Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

BAB I UMUM ............................................................................................................................................... 1


1.1. LATAR BELAKANG PEMBUATAN DOKUMEN ......................................................................... 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ......................................................................................................... 1
1.3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN .............................................................................................. 1
1.4. KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN ........................................................................................ 1
1.5. PERSYARATAN PENYEDIA JASA .......................................................................................... 2
1.6. SPESIFIKASI TEKNIS ............................................................................................................ 3
1.7. TEMPAT PELAKSANAAN DAN PENYERAHAN ........................................................................ 3
1.8. RENCANA JADWAL PEKERJAAN........................................................................................... 4
1.9. TINGKAT KOMPONEN DALAN NEGERI (TKDN) & BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP) ..... 4
1.10. SANKSI, GANTI RUGI DAN PERISTIWA KOMPENSASI............................................................ 5
1.11. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN ....................................... 5
1.12. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ..................................................................................... 6
BAB II PERSIAPAN...................................................................................................................................... 7
2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEMBERSIHAN LOKASI PEKERJAAN ..................................... 7
2.2. SURVEY LOKASI PEKERJAAN DAN PEMATOKAN .................................................................. 7
2.3. KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA ............................................................................. 7
2.4. ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI PROYEK ....................................................................... 8
2.5. AIR DAN LISTRIK .................................................................................................................. 8
2.6. PENYEDIAAN PERLENGKAPAN DAN PENJAGAAN KEAMANAN ............................................. 9
2.7. MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS ................................................................... 9
2.8. BAHAN DAN PENYIMPANANNYA........................................................................................... 9
2.9. PENGADAAN BARANG........................................................................................................ 10
2.10. GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)..................................................................................... 10
2.11. DOKUMEN AS BUILT DRAWING .......................................................................................... 11
BAB III PEKERJAAN ARSITEKTUR............................................................................................................. 12
3.1. PEKERJAAN ACP ................................................................................................................ 12
BAB VI PEKERJAAN PENUTUP ................................................................................................................. 14
6.1. PENYERAHAN PEKERJAAN DAN PERBEDAAN PERNYATAAN DOKUMEN .............................. 14
6.2. DOKUMEN PELAKSANAAN ......................................................................................................... 15
6.3. PENGESAHAN ............................................................................................................................. 16

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
1

BAB I
UMUM

1.1. LATAR BELAKANG PEMBUATAN DOKUMEN


Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang digunakan oleh Penyedia sebagai
pedoman untuk melaksanakan proyek pekerjaan. RKS berisikan nama pekerjaan berikut
Penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta prosedur pelaksanaannya, syarat mutu
pekerjaan dan persyaratan lain yang wajib dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi.
Sebagai kelengkapan dari dokumen tender, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ditempatkan sebagai
dokumen penting selain gambar rencana. Keberadaannya sangat menentukan kepentingan dari
berbagai pihak yang akan terlibat dalam realisasi pekerjaan, dimulai sejak tahap awal dari proses
realisasi ide dari pemilik proyek (Owner).

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dari dibuatnya RKS Fasad Gedung - J yang berlokasi di Kota Depok,
Jawa Barat adalah sebagai pelengkap sekaligus sebagai acuan dokumen pelaksaan.
Tujuan RKS tersebut secara umum adalah untuk membantu Kontraktor dalam melaksanan
pekerjaan.

1.3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan tersebut, meliputi:
A. Pekerjaan Pendahuluan :
a) Pembersihan persiapan
b) Pekerjaan K3
B. Pekerjaan Fasad (Fasad ACP Corrugated).
C. Pekerjaan Lain yang terkait langsung maupun tidak langsung dan tidak bisa dipisahkan dengan
pekerjaan utama sesuai dengan gambar dan RKS.

1.4. KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN


1. Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan semua pekerjaan yang tercakup dalam dokumen
kontrak dan memperbaiki cacat mutu selama masa kontrak yang harus diselesaikan hingga
berakhirnya masa pemeliharaan.
2. Kontraktor Pelaksana wajib melakukan survei lapangan yang cukup detail berdasarkan gambar
rencana memastikan setiap ketidaksesuaian gambar rencana dengan kondisi dilapangan.
Selanjutnya, Kontraktor Pelaksana akan berkonsultasi dengan Pemilik Proyek/Pengawas
Pekerjaan, untuk memperbaiki setiap kesalahan atau perbedaan yang terjadi untuk dibuat dalam
revisi Gambar Kerja (Shop Drawing) yang akan diperiksa dan disetujui oleh Pemilik
Proyek/Pengawas Pekerjaan.
3. Kontraktor Pelaksana wajib berkonsultasi secara rutin dengan Pemilik Proyek/Pengawas
mengenai permasalahan teknis dilapangan.
4. Kontraktor Pelaksana dapat berkoordinasi dengan Pemilik Proyek mengenai kesinambungan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
2

5. Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pemasangan instalasi sementara
untuk air dan listrik, bila diperlukan sampai berfungsi dengan baik serta seluruh biaya yang
diperlukan adalah tanggungan Kontraktor Pelaksana.
6. Kontraktor Pelaksana bertanggungjawab penuh atas kualitas pelaksanaan pekerjaan dan
kerusakan yang mungkin terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan pada bangunan/barang-barang
disekitarnya baik milik Pemilik Pekerjaan maupun pihak lain.
7. Kontraktor Pelaksana wajib dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam mematuhi undang-
undang ketenagakerjaan terhadap para pekerja proyek yang direkrut serta menyediakan asuransi
jaminan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan standart K3 serta
menyediakan perangkat keselamatan operasional seperti marka dan rambu jalan;
8. Kontraktor Pelaksana wajib menyediakan satu tenaga kerja dengan kompetensi sertifikasi K3
minimal AK3 Umum atau secara khusus dalam bidang AK3 Konstruksi yang dapat menyusun Job
Safety Analist (JSA) sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan selanjutnya wajib berkoordinasi
dengan Tim P2K3 di Cabang dalam hal induksi dan pengawasan K3 selama kegiatan
pembangunan berlangsung.
9. Apabila Kontraktor Pelaksana tidak melaksanakan ketentuan K3 yang sudah dipersyaratkan,
maka Pemilik Proyek berhak menghentikan sementara pekerjaan sampai dengan Kontraktor
Pelaksana memenuhi persyaratan yang diminta dengan konsekuensi tanpa adanya penambahan
masa pelaksanaan akibat dari hal tersebut
10. Kontraktor Pelaksana membuat Risk Assesment terhadap kemungkinan resiko yang dapat
muncul pada Pekerjaan.
11. Kontraktor Pelaksana sanggup mengikuti pola kerja operasional dari Pemilik Pekerjaan guna
menghindari klaim atas mundurnya penyelesaian pekerjaan.
12. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus selalu berkoordinasi dengan Pemilik
Proyek/Pengawas Pekerjaan.

1.5. PERSYARATAN PENYEDIA JASA


a) Kualifikasi Penyedia Jasa
• Memiliki kompetensi yang ditunjukan dengan Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan
Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang diregistrasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK) dan masih berlaku, dengan klasifikasi/subklasifikasi (bidang/subbidang):
Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial (BG004) atau Jasa Pelaksana Untuk
Konstruksi.
• Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4 (empat)
tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
• Tenaga Ahli dan Tenaga Teknis dengan kualifikasi kemampuan teknis yang diperlukan untuk
pekerjaan konstruksi, yaitu:

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
3

Tabel 1.0 - Kualifikasi Penyedia Jasa


Jumlah Klasifikasi Minimal
No Posisi
(Org) Pendidikan Keahlian Pengalaman
1. Project 1 S2 Teknik Sipil/ S1 SKA Ahli Madya 4 Thn / 7 Thn
Manager Teknik Sipil Manajemen
Konstruksi /
Manajemen Proyek
2. Site Manager 1 S1 Teknik Arsitektur SKA Ahli Madya 5 Thn
3. Site Engineer 1 S1 Teknik Sipil SKA Ahli Madya 5 Thn
Teknik Bangunan
Gedung
4. Tenaga ahli 1 D3 Teknik Sipl/ Sertifikat K3 5 Thn
K3 SMA/SMK
5. Pelaksana 1 D3 Teknik Sipil/ SKT Pelaksana 3 Thn / 4 Thn
Sipil SMA/SMK Bangunan Gedung
TA022
6. Juru 1 D3/SMA/SMK SKT Juru Gambar/ 3 Thn
Gambar/ Draftman Arsitektur
Draftman TA003
7. Juru Ukur 1 D3 Teknik Sipl/ SKT Quantity 4 Thn
SMA/SMK Surveyor TL003
8. Administrasi 1 D3/SMA/SMK Administrasi 3 Thn
9. Logistik 1 SMA/SMK Logistik 3 Thn
• Persyaratan teknik yang harus di (upload) :
Personil dilengkapi dengan ijazah dan SKT/SKA.

1.6. SPESIFIKASI TEKNIS


Adapun spesifikasi material yang digunakan pada project tersebut, meliputi :
Tabel 1.2 - Spesifikasi Teknis
No Item Pekerjaan Spesifikasi Bahan/Material Keterangan
I. PEKERJAAN FASAD
1 ACP Corrugated Spesifikasi : Goodsense
- (t skin = 0,5 mm) alloy 5005
- Silicone sealant ex. GRH - SA 3200
- Rangka holllow galvanis 40.40-0,7
- Bracket Besi Siku 40.40-3 mm

1.7. TEMPAT PELAKSANAAN DAN PENYERAHAN


1. Tempat pelaksanaan dan tempat penyerahan berlokasi di Depok, Jawa Barat.
2. Dengan nama pekerjaan adalah Pembangunan Fasad Gedung - J.

