Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

Daftar Isi...........................................................................................................................................i

Bab 1 Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ..................................................................................... 1

1.1 Pelaksanaan Pekerjaan...................................................................................................... 1

1.1.1 Metode Pelaksanaan .................................................................................................. 1

1.1.2 Jadwal Kontraktor ..................................................................................................... 1

1.1.3 Jadwal Penugasan Personil........................................................................................ 2

1.2 Ganti Rugi......................................................................................................................... 4

1.3 Pelayanan Pertolongan Pertama ....................................................................................... 4

1.4 Persetujuan Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan............................................................. 4

1.5 Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) .......................................................................... 4

1.6 Perizinan dan Koordinasi dengan Pihak Lain................................................................... 5

1.7 Kualitas Pekerjaan dan Penolakan.................................................................................... 5

1.8 Patok-Patok Pembantu Pengukuran.................................................................................. 5

1.8.1 Pematokan ................................................................................................................. 5

1.8.2 Perlengakapan ........................................................................................................... 6

1.8.3 Gambar ...................................................................................................................... 6

1.9 Peralatan Survei ................................................................................................................ 6

1.10 Dokumentasi Proyek ..................................................................................................... 7

1.11 Kantor PPK/Konsultan Supervisi ................................................................................. 7

1.12 Tanggung Jawab Kontraktor ......................................................................................... 8

1.13 Penanggung Jawab Kontraktor ..................................................................................... 8

1.14 Kualifikasi Tenaga Kerja .............................................................................................. 8

1.15 Gambar Rencana ........................................................................................................... 8

1.16 Laporan ......................................................................................................................... 9

1.16.1 Laporan Harian.......................................................................................................... 9

1.16.2 Laporan Mingguan .................................................................................................. 10

1.16.3 Laporan Bulanan ..................................................................................................... 10


i
1.16.4 Laporan Khusus....................................................................................................... 10

1.16.5 Laporan Akhir Proyek ............................................................................................. 10

1.16.6 Format Laporan ....................................................................................................... 11

1.16.7 As Built Drawing .................................................................................................... 11

Bab 2 Spesifikasi Teknis........................................................................................................... 13

Bab 3 Bill of Quantity & Jadwal Pekerjaan .............................................................................. 24

3.1 Bill Of Quantity .............................................................................................................. 24

3.2 Jadwal Pekerjaan ............................................................................................................ 26

ii
BAB 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

1.1 Pelaksanaan Pekerjaan


1.1.1 Metode Pelaksanaan
Kontraktor Pelaksana diwajibkan membuat dan menyampaikan metode
pelaksanaan yang rinci, untuk mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Waktu penyampaiannya 14 hari sebelum waktu
pelaksanaan.

Walaupun metode pelaksanaan telah mendapat persetujuan dari Pemberi


Tugas/Konsultan Pengawas, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh
terhadap metode pelaksanaan yang diusulkan. Bila akibat pelaksanaan metode
tersebut timbul kerugian, maka hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor Pelaksana.

Metode Pelaksanaan harus rinci dan mudah dipahami, serta dapat dilaksanakan
mengacu kepada kualitas pekerjaan dan waktu pelaksanaan yang ingin dicapai
dan ditargetkan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Bila Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas merasa metode pelaksanaan yang


diusulkan berpeluang untuk sulit dilaksanakan atau tidak dapat mengejar waktu
pelaksanaan yang disyaratkan, Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak
untuk menolak dan meminta revisi kepada Kontraktor Pelaksana dan/atau
mengajukan alternatif metode pelaksanaan lain.

Pengajuan alternatif ini akan bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh
Kontraktor bila dirasa kondisi mendesak terhadap mutu dan waktu pelaksanaan.
Segala penambahan biaya akibat pelaksanaan metode pelaksanaan ini
ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor Pelaksana.

1.1.2 Jadwal Kontraktor


Kontraktor Pelaksana harus menyiapkan jadwal pelaksanaan pekerjaan secara
detail yang memperlihatkan urutan kegiatan dan diserahkan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan. Jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang menguraikan berbagai aktivitas pekerjaan dibuat agar kemajuan
pekerjaan dapat dievaluasi ketepatannya sesuai waktu yang direncanakan.

1
Kontraktor Pelaksana harus membuat diagram jaringan (network planning)
yang memberikan informasi mengenai permulaan tanggal awal atau akhir dari
masing-masing aktivitas agar dimungkinkan diperoleh jadwal jalur kritis
(critical path). Juga dibuat sub jadwal untuk menunjukkan jadwal pekerjaan
kritis dari keseluruhan jadwal konstruksi.

Pembuatan Rencana Jadwal Pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Kontraktor


Pelaksana selambat-lambatnya 14 hari setelah Surat Perjanjian ditandatangani,
yang menandakan dimulainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan. Penyelesaian
yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.

Bila selama waktu 14 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor


Pelaksana belum dapat menyelesaikan pembuatan jadwal pelaksanaan, maka
Kontraktor Pelaksana harus dapat menyajikan jadwal pelaksanaan sementara
minimal untuk waktu 2 minggu pertama dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan
pekerjaan.

Selama waktu sebelum rencana jadwal pelaksanaan disusun, Kontraktor


Pelaksana harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana
pelaksanaan mingguan yang harus dibuat pada saat memulai pelaksanaan.
Jadwal pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Apabila pelaksanaan di lapangan telah melenceng dari jadwal yang telah


diserahkan, maka Kontraktor Pelaksana harus memperbarui jadwal pelaksanaan
pekerjaan tersebut untuk menggambarkan seteliti mungkin kemajuan pekerjaan
secara aktual, pembaruan ini terus dilakukan hingga proyek selesai.

