Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-
Nya, Perencanaan Pembangunan Balai Nikah Dan Manasik Haji Kecamatan Sipatana T.A 2023
dapat diselesaikan penyusunannya.
Perencanaan Balai Nikah Dan Manasik Haji Kecamatan Sipatana T.A 2023, ini disajikan
sedemikian rupa, untuk memberikan gambaran singkat sehingga dapat disajikan yang akan
dilaksanakan oleh Kontraktor.
Kami menyadari masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran membangun
kami harapkan serta kepada semua Steakholder yang telah membantu di dalam perencanaan ini.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberkati kita.
Hormat Kami,
CV. MUBARAK CONSULTANT
2
BAB V SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING / SANITASI ............................. 70
Pasal 1 UMUM ...................................................................................................................................... 70
Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN ......................................................................................................... 70
BAB VI KONSTRUKSI ATAP BAJA RINGAN & PENUTUP ..................................... 77
Pasal 1 Umum ............................................................................................................ 77
BAB VII PEKERJAAN FINISHING LAINNYA ............................................................ 79
Pasal 1 Pekerjaan Pemasangan Aluminium Composite Panel (ACP) PVDF SEVEN 4 mm
..................................................................................................................................................................... 79
3
BAB I
KETENTUAN TEKNIS UMUM PEKERJAAN
Spesifikasi Teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama dengan
dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-
tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus
dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan
maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut
dijumpai.
Pasal 1
Manasik Haji Kecamatan Sipatana T.A. 2023, lokasi pekerjaan berada Kec.
GORONTALO.
3. Calon Kontraktor wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi tanah, sifat dan
4. Kelalaian dan kurang ketelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
4
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa / Kontraktor meliputi bagian-
bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja
dan Syarat- syarat Teknis ini.
Pasal 3
pekerjaan adalah :
Organisai kerja.
Memaparkan Metode lintasan kritis pekerjaan dari penyedia barang dan jasa
yang di uraikan dalam bentuk Critical Path Method atau aliran hal kritis
proyek
Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan.
rencana kerja.
Penyusunan program mutu proyek.
5
2. Pengguna Program Mutu.
a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia
barang/jasa pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai
dengan kondisi di lapangan.
Jadwal pelaksanaan;
c. Pemeriksaan bersama.
bersama.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor termasuk pula pengadaan tenaga
kerja, bahan-bahan, alat-alat dan segala keperluan yang berhubungan dengan
c. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan kualifikasi usaha KECIL yang
masih berlaku yang diterbitkan oleh Instansi yang berwenang dengan
6
Klasifikasi Bangunan Gedung Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial
(BG004) atau Konstruksi Gedung Perkantoran (BG002) - KBLI 41012
ketepatan pekerjaan.
d. Bahan yang harus sudah ada ditempat menjelang waktu pengerjaan sehingga
tidak akan terjadi kelambatan pelaksanaan dari jadwal yang telah ditentukan.
Jabatan /
Pendidikan Jenis Sertifikasi Jumlah
No. Tenaga Ahli & Pengalaman
(minimal) Ahli / Keterampilan (orang)
Terampil
a. Ijazah dilegalisir.
b. SKA untuk tenaga ahli dan SKT untuk tenaga teknis / terampil yang masih
berlaku (kecuali tenaga logistik dan administrasi).
7
5. Daftar Tenaga Tenaga Kerja yang di gunakan untuk pelaksanaan pekerjaan :
8
8. Bahan-bahan Bangunan
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis
Colour Extreme)
9
3. Cat Dasar/Alkali Jotun Jotashield Primer
Sebelum memasang
10
Membran bakar
Keramik 40x40
polished, 40x40
Unpolished
7. Roman, Milan, Mulia
Keramik 40x40 Motif
Batu Alam
Aksesories pintu
8. Dekkson, Solid
jendela
11
10. Kuda-Kuda Atap c.75.75 Wija Truss
\\
11. Reng Wija Truss R30
Hollow Plafond
12. Wija Truss
4x4
Hollow Plafond
13. Wija Truss
2x4
Supreme, Eterna
18. Kabel
12
21. Pekerjaan Penutup Atap Sakura Roof
Alumunium Composite
26. Seven
Panel (ACP)
fy
350 Mpa
fy
29. Besi . Ø8, Ø10, Ø12 mm SNI Sertifikat (Tegangan luluh / leleh)
280 Mpa
13
Sakura DX Merah Putih 0,75
31. Bondek
mm
barang/jasa.
10. Bahan material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah :
a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
14
c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan
dan peralatan tersebut untuk mendapat persetujuan dari pengguna
barang/jasa.
11. Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan
dari lokasi / lapangan proyek, dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal
penolakan dilakukan.
12. Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/dipasang belum atau telah
dengan beban biaya sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi.
13. Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak ada lagi
dipasaran, maka penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan
15. Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan dilokasi / lapangan proyek,
adalah menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa termasuk tempat dan
15
Pasal 5
PERATURAN PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
1. Dalam melaksanakan Pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja
Gedung.
a. Gambar Kerja yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan disahkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen termasuk pula Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
yang diselesaikan oleh Penyedia Jasa/ Kontraktor dan sudah disyahkan dan
16
e. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);
f. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui oleh Pengawas
Pasal 6
a. Satuan Ukur
Semua ukuran tersebut dalam gambar kerja dinyatakan dalam ukuran matrik,
Ukuran penduga adalah induk ukuran dari mana semua ketinggian dan
bangunan sedalam 100 cm. Ukuran Penduga ini dinyatakan dengan huruf (P)
pelaksanaan.
c. Ukuran pokok lebih kurang + 0.00 adalah tinggi lantai bangunan induk dalam
hal ini peil Selasar Lantai Dasar yang ditentukan + 70 cm dari muka tanah yang
d. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
As – As
Luar - Luar Dalam
e. Khusus ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya ukuran yang
tertulis adalah ukuran jadi terpasang atau dalam keadaan selesai/finished.