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
4

3. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang, buruh dan
lainnya), bahan bangunan dan peralatan/ perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
4. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-gambar Rencana,
Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addenda yang disampaikan selama pelaksanaan
pekerjaan.

1.8. RENCANA JADWAL PEKERJAAN


1. Masa pelaksanaan pekerjaan selama 90 hari kalender terhitung sejak ditanda tanganinya berita
acara mulai kerja.
2. Masa pemeliharaan pekerjaaan selama 180 hari kalender.
3. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan jadwal rencana kerja
kepada Pemilik Proyek dalam bentuk bagan chart beserta kurva S dan struktur organisasi proyek
untuk mendapatkan persetujuan.

1.9. TINGKAT KOMPONEN DALAN NEGERI (TKDN) & BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP)
1. Penyedia Jasa harus memaksimalkan persentase penggunan produk dalam negeri selama
produk lokal bisa memenuhi kualitas dan jadwal pengiriman.
2. Penyedia Jasa wajib mematuhi ketentuan mengenai TKDN sebagaimana diatur dalam PP. No.
29 Tahun 2018 dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, termasuk di dalamnya
perihal ketentuan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan jenis, nilai, dan porsi pelaksanaan
pekerjaan.
3. Presentase minimum TKDN yang dipersyaratkan untuk pekerjaan dalam lelang ini sesuai dengan
PP. No. 29 Tahun 2018 adalah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan harus memiliki
penjumlahan Nilai TKDN dan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimum adalah 40%
(empat puluh persen).
4. Oleh karena itu, Penyedia Jasa harus menjelaskan secara rinci bagaimana usulan untuk
mengatur dan mengelola setiap porsi pekerjaan untuk memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) sesuai yang dipersyaratkan sesuai dengan PP. No. 29 Tahun 2018.
5. Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan TKDN dan BMP harus mengikuti kententuan yang berlaku
sesuai dengan PM. No. 16 Tahun 2011.
6. Penyedia Jasa wajib mengusulkan prosedur yang akan digunakan untuk memantau dan
menghitung jam kerja tenaga kerja dari Indonesia yang digunakan untuk mencatat jumlah jam
kerja yang benar-benar dikerjakan oleh tenaga kerja dari Indonesia
7. Penyedia Jasa wajib mengindentifikasi ruang lingkup pekerjaan yang tepat dan yang akan
disubkontrakkan untuk masing-masing pekerjaan yang akan mempengaruhi TKDN.
8. Penyedia Jasa atas beban biaya dan tanggung jawabnya sendiri wajib menyampaikan hasil
verifikasi dan/atau laporan realisasi pencapaian TKDN (“Hasil Verifikasi TKDN”), dengan
ketentuan verifikasi harus dilakukan oleh independen surveyor yang memiliki kualifikasi untuk
melakukan verifikasi.
9. Hasil verifikasi atau laporan realisasi diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kalender sebelum tanggal berakhirnya pelaksanaan pekerjaan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
5

1.10. SANKSI, GANTI RUGI DAN PERISTIWA KOMPENSASI


1. Sanksi/Denda
• Vendor berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa denda sebagai akibat
keterlambatan, wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban Vendor dalam
• kontrak ini.
• Pemberi Tugas mengenakan denda dengan memotong tahapan pembayaran prestasi
pekerjaan Vendor.
• Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual Vendor.
• Besaran denda ditetapkan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai kontrak per hari
keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
• Denda maksimal sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak.
• Terhadap point 5) diatas, pekerjaan dapat dilanjutkan apabila Vendor menyatakan sanggup
untuk menyelesaikan dan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
• Vendor dikenakan denda sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai pekerjaan per hari
keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
2. Ganti Rugi
• Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh Pengguna Barang dan/atau Jasa atas keterlambatan
pembayaran yang melebihi 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dokumen.
• Penagihan dinyatakan lengkap adalah sebesar 1/1000 dari nilai tagihan, maksimal 5% dari
nilai tagihan.
• Dalam hal terjadi kerusakan/kecelakaan kerja atas kelalaian Penyedia Barang dan/atau Jasa
yang mengakibatkan kerusakan fasilitas milik Pengguna Barang dan/atau Jasa atau pihak
ketiga, maka Penyedia Barang dan/atau Jasa wajib mengganti atas kerusakan tersebut.
• Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur dalam dokumen kontrak.
3. Peristiwa Kompensasi
Peristiwa Kompensasi merupakan pemberian imbalan kepada Pengguna Barang dan/atau Jasa
atau kepada Penyedia Barang dan/atau Jasa berdasarkan.
a) Kompensasi diberikan kepada Penyedia Barang dan/atau Jasa :
• Pengguna Barang dan/atau Jasa mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan.
• Pengguna Barang dan/atau jasa tidak memberikan gambar, spesifikasi, dan/atau instruksi
sesuai jadwal yang dibutuhkan.
• Pengguna Barang dan/atau Jasa memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan.
b) Kompensasi diberikan kepada Penyedia Barang dan/atau Jasa apabila Pengguna Barang
dan/atau Jasa menginstruksikan kepada Penyedia Barang dan/atau Jasa untuk melakukan
pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak

