Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

Term of Reference (ToR)

KEGIATAN
PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI

PAKET KEGIATAN
KAJIAN DREDGING PASIR LAUT
KOTA TARAKAN

PEMERINTAH KOTA TARAKAN


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG
2011

1
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN KAJIAN DREDGING PASIR LAUT
TAHUN ANGGARAN 2011

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


.
Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi di kota Tarakan semakin membaik
seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan aktivitas kegiatan
pembangunan disegala bidang, sehingga mengakibatkan tekanan terhadap ruang
semakin besar. Berbagai aktivitas pembangunan yang dilakukan oleh warga yang
memanfaatkan lahan yang ada akan memberikan dampak pada keseimbangan
lingkungan di pulau Tarakan ini. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut perlu
mendapatkan perhatian serius dan perlu dikendalikan,agar tidak menimbulkan
dampak negative. Diantaranya pemotongan bukit dan pengupasan permukaan
tanah/lahan lainnya, yang bertujuan pengembangan permukiman, perumahan dan
penambangan pasir guna kebutuhan bahan bangunan, karena diwilayah kota
Tarakan tidak terdapat deposit areal pasir yang besar. Kegiatan ini sudah
berlangsung cukup lama dan dilakukan terus-menerus sehingga menyebabkan
sidementasi berupa larutan pasir dipenampang sungai-sungai atau saluran-saluran
yang ada di Tarakan, dan ada sebagian terbawa arus aliran air hingga sampai
kemuara sungai. Didepan muara aliran akan menyebar dan kecepatan aliran
berkurang sehingga tidak mampu mengerosi semua sedimen yang telah
diendapkan. Dengan demikian dalam satu siklus pasang surut jumlah sidemen
lebih banyak dari pada yang tererosi, maka terjadi endapan didepan mulut sungai
atau saluran yang ada dipulau Tarakan. Proses tersebut terjadi terus menerus
sehingga muara sungai atau saluran akan maju kearah laut membentuk delta.
Dengan fenomena semacam ini tidak menutup kemungkinan jika sumber daya
alam berupa galian tambang pasir didaratan semakin sulit didapat maka sumber
daya kelautan berupa pasir laut dapat menjadi tumpuan harapan bagi
kesinambungan kebutuhan bahan bangunan guna peningkatan pembangunan
ekonomi kota Tarakan, sehingga timbul pertanyaan boleh atau tidak
penambangan/penggalian pasir laut dilaksanakan.

Untuk menjawab pertanyaan diatas maka perlu untuk dilakukan studi


Kajian Dredging Pasir Laut dan sekaligus sebagai antisipasi kemungkinan
terjadinya kerusakan lingkungan diwilayah pesisir pulau Tarakan yang berdampak
bagi masyarakat untuk jangka pendek atau jangka panjang, guna mewujudkan

2
pembangunan yang berkesinambungan dikota Tarakan diwilayah bagian utara
Provinsi Kalimantan Timur.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN

Maksud dan tujuan dilaksanakannya Kajian Dredging Pasir Laut ini


adalah untuk menyusun suatu dokumen tentang permasalahan yang akan timbul
jika sekiranya dilakukan penambangan/pengerukan pasir laut yang akan
digunakan sebagai salah satu bahan material timbunan untuk pekerjaan kegiatan
pelaksanaan pembangunan. Sedangkan tujuan dari penyusunan kajian dredging
pasir laut ini adalah untuk mendapatkan hasil kajian secara ilmiah dengan dasar-
dasar teori yang syahih dan dapat dipertanggung jawabkan, agar nantinya dapat
memberikan gambaran situasi dan kondisi lapangan serta permasalahannya
secara jelas dan terinci, sehingga dapat memberikan solusi terbaik dan
rekomendasi kepada pihak pemerintah kota Tarakan tentang dampak atau boleh
tidaknya dilakukan penambangan/pengambilan pasir laut yang akan digunakan
sebagai salah satu material bahan timbunan kegiatan pembangunan.

