal lain yang diminta sesuai dengan Kontrak, dan masalah yang
timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan
laporan.

4.3 Laporan Harian

Pihak Kedua harus membbuat laporan harian, yang berisi antara lain :
a. Kuantitas dan macam bahan yang didatangkan.
b. Penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya.
c. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan.
d. Kuantitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan.
f. Catatan – catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

4.4 Laporan Mingguan

Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian
dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu.

4.5 Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan

a. Pihak Kedua harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana mingguan yang telah
disetujui oleh Pihak Pertama setiap akhir minggu dan minggu – minggu
berikutnya. Rencana tersebut sudah termasuk pekerjaan tanah dan pekerjaan
konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, pengadaan
bahan, pengangkutan bahan peralatan, dan lain – lain yang diminta oleh Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara tertulis

KONSULTAN PERENCANA 12
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Pihak Pertama. Pihak Kedua harus
menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana harian secara tertulissemua kemajuan yang
sudah disetujui oleh Pihak Pertama. Jadwal rencana harus mencakup semua,
namun tidak terbatas pada pekerjaan tanah, pekerjaan pasangan dan kegiatan lain
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Pihak Kedua harus menyediakan
rencana kerja bulanan dengan system Bar Chart pada akhir bulan dan untuk bulan –
bulan berikutnya. Rencana kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari
mulai sampai akhir harus diserahkan kepada Pihak Pertama selambat – lambatnya
pada hari ketiga tiap bulan.

4.6 Rapat Bersama Membicarakan Pekerjaan

a. Rapat tetap antara Pihak Pertama antara Pihak Kedua diadakan seminggu sekali
pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini
membicarakan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk
minggu selanjutnya dan permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

4.7 Foto Kemajuan Pekerjaan

a. Pihak Kedua harus menyerahkan foto berwarna kepada Pihak Pertama mengenai
kemajuan pekerjaan ( dengan ukuran tidak kurang 8 x 12 cm ) pada lokasi yang
telah ditentukan oleh Pihak Pertama selama masa Kontrak. Foto diambil pada
waktu awal / sebelum dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan waktu selesainya
pelaksanaan pekerjaan, serta pada waktu selesai pemeliharaan.
b. Foto yang harus diserahkan kepada Pihak Pertama dilampirkan pada laporan
kemajuan bulanan dan masing – masing sebanyak 5 (lima) rangkap. Tanggal dan
penjelasan dari tiap foto perlu dicantumkan. Biaya pembuatan foto tidak akan
dibayar terpisah dan dianggap termasuk dalam harga satuan untuk tiap pekerjaan
pada biaya kuantitas pekerjaan. Negatif dari foto ini akan merupakan milik Pihak
Pertama dan tidak akan disediakan cetakan dari negative ini kepada orang
seseorang tanpa seizin Pihak Pertama.

5. Bahan – Bahan Dan Alat Yang Harus Disediakan Kontraktor

5.1 Umum

a. Pihak Kedua harus menyediakan seluruh alat produksi dan material yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan kecuali di sebut tersendiri didalam
Kontrak. Jika ditentukan lain, segala peralatan dan material yang membentuk
bagian pekerjaan baru dan harus di sesuaikan dengan standart menurut pasal 5.1.
Bahan – bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.

KONSULTAN PERENCANA 13
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

b. Apabila disebabkan sesuatu hal sehingga bahan yang dimaksud tidak dapat
diperoleh didalam negeri, maka Pihak Kedua dapat melakukan pemesanan dari
luar negeri setelah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama.
c. Pihak Kedua harus melaporkan kepada Pihak Pertama, bila mana bermaksud
untuk mensuplai peralatan dan material yang tidak sesuaidengan standart sebagai
tersebut diatas dan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.

5.2 Alat – alat Produksi

a. Pihak Kedua harus menyediakan segala alat produksi yang diperlukan


secukupnya untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Pihak Pertama boleh
meminta kepada Pihak Kedua untuk menyediakan alat produksi tambahan dan
peralatan lain bila mana menurut pertimbangannya penting untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan Kontrak. Pihak Kedua harus menyediakan seluruh
peralatan serta suku cadang dan harus menjaga persediaan yang cukup untuk
tidak memperlambat pelaksanaan pekerjaan.

