Anda di halaman 1dari 159

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS PEKERJAAN UMUM


Jln. Wolter Monginsidi Komplek Perkantoran Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara, Tenggarong 75511
Website : www.dpukukar.com Email : sekretariat@dpukukar.com

RENCANA KERJA &


SYARAT-SYARAT TEKNIS

Program :
PEMBANGUNAN / PENINGKATAN
BANGUNAN NEGARA

Kegiatan :
PEMBANGUNAN / PENINGKATAN
BANGUNAN NEGARA
KECAMATAN LOA KULU

Sub Kegiatan :
LANJUTAN PEMBANGUNAN SPN

TAHUN ANGGARAN
2021
BAB I. SPESIFIKASI UMUM & TEKNIS
PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN .............................................................. 1–1
PASAL 2 MEMULAI KERJA ..................................................................... 1–1
PASAL 3 PAPAN NAMA PROYEK ........................................................... 1–2
PASAL 4 KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN .................................... 1–2
PASAL 5 RENCANA KERJA .................................................................... 1–3
PASAL 6 KESELAMATAN DAN KESEHATAN PEKERJA ............................ 1–3
PASAL 7 TENAGA DAN SARANA KERJA ................................................ 1–4
PASAL 8 PERSYARATAN DAN STANDARISASI ....................................... 1–5
PASAL 9 LAPORAN HARIAN, MINGGGUAN DAN BULANAN ................. 1–8
PASAL 10 PENJELASAN RKS & GAMBAR ................................................. 1–8
PASAL 11 TANGGUNG – JAWAB KONTRAKTOR ...................................... 1 – 12
PASAL 12 KETENTUAN & SYARAT BAHAN-BAHAN ................................. 1 – 13
PASAL 13 PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN ............................................... 1 – 16
PASAL 14 SUPPLIER & SUB KONTRAKTOR .............................................. 1 – 17
PASAL 15 PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA ............................................... 1 – 18
PASAL 16 DRAINASE / SALURAN ........................................................... 1 – 18
PASAL 17 PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN .......................................... 1 – 19

BAB II. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SIPIL


PASAL 1 PEKERJAAN PERSIAPAN .......................................................... 2–1
PASAL 2 PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN ......................................... 2–1
PASAL 3 PEKERJAAN PONDASI ............................................................. 2–4
PASAL 4 LANTAI KERJA ........................................................................ 2–6
PASAL 5 PEKERJAAN BETON BERTULANG ............................................. 2–6
PASAL 6 PEKERJAAN BAJA RINGAN ...................................................... 2 – 18
PASAL 7 PEKERJAAN PAGAR ................................................................. 2 – 22

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021


i
BAB III. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1 PEKERJAAN DINDING ............................................................. 3–1
PASAL 2 PEKERJAAN FINISHING LANTAI & DINDING ........................... 3–8
PASAL 3 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND) ................................ 3 – 12
PASAL 4 PEKERJAAN PENUTUP ATAP ................................................... 3 – 15
PASAL 5 PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA ............................. 3 – 17
PASAL 6 PEKERJAAN PENGECATAN ...................................................... 3 – 32
PASAL 7 PEKERJAAN PAVING BLOCK..................................................... 3 – 38
PASAL 8 PEKERJAAN PLUMBING ............................................................ 3 – 44
PASAL 9 PEKERJAAN SEPTIC TANK ........................................................ 3 – 61

BAB IV. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL


PASAL 1 SYARAT – SYARAT UMUM ...................................................... 4–1
PASAL 2 PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS
SISTEM MEKANIKAL & ELEKTRIKAL......................................... 4 – 12
PASAL 3 PEKERJAAN PENERANGAN ..................................................... 4 – 35
PASAL 4 PEKERJAAN AIR CONDITIONING ............................................ 4 – 38

BAB V. PENUTUP

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021


ii
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-
baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan
mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta Rencana Kerja dan
Syarat-syarat Teknis seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini.
Di dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan atau
kesimpangsiuran informasi di dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pertemuan dengan Konsultan Pengawas dan Direksi Pelaksana
untuk mendapat kejelasan pelaksanaan.

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian-bagian
pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja, Rencana Anggaran Biaya
(RAB) serta Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini.
Pekerjaan Persiapan meliputi : pembuatan papan nama proyek, pekerjaan
pembersihan proyek, dokumentasi, Shop dan As Built Drawing, pelaporan
serta pengadaan listrik dan air kerja.

PASAL 2
MEMULAI KERJA
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal Penunjukan dan
Perintah Kerja Pelaksanaan Pekerjaan (SPK), Pihak Kontraktor harus sudah
memulai melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapangan.
Dan apabila setelah 1 (satu) minggu Kontraktor yang ditetapkan belum
melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapangan, maka akan
diberlakukan ketentuan yang telah dibuat oleh Panitia Lelang.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1-1
PASAL 3
PAPAN NAMA PROYEK
Bila diharuskan oleh Pemerintah Daerah setempat maka Kontraktor harus
memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas
biaya Kontraktor (sesuai dengan Angka Jumlah Penawaran Kontraktor
Pelaksana).

PASAL 4
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
4.1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor ‘wajib’ menunjuk seorang Kuasa
Kontraktor atau biasa disebut ‘Pelaksana’ yang cakap dan ahli untuk
memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa
penuh dari Kontraktor, berpendidikan minimal sarjana muda teknik
sipil atau sederajat dengan pengalaman minimum 6 (enam) tahun.
4.2. Dengan adanya ‘Pelaksana’ tidak berarti bahwa Kontraktor lepas
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap
kewajibannya.
4.3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pemimpin /
Ketua Proyek dan Konsultan Pengawas, nama dan jabatan ‘Pelaksana’
untuk mendapat perasetujuan.
4.4. Bila di kemudian hari menurut pendapat Pemimpin / Ketua Proyek dan
Konsultan Pengawas bahwa ‘Pelaksana’ dianggap kurang mampu atau
tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan
kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti ‘Pelaksana’.
4.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan,
Kontraktor harus sudah menunjuk ‘Pelaksana’ yang baru atau
Kontraktor sendiri (penanggung jawab / Direktur Perusahaan) yang
akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1-2
PASAL 5
RENCANA KERJA
5.1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor ‘wajib’
membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan
berupa Bar-Chart dan S-Curve Bahan dan Tenaga.
5.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 8
(delapan) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK)
diterima Kontraktor.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan
disahkan oleh Pemberi Tugas / Pemimpin / Ketua Proyek.
5.3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat)
kepada Konsultan Pengawas untuk diberikan kepada Pemilik Proyek
dan Perencana.
5.4. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pembangunan pekerjaan
sesuai dengan Rencana Kerja tersebut di atas.
5.5. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor
berdasarkan Rencana Kerja tersebut.

PASAL 6
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
6.1. Kontraktor berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat
dan cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja.
a. Kontraktor berkewajiban menyediakan kotak PPPK ditempat
pekerjaan.
b. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaan, kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan dan
keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi
yang diserahkan Pemberi Tugas, dalam hal terjadinya kerusakan-
kerusakan, maka kontraktor harus bertanggung jawab untuk
memperbaikinya.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1-3
c. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor sesegera mungkin
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan mengambil
tindakan yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu.
d. Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran :
6.2. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan
tabung alat pemadam kebarakaran (Fire Extinguisher) lengkap dengan
isinya, dengan jumlah sekurang-kurangnya 2 (dua) buah tabung.
Masing-masing tabung berkapasitas 3 Kg.
6.3. Penyediaan Helm Proyek :
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan
helm, Proyek Yang sewaktu waktu berfungsi Sebagai Peralatan Safety
ketika Dinas Atau Pihak Yang Berkepentingan Mengunjungi Lokasi
Proyek.
6.4. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan
Menteri Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984
tanggal 27 Januari 1984 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada
Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan Proyek-
proyek Departemen Pekerjaan Umum, pihak Kontraktor yang sedang
melaksanakan pembangunan/pekerjaan agar ikut serta dalam program
ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek.

PASAL 7
TENAGA DAN SARANA KERJA
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan,
peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian
pekerjaan serta mengadakan pengamanan, Pengawasan dan pemeliharaan
terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan
sempurna sampai dengan diserahterimakannya pekerjaan tersebut kepada
Pemberi Tugas.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1-4
7.1. Tenaga Kerja / Tenaga Ahli
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman
dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
7.2. Peralatan Bekerja
Menyediakan alat-alat bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, alat-alat
pengangkat dan pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-
benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
7.3. Bahan-bahan Bangunan
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk
setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada
waktunya (Bahan Yang digunakan Harus seusai Dengan RaB penawaran
dan Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis).
7.4. Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk Bekerja
7.4.1. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan
membuat sumur pompa di tapak proyek atau disuply dari luar.
7.4.2. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak
dan bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari Konsultan
Pengawas / Direksi.
7.4.3. Kontraktor harus membuat bak penampung air untuk bekerja
yang senantiasa terisi penuh ( Minimum Kap.2 m3 ).
7.4.4. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan
diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama
masa pembangunan. Penggunaan Diesel untuk pembangkit
tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan
sementara atas petunjuk Pengawas.

PASAL 8
PERSYARATAN DAN STANDARISASI
8.1. Persyaratan Pelaksanaan
Untuk menghindari klaim dari ‘User’ Proyek dikemudian hari maka

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1-5
Kontraktor harus betul-betul ‘memperhatikan’ pelaksanaan pekerjaan
struktur dengan memperhitungkan ‘ukuran jadi (finished)’ sesuai
persyaratan ukuruan pada gambar kerja dan penjelasan RKS.
Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti
petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian
bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana kerja dan
Syarat-Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan
Pengawas.
Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib
memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain
yang menyangkut pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal,
Plumbing / Sanitasi dan mendapat izin tertulis dari Konsultan
Pengawas.
Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan calon Kontraktor
harus menyediakan :
 Wakil sebagai penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli
dibidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama masa
pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut kontrak.
 Buku harian untuk :
 Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
 Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan
detail dari pekerjaan.
 Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :
 1 (satu) kamera / handycam.
 1 (satu) alat ukur panjang 50 m, 5 m.
 1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm.
 1 (satu) laptop/PC.
8.2. Standar yang Dipergunakan
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi
Indonesia, Standard Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya
yang ada hubungannya dengan pekerjaan antara lain :

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1-6
 PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia
 NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia
 NI-8 : Peraturan Semen Portland Indonesia
 NI-10 : Bata Merah sebagai Bahan Bangunan
 PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia
 PUIL-1977 : Peraturan Umum Instalasi Listrik
 PPBI-1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di
Indonesia
 SII : Standard Industri Indonesia
 SK SNI T-15-1991-03 (PBI – 1991) : Peraturan Beton Bertulang
Indonesia
 AVWI : Peraturan Umum Instalasi Air.
Serta :
 Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1981
 Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan tentang
keselamatan tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga
Kerja Republik Indonesia
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang
penanggulangan bahaya kebakaran. Jika tidak terdapat di dalam
Peraturan/Standard/Normalisasi tersebut di atas, maka berlaku
Peraturan/Standard/Normalisasi Internasional ataupun dari negara
asal produsen bahan/material/komponen yang bersangkutan.
Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam
ketentuan ini :
 Dokumen Lelang yang sudah disyahkan oleh Pemberi Tugas (Gambar
Kerja, RKS, BQ, A.A. Aanwijzing dan Surat Perjanjian Kontrak).
 Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor dan sudah
disetujui/disahkan oleh pemberi tugas dan Pengawas.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1-7
PASAL 9
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
9.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian
mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
pembangunan /pekerjaan, baik teknis maupun Adminstratif.
9.2. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor harus
memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan menurut
keadaan sebenarnya.
9.3. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan
Laporan bulanan secara rutin.
9.4. Laporan-laporan tersebut di atas, harus diserahkan kepada Pemimpin
Proyek untuk bahan monitoring.

PASAL 10
PENJELASAN RKS & GAMBAR
10.1. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat-syarat
(RKS), maka yang mengikat/berlaku adalah RAB.
10.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignment, lokasi, seksi
(bagian) dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu
pelaksanaan kerja. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari
keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari
ketidaksesuaian antara gambar dan spesifikasinya. Setiap deviasi
dari karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar dan spesifikasi
atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan darurat
konstruksi atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas dan disahkan secara tertulis.
10.3. Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi berkenaan dengan
penafsiran yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan
spesifikasinya.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1-8
10.4. Permukaan-permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai
dengan garis, lapisan bagian dan ukuran yang tercantum dalam
gambar, kecuali bila ada ketentuan lain dari Konsultan Pengawas.
10.5. Ukuran
10.5.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam
Gambar Kerja dan Gambar Pelengkap meliputi :
 As – as
 Luar – luar
 Dalam – dalam
 Luar – dalam
10.5.2. Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya
dinyatakan dalam cm (centimeter).
10.5.3. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur
pada dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan
selesai (“finished”).
10.5.4. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib
melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas
yang selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran
mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
10.5.5. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat
dihitung, maka pengukuran skala tidak boleh
dipergunakan kecuali bila sudah disetujui Konsultan
Pengawas.
Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang
tak terduga akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan
disyahkan secara tertulis.
Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti
ukuran-ukuran yang tercantum di dalam Gambar
Pelaksanaan tanpa sepengetahuan Direksi, dan segala
akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor baik
dari segi biaya maupun waktu.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1-9
10.6. Perbedaan gambar
10.6.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain
dalam satu disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai
skala yang lebih besar yang mengikat / berlaku.
10.6.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan
Sipil/Struktur, maka Kontraktor wajib melaporkannya
kepada Konsultan Pengawas yang akan memutuskannya
setelah berkonsultasi dengan Perencana.
10.6.3. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan
Sanitasi, Elektrikal / Listrik dan Mekanikal, maka yang
dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam
gambar kerja Arsitektur.
10.6.4. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidaktelitian di
dalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu
mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka di dalam
hal terdapat ketidak-jelasan, kesimpang-siuran, perbedaan-
perbedaan dan ataupun ketidak-sesuaian dan keragu-
raguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor
diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengelola Proyek
secara tertulis, mengadakan pertemuan dengan Konsultan
Direksi dan Konsultan Perencana, untuk mendapat
keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
10.6.5. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan
oleh Kontraktor untuk memperpanjang / meng-“klaim”
biaya maupun waktu pelaksanaan.
10.7. Istilah
Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing disiplin
adalah sebagai berikut.
10.7.1. STR : Struktur,
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan Perhitungan
Konstruksi, Bahan Konstruksi Utama dan Spesifikasinya,

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 10
Dimensionering kolom, Balok dan tebal Lantai.
10.7.2. ARS : Arsitektur,
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan
dan perancangan bangunan secara menyeluruh dari semua
disiplin-disiplin kerja yang ada baik teknis maupun
estetika.
10.7.3. ELK : Elektrikal,
Segala hal yang ada hubungannya dengan Sistem
Penyediaan Daya Listrik dan Penerangan.
10.7.4. MEK : Mekanikal,
Segala hal yang ada hubungannya dengan Sistem Air
Bersih – Air Kotor – Drainase, Sistem Pemadam Kebakaran,
Sistem Instalasi Diesel – Generator Set, dan Sistem
Pengkondisian Udara.
10.8. Shop drawing
Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan
yang harus dibuat oleh Kontraktor berdasarkan Gambar Dokumen
Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak
maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas.
Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan Pengawas dan dan
digambarkan semua data yang diperlukan termasuk pengajuan
contoh dari semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan
atau spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi
pabrik yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja /
Dokumen Kontrak maupun di dalam Buku ini.
Kontraktor wajib mengajukan shop drawing tersebut kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas / Direksi (Selambat Lambatnya Adalah Sebelum
Proses MC 0% (Mutual Check 0%) Dilaksanakan).

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 11
Semua gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor dan diajukan
kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuannya harus
sesuai dengan format standar dari proyek dan harus digambar pada
kertas kalkir yang dapat direproduksi.
10.9. Perubahan, penambahan, pengurangan pekerjaan dan pembuatan
“as-built drawing”.
10.9.1. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan,
penambahan dan pengurangan pekerjaan disesuaikan
dengan Dokumen Kontrak.
10.9.2. Setelah Pekerjaan selesai dan diserah-terimakan,
Kontraktor berkewajiban membuat gambar-gambar yang
telah dikerjakan/dibangun oleh kontraktor (As-Built
Drawing). Biaya untuk penggambaran “As-Built Drawing”,
sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.

PASAL 11
TANGGUNG – JAWAB KONTRAKTOR
11.1. Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
11.2. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas untuk
melihat, mengawasi, menegur, atau memberi nasehat tidak
mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.
11.3. Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang
timbul akibat pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor berkewajiban
memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Kontraktor sendiri.
11.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanan
pekerjaan, maka Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran
perbaikan kepada Pemberi Tugas melalui Konsultan Pnegawas.
Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung-jawab atas
kerusakan yang timbul.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 12
11.5. Kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan tenaga kerja yang
dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
11.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan menjadi tangung-jawab Kontraktor.
11.7. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga
keamanan bahan/material, barang milik Proyek, Konsultan Pengawas
dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan, maupun bangunan
yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.
Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui,
baik yang telah dipasang maupun belum; adalah tanggung jawab
Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan
tambah.
11.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung-jawab atas
akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan
jiwa.
11.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera
mengangkut bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang
sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan.
Segala pembiayaannya menjadi tanggungan Kontraktor.

PASAL 12
KETENTUAN & SYARAT BAHAN-BAHAN
12.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) ini maupun dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan,
bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat
pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam
A.V. dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI th.
1982), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta
ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku
di Indonesia. Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 13
lainnya, harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk
tujuan yang dimaksudkan.
12.2. Merk pembuatan bahan/ material & komponen jadi
12.2.1. Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini, semua merk
pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar
perbandingan kualitas/setara dan tidak diartikan sebagai
suatu yang mengikat.
Setiap keterangan mengenai peralatan, material, barang
atau proses, dalam bentuk nama dagang, buatan atau
nomor katalog harus dianggap sebagai penentu standard
atau kualitas dan tidak boleh ditafsirkan sebagai upaya
membatasi persaingan; dan Kontraktor harus dengan
sendirinya menggunakan peralatan, material, barang atau
proses, yang atas penilaian Konsultan Pengawas dan
Perencana, sesuai dengan keterangan itu. Seluruh material
patent itu harus dipergunakan sesuai dengan instruksi
pabrik yang membuatnya.
12.2.2. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai
harus sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar dan
RKS, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut,
mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang
berlaku.
12.2.3. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk
menunjuk tenaga akhli yang ditunjuk oleh pabrik dan atau
Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim
sebagai pekerjaan tambah.
12.2.4. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk
dagang hanya diperkenankan untuk setiap jenis bahan
yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 14
12.2.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa
yang dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium
lokal/dalam negeri baik kualitas, ketahanan serta
kekuatannya dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas
secara tertulis dan diketahui oleh Konsultan Perencana.
Apabila diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka
biaya tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor tanpa
dapat mengajukan sebagai biaya tambah.
12.3. Kontraktor/Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh-
contoh semua bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan
tersebut kepada Konsultan Pengawas/Direksi dan Perencana untuk
mendapatkan persetujuan secara tertulis sebelum semua bahan-
bahan tersebut didatangkan/dipakai.
Contoh bahan tersebut yang harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas dan Perencana adalah sebanyak empat (4) buah dari satu
bahan yang ditentukan untuk menetapkan “standar of appearance”
dan disimpan di ruang Direksi. Paling lambat waktu penyerahan
contoh bahan adalah dua (2) minggu sebelum jadwal pelaksanaan.
12.4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih,
akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari tujuh
(7) hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
12.5. Penyimpanan material
Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan
pabrik yang bersangkutan, dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan
tersebut .
12.5.1. Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga
kualitas dan kesesuaiannya untuk pekerjaan. Material
harus diletakkan di atas permukaan yang bersih, keras dan
bila diminta harus ditutupi.
Material harus disimpan sedemikian rupa agar
memudahkan pemeriksaan. Benda-benda milik pribadi

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 15
tidak boleh dipergunakan untuk penyimpanan tanpa izin
tertulis dari Pemiliknya.
12.5.2. Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan (clearing)
dan diratakan (levelling) menurut petunjuk Konsultan
Pengawas.
12.5.3. Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus
ditinggikan dan miring kesamping sesuai dengan
ketentuan, sehingga memberikan drainasi/pematusan dari
kandungan air/cairan yang berlebihan. Material harus
disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan
pemisahan bahan (segregation), agar timbunan tidak
berbentuk kerucut, dan menjaga gradasi serta mengatur
kadar air. Penyimpanan agregat kasar harus ditimbun dan
diangkat/dibongkar lapis demi lapis dengan tebal lapisan
tidak lebih dari satu meter. Tinggi tempat penyimpanan
tidak lebih dari lima meter.

PASAL 13
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
13.1. Bahan-bahan yang didatangkan/dipekerjakan harus sesuai dengan
contoh-contoh yang telah disetujui Konsultan Pengawas seperti yang
diatur dalam PASAL 14 di atas.
13.2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek
yang dinyatakan afkir/ditolak oleh Konsultan Pengawas harus segera
dikeluarkan dari lapangan bangunan selambat-lambatnya dalam
tempo 3 X 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
13.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh
Pengawas/Direksi/Perencana dan ternyata masih dipergunakan oleh
Pelaksana, maka Konsultan Pengawas/Perencana berhak
memerintahkan pembongkaran kembali kepada kontraktor yang
mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 16
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor sepenuhnya disamping
pihak kontraktor tetap dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu
permil) dari harga borongan.
13.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan
kualitas dari bahan-bahan tersebut, maka Kontraktor harus dan
memeriksakannya ke Laboratorium balai Penelitian Bahan-Bahan
Pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan
kepada Pengawas/Direksi/Perencana secara tertulis.
Segala biaya pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor.
13.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut di atas tentang
baik atau tidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut. Pelaksana
tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut di atas.
13.6. Bila diminta oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus
memberikan penjelasan lengkap tertulis mengenai tempat asal
diperolehnya material dan tempat pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

PASAL 14
SUPPLIER & SUB KONTRAKTOR
14.1. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan
(Sub-Kontraktor) didalam hal pengadaan material dan
pemasangannya, maka Kontraktor ‘wajib’ memberitahukan terlebih
dahulu kepada Konsultan Pengawas dan Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
14.2. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas di Lapangan
untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan
bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 17
PASAL 15
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
15.1. Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan
lapisan tanah permukaan, dan pembuangan serta pembersihan
tumbuh-tumbuhan dan puing-puing di dalam daerah kerja, kecuali
benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau
yang harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan PASAL-PASAL yang
lain dari spesifikasi ini.
Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan/ penjagaan tumbuhan
dan benda-benda yang ditentukan harus tetap berada di tempatnya
dari kerusakan atau cacat.
15.2. Segala obyek yang berada di muka tanah dan semua pohon,
tonggak, kayu busuk, tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya,
sampah dan rintangan-rintangan lainnya yang muncul, yang tidak
diperuntukan berada di sana, harus dibersihkan dan/atau
dibongkar, dan di buang bila perlu. Pada daerah galian, segala
tunggul dan akar harus di buang dari daerah sampai kedalaman
sekurang-kurangnya 50 cm di bawah elevasi lubang galian sesuai
Gambar Kerja.
Lubang-lubang akibat pembongkaran harus diurug dengan material
yang memadai dan dipadatkan sampai 90% dari kepadatan kering
maksimum sesuai AASHTO T 99.

PASAL 16
DRAINASE / SALURAN
16.1. Pemeliharaan drainase yang sudah ada
Kontraktor harus memelihara drainase yang memasuki, melintasi atau
mempengaruhi tempat kerja.
Kewajiban ini mencakup, bila diminta oleh Konsultan Pengawas
pembersihan saluran-saluran, parit dan pipa-pipa menuju hulu dan
hilir sampai sejauh 100 meter di luar batas daerah konstruksi dan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 18
daerah milik jalan (right-of way).
Ketentuan tersebut harus dilaksanakan tanpa ada pembayaran
tambahan.
16.2. Lokasi dan perlindungan utilitas.
16.2.1. Sebelum memulai pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus
melakukan survey untuk mengetahui detail lokasi segala
utilitas yang akan kena pengaruh oleh pekerjaan. Hasil
survey harus dicatat dalam format rencana sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas, dan patok permukaan (surface
pegs) pada tempat kerja yang menunjukkan lokasi seluruh
utilitas yang berada di bawah tanah, harus sudah
ditancapkan.
Patok-patok itu harus tetap terpancang selama berlakunya
kontrak.

