DISUSUN OLEH:
RADINAL AHMAD (2040301077)
Kami sangat berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Struktur
rangka baja yang mengarahkan kami selama perkuliahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini kepada:
1. Aswar Amiruddin ST.,MT
2. Seluruh saudara perjuang saya
Telah membimbing dan menopang Kami dalam pembelajaran mata kuliah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Struktur Rangka Baja Ringan
A Pengertian Baja Ringan
B Jenis-Jenis Baja Ringan
C Kelebihan dan Kekurangan Baja Ringan
2.2 Jenis Material Yang digunakan
2.3 Lokasi Pembangunan
2.4 Fungsi Bangunan
2.5 Metode Pengerjaan Struktur Bangunan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi
dan air surut terendah. Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi
waktu karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan
terhadap massa air laut di bumi.
Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari 3700 pulau dan
wilayah pantai sepanjang 80.000 km Ini menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat Indonesia melakukan kegiatan sehari-hari di daerah sekitar pantai baik
sebagai pemukiman, pertanian, perikanan, maupun pariwisata.
Pemilihan desain pengaman pantai yang sesuai tentunya akan sangat membantu
untuk mencegah dan meminimalisir kemungkinan terjadi adanya abrasi dan erosi
yang lebih besar pada daerah pantai akibat diterjang gelombang. Pemilihan desain
pengaman pantai yang sesuai dan desain yang tepat terhadap bangunan pengaman
pantai adalah suatu hal yang sangat diperlukan sesuai dengan kebutuhan daerah
kawasan pantai tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
5. Penurunan tanah dan intrusi air asin diakibatkan oleh pengambilan air tanah
yang berlebihan sehingga menyebabkan air laut masuk ke rongga air tanah.
Sehingga air di wilayah tersebut terasa asin atau payau.
Salah satu metode yang diterapkan pada pengukuran batimetri yaitu dengan
menggunakan teknologi akustik dasar laut. Akustik dasar laut mempunyai
keterkaitan antara lain dalam proses perambatan suara pada medium air yang
mampu memberikan informasi dasar perairan, komunikasi dan penentuan
posisi di perairan. Salah satu teknologi akustik dalam pemetaan batimetri yaitu
dengan menggunakan echosounder. Alat ini memiliki kelebihan dalam hal
pengukuran kedalaman pada daerah yang luas dan juga memiliki nilai
kedalaman yang akurat.
Pengukuran arus laut bertujuan untuk memperoleh data arah dan kecepatan
arus di sekitar lokasi survei selama 15 hari yaitu pada periode 2 hari sebelum
dan 2 hari sesudah bulan purnama. Pada saat bulan purnama, permukaan air
laut akan mencapai posisi pasang tertinggi dan surut terendah. Pada saat
pasang tertinggi dan surut terendah itulah arus pasang surut akan mencapai
kecepatan maksimum. Di samping dipengaruhi oleh pasang surut, arus laut
juga dipengaruhi oleh adanya gradien tekanan, gaya Coriolis dll. Dengan
melakukan pengukuran selama periode ini maka akan diketahui juga
bagaimana kondisi arus yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut.
• Survei Gelombang
Gelombang di permukaan laut dengan periode 3 sampai 25 detik terutama
yang dihasilkan oleh angin dan adalah fitur mendasar dari daerah pesisir dunia.
gerakan gelombang lainnya ada di laut termasuk gelombang internal, pasang
surut, dan gelombang tepi. Untuk sisa bagian ini, kecuali dinyatakan lain,
gelombang istilah hanya akan berlaku untuk permukaan gelombang gravitasi
di kisaran ombak dari 3 sampai 25 detik. Pengetahuan tentang gelombang ini
dan kekuatan mereka menghasilkan penting untuk desain proyek pesisir karena
mereka adalah faktor utama yang menentukan geometri pantai, perencanaan
dan desain pelabuhan dan pelabuhan, saluran air, tindakan perlindungan pantai,
struktur hidrolik, dan lainnya karya pesisir sipil dan militer.
Dalam melihat permukaan laut, itu biasanya tidak teratur dan tiga dimensi
(3-D). Permukaan laut berubah dalam waktu, dan dengan demikian, itu goyah.