17
f. Perbedaan Gambar.
Bila suatu Gambar tidak cocok dengan Gambar yang lain dalam satu disiplin
kerja, maka Gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku /
mengikat.
Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran
yang ditulis dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang
a. Gambar Detail pelaksanaan atau Shop Drawing adalah Gambar Kerja yang wajib
18
Terima Pertama pekerjaan / BAST I), dan telah disetujui oleh konsultan Pengawas
dan diketahui oleh konsultan Perencana.
Pasal 7
JADWAL PELAKSANAAN
4. Pada Time Schedule dilengkapi pula dengan kurva “S” dan harus di tanda tangani
oleh pihak yang terkait .
Pengawas Lapangan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah
SPMK diterima Penyedia Jasa/ Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh
19
7. Penyedia Jasa/ Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 4 (empat)
rangkap kepada Pengawas Lapangan, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus
ditempel pada bangsal Penyedia Jasa/ Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti
Pasal 8
2. Dengan adanya Site Manager dan Pelaksana, tidak berarti bahwa Penyedia Jasa/
Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap
kewajibannya.
3. Penyedia Jasa/ Kontraktor wajib memberi tahu kepada Konsultan Pengawas, nama
Pelaksana kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahu kepada Penyedia Jasa/ Kontraktor secara tertulis untuk mengganti Site
Manager dan Pelaksana.
Penyedia Jasa/ Kontraktor harus sudah menunjuk Site Manager dan Pelaksana baru
atau Penyedia Jasa/ Kontraktor sendiri (Penanggung jawab/ Direktur Perusahaan)
disyaratkan.
20
Pasal 9
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) PENYEDIA JASA/KONTRAKTOR
1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang
Konsultan Pengawas.
2. Penyedia Jasa/ Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel kerja
(Workshop) dan peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan Kontraktor akan
dilaksanakan.
3. Alamat Penyedia Jasa/ Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama
pekerjaan. Bila terjadi perubahan alamat Penyedia Jasa/ Kontraktor, Site Manager
dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.
Pasal 10
KEAMANAN LAPANGAN
barangbarang milik Proyek, Pengawas Lapangan dan milik Pihak Ketiga yang ada
dilapangan.
2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Konsultan
Pengawas, baik yang telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab
Penyedia Jasa/ Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan
tambah.
akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu
Penyedia Jasa/ Kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran
21
Pasal 11
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan
siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi
2. Penyedia Jasa/ Kontraktor wajib menyediakan air minum dan memenuhi syarat-
syarat kesehatan bagi semua Petugas dan Pekerja yang ada dibawah kekuasaan
3. Penyedia Jasa/ Kontraktor wajib menyediakan air bersih, Kamar Mandi dan WC
5. Semua hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib
diberikan oleh Penyedia Jasa/ Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan
Pasal 12
SITUASI
1. Apabila lokasi pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana, Penyedia Jasa/
Kontraktor wajib meneliti situasi medan terutama kondisi tanah bangunan, sifat
dan luasnya pekerjaan, dan hal lain yang berpengaruh terhadap pelaksanaan
pekerjaan.
2. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
PERUBAHAN PEKERJAAN
1. Pada dasarnya seluruh volume dan item pekerjaan yang tercantum dalam kontrak
harus dilaksanakan. Apabila karena sesuatu hal volume dan atau item pekerjaan
22
tidak dapat dikerjakan oleh rekanan dengan pertimbangan yang bisa
dipertanggung jawabkan, maka terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
Kepala Unit / Satuan Kerja yang bersangkutan, Pengawas Teknis dan Perencana
Teknik.
2. Persetujuan dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang
dibuat oleh Perencana yang didasarkan atas Berita Acara Peninjauan Lapangan
yang dibuat oleh Pengawas Teknis serta Perencana. Adapun Berita Acara
Perubahan tersebut ditanda tangani bersama rekanan, Unit / Satuan Kerja, dan
3. Jika dimungkinkan item atau volume pekerjaan yang telah mendapat persetujuan
untuk tidak dilaksanakan dapat dilakukan pengalihan pekerjaan. Item dan volume
pekerjaan baru ditetapkan bersama dan dituangkan dalam Berita Acara tambah
23
BAB II
SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. pekerjaan Persiapan
pada pembersihan ini acuannya adalah gambar existing yang dipadu dengan
gambar rencana (seperti dalam gambar rencana). Jadi apabila terjadi kelebihan
bongkaran, maka menjadi tangung jawab Kontraktor Pelaksana
Pengguna Anggaran;
Papan nama proyek dibuat multiplek tebal 6 mm dengan ukuran lebar 80
Pelaksana;
Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian
disesuaikan kondisi lapangan;
Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.
24
c. Stelingan dan Perancah
Perencah yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan;
Posisi perancah diletakkan pada fondasi yang kuat dan rata. Permukaan
perancah harus mampu menahan berat perancah dan berbagai beban yang
akan diletakkan di atasnya. Pekerja bisa memberikan pendukung tambahan
bila diperlukan;
Pengadaan listrik kerja atau segala kebutuhan listrik pada saat pelaksanaan
dari Genset, dan segala biaya atas pengadaan listrik tersebut adalah
Pelaksana Lapangan setiap hari akan membuat laporan mengenai segala hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik teknis
maupun administrative
Laporan Harian.
Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
25
Buku Harian Lapangan (BHL) berisi :
Kuantitas dan macam bahan yang berada dilapangan.
Laporan Mingguan.
26
Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
Laporan Bulanan.
Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan
mingguan dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
Titik sudut pengambilan foto untuk tahap – tahap kegiatan diusahakan dari
posisi yang sama, serta menggunakan drone untuk tangkapan gambar serta
video udara untuk setiap progress pelaksanaan, setiap pekerjaan yang tidak
Tiap foto berukuran 3R, untuk video dengan kualitas 1080 HD dan diberi
Tanggal pengambilan
Tahap pelaksanaan.
27
Foto proyek dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk Pengawas
Teknis, disusun dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan tahapan
sebagai berikut :
Mobilisasi meliputi :
Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
28
Setiap pelaksanaan Item pekerjaan konstruksi wajib memenuhi, mamatuhi,
menggunakan dan memperhatikan kelengkapan administrasi K3, mulai dari
Penunjang seluruh tubuh (Full Body Harness), Peralatan P3K (Kotak P3K dan
Safety plan adalah rencana pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan agar
dalam pelaksanaan nantinya proyek akan aman dari kecelakaan dan bahaya
dengan instansi yang terkait K3, yaitu DISNAKER, polisi dan rumah sakit.
Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan :
Safety patrol
Pasal 2
batubatuan atau material lain yang tidak berguna dari tempat proyek,
29
pembuangan lapisan tanah atas atau humus, pembuangan bekas-bekas
longsoran, yang kesemuanya disesuaikan dengan Spesifikasi ini.
a. Tata Letak.
rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari Direksi Bench Mark ( BM )
Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, Kontraktor harus diwakili oleh seorang
c. Pekerjaan Galian.
Posisi Pekerjaan galian tanah terdapat pada setiap titik Pondasi Telapak dan
Pondasi Jalur.
Penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan dasar, tanda peil
lantai serta sumbu dinding dan kolom disetujui Konsultan Pengawas dan
Direksi.
kerja dan tanah kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau
untuk mengurug site dan peilnya belum sesuai dengan peil rencana atau
dibuang
30
benda yang berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun pekerjaan
yang telah selesai. Dalam hal ini metoda pekerjaan dengan tangan yang
harus dilaksanakan.
Kontraktor.
Bahan urugan yang dipakai adalah pasir urug darat yang memenuhi
persyaratan sebagai bahan urugan
dipadatkan sesuai gambar rencana, Pondasi Jalur, Lantai Rabat dan Plat
Lantai
Tebal urugan pasir berbeda-beda sesuai gambar rencana
Pasir urug harus bebas dari kotoran dan biji-bijian yang dapat tumbuh
luar proyek.
31
Sumber bahan urugan ini harus mempunyai jumlah yang cukup untuk
menjamin penyediaan bahan urugan yang bisa mencukupi kebutuhan
seluruh proyek.
Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara
stripping setebal 30 cm.
tidak memenuhi standar, harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas
biaya sendiri.
Pengurugan.
32
Tidak boleh dilakukan pengurugan selama hujan deras. Jika permukaan
lapisan yang sudah dipadatkan tergenang oleh air, Kontraktor harus
Pemadatan.
Lapisan tanah lebih dari 30 cm di bawah permukaan sub grade, harus
dasar tanpa kolusi dan tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis
kurang dari 25 cm, harus mencapai 100% kepadatan (kering) maksimum.
Tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis sama dengan atau lebih
Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap
Pasal 3
PEKERJAAN PONDASI PASANGAN BATU
1. Spesifikasi Bahan.
a. Batu Belah
33
Jenis Batu Belah yang digunakan adalah Batu Belah lokal, dengan
pemakaian jenis batu belah menyesuaikan lokasi/BQ/Gambar.
Batu Belah harus dari kualitas yang baik, keras, tidak poreous, tidak retak-
retak atau cacat yang dapat mengurangi kekuatan struktur.
Batu bulat, licin atau pipih tidak boleh digunakan. Permukaan batu pecah
mata orang memandang (ekspose) harus dengan ukuran dan bentuk yang
mirip (bersisi sama) dan dengan permukaan rata pada sisi yang tampak,
Pasir yang digunakan Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%.
Semen yang akan dipakai harus dari satu merek yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam – macam jenis/merek semen untuk
suatu Konstruksi / struktur yang sama ), dalam keadaa baru dan asli , dikirim
dari kantong – kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah .
Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan, semen
diterimakan dalam zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup
rapat dan harus disimpan di gudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan
pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai , zak-zak
34
semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 meter
atau maksimum 10 zak, setiap pengiriman baru harus ditandai dan
urutan pengirimannya.
Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah
penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus
segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam atas
biaya Kontraktor.
d. Air
Air yang mengandung garam ( air laut ) sama sekali tidak diperkenankan
untuk dipakai
b. Pada pasangan batu kali ini dasar maupun celah-celah batu kali harus di isi
adukan/perekat.
c. Bila digunakan batu kali atau batu bulat harus di pecah sekurang-kurangnya
35
d. Pasangan pondasi batu kali dikerjakan di atas pasangan batu kosong 10 cm dan
pasir urug setebal 5 cm padat sesuai dengan gambar rencana.
e. Setiap pertemuan pondasi harus dipasang stek dari besi beton diameter 12.