PASAL 17
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
17.1. Izin memasuki tempat kerja
Direksi dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi
kuasa olehnya, setiap waktu dapat memasuki tempat pekerjaan,
atau semua bengkel dan tempat-tempat dimana pekerjaan sedang
dikerjakan/ dipersiapkan atau dimana bahan/ barang dibuat.
17.2. Pemeriksaan pekerjaan
17.2.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan
Kontraktor, tetapi karena bahan/ material ataupun
komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak
oleh Konsultan Pengawas/Direksi harus segera dihentikan
dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam
waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas/ Direksi.
17.2.2. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 19
terlihat sebelum mendapatkan persetujuan Pengawas dan
Kontraktor harus memberikan kesempatan sepenuhnya
kepada Pengawas ahli untuk memeriksa dan mengukur
pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat.
17.2.3. Kontraktor harus melaporkan kepada Pengawas kapan
setiap pekerjaan sudah siap atau diperkirakan akan siap
diperiksa.
17.2.4. Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2
x 24 jam (dihitung dari jam diterimanya surat permohonan
pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/ hari Raya) tidak
dipenuhi/ ditanggapi oleh Konsultan Pengawas/Direksi,
maka Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan
bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
17.2.5. Bila Kontraktor melalaikan perintah, Konsultan
Pengawas/Direksi berhak menyuruh membongkar bagian
pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.
17.2.6. Biaya pembongkaran dan pemasangan/perbaikan kembali
menjadi tanggungan Kontraktor, tidak dapat di “klaim”
sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk
perpanjangan waktu pelaksanaan.
17.3. Kemajuan pekerjaan
17.3.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang
harus disediakan oleh kontraktor demikian pula
metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan
sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Pengawas.
17.3.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan
pada suatu waktu menurut penilaian Konsultan Pengawas
telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu
yang telah ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang
maka Pengawas harus memberikan petunjuk secara

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 20
tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna
melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
17.4. Perintah untuk pelaksanaan (foreman)
Bila Kontraktor atau petugas lapangannya tidak berada di tempat
kerja di mana Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan
petunjuk atau perintah, maka petunjuk atau perintah itu harus
dituruti dan dilaksanakan oleh semua petugas Pelaksana atau
petugas yang ditunjuk oleh Kontraktor untuk menangani pekerjaan
itu.
17.5. Toleransi
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam kontrak ini harus
dikerjakan sesuai dengan toleransi yang diberikan dalam Spesifikasi,
dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada bagian lainnya.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

1 - 21
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Sebelum rekanan Kontraktor mengadakan persiapan dilokasi,
sebelumnya harus memenuhi prosedur tentang tata cara perizinan /
perkenan untuk memulai dengan persiapan-persiapan pembangunan
kepada Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan, terutama
tentang dimana harus membangun bangunan sementara (bouwkeet),
bahan-bahan bangunan, jalan masuk dan sebagainya.
1.2. Pada saat mengadakan persiapan dan pengukuran Direksi lapangan
sudah harus mulai aktif untuk mengadakan Pengawasan sesuai dengan
tugasnya.
1.3. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum tiap-tiap
bagian pekerjaan dilaksanakan, diharuskan mendapat izin tertulis dari
Direksi lapangan untuk dapat meneruskan bagian dari pekerjaan
tersebut secara berkala.
1.4. Bila terjadi ketidak sesuaian antara batas-batas / letak tanah yang
tersedia dengan apa yang terlukis dalam gambar maka Kontraktor
harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Penanggung
Jawab Kegiatan dan Pengawas untuk mendapatkan keputusan.
1.5. Pembongkaran dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan gambar
yang ada / petunjuk dari Pengawas / direksi lapangan.

PASAL 2
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
2.1. Pekerjaan Penggalian
2.1.1. Pekerjaan Penggalian pondasi dan sloof dapat dilaksanakan
secara konvensional, terkecuali untuk pekerjaan Cut And Fill

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2-1
yang memiliki bobot volume yang besar, harus mengunakan
alat berat untuk efisiensi pelaksanaan pekerjaan dan semua
peralatan yang dibutuhkan harus disediakan oleh Pelaksanaan
Konstruksi, baik yang menyangkut peralatan untuk pekerjaan
persiapan maupun peralatan untuk pekerjaan penggaliannya
sendiri dan alat bantu yang diperlukan.
2.1.2. Sebelum pekerjaan penggalian dapat dilaksanakan Pelaksanaan
Konstruksi wajib untuk mengajukan permohonan tertulis
kepada Pengawas yang menyebutkan permohonan tertulis
tanggal akan dimulainya pekerjaan penggalian, uraian teknis
tentang cara-cara penggalian yang akan dilaksanakan.
2.1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan penggalian ini, Pelaksanaan
Konstruksi wajib melaksanakan pekerjaan pencegahan atau
kelongsoran tanah, pekerjaan penanggulangan air tanah yang
menggenang, pekerjaan perbaikan hila terjadi kelongsoran dan
lain sejenisnya.
2.1.4. Semua galian harus dilaksanakan sampai diperoleh panjang
galian, kedalaman, kemiringan dan lengkungan yang sesuai
dengan yang tertera di dalam gambar.
2.1.5. Bilamana kedalaman penggalian terlampaui kedalaman yang
dibutuhkan sebagaimana yang tertera didalam gambar,
Pelaksanaan Konstruksi harus menimbun kembali dengan
pasir urug.
2.1.6. Bilamana kondisi dari tanah pada kedalaman yang ditentukan di
dalam gambar ternyata meragukan, Pelaksanaan Konstruksi
harus secepatnya melaporkan hasil tersebut kepada Pengawas
secara tertulis, agar dapat diambil langkah-langkah yang
dianggap perlu, semua biaya yang diakibatkan oleh keadaan
tersebut akan dibayarkan oleh Pemilik bangunan melalui
penerbitan "Perintah Perubahan Pekerjaan" (pekerjaan tambah).
2.1.7. Permukaan tanah yang sudah selesai digali dan telah

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2-2
mencapai kedalaman rencana harus dipadatkan kembali untuk
mendapatkan permukaan yang padat, rata. Pemadatan tanah
digunakan alat pemadat tanah yang sebelumnya disetujui
Pengawas
2.1.8. Pelaksanaan Konstruksi harus melaporkan hasil pekerjaan
galian tanah yang telah selesai dan menurut pendapatnya
sudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi kepada
Direksi Pengawas untuk dimintakan Persetujuan.
2.1.9. Semua kelebihan tanah galian harus dikeluarkan dari lapangan
kelokasi yang disetujui oleh pemberi tugas, Pelaksanaan
Konstruksi bertanggungjawab untuk mendapatkan tempat
pembuangan dan membayar biaya-biaya yang diperlukan.
2.1.10. Air yang tergenang di lapanan, atau dalam saluran dan galian
selama Pelaksanaan pekerjaan dari mata air, hujan atau
kebocoran pipa-pipa harus dipompa keluar.
Hambatan yang Dijumpai Waktu Penggalian :
 Semua akar-akar pohon, batang-batang pohon terpendam, beton-
beton tidak terpakai atau pondasi-pondasi bata, septik tank bekas,
pipa drainase yang tidak terpakai, batu-batu besar yang dijumpai
pada waktu penggalian harus dikeluarkan. Tanah yang berlubang
akibat hambatan yang dijumpai harus diperbaiki kembali dengan
pasir beton : semen dengan perbandingan 1 pc : 10 pasir.
 Instalasi umum yang tertanam dan masih berfungsi seperti pipa
drainase, pipa air minum, pipa gas, kabel listrik yang dijumpai pada
waktu penggalian diusahakan tidak terganggu atau menjadi rusak.
Bilamana hal itu dijumpai maka Konsultan Pengawas dan pihak-
pihak yang berwenang harus segera diberitahu dan mendapatkan
instruksi selanjutnya untuk mengeluarkan instalasi tersebut
sebelum penggalian yang berdekatan diteruskan. Bilamana terjadi
kerusakan-kerusakan pada instalasi tersebut di atas, maka Direksi
Pengawas dan pihak-pihak yang berwenang harus segera diberitahu.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2-3
2.2. Pekerjaan Pengurugan
2.2.1 Yang dimaksud disini ialah pekerjaan timbunan yaitu dimana
permukaan tanah yang direncanakan lebih tinggi dari
permukaan tanah asli, sebagaimana tertera dalam gambar
rencana.
2.2.2 Semua daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari
semua semak, akar, pohon, sampah, puing bangunan dan
lain-lain sebelum pengurugan dimulai.
2.2.3 Tanah yang digunakan untuk mengurug harus bersih dari
bahan-bahan organik, sisa-sisa tanaman, sampah dan lain-lain.
2.2.4 Tanah yang digunakan untuk timbunan dan subgrade harus
memenuhi standard spesifikasi AASHTO-M 57-64 dan harus
diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetuji
oleh Pengawas
2.2.5 Timbunan atau urugan dilakukan lapis demi lapis dengan
ketebalan maksimum 25 cm untuk masing-masing lapisan
dipadatkan sampai permukaan tanah yang direncanakan
2.2.6 Pelaksanaan penimbunan dapat menggunakan mesin gilas dan
pada daerah yang oleh Konsultan Pengawas dianggap
berbahaya atau dengan jarak lebih kurang 45 cm dari saluran
atau batas-batas atau pekerjaan-pekerjaan yang mungkin
menjadi rusak digunakan stamper.
2.2.7 Urugan tanah pada pekerjaan landscape harus menggunakan
urugan jenis tanah taman yang disetujui Pengawas.

PASAL 3
PEKERJAAN PONDASI
3.1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan
perekatnya, menyiapkan tempat yang akan dipasang pondasi, satu dan
lain hal sesuai dengan gambar denah serta potongan.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2-4
3.2. Jenis pondasi yang dipergunakan adalah pondasi batu gunung/batu
kali dengan campuran adukan semen pasir yaitu 1 Pc : 4 Ps.
3.3. Bahan yang harus disediakan antara lain :
3.3.1. Batu gunung / batu kali, ukuran rata-rata sama antara diameter
20 - 25 cm, satu dan lain hal sesuai dengan peraturan yang
berlaku
3.3.2. Semen yang dapat digunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan yang ditentukan. Satu dan lain hal sama
dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan konstruksi beton.
3.3.3. Pasir dan kerikil yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir
/ kerikil yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Satu
dan lain hal sama dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan
konstruksi beton.
3.3.4. Air untuk mengaduk semen pasir tersebut di atas harus bersih,
satu dan lain hal sesuai dengan air yang dipergunakan untuk
konstruksi beton.
3.4. Tempat yang akan dipasang harus dipersiapkan dengan teliti
(ketebalan, kedalaman, lebar serta panjang dan bentuknya), bersih dari
segala macam kotoran (bekas tumbuh-tumbuhan dan akar-akar kayu),
lumpur dan sebagainya. Sebelum memulai pemasangan seyogianya
kontraktor memberitahukan dulu kepada pengawas akan niatnya.
3.5. Pelaksanaan pasangan pondasi ini seperti lazimnya :
3.5.1. Kontraktor harus terlebih dahulu melakukan pengukuran (uit-
set) secara teliti (seperti sudah dijelaskan di atas) dan sesuai
petunjuk gambar.
3.5.2. Bahan-bahan yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran
yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi. Adukan yang
tidak habis tidak dibenarkan untuk dipakai keesokan harinya.
3.5.3. Segala sesuatu dalam pelaksanaan pekerjaan ini agar diikuti
gambar rencana.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2-5
PASAL 4
LANTAI KERJA
4.1. Sebelum lantai kerja dibuat lapisan tanah dibawahnya harus
dipadatkan dan diratakan dengan alat pemadat serta diurug lapisan
pasir.
4.2. Lantai kerja sebelum mendapat persetujuan dari Pengawas tidak boleh
ditutup oleh pekerjaan lainnya dan Pengawas berhak membongkar
pekerjaan diatasnya bilamana lantai kerja tersebut belum disetujui
olehnya.
4.3. Tebal dan peil lantai kerja harus sesuai dengan gambar, jika tidak
dinyatakan secara khusus dalam gam bar, maka tebal lantai kerja = 5
cm
PASAL 5
PEKERJAAN BETON BERTULANG
5.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi mulai dari pengadaan bahan-bahan, peralatan,
tenaga/ personil dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan
beton bertulang untuk pembuatan pondasi dan rangka bangunan ini
sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan-persyaratan yang ada
dalam rencana kerja dan syarat-syarat teknis ini.
Dalam hal ini Kontraktor harus menyediakan tenaga, dan segala
peralatan serta perlengkapan yang ada kaitannya dengan pekerjaan
beton bertulang sesuai dengan kapasitas yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan tersebut.
5.2. Pengendalian Pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton bertulang harus
mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
 NI-2-PBI 1971 : Peraturan Beton Indonesia (1971)
 SK SNI T-15-1991-03 : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
Untuk Bangunan Gedung
 NI-3-1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2-6
 PUUDI-1982 : Persyaratan Umum Beban Bangunan di
Indonesia
 SII : Standar Industri Indonesia
 SII 0136-84 : Baja Tulangan Beton
 SII 0784-83 : Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan
Beton
 American Society for Testing Materials (ASTM 1993)
 ASTM C13-88 : Method of Making and Curing Concrete Test
Specimens
 ASTM C33-86 : Specification for Concrete Aggregates
 ASTM C39-86 : Test Method for Compressive Strength for
Cylindrical
 ASTM C42-87 : Method of Obtaining and Testing Drilled Cores
and Sawed Beams of Concrete
 ASTM C143-89 : Test Method for Slump of Portland Cement
Concrete
 ASTM C150-86 : Specification for Portland Cement
 ASTM C172-82 : Method for Air Content of Freshly Mixed
Concrete by the Pressure Method
 ASTM C260-86 : Air-Entraining Admixtures for Concrete
 ASTM C330-85 : Specification for Lightweight Aggregates for
Structural Concrete
 ASTM C494-92 : Standar Specification for Chemical
Admixtures for Concrete
5.3. Pekerjaan Beton Cor di Tempat
Untuk pekerjaan beton cor ditempat ini, harus menggunakan adukan
beton siap pakai (ready mixed concrete). Proses dilaksanakan dengan
mesin Batching Plant Fully Automatic Computerized System dengan
printer memory.
a. Aggregat Kasar

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2-7
 Agregat kasar berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu dengan Wet System Stone Crusher.
 Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi agregat kasar
untuk beton menurut ASTM C33-86.
 Ukuran terbesar agregat kasar adalah 2,5 cm.
 Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan
pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan
yang tidak diinginkan.
 Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butiran-butiran
yang kasar, keras tidak berpori dan berbentuk kubus. Bila ada
butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampaui 20 %
dari jumlah berat seluruhnya.
 Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga
melebihi 50 % kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles
 Agregat kasar harus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif
alkali atau substansi yang merusak beton.
 Kontraktor harus mengirim Pengawas contoh bahan untuk
agregat kasar yang akan digunakan untuk campuran beton oleh
sub kontraktor ready mixed. Selanjutnya bahan agregat
tersebut dikirim ke laboratorium yang disetujui oleh Pengawas
untuk diuji, apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa
material tersebut tidak memenuhi syarat untuk pembuatan
campuran beton K-125 dan K-250, Pengawas berhak untuk
menolak bahan agregat kasar tersebut untuk digunakan. Biaya-
biaya yang timbul untuk pengujian di laboratorium adalah
menjadi tanggungan kontraktor dan harus sudah termasuk
dalam penawaran harga satuan beton bertulang.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2-8
Gradasi

Saringan Ukuran (mm) % Lewat saringan


1" 25 100
3/4" 20 90-100
3/8" 9,5 20-55
No.4 4,76 0-10

b. Agregat Halus
 Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari
daerah setempat dengan catatan memenuhi syarat seperti yang
tercantum dalam PBI'71 untuk Agregat Halus.
 Pasir harus bersih dari bahan organik, zat-zat alkali dan
substansi-substansi yang merusak beton.
 Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.
 Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.
 Cara dan penyiapan harus sedemikian rupa agar menjamin
kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan menjaga agar tidak
terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.
 Kontraktor harus memperlihatkan pada Pengawas contoh bahan
pasir yang akan digunakan untuk campuran beton oleh sub
kontraktor ready mixed. Selanjutnya bahan pasir tersebut
dikirim ke laboratorium yang disetujui oleh Pengawas untuk
diuji, apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa material
tersebut tidak memenuhi syarat seperti yang telah ditentukan,
maka Pengawas berhak untuk menolak bahan pasir tersebut
untuk digunakan. Segala biaya yang timbul untuk pelaksanaan
pengujian bahan di laboratorium adalah menjadi tanggungan
kontraktor dan harus sudah termasuk dalam harga satuan
penawaran beton bertulang.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2-9
Gradasi

Saringan Ukuran (mm) % Lewat saringan


3/8" 9,5 100
No.4 4,76 90-100
No.8 2,38 80-100
No.16 1,19 50-85
No.30 0,595 25-65
No.50 0,297 10-30
No.100 0,147 5-10
No.200 0,074 0-5

c. PC (Portland Cement)
Semen yang harus dipakai adalah semen dengan mutu yang
disyaratkan sesuai dengan NI-bab 3.2. Kontraktor harus
mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai untuk
seluruh pekerjaan beton. Semen ini harus dibawa ke tempat
pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh pabrik dan terlindung serta
harus dalam jumlah sesuai dengan urutan pengirimannya.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air
dengan lantai terangkat dan ditumpuk sesuai urutan pengiriman.
Semen yang rusak atau tercampur apapun tidak boleh dipakai dan
harus dikeluarkan dari lapangan.
d. Air
Air untuk campuran beton harus bersih dan jernih sesuai dengan
persyaratan dalam NI-2 Bab 3.6. Sebelum air untuk pengecoran
beton dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksakan pada
Laboratorium PAM / PDAM setempat yang disetujui Pengawas
dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor. Kontraktor
harus menyediakan air atas biaya sendiri.
e. Additive
Dalam hal digunakan bahan additive dalam campuran beton, maka
kontraktor harus mendiskusikan terlebih dahulu dari penggunaan
bahan-bahan additive tersebut guna mendapatkan persetujuan dan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 10
petunjuk-petunjuk mengenai cara-cara pelaksanaannya dari pihak
Pengawas dan Perencana sesuai dengan spesifikasi teknis dan
brosur yang dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi bahan
additive tersebut.
f. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan untuk seluruh pekerjaan beton cor di
tempat dalam pekerjaan ini adalah K-125 & K-250 Untuk Pekerjaan
Sloof, Kolom, Balok Dan Plat Lantai, untuk lantai kerja digunakan
Beton Rabat dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr.
5.4. Pelaksanaan Pekerjaan Beton
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton, Kontraktor harus
mengadakan trial test atau Mixed Design yang dapat membuktikan
bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai. Dari hasil test
tersebut ditentukan oleh Pengawas "Deviasi Standar" yang akan
dipergunakan untuk menilai mutu beton ditinjau terhadap mutu
(kekuatan tekan) dan tingkat kekedapannya selama pelaksanaan.
5.4.1. Pengecoran Beton
a. Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor
mendapat izin secara tertulis dari Pengawas. Permohonan
izin rencana pengecoran harus diserahkan paling lambat
dua (2) hari sebelumnya. Sebelum pengecoran dimulai,
Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh stek-stek
untuk kolom praktis dan angker-angker untuk pengikat
dudukan kuda-kuda maupun penyaluran tulangan yang
diperlukan, pada pelat kolom dan balok-balok beton untuk
bagian yang akan saling berhubungan atau pada konstruksi
sambungan, juga sudah disiapkan opening dan sparing-
sparing untuk pekerjaan M & E sesuai dengan gambar
rencana dan gambar kerja yang telah disetujui.
b. Memberitahukan Pengawas selambat-lambatnya 24 jam
sebelum suatu pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 11
Pengawas untuk mengecor beton berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan besi serta
bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran
tanpa gangguan. Persetujuan tersebut diatas tidak
mengurangi tanggung jawab Kontraktor atas pelaksanaan
pekerjaan Beton secara menyeluruh.
c. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak
dicampurnya air pada semen dan agregat atau semen pada
agregat telah melampaui 1 jam dan waktu ini dapat
berkurang lagi jika Konsultan Pengawas menganggap perlu
didasarkan pada kondisi tertentu.
d. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga
menghindarkan terjadinya pemisahan material (segregation)
dan perubahan letak tulangan. Cara penuangan dengan alat
concrete pump dan alat-alat bantu pembantu seperti talang,
pipa chute dan sebagainya, harus mendapat persetujuan
Pengawas.
e. Alat-alat penuangan seperti talang, pipa chute dan
sebagainya harus selalu bersih dan bebas dari lapisan-
lapisan beton yang mengeras. Adukan beton tidak boleh
dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 2 meter.
Selama dapat dilaksanakan sebaiknya digunakan pipa yang
terisi penuh adukan dengan pangkalnya terbenam dalam
adukan yang baru dituang.
f. Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang
telah mengalami "initial set" atau yang telah mengeras
dalam batas dimana akan terjadi plastis karena getaran.
Penggetaran harus dilakukan dengan seoptimal mungkin
untuk didapat mutu yang maksimal.
g. Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang
menyentuh tanah harus diberi lantai dasar setebal 5 cm atau

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 12
sesuai gambar kerja agar menjamin duduknya tulangan
dengan baik dan penyerapan air semen dengan tanah.
h. Bila pengecoran harus berhenti sementara sedang beton
sudah menjadi keras dan tidak berubah bentuk, harus
dibersihkan dari lapisan air semen (laintance) dan partikel-
partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup
sampai tercapai beton yang padat. Segera setelah
pemberhentian pengecoran ini maka adukan yang lekat
pada tulangan dan cetakan harus dibersihkan.
i. Selimut beton :
 Pelat lantai yang berhubungan dengan tanah : 5 cm
 Pelat lantai yang tidak berhubungan dengan tanah : 2 cm
 Balok yang berhubungan dengan tanah : 5 cm
 Balok yang tidak berhubungan dengan tanah : 4 cm
5.4.2. Dimensi Beton
Ukuran-ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja Struktur
adalah ukuran beton struktur.
5.4.3. Pemadatan Beton
a. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan
peralatan untuk mengangkut dan menuang beton dengan
kekentalan secukupnya agar didapat beton padat tanpa
menggetarkan secara berlebihan.
b. Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton sangat
penting. Beton digetarkan dengan vibrator secukupnya
dengan dijaga agar tidak berlebihan (overvibrate). Hasil
beton yang berongga-rongga dan terjadi pengantongan
beton-beton tidak akan diterima.
c. Penggetaran tidak boleh digunakan untuk tujuan
mengalirkan beton.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 13
d. Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus
digetarkan dengan penggetar berfrekuensi tinggi, agar
dijamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.
e. Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja
yang berpengalaman dan terlatih.
5.4.4. Lantai Kerja
Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai
dasarnya harus diurug pasir padat setebal sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar, kemudian dipasang lantai kerja
dengan ketebalan sesuai gambar dengan adukan 1PC : 3PS :
5KR dibawah konstruksi beton tersebut.
5.4.5. Slump (kekentalan Beton)
Kekentalan beton untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian
dengan PBI-1971 adalah sebagai berikut :

Slump (mm)
Jenis Konstruksi
Max. Min.
- Kaki dan dinding pondasi 125 50
- Plat, balok dan dinding 150 75
- Kolom 150 75
- Plat diatas tanah 125 50

Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran


tinggi harga tersebut diatas dapat dinaikkan sebesar 50%, tetapi
dalam hal apapun tidak boleh melebihi 150 mm.
5.4.6. Penyambungan Beton Keras dan Tulangan (Bangunan Eksisting)
a. Pada prinsipnya penyambungan antara beton keras
(eksisting) dengan baja tulangan pada pekerjaan
penambahan lantai di bangunan eksisting harus
meneruskan transfer gaya antara elemen yang akan
disambung (antara kolom eksisting dan balok baru atau
balok eksisting dengan balok baru).

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 14
b. Penyambungan antara beton keras dengan tulangan dengan
menggunakan Anchoring System. Digunakan material
chemical bolt produksi HILTI type HIT-HY 150 with rebar.
c. Pelaksanaan pekerjaan penyambungan ini harus sesuai
dengan gambar rencana dan setting operation yang
ditentukan produk yang digunakan sesuai dengan
persetujuan Konsultan Pengawas.
5.4.7. Pengujian Laboratorium Beton Ready Mixed
a. Untuk setiap hari pengiriman beton ready mix harus diambil
sampel atau benda uji dalam bentuk kubus ukuran 15 x 15
x 15 cm atau bentuk silinder dengan ukuran diameter 15
cm dan tinggi 30 cm. Jumlah benda uji yang harus
disediakan untuk setiap periode pengecoran beton, akan
disesuaikan di lapangan.
b. Jenis pengujian yang dilakukan di laboratorium adalah test
kuat tekan beton.
c. Selain pengambilan sampel pada setiap truk, maka beton
tersebut harus diuji terlebih dahulu nilai slump-nya sebelum
dapat diterima sebagai bahan konstruksi.
d. Mutu Beton Ready Mixed K-125 & K-250 dipergunakan
untuk Pekerjaan Pondasi Borpail, Plat Lantai 1, Sloof, Kolom,
Balok, dan Plat Lantai Dan Pilecap.
5.5. Pembesian
Sebelum pekerjaan pembesian dimulai, kontraktor harus menyerahkan
gambar kerja pembesian kepada Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
Besi tulangan beton harus disimpan dengan cara sedemikian rupa
sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab
maupun basah. Besi tulangan harus disimpan berkelompok
berdasarkan ukuran masing-masing. Besi tulangan polos maupun besi-
besi tulangan ulir (deformed bars) harus sesuai dengan persyaratan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 15
dalam NI-2 Bab 3.7, yang dinyatakan sebagai BJTD - 39 (tulangan ulir)
seperti dinyatakan dalam gambar dengan persyaratan sebagai berikut :
 BJTD - 39 untuk dia. > 10 mm
Besi tulangan yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran
lain, apabila harus dibersihkan dengan cara disikat atau digosok tanpa
mengurangi diameter penampang besi, atau dengan bahan cairan
sejenis "Vikaoxy Off" yang disetujui Pengawas. Pengawas berhak
memerintahkan untuk menambah besi tulangan di tempat yang
dianggap perlu sampai maksimum 5% dari tulangan dalam gambar
struktur, tanpa biaya tambahan.
Baja tulangan dapat difabrikasi diluar di lokasi pekerjaan dan pada
tempat yang terlindung dari cuaca hujan/panas. Pekerjaan pembesian
terutama panjang dan ukuran, bengkokan, sambungan dan panjang-
panjang penyaluran harus sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan
dalam perencanaan. Baja tulangan yang telah selesai difabrikasi
kemudian dirakit/dipasang pada posisi bekisting yang telah siap
sebelumnya, penahan/pengikat tulangan pada bekisting dapat
dilakukan dengan bahan beton decking atau jangkar/kaki ayam supaya
baja tulangan dapat terpasang kokoh, kuat dan tepat pada posisinya.
5.6. Kawat Pengikat
Ukuran minimal kawat pengikat adalah Ø 1 mm seperti yang
disyaratkan dalam NI-2 Bab. 3.7.
5.7. Cetakan Beton
5.7.1. Standard
Seluruh cetakan mengikuti persyaratan Normalisasi dibawah ini:
 SNI - 2 - 1971 = Peraturan Beton Indonesia
 SNI - 3 - 1970 = Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia
5.7.2. Persyaratan Bahan dan Pelaksanaan
a. Bahan pelepas acuan (realising agent) harus sepenuhnya
digunakan pada semua acuan untuk pekerjaan beton.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 16
b. Cetakan untuk beton cor ditempat biasa Bahan cetakan
harus dibuat dari bahan multiplaks dengan tebal minimal 12
mm dengan penguat-penguat kayu atau pipa secukupnya,
sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan
tidak terpengaruh oleh desakan-desakan beton pada waktu
pengecoran serta tidak terjadi perubahan bentuk.
c. Rencana desain seluruh cetakan menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya.
d. Kontraktor harus membuat gambar kerja untuk rencana
bekisting dan diserahkan kepada Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan
e. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas
bidang dari hasil beton yang diinginkan oleh perencana
dalam gambar rencana.
f. Cetakan harus sedemikian rupa agar menghasilkan
permukaan beton yang rata. Untuk itu dapat digunakan
cetakan multiplex atau plat besi dengan permukaan yang
halus dan rata.
g. Sebelum beton dituang, konstruksi cetakan harus diteliti
untuk memastikan bahwa benar dalam letak yang
diinginkan, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan
pengembangan pada saat beton dituangkan serta bersih
dari segala benda yang tidak diinginkan dan kotoran-
kotoran.
Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa
diperdagangkan untuk mencegah lekatnya beton pada
cetakan. Pelaksanaannya agar berhati-hati jangan terjadi
kontak dengan besi yang dapat mengurangi daya lekat besi
dengan beton.
h. Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata agar tidak
terjadi penyerapan air beton yang baru dituang.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 17
i. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis
dari Pengawas atau jika umur beton telah melampaui waktu
sebagai berikut :
 Bagian sisi balok : 48 jam
 Balok tanpa beban konstruksi : 7 hari
 Balok dengan beban konstruksi : 21 hari
 Plat lantai / atap : 21 hari
Dengan persetujuan Pengawas, cetakan beton dapat
dibongkar lebih awal dengan syarat benda uji yang kondisi
perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah
mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur 28 hari.
Segala izin yang diberikan oleh Pengawas sekali-kali tidak
boleh menjadi bahan untuk mengurangi/membebaskan
tanggung jawab Kontraktor dari adanya kerusakan-
kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan
tersebut. Pembongkaran cetakan beton tersebut harus
dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga
tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap
dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan tidak pecah. Bekas
cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang
terpendam dalam tanah harus dicabut dan dibersihkan
sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.
j. Hasil pengecoran
Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapi, bersih
rata dan tanpa cacat/keropos, lurus dan tepat pada
posisinya sesuai dengan gambar rencana.