1.11. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN


1. Dalam melaksanakan pekerjaan, Vendor wajib memberikan perlindungan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan ijin mulai kerja dari P2K3 bagi seluruh tenaga yang bekerja sesuai
dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Vendor harus menyiapkan rencana
pengelolaan resiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3), apabila hal tersebut tidak ada maka
kegiatan pekerjaan akan dihentikan namun tidak mengurangi jangka waktu kontrak.

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
6

2. Apabila dipandang perlu Pemberi Tugas dapat meminta rencana pengelolaan sebelum pekerjaan
dimulai, harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas.
3. Apabila terjadi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kesalahan/kelalaian Vendor maka
Vendor wajib menanggung perbaikannya dan Pemberi Tugas dibebastugaskan dari tuntutan
/klaim.

1.12. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN


1. Pemberi Tugas berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Vendor. Apabila diperlukan, Pemberi Tugas dapat
memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Vendor.
2. Jika ditemukan cacat mutu atau hasil pekerjaan tidak sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka
Pemberi Tugas berhak menolak dan Vendor wajib memperbaiki atau mengganti barang/jasa
tersebut.

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
7

BAB II
PERSIAPAN

2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEMBERSIHAN LOKASI PEKERJAAN


1. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus memelihara Pekerjaan yang
bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah yang diakibatkan oleh kegiatan
pelaksanaan.
2. Kontraktor Pelaksana harus menjamin bahwa system drainase terpelihara, dan bebas dari
kotoran dan bahan yang lepas, dan berada dalam kondisi siap pakai pada setiap saat.
3. Kontraktor Pelaksana tidak diperkenankan mengubur sampah atau sisa bahan bangunan di lokasi
kegiatan tanpa persetujuan Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan.

2.2. SURVEY LOKASI PEKERJAAN DAN PEMATOKAN


1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana dan Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan
secara bersama-sama akan melakukan survey/pengukuran lapangan dengan menggunakan
Bench Mark yang telah disepakati bersama.
2. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan dan memelihara alat-alat survei secara baik sehingga
selama pelaksanaan dapat tepat digunakan antara lain Total Station, Waterpass, Meteran terbuat
dari pita baja (Steel Tape), Global Positioning Sistem (GPS), dan peralatan lain terkait dengan
pekerjaan survei yang dilakukan.
3. Untuk membantu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus mengerjakan
pemasangan dan memelihara patok-patok pembantu pengukuran, menentukan lokasi/ koordinat
sesuai kebutuhannya. Pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh Pemilik
Proyek/Pengawas Pekerjaan sebelum memulai pekerjaan.
4. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok tersebut, Kontraktor harus memberitahukan
kepada Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan dalam waktu tidak kurang dari 48 jam sebelumnya.
5. Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan dapat melakukan revisi atas pemasangan patok tersebut
bila dipandang perlu, dan Kontraktor harus mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk
Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan.

2.3. KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA


1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan, memasang, memelihara, membersihkan, menjaga
dan pada saat selesainya kontrak harus memindahkan atau membuang semua bangunan Kantor
darurat, gudang-gudang penyimpanan, dan bengkel-bengkel yang dibutuhkan untuk pengelolaan
dan pengawasan kegiatan.
2. Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sesuai dengan lokasi dan denah lapangan yang telah
disetujui Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan. Ukuran, akomodasi beserta fasilitas
pendukungnya pada Kantor dan fasilitasnya harus menyesuaikan kebutuhan Kontraktor
Pelaksana. Kontraktor Pelaksana wajib menyediakan sebuah ruangan yang digunakan untuk
rapat.
3. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan sarana dan prasarana untuk keselamatan dan
kesehatan kerja.

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
8

4. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan kebutuhan air untuk pelaksanaan pekerjaan serta
untuk kebutuhan sehari-hari dari seluruh personilnya dengan kapasitas yang memadai atas biaya
sendiri.
5. Jaringan listrik sementara harus memadai dan cukup aman untuk digunakan selama pelaksanaan
pekerjaan. Penyambungan aliran harus dilakukan dengan benar dengan kabel dan jalur
penghantar yang aman untuk menghindari kecelakaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kontraktor Pelaksana diwajibkan memasang meteran sendiri untuk menentapkan biaya sewa
listrik yang dipakai.
6. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan genset sementara termasuk distribusi dan penerangan
yang cukup dilapangan atas biaya sendiri.
7. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan WC dengan tipe yang disetujui oleh Pemilik
Proyek/Pengawas Pekerjaan dalam jumlah yang memadai untuk kebutuhan seluruh personil di
lapangan. Fasilitas tersebut harus dipelihara kebersihan serta pasokan airnya.
8. Kontraktor Pelaksana harus melakukan pembuangan sampah dan kotoran secara rutin setiap
hari dari areal pekerjaan dan areal kerja sementara.
9. Pengangkutan sampah dan kotoran harus diatur dan dilaksanakan dengan biaya Kontraktor.