Jika hasil kajian ini memperbolehkan adanya penambangan pasir dilaut


maka dapat disebutkan dasar alasan secara teknis dan ilmiah, bagaimana metode,
cara kerja dan manfaatnya serta dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan
sekitar. Begitu pula jika kajian ini tidak memperbolehkan adanya penambangan
dilaut, maka dapat disebutkan alasannya seperti diatas, apa sebab dan mengapa
tidak diperbolehkan disertai akibat dan dampak / pengaruhnya jika penambangan
pasir tersebut tetap dilaksanakan.

II. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan kegiatan penyusunan Kajian Dredging Pasir Laut


yang meliputi seluruh wilayah pesisir pantai kota Tarakan. Sedangkankan ruang
lingkup tugas pelaksanaan penyusunan kajian dredging pasir laut ini meliputi hal-
hal seperti dibawah ini.

a. Pengumpulan dan konsolidasi data terkait.

Penyusunan kegiatan kajian dredging pasir laut atau hasil kajian yang
berkaitan dengan pemanfaatan pasir laut sebagai material timbunan yang sudah
pernah dilaksanakan di berbagai daerah dapat dipergunakan sebagai referensi.
Demikian juga dengan ketersediaan peta-peta dan data-data yang diperoleh dari

3
kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Dinas/Instansi kota Tarakan. Yang perlu
dilakukan adalah mengkoordinasikan ketersedian bahan refrensi atau data base
yang ada, yang nantinya di pergunakan adalah data yang terkini (up to date).

b. Inventarisasi kondisi dan masalah.

Dari data-data yang dikumpulkan, berupa data sekunder dan hasil tinjauan
lapangan dilakukan inventarisasi masalah dan tentukan permasalahan yang
berkaitan dengan pengerukan pasir laut yang harus ditangani, dan selanjutnya
tentukan langkah-langkah penanganan di titik-titik lokasi yang akan dilakukan
penelitian dan pengkajian secara tepat dan akurat.

c. Survai lapangan.

Kegiatan survai lapangan harus dilakukan dengan cermat guna


memperbaharui dan melengkapi data-data yang dianggap masih kurang, seperti
umumnya kegiatan penelitian atau kajian dredging pasir laut, yang antara lain
survai hiro-oseanografi, pasang surut pantai, komponen lingkungan,geologi dan
survai kondisi sosial ekonomi.

d. Pengolahan dan analisa data.

Pengolahan dan analisa data terutama ditujukan untuk memperoleh peta


dasar, melakukan kajian dan evaluasi perkembangan pembangunan yang ada
diwilayah pesisir pantai pulau Tarakan serta pemetaan kebutuhan dan pola
penanganan pasir laut.

e. Penyusunan dan analisa kajian pasir laut.

Kegiatan pada tahap ini untuk mengetahui alternatif alternatif pola


penanganan kegiatan pengambilan/penambangan pasir laut berdasarkan kajian
dan analisa kecepatan arus, pergerakan gelombang dan konsentrasi padatan
suspensi yang terjadi pada titik-titik lokasi seluruh wilayah pesisir pantai pulau
Tarakan. Berikut keuntungan, kerugian masing masing alternatif sehingga dapat
ditentukan alternatif penanganan penanggulangan erosi dan abrasi yang paling
menguntungkan ditinjau dari sisi pandang secara komprehensif, pada lokasi dan
titik titik yang rentan terhadap bahaya erosi dan abrasi pantai. Pilihan alternatif
yang terbaik dari beberapa alternatif dilakukan dengan system scorsing dengan
kriteria kriteria antara lain biaya, efektif penanganan masalah, kemudahan
pelaksanaan dan lain-lain seperti masalah sosial, budaya dan lingkungan.

4
III. JASA KONSULTAN YANG DIBUTUHKAN

3.1 Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan untuk kegiatan Kajian dredging pasir laut kota
Tarakan ini adalah 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

3.2 Pembiayaan Kegiatan

Alokasi dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah melalui
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tarakan Tahun 2011 yang
dibebankan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan.