PASAL 6
PEKERJAAN BAJA RINGAN
6.1. Lingkup Pekerjaan.
6.1.1. Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga peralatan dan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 18
tenaga, perlengkapan serta pemasangan dari semua pekerjaan
Baja, untuk struktur seperti yang tertera dalam gambar.
6.1.2. Perkerjaan ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan konstruksi baja pada atap sesuai dengan
yang tertera dalam gambar dan persyaratan teknis ini.
6.2. Ketentuan Umum.
6.2.1. Persyaratan-persyaratan konstruksi baja dan istilah teknik
secara umum menjadi satu kesatuan dalam bagian buku
persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku
persyaratan teknis maka semua pekerjaan baja harus sesuai
dengan standarisasi dibawah ini:
a. Peraturan Perencanaan Baja Indonesia (PPBBI) 1983.
b. Peraturan Pembebanan Untuk Gedung Indonesia (PPUG) NI-3-
1970.
c. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia,
d. American Society For Testing Indonesia (ASTM).
e. Steel Structural Painting Council (SSPC).
f. Standar Industri Indonesia (SII).
6.2.2. Semua Bahan Baja yang digunakan diantaranya : IWF,Pipa
Black Steel, harus memenuhui persyaratan normalisasi di
indonesia dan Standard ASTM A-36, Dengan Tegangan Tarik
Putus Minimum 3700/cm2 dan Juga memenuhi Standard
Mutu Baja ST 37.
6.2.2. kontraktor harus melaksanakan dengan ketepatan dan
kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis, gambar
rencana dan instruksi-instruksi dari Pengawas.
6.3. Material.
6.3.1 Semua material yang digunakan harus baru dengan kualitas
terbaik dan disetujui oleh Pengawas. Pengawas berhak untuk
meminta diadakan pengujian atas bahan-bahan tersebut dan
Pelaksana harus bertanggung jawab atas biaya yang

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 19
dikeluarkan.
6.3.2. Baja struktur harus mempunyai mutu Struktur ST37 = fy = 2400
kg/cm2.
6.3.3. Las yang dipakai jenis las listrik dengan mutu FE 360 atau E
6013 sesuai standar JIS.
6.3.4. Semua baja yang digunakan harus sesuai dengan bentuk
ukuran dan ketebalannya serta bebas dari karat, cacat,
tertekuk, terpuntir, dengan berat sesuai dengan rencana.
6.3.5. Semua material baja harus dari agen yang dapat di
pertanggung jawabkan dengan disertai sertifikat dari pabrik.
Jika dianggap perlu, pelaksana harus menyerahkan hasil
pengujian yang behubungan dengan konstruksi baja disertai
faktur pengiriman.
6.3.6. Bahan untuk coating adalah cat, dengan warna yang akan
ditentukan kemudian.
6.4. Fabrikasi.
6.4.1. Pelaksanaan Fabrikasi.
a. Fabrikasi harus dilaksanakan dalam bengkel/workshop,
yang memenuhi persyaratan untuk pekerjaan dan
terlindung dari pengaruh cuaca, misalnya cahaya matahari
dan hujan. Pelaksana harus membuat workshop
dilapangan dan disetujui oleh Pengawas. Apabila fabrikasi
dilakukan diluar lokasi, maka Pelaksana harus menanggung
biaya/ongkos yang dikeluarkan oleh Pengawas, untuk
mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan.
Sebelum pekerjaan las dimulai, Kontraktor wajib
menyerahkan prosedur kerja cara-cara pengelasan yang
akan dikerjakan, baik dibengkel maupun yang akan
dikerjakan dilapangan. Usulan ini harus diperiksa dan
disetujui Pengawas sebelum pekerjaan pengelasan ini
dapat dimulai.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 20
b. Pemberian Tanda, Pengangkutan Dan Penyimpanan.
Setelah disetel dibengkel konstruksi, maka setiap
komponen diberi tanda/nomor secara sistematis agar
dilapangan nanti, bagian-bagian tersebut dapat
disambung kembali dengan mudah.
Setiap komponen harus dihitung beratnya agar dapat
diatur pengangkutannnya, seperti truk-truk dan trailer
sesuai dengan kapasitas yang diperlukan.
Dilapangan komponenbaja harus diletakkan sedemikian
rupa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
yang dapat memperlemah kondisi konstruksi tersebut.
c. Pekerjaan Pemasangan Baja
Sebelum erection dimulai, Pemborong harus memeriksa
kembali kedudukan angker-angker Baja dan
memberitahukan kepada Pengawas mengenai metoda
dan urutan pelaksanaan (erection).
Perhatian khusus harus dilakukan dalam pemasangan
angker-angke, dimana jarak/kedudukan dalam
pemasangan angker-angker harus tepat dan akurat
(presisi), maksudnya untuk mencegah terjadinya
ketidakcocokan dalam erection.
Semua peralatan dan steiger yang diperlukan untuk
pemasangan Baja harus disediakan oleh Kontraktor
dalam keadaan cukup baik di lapangan, walau secara
khusus tidak diperlihatkan dalam gambar–gambar atau
persyaratan teknis harus diadakan.
Kontraktor bertanggungjawab atas keselamatan
pekerjaan dilapangan. Untuk itu Kontraktor harus
menyediakan alat-alat keselamatan kerja misalnya, ikat
pinggang pengaman, helmet, sarungtangan, pemadam
kebakaran, dan lain-lain sebagainya.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 21
6.4.2. Perubahan-Perubahan Dan Tambahan.
a. Perubahan-perubahan dan bagian-bagain atau tambahan-
tambahan pada detail, atau keduanya beserta uraian yang
menyebabkan, harus diberikan beserta gambar kerja untuk
disetujui.
b. Perubahan-perubahan yang disetujui, penggantian dan
penambahan yang perlu untuk bagian-bagian dari
pekerjaan harus dikoordinasikan oleh kontraktor tanpa
tambahan biaya.
6.4.3. Pengujian Mutu Pekerjaan.
a. Pemasangan harus dengan toleransi yang dijinkan/diterima
dalam standar-standar yang telah disetujui.
b. Bila toleransi tersebut tidak tertera dalam standar, maka
toleransi akan diberikan oleh Pengawas.
c. Pemasangan Baja dengan toleransi yang tidak sesuai
dengan gambar kerja dan tidak disetujui oleh Pengawas
akan ditolak.
d. Pengawas mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan
dipabrik pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada
pekerjaan yang boleh dikirim kelapangan sebelum diperiksa
dan disetujui oleh pengawas.

PASAL 7
PEKERJAAN PAGAR
7.1. Lingkup Pekerjaan.
7.1.1. Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga peralatan dan
tenaga, perlengkapan serta pemasangan dari semua pekerjaan
Baja, untuk struktur seperti yang tertera dalam gambar.
7.1.2. Perkerjaan ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan konstruksi baja pada atap sesuai dengan
yang tertera dalam gambar dan persyaratan teknis ini.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 22
7.2. Ketentuan Umum.
7.2.1. Persyaratan-persyaratan konstruksi baja dan istilah teknik
secara umum menjadi satu kesatuan dalam bagian buku
persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku
persyaratan teknis maka semua pekerjaan baja harus sesuai
dengan standarisasi dibawah ini:
a. Peraturan Perencanaan Baja Indonesia (PPBBI) 1983.
b. Peraturan Pembebanan Untuk Gedung Indonesia (PPUG) NI-3-
1970.
c. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia,
d. American Society For Testing Indonesia (ASTM).
e. Steel Structural Painting Council (SSPC).
f. Standar Industri Indonesia (SII).
7.2.2. Semua Bahan Baja yang digunakan diantaranya : IWF,Pipa
Black Steel, harus memenuhui persyaratan normalisasi di
indonesia dan Standard ASTM A-36, Dengan Tegangan Tarik
Putus Minimum 3700/cm2 dan Juga memenuhi Standard
Mutu Baja ST 37.
7.2.2. kontraktor harus melaksanakan dengan ketepatan dan
kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis, gambar
rencana dan instruksi-instruksi dari Pengawas.
7.3. Material.
7.3.1 Semua material yang digunakan harus baru dengan kualitas
terbaik dan disetujui oleh Pengawas. Pengawas berhak untuk
meminta diadakan pengujian atas bahan-bahan tersebut dan
Pelaksana harus bertanggung jawab atas biaya yang
dikeluarkan.
7.3.2. Baja struktur harus mempunyai mutu Struktur ST37 = fy = 2400
kg/cm2.
7.3.3. Las yang dipakai jenis las listrik dengan mutu FE 360 atau E
6013 sesuai standar JIS.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 23
7.3.4. Semua baja yang digunakan harus sesuai dengan bentuk
ukuran dan ketebalannya serta bebas dari karat, cacat,
tertekuk, terpuntir, dengan berat sesuai dengan rencana.
7.3.5. Semua material baja harus dari agen yang dapat di
pertanggung jawabkan dengan disertai sertifikat dari pabrik.
Jika dianggap perlu, pelaksana harus menyerahkan hasil
pengujian yang behubungan dengan konstruksi baja disertai
faktur pengiriman.
7.3.6. Bahan untuk coating adalah cat, dengan warna yang akan
ditentukan kemudian.
7.4. Fabrikasi.
7.4.1. Pelaksanaan Fabrikasi.
a. Fabrikasi harus dilaksanakan dalam bengkel/workshop,
yang memenuhi persyaratan untuk pekerjaan dan
terlindung dari pengaruh cuaca, misalnya cahaya matahari
dan hujan. Pelaksana harus membuat workshop
dilapangan dan disetujui oleh Pengawas. Apabila fabrikasi
dilakukan diluar lokasi, maka Pelaksana harus menanggung
biaya/ongkos yang dikeluarkan oleh Pengawas, untuk
mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan.
Sebelum pekerjaan las dimulai, Kontraktor wajib
menyerahkan prosedur kerja cara-cara pengelasan yang
akan dikerjakan, baik dibengkel maupun yang akan
dikerjakan dilapangan. Usulan ini harus diperiksa dan
disetujui Pengawas sebelum pekerjaan pengelasan ini
dapat dimulai.
b. Pemberian Tanda, Pengangkutan Dan Penyimpanan.
Setelah disetel dibengkel konstruksi, maka setiap
komponen diberi tanda/nomor secara sistematis agar
dilapangan nanti, bagian-bagian tersebut dapat
disambung kembali dengan mudah.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 24
Setiap komponen harus dihitung beratnya agar dapat
diatur pengangkutannnya, seperti truk-truk dan trailer
sesuai dengan kapasitas yang diperlukan.
Dilapangan komponenbaja harus diletakkan sedemikian
rupa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
yang dapat memperlemah kondisi konstruksi tersebut.
c. Pekerjaan Pemasangan Baja
Sebelum erection dimulai, Pemborong harus memeriksa
kembali kedudukan angker-angker Baja dan
memberitahukan kepada Pengawas mengenai metoda
dan urutan pelaksanaan (erection).
Perhatian khusus harus dilakukan dalam pemasangan
angker-angke, dimana jarak/kedudukan dalam
pemasangan angker-angker harus tepat dan akurat
(presisi), maksudnya untuk mencegah terjadinya
ketidakcocokan dalam erection.
Semua peralatan dan steiger yang diperlukan untuk
pemasangan Baja harus disediakan oleh Kontraktor
dalam keadaan cukup baik di lapangan, walau secara
khusus tidak diperlihatkan dalam gambar–gambar atau
persyaratan teknis harus diadakan.
Kontraktor bertanggungjawab atas keselamatan
pekerjaan dilapangan. Untuk itu Kontraktor harus
menyediakan alat-alat keselamatan kerja misalnya, ikat
pinggang pengaman, helmet, sarungtangan, pemadam
kebakaran, dan lain-lain sebagainya.
7.4.2. Perubahan-Perubahan Dan Tambahan.
a. Perubahan-perubahan dan bagian-bagain atau tambahan-
tambahan pada detail, atau keduanya beserta uraian yang
menyebabkan, harus diberikan beserta gambar kerja untuk
disetujui.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 25
b. Perubahan-perubahan yang disetujui, penggantian dan
penambahan yang perlu untuk bagian-bagian dari
pekerjaan harus dikoordinasikan oleh kontraktor tanpa
tambahan biaya.
7.4.3. Pengujian Mutu Pekerjaan.
a. Pemasangan harus dengan toleransi yang dijinkan/diterima
dalam standar-standar yang telah disetujui.
b. Bila toleransi tersebut tidak tertera dalam standar, maka
toleransi akan diberikan oleh Pengawas.
c. Pemasangan Baja dengan toleransi yang tidak sesuai
dengan gambar kerja dan tidak disetujui oleh Pengawas
akan ditolak.
d. Pengawas mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan
dipabrik pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada
pekerjaan yang boleh dikirim kelapangan sebelum diperiksa
dan disetujui oleh pengawas.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

2 - 26
PASAL 1
PEKERJAAN DINDING
1.1. Dinding Bata Merah
1.1.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik.
 Pekerjaan pasangan Bata Merah ini meliputi seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar.
b. Pekerjaan yang berhubungan (Adukan dan Pasangan)
c. Bata Merah yang digunakan bata dengan kualitas terbaik
yang disetujui perencana/konsultan, Management
Kontruksi, siku dan sama ukurannya.
1.1.2. Pelaksanaan
a. Pasangan Bata Merah dengan menggunakan adukan semen.
b. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar – siar harus
dikerok rata dan dibersihkan dengan sapu lidi dan
kemudian disiram air.
c. Pasangan dinding Bata Merah sebelum diplester dengan
bahan harus di basahi dengan air terlebih dahulu dan siar-
siar dikerok serta dibersihkan.
d. Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan
untuk langsung diaci atau di pasang keramik dinding,
tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar dalam

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3-1
dinding/berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian
dengan bahan atau pemasangan keramik dinding.
e. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap
terdiri maksimum 8-10 lapis setiap harinya, diikuti dengan
cor kolom praktis.
f. Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2
ditambahkan kolom dan balok penguat ( kolom praktis )
dengan ukuran 15 x 15 cm, dengan tulangan pokok 4
diameter 12 mm, beugel diameter 10 mm jarak 15 cm.
g. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger
sama sekali tidak diperkenankan.
h. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan
dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi
penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm,
yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian
pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan
bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
i. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua
melebihi dari 2%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh
digunakan.
j. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk
dinding 1 batu finish adalah 30 cm. Pelaksanaan pasangan
harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

1.2. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding Bata Merah


1.2.1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan acian dinding ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk
alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3-2
melaksanakan pekerjaan acian, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan acian dinding dikerjakan pada permukaan dinding
bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan
/ ditunjukkan dalam shop drawing.
1.2.2. Pekerjaan yang Berhubungan
Pekerjaan plesteran / Acian dan pekerjaan pengecatan.
1.2.3. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang digunakan adalah Semen/semen instan yang
khusus dipergunakan untuk acian, ex Semen Utama,
Drymix, Prime Semen.
b. Alat kerja yang digunakan antara lain; roskam, sendok
semen, elektrikal mixer, dan jidar aluminium.
1.2.4. Persiapan
a. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan diaci.
b. Bersihkan permukaan bidang yang akan diaci dari kotoran,
minyak, karat maupun lumut yang dapat mengurangi
rekatan adukan dan apabila dalam keadaan kering sebaiknya
dibasahi dahulu secara merata sebelum pengacian
1.2.5. Metode Pelaksanaan
a. Campurkan bahan semen dengan air, sesuai dengan
perbandingan yang ditentukan spesifikasi.
b. Aduk campuran di atas hingga rata dan diperoleh kelecakan
(consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan pengacian
(akan lebih baik dan mudah jika menggunakan drill dengan
blade yang telah didesain khusus sebagai mixer).
c. Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya
dengan menghampar adukan dengan hand towel hingga
merata pada bidang yang akan diaci dan bilamana perlu
diratakan dengan jidar aluminium panjang.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3-3
d. Bila tebal acian pada hamparan lapis pertama masih tipis
dapat dilakukan penambahan pada hamparan berikutnya
dan untuk tebal acian yang dianjurkan dalam pengacian
adalah 1- 3mm tergantung kerataan dasar permukaannya.
Catatan : Untuk finishing akhir acian cukup menarik hand towel
searah (horizontal atau vertikal) dan tidak diperkenankan
menekan, memutar atau bahkan menggosok dengan sobekan
kertas semen.

1.3. Pekerjaan Adukan, Pasangan, dan Plesteran


1.3.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
 Adukan untuk pasangan bata
 Pasangan bata untuk dinding eksterior dan partisi
interior
 Pasangan untuk arsitektur interior (built in).
b. Pekerjaan yang Berhubungan
 Batu bata
c. Standar
 SNI 15-0302-2004, SNI 15-03-2049-2004,
Standard untuk PC
 SNI Standard untuk pasangan bata
 Standard untuk air agregate SNI
 ASTM C144, Aggregate for masonry semen
1.3.2. Bahan/ Produk
a. Portland Cement : SNI 15-0302-2004, SNI 15-03-2049-2004,
jenis semen dari local, merk Tiga Roda, Holcim, Gresik atau
setara.
b. Aggregates : Standard type pasangan, memenuhi ASTM
C144, bersih, kering dan terlindung dari minyak dan noda.
c. Air bersih, bebas dari minyak, alkali organik.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3-4
d. Horizontal Joint ReinforCement
e. Kawat fabrikasi tidak kurang dari 3000 mm.
f. Fabrikasi dari kawat baja.
g. Lebar : 25 mm, lebih kecil dari tebal dinding partisi.
h. Kawasan pasangan 4,8 mm dari baja digalvanis.
i. Expanded metal lath : Diamond mesh, galvanis 1,8 kg/m2
j. Angkur pasangan, baut dan sebagainya.
k. Proporsi adukan
Proporsi adukan untuk pasangan, adalah sebagai berikut :
 Untuk dinding dalam, sampai setinggi 20cm dari lantai
dalam - 1pc : 3ps Untuk dinding luar, sampai setinggi
50cm dari lantai - 1pc : 3ps (bila terlindung luifel)
 Untuk dinding luar yang tidak terlindung oleh luifel,
pada seluruh permukaan - 1pc: 3ps.
 Untuk dinding kamar mandi, we dan tempat cuci, sampai
setinggi 150cm dari lantai - 1pc : 3ps.
 Untuk dinding-dinding lain - 1pc : 5ps.
 Untuk sudut-sudut nat dan bagian-bagian yang berada di
bagian pinggir-pinggir - 1pc : 3ps.
 Tebal plesteran tidak kurang dari 1 cm atau lebih 2,5
cm, kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan Pengawas.
Bila tebal plesteran lebih dari 2.5 cm maka perlu dilapisi
dengan kawat ayam sebagai jaringan penguat.
Lapisan "Acian" rata 2.5 mm, dari adukan PC saja, pada
bagian-bagian yang akan difinish dengan cat, wall paper
dan bagian-bagian lainnya sesuai dengan petunjuk-
petunjuk dan mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.
1.3.3. Persyaratan Bahan
a. Pasir yang digunakan adalah pasir bersih, tidak
mengandung tanah atau tanah liat, lumpur dan kotoran-

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3-5
kotoran lainnya lebih dari 5% terhadap berat kering. Pasir
yang digunakan mempunyai bentuk yang sama besarnya
(merata).
b. Pasir harus dicuci sebelum dipakai.
c. Untuk pekerjaan pemelesteran dinding-dinding dan lantai
yang membutuhkan ketelitian dan kerapihan pekerjaan,
maka pasir-pasir tersebut harus disaring/diayak sebelum
digunakan.
d. Untuk Semua pekerjaan plesteran tidak diperkenankan
menggunakan kapur.
1.3.4. Pelaksanaan
a. Dimana diperlukan, menurut Pengawas, Kontraktor harus
membuat shop drawing untuk pelaksanaan pembuatan
adukan dan pasangan.
b. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan
yang diperlukan. Adukan dilaksanakan sesuai standard
spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan
petunjuk Perencana / Pengawas .
c. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti Semua
petunjuk dalam gambar arsitektur, terutama gambar detail
dan gambar potongan mengenai ukuran tebal / tinggi / peil
dan bentuk profilnya.
d. Untuk bidang kedap air, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar dan Semua pasangan batu
bata dari bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm
dari permukaan lantai dan 160 cm dari permukaan lantai
untuk toilet, ruang saji/pantry dan daerah basah lainnya
dipakai adukan plesteran 1 pc : 3 pasir (trasraam).
e. Untuk adukan kedap air harus ditambah Daily bond, dengan
perbandingan 1 pc : 1 Daily Bond.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3-6
f. Material untuk adukan harus diukur yang sebenarnya dan
menggunakan kotak (boxes) pengukuran yang akurat.
g. Penggunaan bahan additive harus disetujui oleh Perencana
dan digunakan sesuai dengan ketentuan dari pabrik.
h. Pekerjaan bata yang sudah selesai harus dilindungi dengan
lembaran penutup untuk mencegah adukan menjadi cepat
kering.
i. Pasangan dinding bata pada sudut ruangan harus dilindungi
dengan papan untuk melindungi dari kerusakan. Jika ada
pekerjaan pasangan yang memperlihatkan sambungan yang
rusak atau tidak beres maka pasangan itu harus dibongkar
dan diganti yang baru.
j. Berikan angkur sesuai dengan gambar atau jika tidak
ditunjukkan gunakan ukuran/jarak type standard.
k. Tempatkan angkur pada bubungan pasangan bata dengan
struktur kolom praktis atau balok sesuai petunjuk gambar
tapi tidak lebih dari 60 cm pada jarak vertikal dan 90 cm
pada jarak horizontal.

Untuk Pekerjaan Plesteran :


a. Pada permukaan dinding beton yang akan diplester harus
dibuat kasar, dan adukan untuk plesterannya dicampur
calbond, sedangkan untuk permukaan dinding bata, siar-siar
sebelumnya harus dikerok sedalam 1cm untuk memberikan
pegangan pada plester.
b. Pekerjaan plesteran harus rapih menurut bentuk dan ukuran
didalam gambar. Pekerjaan harus lurus, datar tidak
bergelombang, tajam pada bagian sudut-sudut, tidak kropos
(kosong didalam) tidak retak-retak.
c. Apabila hasil plesteran tidak menunjukkan hasil seperti
tersebut di atas, maka bagian tersebut harus dibongkar

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3-7
untuk diperbaiki. Hal ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
d. Akan membuat contoh bidang plesteran terlebih dahulu,
kemudian setelah disetujui oleh Direksi plesteran harus
dilanjutkan sesuai dengan contoh.
Catatan :
Dari awal pekerjaan untuk pekerjaan pemasangan bata maupun
plesteran harus dikontrol 3 arah (benang, waterpass, siku-siku).

PASAL 2
PEKERJAAN FINISHING LANTAI & DINDING
2.1. Persyaratan Umum
a. Pekerjaan finishing lantai & dinding baru boleh dilaksanakan
setelah seluruh pekerjaan plafond dan pemasangan lapisan-lapisan
pada dinding selesai dikerjakan. Apabila dipandang perlu dapat
ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
b. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pengecekkan terhadap peil lantai dan kemiringannya.
c. Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga / tukang yang
ahli atau oleh sub-kontraktor khusus yang berpengalaman dan
mempunyai reputasi hasil pekerjaan yang baik.
d. Permukaan lantai dan dinding yang akan dipasang lantai harus
bersih dan rata serta bebas dari kontaminasi materials yang
mengandung bahan kimia dan lain-lain sejenis. Kontraktor harus
membuat dan mengusulkan untuk persetujuan gambar-gambar
kerja secara detail yang memperlihatkan letak perlengkapan
material lainnya yang akan dipasang pada lantai olehnya atau oleh
kontraktor lain.
e. Sebelum melakukan Pemasangan bahan kontraktor harus
mengajukan terlebih dahulu contoh bahan untuk persetujuan dari
Arsitek.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3-8
2.2. Pelaksanaan
1. Tanah dasar terlebih dahulu harus dipadatkan dan diberi lapisan
pasir urug padat menurut ukuran yang telah ditentukan. Pemadatan
pasir dilakukan dengan penyiraman air.
2. Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.
3. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan
penutup lantai yang dipakai.
4. Pada bahan penutup lantai yang berlubang akibat pengunci pintu,
harus dibingkai dengan aluminium yang direkatkan dengan silicone
sealant.
5. Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli.