Jadwal kegiatan mingguan diserahkan pada hari Senin pagi dimana ditunjukkan
bagian/komponen/jenis pekerjaan dan kegiatan yang direncanakan akan
dilaksanakan dalam minggu yang bersangkutan.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan sub kontraktor dapat diserahkan secara terpisah


atau dimasukkan kedalam jadwal pelaksanaan keseluruhan.

1.1.3 Jadwal Penugasan Personil


Jadwal penugasan personil pokok harus disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan. Dalam jadwal harus sudah termasuk/memperhitungkan waktu
pengajuan dan waktu-waktu penambahan dan pengurangan personil yang
dibutuhkan serta harus ada persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas mengenai jadwal penugasan personil tersebut.

Selama masa pelaksanaan Kontraktor Pelaksana harus menyediakan tenaga inti


yang cukup memadai untuk proyek ini. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
setelah SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) dikeluarkan, Kontraktor Pelaksana
sudah harus menyerahkan nama-nama tenaga yang dipergunakan di atas
lengkap dengan curriculum vitaenya serta Bagan Organisasinya.

Kontraktor Pelaksana berkewajiban menambah/mengganti tenaga seperti yang


dimaksud di atas apabila diminta oleh Pengawas berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan teknis yang masuk akal dengan kualifikasi minimum sama
dengan yang digantikan. Kelalaian dalam hal ini dapat dikenakan sangsi/denda
kelalaian.

Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, Kontraktor Pelaksana harus membuat


pengaturannya sendiri dalam hal pengangkatan semua staf dan tenaga kerja,
lokal atau lainnya, dan mengenai pembayaran, perumahan, makanan,
transportasi dan pembayaran yang harus dikeluarkan termasuk kompensasi
yang harus yang menjadi haknya berdasarkan perundang-undangan Republik
Indonesia bilamana pekerjaan telah berakhir.

Untuk mendapatkan tenaga Staf dan tenaga kerja pada umumnya, Kontraktor
Pelaksana harus memberikan prioritas utama kepada orang-orang yang tinggal
atau berasal dari tempat lokasi proyek.

Kontraktor Pelaksana wajib melengkapi pekerjanya dengan Alat Pelindung Diri


(APD) pada lokasi proyek dan harus menyediakan fasilitas pertolongan
pertama dalam kecelakaan yang memadai dan memeliharanya. Beberapa staf
harus mampu melakukan tugas pertolongan pertama, sesuai dengan keinginan
Pemberi Tugas.

Kontraktor Pelaksana akan secepatnya melapor kepada Pemberi


Tugas/Konsultan Pengawas bila terjadi peristiwa kecelakaan di lokasi proyek
atau dimana saja yang berhubungan dengan Pekerjaan. Kontraktor Pelaksana
juga harus melaporkan kecelakaan tersebut kepada instansi yang berwenang
apabila laporan tersebut disyaratkan oleh undang-undang.
1.2 Ganti Rugi
Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas segala biaya/ganti rugi yang mungkin
timbul sebagai akibat kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor Pelaksana. Kontraktor Pelaksanan harus sudah memperhitungkan hal ini
ketika membuat/mengajukan harga penawaran.

1.3 Pelayanan Pertolongan Pertama


Kontraktor Pelaksana harus menyediakan keperluan pelayanan pertolongan pertama
yang cukup di lokasi proyek. Kontraktor Pelaksana harus membuat Kontrak dengan
Rumah Sakit terdekat dan dengan dokter setempat sehingga para pegawai/pekerja yang
sakit atau mengalami kecelakaan dapat segera menerima pengobatan yang baik pada
setiap saat baik siang maupun malam.

Kontraktor Pelaksana harus mempersiapkan peralatan untuk pertolongan pertama dan


alat keselamatan kerja berupa peralatan P3K, Alat Pemadam Kebakaran, Helm, Sepatu
Lapangan, Safety Belt, Pelampung, Tabung Oksigen, Pelindung Mata, dan lain-lain
untuk menjamin keamanan para pekerja di lapangan.

1.4 Persetujuan Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan


Kecuali dinyatakan lain, semua gambar, dokumen, contoh bahan bangunan dan lain-lain
yang memerlukan persetujuan Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan harus
diserahkan dalam 3 (tiga) rangkap dan apabila disetujui, 1 (satu) rangkap akan
dikembalikan kepada Kontraktor Pelaksana dan yang lainnya disimpan oleh Pemberi
Tugas dan atau Pengawas Lapangan.

1.5 Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3)


a. Kontraktor harus menyediakan peralatan keselamatan bagi para karyawan dan
pejabat pejabat yang berkaitan dengan pemeriksaan/pengawasan pekerjaan di
lapangan terhadap kemungkinan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan oleh jenis
jenis pekerjaan yang sedang dikerjakannya.

b. Jika terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib mengambil


tindakan tindakan yang terbaik guna keselamatan si korban.

c. Sejumlah obat obatan untuk pertolongan pertama harus selalu tersedia di lapangan
dalam satu peti PPPK dan selalu dalam keadaan siap untuk dipergunakan.

d. Kontraktor wajib melindungi para karyawannya dengan jaminan asuransi


ketenagakerjaan.
1.6 Perizinan dan Koordinasi dengan Pihak Lain
Kontraktor harus melakukan perizinan dan koordinasi dengan pihak lain sebelum mulai
melakukan pekerjaan. Termasuk lokasi pembuangan hasil pengerukan, khususnya yang
berada diluar lokasi dumping area dalam pelabuhan yang telah disyaratkan dalam item
pekerjaan dan telah disetujui dan diijinkan oleh Direksi Teknis.