3.3 Tenaga yang dibutuhkan


Tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :

a. Tenaga Ahli

1. Ahli Oseanografi (Team Leader)


Team leader memiliki latar belakang pendidikan S-2 Teknik Kelautan /
Oseanografi yang berpengalaman dibidangnya minimal 5 tahun dan
berpengetahuan luas dibidang teknik kelautan antara lain analisa arus,
gelombang, angin, transportasi sedimen dan kedalaman/lapisan pasir
laut/pantai dan dibuktikan dengan daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae)
bermaterai.
2. Ahli Teknik Pantai
Memiliki latar belakang pendidikan S-2 Teknik Pantai yang berpengalaman
dibidangnya minimal 3 tahun dan berpengetahuan luas dibidang teknik pantai
antara lain analisa arus, gelombang, angin, transportasi sedimen,
kedalaman/lapisan pasir laut/pantai dan dibuktikan dengan daftar riwayat
hidup (Curriculum Vitae) bermaterai.
3. Ahli Mekanika Tanah
Memiliki latar belakang pendidikan S-2 Teknik Sipil Geoteknik yang
berpengalaman dibidangnya minimal 3 tahun atau S-1 Teknik Sipil / Teknik
Geologi yang berpengalaman dibidangnya minimal 5 tahun, memiliki SKA
bidang keahlian Geoteknik dan berpengetahuan luas dibidang mekanika tanah
dan batuan terutama pada bangunan pengaman pantai atau prasarana
pantai/keairan dan dibuktikan dengan daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae)
bermaterai.

5
4. Ahli Geodesi
Memiliki latar belakang pendidikan S-2 Teknik Geodesi yang berpengalaman
minimal 3 tahun atau S-1 Teknik Geodesi berpengalaman minimal 5 tahun,
memiliki SKA bidang keahlian Bathimetri dan berpengetahuan luas dibidang
survey dan pemetaan atau pencitraan/penginderaan jarak jauh dibuktikan
dengan daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae) bermaterai.
5. Ahli Geologi
Memiliki latar belakang pendidikan S-2 Teknik Geologi / Teknik Sipil
Geoteknik yang berpengalaman minimal 3 tahun atau S-1 Teknik Geologi
yang berpengalaman minimal 5 tahun, memiliki SKA bidang keahlian
Geologi dan berpengetahuan luas dibidang analisa struktur tanah/batuan
untuk wilayah pesisir dan pantai dan dibuktikan dengan daftar riwayat hidup
(Curriculum Vitae) bermaterai.
6. Ahli Lingkungan
Memiliki latar belakang pendidikan S-2 Teknik Lingkungan yang
berpengalaman minimal 3 tahun atau S-1 Teknik Lingkungan yang
berpengalaman minimal 5 tahun, memiliki SKA bidang keahlian AMDAL dan
berpengetahuan luas dalam menyusun analisa mengenai dampak lingkungan
khususnya di wilayah pesisir/pantai dan dibuktikan dengan daftar riwayat
hidup (Curriculum Vitae) bermaterai.

b. Tenaga Sub Profesional


1. Asisten Ahli Teknik Pantai
Memiliki latar belakang pendidikan S-1 Teknik Sipil / Teknik Sipil Pantai /
Teknik Pantai yang berpengalaman dibidangnya minimal 5 tahun yang
dibuktikan dengan daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae) bermaterai.
2. Asisten Ahli Mekanika Tanah
Memiliki latar belakang pendidikan S-1 Teknik Sipil / Teknik Sipil Geoteknik
yang berpengalaman dibidangnya minimal 5 tahun yang dibuktikan dengan
daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae) bermaterai.
3. Operator CAD/Draftman
Memiliki latar belakang pendidikan S-1/D-3 bidang ke-Teknik-an yang
berpengalaman dibidang Computer Aided Design / Gambar Teknik minimal 3
tahun yang dibuktikan dengan daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae)
bermaterai.