2.3. Pekerjaan Lantai dan Dinding Homogenius Tile


1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang
bermutu baik.
2. Pemasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut plint lantai dan step
tile tangga.

2.4. Persyaratan Bahan :


Jenis :
Homogenious Tile - Ukuran : 60 x 60 cm.
Tipe :
1. Granito 60 x 60 Polished
2. Granito 60 x 60 Unpolished
Ketebalan Minimum : 20 mm atau sesuai gambar
Daya Serap : <0.05 %.
Kekerasan : Minimum 8 skala Mohs.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3-9
Kekuatan Tekan : > 450 kg/cm2.
Mutu : Tingkat 1 (satu), Extruded Single Firing,
tahan asam dan basa.
Chemical Resistance : Konsisten terhadap PVBB 1970 (NI-3) pasal
33 D ayat 17 - 23
Bahan Pengisi : MU 408
Bahan Perekat : MU 450

2.5. Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing mengenai pola lantai.
2. Homogenious tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak
retak, tidak cacat dan bernoda.
3. Alas dari lantai homogenious tile di atas plat beton struktur adalah
lantai screed MU-440 dengan ketebalan minimal 2-3 cm atau lebih
sesuai dengan gambar.
4. Adukan pasangan/pengikat menggunakan bahan perekat seperti
yang disyaratkan.
5. Bahan homogenious tile sebelum dipasang harus direndam dalam air
bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
6. Hasil pemasangan lantai homogenious tile harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan
memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras/balkon.
7. Jarak antara unit-unit pemasangan homogenious tile satu sama lain
(siar-siar), harus sama lebarnya, maksimum 2 mm, yang membentuk
garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya,
untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang
saling berpotongan tegak lurus sesamanya. Kecuali pemasangan
homogenious tile cutting tanpa nat.
8. Pemotongan unit-unit homogenious tile harus menggunakan alat
pemotong homogenious tile khusus sesuai persyaratan dari pabrik.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 10
9. Homogenious tile yang terpasang harus dihindarkan dari
sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan
cacat akibat dari pekerjaan lain.
10. Hospital/ plint terpasang siku terhadap lantai, dengan
memperhatikan siar-siarnya bertemu siku, lengkung dengan siar
lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
11. Lantai yang akan dipasangi terlebih dahulu harus dipadatkan dan
diratakan agar pasangan tidak turun/retak sewaktu menerima
beban diatasnya.
12. Permukaan lantai yang akan dipasangi homogenious tile harus
dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya, kemudian
dikasarkan agar adukan perekat melekat lebih sempurna.
13. Sewaktu homogenious tile dipasang, permukaan homogenious tile
bagian belakang harus terisi padat dengan bahan perekat.
14. Pola pemasangan homogenious tile disesuaikan dengan gambar,
demikian juga pengambilan as pemasangan.
15. Naad homogenious tile diisi dengan mortar tertentu yang tahan
asam, basa serta kedap air. Warna perekat naad ini disesuaikan
dengan warna homogenious tile.
16. Pengisian/Pengecoran naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah
homogenious tile dipasang.
17. Sewaktu pengisian naad ini, homogenious tile harus sudah benar
benar melekat dengan kuat pada lantai. Sebelum diisi, celah-celah
naad ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran
lain.
18. Usahakan agar permukaan homogenious tile yang sudah
terpasang tidak terkena adukan/air semen.
19. Kotoran mortar dan lain-lain yang menempel dipermukaan
keramik pada waktu pengecoran naad, harus segera dibersihkan
sebelum mengering/mengeras.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 11
20. Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus
dilap/disapu hingga bersih.
21. Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi, baik,
tidak miring, tidak bergelombang dan terpasang dengan kuat.
22. Bila masih diperlukan, Homogenious Tile harus dibersihkan
dengan lap basah atau bahan-bahan pembersih lunak yang ada di
pasaran.
23. Untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat
digunakan sikat baja atau bahan pembersih khusus, disesuaikan
dengan jenis kotorannya.
24. Untuk mencegah terjadinya keretakan akibat pengembangan,
maka pada beberapa bagian harus disediakan alur-alur expansion
(expansion joint). Alur-alur expansion ini harus diisi dengan bahan
yang elastis/sealant dan mendapat persetujuan Pengawas.

2.6. Pengendalian Pekerjaan


1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan
peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia SNI.SO4-1989-F,
SNI.SO6-1989-F dan SNI.SO5-1989-F.
2. Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4-1989-F, pasir dan air harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI.SO4-1989-F dan
SNI.T15-1991-03 dan ASTM.
3. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas.

PASAL 3
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)
3.1. Ketentuan Umum
a. Pekerjaan penyelesaian langit-langit baru dapat dikerjakan setelah
semua pekerjaan instalasi yang harus dipasang di atas langit-langit
telah selesai dipasang dan diuji coba (test).

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 12
b. Sebelum pekerjaan langit-langit dimulai gambar-gambar M&E harus
dipelajari lebih dahulu.
c. Semua pekerjaan langit-langit harus rata, rapih dan tidak
bergelombang.
d. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, basah,
harus siku dan tidak melengkung. Warna dan tekstur bahan harus
sama.
e. Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar rencana.

3.2. Pekerjaan Plafond Gypsum


3.2.1. Lingkup Pekerjaan
Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan
dalam pekerjaan ini hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi
pemasangan plafond pada ruang-ruang yang disebutkan/
ditunjukan dalam gambar dan sesuai petunjuk direksi
Pengawas.
3.2.2. Persyaratan Bahan
a. Sebagai rangka langit-langit gypsum board digunakan Metal
furing dengan pola plafond 600 mm x 1200 mm atau sesuai
dengan gambar detail, yang digantungkan pada rangka
plafond dengan memakai penggantung yang didrat dan pakai
mur.
b. Penutup langit-langit Kalsiboard/ GRC
Sebagai rangka langit – langit menggunaka Allumunium
Hollow Dengan Ukuran 40 x40 mm dan 20 x 20 mm, Untuk
Jenis GRC yang digunakan adalah Kalsiboard yang bermutu
baik, produksi Jaya board, Elephant atau setara yang disetujui
Direksi Pengawas Dengan Ketebalan 9 mm. Bahan yang
digunakan harus sesuai persyaratan dan yang telah disetujui

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 13
dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan
tersebut. Alat-alat pembantu lainnya dari jenis dan ukuran
disesuaikan dengan ukuran bahan yang digunakan.
c. Bahan Finishing
Penutup langit-langit menggunakan cat yang bermutu baik
dan yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas. Warna dan
corak akan ditentukan kemudian.
3.2.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk,
pola lay-out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing sesuai ukuran/
bentuk/ mekanisme kerja yang disesuaikan gambar rencana
dan telah disesuaikan keadaan dilapangan, shop drawing
harus mendapat persetujuan Direksi Pengawas.
c. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up
sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang.
d. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, gypsum
board dan bahan material yang lain ditempat pekerjaan harus
diletakan pada ruang/ tempat degan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
e. Harus diperhatikan di setiap sambungan dalam pemasangan
klos-klos, baut, angker-angker dan penguat lain yang
diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-
bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat
bekas penyetelan.
f. Desain dan produksi dari system partisi harus dapat

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 14
persetujuan Direksi Pengawas dan sesuai gambar rencana.
g. Pemakaian bahan dan pola langit-langit tidak boleh
menyimpang dari persyaratan.
h. Semua rangka harus terpasang siku, rata dengan permukaan
bawahya dan sesuai peil dalam gambar dan datar (tidak
melebihi batas toleransi kemiringan yang dizinkan dari
masing-masing bahan yang digunakan).
i. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-
sudut pertemuan dengan bidang lain bilamana tidak ada
kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal
ini kepada Direksi Pengawas.
j. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan
perlindungan terhadap benturan-benturan, benda-benda lain
dan kerusakan akibat kelalaian pekerja, semua kerusakan
yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.
k. Semua panel (unit-unitnya) harus terpasang rapi dan kuat
sesuai dengan petunjuk-petunjuk gambar.
l. Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus
diperhatikan kerapihan dan kekuatannya. Lubang-lubang
bekas pemasangan, dan penguat lain harus tidak terlihat dan
semua penguat harus terpasang baik dan dapat menjamin
kekuatannya.

PASAL 4
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
4.1. Umum
Semua bahan-bahan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini harus
seluruhnya dalam keadaan baru berkualitas baik secara telah disetujui
Pengawas Lapangan.
4.2. Genteng Metal
Genteng Metal yang dipakai jenis metal roof bertexture dengan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 15
ketebalan miniman 0,30 mm terbuat dari material dasar metal
galvalum dengan jaminan anti karat dari pabrik pembuatnya,
menggunakan produk dalam negeri produk Arista, Rainbow atau
Vendoti atau yang setara berikut bubungan dan flasingnya.
Pemasangan genteng sesuai dengan standar yang disaratkan oleh
pabrik sesuai dengan jenis yang dipilih, warna akan ditentukan
kemudian.
4.3. Sekrup galvanized dengan ring logam dan karet.
Sekrup Baja harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh fabrikan
setara dengan ITW Buildex CTEKS 12-14 x 45 HGS.
4.4. Listplank menggunakan bahan GRC dengan ukuran sesuai dengan
gambar rencana.
4.5. Insulasi Atap
Bahan insulasi yang dipakai adalah dari jenis spoon dengan
single layer aluminium foil ketebalan minimal 2mm. Insulasi yang
direkomendasi adalah produk dalam negeri produk Polyfoil atau yang
setara. Roof mess sebagai penghampar adalah dari bahan kawat
galvalum anti karat ukuran 7,5 x 7,5 cm. Pemasangan insulasi dan
roofmess sesuai dengan standar yang disaratkan oleh pabrik dan arus
dilakukan oleh tukang yang benar-benar berpengalaman
4.6. Atap harus dipasang menurut keahlian dan sedemikian rupa hingga
benar-benar tersusun rapi dalam segala arah kaitan dan saling
menutupnya harus cocok dan rapat.
4.7. Untuk Ukuran dan jarak kayu reng yang akan dipakai agar disesuaikan
dengan ukuran dan berat genteng yang dipakai atau sesuai dengan
persyaratan yang dikeluarkan pabrik / sesuai dengan gambar kerja.
4.8. Pada bagian bubung harus memakai jenis zincalume yang khusus
sesuai standard pabrik dan juga harus memakai produk yang sama
dengan penutup atap lain baik dari segi kwalitas ataupun warna.
4.9. Bila terdapat pekerjaan penangkal petir, harus diperhatikan jalur dan
cara penarikan kabel serta cara pemasangan klem.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 16
PASAL 5
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA
5.1. PEKERJAAN KUSEN
5.1.1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela,
kusen bouvenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan
dalam gambar perencanaan. Seluruh Kusen untuk pintu yang
dipasang engsel kupu-kupu di beri kayu 5/7 yang telah
diserut setinngi pintu.
5.1.2. Persyaratan Bahan
5.1.2.1. Standar
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan
dalam :
1. The Aluminium Association (AA)
2. Architectural Aluminium Manufactures
Association (AAMA)
3. American Standards For Testing Material (ASTM)
5.1.2.2. Kusen yang digunakan
1. Bahan
Dari bahan aluminium framing system buatan
YKK.
2. Bentuk Profil
Sesuai shop drawing yang disetujui Pengawas.
3. Ukuran Profil
Ukuran Proril 40x100x1.35 mm digunakan untuk
semua kusen.
4. Nilai Deformasi : 0
Artinya tidak diijinkan adanya celah atau

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 17
kemiringan.
5. Powder Coating
Ketebalan lapisan di seluruh permukaan
aluminium adalah 60 mikron dengan warna white
atau ditentukan lain oleh Pengawas.
6. Jaminan
Harus diberikan jaminan tertulis dari tipe
campuran (“Alloy”) dan ketebalan “Powder
Coating”. Kontraktor harus dapat memperlihatkan
bukti-bukti keaslian barang/bahan dengan
“Certificate of Origin” dari pabrik yang disetujui
Pengawas.
5.1.2.3. Kadar Campuran :
Architectural billet 45 (AB45) atau yang setara dengan
karakteristik kekuatan sebagai berikut : Ultimate
Strength 28.000 psi Yield aluminium adalah 18
mikron.
5.1.2.4. Sealant
Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus
menggunakan bahan sejenis silicon sealant yaitu
“Silicon Glazing Sealant” produksi DOW CORNING atau
yang setara.
5.1.2.5. Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas
contoh potongan kusen aluminium dari ukuran 40 cm,
beserta brosur lengkap dari pabrik/produsen.
Kontraktor harus membuat shop drawing untuk
dikonsultasikan dengan Pengawas.
5.1.2.6. Penyimpanan dan Pengiriman
Penyimpanan harus diruang beratap, bersih, kering
dan dijaga agar tidak terjadi abrasi atau kerusakan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 18
lain serta tidak dekat dengan tempat pembakaran.
5.1.2.7. Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather
strip dari vinyl dan pengikat alat penggantung yang
dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking dan sealant. Angkur-angkur untuk rangka
kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3
mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron
sehingga tidak dapat bergeser.
5.1.2.8. Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan kusen pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton,
adukan atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating varnish seperti
asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya yang
disetujui Pengawas.
5.1.2.9. Syarat lainnya
1. Persyaratan bahan yang digunakan harus
memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
2. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap
type harus disertai hasil test, minimum 100
kg/m2.
3. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15
m3/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang
harus disertai hasil test.
4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus
diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk
toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 19
kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
5. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum
proses fabrikasi warna, profil-profil harus
diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada
waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi
dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang
sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill,
dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga
diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk
jendela, dinding dan pintu.
5.1.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti
gambar-gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil
lubang harus diketahui) serta membuat contoh jadi untuk
semua detail sambungan dan profil aluminium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
2. Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan.
3. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan
besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas
(argon) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak
tampak oleh mata.
5. Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 20
teliti dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan
harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.
6. Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel
plate tebal 2,3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari
13 mikron dan ditempatkannya pada interval 300 mm.
7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan
sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa
sehingga hari line dari tiap sambungan harus kedap air dan
memenuhi syarat kebutuhan terhadap tekanan air sebesar
1000 kg/cm2.
8. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus
ditutup oleh sealant yang sudah disetujui Pengawas.
9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana
kusen aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau
lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus
diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi
dinding adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan
beton ringan/grout.
11. Toleransi Puntiran : Pemasangan semua pintu terhadap
kusen yang diijinkan adalah 1 mm, sedangkan terhadap
lentur adalah 3 mm.
12. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara,
terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya
ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
13. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan
dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.
14. Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu
hendaknya dibuat fixed dengan beads. Beads dimaksud

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 21
harus dari aluminium extruded shape dan dilengkapi
dengan neoprene. Tepi bawah ambang kusen exterior agar
dilengkapi finishing untuk penahan air hujan.
15. Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah
mendapat persetujuan Pengawas.
16. Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-
benar tegak lurus terhadap gari horizontal. Jarak
pemasangan kisi-kisi sesuai dengan gambar perencanaan.
17. Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang
telah terpilih dan tidak ada bagian yang cacat atau
tergores.
18. Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan
spesifikasi dari produsen atau yang disetujui Pengawas.
19. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi
kerusakan akibat kelalaian, maka Kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
20. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada
sistem kosen penggantung.
5.1.4. Pengujian Mutu Pekerjaan
1. Semua bahan harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan
yang telah disetujui Pengawas.
2. Kusen aluminium terpasang dengan kuat, dan setiap
hubungan sudut harus 90°. Apabila tidak terpenuhi maka
harus dibongkar atas biaya Kontraktor.
3. Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan
sempurna.
4. Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap,
sempurna dan harus sesuai dengan produk pabrik yang
mengeluarkan.
5. Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 22
tidak boleh timbul getaran ; apabila masih terjadi getaran,
maka profil rubber seal pemegang kaca harus diganti atas
biaya Kontraktor.
5.1.5. Pengamanan Pekerjaan
1. Setelah pemasangan, kotor akibat noda-noda pada
permukaan kusen dapat dibersihkan dengan “Volatile Oil”.
2. Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus
dilindungi dengan “Corrugated Card Board” dengan hati-
hati agar terlindung dari benturan alat-alat pada masa
pelaksanaan.
3. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya,
bahan pelindung harus segera digunakan. Bahan
aluminium yang terkena bercak noda tersebut dapat dicuci
dengan air bersih, sebelum kering sapukan dengan kain
yang halus kemudian baru diberikan bahan pelindung.
4. Permukaan kusen aluminium yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan
bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang
jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating
material seperti asphaltic varnish atau yang lainnya.
5. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca
luar bangunan maka sekeliling kaca yang berhubungan
langsung dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan
vinyl tape untuk mencegah korosi selama masa
pembangunan.

5.2. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA


5.2.1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 23
2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela
panil kaca seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
5.2.2. Persyaratan Bahan :
5.2.2.1. Bahan Rangka
1. Dari bahan aluminium framing system, dari
produk dalam negeri merk YKK.
2. Bentuk dan ukuran profil disesuaikan gambar
perencanaan
3. Warna profil aluminium framing colour powder
coating. Warna yang digunakan adalah warna
putih atau ditentukan kemudian.
4. Lapisan powder coating minimal 18 micron. Tebal
bahan minimal 1.35 mm.
5. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi
terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan
bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan
oleh Pengawas.
6. Persyaratan bahan yang digunakan harus
memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
7. Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka
aluminium, seperti yang ditunjukkan dalam
gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
5.2.2.2. Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang
bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dari pabrik. Pemasangan disyaratkan hanya
1 (satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat
structural seal.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 24
5.2.2.3. Bahan Panil Kaca Daun Pintu dan Jendela
1. Bahan untuk kaca pintu frameless menggunakan
kaca tempered 12 mm.
2. Bahan untuk kaca pintu rangka aluminium
menggunakan kaca tempered 6 mm.
3. Bahan untuk kaca jendela mati yang menerus dari
lantai sampai balok, menggunakan kaca
tempered 10 mm.
4. Bahan untuk kaca jendela hidup dan jendela mati
yang menerus dari lantai sampai setinggi 220 cm,
menggunakan kaca tempered 8 mm.
5. Kaca-kaca interior menggunakan tipe clear,
sedangkan kaca-kaca eksterior menggunakan tipe
Tempered Panasap Green.
6. Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas
noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-
bercak lainnya dari produk Asahimas
5.2.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu di
tempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat
dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan harus siku untuk
rangka aluminium dan penguat lain yang diperlukan
hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 25
bidang tampak tidak boleh ada cacat penyetelan.
4. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran
jadi.
Daun Pintu
a. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup
galvanized atas persetujuan Pengawas tanpa
meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang
tampak.
b. Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus
rata dan tidak bergelombang serta tidak melintir.

5.3. PEKERJAAN DAUN PINTU KACA, FRAMELESS DAN JENDELA KACA MATI
5.3.1. Lingkup Pekerjaan
1. Bagian ini meliputi penyediaan ke lokasi pekerjaan
termasuk pengangkutan serta pemasangan material,
angkur, bobokan dan perapihan kembali terhadap bagian-
bagian dengan lantai dan langit-langit yang berkaitan
dengan pekerjaan daun pintu kaca.
2. Pekerjaan Jendela Kaca Mati meliputi seluruh jendela kaca
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
5.3.2. Bahan-Bahan
1. Kaca yang digunakan untuk daun pintu ini adalah jenis
Tempered produksi Asahimas dengan ketebalan 12 mm
sesuai gambar.
2. Kaca yang digunakan untuk jendela kaca mati
menggunakan kaca polos produksi Asahimas, dengan
ketebalan 6 mm sesuai gambar.
3. Kaca untuk eksterior menggunakan tipe Tempered Panasap
Blue menggunakan tipe yang meredam panas 70%,
sedangkan untuk interior menggunakan tipe Clear.
Shop Drawing dan Contoh

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 26
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak dan
telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar
kerja/dokumen kontrak.
c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data
yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara
pemasangan atau pernyataan khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam gambar kerja/dokumen kontrak
sesuai dengan spesifikasi pabrik.
d. Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas.
e. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada
Pengawas sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara
dari berbagai merk pembuatan atau kecuali ditentukan lain
oleh Pengawas.
f. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan.
g. Keputusan bahan, warna tekstur dan produk akan diambil
alih Pengawas yang kemudian akan diinformasikan kepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender
setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
h. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji,
baik pada pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di
lapangan oleh Pengawas atas tanggungan Kontraktor tanpa
biaya tambahan.
5.3.3. Pelaksanaan
6.3.3.1. Persyaratan Pekerjaan
1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti
petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan
serta ketentuan teknis yang harus dipenuhi

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 27
menurut brosur produksi yang nantinya terpilih
atau petunjuk Pengawas.
2. Semua bahan yang telah terpasang harus
disetujui oleh Pengawas.
3. Semua bahan yang telah terpasang harus
dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui.
4. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, bebas dari
goresan/gompel (Chipping), diharuskan
menggunakan alat-alat pemotongan kaca khusus,
dan harus digosok tepinya dengan “sander” pada
tingkat 120 mesh atau lebih.
5.3.3.2. Pekerjaan Pemasangan
1. Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua
pekerjaan pemasangan kaca yang disebutkan
dalam gambar seperti partisi, pintu, jendela dll.
2. Ukuran, tebal dan jenis kaca yang dipasang sesuai
dengan petunjuk gambar uraian dan syarat
pekerjaan tertulis serta petunjuk Pengawas dan
Konsultan Perencana.
3. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka
aluminium sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
4. Perhatikan ukuran dan bentuk list profil yang
dipakai untuk pemasangan ini apakah telah
sesuai dengan petunjuk gambar dan spesifikasi
bahan kusen/kerangka yang terpasang.
5. Dipakai bahan untuk lapisan kedap air pada kaca
dengan rangka aluminium yang berhubungan
dengan udara luar, untuk bagian dalam dipakai
sealant sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
Disyaratkan tebal sealant maksimal 5 mm yang

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 28
tampak dari kaca dan kerangka.
6. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus
dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah
pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan
bekas goresan.
7. Gunakan sealant yang benar-benar elastis dan
bermutu baik (polysulfids).
8. Gunakan Back Up material yang memiliki tingkat
insulasi panas yang tinggi, seperti neoprene,
foam dan polyethylene.
9. Gunakan 2 buah setting blocks dari neoprene
dengan kekerasan 90 derajat atau lebih pada sisi
bawah kaca dengan ukuran :
- Panjang : (25 x luas kaca (m2) mm, max
50 mm
- Lebar : Tebal kaca + 5 mm
- Tebal : 5 mm s/d 12 mm
5.3.3.3. Pekerjaan Perapihan
1. Adalah pekerjaan merapikan kembali akibat-
akibat dari pekerjaan pembobokan, pemasangan,
dan lain-lain yang berkaitan terhadap bagian-
bagian dinding, lantai dan langit-langit yang
berdekatan dengan tempat pekerjaan tersebut.
2. Kontraktor wajib memperhatikan serta menjaga
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
lain; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya,
maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.
5.3.4. Pengujian Mutu Pekerjaan
1. Mutu bahan memenuhi persyaratan yang tertulis dalam
buku ini serta ketentuan teknis dalam brosur produk

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 29
bahan tersebut.
2. Semua kaca yang terpasang tidak boleh terjadi retak tepi,
akibat pemasangan list.
3. Kaca yang telah terpasang harus terkunci dengan
sempurna dan tidak bergeser dari sponing.
4. Pada saat terpasang, semua kaca tidak boleh
bergelombang, apabila masih terlihat adanya gelombang,
maka kaca tersebut harus dibongkar atas biaya Kontraktor.

5.4. PEKERJAAN PINTU KAYU


5.4.1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Semua jenis kayu harus kering oven.
2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu double
plywood lapis plastic laminate (HPL) seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
5.4.2. Persyaratan Bahan
6.4.2.1. Bahan Kayu
1. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai
persyaratan dalam NI-5 (PPKI tahun 1961) dan
persyaratan lain yang tertulis dalam bab material
kayu.
2. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering
dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti
retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
3. Kelembaban bahan rangka daun pintu
disyaratkan 12%-14%.
4. Untuk kayu yang dipakai adalah kayu damar laut
dan atau meranti batu dengan mutu baik,

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 30
keawetan kelas I dan kelas kuat I - II. Ukuran
daun pintu yang tertera dalam gambar adalah
ukuran jadi.
5. Daun pintu dengan konstruksi kayu solid dan
lapisan cat duco di kedua sisi pintu. Ukuran
disesuaikan dengan gambar-gambar detail
(kecuali ditentukan lain dalam gambar).
5.4.2.2. Bahan Perekat
Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu
baik.
5.4.2.3. Bahan Panil Daun Pintu
1. Plywood ketebalan 4 mm produk dalam negeri.
2. Semua permukaan rangka kayu harus diserut
halus rata, lurus dan siku.
3. Pada sekeliling tepi daun pintu diberi Edging PVC
5.4.2.4. Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan plywood menggunakan
lapisan Plastik laminated (HPL) ketebalan 3 mm, mutu
terbaik merk Gres Merino
5.4.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan di tempat
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung
dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk
rangka kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 31
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
4. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan
siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah
dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
5. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran
jadi. Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan
dengan mesin diluar tempat pekerjaan/pemasangan.
Daun Pintu
a. HPL yang dipasang pada permukaan plywood, adalah
dengan cara dilem dan di-press di workshop, tanpa
pemakuan. Jika diperlukan, harus menggunakan
sekrup galvanized atas persetujuan Pengawas atau MK
tanpa meninggalkan bekas cacat permukaan yang
tampak.
b. Lembaran plywood harus dipasang rata, tidak
bergelombang dan merekat dengan sempurna.
c. Permukaan plywood boleh di dempul.