2.4. ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI PROYEK


1. Sebelum pekerjaan fisik dimulai, Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan kepada Pemilik
Proyek/Pengawas Pekerjaan untuk mendapat persetujuannya antara lain:
- Suatu rencana kerja atau jadwal waktu pelaksanaan dalam bentuk Bar Chart yang lengkap
dan terperinci, meliputi seluruh pekerjaan seperti dimaksud dalam Dokumen Kontrak.
- Keterangan lengkap mengenai organisasi dan Personalia yang akan melaksanakan tugas
Pekerjaan.
- Jadwal Pengerahan Tenaga Kerja.
- Jadwal penyediaan bahan bangunan dan peralatan serta perlengkapan lainnya.
- Request material / pengajuan material yang akan digunakan.
- Request pekerjaan / pengajuan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2. Selama pelaksanaan proyek, Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyertakan atau membuat
dokumen yang akurat semua perubahan dan pelaksanaan yang terjadi, antara lain:
- Laporan harian dan laporan mingguan dalam setiap bulannya yang berisikan segala
kegiatan yang dilakukan secara teratur, terdiri dari pekerjaannya, kondisi lapangan,
peralatan, mesin dan bahan-bahan bangunan,
- Rekaman secara detail dari bahan-bahan yang diterima (yang masuk Lapangan Parkir atau
gudang, disekitar lapangan), beserta catatan dan pemakaian bahan, penyelidikan lapangan
dan test material,
- Photo berwarna yang memperlihatkan kemajuan pekerjaan harus dibuat secara teratur
- dimulai dari 0% pekerjaan sampai dengan 100%,
- Saran-saran & teguran dari Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan dan hasil rapat yang telah
- disepakati bersama.

2.5. AIR DAN LISTRIK


1. Kontraktor harus menyediakan air kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini,
meliputi:

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
9

• Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi persyaratan sesuai jenis
pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala macam kotoran dan zat-zat seperti minyak, asam,
garam, dan sebagainya yang dapat merusak atau mengurangi kekuatan konstruksi.
• Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan kebutuhan lain para
pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cukup terjamin.
2. Kontraktor harus menyediakan daya listrik sementara yang dibutuhkan untuk peralatan dan
penerangan serta keperluan lainnya dalam melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan system
listrik sementara ini harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Kontraktor harus mengatur dan
menjaga agar jaringan dan peralatan listrik tidak membahayakan para pekerja di lapangan.
3. Segala biaya atas pemakaian daya dan air diatas adalah beban kontraktor

2.6. PENYEDIAAN PERLENGKAPAN DAN PENJAGAAN KEAMANAN


1. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan
pekerjaannya, serta juga bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan bangunanbangunan,
jalan-jalan, pagar, pohon-pohon dan taman-taman yang telah ada.
2. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaan, maka terlebih dahulu memberi pagar
pengaman pada sekeliling site pekerjaaan yang akan dilakukan.
3. Pembuatan pagar pengaman dibuat disekitar lokasi pekerjaan, sehingga tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan dan kegiatan operasional yang sedang berlangsung, serta tempat
penimbunan bahan-bahan dan dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/kuat sampai
pekerjaan selesai dan tampak dari luar dapat menunjang estetika atas kawasan yang ada.
4. Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyelamatkan bangunan yang telah ada, apabila
bangunan yang telah ada terjadi kerusakan akibat pekerjaan ini, maka Kontraktor Pelaksana
berkewajiban untuk memperbaiki sebagaimana mestinya.
5. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk pembangunan pekerjaan
sementara sesuai dengan ketentuan kontrak harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan gangguan terhadap aktivitas yang ada milik Pemilik Proyek ataupun milik pihak
lain. Kontraktor harus membebaskan Pemilik Proyek dari segala tuntutan ganti rugi sehubungan
dengan hal tersebut di atas.