1.7 Kualitas Pekerjaan dan Penolakan


Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak dan gambar-gambar perencanaan dengan menggunakan bahan-bahan
yang terbaik dan metode pelaksanaan pekerjaan dengan kemampuan terbaiknya.

Apabila bahan-bahan bangunan dan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan tidak
memenuhi standar yang disyaratkan, maka harus dilaksanakan penggantian/perbaikan
atau pengadaan/pembuatan kembali atas tanggungan Kontraktor Pelaksana tanpa
perpanjangan waktu pelaksanaan.

1.8 Patok-Patok Pembantu Pengukuran


1.8.1 Pematokan
Untuk membantu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus
mengerjakan pemasangan patok-patok sesuai kebutuhannya. Pekerjaan ini
harus seluruhnya telah disetujui oleh Pemberi Tugas dan atau Pengawas
Lapangan sebelum memulai pekerjaan.

Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan dapat melakukan revisi atas
pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu, dan Kontraktor Pelaksana
harus mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas dan
atau Pengawas Lapangan.

Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok tersebut, Kontraktor Pelaksana


harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan atau Pengawas Lapangan
dalam waktu tidak kurang dari 48 jam sebelumnya, sehingga Pemberi Tugas
dan atau Pengawas Lapangan dapat mempersiapkan segala peralatan yang
perlu untuk melakukan pengawasan.

Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Kontraktor Pelaksana harus
mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas dan atau Pengawas
Lapangan. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas
dan atau Pengawas Lapangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
pembayaran.
1.8.2 Perlengakapan
Kontraktor Pelaksana berkewajiban seperti yang disebut dalam Kontrak untuk
menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru-juru ukur dan
pekerja-pekerja yang diperlukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
untuk melakukan pengawasan/pengujian hasil pematokan atau pekerjaan lain
yang serupa.

Kontraktor Pelaksana harus memasang pelampung yang diperlukan untuk


pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan lampu.

Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh Pemberi Tugas/Konsultan


Pengawas atau dipasang sendiri oleh Kontraktor Pelaksana harus tetap
dipelihara dan dijaga dengan baik.

Apabila ada tanda-tanda yang rusak, maka Kontraktor Pelaksana harus segera
mengganti dengan patok baru dan disetujui pemasangannya kembali oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Tidak ada suatu pekerjaan lainpun boleh dimulai pada bagian itu sampai semua
pematokan yang diperlukan telah selesai dan disetujui oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

1.8.3 Gambar
Kontraktor pelaksana harus menyiapkan gambar pelaksanaan dalam rangkap 3
(tiga) dan disetujui oleh pemberi tugas / konsultan pengawas. Perubahan yang
terjadi harus dbuat berdasarkan gambar pelaksanaan yang disetujui.

Setelah disetujui, maka Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan kepada


Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas gambar revisi asli serta tiga lembar hasil
reproduksinya.

Ukuran maupun huruf yang dipakai pada gambar tersebut harus sesuai dengan
ketentuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

1.9 Peralatan Survei


Kontraktor Pelaksana harus menyediakan peralatan survei, antara lain untuk pengukuran
Total Station, Waterpass, Meteran terbuat dari pita baja (Steel Tape), alat pengukuran
Bathymetri (Echosounder dan Station Plotter), Global Positioning Sistem (GPS),
Multibeam, dan peralatan lain terkait dengan pekerjaan survei yang dilakukan.
Kontraktor Pelaksana harus memelihara alat-alat untuk survei ini secara baik sehingga
selama pelaksanaan dapat tetap digunakan secara baik.

Kontraktor Pelaksana harus menyediakan atas biaya sendiri, patok-patok beton, patok-
patok kayu, bagan, template, penampang kedalaman laut yang diminta Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas untuk memeriksa atau pengukuran bagian dari pekerjaan,
dikarenakan data ukur perencana, pengukurannya telah dilaksanakan pada bulan Agustus
Tahun 2020 dan berkemungkinan akan mengalami perubahan sejalan dengan waktu
pelaksanaan yang akan dilakukan.

Kontraktor Pelaksana harus membangun bagan tetap dan beratap untuk digunakan
dalam melaksanakan pengukuran bila diperlukan, atas biaya sendiri.

Desain konstruksi bagan tersebut harus dibuat Kontraktor Pelaksana dan disetujui
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum dibangun. Pada akhir pekerjaan bagan-
bagan tersebut harus dibersihkan oleh Kontraktor Pelaksana.

1.10 Dokumentasi Proyek


Kontraktor Pelaksana harus membuat foto-foto berwarna untuk dokumentasi dari
bagian- bagian pekerjaan yang sedang berlangsung/dilaksanakan dan yang telah selesai
dilaksanakan sebagaimana yang diminta oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Dokumen harus berurutan dari awal sampai akhir proyek, agar dapat memberikan
visualisasi pelaksanaan pembangunan proyek dengan baik. Hasil-hasil pembuatan
dokumentasi tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
pada setiap akhir minggunya. Hasil-hasil pemotretan yang dipilih dan dianggap baik
oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas bila diminta berupa foto digital yang
didokumentasikan dalam bentuk softcopy CD/DVD sebanyak 3 (tiga) set dalam waktu
2 (dua) hari sesudahnya. Keterangan yang menyebutkan kegiatan/macam pekerjaan
dan tanggal pengambilan harus disertakan untuk masing-masing gambar dokumentasi
tersebut.