6
c. Tenaga Teknis
1. Tenaga Surveyor
Memiliki latar belakang pendidikan S-1 Teknik Sipil/ Teknik Geodesi/Teknik
Geologi yang berpengalaman dibidangnya minimal 3 tahun atau D-3 Teknik
Sipil/Teknik Geodesi/Teknik Geologi/Survey Pemetaan yang berpengalaman
dibidangnya minimal 5 tahun yang dibuktikan dengan daftar riwayat hidup
(Curriculum Vitae) bermaterai.

d. Tenaga Pendukung
Tenaga pendukung yang diperlukan antara lain tenaga administrasi, operator
komputer, driver dan tenaga pembantu pengukuran/survey sesuai dengan
kebutuhan.

IV. PENYERAHAN LAPORAN

4.1 Pelaporan

Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan Kajian Dredging Pasir Laut Kota Tarakan
terdiri atas:

1. Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan ini harus disampaikan oleh Konsultan perencana


sebanyak 5 (lima) buku/eksemplar, paling lambat 3 (tiga) minggu setelah
diterimanya surat perintah mulai kerja (SPMK) dan berisi antara lain
penjelasan secara garis besar kondisi dan lokasi kegiatan ini, permasalahan
yang dihadapi, Metodologi, sistem pendekatan dan mekanisme pekerjaan serta
program dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Format laporan adalah ukuran A4.

2. Laporan Fakta dan Analisis

Laporan ini sebagai laporan antara berisikan data survai lapangan lengkap
dan informasi dasar serta metode analisis keadaan wilayah yang dikaji disertai
pendekatan yang dipergunakan. Laporan ini diserahkan dalam waktu kurang
dari 60 (enam puluh) hari kalender setelah diterimanya surat perintah mulai
kerja (SPMK). Laporan Antara ini harus dipresentasikan oleh pihak konsultan
yang dipercaya dihadapan tim asistensi dilingkungan bidang Pengairan dan
Sumber Daya Air, perguruan tinggi serta Instansi yang terkait di Kota
Tarakan.

7
Jumlah laporan adalah sebanyak 5 (lima) buku/eksemplar. Format laporan
adalah ukuran A4.

3. Konsep Laporan Akhir (Draft)

Laporan ini berisikan kondisi, potensi, permasalahan dan perhitungan


analisis yang teliti, akurat secara ilmiah dengan kelengkapan, kedalaman yang
sesuai dengan kebutuhan.

Laporan draft final ini harus dipresentasikan oleh pihak konsultan yang
dipercaya dihadapan tim asistensi dilingkungan bidang Pengairan dan Sumber
Daya Air, perguruan tinggi serta Instansi yang terkait di Kota Tarakan. Laporan
ini diserahkan dalam waktu kurang dari 120 (seratus dua puluh) hari kalender
setelah diterimanya surat perintah mulai kerja (SPMK). Jumlah laporan
sebanyak 5 (lima) buku/eksemplar. Format laporan adalah ukuran A4.

4. Laporan Akhir

Laporan akhir ini berisikan hasil laporan Kajian dan analisa secara ilmiah
dan lengkap terhadap seluruh rangkaian kegiatan kajian dredging pasir laut
yang merupakan hasil perbaikan dan penyempurnaan dari laporan sebelumnya,
berdasarkan masukan dari hasil pembahasan oleh peserta yang hadir. Laporan
ini diserahkan dalam waktu kurang dari 150 (seratus lima puluh) hari kalender
setelah diterimanya surat perintah mulai kerja (SPMK). Jumlah buku yang
diserahkan adalah sebanyak 5 (lima) eksemplar. Format laporan adalah ukuran
A4 dengan sampul yang dilaminating dan menarik.