5.3 Material Pengganti

a. Pihak Kedua harus berusaha mendapatkan material yang ditentukan, bila mana
material yang ditentukan tidak mungkin diperoleh dengan alasan yang dapat
diterima, Pihak Kedua dapat menggunakan material pengganti, tetapi terlebih
dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama. Harga satuan
penawaran pada biaya kuantitas pekerjaan tidak diperkenankan untuk dinaikkan
akibat penggantian material.

5.4 Pemeriksaan Peralatan dan Material

a. Peralatan material yang disediakan oleh Pihak Kedua harus berupa informasi
sesuai dengan / menurut yang didalam Kontrak di salah satu atau lebih dari tempat
– tempat berikut yang ditentukan oleh Direksi :

 Tempat produksi atau pabrik pembuatan


 Tempat – tempat pengangkutan laut
 Lokasi pekerjaan

b. Pihak Kedua harus menyerahkan Pihak Pertama berupa informasi mengenai


peralatan dan material yang diminta oleh Pihak Pertama untuk pemeriksaan.
Pemeriksaan dari peralatan atau pengulangan pemeriksaan, bukan berarti
membebaskan Pihak Kedua dari tanggung jawabnya untuk pengadaan peralatan
dan material sesuai dengan peralatan.

5.5 Jadwal Suplai dan Pengangkutan

KONSULTAN PERENCANA 14
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

a. Pihak Kedua harus menyerahkan kepada Pihak Pertama jadwal lengkap sistim
pengangkutan serta material dan alat produksi yang menunjukkan perincian
bagian pengangkutan dan metodenya. Pihak Kedua harus memberitahukan Pihak
Pertama, tanggal peralatan produksi dan material yang dimaksud tiba dilapangan
pekerjaan.

5.6 Persyaratan, Brosur dan Data yang harus disediakan Pihak Kedua

a. Pihak Kedua harus menyerahkan kepada Pihak Pertama memperoleh sebanyak 2


(dua) set lengkap persyaratan, brosur dan data dari material dan peralatan yang
akan disediakan sesuai dengan kontrak setelah 30 (tiga puluh) hari penerimaan
pekerjaan.

Persetujuan Pihak Pertama untuk persyaratan, brosur dan data tersebut tidak akan
membebaskan Pihak Kedua dari tanggung jawabnya terhadap pekerjaan yang terkait
didalam Kontrak.

6. Survey Dan Pengukuran Pekerjaan

6.1 Bench Marks

a. Sebelum menggunakan suatu Banc Marks (BM) titik referensi dari BM tersebut,
Pihak Kedua dapat melakukan pengukuran / pemeriksaan kembali untuk
meyakinkan ketelitian. Pihak Pertama tidak akan bertanggung jawab atas
ketelitian Bench Marks yang lain. Pihak Kedua dapat membuat tambahan BM
sementara untuk keperluan pekerjaan, namun setiap Bench Marks sementara yang
dibuat ketelitiannya harus sama dengan Bench Marks yang diberikan oleh Pihak
Pertama.

6.2 Pekerjaan Pengukuran

a. Patok – patok pengikat sumbu tanggul dipasang oleh Pihak Kedua ditempat yang
tidak mudah berubah kedudukannya yang ditentukan oleh Pihak Pertama, terbuat
dari kayu keras dengan diameter 10 cm dan panjang 100 cm.
b. Untuk menentukan garis sumbu dan elevasi permukaan tanah, dan pemasangan
profil harus memakai alat optic.