1.11 Kantor PPK/Konsultan Supervisi


Kontraktor Pelaksana harus menyediakan Kantor Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
minimal berupa direksikeet. sebanyak dua buah yang letaknya dekat dengan Kantor
Kontraktor Pelaksana, yang terdiri dari ruangan-ruangan Pemberi Tugas dan Ruang
Rapat yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan antara lain : kursi, meja, papan tulis,
lemari, AC, HT (handy talky), telepon dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan pengawasan.
Kontraktor Pelaksana harus menyediakan listrik dan air secukupnya yang
diperlukan
Kantor Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Kontraktor Pelaksana harus menyiapkan
salinan 1 (satu) copy lengkap Dokumen Kontrak (BOQ, Gambar Teknik, KAK, Jadwal
Pelaksanaan dan Peraturan/Standar/pedoman yang digunakan dalam pekerjaan ini) di
Kantor Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas perawatan Kantor dan segala
perlengkapannnya.

1.12 Tanggung Jawab Kontraktor


Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab sepenuhnya atas pekerjaan yang
dilaksanakannya sesuai dengan isi Surat Perjanjian.

1.13 Penanggung Jawab Kontraktor


Penanggungjawab kontraktor terdiri atas jajaran manajemen dari kontraktor dan
pelaksana pekerjaan di lapangan.

1.14 Kualifikasi Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang digunakan hendaknya tenaga yang ahli/terlatih dan berpengalaman
pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
ketentuan/petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Kontraktor Pelaksana wajib mengajukan nama-nama personil yang akan menangani


pekerjaan sesuai kontrak untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

1.15 Gambar Rencana


a. Gambar Rencana untuk proyek ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
dokumen Kontrak. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi masih mungkin diadakan
dalam masa pelaksanaan.

Kontaktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan


Spesifikasi ini maupun spesifikasi yang lainnya dan tidak dibenarkan untuk menarik
keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada Gambar rencana
atau perbedaan antara Gambar Rencana dan isi Spesifikasi.

Direksi / Konsultan Pengawas / Konsultan Manajemen Konstruksi akan mengoreksi


dan menjelaskan Gambar Rencana tersebut untuk kelengkapan yang telah disebut
dalam Spesifikasi. Dimensi dalam Gambar Rencana harus dihitung dengan teliti dan
tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa Gambar Rencana tersebut dibuat pada
skala yang benar, kecuali atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas / Konsultan
Manajemen Konstruksi.
Penyimpangan antara keadaan lapangan terhadap Gambar Rencana akan ditentukan
selanjutnya oleh Direksi / Konsultan Pengawas / Konsultan Manajemen Konstruksi
dan akan disampaikan kepada Kontraktor secara tertulis.

Kontraktor harus membuat Shop Drawing sebelum memulai suatu pekerjaan untuk
mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas / Konsultan Manajemen
Konstruksi.

b. Ketidak sesuaian antara Gambar Rencana dan Uraian & Syarat-syarat.

Bilamana ada ketidaksesuaian antara Gambar-gambar Rencana, dan Spesifikasi


Pekerjan dengan Syarat-syarat Umum maupun Syarat-syarat Khusus, maka hal ini
harus segera dilaporkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas / Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk selanjutnya diputuskan oleh Pemberi Tugas.

c. Perbedaan Antara Item Pekerjaan Dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi.

Kontraktor tidak dibenarkan mengajukan biaya tambahan atau menarik keuntungan


apabila dalam hal ini terdapat perbedaan antara item pekerjaan dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi. Dalam hal ini Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan
tersebut sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini tanpa biaya tambahan.

Gambar - Gambar untuk pelelangan dan kontrak Proyek (Gambar - Gambar Kontrak)
disajikan dalam lampiran dokumen lelang.

1.16 Laporan
1.16.1 Laporan Harian
a. Kontraktor wajib membuat Laporan Harian dalam rangkap 4 (empat) yang
berisikan keterangan tentang :

- Jumlah tenaga kerja

- Jumlah bahan yang didatangkan, digunakan, ditolak.

- Jenis dan jumlah pekerjaan yang dilaksanakan

- Nota/catatan/penugasan dari Manajemen Konstruksi.

- Pekerjaan tambah/kurang

- Kegiatan administrasi (surat menyurat)


Laporan Harian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas / Konsultan Manajemen Konstruksi sebelum diedarkan lebih
lanjut kepada pihak pihak yang bersangkutan.

b. Bentuk Laporan Harian akan diberikan oleh Direksi / Konsultan Pengawas /


Konsultan Manajemen Konstruksi. Kelalaian Kontraktor untuk membuat
Laporan Harian dianggap sebagai ketidakseriusan Kontraktor yang akan
mengakibatkan dihentikannya pekerjaan dengan akibat sepenuhnya
merupakan tanggung jawab Kontraktor.

1.16.2 Laporan Mingguan


Berdasarkan pada Laporan laporan Harian tersebut, Direksi / Konultan
Pengawas / Konsultan Manajemen Konstruksi akan memuat Laporan Mingguan
dilengkapi dengan penilaian Pengawas Lapangan atas kegiatan teknis dan non
teknis Kontraktor.

Laporan Mingguan ini kemudian akan diedarkan kepada Pemberi Tugas,


Pimpinan Proyek dan Instansi instansi yang berkaitan.

1.16.3 Laporan Bulanan


Kontraktor Pelaksana diwajibkan juga membuat laporan bulanan yang
berisikan semua kegiatan pada bulan yang bersangkutan termasuk hambatan-
hambatan yang dihadapi, perubahan-perubahan pelaksanaan yang telah
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas yang
dilengkapi dengan Gambar Rencana. Laporan bulanan harus dijilid sebanyak 5
(lima) set dan harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
paling lambat tanggal
10 (sepuluh) pada bulan berikutnya.