Pasal 4
PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
1. Pedoman Pekerjaan.
b. Tata cara perencanaan Struktur Beton untuk bangunan gedung SNI 03-2847-
2002.
c. Tata cara perencanaan Struktur Baja untuk bangunan gedung SNI 03-1929-
2002.
d. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk rumah dan gedung.
b. Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan
gambar dan Spesifikasi Struktur.
nasihat.
3. Persyaratan Bahan.
a. Semen.
36
Peraturan–Peraturan Relevan yang tercantum pada Pasal ini ayat 1.
Mempunyai Sertifikasi uji (Test Sertificate) dari Laboratorium yang
Semen yang akan dipakai harus dari satu merek yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam – macam jenis/merek semen untuk
suatu Konstruksi / struktur yang sama ), dalam keadaa baru dan asli , dikirim
dari kantong – kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah .
Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan, semen
diterimakan dalam zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup
rapat dan harus disimpan di gudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan
Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah
penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus
segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam atas
biaya Kontraktor
b. Agregat ( Aggregates ).
Semua pemakaian batu pecah ( Agregat kasar ) dan pasir beton, harus
memenuhi syarat-syarat :
kotoran lainnya).
Kerikil dan batu pecah ( Agregat Kasar ) yang mempunyai ukuran lebih besar
dari 38 mm, untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan tertulis dari
37
Pengawasa Teknis, Gradasi dan Agregat-agregat tersebut secara
keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang diisyaratkan, padat
dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam Proporsi
dari tempat penimbunan yang ditunjuk oleh Pengawas Teknis, setiap saat di
c. Air.
Beton Indonesia serta diuji terlebih dahulu oleh Laboratorium yang disetujui
oleh Pengawas Teknis.
Air yang mengandung garam ( air laut ) sama sekali tidak diperkenankan
untuk dipakai.
d. Besi Beton dan Wiremesh.
besi Ø 8 mm.
38
Besi beton dan wiremesh yang digunakan harus baru, bebas dari
kotoran-kotoran, lapisan minyak / karat dan tidak cacat ( retak-retak ),
Dari jenis besi beton dan wiremesh dengan mutu sesuai yang tercantum
dalam gambar dan bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi
besi beton harus disuplai dari sumber ( Manufacture ) dan tidak dibenarkan
mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari
Pengawas Teknis, berjumlah minimal 3 ( tiga ) batang untuk tiap-tiap jenis
percobaan, yang diameternya sama dan panjangnya kurang lebih 100 cm.
Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
kesaksian Pengawas Teknis tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test
jawab Kontraktor. Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti Steel
Besi beton dan wiremesh harus dilengkapi dengan label yang memuat
39
Besi beton dan wiremesh yang tidak memenuhi syarat – syarat karena
kualitasnya tidak sesuai
Instruksi tertulis dari Pengawas Teknis, dalam waktu 2 X 24 jam atas biaya
Kontraktor
e. Kualitas Beton.
Mutu beton fc 21,7 Mpa (K-250) pada umumnya digunakan pada pondasi
Telapak,, Kolom Pedestal, Kolom utama (K-1), Sloof (SL-1 dan SL-2), Balok
(B-1,B-2 dan B-3), Ring Balok Plat Dak, Plat Lantai, dan Tangga.
Mutu Beton fc 14,5 Mpa (K-175) digunakan pada Plat lantai, kolom praktis,
Balok Latey.
f. Syarat –syarat pelaksanaan :
atas tanah, harus dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan
(concrete mixing).
40
Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan
berada dalam mesin pengaduk.
bagian pekerjaan yang akan dicor tersebut sudah “siap” artinya Kontraktor
Pengawas Teknis.
Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat – tempat yang akan dicor
kayu, batu, tanah dan lain – lain). Dan basahi dengan air semen.
Khusus untuk pengecoran beton pada plat dak lantai 1 dan plat dak talang
lantai 2 yang menggunakan wiremes M10 Dan plat bondek 0,75 mm harus
41
berhenti). Adukan yang tidak dicor (ditinggikan) dalam waktu lebih dari 15
menit setelah keluar dari mesin adukan beton, dan juga adukan yang
untuk setiap 5 M³ adukan beton minimal harus dibuat 1 satu buah silinder
uji.
Setelah cetakan dilepaskan pada umur 20 - 24 jam, Silinder uji yang dibuat
harus dirawat secara seksama dengan cara direndam dalam air bersih,
sampai tiba saatnya 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari untuk diuji tekan di
laboratorium atas biaya pelaksana.
Jumlah Silinder uji total minimum 20 dua puluh buah Untuk setiap mutu
beton berbeda.
h. Pemadatan Beton.
miring sampai 45o. Selama penggetaran, jarum tidak boleh digerakan kearah
42
mulai mengeras. Karena itu jarum tidak boleh dipasang lebih dekat dari 5
cm dari cetakan atau dari beton yang sudah mengeras. Juga harus
diusahakan agar tulangan tidak terkena oleh jarum, agar tulangan tidak
digetarkan tidak boleh tebal dari panjang jarum dan pada umumnya tidak
boleh lebih tebal dari 30-50 cm. Berhubung dengan itu maka pengecoran
bagian – bagian konstruksi yang sangat tebal harus dilakukan lapis demi
lapis, sehingga tiap – tiap lapis dapat dipadatkan dengan baik. Jarum
mengkilap sekitar jarum ( air semen mulai memisahkan diri dari aggregat )
yang pada umumnya tercapai setelah maksimum 30 detik. Penarikan jarum
ini dilakukan secara perlahan-lahan, agar rongga bekas jarum dapat diisi
untuk masing -masing ukuran yang digunakan, untuk digunakan pada saat
tepat pada posisi pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari
43
penjabaran gambar rencana Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan
dan Pembengkokan besi beton (Bending schedule) yang diserahkan kepada
Pasangan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan gambar detail
standar.