6.3 Pemeriksaan Bersama (Mutual Check)

KONSULTAN PERENCANA 15
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

a. Pada tahap awal periode pelaksanaan Kontrak dan pada pelaksanaan pekerjaan,
Pihak Pertama bersama – sama Pihak Kedua melakukan pemeriksaan dan
perhitungan atas kemungkinan adanya :
 Perubahan rencana sesuai kebutuhan lapangan.
 Perubahan elevasi, dimensi, panjang dan atau jenis konstruksi / spesifikasi.
 Perubahan / pengurangan / penambahan jenis pekerjaan terhadap jenis
pekerjaan yang tertuang dalam Kontrak.
 Perubahan kuantitas yang disebabkan adanya butir (a), (b) dan (c) tersebut
diatas.
b. Untuk melaksanakan pemeriksaan bersama ini, Pihak Pertama akan membentuk
Panitia / Tim Peneliti pelaksanaan Kontrak.
c. Hasil dari pemeriksaan / penelitian bersama tersebut dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan Bersama (Mutual Check).
d. Apabila hasil pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi / lingkup
Kontrak, maka akan dituangkan ke dalam Adendum Kontrak.

7. PEKERJAAN SEMENTARA

7.1 U m u m

a. Pihak Kedua bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan dan


pembongkaran semua pekerjaan sementara yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan. Rincian dari pekerjaan sementara dimana Pihak Kedua bermaksud
untuk melaksanakan pekerjaan dilapangan harus diserahkan terlebih dahulu
kepada Pihak Pertama untuk mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur dalam
persyaratan umum. Apabila Pihak Kedua bermaksud membuat pekerjaan
sementara diluar daerah lokasi pekerjaan seperti terlihat pada gambar, semua
biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan termasuk pembebasan tanah, sewa
tanah dan sebagainya ditanggung oleh Pihak Kedua dan biayanya sudah termasuk
pada pekerjaan yang bersangkutan pada biaya kuantitas pekerjaan. Keterlambatan
atau hambatan yang disebabkan pekerjaan tersebut tidak membebaskan Pihak
Kedua terhadap tanggung jawabnya untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak.
Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.

7.2 Lokasi Pekerjaan

a. Lokasi pekerjaan seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, disediakan oleh Pihak Pertama dan bebas dari biaya pembebasan
tanah. Apabila diperlukan lahan tambahan untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan, maka Pihak Kedua tidak dapat menuntut kepada Pihak Pertama dalam
hal ganti rugi tanah dan hal tersebut merupakan resiko Pihak Kedua. Pihak Kedua
sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada lokasi seperti pada
gambar atau petunjuk Pihak Pertama.

KONSULTAN PERENCANA 16
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

b. Pihak Kedua hendaknya membatasi aktivitas peralatan dan anak buahnya pada
tanah yang sudah dibebaskan tersebut termasuk jalan masuk yang disetujui Pihak
Pertama sehingga mengurangi kerusakan pada tanaman maupun pilik penduduk
serta kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kenderaan harus diperbaiki kembali
pada keadaan sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pihak Pertama.
c. Pihak Kedua bertanggung jawab langsung kepada pemberi tugas untuk semua
kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah yang disebabkan operasi
pekerjaan baik milik Pihak Pertama atau orang lain. Pihak Kedua harus
mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kerusakan
tersebut sesuai dengan ketentuan pada persyaratan Umum ini.

7.3 Kantor Pihak Kedua, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh, dan
sebagainya.
a. Pihak Kedua harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan membongkar
pada akhir pekerjaan.
b. Kantor Pihak Kedua, perkampungan staf, gudang, bengkel, pemondokan buruh
dan bangunan lainnya ditempat yang telah disediakan.
c. Perkampungan staf Pihak Kedua dan pemondokan buruh harus dilengkapi
dengan segala fasilitas yang diperlukan seperti air bersih, penerangan, jalan,
lorong, tempat parker, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegah kebakaran.
Kerusakan biaya untuk pekerjaan diatas adalah menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua.

8. Pengawasan Keamanan Sementara

8.1 U m u m

a. Semua pengawasan keamanan dan kesehatan yang diperlukan untuk pelaksanaan


pekerjaan seperti (tetap tidak dibatasi) pengaturan sanitasi, pembersihan lapangan
kerja, peledakan – peledakan, pagar sementara, alat – alat keamanan dan
pemadam kebakaran, harus disediakan oleh Pihak Kedua atas biaya sendiri. Pihak
Kedua harus bertanggung jawab terhadap semua keamanan dan pemeriksaan
kesehatan dan menyerahkan peraturan dan organisasi untuk mendapatkan
persetujuan Pihak Pertama. Tidak ada pembayaran tambahan dan dalam hal ini
semua biaya sudah termasuk dalam harga Kontrak.