PASAL 6
PEKERJAAN PENGECATAN
6.1. Umum
a. Kontraktor harus mengajukan literatur teknis dan petunjuk pabrik
tentang cara pemakaiannya.
b. Kontraktor harus mengajukan sampel daftar warna dari pabrik
pembuatnya.
c. Pekerjaan yang berhubungan adalah Pekerjaan Pengecatan Dinding,
Pekerjaan Finnishing Batu Alam, Pekerjaan Finishing Plafon Dengan
cat.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 32
d. Sebelum melakukan pengecatan harus melakukan contoh hasil cat
pada permukaan bidang ukuran 1 m x 1 m untuk persetujuan
Konsultan Pengawas /Direksi.
e. Pekerjaan pengecatan baru boleh dilakukan setelah :
 Dinding/bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui
oleh Direksi.
 Bagian-bagian yang retak/pecah diperbaiki dan bagan yang
kotor dibersihkan.
 Dinding/bagian yang akan dicat tidak lembab/basah atau
berdebu.
 Didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada
dinding/bagian yang akan dicat.
f. Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga dimana
cat tersebu diproduksi atau tenaga ahli mengecat dengan
Konsultan Pengawas / petunjuk dari pabrik cat tersebut.
g. Cat yang akan digunakan berada didalam kaleng-kaleng yang masih
disegel, tidak pecah/ bocor dan mendapat persetujuan Direksi.
h. Kontraktor utama bertanggungjawab bahwa bahan tidak palsu dan
warna-warna sesuai dengan petunjuk Perencana.
6.1.1. Lingkup Pekerjaan
 Persiapan permukaan yang diberi cat.
 Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah
ditentukan. Cat emulsi, epoxy, vinyl acrylic, enamel,
magnesium spray, dan cat menie.
 Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada
gambar dan yang disebutkan secara khusus, dengan warna
dan bahan yang sesuai dengan petunjuk perencana.
6.1.2. Pekerjaan yang Berhubungan
 Pekerjaan dinding & partisi
 Pekerjaan besi
 Pekerjaan Kayu

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 33
6.1.3. Standar
 SNI 03-2410-2002 - Tata cara pengecatan dinding
 SNI 03-2407-2002 - Tata cara pengecatan kayu
 SNI 3564-2009 - Cat tembok amulsi
 SNI 06-0063 1987 - Mutu cat dasar meni timbal untuk besi
 SNI 06-6770-2002 - Metoda pengujian cat penghambat api
6.1.4. Persetujuan
a. Standar Pengerjaan (Mock Up)
 Sebelum pengecatan yang dimulai, Kontraktor harus
melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap
warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang
tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, tekstur,
material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan
dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
 Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
Direksi Lapangan dan Perencana, bidang-bidang ini
akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
b. Contoh dan Bahan untuk Perawatan
 Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap
warna dan jenis pada bidang-bidang ukuran 1 m x 1 m.
Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan
dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan
jenis lapisan (dari cat dasar s.d. lapisan akhir).
 Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan
kepada Direksi Lapangan dan Perencana. Jika contoh-
contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Perencana dan Direksi Lapangan, barulah Kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti
tersebut di atas.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 34
 Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan
untuk kemudian akan diteruskan kepada Pemberi tugas
minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan
untuk perawatan, oleh Pemberi tugas.
c. Bahan/ Produk
 Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar
dengan persyaratan sebagai berikut :
 Produksi : (Wheather shield) Dulux dan Mowilex
wheather coat
 Warna : Ditentukan Perencana
 Kualitas : Khusus cat luar (wheather shield) atau
(wheather coat)
 Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat
dengan persyaratan sebagai berikut :
 Produksi : Mowilex, Catilac, dan Dulux
 Warna : Ditentukan Perencana
 Kualitas : Emulsi akrilik, dengan lapisan dasar
Alkali Resistance Sealer
 Plamir yang digunakan adalah plamir tembok yang
sesuai dengan merk cat.
 Untuk permukaan kayu digunakan cat kayu dengan
persyaratan sebagai berikut:
 Produksi : Kansai paint, Propan atau setara
 Warna : Sesuai persetujuan contoh
 Kualitas : Untuk pekerjaan kayu
 Untuk bahan logam digunakan cat logam dengan
persyaratan :
 Produksi : Kansai paint, Propan atau setara

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 35
 Warna : Cat dasar Zinc chromate, warna
ditentukan kemudian
 Kualitas : Untuk logam besi

6.2. Pekerjaan Cat Dinding


a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
dinding bangunan (dalam dan luar). Kolom-kolom luar dan dalam
(sesuai gambar).
b. Sebelum dinding di plamir, plesteran sudah harus betul-betul
kering, tidak ada retak-retak dan Kontraktor harus meminta
persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan plamir dilaksanakan dengan pisau plamir dari plat baja
tipis dan lapisan plamir dibuat setipis mungkin sampai membentuk
bidang yang rata.
d. Sesudah 7 hari plamir terpasang dan percobaan warna, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya
dinding dicat dengan menggunakan roller.
e. Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang
ditentukan dengan finish textured spray paint, digunakan Texture
Finish dengan Mowilex, Catilac, dan Dulux. Pasta texture dengan
bahan dasar emulsi acrylic ini disemprotkan dengan alat
penyemprot / compressor.
f. Untuk cat semprot emulsi berteksture, pada dinding luar
digunakan plesteran 1 pc : 5 ps dengan pasir diayak halus,
disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang plesteran 1 pc :
5 ps yang rata. Setelah kering dan keras baru disemprot dengan
alkali resistance sealer dan dicat amulsi (Wheather shield) Dulux
dan Mowilex wheather coat. Lapisan pengecatan untuk dinding luar
adalah 3 (tiga) lapis Mowilex, Vinilex atau setara dengan kekentalan
sama setiap lapisnya.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 36
g. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali
resistance primer yang dilanjutkan dengan kekentalan cat sebagai
berikut : 2 (dua) lapis oil point.
 Lapis I encer (tambahan 20 % air)
 Lapis II kental
h. Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan
menggunakan kaleng- kaleng dengan nomor percampuran (batch
number) yang sama.
i. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang
yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang
dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

6.3. Pekerjaan Cat Besi


a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-
bagian besi pagar beserta pintunya, pintu-pintu besi, railing besi
tangga dan corner guard pekerjaan besi lain ditentukan dalam
gambar.
b. Cat yang dipakai adalah Kansai paint, Propan atau setara jenis
Syntetic enamel merek Dulux, Avian, Altex atau setara.
c. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai
diamplas halus dan bebas debu, oli, dan lain-lain.
d. Untuk lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar meni 1
kali.
e. Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplas kembali maka
disemprot 1 lapis. Setelah 48 jam mengering baru diberi lapisan
akhir.
f. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan
compressor 2 lapis.
g. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap,
tidak ada gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 37
PASAL 7
PAVING BLOCK
7.1. Lingkup Pekerjaan :
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan
pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan jalan
untuk paving block. Ada beberapa hal yang terkait dalam pekerjaan ini
yaitu :
a. Pembersihan lahan
b. Persiapan tanah untuk timbunan
c. Pekerjaan pemadatan
d. Pembuatan lapis pasir
e. Pemasangan paving block
7.2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemborong harus mengukur kembali
semua titik elevasi dan koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi
perbedaan-perbedaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat gambar-
gambar penyesuaian dan harus mendapat persetujuan Pengawas.
7.3. Bahan Lapis Pasir untuk Paving Block
a. Sumber Bahan
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk lapis ini biaya
dari pencarian dan pekerjaan muat, angkut, bongkar ke lokasi
pekerjaan harus sudah diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor.
Kontrak harus melaporkan lokasi tersebut kepada Konsultan
Pengawas secepatnya secara tertulis disertai keterangan tentang
kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan dan rencana operasi
pengangkutan bahan ke lokasi proyek. Bahan tersebut harus
memenuhi persyaratan dalam spesifikasi.
b. Bahan pasir tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi limit
seperti di bawah ini :

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 38
Prosentase (%) Lolos Terhadap
Ukuran Tipis
Berat

9,25 mm 100
4,75 mm 95 - 100
2,36 mm 80 - 100
1,18 mm 50 - 95
600 mm 25 - 60
300 mm 10 - 30
150 mm 5 - 13
75 mm 0 - 10

c. Bahan pasir dapat berbentuk runcing lebih baik karena memberikan


hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan kadar air
yang lebih ketat pada saat pemadatan. Butir pasir yang berbentuk
runcing lebih baik karena membersihkan hasil yang stabil, tetapi
juga memerlukan pengontrolan kadar air lebih ketat pada saat
pemedatan. Untuk menghindarkan karakteristik pemadatan yang
berbeda-beda harus diusahakan agar sumber dari pasir tersebut
adalah satu.
7.4. Bahan Paving Block
Paving Block dengan tebal 8 mm, natural, untuk jalan atau sirkulasi
kendaraan. Dengan type sesuai dengan gambar arsitektur dan memiliki
kuat tekan minimal 400 kg/cm2.
7.5. Pekerjaan Timbunan Tanah
Bahan timbunan harus baik untuk pekerjaan lapisan jalan, jika
dipadatkan harus dapat mencapai hasil nilai CBR minimal yang
disyaratkan sebesar 6 %. Jika digunakan bahan timbunan yang tidak
atau kurang baik dan tidak tercapai nilai CBR minimal tersebut, ini
harus dibongkar dan diganti dengan bahan yang baik tanpa adanya
tambahan pembiayaan untuk itu. Kontraktor harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas tentang tahapan-tahapan persiapan untuk
pekerjaan subgrade dan Kontraktor harus mengulangi pekerjaan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 39
pemadatan, jika dianggap perlu, untuk tercapainya derajat kepadatan
yang diinginkan atau disyaratkan. Sebelum dipadatkan, dalamnya suatu
lapisan yang akan dipadatkan tidak boleh lebih dari 20 cm. Setiap
lapisan lepas harus dipadatkan dengan stamper yang ukurannya telah
ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pemadatan harus dimulai dari
tepi timbunan dengan arah longitudinal, kemudian menggeser kearah
sebelah dalam (ketengah jalan). Lapisan terakhir harus diselesaikan
dalam keadaan rata atau halus sampai pada suatu lapisan dengan
kerataan yang diinginkan. Lereng-lereng urugan harus dibuat serapih
mungkin dan tidak longsor.

Adapun hal yang harus diperhatikan adalah :


a. Pemerliharaan terhadap bagian pekerjaan yang telah selesai
Bagian lapisan timbunan yang telah selesai harus dijaga terhadap
kemungkinan retak-retak akibat pengeringan yang cepat atau akibat
“traffic” kendaraan proyek atau hal-hal lain yang menyebabkan
lapisan tersebut rusak dan terganggu strukturnya.
b. Test atau pengujian
Test akan dilakukan baik di laboratorium maupun di lapangan,
untuk mengetahui kepadatan maksimum, derajat kepadatan
lapangan, nilai CBR lapangan dan lain-lain yang dianggap perlu pada
lapisan ini. Pembiayaan test-test ini menjadi tanggungan Kontraktor.
7.6. Pekerjaan Lapis Pasir untuk Paving Block
a. Penyimpanan :
Bedding sand harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak
tercampur dengan tanah/kotoran disekitarnya. Tempat penimbunan
harus mempunyai drainase yang baik dan harus terlindung dari
hujan sehingga air tetap merata.
c. Penghamparan pasir / bedding sand :
Pasir harus dihamparkan dengan rata diatas lapisan dasar (base
course) sampai ketebalan 4 cm padat dengan memperhatikan kadar

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 40
air ketebalan 4 cm padat dengan memperhatikan kadar air dan
karakteristik gradasinya. Permukaan yang dihasilkan harus rata. Bila
concrete block telah selesai dipasang dan terlihat permukaan yang
tidak rata maka paving block tersebut harus diangkat kembali, pasir
diratakan lagi sampai diperoleh hasil yang rata. Bedding sand ini
harus mempunyai kepadatan dan ketebalan yang sama sehingga
pemampatan akibat pemadatan merata. Lapisan yang lepas/belum
dipadatkan biasanya mempunyai ketebalan 5 sampai 15 mm lebih
tebal dari ketebalan padat yang disyaratkan. Selama penghamparan
kadar air harus uniform dan pasir yang belum dipadatkan tersebut
harus dilindungi terhadap segala bentuk pemadatan dan lalu lintas,
sampai paving block selesai dipasang dan bersama-sama. Bila ada
bagian lapisan pasir yang tidak sengaja terkompaksi sebelum paving
digaruk dan diratakan. Waktu penghamparan harus diperhitungkan
dengan baik sehingga tidak terdapat lapisan pasir lepas yang tidak
sempat ditutup dengan paving block pada hari yang sama.
7.7. Pekerjaan Lapis Permukaan untuk Paving Block
a. Paving Block/Grass Block harus diletakkan berhimpitan satu dengan
lainnya dengan pola sesuai dengan gambar lansekap di atas bedding
sand yang belum dipadatkan tapi sudah selesai diratakan. Lebar
celah antar block tidak boleh lebih dari 4 mm, celah ini harus
merupakan garis lurus dan saling tegak lurus, untuk itu diperlukan
pemasangan snar pada 2 arah yang saling tegak lurus untuk
mengontrol letak dan ikatan antar block.
b. Cara meletakkan block dan pengisian celah antara :
Dalam memasang block harus diusahakan agar untuk pengisian
celah antara block dengan elemen-elemen lain seperti pinggiran
saluran, bingkai jalan, bak kontrol dan lain-lain, dipergunakan block
dengan ukuran tidak dari 25 % dari ukuran utuh. Ruang antara yang
masih tersisa harus diisi setelah pemadatan awal dari paving block.
Untuk celah lebih besar dari 25 mm tetapi kurang dari 50 mm,

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 41
dipergunakan aggregate halus dengan ukuran 10 mm dan mortar
kering untuk celah yang lebih kecil. Untuk bagian-bagian jalan yang
menanjak, menurun, pemasangan block harus dilakukan dari bagian
terendah kebagian yang lebih tinggi. Pola pemasangan dan warna
agar dibuat sesuai gambar, Kontraktor wajib membuat gambar kerja
untuk pola di daerah-daerah khusus.
c. Pemadatan Awal :
Alat kompaksi untuk keperluan ini harus merupakan "mechanical flat
plate vibrator", dengan karekteristik sebagai berikut :
- Plat dasar mempunyai luas : 0,25 - 0,50 m2.
- Gaya pemadatan yang dapat diberikan sebesar 1,5 ton sampai 2,0
ton.
- Frekuensi getaran : 75 - 100 Hz.
Paving Block harus terletak dengan mantap diatas bedding sand.
Pemadatan harus dilakukan segera setelah pemasangan paving block
dengan minimal 2 passes. Jarak antara bagian yang dipadatkan
sampai bagian dimana sedang dilakukan pemasangan block tidak
boleh kurang dari 1,50 m. Adalah sangat penting untuk
memadatkan bedding sand segera setelah pemasangan block
sehingga dapat dihindari berpindahnya pasir yang masih dalam
keadaan lepas karena bergeraknya block yang tidak diletakkan
dengan baik atau adanya air yang mengalir ketempat tersebut.
Pemadatan harus diulangi pada daerah selebar 1,00 m diukur dari
akhir pemasangan/pemadatan yang dilakukan pada hari sebelumnya
melanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya. Semua block yang rusak
selama pemadatan dan selama masa pemeliharaan harus segera
diganti dengan yang baru tanpa adanya biaya tambahan. Pejalan kaki
boleh menggunakan jalan concrete block ini setelah pemadatan awal
sebelum penghamparan pasir pengisi, tetapi sebaiknya setelah
sambungan atau celah antar block terisi pasir dan dipadatkan.
d. Pasir pengisi (joint filling) :

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 42
Pasir yang dipergunakan untuk mengisi celah antar block harus
mempunyai gradasi sedemikian rupa sehingga 90 % dari berat lolos
dari tapis 1,18 mm (BS-410).
Pasir ini harus cukup kering sehingga dapat mengisi celah-celah
dengan baik. Bahan ini bebas dari garam dan zat-zat lain yang dapat
merusak material paving block.
Segera setelah pemadatan awal dan pengisian akhiran-akhiran, pasir
pengisi harus segera dihamparkan dan diratakan dengan sapu
sepanjang permukaan jalan atau trotoar dan dimasukkan ke dalam
celah-celah antara dengan bantuan kompaktor. Celah harus benar-
benar terisi oleh pasir kasar.
Kompaktor dari jenis lain boleh dipergunakan setelah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Sebagai langkah pemadatan terakhir, permukaan jalan/trotoar harus
dipadatkan dengan mechanical flat plate vibrator, sehingga
diperoleh permukaan yang padat dan rata dengan kemiringan
terhadap kedua arah tepi jalan sebesar 2 %.
e. Lubang / alur pada grass block harus diisi dengan tanah subur
hingga ke dasar block, guna penanaman rumput.
f. Toleransi :
Toleransi ukuran bahan :
Bahan harus mempunyai panjang dan lebar yang seragam dengan
toleransi maximum tidak lebih dari 3 mm terhadap tebal
nominalnya.
Toleransi kerataan permukaan jalan :
Toleransi kerataan permukaan akhir level block harus 10 mm dari
permukaan yang tercantum dalam gambar, sehubungan dengan peil
permukaan saluran air dll.
Deviasi diukur dengan jidar lurus sepanjang 3 meter atau tempalte
tidak boleh melebihi 8 mm dan perbedaan level dari satu block
terhadap block disebelahnya tidak boleh melebihi 2 mm.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 43
PASAL 8
PEKERJAAN PLUMBING
8.1. Umum
a. Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah
mempelajari seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk
mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan.
b. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam
gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
c. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal
ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau
peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

8.2. Lingkup Pekerjaan


a. Meliputi penyediaan air bersih beserta instalasinya, pengelolaan air
kotor dan drainasi air hujan termasuk: Pemilihan, pengadaan,
pemasangan serta pengujian material maupun sistem keseluruhan
sehingga sistem plumbing dapat berjalan dan beroperasi dengan
baik dan benar sesuai gambar rencana dan persyaratan ini.
b. Semua perijinan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi
plumbing.
c. Pengukuran terhadap ketinggian site terutama untuk kemiringan
saluran dan peil banjir.
d. Sistem dan unit‑unitnya meliputi :
- Jaringan pipa air bersih untuk di luar dan di dalam bangunan.
- Jaringan pipa‑pipa air kotor dan bekas di dalam dan di luar
bangunan.
- Jaringan pipa‑pipa vent untuk sistem pembuangan air kotor dan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 44
air bekas.
- Jaringan pipa‑pipa dan saluran pembuangan halaman (drainase
site) dan disalurkan menuju drainasi kota.
- Pompa‑pompa untuk menjalankan sistem air bersih dan air
buangan lengkap dengan panel kontrolnya.
- Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
e. Reservoir bawah (ground reservoir) dari beton bertulang lengkap
dengan pipa‑pipa pengisi, overflow yang disalurkan secara gravitasi
melalui pipa kesaluran luar/kota, elektroda pengontrol muka air,
manhole, pelampung, tangga dan reservoir bawah harus tertutup,
dan dapat dibuka.

8.3. Penjelasan Sistem


8.3.1. Air Bersih
a. Untuk memenuhi kebutuhan ini, air disupplai dari PDAM.
b. Air dari PDAM terlebih dahulu di tampung ke dalam bak
bawah (Ground reservoir), selanjutnya air dipompakan
dengan pompa transfer ke roof tank. Dari roof tank
didistribusikan secara gravitasi ke masing-masing fixture
unit. Untuk lantai paling atas direncanakan menggunakan
pompa booster packged untuk mendistribusikan ke fixture
unit.
8.3.2. Air Buangan
a. Air buangan mencakup air bekas dan air kotor.
b. Air bekas adalah air buangan tidak tercemar dari bak cuci
tangan, kamar mandi, pengering lantai dan kitchen sink.
c. Air kotor adalah untuk jenis air buangan dari urinal dan water
closet.
d. Pada proyek ini sistem untuk pengelolaan air buangan ini
adalah :
Air bekas dan air kotor disalurkan secara gravitasi dengan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 45
pipa menuju Bak Pengumpul kemudian disalurkan secara
gravitasi dibantu dengan pompa submersible ke IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah).
8.3.3. Air Hujan dan Drainase
Air Hujan yang jatuh di atap bangunan disalurkan melalui pipa-
pipa tegak menuju ke dalam saluran air hujan halaman/drainase
site secara gravitasi menuju sumur resapan dan dioverflow ke
saluran kota.

8.4. Ketentuan Bahan dan Peralatan


Material yang dipakai harus baru serta memenuhi persyaratan teknis
dan gambar rencana. Untuk itu pelaksana harus menyediakan
contoh‑contoh sebelum pemasangan guna mendapatkan persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana.

Material‑material yang dipakai meliputi :


8.4.1. Reservoir Bawah (Ground Tank)
a. Reservoir bawah terbuat dari konstruksi beton bertulang
kedap air dan finishing keramik pada bagian dalam.
b. Kapasitas ground tank air bersih 12 m3
c. Reservoir Bawah harus mempunyai kelengkapan sebagai
berikut:
- Manhole.
- Tangga pengontrol.
- Pipa vent penghubung maupun vent ke udara luar.
- Pipa pengisi lengkap dengan floater valve, pipa peluap dan
pipa penguras.
- Elektrode water level kontrol.
- Kelengkapan lainnya sekiranya diperlukan untuk
bekerjanya instalasi ini.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 46
8.4.2. Pompa–Pompa
Semua pompa harus dilengkapi dengan pondasi pompa,
peredam getaran, serta manometer. Pada pipa tekan harus
dilengkapi dengan Gate valve, Check Valve, Flexible joint, dan
perlengkapan lainnya sehingga sistem pompa dapat berjalan
sesuai dengan fungsinya.
Selain itu dilengkapi pula dengan pipa pemeriksa aliran berikut
gate valve & pipa pembuangan dari lubang drain pompa ke
saluran pembuangan.
Unit dilengkapi dengan starter panel pompa dan pressure
switch untuk menjalankan pompa secara otomatis.
a. Pompa Transfer Air Bersih
b. Pompa Booster
c. Pompa Sumersible Air Kotor
8.4.3. Pipa–pipa
a. Untuk jaringan air bersih digunakan pipa Polypropylene
Random (PPR) PN 10 dengan sambungan heat fusion atau
sesuai dengan jenis pipanya.
b. Untuk pemipaan utama dari Pompa menuju shaft dan pipa
tegak (riser) menggunakan pipa PPR - PN10.
c. Untuk pipa air buangan dan air kotor digunakan pipa PVC
kelas AW 10 kg/cm2 dengan sambungan solvent cement atau
sesuai dengan jenis pipanya.
d. Untuk pipa‑pipa vent digunakan pipa PVC kelas AW (10
kg/cm²) dengan sambungan solvent cement atau yang sesuai
dengan jenis pipanya.
e. Pipa air hujan digunakan pipa PVC kelas AW (10 kg/cm²)
dengan sambungan solvent cement atau yang sesuai dengan
jenis pipanya.
f. Sambungan antara pipa yang berlainan jenis dilakukan
dengan menggunakan adaptor atau coupling.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 47
g. Sebelum pemasangan/penyambungan dilakukan, pipa-pipa
harus dalam keadaan bersih dari kotoran baik pada bagian
yang akan disambung ataupun di dalam pipa itu sendiri.
h. Semua jenis sambungan, pemasangannya tidak
diperbolehkan berada dalam beton/dinding.

8.4.4. Katup-katup (Valve)


a. Floating Valve
Body material yang dipakai adalah bronze grade CAC 430
dengan Pressure Balanced type Float Valve.
b. Strainer
Strainer dengan ukuran 2½” dan lebih besar mempunyai type
Y pattern, cast iron body dengan SS screen 3 mm
perforations.
Untuk ukuran 2” dan ke bawah body material terbuat dari
bronze.
c. Gate Valve (Rising dan Non Rising Stem)
· Gate valve dengan ukuran 2½” dan lebih besar dari cast
iron body dilengkapi dengan open/shut indicator untuk
Non Rising Stem. Working Pressure minimal 10 bar.
· Untuk 2” dan ke bawah, body material terbuat dari
Dzr/bronze body sesuai standar BS 5154 series B, screw
ends BS 21 N.R.S, working pressure : minimal 10 bar.
d. Check Valve :
· Material : bronze body swing type Y pattern screwed cup
metal disk screwed end untuk valve sampai dengan
diameter 50 mm.
· Tipe : swing silent type dengan stainless steel disk dengan
body material cast iron untuk ukuran 65 mm dan ke atas
· Tekanan kerja minimal 10 bar.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 48
e. Rubber Flexible/Expansion Joint (Flange Connection)
· Adalah spherical shape ball design, single/double sphere,
terbuat dari neoprene rubber dengan nylon reinforcement
(cloth reinforcement tidak dapat diterima).
· Untuk ukuran 2½” dan lebih besar dilengkapi dengan
galvanized steel flange end. Working pressure : minimal 10
bar.
· Untuk 20/25 bar, Rubber flexible/enpansion joint harus
dilengkapi control plates, control nuts dan control rods
dan single sphere.
f. Rubber Flexible/Expansion Joint (Screw Connection)
· Adalah spherical shape ball design, twin sphere, terbuat
dari neoprene rubber dengan nylon reinforcement (cloth
reinforced tidak dapat diterima).
· Rubber flexible/expansion joint untuk ukuran ¾” dan lebih
besar harus complete dengan malleable iron threaded BS21
union end connection. Semua rubber flexible/expansion
joints harus mempunyai working pressure : 10 bar.
· Untuk working pressure 20 bar, rubber flexible joint
ukuran ¾” dan lebih besar harus dengan A 105 forged
steel threaded (NPT) union ends connection.
g. Katup-katup lainnya
Katup–katup lainnya yang tidak disebutkan diatas, minimal
mempunyai working pressure 12 bar.
8.4.5. Floor Drain
a. Floor drain yang digunakan di sini harus jenis Bucket Trap,
Water Prooved type dengan 50 mm Water Seal dan dilengkapi
dengan U trap.
b. Floor Drain terdiri dari:
- Chromium plated bronze cover and ring
- PVC neck

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 49
c. Bitumen coated cast iron body screw outlet connection
and with flange for water prooving
d. Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb. :

Outlet Diameter Cover Diameter

2" 4"
3" 6"
4" 8"

8.4.6. Floor Clean Out


a. Floor Clean Out yang digunakan di sini adalah Surface
Opening Waterprooved Type.
b. Floor Clean Out terdiri dari :
- Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type
- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection
with flange for waterprooving
c. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi
perapat karet sehingga mudah dibuka dan ditutup.
8.4.7. Roof Drain
a. Roof Drain yang digunakan harus dibuat dari Cast Iron
dengan konstruksi waterproof.
b. Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua kali
luas penampang pipa bangunan.
c. Roof Drain terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :
- Bitumen Coated Cast Iron Body dengan water prooved
flange
- Bitumen Coated Neck for adjustable fixing
- Bitumen Coated cover dome type

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 50
8.4.8. P" TRAP
a. P" TRAP yang digunakan di sini harus jenis single inlet.
b. Tinggi Air minimum pada Trap 8 cm.
c. Material P"TRAP yang digunakan harus mengacu pada pipa air
kotor/bekas yang digunakan.
d. Pemasangan P”TRAP pada setiap FD kamar mandi dan pada
jalur utama pipa buangan air limbah yang menuju bak
sewage.
8.4.9. Grease Trap
a. Grease Trap terbuat dari bahan stainless steel.
b. Type grease trap adalah portable.
c. Kapasitas sesuai dengan gambar perencanaan.
8.4.10. Alat-alat Plumbing
a. Alat‑alat peturasan/urinal dari type flush valve.
b. Water closet yang dipakai harus dari kualitas terbaik.
c. Produk sanitary fixtures yang digunakan sesuai spesifikasi
Arsitek.
8.4.11. Sewage Treatment Plant
a. Lingkup Pekerjaan
· Lingkup pekerjaan Sewage Treatment Plant (STP) meliputi
dan tidak terbatas dari apa yang disesuaikan dan apa yang
di uraikan tersebut dibawah ini.
· Pekerjaan meliputi pengadaan pemasangan, pengujian dan
bekerjanya sistem sehingga out put yang dihasilkan dapat
memenuhi persyaratan umum yang berlaku serta
ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pengawasan
Lingkungan Hidup (KLH).
· Pengadaan dan pemasangan instalasi STP dengan sistem
Biofiltrasi Kapasitas 20 m3 : 1 unit
· Jaminan spare parts dan pemeliharaan selama masa
berlakunya pemeliharaan yang ditetapkan dalam kontrak

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 51
pekerjaan.
b. Persyaratan STP
· STP direncanakan untuk mengolah air Kotor domestik
dengan asumsi :
Influent BOD : 300 ppm
Influent COD : 200 ppm
Influent SS : 200 ppm
· Dan menghasilkan air hasil pengolahan :
Effluent BOD : 20 ppm
Effluent COD : 30 ppm
Effluent SS : 20 ppm
c. Data-data teknis STP :
· Bahan Tangki STP : FRP tebal ± 9 mm
· Sistem STP : Biofiltration
· Tangki STP terdiri dari : An Aerobic Contac Media 3
unit,: Back Wash Chamber,
Treaded Water Chamber
· Non-clogging diffuser
· Disinfectan box
· Chlorine Set
· Manhole dan aksesores
· Pemipaan
· Kelengkapan STP : Blower, sumersible pump,
control panel
8.4.12. Alat‑alat Bantu (Accesories)
Alat bantu untuk semua pipa harus digunakan dari bahan‑bahan
sejenis sesuai dengan bahan pipanya.