Pada saat ini, kompleks, permukaan ini waktu bervariasi 3-D tidak dapat secara
memadai dijelaskan dalam kompleksitas penuh; tidak bisa dengan kecepatan,
tekanan, dan percepatan dari air yang mendasari diperlukan untuk perhitungan
teknik. Dalam rangka untuk sampai pada perkiraan parameter yang diperlukan,
sejumlah asumsi menyederhanakan harus dilakukan untuk membuat masalah
penurut, dapat diandalkan dan membantu melalui dibandingkan dengan
percobaan dan pengamatan. Beberapa asumsi dan perkiraan yang dibuat untuk
menggambarkan 3-D, permukaan laut kompleks tergantung waktu secara
sederhana untuk pekerjaan rekayasa mungkin tidak realistis, tetapi diperlukan
untuk alasan matematika.
Peralatan ini merekam fluktuasi elevasi permukaan air laut setiap rentang
waktu yang dibutuhkan.
• Survei Geotenik
Survei Geoteknik adalah Survei yang dilakukan untuk memperoleh
rekaman dan data-data yang memberikan beberapa gambaran lapisan tanah,
jenis dan sifat-sifat mekanis tanah secara umum
2.5 Perencanaan Krakteristik Desain Bangunan Pantai
Kriteria desain adalah parameter minimal yang harus diikuti untuk menjamin
bahwa fungsi dan struktur bangunan yang di desain memenuhi kebutuhan pemilik
pekerjaan.
Umunya, bangunan pantai terbagi menjadi beberapa jenis yang terletak pada
pantai Sebagai Berikut:
• Bangunan Tunggal Laut (Sea Dike)
Bangunan Tunggal Laut adalah struktur pengaman pantai yang dibangun
sejajar pantai dengan tujuan untuk melindungi dataran pantai rendah dari
genangan yang disebabkan oleh air pasang, gelombang dan badai.
1. Tujuan
Tujuan dari pembagunan tanggul laut antara lain untuk melindungi
daratan pantai rendah terhadap genangan air pasang, gelombang dan badai.
2. Fungsinya
Sedangkan fungsi tanggul laut lainnya, adalah : Penahan air laut saat
gelombang air pasang / air rob Pengendalian penurunan muka tanah
Kerugian ekonomi akibat banjir Batas jelas dikawasan pesisir
• Tembok Laut (Sea Wall)
Tembok Laut adalah adalah struktur pengaman pantai yang dibangun dalam
arah sejajar pantai dengan tujuan untuk melindungi pantai terhadap hempasan
gelombang dan mengurangi limpasan genangan areal pantai yang berada di
belakangnya.
1. Tujuan
Tujuan tembok laut adalah guna mencegah/mengurangi limpasan dan
genangan areal pantai yang berada di belakangnya.
2. Fungsi
Sedangkan fungsi dari tembok laut adalah sebagai perkuatan pada
bagian profil pantai.
• Perkuatan Lereng (Revetment)
Perkuatan lereng (revetments) adalah bangunan yang ditempatkan pada
permukaan suatu lereng guna melindungi suatu tebing aIur sungai (umumnya
muara sungai) atau permukaan lereng tanggul dan secara keseluruhan berperan
meningkatkan stabilitas alur sungai atau tubuh tanggul yang dilindunginya.
1. Tujuan
Tujuan dari perkuatan lereng adalah untuk melindungi daratan tepat di
belakang bangunan. Dimana bangunan yang menghadap arah datangnya
gelombang dapat berupa sisi vertikal atau miring. Namun dinding pantai
biasanya berbentuk dinding vertikal sedangkan revetment mempunyai sisi
miring.
2. Fungsi
Perkuatan lereng merupakan bangunan yang ditempatkan pada suatu
lereng yang berfungsi melindungi suatu tebing alur pantai atau permukaan
lereng, yang secara keseluruhan memiliki peran gna meningkatkan
stabilitas alur pantai atau bahu tanggul yang dilindungi.
1. Tujuan
- Mengatur aliran laut sedemikian rupa sehingga pada waktu banjir air
dapat mengalir dengan cepat dan aman.
- Mengatur kecepatan aliran laut yang memungkinkan adanya
pengendapan dan pengangkutan sedimen dengan baik.