8.2 Sistem Pengawasan Keamanan

a. Pihak Kedua supaya mengatur sistim pengawasan keamanan dengan kapasitas


peralatan dan tenaga kerja yang cukup untuk menghindari kecelakaan dan
kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang bersangkutan. Sistim
pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program yang disetujui
dan berpegang pada peraturan / hukum yang berlaku di Indonesia.

KONSULTAN PERENCANA 17
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

Pihak Pertama atau Wakilnya berhak sewaktu – waktu mengarahkan Pihak Kedua
dalam pelaksanaan sistim pengawasan keamanan dan kesehatan, jika dipandang perlu.

8.3 Pencegahan Kebakaran

a. Pihak Kedua harus melakukan pencegahan dan melindungi dari api yang terjadi
pada sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang diperlukan /
peralatan pencegahan kebakaran yang cukup untuk setiap di gunakan pada semua
bangunan air dan bangunan gedung atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan, termasuk perkampungan tempat tinggal, pemondokan buruh dan
bangunan lainnya. Pihak Kedua akan memelihara peralatan dan perlengkapan
pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan
diterima oleh Pihak Pertama.

9. Ketentuan – Ketentuan Tambahan

9.1 Pembongkaran dan Pembersihan Tempat Pekerjaan

a. Setelah penyelesaian pekerjaan dan sebelum disetujui oleh Pihak Pertama, Pihak
Kedua harus membongkar bangunan – bangunan, sampah, barang – barang tak
berguna, tangki – tangki penyiapan, jaringan listrik sementara, dan semua
bangunan yang ada, kecuali fasilitas – fasilitas yang tercantum dalam Spesifikasi
Umum pasal XI.2, menimbun lubang – lubang, dan merapikan tempat – tempat
ruang borongan yang diperlukan selama pelaksanaan dan meninggalkan wilayah
kegiatan seperti keadaan semula sebagaimana ditentukan oleh Pihak Pertama.
b. Dalam hal Pihak Kedua menolak atau gagal dalam melaksanakan pekerjaan
bongkaran dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diberitahukan oleh Pihak
Pertama, maka bangunan tersebut menjadi milik pemilik dan selanjutnya apabila
ada kegagalan / kelalaian Pihak Kedua untuk melaksanakannya, maka hal
tersebut akan diambil alih oleh Pihak Pertama atas biaya Pihak Kedua.

c. Biaya pembongkaran dan pembersihan tempat kerja dan fasilitas / bangunan


lainnya harus dimasukkan kedalam Harga Penawaran untuk bermacam – macam
item dalam Biaya Kuantitas Pekerjaan.

9.2 Yang harus diserahkan pada proyek

a. Dengan selesainya waktu pemeliharaan atau pada tanggal – tanggal lebih awal
dari yang dikehendaki Pihak Pertama, Pihak Kedua harus mengosongkan dan
menyerahkan pada Pihak Pertama seperti ditentukan dalam pasal ini. Pihak
Kedua tidak membongkar atau merusak bangunan, peralatan, barang – barang
yang berfaedah, kantor – kantor, gedung dan lainnya seperti tercantum dalam
pasal 9.3. Spesifikasi ini. Semua unit perumahan, kantor dan fasilitas yang lain

KONSULTAN PERENCANA 18
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

harus dibersihkan dalam hal keadaan yang baik, kecuali untuk membongkar bila
diserahkan kepada Pihak Pertama.

9.3 Pembayaran Untuk General Item Lump Sum lainnya

a. Pembayaran untuk general item dan lump sump harus sesuai dengan pasal ini.
Pihak Kedua harus membuat rincian dari harga satuan pekerjaan dan
menyampaikan secara tertulis kepada pihak Pertama tidak lebih dari 30 (tiga
puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Pembayaran dilakukan setiap
bulan berdasarkan kemajuan pekerjaan dan biaya total tidak akan melebihi jumlah
yang disebutkan dalam biaya kuantitas pekerjaan.
b. Jika harga satuan pekerjaan tidak dapat dirinci, maka pekerjaan tersebut harus
diberi keterangan sedemikian rupa sehingga pekerjaan / bagian dari pekerjaan
tersebut dan harganya didefinnisikan dalam biaya kuantitas pekerjaan.