Sebagai catatan, pemasangan tulangan utama tarik – tekan penampang,
Sebelum besi beton dan wiremesh dipasang besi beton dan wiremesh harus
bebas dari kulit besi karat, lemak, kotoran serta bahan – bahan lain yang
menggunakan kawat yang berukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klip
yang sesuai pada setiap tiga pertemuan. Pembesian harus ditunjang dengan
beton atau penunjang besi, spacers atau besi penggantung seperti yang
44
Penyetelan wiremesh harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada
kedudukan yang teguh untuk menghindari pemindahan tempat dengan
beton. Pembesian harus ditunjang dengan tahu beton atau penunjang besi,
spacers atau besi penggantung seperti yang ditunjuk pada gambar atau
Sengkang – sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus
jarak dan yang tapat pada tulangan dan minimum mempunyai kekuatan
j. Pengganti Besi.
45
Jika disusulkan perubahan dari rangkaian pembesian maka perubahan
tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari
perencana Konstruksi.
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksud adalah jumlah luas). Khusus untuk balok induk, jumlah luas
penampang besi pada tumpuan juga tidak boleh beda jauh dari
pembesian aslinya.
Pengganti tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
46
a. Tanggung jawab kontraktor.
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan di atas, sesuai dengan gambar konstruksi yang diberikan. Hadir atau
tidaknya Pengawas Teknis selaku wakil Perencana, yang sejauh mungkin tidak
melihat / mengawas / menegur, maka kontraktor tetap bertanggung jawab
Pasal 5
PEKERJAAN ACUAN / BEKISTING
1. Lingkup pekerjaan.
2. Persyaratan bahan.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan bekisting/mall yaitu Multipleks 9 mm
agar hasil pengecoran lebih baik dan rapi, tidak diperbolehkan menggunakan
3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Khusus untuk Pengecoran pondasi Telapak dan balok, pembuatan atau
beban, tekanan lateral dan tekanan yang di izinkan seperti tercantum pada “
47
c. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur beton yang tercantum dalam
gambar struktur adalah ukuran bersih penampang beton, tidak termasuk
plesteran / finishing.
g. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat seperti
konstruksi.
i. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran,
harus dihindarkan dari kumpulnya air pada sisi bawah.
j. Cetakkan beton harus dibikin supaya tidak terjadi kebocoran atau hilangnya air
baut dan tie rod yang dpergunakan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus
48
l. Pada bagian terendah dari bekisting kolom atau dinding harus ada bagian yang
di buka untuk inspeksi dan pembersihan.
4. Pembongkaran.
berikut :
sisi-sisi balok dan kolom yang tidak dibebani minimal 7 hari .
d. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan di buka, tidak
keropos.
e. Apabila setelah cetakan di bongkar ternyata terdapat bagian beton yang
49
f. Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Pengawas Teknis
mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi yang cacat seperti berikut :
Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan ukuran dan bentuk yang
direncanakan atau posisinya tidak sesuai dengan gambar rencana.
Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau tidak rata seperti yang telah
direncanakan.
Dan cacat-cacat lainnya yang menurut pendapat Perencana/Pengawas
50
BAB III
SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1
a. Membran bakar denagan Bahan Bituline Astar 17 Kg, Water proofing Bituline
c. Keramik ukuran 40 x 40 cm anti slip untuk lantai KM/WC kualitas merk roman,
Milan dan Mulia
Garuda
f. Step Nosing 10 x 60 cm
g. Dinding Keramik 40 x 40 Motif Batu Alam merk roman, Milan dan Mulia
h. Plesteran atau Screed tebal 3-5cm. Harus mempunyai bahan dasar PC, pasir dan
air sesuai dengan syarat-syarat pada pasal di muka. Untuk area fasilitas umum
i. P a s i r.
Dasar untuk lantai (termasuk juga lantai beton) harus terdiri dari pasir urug
51
2. Macam dan lingkup pekerjaan.
a. Pekerjaan lantai meliputi pemasangan ubin dan pekerjaan lain yang
berhubungan dengan pekerjaan ini seperti : Pekerjaan Lantai Kerja dan Rabat
3. Cara pelaksanaan.
a. Membran bakar
Area pemasangan harus bersih , rata dan telah dibersihkan dahulu dari
kotoran
Pemasangan primer / bituline astar sebagai perekat khusus agar pori pori
pada beton tertutup. Bituline astar dikuaskan/ di rollkan ke permukaan
b. Lantai keramik
harus diplester dahulu dengan plesteran kasar, agar diperoleh dinding yang
52
Pemasangan keramik harus dengan adukan M1 setebal minimum 1,5 cm,
Dalam pemasangan bagian bawah dari ubin harus terisi padat dengan
semen.
Pola pemasangan harus disesuaikan dengan pola yang dibuat pada gambar.
Jarak antara lantai (naat) 2 mm atau bila ditentukan lain pada gambar. Untuk
mengisi naat digunakan pasta semen (semen campur dengan air sampai
dengan yang lain harus bersih dari debu dan kotoran lain sebelum dicor.