8.5. Persyaratan Teknis Pemasangan


8.5.1. Pompa
a. Pompa‑pompa harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari
PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 52
pabrik pembuatnya.
b. Pompa harus diletakan di atas pondasi menurut petunjuk
pabrik dan disesuaikan dengan berat, daya, putaran dan
dimensi pompa.
c. Semua pompa harus dilengkapi:
· Pada pipa hisap dilengkapi dengan gate valve, strainer dan
flexible joint, Pada pipa tekan dilengkapi dengan gate
valve, check valve, flexible joint dan manometer serta
dilengkapi dengan panel board signal yang menunjukkan
bahwa pompa sedang bekerja atau tidak.
· Alat‑alat penunjang lainnya agar pompa dapat bekerja
dengan baik.
d. Pengkabelan dan alat‑alat bantu (panel, electrode water level
control, alarm dan lain‑lain) harus lengkap terpasang dan
dijamin bahwa sistem bekerja dengan baik.
e. Kontraktor harus menghitung kembali besarnya jumlah aliran
air yang mengalir dan total head berdasarkan
peralatan/mesin (sesuai dengan penawaran) yang
dipasangnya atau mencoba sisa tekanan pada fixture unit
yang paling jauh.
8.5.2. Pipa–pipa
a. Umum
· Pemasangan pipa dan perlengkapannya serta peralatan
lainnya harus sesuai dengan gambar rencana dan harus
dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan serta kerapihan.
· Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat
dan teliti sebelum dipasang/disambung.
· Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang
terbuka dalam pekerjaan pemipaan yang tersisa pada
setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 53
menggunakan caps atau plug untuk mencegah masuknya
kotoran/benda-benda lain.
· Semua pemotongan pipa harus memakai pipa cutter dan
harus rapi dan tidak tajam (diampelas).
· Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan semua katup-
katup yang diperlukan antara lain katup penutup,
pengatur, katup balik dan sebagainya sesuai dengan fungsi
system dan yang diperlihatkan dalam gambar.
· Sambungan lengkung, reducer, expander dan sambungan-
sambungan cabang pada pekerjaan pemipaan harus
mempergunakan fitting buatan pabrik.
· Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan
dinding/bagian dari bangunan pada arah horizontal
maupun vertikal.
· Semua pemipaan yang akan disambung dengan peralatan
harus dilengkapi dengan wartel mur atau flange.
· Untuk setiap pipa yang menembus dinding basement harus
menggunakan pipa flexible untuk melindungi dari vibrasi
akibat terjadinya penurunan struktur gedung.
· Setiap arah perubahan aliran untuk pemipaan air kotor
yang membentuk sudut 90° harus digunakan 2 buah elbow
45° dan dilengkapi dengan clean out serta arah dan jalur
aliran agar diberi tanda.
· Katup (valve) dan saringan (strainer) harus mudah dicapai
untuk pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup
(Valve handle) tidak boleh menukik.
· Semua pekerjaan pemipaan air limbah harus dipasang
secara menurun ke arah titik buangan. Pipa pembuangan
dan vent harus disediakan guna mempermudah pengisian
maupun pengurasan. Untuk pembuatan vent pembuangan
hendaknya dicari titik terendah dan dibuat cekung serta

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 54
ditempatkan yang bebas untuk melepaskan udara dari
dalam.
· Semua jaringan pipa dilengkapi dengan : Valve, air vent,
wash out untuk air bersih dan clean out, air vent, wash
out untuk jaringan pipa air kotor.
· Kemiringan menurun dari pekerjaan pemipaan air limbah
harus seperti berikut kecuali seperti diperlihatkan dalam
gambar.
- Dibagian dalam toilet, f 50 –100 mm atau lebih kecil :1–2 %
- Dibagian dalam bangunan f 150 mm atau lebih kecil : 1%
- Dibagian luar bangunan, f 150 mm atau lebih kecildan f
200 mm atau lebih besar : 1% .
· Pekerjaan pemipaan tidak boleh digunakan untuk
pentanahan listrik.
· Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian
bangunan atau finish arsitektural atau timbulnya
kerusakan lain karena kelalaian, maka semua perbaikannya
adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b. Penggantung dan Penumpu Pipa
· Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger,
brackets atau sadel dengan tepat dan sempurna agar
dimungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau peregangan
pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan
dalam list berikut ini :
Ukuran Pipa Interval Interval Tegak
No
(mm) Mendatar (m) (mm)
1 ≤ f 50 0.6 0.9
2 ≤ f 80 0.9 1.2
3 ≤ f 100 1.2 1.5
4 ≤ f 150 1.8 2.1

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 55
· Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari
bermacam-macam ukuran, maka jarak interval yang
digunakan harus berdasarkan jarak interval pipa ukuran
terkecil yang ada.
· Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dulu
dalam keadaan sempurna. Semua pemasangan harus rapi
dan sebaik mungkin.
· Semua pipa dan gantungan, penumpu harus dicat dasar
zinchromate dan pengecatan sesuai dengan peraturan-
peraturan yang berlaku.
c. Pipa dalam Tanah
· Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang
cukup.
· Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2,000 mm
pada dasar galian dengan adukan semen. Semua galian
pipa harus dilakukan pengurugan serta pemadatan kembali
seperti kondisi semula.
· Kedalaman pipa minimum 60 cm di bawah permukaan
tanah.
· Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan
setebal 15–30 cm untuk bagian atas dan bagian bawah
pipa dan baru diurug dengan tanah tanpa batu-batuan atau
benda keras lainnya.
· Pipa yang ditanam pada tanah yang labil, harus dibuat
dudukan beton pada jarak 2–2.5 m.
· Untuk pipa-pipa yang menyebrangi jalan harus diberi pipa
pengaman (selubung) baja atau beton dengan diameter
minimum 2 kali diameter pipa tersebut.
d. Sambungan Pipa
· Sambungan Flexible
Sambungan flexible harus disediakan dengan tujuan untuk
PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 56
menghilangkan getaran dari sumber getaran.
· Sambungan Flanged
Sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring, seal
dari karet secara homogen.
· Sambung Lem
Penyambungan antara pipa dan fitting PVC menggunakan
lem yang sesuai dengan jenis pipa dan rekomendasi dari
pabrik pembuat. Pipa harus masuk sepenuhnya pada
fitting, untuk itu harus menggunakan alat press khusus.
Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat
pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus
terhadap batang pipa.
Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus
mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.
· Sambungan yang mudah dibuka
Sambungan ini digunakan pada alat-alat saniter sebagai
berikut :
- Antara Lavatory Faucet dan supply Valve.
- Pada waste fitting dan siphon. Pada sambungan ini
kerapatan diperoleh dengan adanya packing dan bukan
seal threat.
e. Selubung Pipa
· Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap
kali pipa tersebut menembus konstruksi beton.
· Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk
memberikan kelonggaran di luar pipa ataupun isolasi.
· Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang
ataupun baja, untuk yang kedap air harus digunakan
sayap.
· Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi
bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (water

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 57
proofing) harus dari jenis “flushing sleeves”.
· Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air
dengan rubber sealed atau “caulk”.
f. Katup Label (Valve Tag)
· Tags untuk katup harus disediakan di tempat-tempat
penting guna operasi dan pemeliharaan.
· Fungsi-fungsi seperti “normally open” atau "normally close”
harus ditunjukkan di tags katup.
· Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat
dengan rantai atau kawat.
g. Pembersihan
· Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian
dilaksanakan, pemipaan di setiap service harus dibersihkan
dengan seksama, menggunakan cara-cara/metoda-metoda
yang disetujui sampai semua benda-benda asing
disingkirkan.
· Desinfeksi :
- Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau
dari 200 mg/l chlor selama 1 jam setelah itu dibilas.
- Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama
1 jam dan setelah itu dibilas.

8.6. Pekerjaan Listrik


Lingkup pekerjaan ini adalah menyediakan dan pemasangan panel
listrik termasuk panel kontrol untuk peralatan pompa air bersih, kabel
kontrol berikut peralatan kontrol seperti yang ditunjukkan pada
gambar perencanaan.
Kabel feeder untuk setiap panel daya termasuk dalam skope pekerjaan
listrik.
6.6.1. Ketentuan-ketentuan yang diikuti
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 2000

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 58
b. Ketentuan-ketentuan yang dianjurkan oleh pabrik
6.6.2. Material dan Teknis
a. Semua komponen-komponen yang digunakan untuk power,
panel dan control panel harus sesuai dengan daftar material.
b. Panel-panel harus dibuat dari plat tebal 2 mm dan dilengkapi
dengan kunci dan dibuat oleh panel maker yang disetujui.
c. Tiap panel dan unit mesin harus digrounded dengan tahanan
pentanahan kurang dari 2 ohm.
d. Pengkabelan untuk instalasi listrik dan kontrol harus
dipasang dalam conduit.
e. Penarikan kabel feeder tidak diperbolehkan ada sambungan.
f. Radius pembelokkan kabel minimum 15 kali diameter kabel.
g. Starter Motor : Semua starter untuk pemakaian daya motor 5
HP harus memakai otomatik star–delta starter, kurang dari 5
HP memakai DOL.
8.7. Pengujian
8.7.1. Umum
a. Semua biaya dan peralatan yang diperlukan untuk melakukan
pengujian disediakan oleh pelaksana Kontraktor.
b. Kontraktor harus memberitahukan kepada direksi paling
lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum mulai pelaksanaan
pengujian.
c. Jika masih ada kebocoran atau belum berfungsinya suatu
sistem dengan baik, maka pelaksana harus memperbaiki
peralatan tersebut & mengulangi pengujian lagi.
d. Alat‑alat bantu untuk pengujian antara lain: manometer,
pompa‑pompa dan lain‑lain, harus dalam keadaan baik dan
ditera secara resmi.
8.7.2. Pipa dan Jaringan Pipa
a. Untuk pipa air bersih, pengujian dilakukan dengan ketentuan
2 (dua) kali tekanan kerja selama 8 jam tanpa ada penurunan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 59
tekanan uji. Dalam hal ini tekanan uji saluran air bersih = 12
atm. Selanjutnya sebelum pipa dan jaringan pipa siap untuk
pertama kalinya dioperasikan, maka pelaksana wajib
melakukan “desinfektansi” terlebih dahulu (dengan
desinfektansi yang disetujui). Pada prinsipnya pengetesan
dilakukan dengan cara bagian perbagian atau panjang pipa
max. 100 m.
b. Untuk pipa air kotor, air buangan dan ventilasi pengujian
dilakukan dengan test rendam dengan air selama 8 jam.
8.7.3. Pompa
Semua pompa harus diuji sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuatnya. Kontraktor harus menghitung kembali besarnya
jumlah aliran air yang mengalir dan total head berdasarkan
peralatan mesin (sesuai dengan penawaran) yang dipasangnya
atau mencoba sisa tekanan pada fixture unit yang paling jauh.
8.7.4. Reservoir
Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa
ada penurunan tinggi air. Semua peralatan harus dapat
berfungsi dengan baik.

8.8. Training
8.8.1. Kontraktor harus memberikan training bagi operator minimal 3
(tiga) orang yang ditunjuk oleh pemberi tugas, sebelum
diterbitkannya surat keterangan serah terima pekerjaan
pertama.
8.8.2. Materi training teori dan pratek dilakukan sampai dapat
mengetahui operasi dan maintenance.

8.9. Referensi Produk


8.9.1. Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus
memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 60
mengajukan alternative lain yang setaraf dan Kontraktor baru
dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi
Tugas.

PASAL 9
PEKERJAAN SEPTIC TANK
9.1. Bio Septic Tank adalah Septik tank yang menggunakan biotechnology
dalam sistem penguraian limbah toilet. Bio Septic Tank menggunakan
bakteri untuk mengurai kotoran yang masuk sehingga dalam sistem
yang lebih hemat ruang mampu menghasilkan proses yang lebih
maksimal. Tidak hanya dalam proses penguraiannya saja namun juga
memperhatikan pemurnian hasil limbah cair yang dikeluarkan sehingga
lebih ramah lingkungan. Namun terkadang pemasangan Bio Septic
Tank yang tidak sesuai standar menyebabkan kinerja Bio Septic Tank
tidak maksimal.
9.2. Pertama yang harus dilakukan adalah memilih lokasi yang akan
digunakan untuk menempatkan Bio Septic Tank (dalam atau luar
ruangan). Pastikan pemilihan tempat agar dipertimbangkan terlebih
dahulu supaya lahan pada tempat hunian anda tepat guna dan tidak
mengganggu di kemudian hari.
9.3. Selanjutnya adalah menyiapkan lubang galian dengan ukuran sesuai
dengan diameter tangki Bio Septik ditambah 10 cm pada sekelilingnya
dengan kedalaman sesuai tinggi tangki (diukur dari dasar hingga
pangkal leher tangki).
9.4. Lapisi dinding dengan batu bata dan semen dan pastikan dasar lubang
rata serta tidak ada tonjolan tajam pada dinding dan dasar lubang
(lapisan batu bata dan semen digunakan untuk mengantisipasi tanah
yang tidak stabil dan rembes).
9.5. Masukkan Bio Septic Tank Kedalam Lubang yang telah dipersiapkan
dengan hati-hati (jangan dijatuhkan). Sesuaikan juga posisi saluran

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 61
inlet dan outlet bio septic tank dengan saluran inlet dan outlet yang
sedang dipersiapkan pada lubang.
9.6. Isi Bio Septic Tank dengan air terlebih dahulu lalu timbun lubang galian
dengan pasir halus (harus bebas dari kerikil/batu) sampai Leher tangki.
9.7. Pastikan Manhole dan tube disinfectant harus tetap terlihat dan bisa di
akses untuk pengecekan dan pengisian ulang klorin. Untuk
pemasangan Pennyu Bio Septic Tank di garasi atau carport, Pastikan
tutup lubang dapat dibuka tutup sesuai kebutuhan saat ingin
memeriksa manhole dan tube disinfectant.
9.8. Pastikan melepas kemasan/pembungkus plastik pada klorin dan
menaruh tablet klorin kembali pada tube disinfectant. Lakukan
pemeriksaan pada klorin 6-9 bulan pemakaian. Tablet klorin (biasa juga
disebut kaporit) bisa didapatkan di toko kimia.
9.9. Masukan bakteri starter setelah selesai pemasangan dan hendak
digunakan ke dalam Bio Septic Tank melalui saluran sedot dari lubang
inspeksi (manhole). Karena bakteri menguraikan bahan organik maka
jangan memasukan selain limbah/bahan organik ke dalam
Kloset/Septic Tank seperti puntung rokok, sampah plastik dan
pembalut wanita. Bakteri starter biasanya juga bisa anda dapatkan di
toko bangunan/ledeng, toko kimia, dan toko pertanian atau pupuk.
9.10. Sambung kabel yang ada pada Bio Septic Tank dengan steker dan
sambungkan pada sumber listrik untuk menyalakan Micro Bubble
Diffuser yaitu alat untuk menyuplai oksigen dalam bentuk Micro
Bubble guna menjaga agar bakteri aerob bisa tetap hidup dan
berkembang.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

3 - 62
PASAL 1
SYARAT-SYARAT UMUM
1.1. Umum
Persyaratan ini rnerupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada
klausal dari persyaratan ini yang dituliskan kernbali dalarn persyaratan
umum ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausal-klausal
tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausal tersebut
atau bukan berarti rnenghilangkan klausal-klausal lainnya dari syarat-
syarat umurn.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini rnerupakan satu
kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian
pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini
dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalarn salah satu.
Peraturan dan Acuan
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus rnernenuhi atau
rnengacu kepada Peraturan Nasional, Internasional, Standar Nasional
dan Peraturan Lokal seternpat. Pelaksana pekerjaan dianggap sudah
rnengenal dengan baik standar dan acuan nasional rnaupun
internasional dalam spesifikasi ini. Adapun standar atau acuan yang
dipakai tetapi tidak terbatas antara lain yaitu :
1.1.1. Listrik Arus Kuat (LAK)
 SNI 04-0227-1994 tentang Tegangan Standar.
 SNI 04-0255-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi
Listrik..
 SNI 03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir Pada
Bangunan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4-1
 SNI 03-6197-2000 tentang Konversi Energi Sistem
Pencahayaan.
 SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem
Pencahayaan Pada Bangunan.
 SNI-03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan
Pencahayaan Darurat, Tanda Arah dan Sistem Peringatan
Bahaya pada Bangunan.
 SNI 03-7018-2004 tentang Sistem Pasokan Daya Darurat.
1.1.2. Listrik Arus Lemah (LAL)
 SNI 03-3985-2004 tentang Deteksi dan Alarm Kebakaran
 KepMen PU 10/KPTS/2000 tg. 1-03-2000 tentang Ketentuan
Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan.
 UU No. 32/1999 tentang Telekomunikasi dgn PP No.
52/2000 tentang Telekomunikasi Indonesia.
 Wisi, CATV System Reference.
 Sony, CATV Equipment.
 National, Cable Master Antenna System.
 AVE, VOE, PI, UIL.
1.2. Gambar-Gambar
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk
menunjukkan semua perlengkapan aksesoris secara terperinci.
Semua bagian di atas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor,
sehingga sistem dapat bekerja dengan baik dan benar.
b. Gambar-gambar instalasi Elektrikal menunjukkan secara umum tata
letak dari peralatan instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan
dengan memperhatikan kondisi dari proyek. Gambar-gambar
arsitektur dan struktur/sipil serta interior harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4-2
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-
gambar kerja dan detail (shop drawing) sebanyak 4 (empat) set
yang harus diajukan kepada Pengawas (Manajemen Konstruksi)
untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang
diajukan Kontraktor untuk disetujui Direksi dianggap bahwa
Kontraktor telah mempelajari situasi dan telah berkoordinasi
dengan pekerjaan instalasi lainnya.
d. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari
penyesuaian-penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam 2 (dua) set
lengkap dan 3 (tiga) set lengkap gambar blue print (cetak biru)
sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As
built drawings harus diserahkan kepada Pengawas/MK segera
setelah selesai pekerjaan.
1.3. Koordinasi
a. Kontraktor pekerjaan instalasi Elektrikal dalam melaksanakan
pekerjaan ini, harus bekerja sama dengan Kontraktor bidang atau
disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar
pekerjaan yang satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan
lainnya.
1.4. Daftar Bahan dan Contoh
a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah
Kontraktor menerima pemberitahuan meneruskan SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja), kecuali apabila ditunjuk lain oleh Pemberi
Tugas, Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar dari material-
material yang akan digunakan.
Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya
tercantum data-data teknis, tipe/ jenis yang diusulkan, nama-nama
dan alamat manufacture, katalog dan keterangan-keterangan lain

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4-3
yang dianggap perlu oleh Pengawas. Persetujuan oleh Pengawas
akan diberikan atas dasar diatas.
b. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan
dipasang kepada Pengawas, untuk persetujuannya. Semua biaya
yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-
contoh ini adalah menjadi tanggungan Kontraktor.
c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di
dalam spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru.
Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang- orang yang ahli.
Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran
kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila
terdapat keragu-raguan, Kontraktor harus segera menghubungi
Pengawas untuk berkonsultasi.
d. Pengarnbilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang
tidak sesuai dengan spesifikasi teknis harus dikonsultasikan
dengan Pemberi Tugas, Pengawas dan Perencana, apabila terjadi
kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab
Kontraktor. Untuk itu pemilihan equipment dan material tersebut
harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
1.5. Testing Dan Commisioning
a. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing
dan memeriksa / mengetahui apakah seluruh instalasi dan
peralatan yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah
memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.
b. Semua sumber daya, bahan dan perlengkapan (listrik dan lain-lain)
yang diperlukan dalam kegiatan testing dan commisioning tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor. Hal ini terrnasuk pula
peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dan commisioning
dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus
disediakan oleh Kontraktor.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4-4
1.7. Peralatan yang Disebut Dengan Merk dan Penggantinya
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, aksesoris dan lain-lain yang
disebut dan dipersyaratkan dalam persyaratan ini, maka Kontraktor
wajib menyediakan sesuai dengan peralatan/merk tersebut di atas.
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-
ketentuan dari Pemberi Tugas.
1.8. Perlindungan Pemberi Tugas
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor,
Pemberi Tugas dijamin dan dibebaskan dari segala klaim ataupun
tuntutan yuridis lainnya.
1.9. Pengetesan
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang
dipersyaratkan disini dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap
sistem, yang disaksikan oleh Pemberi Tugas, Pengawas dan Perencana.
Semua tenaga kerja, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Kontraktor.
1.10.Pengujian dan Penerimaan
Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini
sudah dikirim dan dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan
pengetesan dengan baik, Kontraktor harus melaksanakan pengujian
secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang terpasang bersama-
sama Pengawas. Dan jika sudah dites dan ternyata memenuhi fungsi-
fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka
seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada
Pemberi Tugas.
1.11.Masa Garansi dan Serah Terima Pekerjaan
a. Peralatan-peralatan utama dan peralatan penunjang seluruh
instalasi Elektronik harus digaransikan selama 180 hari terhitung
dari penyerahan pertama.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4-5
b. Selama masa garansi, Kontraktor diwajibkan untuk mengatasi
segala kerusakan-kerusakan daripada peralatan utama dan
peralatan penunjang yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan.
c. Selama masa garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi ini
masih harus menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang
dapat dihubungi setiap saat.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah
dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi,
dengan pemyataan baik yang ditandatangani bersama oleh
instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Pengawas
serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh
Badan Instansi yang berwenang.
e. Jika pada masa pelaksanaan atau pemeliharaan tersebut,
Kontraktor tidak melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-
teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa
garansi, maka Pemberi Tugas berhak menyerahkan pekerjaan
perbaikan/kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari
Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.
f. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Kontraktor harus
mengadakan semacam pendidikan dan latihan selama periode
tersebut kepada 5 (lima) orang calon operator untuk setiap item
pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas. Training tentang
mengoperasikan dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5
(lima) set operating maintenance dan repair manual books,
sehingga para petugas/operator dapat mengoperasikan dan
melaksanakan pemeliharaan.
1.12.Laporan
a. Laporan Harian
Kontraktor wajib membuat "Laporan Harian" dan "Laporan
Mingguan" yang memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan
yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan tersebut dibuat