9.4 Penggunaan Program Mutu

1. Program mutu harus disusun oleh Pihak Kedua dan disepakati oleh Pihak
Pertama pada saat rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dan dapat direvisi sesuai
dengan kondisi lapangan.
2. Program mutu paling tidak berisi
a. Informasi pengadaan barang / jasa
b. Organisasi Kegiatan Pihak Kedua dan Pihak Pertama
c. Jadwal Pelaksanaan
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan
e. Prosedur instruksi kerja
f. Pelaksanaan kerja

9.5 Mobilisasi

1. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 14


(emmpat belas) hari kalender sejak SPMK dikeluarkan.

2. Mobilisasi meliputi :

a. Mendatangkan peralatan – peralatan terkait yang diperlukan dalam


pelaksanaan pekerjaan.
b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dan sebagainya.
c. Mendatangkan personil – personil.

KONSULTAN PERENCANA 19
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak Kedua dalam hal ini meliputi:

A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan dan Pembersihan Akhir
2 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
3 Biaya RK3K
4 Mobilisasi dan demobilisasi
5 pengadaan sumur cincin

B PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


1 Galian Tanah Pondasi Menerus
2 Urugan kembali tanah galian
3 Pas Batu Pondasi menerus
4 batu Kosong
5 Pasir Urug

C PEKERJAAN BETON BERTULANG


1 Sloof 15/20 cm
a Beton K-175
b Besi Polos
c Bekisting 2 x pakai
2 Kolom 20/20 cm
a Beton K-175
b Besi Polos
c Bekisting 2 x pakai
3 Ring Balok 15/18 cm
a Beton K-175
b Besi Polos
c Bekisting 2 x pakai

D PEKERJAAN DINDING
1 Pasangan Dinding Bata 1 PC : 4 PP
2 Plesteran Dinding Bata 1 PC : 4 PP
3 Pemasangan dinding besi hollow
4 Pemasangan Pintu besi hollow + Acecoris lengkap terpasang

E PEKERJAAN LANTAI
1 Timbunan Tanah dibawah Lantai Ruangan
2 Urugan Pasir dibawah Lantai Ruangan
3 Beton Tumbuk dibawah Lantai Keramik T = 5 cm

KONSULTAN PERENCANA 20
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

4 Keramik 40x40 cm

F PEKERJAAN ATAP
1 Rangka Atap Baja Ringan
2 Penutup Atap Seng BJLS 0,25 mm
3 Rabung Seng Spandek 0,30 mm
4 Papan Lisplang 2/20 cm

G PEKERJAAN PLAFOND
1 Rangka Plafond
2 Plafond Triplek 4 mm
3 Kayu List Profil Plafond

H PEKERJAAN PENGECATAN
1 Cat Tembok 3 x (L/D)
2 Cat Plafond
3 Cat Mengkilat List Plafond
4 Cat Mengkilat Papan Lesplang

I PEKERJAAN BOXCULVER (2 UNIT)


1 Pas.Batu Kosong
2 beton cor K-250
3 Besi Polos
4 Bekisting

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lahan Dan Pengukuran

a. Pekerjaan pembersihan adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan maupun


lokasi untuk jalan masuk peralatan agar dapat ditempuh langsung dengan
mudah. Semua daerah yang ditempati bangunan atau yang dilewati jalur
bangunan dibersihkan sesuai petunjuk Direksi. Pembersihan meliputi
pembersihan pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu
pelaksanaan pekerjaan. Hasil pembersihan itu harus ditempatkan diluar
tempat kerja atau dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk
Direksi.
b. Pekerjaan tebas tebang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang banyak
ditumbuhi pepohonan dengan diameter lebih besar 30 cm, yang bertujuan