1.16.4 Laporan Khusus


Pelaporan mengenai hal-hal yang khusus yang tidak tercatat baik pada laporan
harian, mingguan, bulanan, akhir proyek maupun laporan masa pemeliharaan,
akan dituliskan pada laporan khusus proyek yang ditambahkan pada lampiran.

1.16.5 Laporan Akhir Proyek


Kontraktor Pelaksana diwajibkan membuat laporan akhir proyek setelah proyek
dinyatakan selesai dan dapat diterima oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas. Laporan ini berupa rekapitulasi dari laporan bulanan yang harus
memuat semua perubahan-perubahan penting selama berlangsungnya
proyek. Laporan ini 10
dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) dan diserahkan selambat- lambatnya 30
(tiga puluh) hari setelah masa pemeliharaan.

1.16.6 Format Laporan


Kontraktor Pelaksana diwajibkan mengusulkan format laporan harian,
mingguan dan bulanan untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

1.16.7 As Built Drawing


a. Pemborong akan menyiapkan dan menyimpan suatu himpunan lengkap
arsip "as-built drawing terbaru" dari semua pekerjaan permanen diatas
blueprint yang akan dikoreksi setiap hari dan akan menunjukan tiap - tiap
perubahan dari gambar - gambar kontrak atau Shop Drawing yang
sudah disetujui mencakup lokasi as built yang betul, jenis - jenis pekerjaan
dan ukuran, dan lain - lain. Kumpulan gambar ini harus disimpan di Kantor
Proyek milik Kontraktor, dan harus dapat ditunjukkan setiap saat untuk
diperiksa oleh Pengawas Lapangan. Gambar - gambar tersebut harus
digunakan hanya untuk keperluan pendataan.

b. Sebagai tambahan, Pemborong dengan biaya sendiri, menyiapkan dan


menyerahkan kepada Pengawas Lapangan gambar - gambar as - built dari
pekerjaan - pekerjaan permanent menyeluruh yang diperlukan sesuai
Kontrak, yang akan menunjukan keseluruhan pekerjaan permanent yang
sudah dilaksanakan. Sebagian gambar akan disiapkan untuk bagian
pekerjaan yang diselesaikan sebagai proses pekerjaan dan akan
disampaikan Pengawas Lapangan untuk persetujuan dan pemeriksaan
nomor urut, dan lain - lain, dan nomor gambar final akan dimasukkan
ketika semua gambar - gambar as - built diselesaikan dan diautr dengan
semestinya.

c. Pemborong akan menyampaikan 1 (satu) gambar asli dan 5 nya (lima)


salinan, dan 1 (satu) keping Compact Disk (CD) dan 5 (lima) salinan
gambar
- gambar as - built drawing dengan ukuran A3 terhadap pekerjaan -
pekerjaan yang sudah selesai. Sebelum persiapan gambar - gambar,
Pemboron harus memperoleh persetujuan dari Pengawas Lapangan
menyangkut ukuran gambar, mutu, kertas kalkir, metoda penyajian gambar
dan detail yan lain - lain. Tidak ada sertifikat terhadap pekerjaan yang
sudah diselesaikan tersebut
akan diberikan oleh Pengawas Lapangan, sebelum Kontraktor menyerahkan
gambar as - built sebagaimana dimaksud di sini.
BAB 2
SPESIFIKASI TEKNIS

1. Lokasi Pekerjaan Pelabuhan Kabil Batam


2. Jadwal (Time 2.1. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat untuk rencana
Schedule) pelaksanaan pekerjaan, agar kemajuan pekerjaan dapat
dievaluasi ketepatan waktunya.
2.2. Dalam batas waktu yang diberikan, Kontraktor wajib
menyiapkan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang harus
diserahkan dan mendapat persetujuan Konsultan Supervisi
dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang
memperlihatkan
urutan kegiatan yang direncanakan dalam melaksanakan
pekerjaan.
Kontraktor harus mempunyai jadwal pelaksanaan
pengerukan
setelah mempelajari data relevan, koordinasi dengan instansi
terkait, kemungkinan hambatan dalam pelaksanaan
pekerjaan,
pemilihan peralatan yang akan digunakan, yang mencakup
kegiatan waktu yaitu Mobilisasi peralatan keruk, Persiapan
Lapangan, Resounding (bila diperlukan), Progress Sounding
dan Final Sounding;
2.3. Semua perintah secara tertulis dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) tentang adanya kelainan-kelainan dan atau
keterlambatan di dalam pelaksanaan harus dicatat dan
dilaksanakan oleh Konsultan Supervisi dan Kontraktor.
2.4. Semua perintah secara tertulis dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) tentang adanya kelainan-kelainan dan atau
keterlambatan di dalam pelaksanaan harus dicatat dan
dilaksanakan oleh Konsultan Supervisi dan Kontraktor.