Kotoran semen dan lainnya yang menempel pada permukaan lantai, khusus
pada waktu pengecoran naat harus dibersihkan sebelum menjadi keras /
kering.
Bila pekerjaan pemasangan rapih dan teliti, begitu selesai saat pemasangan
tidak perlu lagi dibersihkan, tetapi bila masih diperlukan lantai dapat
dibersihkan dengan lap basah atau bahan-bahan pembersih lunak yang ada
jenis kotorannya.
53
Pasangan lantai diberi kemiringan untuk daerah service (kamar mandi),
selasar.
Pasal 2
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
b. Pasir.
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras. Kadar lumpur
yang
terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5%. Pasir harus memenuhi
c. Air.
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan di pekerjaan
d. Batu Bata.
Batu bata harus memenuhi NI-10. Batu bata marah yang digunakan batu bata
merah ex. lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui Perencana/Konsultan
2. Macam Pekerjaan.
a. Batu Bata Merah.
PC : 5 pasir pasang.
Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
54
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan
air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
diperkenankan.
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari
cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
direncanakan. Tebal plesteran paling sedikit 1,5 cm dan paling tebal 2 cm,
plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung diselesaikan. Penyelesaian
pengeringan plesteran harus disiram dengan air agar tidak terjadi retak-retak
rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat. Penyampuran adukan
55
hanya boleh menggunakan mesin pengaduk. Pengadukan harus di atas aas dari
papan dan lain-lain. Dinding yang akan dicat tembok harus digosok dengan
amplas bekas pakai atau kertas zak semen. Semua beton yang akan diplester
harus dibuat kasar dulu agar plesteran dapat merekat. Untuk semen skonengan
harus digunakan campuran MU200, rata, siku dan tajam pada sudutnya.
c. Mengorek sambungan.
d. Perlindungan.
Pada waktu hujan dinding yang tidak terlindung harus diberi perlindungan
dengan menutupi bagian atas temboknya supaya pasangan yang belum kering
tidak rusak kena air.
Pasal 3
pelapispelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat akhir.
b. Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng dimana tertera nama perusahaan
pembuat, petunjuk pemakaian, formula, warna nomor seri dan tanggal
pembuatannya.
c. Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Pengawas. Untuk cat
tembok dipilih kualitas setara produksi Jotun, warna disesuaikan.
d. Plamur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan cat kayu digunakan
kualitas setara produksi yang sama dengan kualitas setara produksi cat jadi
yang dipilih.
56
g. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik yang sama dengan bahan
yang diencerkan.
a. Mengecat dengan cat tembok pada bidang dinding eksterior dan interior,
khusus untuk ruang kelas dibedakan warnanya antara dinding depan dengan
b. Finishing dengan cat minyak untuk bidang permukaan kayu seperti panil-panil
daun pintu, kosen, papan lisplang, usuk dan sebagainya seperti tertera di
gambar.
kemudian.
3. Syarat-syarat pelaksanaan.
Konsultan Perencana.
a. Cat tembok.
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok
memakai kain yang dibasahi air, setelah kering didempul pada tempat yang
berlubang sehingga permukaannya rata dan licin untuk kemudian dicat paling
sedikit 3 kali dengan roller 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah
b. Rencana pengecatan.
57
Pasal 4
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA
1. Bahan.
d. Lebar Profil : Tebal 4” (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan kosen, daun pintu dan daun jendela seperti
3. Syarat-syarat pelaksanaan.
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
b. Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela harus dikerjakan diworkshop,
58
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak
tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
d. Apabila terjadi cacat atau kerusakan-kerusakan baik yang terlihat maupun yang
f. Untuk satu daun pintu menggunakan sekrup fisher 6 buah dan 18 buah sekrup
tapping pab moon lion 6x3/4 , dan untuk satu daun jendela menggunakan 4
buah sekrup fisher dan 6 buah sekrup tapping pab moon lion ukuran 6x3/4.
Pasal 5
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi :
seperti Kunci, Engsel, Sloot dan hardware lainnya yang dipergunakan didalam
pekerjaan ini Dan lain-lain seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja
2. Persyaratan Bahan.
c. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.
d. Seluruh perangkat perlengkapan : pintu dan jendela ini harus bekerja dengan
baik sebelum dan sesudah pemasangan. untuk itu, harus dilakukan pengujian
59
3. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Pemasangan kunci dan alat gantungan agar dipisahkan menurut jenis
e. Sekrup yang rusak pada waktu dipasang harus diganti dengan sekrup yang
baru.
f. Semua kunci-kunci, pegangan-pegangan, engsel-engsel dan lainnya harus
Pasal 6
PEKERJAAN PLAFOND
1. Lingkup Pekerjaan.
2. Persyaratan Bahan.
c. Bahan-bahan penutup langit langit yang akan dipakai harus dalam keadaan
60
d. Untuk rangka plafond gypsum menggunakan Metal Furing berkualitas baik,
utuh, mulus, lurus dan kuat serta dimeni anti karat dengan ukuran sesuai
gambar rencana.
Metal Furing harus diberi gantungan kawat diameter + 3 mm tiap jarak 120
plamur khusus gipsum yang halus dan rata dengan papan gipsum sehingga
atau pertemuan sudut harus rapi dan rapat sehingga membentuk garis
lurus.
61
BAB IV
SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pasal 1
UMUM
1. Maksud dan tujuan dari spesifikasi ini adalah merupakan pedoman pelaksanaan
pekerjaan instalasi penerangan listrik yang lengkap dan siap pakai, termasuk
penyedian material, pemasangan, testing, dan pemeliharaan selama masa
pemeliharaan.