KONSULTAN PERENCANA 21
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan tersebut dipotong-potong dan


kemudian ditumpuk pada suatu lokasi/ tempat dengan syarat tidak
menggangu lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya sesuai dengan
persetujuan Direksi
c. Pekerjaan cabut tunggul dilaksanakan pada lokasi dimana akan dibangun
suatu bangunan tanggul yang banyak terdapat pepohonan, apabila tidak
dilaksanakan pekerjaan cabut tunggul dibuang keluar lokasi pekerjaan
dengan syarat tidak merusak lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya atas
persetujuan dari Direksi.
d. Kontraktor diminta untuk memulai pekerjaan pembersihan ini sebelum
pekerjaan utama dimulai.
f. Semua kerusakan yang timbul akibat pekerjaan tersebut terhadap milik
umum atau perseorangan yang dilaksanakan untuk kontraktor, hal tersebut
harus diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

2. Pembuatan Direksi keet

a. Kantor Direksi Lapangan yang disiapkan oleh kontraktor adalah


merupakan bagian dari persiapan kontraktor dalam pekerjaan sementara
sesuai dengan yang tertuang dalam spesifikasi umum.
b. Barak kerja untuk pemondokan pekerja maupun bangunan gudang,
bengkel sebagai penyimpanan bahan/material ataupun peralatan kerja
harus sesuai dengan spesifikasi umum.
c. Apabila tidak disebutkan dalam RAB atau dalam ketentuan lain, biaya
yang timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalam harga satuan
pekerjaan lainnya.

3. Administrasi dan Dokumentasi


a. Administrasi dan Dokumentasi yang disiapkan oleh kontraktor adalah
merupakan bagian dari kegiatan penting kontraktor dalam pekerjaan di
karenakan Administrasi dan Dokumentasi sangat di perlukan untuk
pantauaan progress pekerjaan di lapangan.
b. Penyedia barang/jasa wajib membuat dan menyerahkan kepada pengguna
barang/jasa foto-foto dokumentasi yang dimasukkan dalam album
pekerjaan tentang pelaksanaan, perkembangan kegiatan basil kerja dari
tiap-tiap pos pelaksanaan/bagian pekejaan sampai selesai, yang dibuat
dalam 5(lima) phase, yaitu saat prestasi pekerjaan 0 % (nol persen), 25 %
(dua puluh lima persen), 50 % (limapuluh persen), 75 % (tujuh puluh lima
persen) dan 100 % (seratus persen)

4. Papan Nama Proyek

KONSULTAN PERENCANA 22
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

a. Penyedia. barang/jasa. wajib membuat papan nama pekerjaan sesuai


ketentuan yang berlaku dengan persetujuan pengguna barang/jasa.
c. Ukuran papan nama. pekerjaan 80 x 120 cm bahan triplek/catak sablon
dan dibingkai dengan kayu.
d. Papan nama dipasang pada tempat yang ielas dan mudah dibaca.

5. PEKERJAAN PONDASI
1. Galian Tanah Pondasi
Galian tanah pondasi dilakukan setelah pekerjaan persiapan selesai.
Galian tanah pondasi ini berpedoman pada titik-titik yang telah dibuat pada
bouwplank meliputi galian tanah untuk pondasi plat menerus, batu gunung
dan rollag bata. Langkah awal yang kami lakukan adalah memasang
patok/bouwplank sesuai kebutuhan, setelah disetujui Direksi/Pengawasan
baru dilakukan galian dengan hati-hati agar tidak terganggu kedudukan patok
bouwplank dan digali sesuai dengan gambar pelaksanaan baik dari segi
bentuk, ukuran dan elevasinya atau menurut petunjuk dari Direksi/Pengawas.

2. Urugan Kembali Lubang Pondasi


Urugan tanah kembali pondasi dilaksanakan setelah pembuatan
pondasi galian dilaksanakan dengan terlebih dahulu tanah dibersihkan dari
lapisan tanah humus dan lapisan organik, kemudian permukaan tanah
dikasarkan dan dibasahi dengan air agar timbunan mudah monolit dengan
tanah dasar. Bahan timbunan diambil dari hasil galian setempat yang dipilih
dan disetujui oleh Direksi/Pengawas. Pada saat penimbunan dilaksanakan
secara berlapis-lapis didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan
selanjutnya ± 20 cm dan dipadatkan selapis demi lapis hingga mencapai garis
elevasi rencana. Pemadatan dilakukan dengan memakai stamper/Hand
Compector.