3. Pelaporan 3.1. Laporan prestasi volume pekerjaan mingguan diserahkan


pada kesempatan pertama dan minggu berikutnya kepada
pengguna barang/jasa.
3.2. Laporan prestasi volume pekerjaan setiap bulan, dirinci sebagai berikut
a. Volume pekerjaan pada bulan bersangkutan
b. Volume pekerjaan kumulatif sampai dengan bulan
sebelumnya
c. Total volume kumulatif sampai dengan bulan yang
bersangkutan

4. Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan meliputi pekerjaan di perairan yaitu sebagai


berikut:

4.1. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan keruk/kapal


keruk dan personil.
4.2. Melaksanakan pekerjaan pengerukan dengan data
sebagai berikut :
a. Lokasi yang dikeruk : Alur Pelayaran/Kolam
Pelabuhan (Lihat peta
predredge sounding)
b. Luas yang dikeruk : (Lihat peta predredge
sounding)
c. Desain kedalaman keruk : sesuai gambar desain
d. Slope/kemiringan : sesuai gambar desain
e. Volume Keruk Total : 505.000 m³
f. Jenis material keruk : Lempung dengan
campuan Pasir
4.3. Menyiapkan dan memasang tanda-tanda kerja keruk
beserta posisi yang diperlukan guna memungkinkan
peralatan keruk dan alat bantunya bekerja teratur, efektif
dan efisien.
4.4. Melaksanakan pekerjaan pengerukan dan pengangkutan
serta pembuangan material hasil pengerukan.
4.5. Melaksanakan progress sounding (pemeruman
kemajuan pelaksanaan pekerjaan) sebagai dasar dalam
penagihan termin pembayaran dan final sounding untuk
mengetahui selesainya pekerjaan pengerukan
4.6. Selama kapal keruk bekerja diprioritaskan kapal-kapal yang
akan menuju dari/ke pelabuhan setempat dapat melintas alur
pelayaran dengan aman
5. Dumping Area Material hasil kerukan harus dibuang pada tempat yang telah
(Area Pembuangan) direkomendasikan oleh Pemberi Tugas.

6. Waktu Pelaksanaan 6.1. Yang dimaksud dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kurun waktu tertentu dimana didalamnya sudah
mencakup waktu mobilisasi alat, waktu pelaksanaan
pengerukan dan waktu pelaksanaan pemeruman.
6.2. Pekerjaan harus sudah diselesaikan dalam kurun waktu
terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
ditandatangani sampai dengan berakhirnya Kontrak.

7. Pedoman 7.1. Gambar/peta situasi yang merupakan rencana pengerukan


Pelaksanaan antara lain areal keruk, jarak terhadap bangunan sekitarnya
Pekerjaan dan kedalamannya.
7.2. Gambar-gambar konstruksi bangunan di sekitar daerah
keruk.
7.3. Peta predredge sounding skala 1:2500 untuk areal alur
pelayaran dan skala 1:1000 untuk areal kolam pelabuhan.
7.4. Posisi pembuangan hasil pengerukan harus diberikan
tanda/pelampung yang dapat dilihat baik siang/malam hari.
7.5. Potongan-potongan melintang yang dapat menunjukan
dimensi profil serta kemiringan tepian (side-slope) dan
posisinya terhadap bangunan sekitarnya yang dapat
mewakili masing-masing tempat yang secara khusus
mempunyai perbedaan antara satu tempat dan tempat
lainnya.
7.6. Data tersebut pada butir 7.1, 7.2, 7.3, 7.4, dan 7.5 di atas
disiapkan oleh pengguna barang/jasa.

8. Metode Kontraktor harus menyampaikan detail dari metode rencana pada


Pelaksanaan kesempatan pertama sebelum memulai pekerjaan pengerukan
Pekerjaan untuk disetujui oleh konsultan supervisi sebagai berikut:

a. Jumlah dan jenis peralatan keruk;


b. Metode dan waktu pelaksanaan pengerukan dan pembuangan
hasil material keruk, termasuk detail dari produksi keruk dan
ritase keruk;
c. Jadwal pelaksanaan;
d. Pengukuran dan pencatatan posisi peralatan keruk;
e. Keselamatan kerja serta komunikasi dengan kapal lain dan
syahbandar;
f. Metode pengawasan dan monitoring progress pekerjaan;
g. Metode pengawasan dan monitoring lingkungan;
h. Keselamatan lalu lintas laut;
i. Sistem dan peralatan survei batimetri

9. Peralatan Kerja 9.1. Peralatan kapal keruk yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan pengerukan, adalah:

Kapal Keruk tipe Grab Dredger/Clamsheel, CSD (Cutter


Suction Dredger)

Ukuran, kapasitas dan jumlah peralatan keruk tersebut harus


mampu menyelesaikan pekerjaan pengerukan sebelum
waktu berakhirnya kontrak dan dengan kondisi laik laut

9.2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) wajib melakukan


verifikasi terhadap ukuran, kapasitas dan jumlah peralatan
keruk utama oleh ahli ukur kapal yang bersertifikat pada
pelabuhan terdekat.

9.3. Kapal keruk dan alat bantunya wajib berada dan siap
beroperasi dilokasi kerja paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

9.4. Peralatan keruk harus dilengkapi alat/system positioning dan


pengukur kedalaman untuk keakuratan area dan kedalaman
keruk.

9.5. Untuk Area Dumping Area di perlukan Peralatan sebagai


berikut:

1. Excavator = 2 Unit
2. Bulldozer = 1 Unit

3. Dumptruck = 20 Unit

9.6. Dalam hal peralatan keruk dan peralatan di area dumping


tidak berada dilokasi kerja paling lambat 30 (tiga puluh) hari
maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan mengikuti
ketentuan yang terdapat dalam klausul kontrak kritis.

9.7. Dalam pelaksanaan pekerjaan Kontraktor akan mengganti


peralatan yang sejenis, harus melaporkan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) / Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) yang sebelumnya dievaluasi oleh Konsultan
Supervisi.

9.8. Pada prinsipnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak


keberatan apabila dalam pelaksanakan pekerjaan Kontraktor
bermaksud ingin menambah jumlah peralatan untuk
meningkatkan kapasitas pengerukan guna mempercepat
penyelesaian pekerjaan dari yang telah ditentukan pengguna
barang/jasa, untuk penambahan peralatan tersebut tidak akan
diadakan penambahan biaya.