2.7. MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS


1. Dalam melaksanakan pekerjaannya, Kontraktor Pelaksana diharuskan mematuhi dan mentaati
ketentuan dan peraturan lalu lintas umum yang berlaku, sejauh pekerjaannya mempengaruhi
kelancaran lalu lintas umum. Kontraktor Pelaksana diharuskan mendapatkan pengarahan dan
pedoman dari instansi setempat yang berwenang.
2. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan, membuat, memasang dan menempatkan rambu-
rambu lalu lintas sementara pada lokasi dan posisi penting termasuk rintangan-rintangan di
sekitar lokasi proyek. Penempatan rambu di luar lokasi proyek harus dengan persetujuan polisi
lalu lintas atau instansi lain yang berwenang. Bentuk dan ukuran huruf serta susunan kalimat
pada rambu dan rintangan harus jelas, mudah dimengerti oleh setiap pengendara kendaraan dan
pada setiap cuaca gelap dan malam hari harus diberi penerangan.

2.8. BAHAN DAN PENYIMPANANNYA


1. Bahan yang dipergunakan di dalam Pekerjaan harus :

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
10

a. Memenuhi spesifikasi dan standar yang berlaku,


b. Memenuhi ukuran, pembuatan, jenis dan mutu yang diisyaratkan dalam gambar dan
ketentuan lain dari spesifikasi ini, sebagaimana yang diperintahkan Pemilik Proyek/Pengawas
Pekerjaan,
c. Semua produk pabrikan harus baru (kecuali ditetapkan lain secara khusus).
2. Pemesanan bahan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan tertulis dari Pemilik
Proyek/Pengawas Pekerjaan atas kesesuaian dari bahan/produk tersebut pada Persyaratan
Teknis serta melampirkan contoh/brosur dari bahan/produk yang bersangkutan untuk
diserahkan kepada Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan.
3. Jika mutu yang dikirim ke lapangan tidak sesuai dengan mutu bahan yang sebelumnya telah
diperiksa atau diuji, maka bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari area proyek.
Penolakan bahan sepenuhnya merupakan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
4. Bahan harus disimpan sedemikian rupa sehingga mutunya terjamin, mudah diperiksa, dan
terpelihara serta siap digunakan untuk pekerjaan.
5. Bahan
a. Semen
• Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis Semen Portland tipe I, II, III. IV
dan V yang memenuhi SNI 2049:2015 tentang Semen Portland atau PPC (Portland
Pozzolan Cement) yang memenuhi ketentuan SNI 0302:2014, apabila tidak terdapat di
lokasi pekerjaan dapat menggunakan jenis lain apabila diizinkan oleh Pemilik Proyek/
Pengawas Pekerjaan serta harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai
tipe dan merk semen yang digunakan.
• Di dalam satu kegiatan harus menggunakan satu tipe dan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan. Apabila hal tersebut diijinkan maka
Kontraktor Pelaksana harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai tipe
dan merk semen yang digunakan.
b. Air
Air yang digunakan untuk campuran beton, harus bersih dan bebas dari bahan yang
merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula dan organic. Apabila timbul keraguan atas
mutu air yang diusulkan maka dapat dilakukan pengujian.
c. Agregat
Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan batu atau
koral. Atau dari penyaringan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir sungai.

2.9. PENGADAAN BARANG


1. Material bahan yang didatangkan harus sesuai dengan spesifikasi yang sudah disediakan pada
gambar rencana.
2. Material bahan harus menggunakan produk dalam negeri.
3. Jika barang tidak tersedia atau sulit didapatkan maka diperbolehkan untuk menggunakan barang
local yang setara, dengan syarat harus disetujui oleh Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan.

2.10. GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)


1. Untuk bagian – bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (Construction Drawing) belum
cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Kontraktor

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
11

wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang secara terperinci akan memperlihatkan cara
pelaksanaan tersebut.
2. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Pemilik
Proyek/Pengawas Pekerjaan
3. Dalam hal dimana gambar-gambar untuk setiap pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak atau
diminta untuk disediakan oleh Kontraktor atas ijin Pemilik Proyek, atau dimana Kontraktor memilih
mengusulkan modifikasi atas Desain Pemberi Tugas, setiap perubahan terhadap gambar yang
diminta oleh Pemilik Proyek harus dibuat tanpa biaya tambahan
4. Gambar Kerja (Shop Drawing) dapat disiapkan secara bertahap oleh Kontraktor Pelaksana untuk
mendapat Persetujuan Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
5. Gambar kerja harus diserahkan kepada Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuannya.