3. Urugan Pasir Bawah Pondasi


Urugan pasir dibawah pondasi dilakukan sebelum pondasi terpasang
agar tidak terjadi penurunan. Pada saat penimbunan dilaksanakan secara
berlapis-lapis didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan
selanjutnya ± 20 cm dan dipadatkan selapis demi lapis hingga mencapai garis
elevasi rencana. Pemadatan dilakukan dengan memakai stamper/Hand
Compector.
4. Lantai Kerja K-175

Pekerjaan pondasi tapak dilaksanakan setelah selesai pekerjaan lantai


kerja, pembesian tulangan dan bekisting serta telah mendapat persetujuan
pengawas.

KONSULTAN PERENCANA 23
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

5. Beton Bertulang Pondasi Tapak


Pekerjaan balok, lantai dikerjakan setelah pekerjaan kolom. Bekesting
dari balok lantai baru dapat dibuka setelah umur pengecoran cukup atau
sesuai petunjuk dari Direksi.
Pengecoran beton dilakukan setelah pembesian, penulangan sesuai
gambar bestek dan untuk posisi peralatan Concrete Mixer, Vibrator Concrete
dan Elivator Concrete.
6. Beton Bertulang Kolom Pedestal 50/50 cm
Untuk bahagian pekerjaan lain yang terkait pekerjaan beton balok,
lantai harus dipersiapkan sebelum pengecoran beton sehingga tidak terjadi
pembongkaran pada bahagian beton yang telah dicor.

7. PEKERJAAN SELASAR
1. Pondasi Batu Gunung

Pemasangan pondasi batu gunung dikerjakan sesuai dengan gambar bestek


dimana ukuran dan penampang pondasi ditentukan dengan patok profil sesuai
dengan gambar bestek. Pasangan batu gunumg dilaksanakan sesudah
pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan dengan sistim memberikan
urugan pasir bawah pondasi, pasangan batu kosong. Komposisi campuran
sesuai spek yang diberikan.

2. Balok 15 x 15 cm
Pekerjaan Balok, dikerjakan setelah pekerjaanpemasangan batu bata.
Bekesting dari balok baru dapat dibuka setelah umur pengecoran cukup atau
sesuai petunjuk dari Direksi.
Pengecoran beton dilakukan setelah pembesian, penulangan sesuai gambar
bestek dan untuk posisi peralatan Concrete Mixer, Vibrator Concrete dan
Elivator Concrete.

3. Pas.Batu Bata

Pekerjaan pasangan dinding batu bata dilaksanakan sebahagian sesudah


pekerjaan sloof dan kolom selesai dilaksanakan dan bersamaan dengan
pekerjaan kolom praktis.
Pasangan bata adukan 1Pc : 2Ps dipasang pada daerah basah (KM/WC)
ataupun seperti yang tertera dalam gambar rencana dengan ketinggian sesuai
dengan gambar rencana.
Pasangan bata adukan 1Pc : 4Ps dipasang pada dinding bangunan, tolak angin
dan dinding penutup diatas ring balok.

KONSULTAN PERENCANA 24
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

Sebelum digunakan batu bata terlebih dahulu direndam air dalam bak atau
drum hingga jenuh. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus
dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat, mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang
telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh
dicampur lagi dengan adukan yang baru.

4. Plasteran diding 1 :4

Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang dan
dinding. Pekerjaan plesteran dilakukan bersamaan dengan penyelesaian
pasangan bata, pemipaan elektrikal, plumbing.

V. Pekerjaan Atap
Kuda-kuda, balok dan rangka atap yang digunakan adalah dari baja ringan
yang mempunyai kualitas yang bagus dan tahan lama. Metode pemasangan
dimulai dari sisi bawah (dari sisi lisplank). Pemasangan harus rapi dan
memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran. Untuk
pekerjaan lisplank akan menggunakan jenis kayu Seumantok yang mempunyai
daya tahan lama (awet). Pada pekerjaan atap ini dilakukan dengan teliti dan
rapi.