9.9. Dalam melaksanakan pengerukan, untuk pemeruman


kedalaman (sounding), Kontraktor wajib menyiapkan
instrumen survei minimal sebagai berikut:

a. Boat Service = 1 (satu) unit


b. Echo Sounder = 1 (satu) unit
c. GPS = 1 (satu) unit
d. Theodolite = 2 (dua) unit
e. Peralatan gambar = 1 (satu) set
f. Peralatan keselamatan kerja = 1 (satu) paket
g. Surveyor yang berpengalaman = 2 (dua) orang

9.10. Kontraktor harus menjamin kondisi peralatan yang


dipergunakan selalu berada dalam kondisi baik dan
menyediakan sparepart/suku cadang pengganti peralatan
sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan pengerukan tidak
terjadi kerusakan-kerusakan yang dapat menghambat
pelaksanaan pekerjaan.

9.11. Dalam hal terjadi kerusakan pada peralatan/perlengkapan,


maka Kontraktor wajib segera mengatasinya atau mengganti
peralatan/perlengkapan tersebut tanpa menimbulkan
hambatan-hambatan kerja.
10. Ketentuan 10.1. Kontraktor diberi kebebasan untuk memilih metode kerja
Pelaksanaan Kerja yang diinginkan dalam melaksanakan pekerjaan ini dan
melampirkan metode kerja tersebut pada surat penawaran.

10.2. Kontraktor wajib menyediakan dan memasang sarana


navigasi/rambu-rambu yang diperlukan selama pekerjaan
pengerukan berlangsung, sesuai dengan peraturan
peraturan/ketentuan-ketentuan yang berlaku, demikian pula
pada daerah pembuangan (dumping area).

10.3. Kontraktor wajib membuat laporan harian terkait dengan jam


kerja, waktu pengerukan dimulai dari pekerjaan keruk, olah
gerak kapal, mobilisasi dan demobilisasi ke dumping area
yang selanjutnya dicatat di dalam buku jurnal kapal

10.4. Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor


diwajibkan membuat laporan harian, mingguan dan bulanan
secara tertulis dan diserahkan kepada Konsultan Supervisi
untuk dievaluasi dan kemudian disampaikan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara periodik.

10.5. Dalam melaksanakan pengerukan untuk pemeruman


kedalaman (sounding) dan pengolahan datanya disyaratkan:

a. Mempergunakan personil yang terampil/ tenaga ahli


yang sewaktu-waktu dapat dicek kebenarannya.

b. Pelaksanaan Pemeruman dilakukan sebelum pekerjaan


pengerukan sebagai steakout pekerjaan.
c. Untuk kebenaran pasang surut dilakukan pembacaan
palem, pasang surut yang dilevel terhadap Benchmark
yang sudah ada.

d. Alat yang dipergunakan untuk pemeruman disyaratkan


mempergunakan Echosounder yang mempunyai
ketelitian yang tinggi serta koreksi minimal.

e. Jarak spasi pemeruman di daerah lokasi pengerukan


minimal 25 m dan maksimal 35 m untuk skala 1:2.500
untuk alur pelayaran sedangkan untuk kolam pelabuhan
minimal 5 m dan maksimal 10 m dengan skala 1:1.000.

f. Kontraktor diperkenankan melaksanakan progress


sounding yang sekaligus dapat merupakan pra final
sounding apabila pelaksanaan pekerjaan pengerukan
dianggap telah selesai.

10.6. Seluruh material diatas garis kedalaman rencana didalam


batas yang ditunjukan didalam gambar desain, harus dikeruk
dan dibuang.

10.7. Material yang dikeruk dibawah garis rencana yang


ditentukan, tidak diperhitungkan sebagai prestasi pekerjaan.

10.8. Kontraktor bertanggung jawab atas kehilangan atau


kerusakan yang terjadi akibat kelalaian/kecerobohan atau
kesalahan pelaksanaan pekerjaan.
11. Tide Gauge / Pole 11.1. Kontraktor diwajibkan untuk membuat/mendirikan alat
(Alat Pengukur pengukur pasang surut (tide gauges/poles) yang berdekatan
Pasang Surut) dengan lokasi pekerjaan, sehingga setiap saat ketinggian
pasang surut dapat diamati.

12. Pengukuran 12.1. Pengerukan diukur dalam satuan meter kubik, ditentukan
Volume Pengerukan berdasarkan pengukuran sebelum dan sesudah pengerukan.
12.2. Perhitungan volume keruk yang pengerukannya
dilaksanakan oleh Kontraktor dihitung berdasarkan volume
profil.
12.3. Volume profil berdasarkan desain alur sesuai gambar peta
predredge sounding. Dalam perhitungan volume tersebut
sudah dimasukan faktor dan perkiraan pengendapan/siltation
rate yang terjadi selama pelaksanaan pengerukan.
12.4. Perhitungan volume untuk menentukan pekerjaan selama
pelaksanaan dihitung berdasarkan volume profil hasil
progress sounding untuk dijadikan dasar pembayaran oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kepada Kontraktor.