2.11. DOKUMEN AS BUILT DRAWING


1. Pada akhir penyelesaian dari setiap pekerjaan Kontraktor Pelaksana wajib menyusun Dokumen
Terlaksana yang terdiri dari :
a. Gambar-gambar terlaksana (as built drawing),
b. Persyaratan teknis terlaksana dari kontraktor, sebagaimana yang telah dilaksanakan.
2. Dokumen terlaksana bisa disusun dari :
a. Dokumen pelaksanaan,
b. Gambar-gambar perubahan,
c. Dokumentasi Pelaksanaan mulai dari 0% hingga 100%,
d. Perubahan persyaratan teknis,
e. Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai petunjuk Pemberi
Tugas/Pengawas.
3. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Pemilik Proyek/Pengawas
Pekerjaan.
4. Kecuali dengan ijin khusus dari Pemilik Proyek/Pengawas Pekerjaan, Kontraktor harus membuat
dokumen terlaksana hanya untuk diserahkan kepada Pemilik Proyek.
5. Kontraktor wajib membuat softcopy dari dokumen terlaksana dalam bentuk scan/pdf yang telah
disetujui atau tanda tangan oleh Pemilik Proyek dan Pengawas Pekerjaan, kemudian diserahkan
dalam bentuk Flashdisk.
6. Kontraktor menyerahkan dokumen terlaksana kepada Pemilik Proyek sebanyak 3 (tiga) set,
Dokumen-dokumen resmi (seperti surat ijin, mill certificate, tanda pembayaran cukai, surat fiscal,
pajak, dan lain-lain) dan segala macam surat jaminan berupa Guarantee/Warranty sesuai yang
dipersyaratkan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
12

BAB III
PEKERJAAN ARSITEKTUR

3.1. PEKERJAAN ACP


1. RUANG LINGKUP
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan penutup fasad video tron atau yang sesuai dengan
gambar rencana.
2. KETENTUAN UMUM
Aluminium Composite Panel adalah bahan finishing fasade yang mudah perawatan dan
memberikan tampilan yang mewah dan elegant. Pemasangan Aluminium Composite Panel pada
suatu gedung harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Aplikator wajib mengadakan pemeriksaan dan pengukuran ukuran dinding/plafon pada area
yang akan dipasang ACP tersebut.
b. Aluminium Composite Panel yang di pasang memiliki modul 1,20 x 1,20 cm atau sesuai
gambar perencanaan.
c. Pekerjaan pemasangan penutup harus lengkap dengan rangka hollow aluminium dan
accessorisnya.
d. Bahan yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah disetujui pemberi tugas dan
perencana
e. Tenaga Ahli Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga yang ahli dan berpengalaman di
dalam bidang pemasangan Aluminium Composite Panel.
3. BAHAN/ PRODUK
a. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan sesuai dengan standar dan
spesifikasi dari pabrik.
b. Bahan-bahan yang memenuhi standar antara lain :
• ACP GOODSENSE PVDF ( CORRUGATED CORE )
❖ AAMA : Architectural Aluminium Manufactures Association
❖ ASTM : American Standard for Testing Materials
❖ EN : European Standard
❖ TUV SUD : PBS Singapore
❖ TKDN : Tingkat Kandungan Dalam Negeri
• Bahan Aluminium Composite CORRUGATED Tebal 4 mm terdiri dari :
❖ 0,5 mm Aluminium ALLOY 5005H16Front coating,
❖ 3.0 mm ALUMINIUM CORE
❖ 0,5mm Aluminium ALLOY 5005 H16Back Coating
• Finished
❖ Flourocarbon factory finished / PVDF KYNAR 500
❖ COATING : PPG (2 layer >= 25micron)
❖ GARANSI 20 TAHUN
• Ukuran Size 1,22 x 2,44 dan 1,22 x 4,88 (Dapat Custome Size)
• Silicone Sealent GRH SA 3200
• Produk: Ex GOODSENSE. GRH , ALUPA

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
13

PANEL PERFORMANCE ACP GOODSENSE ( CORRUGATED CORE )

BURNING PERFORMANCE ACP GOODSENSE ( CORRUGATED CORE )

c. Product Knowledge Alumunium Sheet Thickness

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
14

BAB VI
PEKERJAAN PENUTUP

1. Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) ini untuk menguraikan bahan-
bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat-kalimat "DIADAKAN OLEH
KONTRAKTOR ATAU DISELENGGARAKAN KONTRAKTOR", maka hal ini dianggap seperti betul-
betul disebutkan, jika uraian tersebut ternyata masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian-bagian yang betul-betul
termasuk dalam bagian pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam Rencana kerja dan
Syarat- syarat Pekerjaan (RKS) ini harus diselenggarakan oleh Kontraktor seperti benar- benar
disebut.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya maka tetap
diadakan/ dikerjakan Kontraktor.
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pihak Pemberi
Tugas, Unsur Teknis, Direksi/ Pengawas dan Konsultan Perencana