VII. Pekerjaan Lantai


1. Pada pekerjaan lantai seperti tercantum pada gambar rencana yang dikerjakan
diatas beton cor, sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu tanah pasir
urug dipadatkan dengan alat pemadat (stamper).
2. Pola pemasangan keramik lantai satu sesuai dengan gambar rencana dan
petunjuk Direksi. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang
(lebar siar-siar) dibuat sama lebar minimum 2 mm dan kedalaman maksimum
2 mm yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan dibuat membentuk sudut siku dan
saling berpotongan tegak lurus sesamanya. Pemotongan unit-unit keramik
menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan pabrik.
3. Keramik yang telah terpasang dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik hingga bersih. Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu
unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh. Pinggulan pasangan
keraamik dilakukan dengan alat gurinda sehingga diperoleh hasil pengerjaan
yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
4. Untuk plat lantai kamar mandi dan balkon serta plat atap beton digunakan water
proofing yang mempunyai jaminan/garansi dari pabrik. Bidang permukaan

KONSULTAN PERENCANA 25
Rencana Kerja dan Syarat
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Cagar Budaya Tgk.Di Rambong Kab.Aceh Barat

beton yang akan diberi bahan kedap air dibuat rata, halus, kering dan bersih
serta cukup landai (kemiringan 1-2 % ke arah lubang pembuang air).
5. Sebelum diplester, lantai beton dikasarkan dan jenuh dengan air. Hasil akhir dari
pekerjaan lapisan kedap air merupakan suatu lapisan dengan permukaan yang
rata/tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang pada sambungan-
sambungannya ataupun keretakan lainnya yang dapat menimbulkan
kebocoran.

XI. Pekerjaan Pengecatan


1. Sebelum Pekerjaan Pengecatan dilakukan bagian yang akan dicat terlebih
dahulu dibersihkan dan sebagai dasar awal diberikan dempul agar permukaan
dinding terlihat halus tidak kasar.
2. Pengecatan dilakukan lapis demi lapis, setiap kali lapisan pada cat akhir
dilakukan, dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama ½ sampai 1 ½
jam. Pengecatan akhir dilakukan minimum 2 (dua) lapis sehingga hasil
pengecatan yang baik dan rata warnanya.

XII. Pekerjaan Lain-lain


Untuk pekerjaan Septictank dimulai dengan terlebih dahulu dikerjakan galian
tanah, kemudian dilanjutkan dengan pasangan pondasi batu bata 1 : 2. Setelah
terpasang, sisi pondasi diurug dengan tanah dan pasir serta dipadatkan dengan
baik agar tidak terjadi penurunan. Pondasi ditimbun hingga mencapai
ketinggian di bawah lantai dengan pasir dan kerikil. Setelah itu dilanjutkan
dengan pemasangan ijuk. Pada saat penimbunan kerikil dipasang pipa buang
air kotor 4”. Setelah urugan pasir dilaksanakan dilanjutkan dengan urugan
tanah dan pemasangan pipa hawa dia. 2”.

A. Dokumentasi dan Administrasi

Penyedia barang/jasa wajib membuat foto-foto kemajuan pekerjaan dari 0% , 25%,


50%, 100% dan hal-hal penting, yang dianggap perlu atau dikehendaki oleh pemberi tugas,
sebagai foto dokumentasi. Masing-masing foto dicetak berwarna dalam ukuran kartu pos dan
ditambah foto tampak keseluruhan ukuran 10 R diserahkan lengkap dengan albumnya.
Pemotretan tiap objek diambil dalam tiga keadaan dan dijelaskan pada album, arah
pemotretan, dan bobot prestasi pekerjaan. Kelengkapan Administrasi merupakan media
kontrol pekerjaan selama proses pelaksanaan berlangsung dan akan di tangani secara khusus.
Administrasi yang sifatnya teknis dan berhubungan dengan masalah pelaksanaan pekerjaan
termasuk surat – menyurat, kontrak dan segala perubahannya akan ditangani oleh bagian
kontrak. Sejak saat di keluarkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja), maka administrasi
proyek mulai dikerjakan.

KONSULTAN PERENCANA 26

Anda mungkin juga menyukai