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4-6
dalam rangka 3 (tiga) rangkap meliputi :
 Kegiatan Fisik
 Catatan dan perintah Pemberi Tugas dan Pengawas yang
disampaikan baik secara lisan maupun tertulis.
 Hal-hal yang menyangkut masalah :
 Material (diterima/ ditolak)
 Jumlah tenaga kerja
 Keadaan cuaca
 Pekerjaan tambah/kurang.
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana
laporan tersebut berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan
minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu depan. Laporan ini
harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada
Pengawas untuk diketahui/disetujui.
b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas & Pengawas
dalam rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :
 Hasil pengetesan kabel-kabel instalasi Elektronik (merger tes
dan pemberian tegangan dan grouping).
 Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
 Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan
oleh Pengawas.
1.13.Penanggung Jawab Pelaksana
a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus
menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli
dan berpengalaman dan harus selalu berada di lapangan/site, yang
bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai
kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan bertanggung
jawab penuh dalam menerima segala instruksi-instruksi dari
Pemberi Tugas dan Pengawas.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4-7
b. Penanggung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan
selama jam kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan,
atau pada saat yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas dan
Pengawas.
c. Petunjuk, dan perintah Pemberi Tugas dan Pengawas dalam
pelaksanaan akan disampaikan langsung kepada pihak Kontraktor
melalui penanggung jawab Kontraktor.
1.14.Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan
a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar
rencana yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Pengawas dan Perencana.
b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus
menyerahkan gambar perubahan yang dimaksud kepada Perencana
dan Pengawas dalam rangkap 4 (empat) untuk disetujui.
c. Penggantian dan perubahan material, dan lain sebagainya, harus
diajukan oleh Kontraktor kepada Pemberi Tugas secara tertulis.
Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang
mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara
tertulis oleh Pemberi Tugas.
1.15.Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran
a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang
dilakukan dalam rangka pemasangan instalasi ini maupun
pengembaliannya seperti keadaan semula adalah termasuk
pekerjaan Kontraktor instalasi ini.
b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin
tertulis dari Pengawas.
c. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan
hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan
tertulis dari Pengawas. Pada saat pengelasan Kontraktor harus
menyediakan Pemadam Api Ringan (Portable Extinguisher) di
tempat pengelasan, dengan kapasitas yang memadai.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4-8
1.16.Pemeriksaan Rutin
a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan
pemeliharaan dan pemeriksaan rutin.
b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tersebut, harus
dilaksanakan tidak kurang dari dua minggu sekali.
1.17.Penerangan dan Sumber Daya
a. Pada tempat-ternpat pelaksanaan pekerjaan yang dianggap perlu,
harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk
sumber tenaga/daya kerja menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.18.Kebersihan dan Ketertiban
a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los
kerja dan tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus
selalu dalam keadaan bersih.
b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di
dalam gudang maupun di luar (halaman), harus diatur sedemikian
rupa agar mernudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak
mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan
oleh Pengawas pada waktu pelaksanaan.
1.19.Kecelakaan dan Kotak PPPK
a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini, maka Kontraktor diwajibkan segera mengambil
segala tindakan guna kepentingan si korban atau para korban,
serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan
departemen yang bersangkutan/berwenang (dalam hal ini
kebijakan Kementerian Tenaga Kerja) dan mempertanggung
jawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Kotak PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, harus selalu ada di
tempat pekerjaan, guna keperluan pertolongan pertama pada
kecelakaan.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4-9
1.20.Pegawai Penyelenggara dari Kontraktor
a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor harus
diserahkan kepada Site Manager dengan kualifikasi ahli,
berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk
mengambil keputusan.
b. Site Manager harus berada di tempat pekerjaan selama jam-jam
kerja dan setiap saat yang diperlukan pemberi tugas.
c. Site Manager mewakili Kontraktor di tempat pekerjaan dapat
bertanggung jawab penuh kepada Pemberi Tugas dan Pengawas.
d. Petunjuk dan perintah Pemberi Tugas dan Pengawas di dalam
pelaksanaan, disampaikan langsung kepada Kontraktor atau
melalui Site Manager, sebagai penanggung jawab di lapangan.
e. Kontraktor diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat
terhadap semua pekerja (buruh) dan pegawainya, kepada mereka
yang melanggar terhadap peraturan umum mengganggu ataupun
merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan
yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera
dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah Pengawas. Bila
Kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan
yang dimaksud dalam pasal denda.
1.21.Pengawasan
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah
dilakukan oleh Pengawas.
b. Pada setiap saat Pengawas atau petugas-petugas harus dapat
mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan,
bahan dan peralatan. Kontraktor harus menyediakan fasilitas-
fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari
pengamatan Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Di tempat pekerjaan, Pengawas menempatkan petugas-petugas
Pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 10
1.22.Lisensi
a. Kontraktor harus mempunyai lisensi instalasi Telepon dari Telkom
setempat, dan lisensi lainnya untuk pekerjaan yang disyaratkan
oleh instalasi yang tekait.
b. Kontraktor harus berpengalaman dalam pemasangan instalasi ini,
dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyek yang sudah
pernah dikerjakan.
1.23.lzin- lzin
a. Seluruh izin-izin yang diperlukan dalam pekerjaan ini harus diurus
oleh Kontraktor.
b. Seluruh berkas izin-izin asli yang diperoleh harus diserahkan
kepada Pemberi Tugas.
1.24.Pemakaian Ukuran
a. Kontraktor Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab dalam
menepati semua ukuran yang tercantum dalam spesifikasi teknis.
b. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran
keseluruhan maupun bagian-bagiannya dan memberitahukan
kepada Pengawas tentang setiap perbedaan yang ditemukan dalam
spesifikasi teknis dan gambar-gambar maupun dalam pelaksanaan.
Kontraktor wajib menyesuaikan gambar-gambar dan spesifikasi
teknis yang pelaksanaannya setelah ada persetujuan tertulis dari
Pemberi Tugas.
c. Pengambilan ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, di dalam hal
apapun menjadi tanggung jawab Kontraktor. Oleh karena itu
sebelumnya kepada Kontraktor diwajibkan mengadakan
pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar-gambar,
spesifikasi teknis, dan keadaan lapangan yang ada di bawah
koordinasi Pengawas.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 11
PASAL 2

PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS SISTEM MEKANIKAL & ELEKTRIKAL


2.1. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan,
peralatan dan tenaga kerja, pemasangan, pengujian perbaikan selama
masa pemeliharaan dan training bagi calon operator, sehingga seluruh
sistem elektrikal dapat beroperasi dengan baik.
2.2. Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan Panel Tegangan Rendah (TR), Kontraktor elektrikal
bekerja sama dengan user dan PLN.
b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama
tegangan rendah 380V/220V (SDP).
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan
rendah lengkap dengan kabel fitting lainnya :
 Dari Panel TR disambung ke SDP menggunakan kabel jenis
NYFGBY.
 Dari SDP menuju ke Panel Sub Sub Distribusi, menggunakan
kabel NYY.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai tipe dan
ukuran kabel tegangan rendah sesuai dengan gambar rencana.
e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-panel tegangan
rendah.
f. Pekerjaan instalasi penerangan dan stop kontak, meliputi :
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur lampu dan
jenis lampu sesuai gambar rencana.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak .
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, grid switch
dan saklar tukar.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi
pelindung kabel serta berbagai aksesoris lainnya seperti : box

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 12
untuk saklar dan stop kontak, junction box, fleksibel conduit,
bends/elbows, socket dan lain-lain.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi
penerangan dan stop kontak.
g. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pentanahan
lengkap dengan box kontrol, elektroda pentanahan dan aksesoris
lainnya.
h. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem penangkal
petir lengkap dengan aksesoris lainnya.
i. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem
ini agar dapat beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak
kontrol, kabel rack, kabel ladder, kabel tranking, support
equipment dan aksesoris lainnya.
2.3. Panel Tegangan Rendah
2.3.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan,
penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa
pemeliharaan, izin-izin, tenaga teknisi dan tenaga ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di
dalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-
tambahan lainnya.
2.3.2. Tipe dan Macam Panel
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua
komponen yang harus ada seperti yang ditunjukkan dalam
gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada
220/380 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly Grounded dan
harus dibuat mengikuti standar IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan
sebagainya.
Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup
(metal enclosed), untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap
dengan semua komponen-komponen yang ada :

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 13
 SDP
 Panel Power (PP)
 Panel AC
 Panel Fire Alarm
Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup
(metal enclosed), wall mounting untuk pasangan dalam
(indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen
yang ada :
 Panel-panel penerangan
 Individual panel
Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup
(metal enclosed) untuk pasangan luar (outdoor use) lengkap
dengan semua komponen-komponen yang ada : LP-OL (semua
yang tercantum dalam gambar rencana).
Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi
teknis ini, tetapi tercantum dalam gambar rencana.
Karakteristik Panel :
 Tegangan kerja : 400 V
 Tegangan uji : 3.000 V
 Tegangan uji impulse : 20.000 V
 Frekuensi : 50Hz
 Persyaratan-persyaratan Kerja Starter Motor Y – D :
Kerja starter motor Y-D adalah automatic starter motor Y-D
dan harus dapat dihidupkan secara manual atau remote.
Masing-masing starter motor Y-D terdiri dari :
a) 3 buah kontaktor daya
b) 1 thermal overload relay
c) 1 motor timer
d) 1 tombol start stop
e) 1 selector switch 3 posisi (local, stop, remote)
f) 3 indicator lamp :

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 14
- Merah : Fault
- Hijau : Stop
- Orange : Start
2.3.3. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang
digunakan untuk pemasangan peralatan-peralatan atau
penyambungan-penyambungan. Setiap lemari hanya dapat
dibuka bila semua peralatan bertegangan dalam lemari tersebut
telah off/mati.
2.3.4. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem
pengamanan/interlock harus dibuat sedemikian rupa, sehingga
tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-kesalahan
operasi yang dibuat oleh petugas.
2.3.5. Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka,
yang dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan
sedemikian rupa, sehingga hanya dapat dibuka bila bagian
dalam ruangan tersebut telah off/mati. Letak engsel maupun
handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya.
2.3.6. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
 Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium.
 Semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah
pengelasan, kemudian secepatnya harus dilindungi
terhadap karat dengan cara galvanisasi atau Chromium •

Plating atau dengan Zinc Chromate Primer. Pengecatan


finish dilakukan dengan empat lapis cat oven warna abu-
abu atau warna lain yang disetujui Direksi.
2.3.7. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini
Circuit Breaker (MCB) dengan kapasitas minirnal 2 - 10 A (ex
Clypsal, Panasonic, Sneider). Circuit Breaker lainnya harus dari
tipe Moulded Case Circuits Breaker (MCCB), sesuai dengan yang
diberikan pada gambar rencana dengan breaking capacity
seperti ditunjukkan dalam gambar rencana. Circuit Breaker

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 15
harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi thermal dan
instantaneous magnetic unit. Main CB dari setiap panel harus
dilengkapi dengan shunt trip terminals dan kabel control harus
tahan api.
2.3.8. Magnetic Connector harus dapat bekerja tanpa getaran maupun
dengan kumparan kontaktor harus sesuai untuk tegangan 220
V, 50 Hz dan tahan bekerja kontinu pada 10% tegangan lebih
dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada 85%
tegangan nominal. Magnetic Contactor harus dari Telemekanik
dan yang setaraf.
 Ampere meter
a) Class : 1,5
b) Over load cap : 1,2 x In continue
c) Ukuran : 6 x 6 mm
d) Skala : 0-2500 Amp
e) Tipe : Moving iron, untuk pengukuran AC
f) Ketelitian : ±1,5% untuk pengukuran AC
 Voltmeter
a) Class : 1,5
b) Over load cap : 1,2 x In continue
c) Ukuran : 6 x 6 mm
d) Skala : 0-500 Amp
e) Tipe : Moving iron, untuk pengukuran AC
f) Ketelitian : ± 1,5% untuk pengukuran AC
 KWH Meter
a) Rated voltage : 3 x 300 Volt
b) Rated current output transformer : 30 (120) Amp
c) Acuracy class :2
d) Base plate of moulded plastic
e) The Subcontractor register : 6 (six) cipher rollers
single pengukuran tarif

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 16
 Lampu indicator
a) Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
b) Warna : merah, kuning, biru
 Push button
Panel mounting, double on -1, off - 0 semua push-button
dilengkapi dengan lampu indikator untuk menyatakan
sistem dalam on atau off.
 Relay-relay
Untuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder PLN,
dilengkapi dengan relay proteksi OL (Over Load), SC (Short
Circuit) dan UV (Under Voltage). Sedangkan untuk
generator, dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF (Earth
Fault) dan RP (Reverse Power).
 Selector Switch
2.3.9. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal
berikut :
 Fungsi peralatan dalam panel
 Posisi terbuka atau tertutup
 Arah putaran dari handel pengontrol dari switch, dan lain-
lain
Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.
2.3.10. Sistem Pembumian
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak
bertegangan harus dihubungkan dengan baik secara elektris
kepada Rel Pentanahan. Hubungan antara bagian yang tetap
dan yang bergerak dilakukan dengan pita tembaga fleksibel
yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.
2.3.11. Garansi
Suatu sertifikat pengujian harus diserahkan oleh pabrik. Bila
peralatan mengalami kegagalan pengujian-pengujian yang

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 17
disyaratkan di atas, maka pabrik bertanggung jawab terhadap
peralatan yang diserahkan, sampai peralatan tersebut
memenuhi syarat-syarat setelah mengalami pengujian ulang,
dan sertifikat pengujian telah diterima dan disetujui oleh
direksi.
2.3.12. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan
sertifikat pengujian yang diakui oleh SNI :
 Test kekuatan tegangan impuls
 Test kenaikan temperature
 Test kekuatan hubung singkat
 Test untuk alat-alat pengaman
 Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang
dimaksud
 Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-
handel
 Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat
interlock
 Pemeriksaan kontinuitas rangkaian
2.3.13. Pendidikan dan Latihan
Kepada 5 (lima) orang yang ditunjuk oleh pemberi tugas
tentang operasi dan perawatan lengkap dengan 5 Copy
Operating / Mainterance dan repair manual, segala sesuatunya
atas biaya Kontraktor.
2.3.14. Pembuatan Panel
Bahwa panel yang disebut di bawah ini harus dibuat oleh Panel
Maker yang bersertifikat.
2.4. Kabel Daya Tegangan Rendah
2.4.1. Umum
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-
macam ukuran dan tipe yang sesuai dengan gambar rencana

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 18
(NYY, NYFGbY, FRC, NYM, NYA, 0,6/1 KV) kabel daya tegangan
rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau S.P.L.N.
2.4.2. Instalasi dan Pemasangan Kabel
a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus
memenuhi peraturan PUlL 2000 dan SNI 04-0255-2000.
Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai
dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm 2 ke
atas haruslah terbuat secara disiplin (stranded). Instalasi ini
tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil
dari 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah
dari tipe :
1) Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan conduit
UPVC High Impact ( Ex.Clipsal,Ega,Double H ).
2) Untuk kabel distribusi menggunakan kabel NYY, FRC
dan NYFGbY (Ex. Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, dan
Tranka Cable).
b. “Splice”I Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-
sambungan baik dalam feeder, dalam tanah (tertanam)
maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-
kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible).
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara
mekanis dan harus teguh secara elektrik, dengan cara-cara
solderless connector. Jenis kabel tekanan, jenis compression
atau soldered. Dalam membuat splice, konektor harus
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik,
sehingga semua konduktor tersambung, tidak ada kabel-
kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 19
getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel
ataupun tiang lampu harus mempergunakan connector yang
terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau
Bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan
dengan diameter kabel.
c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain
seperti karet, PVC, asbes, tape sintetis, resin, splice case,
compostion dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui,
untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu
harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut
Peraturan dan Code/Standard berlaku atau Manufacturer.
d. Ketentuan Penyambungan
1) Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam
kotak-kotak penyambung yang khusus untuk itu
(misalnya junction box dan lain-lain).
2) Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai
cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik
kepada MK/Pengawas.
3) Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-
warna fasa atau nomor kabel masing-masing, dan harus
diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan
sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan
harus tertulis dan disaksikan oleh Pengawas.
4) Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan
penyambungan-penyambungan tembaga yang dilapisi
dengan timah putih dan kuat. Penyambungan-
penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
5) Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi
dengan pipa PVC/protolen yang khusus untuk listrik.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 20
6) Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila
perlu untuk menjaga nilai isolasi tertentu.
7) Bila kabel dipasang tegak lurus di permukaan yang
terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa galvanis
dengan tebal minimal 2,5 mm.
e. Saluran Penghantar dalam Bangunan
1) Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa
menggunakan ceiling gantung, saluran penghantar
(conduit) dipasang menempel pada plat beton.
2) Untuk instalasi penerangan di daerah yang
menggunakan ceiling gantung saluran penghantar
(conduit) dipasang di atas kabel trunking dan diletakkan
di atas ceiling dengan tidak membebani ceiling.
3) Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan,
dipergunakan saluran beton, kecuali untuk penerangan
taman, dipergunakan pipa galvanized dengan diameter
sesuai standarisasi. Saluran beton dilengkapi dengan
hand hole untuk belokan-belokan.
4) Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa
conduit minimum 5/8" diameternya. Setiap pencabangan
ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari
satu harus menggunakan terminal strip di dalam
junction box. Junction box yang terlihat dipakai junction
box dengan tutup blank plate galvanized.
5) Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction
box harus dilengkapi dengan "Socket/lock nut",
sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila
tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada
pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 21
dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke
bangunan pada setiap jarak 50 cm.
f. Pemasangan Kabel dalam Tanah
1) Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam
80 cm.
2) Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus
dilindungi dengan batas merah, dan diberi pasir,
ditanam minimal sedalam 80 cm.
3) Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm
dan diberi pelindung pipa galvanis.
4) Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi
dengan pipa galvanis atau pipa beton yang dilapisi
dengan pipa PVC tipe AW, kabel harus berjarak tidak
kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.
5) Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam
tanah harus bersih dari bahan-bahan yang dapat
merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan
kimia dan lain sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi
dengan pasir kali setebal 10 cm. Kemudian kabel
diletakkan, di atasnya diberi bata dan akhimya ditutup
dengan tanah urug.
6) Penanaman kabel harus diberikan marking yang jelas
pada jalur-jalur penanaman kabelnya. Agar memudahkan
di dalam pengoperasian, pengurutan kabel dan
menghindari kecelakaan akibat tergali/tercangkul.
g. Pengujian & Testing
1) Factory Test
2) Pengetesan Individual
Pengetesan ini dilakukan pada setiap potong kabel dan
terdiri dari pengetesan sebagai berikut :
a) Pengetesan ukuran tahanan hantaran

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 22
b) Pengetesan dielektrik
c) Pengukuran loss factor
3) Pengetesan Khusus
Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel
yang akan dipakai. Pengetesan tersebut terdiri dari test
sebagai berikut :
a) Test tegangan impuls
b) Mekanikal I
c) Pengukuran loss factor pada bermacam-macam
temperature
d) Pengetesan dielektrik
e) Pengetesan perambatan (Creep Test)
4) Site Test
Pengetesan setelah penanaman kabel. Setelah kabel
ditanam, penyambungan- penyambungan dan
pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan
dielektrik/insulation test. Marking kabel untuk
pemasangan kabel di dalam tanah harus jelas dan tidak
dapat dihapus.
h. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus
disertakan pada penyerahan kabel. Bila kabel yang
bersangkutan mengalami kegagalan dalam pengetesan,
maka pabrik pembuat kabel dan Kontraktor bertanggung
jawab atas kabel tersebut, sampai kabel tersebut dapat
berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik oleh
MK/ Pengawas.
2.5. Penerangan Dan Stop Kontak
2.5.1. Lampu dan Armaturnya
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang
dimaksudkan, seperti yang digambarkan dalam gambar-gambar

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 23
elektrikal.
a. Semua armatur lampu harus mempunyai terminal
pentanahan (grounding).
b. Semua lampu Fluorescent dan lampu gas discharge lainnya
harus dikompensasi dengan power factor correction dan
kapasitor yang cukup kuat terhadap kenaikan temperatur
dan beban mekanis dari diffuser itu sendiri.
c. Reflector terutama untuk ruangan kantor harus memakai
bahan tertentu, sehingga diperoleh derajat pemantulan
yang sangat tinggi.
d. Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal
block harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa
sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu
kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu
sendiri.
e. Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna.
Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atau klem-
klem tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau
kapasitor.
f. Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, dicat
dasar tahan karat, kemudian difinish dengan cat akhir
dengan oven warna putih.
g. Box terbuat dari glass-fibre reinforced polyster dengan brass
insert harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia
serta cover dari clear polycarbonate harus tahan terhadap
bahan kimia, maupun gas kimia.
h. Pelat sisi dari armatur lampu tipe TKI atau TKO harus
mempunyai ketebalan minimum 0,7 mm.
i. Ballast harus dari jenis "Low Loss Ballast" dan harus pula
dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu
lampu fluorescent).

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 24
j. Tabung Fluorescent harus dari tipe TL-D, tipe Daylite w/54.
k. Armatur Down light terdiri dari dudukan dan diffuser,
dimana dudukan harus dari bahan aluminium silicon aloy
atau dari moulded plastic. Diffuser harus dari bahan gelas
susu atau satin etached opal plastic. Armatur down light
tersebut harus tahan terhadap bahan kimia maupun gas
kimia. Konstruksi armatur down light harus kuat untuk
dipasang dengan lampu PLC-18 W disesuaikan dengan
gambar rencana. Lubang-lubang ventilasi harus ada dan
ditutup dengan kasa nylon untuk mencegah masuknya
serangga. Diffuser terpasang pada dudukan ulir, tidak boleh
dengan memakai paku sekrup.
l. Skedul Lampu Penerangan, harus mengacu ke gambar
rencana dan desain Arsitek.
2.5.2. Stop Kontak Biasa
a. Stop kontak dinding yang dipakai adalah stop kontak satu
fasa, rating 250 V,13 Ampere, untuk pemasangan di
dinding.
b. Stop kontak 1 (satu) fasa dilengkapi dengan saklar dan pilot
lamp untuk pemasangan rata dengan dinding dengan rating
250 V, 13 Ampere.
c. Bahan dari Polyvinyl Cloride (PVC).
d. Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu fasa
untuk pemasangan rata dinding dengan ketinggian 30 s/d
120 cm di atas lantai dan harus mempunyai terminal fasa,
netral dan pentanahan. Harus dipasang mengikuti item e.
2.5.3. Saklar Tunggal/Double Dinding
a. Saklar harus dari tipe untuk pasangan rata dinding, tipe
rocker, dengan rating 250 V, 10 Ampere dari tipe single
gang, double gangs atau multiple gangs (grid switches),

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 25
saklar hotel single gang atau double gangs dipasang
dengan ketinggian 1,20 m atau ditentukan lain.
b. Saklar harus dipasang pada box mengikuti item a dan
khusus ruang pemeliharaan harus digunakan tipe Industrial,
Class IP-65.
2.5.4. Isolating Switches
a. Isolating switches harus dipasang pada dinding dan
dilengkapi dengan indicating lamp. Rating isolating switch
harus lebih tinggi dari rating MCB/MCCB pada feeder di
panelnya. Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 V dan
untuk 3 fasa 415 V.
b. Switches harus dipasang pada box mengikuti item a.
2.5.5. Box untuk Saklar dan Stop Kontak
Box harus dari bahan moulded plastic dengan kedalaman tidak
kurang dari 35mm. Kotak dari metal harus mempunyai terminal
pentanahan saklar atau stop kontak dinding terpasang pada
box harus menggunakan baut, pemasangan dengan cara yang
mengembang tidak diperbolehkan.
2.5.6. Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop
kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti
atau lebih (NYM, NYA).
Kabel harus mempunyai penampang minimal 2,5 mm2 kode
warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUlL 2000 dan
SNI 04.0255-2000 sebagai berikut.
a. Fasa R : merah
b. Fasa S : kuning
c. Fasa T : hitam
d. Netral : biru
e. Grounding : kuning-hijau
2.5.7. Pipa Instalasi Pelindung Kabel

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 26
a. Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah
pipa PVC kelas AW atau GIP. Pipa, elbow, socket, junction
box, clamp dan aksesoris lainnya harus sesuai yang satu
dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19-25 mm.
b. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara
kotak sambung junction box yang menempel pada plat
beton dan armatur lampu.
c. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan stop kontak
dengan pipa PVC, khusus untuk power high impact conduit-
heavy gauge, minimum diameter 19-25 mm.
d. Seluruh instalasi PVC conduit dilengkapi dengan coupling
spacer bar saddle, adaptor female and male thread, male
and female bushe, locknut dan perlengkapan lainnya.
2.5.8. Testing/ Pengujian
Testing dilakukan dengan disaksikan oleh MK / Pengawas
Lapangan yang disahkan oleh lembaga yang berwenang
pengujian meliputi :
a. Test ketahanan isolasi
b. Test kekuatan tegangan impuls
c. Test kenaikan temperature
d. Continuity test
2.6. Persyaratan Teknis Pemasangan
2.6.1. Panel-panel
a. Sebelum pemesanan / pembuatan panel, harus mengajukan
gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan perencana
dan MK / Konsultan Pengawas.
b. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari
pabrik permbuat dan harus rata (horizontal).
c. Letak panel seperti yang ditunjukkan dalam gambar, dapat
disesuaikan dengan kondisi setempat.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 27
d. Untuk panel yang dipasang tertanam (inbow), kabel-kabel
dari/ke terminal panel harus dilindungi pipa PVC High
Impact yang tertanam dalam tembok secara kuat dan
teratur rapi. Sedangkan untuk panel yang dipasang
menempel tembok (outbow), kabel-kabel dari/ke terminal
panel harus melalui tangga kabel.
e. Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan
sepatu kabel (cable lug) yang sesuai.
f. Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall
mounted) =1600 mm dari lantai terhadap as panel.
g. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi
dengan gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa
adanya permukaan yang tajam.
h. Semua panel harus ditanahkan (grounding).
2.6.2. Kabel-kabel
a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan
kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk
mengidentifikasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi
berwarna untuk mengidentifikasikan fasanya sesuai dengan
ketentuan PUIL.
c. Kabel daya yang dipasang horizontal/vertikal harus
dipasang pada tangga kabel, diklem, dan disusun rapi.
d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya
sambungan, kecuali pada T-doos untuk instalasi
penerangan.
e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm 2 atau lebih harus
dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm 2 atau
lebih harus mempergunakan alat press hidraulis yang
kemudian disolder dengan timah pateri.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 28
g. Kabel yang ditanam dan menyebrangi selokan atau jalan
atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm
dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan penampang
minimum 2 ½ kali penampang kabel.
h. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau
beton harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan
penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
i. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus
diletakkan pada suatu rak kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus
tetap di dalam konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kontak-kontak
harus di dalam konrak terminal yang terbuat dari bahan
yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi
dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal
tadi minimum 4 cm. Penyambungan kabel menggunakan las
doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan
kurang lebih 1 m di setiap ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapi dan tidak
saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus
mempunyai sertifikat lulus uji dari PLN yang terutama
menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi persyaratan.
o. Pengujian dengan megger harus tetap dilaksanakan dengan
nilai tahanan isolasi minimum 500 kilo ohm.
p. Instalasi kabel bawah tanah
1) Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100
cm minimum, dimana sebelum kabel ditanam
ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di atasnya
diamankan dengan batu bata press sebagai