2. Keterangan kecil yang tidak diterangkan dalam spesifikasi ini maupun dalam
gambar akan tetapi perlu untuk dilaksanakan untuk kesempurnaan pekerjaan
secara menyeluruh berdasarkan peraturan yang berlaku, maka hal ini dianggap
3. Kontraktor harus memiliki Surat Pengesahan Instalasi (SPI) dan Surat Izin Kerja
(SIKA) yang dikeluarkan oleh PT. PLN masih berlaku, minimal kelas A.
5. Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat dapat
7. Kontraktor harus dapat bekerja sama dengan Kontraktor lainnya yang bekerja
pekerjaan instalasi.
62
9. Segala sesuatu yang meragukan harus ditanyakan kepada pemberi tugas atau
pengawas lapangan.
Pasal 2
STANDARD PELAKSANAAN
Standard dan referensi yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 023/PRT/1978; tentang
b. VDE Jerman.
e. JIS
f. SNI
Pasal 3
LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan dan pemasangan serta pengujian seluruh material listrik sesuai dengan
SPESIFIKASI TEKNIS
63
kabel harus ditimbun pasir setebal 15 cm dan dilanjutkan pelapisan dengan
batu bata dan tanah timbunan. Pemasangan batu bata melintang atau 10 buah
permeter lari.
c. Pada rute tertentu harus diberi tanda AWAS KABEL untuk keamanan.
d. Untuk pemasangan di bawah lantai atau jalan, kabel harus dimasukkan kedalam
pipa sparing yang sesuai, sedangkan untuk diatas plafon dapat diklem pada
f. Jari-jari belokan pada kabel minimal 10 kali diameter terluar dari kabel dan
pengoperasian.
e. Pada setiap panel ditempelkan wiring diagram panel serta wiring diagram yang
berhubungan dengan input power.
3. Pentanahan (Grounding).
a. Setiap peralatan yang terbuat dari bahan metal atau yang bersifat konduktor
harus dihubungkan sistem-sistem pentanahan, begitu juga konstruksi baja
64
d. Seluruh sistem pentanahan harus terhubung satu sama lainnya.
e. Elektroda pentanahan ditanam minimal sampai kedalaman 6 M.
Pasal 5
SPESIFIKASI MATERIAL
1. Lampu dan Armature.
a. Spesifikasi dan jenis lampu yang digunakan seperti tertera dalam gambar.
d. Saklar dipasang pada ketinggian 150 cm dari lantai. Sedangkan stop kontak
penampang 2x2,5 mm2 untuk lampu warning light dan 3x4 mm2 untuk lampu
sorot, standard SII merk Suprime atau Kabelindo atau Tranka atau Jembo atau
setaranya.
b. Kabel pentanahan yang terpisah dari untaian kabel power harus berwarna hijau
c. Kabel tray menggunakan type heavy duty lengkap dengan support dan asesoris
pendukung lainnya.
d. Kabel power jenis NYFGbY 4x50 mm2, standard SII merk suprime atau
a. Panel jenis otdoor dan outbow yang dilengkapi dengan kunci serta papan
nama.
b. Breaker jenis 1 phasa 1 pole dan 3 phasa 3 pole setara GAE, AEG, BBC,
Mitsubishi.
65
Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih besar dari 63 A dan lebih
kecil dari 800 A digunakan jenis rumah tuangan (moulded case circuit
breaker - MCCB) yang memenuhi standar B.S. 4752 Part 1 1977 atau IEC
157.1 dan sesuai untuk temperatur operasi 40 oC (fully tropical ized) dan
mampu beroperasi untuk tegangan 660 VAC dengan rating 1000 VAC.
harus memenuhi persyaratan B.S. 4752 /Part 1 1977 atau IEC157.1 (fully
tropicalized), mampu beroperasi untuk tegangan sampai 660 VAC dengan
Mekanisme operasi harus dari jenis "quick make" dan "quick break"
harus dari jenis interchangeable trip unit, sedangkan untuk MCCB di atas
630 A menggunakan solid-state relay yang dienergize oleh CT yang
66
terpasang di dalam MCCB sehingga tidak memerlukan catu daya dari
luar MCCB.
Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi operasi, yaitu ON, OFF dan
TRIP.
Kapasitas pemutusan arus kesalahan (interrupting/breaking capacity)
Arus nominal dari MCCB dan MCB harus sesuai dengan gambar, dengan
simetris yang mungkin terjadi pada titik-titik beban dan menganjurkan jenis
MCCB serta MCB yang sesuai. Hasil perhitungan dan katalog pemutus daya
pekerjaan.
4. Pemasangan.
a. Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang
Pengawas.
b. Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan lain
67
e. Setiap badan (rumah) lampu harus ditanahkan (grounded).
f. Pada waktu diselesaikannya pemasangan armature penerangan, peralatan
tersebut harus siap untuk bekerja dengan baik dan berada dalam kondisi
h. Setiap hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam hal pendinginan tersebut,
harus diberitahukan dengan jelas kepada Direksi/Pengawas.
a. Junction box minimal mempunyai diameter outlet 0,5 inch dan dilengkapi
dengan tutup.
b. Isolasi memakai jenis PVC setara 3M.
pekerjaan dan menjamin akan bekerja dengan sempurna yang disaksikan oleh
b. Continuty Test.
Dilakukan setelah pengujian tahanan isolasi, hal ini dimaksud untuk meyakinkan
d. Pemeriksaan.