- Mengarahkan aliran ke tengah alur laut agar tebing laut tidak terkikis.
- Mengarahkan aliran laut sehingga dapat dipergunakan untuk pelayaran.
2. Fungsi
Mengatur arah arus laut; Memperbesar jari-jari belokan alur laut yang
terlalu tajam supaya alignment laut menjadi lebih baik; Mengurangi
kecepatan arus laut sepanjang tebing laut; Mengendalikan erosi tebing laut
dengan mengurangi kecepatan aliran yang menyerang tebing laut;
Mempercepat sedimentasi; Menutup cabang alur laut (pada braided river)
supaya arus laut menuju ke alur yang diinginkan; Menjamin keamanan
tanggul atau tebing terhadap gerusan; Mengkonsentrasikan aliran;
Memperdalam alur laut; Mengarahkan aliran pada kondisi debit kecil;
Melindungi bangunan-bangunan laut lainnya.
• Jeti(Jetty)
Jeti adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen
pantai.
1. Fungsi
Sebagai sandaran/pelabuhan kapal tongkang dan kapal kapal kecil lain
nya yang akan melakukan transaksi naik atau turun barang baik melakukan
expor dan impor;
- Untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai;Untuk
melindingi alur pelayaran;
- Untuk mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan
pengendalian banjir.
Hal – hal yang diperhatikan dalam mendesain bangunan pantai secara rinci adalah
1. Elevasi puncak bangunan
2. Stabilitas bangunan
2.6 Analisis Data Pasang Surut
Untuk menganalisis data hasil pasang surut kemudian dapat dilakukan suatu
penentuan tentang besaran yang terdapat komponen pasut (harmonic constituents)
yaitu suatu besaran nilai amplitudo serta fase dari setiap komponen pasut. Pasut
yang terdapat diperairan dangkal adalah superposisi dari pasut yang juga
ditimbulkan karena faktor astronomi, juga faktor meteorology serta pasang surut
juga dapat ditimbulkan karena pengaruh dari berkurangnya tingkat kedalaman
suatu perairan. Elevasi pasut (η) secara matematika telah dirumuskan oleh Ali, dkk
(Ongkosongo, 1989) diantaranya adalah : dengan:
1. Metode Admiralty
Pada metode admiralty data pasut jangka waktu pendek (29 hari, 15 hari, 7
hari dan data 1 hari) dapat dianalisis dengan menggunakan analisa harmonik
yang dilakukan oleh Doodson (1921). Kelemahan dari metode Admiralty ini
adalah hanya digunakan untuk pengolahan data-data berjangka waktu pendek
dan hasil perhitungan yang relatif sedikit hanya menghasilkan 9 komponen
pasang surut utama.
2. Data Angin
Kecepatan angin diukur dengan anemometer dalam satuan knot. (1 knot =
1,852 km/jam = 0,5 m/s) Data angin permukaan laut pada lokasi pembangkitan
dapat diperoleh dari :
- Pengukuran langsung di atas permukaan laut
- Pengukuran di darat di dekat lokasi peramalan yang kemudian dikonvers
meniadi data angin di laut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori pasang surut : Teori Kesetimbangan (Equilibrium Theory) dan Teori Pasut
Dinamik (Dynamical Theory) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut
berdasarkan teori kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan
terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis
adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan
dasar.
Tipe-tipe pasang surut : Pasang surut diurnal, pasang surut semi diurnal dan pasang
surut campuran. Beberapa alat prngukuran pasang surut diantaranya adalah: Tide Staff dan
tide Guag
B. Saran
Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya banyak sekali yang
dapat dipelajari dari pasang surut ini. yang sangat perlu bagi kelangsungan kehidupan di
wilayah pesisir.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.warmadewa.ac.id/id/eprint/274/2/bab123.pdf
CERC. 1984. Shore Protection Manual. US Army Coastal Engineering, Research Center.
Washington.
Novian Sangkop, 2015. “Analisis Pasang Surut di Panai Bulo Rere Kecamatan Kombi
Kabupaen
Samulano, I. 2012. Refraksi Dan Difraksi Gelombang Laut Di Daerah Dekat Pantai
Pariaman.