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 29
pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang
disesuaikan dengan jumlah kabel.
2) Kabel yang ditanam dan menyebrangi selokan atau jalan
atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dari 50 cm
dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan
penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel. Pada
route kabel setiap 25 m dan di setiap belokan harus ada
tanda arah jalannya kabel.
3) Penanaman kabel harus memenuhi peraturan yang
berlaku dan persyaratan yang ditunjukkan dalam
gambar / RKS.
4) Kabel tidak boleh terpuntir dan diberi label yang
menunjukkan arah di setiap jarak 1 meter.
5) Tidak diperkenankan melakukan pengurugan sebelum
Konsultan Pengawas memeriksa dan menyetujui
perletakan kabel tersebut.
6) Setelah pengurugan selesai setiap 15 meter harus
dipasang patok beton 20 x 20 x 60 cm dan bertuliskan
“KABEL TANAH”. Patok-patok ini dicat kuning dan
bertulisan merah.
7) Kabel-kabel yang menembus dinding atau lantai harus
menggunakan pipa sleeve, pipa ini minimal dari metal
(Pipa GIP).
8) Penyambungan kabel feeder tidak diperbolehkan.
9) Kabel harus utuh menerus tanpa sambungan.
10) Kabel tidak boleh dibelokkan dengan radius kurang dari
15 kali diameternya. Di atas belokan tersebut diletakkan
patok bertuliskan “KABEL TANAH” dan arah belok.
11) Penanaman tidak boleh dilakukan di malam hari.
q. Instalasi kabel tenaga

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 30
1) Letak pasti dari peralatan atau mesin-mesin disesuaikan
dengan gambar dan kondisi setempat apabila terjadi
kesukaran dalam menentukan letak tersebut dapat
meminta petunjuk Konsultan Pengawas.
2) Pelaksana Pekerjaan wajib memasang kabel sampai
dengan peralatan tersebut, kecuali dinyatakan lain
dalam gambar.
3) Tarikan kabel yang melalui trench harus diatur dengan
baik/rapi sehingga tidak saling tindih dan membelit.
4) Tarikan kabel yang menuju peralatan yang tidak melalui
trench atau yang menelusuri dinding (outbow) harus
dilindungi dengan pipa pelindung.
5) Agar diusahakan pipa pelindung tidak bergoyang maka
harus dilengkapi dengan klem-klem dan perlengkapan
penahan lainnya, sehingga nampak rapi.
6) Pada setiap sambungan ke peralatan harus
menggunakan pipa fleksibel.
7) Pada setiap belokan pipa pelinfung yang lebih dari 1
inchi harus menggunakan pipa fleksibel, belokan harus
dengan radius minimal 15 kali diameter kabel.
8) Kabel yang ada di atas harus diletakkan pada rak kabel
dan warna kabel harus disesuaikan dengan fasanya.
9) Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda
dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas
untuk mengidentifikasikan arah beban.
10) Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi
berwarna untuk mengidentifikasikan fasanya sesuai
dengan PUIL.
11) Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada
tangga kabel (cable ladder), diklem, dan disusun rapi.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 31
12) Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya
sambungan.
13) Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus
dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
14) Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm 2 atau
lebih harus mempergunakan alat press hidraulis yang
kemudian disolder dengan timah pateri.
15) Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus
mempergunakan kabel support minimum setiap 50 cm.
16) Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan
cadangan kurang lebih 1 m di setiap ujungnya.
2.6.3. Kontak-kontak dan Sakelar
a. Kontak-kontak dan sakelar yang akan dipakai adalah tipe
pemasangan masuk dan dipasang pada ketinggian 300 mm
dari level lantai untuk kontak-kontak dan 1500 mm untuk
sakelar atau sesuai dengan gambar.
b. Kontak-kontak dan sakelar yang dipasang pada tempat yang
lembab/basah harus dari tipe water dicht (bila ada).
c. Kontak-kontak yang khusus dipasang pada kolom beton
harus terlebih dahulu dipersiapkan sparing untuk
pengkabelannya di samping metal doos tang harus
terpasang pada saat pengecoran kolom tersebut.

2.7. Persyaratan Bahan dan Material


2.7.1. Umum
Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Kontraktor
harus baru dan material tersebut harus cocok untuk dipasang
di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan
kualitas baik dan dari produksi yang terbaru. Untuk material-
material yang disebut di bawah ini, maka Kontraktor harus
menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 32
jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/agen/pabrik.
a. Peralatan panel : switch, circuit breaker, meter meter
dan kontaktor serta relay protection.
b. Peralatan lampu : armatur, bola lampu, ballast, dan
kapasitor.
c. Peralatan instalasi : stop kontak, saklar, junction box,
dan lain-lain.
d. Kabel
2.7.2. Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib
mengisi daftar material yang menyebutkan merk, tipe, kelas
lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu
tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-
komponen yang berupa barang-barang produksi.
2.7.3. Penyebutan Merk/Produk Pabrik
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar
disebutkan beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality
performance) dari material atau komponen tertentu terutama
untuk material-material listrik utama, maka Kontraktor wajib
melakukan di dalam penawarannya material yang dalam taraf
mutu/pabrik yang disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material
yang disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh
Kontraktor, yang diakibatkan oleh sesuatu alasan yang kuat
dan dapat diterima Pemilik, Direksi Lapangan dan Perencana,
maka dapat dipikirkan penggantian merk/ tipe dengan suatu
sanksi tertentu kepada Kontraktor.

2.7.4. Daftar Produk Instalasi Listrik Arus Kuat

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 33
No Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk

Cejete Industira, Simetri, Indo


1 Panel TR
Panel, Binamitra
2 Kabel TR ex Kabelindo, Kabelmetal, Supreme, Tranka
ACB, MCCB, MCCB Schneider, Merin Gerin, Siemens, ABB, AEG
Diazed Fuse Schneider, Merin Gerin, Siemens, ABB, AEG
Trafo Arus Schneider, Merin Gerin, Siemens, ABB, AEG
Voltmeter Schneider, Merin Gerin, Siemens, ABB, AEG
Panel Amperemeter Schneider, Merin Gerin, Siemens, ABB, AEG
3
Tegangan
. Cos Q Schneider, Merin Gerin, Siemens, ABB, AEG
Rendah
Frequency Meter Schneider, Merin Gerin, Siemens, ABB, AEG
Relay Pengaman Schneider, Omron, Siemens, Telemecanique
Peralatan Aksesoris Ex. Eropa
Surge Arrester Schneider, OBO Betterman, Meiden
Fluorescent TL-D Scarto
Tube Scarto
Capacitor Scarto
Ballast Tipe Low
4 Lampu TL Scarto
Loss
Fitting Scarto
Starter Scarto
Condensor Scarto
Lampu, Ballast,
Scarto
Down Light Fitting
5
LED Armatur , LED lamp
Scarto
10 W
TL LED Scarto
6 RM Louvre
Fitting Scarto
LED Lamp Scarto
Ballast Tipe Low
Scarto
Loss
7
Lampu Exit Fitting Scarto
.
Starter Scarto
Condensor Scarto
Armatur Scarto
9 Nicad Battery Minimal 2 jam Manvier, WA, Hits
Stop Kontak,
10 x Clypsal, Panasonic, Sneider,
Sakelar
Conduit
11 ex Clypsal, Legran, Pralon, Boss
Instalasi
12 Rak Kabel Nobi, Ammetek, Trimulia, SAKA, Ajeka
Grounding Poly Phase, Term oweld, Ex-Local, Cald Well
13
System dengan conductivity Cu > 99,9%

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 34
PASAL 3

PEKERJAAN PENERANGAN
3.1. Lampu penerangan jalan umum terdiri atas rumah lampu, gawai
pengendali (ballast, kapasitor, dan ignitor) serta bola lampu.
Keseluruhan rumah lampu, gawai pengendali dan bola lampu yang
ditawarkan harus berasal dari satu kesatuan suatu merek yang sama.
3.2. Daya lampu dan sistim kendali pada lampu penerangan jalan umum ini
adalah menggunakan jenis lampu Sodium tekanan tinggi 150 Watt
yang dilengkapi gawai pengendali yang dikontrol dari boks panel
dengan timer untuk pengatur periode waktu operasi tertentu sesuai
yang dikehendaki oleh pemakai. Sistim ini berfungsi untuk
penghematan energi dan memperpanjang umur bola lampu.
3.3. Armature Tipe A
Lingkup spesifikas ini terbatas pada armatur lampu penerangan jalan
umum. Spesifikasi lampu, ballast, kapasitor, dan ignitor diuraikan
terpisah.
3.3.1. Housing (Rumah Lampu)
a. Rumah larnpu harus didisain dan dibentuk sedemikian rupa
sehingga mampu melayani kebutuhan. Secara prinsip rumah
lampu harus didisain sehingga memudahkan perawatan dan
penggantian lampu cover, control gear, reflector, dan lamp
holder, tanpa menggunakan peralatan khusus.
b. Rumah lampu harus diproses sedemikian rupa sehingga
tingkat kehalusan dan kemerataan bagian luar dan dalam
sama. Konstruksinya harus menahan getaran dalam
penggunaan kondisi normal.
c. Rumah lampu berfungsi untuk melindungi dan meletakkan
refleklor serta fitting lampu. Kedudukan fitting lampu
terhadap reflektor harus mampu diatur (adjustable)
disesuaikan dengan kebutuhan kerataan cahaya terhadap
dengan jalan.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 35
d. Penggantian lampu dan komponen dapat dilakukan dari atas
dengan membuka penutup housing. Pada saat pembukaan
ruang komponen dan lampu, komponen seperti ballast,
kapasitor, dan ignitor harus dalam posisi terkunci kuat,
didudukkan dalam plat datar dan tidak menimbulkan resiko
benda jatuh pada saat perbaikan atau pemeliharaan.
e. Penggantian lampu harus mampu dilakukan tanpa melepas
reflektor, sehingga ruang optik dapat terjaga kebersihannya.
Bola lampu harus mampu ditarik keluar dari ruang optik dan
penggantiannya dapat dilakukan di luar ruang optik.
3.4. Reflektor
Rancangan refleklor harus mampu mendukung sistim optik. Reflektor
harus berdiri sendiri secara utuh (one piece), bukan memanfaatkan
dinding dalam housing sebagai bidang pemantul. Bahan reflektor
terbuat dari lembar aluminium kemurnian tinggi dianodizing (high
purity anodized aluminum), posisi reflector dipasang sedemikian
sehingga dapat mengontrol sinar lampu yang akan direfleksikan sesuai
daya lampu yang dipasangkan. Reflektor harus mempunyai ketahanan
terhadap lingkungan korosif minimal untuk 5 (lima) tahun. Ruang
reflector harus mempunyai ventilasi (breating hole) dengan filter glass
woll, yang berfungsi menyerap uap air, menjamin tidak masuk debu
serta terjaminnya kontrol kelembaban udara dalam ruang optik.
3.5. Gasket
Gasket harus tahan terhadap iklim tropis dan tetap berada pada
posisinya pada saat pengerjaan dan perawatan. Material yang dipakai
dari bahan silikon atau bahan lain yang tahan panas dan elastis.
Homogenitas temparatur terkontrol dengan baik.
3.6. Penutup Kaca (Glass Cover)
Terbuat dari bahan safety glass bening dicetak halus dan kokoh.
Tingkat transparansi bening (tahan terhadap ultra violet). Safety glass
dapat terpecah dan akan hancur dalam butiran kecil (Tempered Glass)

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 36
sehingga tidak berbahaya. Peletakan glass cover terhadap housing
luminer harus dilapisi dengan gasket silikon yang mengeliiingi
sepanjang bidang sentuh antara gasket terhadap housing luminer.
Cover mampu melindungi luminair dan memudahkan penggantian
cover apabila pecah.
3.7. Plat Dudukan Komponen (Gear Tray)
Plat dudukan komponen dari bahan besi yang digalvanis atau bahan
lain yang tahan karat, Plat dudukan beserta elektrikal dapat dilepas
dari body housing untuk keperluan perawatan.
3.8. Pengkawatan dalam dan Penyambungan Antar Komponen
Pengkawatan dalam sebagai penghubung rangkaian antar komponen
harus menggunakan kabel dengan diameter memadai, terbuat dari
tembaga. Warna kabel pengenal L, N, dan G harus jelas dan dibedakan
serta tahan panas. Sambungan harus menggunakan terminal block
tahan panas. Terminal kabel utama (main input) menuju ke
pengkawatan dalam dan menuju ke lampu harus menggunakan model
plug and loose sehingga penyambungan dan pemutusan saat
pemeliharaan tanpa menggunakan alat (tool less).
3.9. Lamp Holder And Casing
Lampholder model E40. Bahan luar lampholder harus terbuat dari
keramik. Bidang ulir terbuat dari tembaga lapis nikel atau stainless
steel. Lampholder diletakkan dalam casing lampholder yang terbuat
dari bahan plastik tahan panas yang dapat disesuaikan posisinya
terhadap reflector (adjustable). Antara lampholder dengan casing
dudukannya harus diberi pembatas berupa plat asbes tahan panas
sebagai bahan insulasi dan peredam getar. Casing lampholder harus
mempunyai lubang untuk evaporasi panas dari lampu ke luar lamp
compartmen. Lubang evaporai panas tersebut harus dilengkapi filter
nylon atau carbon.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 37
3.10. Bola Lampu (Lamp)
Jenis-jenis lampu yang digunakan pada armature lampu penerangan
jalan adalah Jenis Lampu Pelepas Gas yaitu Lampu Sodium Tekanan
Tinggi berbentuk Tabung (High Pressure Sodium Tube/HPS-T). Daya
yang digunakana dalah 150 W. Sistem tegangan listrik adalah 220
Volt 50Hz.
Faktor daya listrik pada rangkaian listrik armature lampu pada waktu
penyalaan minimal 0.85 (Cos phi : 0.85) sedangkan frekuensi
harmonic ketiga yang ditimbulkan tidak boleh melebihi 21 %.
Spesifikasi jenis lampu Sodium Tekanan Tinggi (High Pressure Sodium
Discharge Lamps)
a. Jenis lampu Sodium bekerja secara emisi elektron dengan media
pengantar gas sodium. Cahaya yang dihasilkana dalah kuning
keemasan, dengan temperatur warna 2000 Kelvin.
b. Efikasi lumen lampu sodium sekurang-kurangnya l10 lumen/watt
c. Umur lampu rata-rata (Average Rated Lifetime) minimal adalah
32.000 jam.

PASAL 4

PEKERJAAN AIR CONDITIONING


4.1. Umum
4.1.1. Spesifikasi berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan
dasar saja.
4.1.2. Untuk ketentuan mengenai kapasitas dan lain-lainnya dapat
dilihat pada gambar dan skedul peralatan/unit mesin.
4.1.3. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pembongkaran
instalasi existing, pengadaan, instalasi dan pengujian (testing &
balancing) dari seluruh peralatan yang dipasang dalam proyek
ini dengan lengkap dan berfungsi dengan baik sehingga
seluruhan sistem dapat memberikan performansi yang

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 38
diinginkan. Garansi terhadap performansi di atas adalah
menjadi kewajiban dan tanggungan Kontraktor.
4.1.4. Keseluruhan peralatan utama AC serta material pendukungnya
harus baru dari pabrik yang khusus dipasang untuk proyek ini.
4.1.5. Dalam memasukkan penawaran, Kontraktor wajib
menyampaikan hal-hal berikut ini dengan jelas :
· Melampirkan keterangan dari merk, type, data-data teknis
yang penting dari item-item peralatan seluruhnya dari yang
ditawarkan pada lembar kertas tersendiri, pada dokumen
penawaran.
· Melampirkan brosur, minimum 1 (satu) set asli dari setiap
item unit yang ditawarkan. Pada brosur tersebut spesifikasi
teknis yang terkait terhadap peralatan terpilih harus diberi
tanda dengan stabilo, misalnya, kapasitas, pemakaian daya,
kurva performansi, part load, performansi, kondisi,
performansi kebisingan dan vibrasi, berat operasi, dimensi
dan lainnya, sehingga dapat diketahui secara jelas/detail
kondisi unit terpilih.

4.2. Lingkup Pekerjaan


· Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan, pengujian,
garansi, sertifikasi, service, pemeliharaan, penyediaan gambar
terinstalasi (as-built drawing), petunjuk operasi dan pemeliharaan
serta latihan petugas instalasi ini dari pihak pemilik bangunan.
· Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengenali dengan baik
semua persyaratan yang diminta didalam spesifikasi ini, termasuk
gambar-gambar, perincian penawaran (bills of quantity), standard
dan peraturan yang terkait, petunjuk dari pabrik pembuat, peraturan
setempat dan perintah dari Pengawas Lapangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan. Klaim yang terjadi atas pengabaian hal-hal di
atas tidak akan diterima.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 39
· Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi peralatan dan
material yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan,
merupakan kewajiban Kontraktor untuk menggantinya tanpa ada
penggantian biaya
4.2.1. Lingkup Pekerjaan Utama
Lingkup pekerjaan utama ini akan meliputi tetapi tidak
terbatas pada :
· Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian Unit AC
system Split lengkap dengan kontrolnya. Unit AC terdiri dari
Indoor Unit (IU) dan Outdoor Unit (OU), dimana Indoor Unit
ditempatkan di dalam ruangan sedangkan Outdoor Unit
ditempatkan di luar ruangan.
· Pengadaan, pemasangan dan pengujian pemipaan refrigerant
lengkap dengan isolasi thermis, vapour barrier dan bahan
perlengkapan lainnya yang diperlukan.
· Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
instalasi ducting distribusi udara lengkap dengan damper,
gantungan penguat dan sebagainya.
· Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
system ventilasi Exhaust Fan dan Intake Fan sesuai dengan
Gambar Perencanaan.
· Pengadaan, pemasangan, dan pengujian seluruh instalasi
air pengembunan (drainage) sampai ke saluran air terdekat.
· Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian interlock
system instalasi tata udara dan ventilasi dengan system fire
alarm yang ada.
· Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber
daya listrik bagi instalasi ini seperti kabel, pressure sensor
dan semua perlengkapan penunjang lainnya.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 40
· Melaksanakan pekerjaan testing, adjusting dan balancing
dari semua instalasi yang terpasang, sehingga instalasi
bekerja dengan sempurna, sesuai dengan kriteria design.
· Memberikan training mengenai cara pengoperasian,
pemeliharaan dan perbaikan dari peralatan-peralatan Air
Conditioning dan instalasi terpasang. Program training harus
mencakup segi teori / prinsip dasar serta aplikasinya.
· Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara
menjalankan dan memelihara serta data teknis lengkap
peralatan instalasi terpasang.
· Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama
masa pemeliharaan.
· Memberikan garansi terhadap mesin / peralatan dan
instalasinya yang terpasang selama 1 (satu) tahun sejak serah
terima pertama (kesatu).
· Melakukan testing dan commissioning instalasi tersebut.
· Membuat As-built drawing.
4.2.2. Lingkup Pekerjaan Terminasi
· Pekerjaan yang diuraikan di dalam spesifikasi ini adalah
pekerjaan yang mempunyai hubungan dengan instalasi lain
yang harus secara lengkap dan terkoordinasi dikerjakan oleh
Kontraktor instalasi ini.
Menyambung kabel daya ke unit AC dan Fan yang disediakan
oleh Kontraktor listrik.
Menyambung pipa drain ke pipa drain utama sampai ke
saluran terdekat.
· Koordinasi dengan Kontraktor lain maupun Instansi terkait
untuk menjamin bahwa instalasi tersebut sudah benar, aman
dan memenuhi persyaratan.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 41
4.2.3. Lingkup Pekerjaan Yang Terkait
· Pekerjaan yang diuraikan di dalam spesifikasi ini adalah
pekerjaan struktur, sipil atau finishing yang diperlukan untuk
keperluan operasi dan pemeliharaan instalasi ini yang harus
dikerjakan oleh Kontraktor ini, kecuali disebutkan lain
didalam bill of quantity bahwa akan dikerjakan oleh
Kontraktor lain / tidak termasuk skope pekerjaan.
Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang
terjadi akibat pekerjaan instalasi tata udara ini.
Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang
diakibatkan oleh pekerjaan instalasi ini.
Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum
dalam dokumen ini berserta addendumnya.
Pekerjaan sipil dan finishing yang diperlukan dan perapian
kembali yang diakibatkan oleh instalasi AC dan Fan.
4.3. PERSYARATAN TEKNIS UMUM
4.3.1. Umum
· Spesifikasi teknis / RKS di bawah ini menjelaskan secara
umum ketentuan ketentuan yang perlu diikuti untuk semua
bagian yang dalam pelaksanaannya berhubungan dengan
instalasi Air Conditioning (Tata Udara).
· Gambar-gambar dan spesifikasi adalah ketentuan spesifik
yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
4.3.2. Publikasi, Code dan Standard
· Publikasi, code dan standard yang berlaku di Indonesia wajib
dijadikan pedoman untuk instalasi peralatan ini. Untuk
publikasi, code dan standard yang belum ada di Indonesia,
Kontraktor wajib mengikuti publikasi, code dan standard
internasional yang berlaku dan merupakan edisi terakhir
antara lain seperti :
· SMACNA – 85

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 42
· ASHRAE – Guide and data Book, ARI
· NFPA – 90A
· ASTM, ASME
· AMCA
· CTI
· PUIL 2000
· Pedoman Plumbing Indonesia
· Keputusan / Peraturan Menteri, Gubernur dan Pemerintah
daerah
· Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang
· Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan
4.3.3. Kondisi Perancangan
· Kondisi udara luar bangunan :
· Temperatur rata-rata : 35° C
· Relative Humidity : 70 – 75 %
· Kecepatan angin rata-rata : 7 – 10 mile / jam
· Kondisi udara dalam bangunan :
· Temperatur : 24° ± 2° C
· Relative Humidity : 55% ± 5 %
· Ventilasi : 15 – 20 cfm / orang
4.3.4. Kriteria Kebisingan / Noise Criteria (NC)
· Batas – batas yang diijinkan untuk perkantoran : 40 ~ 50 dB
4.3.5. Perlindungan Kebakaran
· Semua peralatan maupun instalasi yang mengharuskan tahan
terhadap api dalam jangka waktu tertentu, maupun terhadap
penyebaran api yang disebabkan adanya celah-celah antara
pipa dengan dinding atau lantai harus menggunakan material
yang sesuai untuk tujuan tersebut.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 43
4.4. PERALATAN UTAMA
4.4.1. AC Split
Lingkup Pekerjaan
· Pemasangan dan pengadaan unit air cooled yang terdiri atas
indoor unit (IU) dan condensing unit (OU) berikut pemipaan
refrigerant dari kedua unit tersebut. Kapasitas masing-
masing unit sebagaimana yang tertera pada gambar rencana.
Umum
· Spesifikasi teknik yang diuraikan berikut ini adalah sebagai
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Sedangkan ketentuan
spesifik dari kemampuan unit (perfomance) dapat dilihat
pada lembar gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
· Unit harus dirancang untuk beroperasi tenang, dimana
semua peralatan yang bergerak harus menggunakan unit
vibration mounting dan dibalance dengan teliti untuk
menjamin vibration (getaran) yang kecil.
· Indoor unit harus terdiri dari kompresor, kondensor coil, fan,
kontrol, lengkap dengan pemipaan. Setiap unit harus
mempunyai satu atau lebih kompresor dan masing-masing
kompresor mempunyai sirkulasi refrigerant dan elektrikal
sirkuit tersendiri.

Spesifikasi Teknis.
· Unit memakai refrigerant R.22
· Kapasitas unit berdasarkan kepada :
Udara pendingin kondensor 35ºC
Temperatur ruang 24oC ; 55% ± 5 % RH
· Kompresor
Kompresor dari jenis Scroll, dimana motor didinginkan oleh
gas dari sisi suction. Masing-masing kompresor dilengkapi
dengan :

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 44
- Star delta starter atau DOL
- High refrigerant pressure safety cut out (manual reset)
- Low refrigerant pressure safety cut out (Automaticaly reset)
- Spring Vibrator isolator
- Crankcase heater
- Automatic reversible oil pump
- Automatic heater untuk pengaturan kelarutan minyak selama
shut down
- Oil pressure cut out (manual reset)
- Thermal overload, single phasing protection dan external
overload relay
- Sight glass dan oil filter
- Service valve disisi suction dan discharge untuk setiap
kompresor.
· Condensing Unit (OU)
Casing dari outdoor unit harus waterproof, galvanized steel
yang difinish memakai baked enamel. Coil harus dibuat dari
seamless copper tube dengan alumunium fin. Tipe Fan dari
condensing unit adalah propeller dengan hubungan langsung
dan dilengkapi dengan pelindung / pengaman.
· Indoor Unit (IU)
- Casing dari indoor unit seluruh permukaan bagian dalam
harus diisolasi dengan bahan fibre glass atau mineral wool
tebal 25 mm. Blower dari indoor fin dari type centrifugal,
double inlet atau single inlet forward curved, multi blade
dengan pergerakan langsung atau tidak langsung memakai
belt.
- Coil harus terbuat dari seamless copper tube lengkap
dengan mekanikal alumunium fin, refrigerant (liquid) line
mempunyai combination moisture indicator dan sight
glass, refrigerant filter drier, dan liquid line solenoid valve.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 45
Suatu drain yang cukup dapat menampung air condensasi
pada keadaan minimum.
· Filter dan Control
- Semua unit harus dilengkapi dengan washable alumunium
filter tebal 25 mm. Suatu room thermostat yang dilengkapi
dengan switch off, fan speed (low, med, high), cool dan
room temperatur setting akan memfungsikan unit
beroperasi.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

4 - 46
1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-
syarat ini tetapi di dalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan
tersebut dapat dilaksanakan setelah ada perintah tertulis dari
Pemimpin Proyek dan akan diperhitungkan dalam pekerjaan
tambahan.

2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh


Konsultan Perencana perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam
daftar rencana anggaran biaya, tetapi menurut pertimbsngan Pemberi
Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi
dilaksanakan, dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.

3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan


rencana anggaran biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih dahulu untuk
mendapatkan kepastian.

PEMBANGUNAN SEKOLAH POLISI NEGARA - 2021

5-1

Anda mungkin juga menyukai