4. Ringkasan Eksekutif

Laporan ini berisikan Ringkasan Eksekutif dari keseluruhan proses


kegiatan ini. Apabila ada Format laporan adalah ukuran A4 dengan sampul
yang dilaminating dan menarik.

5. Laporan Teknis / Khusus

Laporan ini berisikan Laporan Teknis atau Khusus dari keseluruhan proses
kegiatan ini terutama mengenai data data dan perhitungan teknis secara detail
dan menyeluruh. Format laporan adalah ukuran A4 dengan sampul yang
dilaminating dan menarik.

6. Gambar Studi

Gambar Studi adalah gambar gambar teknik dari hasil kajian ini secara
lengkap dan menyeluruh dengan ukuran kertas A3 yang dilengkapi legenda
gambar standar.

8
7. Foto Dokumentasi Survey dan Pengukuran

Foto dokumentasi adalah foto foto dokumentasi selama melakukan


survey dan pengukuran serta kajian kajian teknis dalam bentuk hardphoto
(cuci cetak) didalam album foto.

4.2 Pembahasan
Pembahasan pelaporan seluruhnya akan dilakukan di Kota Tarakan dengan
kegiatan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan, sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu setelah laporan
diterima Pihak Pemberi Tugas (PPK).

2. Laporan Antara, sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu setelah laporan diterima


Pihak Pemberi Tugas (PPK).

3. Laporan Draft Final, sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu setelah laporan


diterima Pihak Pemberi Tugas (PPK).

4.3 Ketentuan Lain-Lain

1. Dalam penyajian peta kondisi dan situasi, Konsultan diwajibkan


memanfaatkan teknologi digitasi (komputerisasi) dengan ketentuan mengenai
penggunaan notasi, lambang dan warna dalam penyajian peta agar mengacu
kepada ketentuan yang berlaku.
2. Konsultan harus menyerahkan rekaman (soft copy) semua data, laporan,
peta yang dikerjakan dengan bantuan komputer pada harddisk berkualitas
baik.
3. Pada penyusunan kegiatan Kajian Dredging Pasir Laut Kota Tarakan harus
mengacu pada ketentuan yang berlaku, atau dokumen hasil penyusunan
kajian-kajian yang berkaitan dengan kegiatan ini yang pernah dibuat oleh
Pemerintah daerah, Kabupten/Kota dan Propinsi maupun Pusat.

V. KRITERIA PERENCANAAN

5.1 Kriteria Perencanaan

9
Setiap bagian pekerjaan dari kegiatan Kajian dredging pasir laut ini hendaknya
dilaksanakan dengan cermat, teliti,akurat dan benar serta dapat diterima dengan
baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Produk dokumen akhir hasil kajian dredging perencanaan ini harus dikerjakan
melalui analisa perhitungan dengan memakai tenaga-tenaga akhli yang
professional dari pihak Konsultan. Penyelesaian yang menyangkut administrasi
pekerjaan di lapangan dapat dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5.2 Masukan dan Informasi

Untuk melaksanakan tugasnya pihak Konsultan wajib mencari informasi


yang diperlukan sebanyak-banyaknya sebagai referensi dalam melaksanakan
pekerjaan ini, yang berkaitan dengan kegiatan Kajian Dredging Pasir Laut Kota
Tarakan. Adapun kesalahan dan kekeliruan sebagai akibat dari informasi, analisa
perhitungan dan pengambilan data primer-sekunder menjadi tanggung jawab
sepenuhnya pihak konsultan.

5.3 Penutup

Setelah kerangka acuan kerja ini diterima, pihak konsultan hendaknya


memeriksa semua bahan masukan yang telah diterima dan mencari bahan
masukan tambahan lain yang dibutuhkan. Selanjutnya setelah mempelajari
Kerangka Acuan Kerja ini, pihak konsultan segera membuat usulan teknik dan
biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dibuat di : Tarakan
Tanggal : 01 Maret 2011

Bidang Pengairan & SDA

10

Anda mungkin juga menyukai