68
Pemeriksaan dilakukan sebelum pelaksanaan, sedang pelaksanaan dan setelah
pelaksanaan dilakukan.
a. Juction box minimal mempunyai diameter outlet 0,5 inci dan dilengkapi dengan
tutup.
2 Conduit Clipsal
7 MCCB Schneider, M G
Pasal 6
LAIN-LAIN
Kontraktor harus berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan guna menghindari
terjadinya kecelakaan baik terhadap orang, peralatan maupun material. Jika pada
suatu saat peralatan atau material ditempatkan pada suatu tempat yang bersifat
sementara, maka tempatnya harus jauh dari lalu lintas, jauh dari sumber-sumber yang
dapat menimbulkan kebakaran, kerusakan dan cacat pada peralatan maupun material
tersebut.
69
BAB V
SYARAT TEKNIS
UMUM
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi
maupun pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
plumbing (pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam dan di
dan testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12
bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum di dalam gambar maupun pada
secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini. Secara umum
pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah:
yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang
bekerjanya sistem/ peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Teknik
Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut :
70
1. Instalasi Air Bersih.
a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan di luar
2. Material.
c. Accessories.
Fitting dari pipa PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat dengan
cara injection moulding.
bangunan
71
c. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat-alat kerja yang
diperlukan.
a. Pipa Tegak.
Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam tembok/lantai.
pada tembok sesuai pada kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem
dan diuji harus ditutup kembali sehingga tidak kelihatan dari luar.
Cara penutupan kembali harus seperti semula dan finish yang rapi sehingga
b. Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus
c. Penanaman pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap
(vertikal) harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti pada gambar
perencanaan.
Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1 - 2 % dari titik
dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik. Pipa harus masuk
sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat dilakukan dengan alat press khusus.
b. Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa.
72
6. Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran.
a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan
perubahan/penurunan tekanan.
b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
itu.
d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian Kontraktor harus memperbaiki
dengan baik.
e. Dalam hal ini semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk biaya
pemakaian air dan listrik.
(trial run) dari seluruh instalasi air bersih, yang disaksikan oleh
Direksi/Pengawas atau yang ditunjuk untuk itu sampai sistim bisa bekerja
dengan baik.
8. Instalasi Air Kotor / Air Buangan.
a. Material.
73
Accessories.
Fitting dari pipa PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat
hidrolis.
a. Pipa Mendatar.
maupun pada ruang yang berada di bawah lantai. Setiap pencabangan atau
74
Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas pipa kemudian
diurug dengan tanah sampai padat. Konstruksi permukaan tanah/lantai
c. Penanaman pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap
perencanaan.
kurang dari 80 cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton
bertulang dengan tebal 10 cm, pelat beton tersebut tidak tertumpu pada
pipa.
e. Penyambungan Pipa.
f. Pipa PVC dengan diameter 4" ke atas yang dipasang di bawah pelat lantai dasar
h. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih
75
j. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan
disambung harus bebas dari benda-benda/kotoran yang dapat mengganggu
76
BAB VI
KONSTRUKSI ATAP BAJA RINGAN & PENUTUP
Pasal 1
Umum
1. Lingkup Pekerjaan
pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti
karat. Rangka batang berbentuk segitiga, trapesium dan persegi panjang yang
terdiri dari :
d. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama
dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.
Material struktur rangka atap Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)
a. Persyaratan Bahan
Bahan baja yang digunakan untuk rangka kuda-kuda, struktur pengaku dan
reng adalah baja high tensile strength G550, coating mass (g/m2)
AZ70/AZ100.
b. Spesifikasi bahan
Type C75
AZ 70/100
77
Tinggi 75 mm
Tebal 1 mm
Berat/Batang ± 7 Kg
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan
kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan
c. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
perletakan kuda-kuda.
d. Khusus pekerjaan atap di fasad, metode pemasangan atapnya dimasukkan
78
BAB VII
PEKERJAAN FINISHING LAINNYA
Pasal 1
Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan
2. Ketentuan
a. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan sesuai
dengan standar dan spesifikasi dari pabrik
3. Komponen bahan
79
c. Rangka tepi panel alumunium composite da reinforce dari alumunium
ekstrussion
b. Tebal 4 mm
c. Berat 5-6 Kg / 5 mm
h. Bahan composite panel harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan
kemudian.
i. Contoh-contoh harus diserahkan kontraktor kepada direksi lapangan untuk
Lebar: - 0/+ 4 mm
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini
b. Alumunium composite panel yang digunakan untuk seluruh proyek harus satu
macam saja.
80
c. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasdil pemasangan
puncak ganda. 2). Panel-panel baki menggantung pada pin-pin dan dipasang
dengan sekrup. 3). Dinding pelapis yang dijadikan satu unit, sistem ikatan
pinggir.
i. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang
81
BAB VIII
PEKERJAAN AKHIR
1. Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding, plafond, lantai dan
sebagainya harus bersih dari sisa-sisa semen, cat dan kotoran lainnya.
2. Halaman bangunan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan-bahan bangunan,
bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.
82
BAB IX
PENUTUP
dilihat pada gambar atau ditanyakan pada saat rapat pelaksanaan pekerjaan.
2. Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap RKS ini pada saat rapat penjelasan
pekerjaan akan dibuat suatu berita acara penjelasan pekerjaan yang mengikat, dan
Pembangunan ini.
Hormat Kami,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN CV. MUBARAK CONSULTANT
(PPK)
83