13. Pengukuran 13.1. Predredge sounding adalah pekerjaan pemeruman


(sounding) awal yang dilaksanakan sebelum diadakan
pekerjaan pengerukan oleh Tim Survei Direktorat
Kepelabuhanan didampingi Distrik Navigasi setempat. Data
yang dihasilkan berupa Peta Batimetri dan perhitungan
volume keruk yang digunakan sebagai dasar penentuan
perhitungan volume dan desain kedalaman pekerjaan
pengerukan.
13.2. Resounding adalah Pekerjaan pemeruman (sounding) ulang
yang dilaksanakan Kontraktor Pelaksana didampingi
Konsultan Supervisi sebelum pelaksanaan kegiatan
pengerukan, apabila pelaksanaan pekerjaan pengerukan
dilaksanakan melebihi jangka waktu pelaksanaan
pemeruman awal (predredge sounding) minimal 2 (dua)
bulan. Data yang dihasilkan digunakan sebagai dasar dalam
pekerjaan pengerukan.
13.3. Dalam hal hasil pelaksanaan Resounding terjadi perubahan
melebihi 10% dari desain kontrak, PPK dapat mengusulkan
perubahan desain kepada Direktorat Kepelabuhanan dengan
melampirkan data hasil pemeruman (sounding).
13.4. Progress sounding adalah pekerjaan pemeruman (sounding)
untuk mengetahui hasil kemajuan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor didampingi Konsultan
Supervisi, Tim Teknis dari Unit Kerja, Tim Survei
Direktorat Kepelabuhanan serta Distrik Navigasi setempat
dengan melampirkan data hasil pemeruman (sounding).
13.5. Final Sounding adalah pekerjaan pemeruman (sounding)
akhir yang dilaksanakan setelah pekerjaan pengerukan selesai

20
yang dilaksanakan oleh Konsultan Supervisi didampingi
oleh Tim Survei Direktorat Kepelabuhanan, Tim Teknis dari
Unit Kerja, serta Distrik Navigasi setempat. Hasil
pemeruman (sounding) akhir disetujui oleh Konsultan
Supervisi yang selanjutnya ditetapkan oleh PPK. Hasil
pelaksanaan Final Sounding digunakan sebagai dasar
penentuan akhir perhitungan volume dan desain kedalaman
pekerjaan pengerukan.
13.6. Penyampaian data hasil pemeruman predredge sounding,
resounding, progress sounding dan final sounding, meliputi:
a. RAW data dari echosounder;
b. Data roll echosounder;
c. Hasil pencatatan manual pasang surut;
d. Peta batimetri;
e. Perhitungan profil volume keruk.
13.7. Pengukuran kedalaman baik pada saat predredge sounding,
progress sounding dan final sounding dilakukan dengan
echosounder dengan frekuensi tinggi.
13.8. Dalam hal pada pelaksanaan seluruh kegiatan pemeruman
(sounding) yang tidak didampingi oleh perwakilan
pengawasan yang ditunjuk oleh Pemberi Kerja, dianggap
tidak sah dan tidak diakui.
14. Supervisi dan 14.1. Kontraktor wajib berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat
Monitoring serta Komitmen (PPK) dan Konsultan Supervisi dalam mengatasi
Pengendalian permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan
pengerukan.
Teknis
14.2. Supervisi selama pelaksanaan pekerjaan pengerukan adalah
mengikat dan merupakan syarat bagi laporanlaporan hasil
pekerjaan pengerukan.
14.3. Monitoring dan pengendalian teknis pekerjaan pengerukan
dilakukan oleh Pemberi Kerja

15. Output Pekerjaan 15.1. Pelaksanaan pekerjaan pengerukan harus memenuhi hal-hal
Pengerukan sebagai berikut:
15.2. Dalam hal terjadi perbedaan terhadap angka 15.1 butir a, b dan

16. Penerimaan
Pekerjaan c maka yang dipergunakan adalah tercapainya desain profil
kedalaman, lebar, dan slope kemiringan
16.1. Berdasarkan progress sounding terakhir yang dilaksanakan
oleh Kontraktor yang menyatakan pekerjaan tersebut telah
memenuhi angka 15.1 dan mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Supervisi, maka Kontraktor menyampaikan surat
pemberitahuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
yang menyatakan pekerjaan tersebut telah selesai
dilaksanakan. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah
surat pemberitahuan tersebut diterima, pelaksanaan final
sounding harus sudah dimulai oleh Konsultan Supervisi.
16.2. Bila ternyata dari hasil final sounding yang dilakukan oleh
Konsultan Supervisi berdasarkan permintaan Kontraktor,
terdapat desain yang disyaratkan belum dipenuhi, maka
Kontraktor harus melakukan pengerukan ulang dan diadakan
final sounding kembali oleh Konsultan Supervisi atas beban
Kontraktor.
16.3. Serah Terima Pekerjaan Pengerukan dilaksanakan setelah
Peta Batimetri, Data Echosounder serta perhitungan volume
keruk hasil survei final sounding dan persyaratan
administrasi lainnya dinyatakan lengkap oleh Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan. Serah terima tersebut
dituangkan dalam berita
acara serah terima pekerjaan pengerukan.
17. Lain – lain 17.1. Pekerjaan pengerukan ini tidak termasuk
pengangkatan/pembersihan wreck yang ditemui pada lokasi
pekerjaan atau benda-benda keras lainnya.
17.2. Dalam pelaksanaan pekerjaan harus sepenuhnya
diperhitungkan kebutuhan operasional dari pelabuhan dan
selalu berkoordinasi dengan Konsultan Supervisi dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) sehingga gangguan terhadap
operasional pelabuhan dapat ditekan semaksimal mungkin.
Kontraktor diwajibkan membuat laporan harian sesuai
dengan yang telah ditentukan dan dikirim setiap minggu
kepada pemberi pekerjaan.
17.3. Apabila karena satu dan lain-lain hal kecelakaan, Tubrukan,
Benturan antara kapal keruk dan kapal niaga atau alat apung
dan bengunan lainnya, maka sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor untuk menyelesaikannya sesuai peraturan-
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
17.4. Laporan akhir hasil pekerjaan pengerukan agar diserahkan
kepada Pemberi Tugas.

Anda mungkin juga menyukai