6.1. PENYERAHAN PEKERJAAN DAN PERBEDAAN PERNYATAAN DOKUMEN


1. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata rapih
dan semua barang yang tidak berguna maupun sisa-sisa bahan bangunan beserta alat bantu kerja
harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
2. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan
bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus menyelesaikan
pekerjaan sebaik mungkin.
3. Selama masa pemeliharaan, Kontraktor wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala
cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan ke II dilaksanakan, pekerjaan benar- benar telah
sempurna.
4. Semua yang belum tercantum peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam rapat
penjelasan (Aanwijzing).
5. Kontraktor harus bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil seluruh pekerjaannya, oleh karena
itu apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan atau ketidak sesuaian dalam pekerjaan
pelaksanaan, kontraktor wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada Direksi/ Direksi Pekerjaan/
Konsultan MK.
6. Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang terlebih dahulu harus
diajukan contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi. Semua material dari hasil alam
akan diperiksa oleh Direksi pada saat didatangkan di lapangan. Material-material yang tidak
disetujui harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat 2 kali 24 jam. Bila Kontraktor tidak
mengindahkan Direksi berhak menyelenggarakannya atas biaya Kontraktor.
7. Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak disebutkan didalam RKS dan
Gambar maupun Berita acara Aanwijzing, tetap harus diselenggarakan oleh dan atas biaya
Kontraktor.
8. Apabila ada perubahan pernyataan yang terdapat dalam RKS ini, akan dituang dalam Lembaran
Berita Acara Aanwijzing, maka pernyataan yang ada sebelumnya dalam RKS dianggap tidak
berlaku dan mengacu pada Lembaran Berita Acara Aanwijzing, dan apabila terdapat perbedaan-

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
15

perbedaan :
• Antara gambar-gambar dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Pekerjaan, maka
RKS. lah yang mengikat.
• Antara gambar, RKS dan Berita Acara Aanwijzing (BAA), maka BAA lah yang mengikat.
• Antara gambar, RKS, BAA dan Berita Acara Site Meeting (BASM), maka BASM lah yang
diikuti.
• Antara gambar yang di skala dengan ukuran yang tertulis, maka ukuran yang tertulislah
yang diikuti.
• Antara kode gambar dengan keterangan yang tertulis, maka keterangan yang tertulislah
yang diikuti.
• Antara gambar rencana berskala kecil dengan gambar berskala besar (Detail), maka gambar
Detaillah yang diikuti.
• Bila pada gambar tercantum tetapi pada RKS, BAA maupun BASM tidak tertulis, maka
gambarlah yang diikuti.
• Bila pada RKS tertulis tetapi pada gambar tidak tercantum dan pada BAA maupun BASM
tidak diterangkan, maka RKS lah yang diikuti.
• Bila dijelaskan pada BAA tetapi pada gambar, RKS maupun BASM tidak tercantum,
maka BAA lah yang diikuti.
• Bila ditulis dalam BASM tetapi pada gambar, RKS maupun BAA tidak ditulis, maka BASM
lah yang diikuti.

6.2. DOKUMEN PELAKSANAAN


1. Dokumen Kontrak Pelaksanaan yang dianggap mengikat dalam hubungan kerja ini adalah
• Dokumen Pelelangan yang terdiri dari : Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan (RKS)
beserta gambar-gambar Perencanaan.
• Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan semua Berita Acara Pelelangan.
2. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggung jawab kepada pemberi tugas.
• Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak diperbolehkan mengalihkan seluruh hak dan
kewajibannya atas pekerjaan yang menjadi tugasnya kepada Pihak/Kontraktor lain.
• Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor harus tunduk pada peraturan dan undang-
undangan yang berlaku.
3. Pada prinsipnya seluruh pekerjaan telah tersebut dalam gambar dan RKS, bila ternyata masih ada
pekerjaan yang harus dilaksanakan namun tidak tersebut dalam gambar dan RKS atau kedua-
duanya maka pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor.
4. Segala hal yang menyangkut merk serta produk tertentu bisa subsitusi merk lain asal sekualitas /
sejenis dan mendapat persetujuan Pengawas.
5. Pada prinsipnya Kontraktor tidak hanya melaksanakan hal yang tersurat dalam RKS ini, namun
harus ada upaya untuk melaksanakan pekerjaan ini sebaik mungkin.

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT
16

6.3. PENGESAHAN
1. Apabila dalam Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat untuk menguraikan bahan-bahan dari
pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat-kalimat “DIADAKAN OLEH PENGGUNA JASA
ATAU DISELENGGARAKAN PENGGUNA JASA”, maka hal ini dianggap seperti betul-betul
disebutkan, jika uraian tersebut ternyata masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian-bagian yang betul-betul
termasuk dalam bagian pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam Dokumen Rencana
Kerja dan Syarat-syarat ini harus diselenggarakan oleh Penyedia Jasa seperti benar-benar
disebut.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya maka tetap
diadakan/dikerjakan Penyedia Jasa.
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pihak
Penyedia Jasa atau perwakilan dari Penyedia Jasa yang ditunjuk.

Surabaya, 2022
Disetujui oleh,
PT. TEJACIPTA REKASARANA

YATNO, ST. MT,


Direktur

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT FASAD GEDUNG -J DI KOTA DEPOK, JAWA BARAT

Anda mungkin juga menyukai